Ibadah Qurban

  • Uploaded by: H. Mat Khalimi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ibadah Qurban as PDF for free.

More details

  • Words: 3,250
  • Pages: 18
1 IBADAH QURBAN 1_2 Pensyari’attannya SHALAT DAN BERKORBAN TANDA BERSYUKUR KEPADA NIKMAT ALLAH QS. 108 Al Kautsar 1-3

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605]. [1605]. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah. 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.[1606] [1606]. Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika Ka'bubnul Asyraf (tokoh Yahudi) datang ke Makkah, kaum Quraisy berkata kepadanya: "Tuan adalah pemimpin orang Madinah, bagaimana pendapat tuan tentang si pura-pura shabar yang diasingkan oleh kaumnya, yang mengangggap dirinya lebih mulia daripada kita padahal kita menyambut oramg-orang yang melaksanakan haji, pemberi minumnya serta penjaga Ka'bah?" Ka'ab berkata: "Kalian lebih mulia daripadanya." Maka turunlah ayat ini (S. 108:3) yang membantah ucapan mereka. (Diriwayatkan oleh al-Bazazar dan yang lainnya dengan sanad shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Nabi saw. diberi wahyu, kaum Quraisy berkata: "Terputus hubungan Muhammad dengan kita." Maka turunlah ayat ini (S.108:3) sebagai bantahan atas ucapan mereka. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam kitab al-Mushannif dan Ibnul Mundzir yang bersumber dari 'Ikrimah) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy menganggap kematian anak lakilaki berarti putus turunan. Ketika putra Rasulullah saw. meninggal, al-'Ashi bin Wa'il

2 berkata bahwa Muhammaad terputus turunannya. Maka yata ini (S.108:3) sebagai bantahan terhadap ucapannya itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi.) Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab ad-Dalail yang bersumber dari Muhammad bin 'Ali, dan disebutkan bahwa yang meninggal itu ialah al-Qasim. Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (S.108:3) turun berkenaan dengan al-'Ashi bin Wa'il yang berkata: "Aku membenci Muhammad." Ayat ini (S.108:3) turun sebagai penegasan bahwa orang yang membenci Rasulullah akan terputus segala kebaikannya. (Diriwayatkan oleh al-Baihaqi yang bersumber dari Mujahid.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika wafat Ibrahim putra Rasulullah saw. orang-orang musyrik berkata satu sama lain: "Orang murtad itu (Muhammad) telah terputus keturunannya tadi malam." Allah menurunkan ayat ini (S.108:1-3) yang membantah ucapan mereka. (Diriwayatkan oleh at-Thabarani dengan sanad yang dha'if yang bersumber dari Abi Ayyub.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (S.108:2) turun ketika Jibril datang kepada Rasulullah pada peristiwa Hudhaibiyyah memerintahkan qurban dan shalat. Rasulullah segera berdiri khutbah fithri mungkin juga Adl-ha (Rawi meragukan, apakah peristiwa di dalam Hadits itu terjadi pada bulan Ramadhan ataukah Dzulqaidah) kemudian shalat dua raka'at dan menuju ke tempat qurban lalu memotong qurban. (Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Sa'ad bin Jubair.) Keterangan: Menurut as-Suyuthi riwayat ini sangat gharib. Matan hadits ini meragukan karena shalat Ied didahului khutbah (Peny). Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa 'Uqbah bin Abi Mu'aith berkata: "Tidak seorang anak laki-laki pun yang hidup bagi Nabi saw. sehingga keturunannya terputus." Ayat ini (S.108:3) turun sebagai bantahan terhadap ucapan itu. (Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Syamar bin 'Athiyah.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Ibrahim putra Rasulullah saw. wafat, kaum Quraisy berkata: "Sekarang Muhammad menjadi Abtar (putus turunannya)." Hal ini meyebabkan Nabi saw. bersedih hati, maka turunlah ayat ini (S.108:1-3) sebagai penghibur baginya. (Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij.)

