INDIKATOR MUTU BEDAH 1) Angka infeksi daerah operasi; (PPI) 2) Angka KTD selama sedasi moderat atau dalam; 3) Kejadian salah sisi operasi; 4) Kejadian salah tindakan; 5) Kesesuaian diagnosis pre dan post operasi. 6) Salah pasien operasi; 7) Ketidaklengkapan asesmen pre anestesi; 8) Ketidaklengkapan laporan anestesi; 9 ) Ketidaklengkapan laporan operasi; 10) Lama hari pemakaian ventilator pasien pasca operasi; (HCU) 11) Kepatuhan terhadap CP pelayanan bedah; 12) Persentase data kuantitatif penggunaan antibiotik pada kasus bedah; (PP RA ) 13) persentasi data kualitatif pengguanaan antibiotic pada kasus bedah;(P P RA ) 14) persentasi data kasus MRSA di RS dr. Sitanala; (P P RA ) 15) persentasi pelaksanaan forum kajian penanganan forum kajian penanganan kasus infeksi secara multidisiplin (P P RA ) 16) Ketepatan pengguaan antibiotik profilaksis pada tindakan bedah. (PP RA ) 17) Persentase indormed consent pada pasien dengan tindakan bedah yang diberikan transfusi. (I NT E G RAS I DE NG A N P A P ) 18) Persentase kepatuhan monitoring pasien transfusi darah pada pasien yang dilakukan operasi. (RA NA P , I NTE G RA S I DE NG A N P A P ) b . Indikator area manajemen rumah sakit: 1) Penundaan operasi elektif; 2) Respons time operasi bedah cito; 3) Cost recovery layanan bedah; (KEUANGAN) 4) Komplain pasien terhadap pelayanan bedah. (cc) 5) Persentasi resep obat/ BHP dari kamar bedah yang terlayani; (FARMASI) c . Sasaran keselamatan pasien: 1 ) Kepatuhan pelaksanaan identifikasi pasien operasi; 2 ) Kepatuhan pelaksanaan TeBaK pasien kasus bedah; (ra n ap , h cu ) 3 ) Kepatuhan penandaan lokasi operasi; 4 ) Kepatuhan pelaksanaan surgical safety check list; 5 ) Kepatuhan cuci tangan sesuai prosedur bedah;
6 ) Kepatuhan penggunaan APD.