Indikator Upaya Pengobatan Dasar.pptx

  • Uploaded by: Chandrika Malufti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Indikator Upaya Pengobatan Dasar.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,898
  • Pages: 44
Pengobatan Dasar Paulus Sidharta Sri Maharani Anastasia Ake Minati Yohana N.S. Ida Bagus Udayana K. Faradiba Saumly Agniesta Chandrika Najwa Malufti Putri Grace Margaretha Meisy Handayani

(1161050104) (1161050144) (1261050238) (1361050021) (1361050116) (1361050235) (1361050270) (1461050181)

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 7 Mei 2018 – 21 Juli 2018 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

DEFINISI PENGOBATAN DASAR

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan

Terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan

Dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional

PENGOBATAN DASAR Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau.

Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional

Tersedianya suatu pedoman atau standar pengobatan yang di gunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas

UPAYA PENGOBATAN DASAR Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan dasar.

Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu merevisi pedoman tersebut (Depkes, 2007).

TUJUAN DAN MANFAAT PENGOBATAN DASAR

TUJUAN PENGOBATAN DASAR • Tujuan Pengobatan • • • • •

Meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita oleh seseorang Berkurangnya penderitaan karena sakit Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan Merujuk penderita ke fasilitas diagnosa dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu

TUJUAN PEDOMAN PENGOBATAN Tujuan Pedoman Pengobatan dikelompokkan dalam beberapa hal:

Mutu Pelayanan Pengobatan Standar Profesi Pengamanan Hukum Kebijakan dan Manajemen Obat

•Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing penyakit / diagnosis.

•Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan diputuskan atas kesepakatan para ahli.

•Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun dan disepakati para ahli dan diterbitkan oleh pemerintah

•Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan pembiayaan pengobatan

MANFAAT PENGOBATAN DASAR Beberapa manfaat dengan adanya pedoman pengobatan: • Untuk pasien. Pasien hanya memperoleh obat yang benar dibutuhkan. • Untuk Pelaksana Pengobatan. Tingkat profesionalisme tinggi karena sesuai dengan standar • Untuk Pemegang Kebijakan Kesehatan dan Pengelolaan Obat. Pengendalian biaya obat dan suplai obat dapat dilaksanakan dengan baik

PROGRAM KERJA PENGOBATAN DASAR

Program Kerja Pengobatan 1. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui: • Mendapatkan riwayat penyakit • Mengadakan pemeriksaan fisik • Mengadakan pemeriksaan laboratorium • Membuat diagnosa

2. Melaksanakan tindakan pengobatan

3. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa: • Rujukan diagnostik • Rujukan pengobatan atau rehabilitasi

Kegiatan Pokok Pada Pengobatan Dasar 1. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh puskesmas dan jaringannya 2. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan 3. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin 4. Peningkatan mutu pelayanan farmasi, komunitas dan rumah sakit.

SASARAN PENGOBATAN DASAR Individu -Individu adalah anggota keluarga.

bagian

dari

-Jika individu mempunyai masalah kesehatan, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

SASARAN PENGOBATAN DASAR Keluarga -Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. -Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain dan keluarga lain di sekitarnya

Alur Pelayanan Pengobatan Dasar 1. Pasien berkunjung ke puskesmas, mengambil nomor antrian 2. Pasien dipanggil sesuai nomor urutan untuk didaftar di loket pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomer Rekam Medis Pasien atau dibuatkan nomer rekam medis untuk Pasien yang baru pertama kali berkunjung. 3. Pasien menunggu sementara petugas akan mencari Rekam Medis Pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit Pelayanan atau Poli dimana tempat Pasien ingin berobat. 4. Pasien dipanggil oleh petugas bisa juga oleh perawat. 5. Pasien diperiksa, dicatat Anamnesis, Terapi, Diagnosa. 6. Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat 7. Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat. 8. Pasien pulang.

• Bila keadaannya normal dan wajar saja, maka pada umumnya, pengunjung puskesmas, harus mengikuti prosedur alur pelayanan standar rawat jalan, seperti paparan ringkas berikut ini: 1. Mendaftarkan identitas pasien di ruang loket/kartu 2. Menunggu giliran panggilan di ruang tunggu 3. Menuju ruang periksa pelayanan rawat jalan 4. Mengambil resep obat di ruang apotek 5. Meninggalkan ruangan puskesmas

TARGET PENGOBATAN DASAR • memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat sesuai dengan program pemerintah dalam keputusan menteri kesehatan republik Indonesia nomor : 296/Menkes/SK/III/2008 tentang pedoman pengobatan dasar di puskesmas menteri kesehatan Republik Indonesia yang terdiri dari 100 penyakit yang memenuhi SKDI 3 dan 4