3 QS.22 Al-Hajj 36

36. Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. QS.22 Al-Hajj 28

28. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[985] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak[986]. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. [985]. Hari yang ditentukan ialah hari raya haji dan hari tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. [986]. Lihat no. [186]. [186]. Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

4

QS.22 Al-Hajj 33

33. Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu[991] itu ada beberapa manfaat[992], sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah). [991]. Lihat no. [391]. [992]. Maksudnya: binatang-binatang hadyu itu boleh kamu ambil manfaatnya, seperti dikendarai, diambil susunya dan sebagainya, sampai hari nahar. QS.22 Al-Hajj 34

34. Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orangorang yang tunduk patuh (kepada Allah),

5 QS.2 Al-Baqarah 196

196. Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban[120] yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu[121], sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. [120]. Yang dimaksud dengan korban di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji. [121]. Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai tanda selesai ihram. Mengenai turunnya ayat ini terdapat beberapa peristiwa sebagai berikut: a. Seorang laki-laki berjubah yang semerbak dengan wewangian zafaran menghadap kepada Nabi SAW dan berkata. "Ya Rasulullah, apa yang harus saya lakukan dalam menunaikan umrah?" Maka turunlah "Wa atimmulhajja wal 'umrata lillah." Rasulullah bersabda: "Mana orang yang tadi bertanya tentang umrah itu?" Orang itu menjawab: "Saya ya Rasulullah." Selanjutnya Rasulullah SAW bersabda. "Tanggalkan bajumu, bersihkan hidung dan mandilah dengan sempurna, kemudian kerjakan apa yang biasa kau kerjakan

6 pada waktu haji." (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Shafwan bin Umayyah.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Ka'b bin Ujrah ditanya tentang firman Allah "fafidyatum min shiyamin aw shadaqatin aw nusuk" (S. 2. 196). Ia bercerita sebagai berikut: "Ketika sedang melakukan umrah, saya merasa kepayahan, karena di rambut dan di muka saya bertebaran kutu. Ketika itu Rasulullah SAW melihat aku kepayahan karena penyakit pada rambutku itu. Maka turunlah "fafidyatum min shiyamin aw shadaqatin aw nusuk" khusus tentang aku dan berlaku bagi semua. Rasulullah bersabda: "Apakah kamu punya biri-biri untuk fidyah?" Aku menjawab bahwa aku tidak memilikinya. Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasalah kamu tiga hari, atau beri makanlah enam orang miskin. Tiap orang setengah sha' (1 1/2 liter) makanan, dan bercukurlah kamu." (Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari Ka'b bin 'Ujrah.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Rasulullah SAW beserta shahabat berada di Hudaibiyah sedang berihram, kaum musyrikin melarang mereka meneruskan umrah. Salah seorang shahabat, yaitu Ka'b bin Ujrah, kepalanya penuh kutu hingga bertebaran ke mukanya. Ketika itu Rasulullah SAW lewat di hadapannya dan melihat Ka'b bin 'Ujrah kepayahan. Maka turunlah "faman kana minkum maridlan aw bihi adzan mirra'shihi fafidyatun min shiyamin aw shadaqatin aw nusuk", lalu Rasulullah SAW bersabda: "Apakah kutu-kutu itu mengganggu?" Rasulullah menyuruh agar orang itu bercukur dan membayar fidyah. (Diriwayatkan oleh Ahmad yang bersumber dari Ka'b.) Dalam riwayat lainnya dikemukakan: Ketika Rasulullah SAW dan para shahabat berhenti di Hudaibiah (dalam perjalanan umrah) datanglah Ka'b bin 'Ujrah yang di kepala dan mukanya bertebaran kutu karena banyaknya. Ia berkata: "Ya Rasulullah, kutu-kutu ini sangat menyakitkanku." Maka turunlah ayat "faman kana minkum maridlan aw bihi adzan mirra'shihi fafidyatun min shiyamin aw shadaqatin aw nusuk" (S. 2: 196). (Diriwayatkan oleh al-Wahidi dari 'Atha yang bersumber dari Ibnu Abbas.) QS. 5 Al-Ma’idah 2

7 2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatangbinatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [389]. Syi'ar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya. [390]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu. [391]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji. [392]. Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah. [393]. Dimaksud dengan karunia ialah: keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. Keredhaan dari Allah ialah: pahala amalan haji. QS. 5 Al-Ma’idah 97

97. Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia[444], dan (demikian pula) bulan Haram[445], had-ya[446], qalaid[447]. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [444]. Ka'bah dan sekitarnya menjadi tempat yang aman bagi manusia untuk mengerjakan urusan-urusannya yang berhubungan dengan duniawi dan ukhrawi, dan pusat bagi amaln haji. Dengan adanya Ka'bah itu, kehidupan manusia menjadi kokoh. [445]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu. [446]. Lihat no. [391].

8

[447]. Dengan penyembelihan had-ya dan qalaid, orang yang berkorban mendapat pahala yang besar dan fakir miskin mendapat bagian dari daging binatang-binatang sembelihan itu. KEUTAMAAN QURBAN Dari ‘Aisyah Radhianllahu ‘anha, bahwa Nabi Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda :

Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari Raya Qurban, lebih dicintai/disukai oleh Allah selain dari menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu ( HR. Turmudzi ) HUKUMNYA SUNNAH MUAKKADAH Berdasarkan Hadits : Dari Ummu Salamah, bahwa Nabi Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda :

Dan Jika kamu telah melihat hilal maksudnya bulan Dzulhijjah, dan salah seorang kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia membiarkan rambut (hewnan kurban) dan kukunya (HR. Muslim)

9 Maksud dari kalimat “ ingin berkurban “ pada hadits diatas menunjukkan bahwa ibadah Qurban hukumnya adalah Sunnah. Dan diriwayatkan dari Abu Bakar dan Umar, bahwa mereka berdua belum pernah melakukan qurban untuk keluarga mereka berdua, lantaran takut kalau-kalau dikemudian hari Qurban dianggap sebagai hal (ibadah) yang wajib. Bagi siapa atau kapan ibadah Qurban menjadi wajib atas seseorang ? Qurban tidak wajib kecuali lantaran 2 hal : 1. Bagi seseorang yang ber-Nadzar Berdalil pada Sabda Nabi Shalallahu ,alaihi wassallam :

Barang siapa yang berNadzar untuk pekerjaan ta’at kepada Allah, hendaklah ia melakukannya. Bahkan sampai dengan orang yang ber nadzar itu wafat, sesungguhnya boleh diwakilkan oleh orang lain yang ia berikan mandate untuk itu, ketika ia telah memberikan mandate pada masa hidupnya. 2. Bahwa seseorang telah berkata : Ini (hewan ini) milik Allah atau ini binatang Qurban. Menurut Imam Malik, Jika pada waktu membeli diniatkan untuk di qurbqankan Maka menjadi Wajib.

HIKMAH BERKURBAN Ibadah qurban di syariatkan oleh Allah SWT, untuk mengenang Nabi Ibrahim, as, dan sebagai suatu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, juga memberikan kemudahan pada hari Raya I’dil Adha, sebagaimana Sabda Nabi Shalallahu ,alaihi wassallam :

Hari ini adalah Hari Makan dan Minum serta Dzikir kepada Allah Azza wa Jalla.

10

BINATANG YANG DIBOLEHKAN UNTUK BERKURBAN QS. 22 Al-Hajj 34

34. Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), QS.22 Al-Hajj 28

28. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[985] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak[986]. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. [985]. Hari yang ditentukan ialah hari raya haji dan hari tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. [986]. Lihat no. [186]. [186]. Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri. Dan dianggap telah memadai berkurban dengan : 1. 2. 3. 4.