EVALUASI PENGOBATAN DASAR Kinerja pelaksanaan Pelayanan Pengobatan Umum dievaluasi dengan melihat beberapa indicator sebagai berikut: 1. Pelayanan sesuai dengan SOP

2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan 3. Kegiatan didasarkan pada kebutuhan pasien

JENIS-JENIS KEGIATAN PENGOBATAN DASAR

PENGOBATAN DALAM GEDUNG

Poli Umum

Poli Gigi

Apotek

Unit Gawat Darurat / ruang tindakan

Rawat Inap

Kebidanan

Laboratorium sederhana

POLI UMUM Pendaftaran

Pemeriksaan dan Konsultasi Kesehatan

Pemberian resep atau rujukan

Diagnosis Penyakit

Penatalaksanaan diagnosa

Poli gigi

Alur apotek

Ruang tindakan

Laboratorium sederhana

Rawat jalan meliputi pelayanan: • Kegiatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) yang dilaksanakan dalam gedung meliputi pelayanan: Pendaftaran; Pemeriksaan dan konsultasi kesehatan; Pelayanan pengobatan dasar, umum dan gigi; Tindakan medis sederhana; Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk pemeriksaan Ibu Hamil dan Ibu Nifas; Imunisasi; Pelayanan KB; • Pelayanan laboratorium sederhana dan penunjang lainnya • • • • •

Rawat inap meliputi pelayanan: • Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatan, meliputi pelayanan: • • • • • •

Pelayanan perawatan pasien; Persalinan normal dan perawatan Nifas; Tindakan medis yang dibutuhkan; Pemberian obat-obatan (generik); Pemeriksaan Laboratorium dan penunjang medis lainnya; Perawatan perbaikan gizi buruk

Puskesmas Rawat Inap Suatu proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di puskesmas yang menyediakan perawatan

Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2003)

Kriteria Puskesmas Rawat Inap Kriteria Puskesmas Rawat Inap, antara lain sebagai berikut : • Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari rumah sakit • Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor • Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai • Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari • Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Puskesmas di sekitarnya minimal 20.000 jiwa per Puskesmas • Pemerintah Daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai. Depkes RI, 2009

Kegiatan puskesmas rawat inap : • Melakukan tindakan operatif terbatas terhadap penderita gawat darurat, antara lain: Kecelakaan lalu lintas, Persalinan dengan penyulit, dan Penyakit lain yang mendadak dan gawat

• Merawat sementara penderita gawat darurat atau untuk observasi penderita dalam rangka diagnostik dengan rata-rata 3-7 hari perawatan. • Melakukan pertolongan sementara untuk pengiriman penderita ke Rumah Sakit. • Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan dengan resiko tinggi dan persalinan dengan penyulit • Melakukan metode operasi pria dan metode operasi wanita untuk KB

Standar Ketenagaan Puskesmas Rawat Inap (Pedoman Kerja Puskesmas Depkes RI 2002) • Dokter di puskesmas yang telah mendapatkan latihan klinis di rumah sakit selama 6 bulan dalam bidang bedah, obstetric-ginekologi, pediatric dan penyakit dalam • Seorang perawat yang telah dilatih selama 6 bulan dalam bidang bedah, obstetricginekologi, pediatric dan penyakit dalam

• 3 orang perawat/bidan yang diberi tugas bergilir • 1 orang pekarya kesehatan (SMA atau lebih)

PENGOBATAN LUAR GEDUNG • Pelayanan puskesmas keliling (Puskel) • pelayanan kesehatan di posyandu, poskesdes, poskestren. • Kunjungan rumah bagi pasien pasca rawat inap • Penyuluhan kesehatan  imunisasi, bumil, ibu nifas • Kegiatan sweeping  fogging, pemberantasan sarang nyamuk

Kegiatan Upaya Pengobatan di Dalam dan di Luar Puskesmas Upaya

Pengobatan

Kegiatan di Dalam Gedung

Kegiatan di Luar Gedung

1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan dan tatalaksana penderita 2. Melakukan pencatatan rekam medik pasien 3. Pengobatan medik dasar di Puskesmas sesuai pedoman 4. Melakukan perawatan luka 5. Penyuluhan tentang penyakit dan pola hidup sehat 6. Deteksi dini 7. Melakukan rujukan kasus spesialistik 8. Menerbitkan surat keterangan sakit/sehat yang ditanda tangani dokter

1. Penyuluhan tentang penyakit 2. Pengobatan sederhana secara massal dibawah pengawasan dokter Puskesmas 3. Deteksi dini pada keluarga dan masyarakat 4. Screening penyakit tertentu 5. Pengobatan pada waktu Puskesmas keliling

FORMULA INDIKATOR PENGOBATAN DASAR RAWAT INAP

Indikator Pada Perawatan Rawat Inap NO 1.

INDIKATOR BOR (Bed Occupancy Ratio)

DEFINISI OPERASIONAL

Presentase pemakaian tempat tidur pada satuan “Angka waktu Penggunaan tertentu. Tempat Tidur” (DEPKES, 2005)

JENIS INDIKATOR kuantitatif

TUJUAN Memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit

FORMULA Jumlah hari perawatan Rumah Sakit x 100% (Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode)

Indikator Pada Perawatan Rawat Inap NO 2.

INDIKATOR AVLOS (Average Length of Stay) “Lama Perawatan”

DEFINISI OPERASIONAL Rata-rata lama rawat seorang pasien. (Depkes, 2005)

JENIS INDIKATOR Kuantitatif

TUJUAN

FORMULA

Memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut

Jumlah hari perawatan periode tertentu Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

FORMULA INDIKATOR PENGOBATAN DASAR DALAM PUSKESMAS

Indikator Dalam Gedung Puskemas (Rawat Jalan) NO 1.

INDIKATOR

DEFINISI OPERASIONAL

Persentase Waktu pelayanan dokter Lama/Waktu adalah waktu yang Pelayanan Dokter digunakan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mulai tempat pendaftaran sampai masuk ke ruang pemeriksaan dokter

JENIS INDIKATOR Kuantitatif

FORMULA Waktu dari pasien mendaftar sampai mendapat pelayanan dokter < 60 menit dalam kurun waktu tertentu x100% Jumlah pasien di puskesmas pada kurun waktu tertentu

Indikator Dalam Gedung Puskemas (Rawat Jalan) NO 2.

INDIKATOR

DEFINISI OPERASIONAL

JENIS INDIKATOR

Jumlah pasien ANC merupakan Kuantitatif ANC pemerikasaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

TUJUAN

FORMULA

Untuk mengetahui jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan ANC pada puskesmas tersebut

Jumlah pasien ANC x100% Jumlah seluruh pasien kebidanan

Indikator Dalam Gedung Puskemas (Rawat Jalan NO

3.

INDIKATOR

Pelayanan KB

DEFINISI OPERASIONAL

KB merupakan suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontraseps

JENIS INDIKATOR

Kuantitatif

TUJUAN

FORMULA

Mengetahui banyaknya pasien di Puskesmas yang memasang alat kontrasepsi

Jumlah pasien KB x100% Jumlah seluruh pasien kebidanan

FORMULA INDIKATOR PENGOBATAN DASAR LUAR PUSKESMAS

Indikator Luar Gedung Puskesmas NO

INDIKATOR

1.

Pelayanan pasien yang dirujuk

DEFINISI OPERASIONAL

pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan

JENIS INDIKATOR

kuantitatif

TUJUAN

Untuk mengetahui pelimpahan wewenang/ tanggung jawab terhadap suatu kasus penyakit/masalah kesehatan

FORMULA

Jml pelayanan kesehatan rujukan pasien dalam kurun waktu tertentu x 100% Jumlah seluruh pasien di puskesmas

Indikator Luar Gedung Puskesmas NO

INDIKATOR

2.

Pelayanan Kesehatan Kunjungan Rumah Pasien

DEFINISI OPERASIONAL

JENIS INDIKATOR

kedatangan dokter Kuantitatif ke rumah pasien untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan/atau memberikan pertolongan kedokteran sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pasien

TUJUAN Untuk lebih mengenal kehidupan pasien dan/atau memberikan pertolongan kedokteran sesuai kebutuhan pasien

FORMULA Jumlah rumah warga yang dikunjungi dokter di satu wilayah dalam waktu 1 tahun x100% Jumlah rumah warga di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama

Indikator Luar Gedung Puskesmas NO 3.

INDIKATOR Pelayanan pasien yang dirujuk balik ke Puskesmas

DEFINISI OPERASIONAL

JENIS INDIKATOR

Pelayanan kesehatan kuantitatif yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang dilaksanakan di Faskes Tingkat Pertama atas rekomendasi/rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis yang merawat.

TUJUAN Untuk mengetahui presentase pasien yang dirujuk balik ke Puskesmas setelah pengobatan di Rumah Sakit

FORMULA Jumlah pasien yang dirujuk kembali ke Puskesmas x100% Jumlah seluruh pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit

Related Documents


More Documents from "isandi rayandika"