Domba (biri-biri) yang telah berumur setengah tahun Kambing Jawa yang telah berumur satu tahun. Sapi atau kerbau yang telah berumur dua tahun Unta yang telah yang telah berumur lima tahun

11

Dalam hal ini tidak ada perbedaan hewan kurban Jantan atau betina berdasarkan pada : Dari Abu Hurairah RA, ia berkata saya dengar Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda :

Binatang qurban yang paling bagus adalah jadza1) dari kambing 1)

Menurut Hanafi Jadza adalah Kambing / Domba yang berumur beberapa bulan, sedang menurut Asy-Syafi’i yang telah berumur satu tahun, ini yang tershahih.

Uqbah bin Amir berkata : Kutanyakan kepada Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam :

Wahai Rasulullah,saw, “aku punya jadza” Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda : Berqurbanlah dengannya. ( HR. Bukhari dan Muslim )

Dari Jabir, bahwa Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda:

Janganlah kalian mengurbankan binatang kecuali yang ber umur satu tahun keatas, jika (hal ini) menyulitkanmu, maka sembelihlah yang jadza’ domba ( HR. Muslim )

12

BER-QURBAN DENGAN KAMBING YANG TELAH DI-KEBIRI Tidak mengapa ber-qurban dengan kambing yang dikebiri, Diriwayatkan oleh Ahmad dari Rafi’ , Bahwa Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam berkurban dengan dua ekor kambing qibasy yang keduanya berwarna putih bercampur hitam lagi telah dikebiri. Karena dagingnya lebih enak dan lebih lezat ( Terjemahan Fikkus Sunnah Jilid 13 Halaman 159 ).

YANG TIDAK BOLEH UNTUK BER-QURBAN Syarat-syarat hewan yang di qurbankan adalah : Bebas dari Aib, Karena itu tidak boleh berqurban dengan hewan/binatang yang aib 1) 1)

Yang dimaksud Aib adalah : yang jelas terlihat Aibnya dan mengurangi daging.

Misal nya : 1. Yang penyakitnya terlihat jelas 2. Yang buta dan jelas kebutaannya 3. Yang pincang sekali 4. Yang sumsum tulangnya tidak ada, karena sangat kurusnya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

Ada empat penyakit pada binatang qurban yang dengannya qurban tidak memadai : Yaitu yang picak dan kepicakkannya terlihat jelas, dan yang sakit dan penyakitnya terlihat jelas, yang sangat pincang, dan yang sangat kurus. ( HR. At-Tirmidzi dan ia mengatakan hadits ini hasan shahih ) 5. Yang cacat : Yaitu yang Telinganya atau Tanduknya sebagian besar hilang.

13 Ketentuan lain selain yang lima, yang telah tersebut diatas : Hatma Ashma ‘Umya Taula Jerba

: Ompong gigi depannya seluruhnya.( Kata Asy-Syafi’i, beliau belum ketemu haditsnya tentang gigi) : Yang kulit tanduknya pecah : Buta : Yang mencari makan diperkebunan orang lain /tidak digembalakan : Yang banyak penyakit kudisnya. WAKTU PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN

Untuk penyembelihan Hewan qurban disyaratkan disembelih sesudah Shalat ‘Idul adha dan setelah selesai khuthbah, sesudah itu boleh menyembelih qurban dihari – hari Tasyrik baik siang maupun malam, (tanggal, 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah) QS.22 Al-Hajj 28

28. supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[985] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak[986]. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. [985]. Hari yang ditentukan ialah hari raya haji dan hari tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. [986]. Lihat no. [186]. [186]. Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

14 Dari Al-Barra, Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda:

Sesungguhnya awal hari kita ini, 1) adalah bahwa kita shalat, kemudian kita kembali dan memotong qurban. Maka barang siapa yang melakukan itu, maka ia mendapatkan sunnah kami, Dan barang siapa yang menyembelih sebelum itu (sebelum shalat dan khutbah id) adalah sembelihan yang dagingnya ia persembahkan untuk keluargannya, tidak termasuk ibadah (qurban) sama sekali. Abu Burdah berkata : Pada hari Nahar Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam ber Khutbah dihadapan kami, beliau bersabda :

Siapa yang bershalat sesuai dengan shalat kami, dan mengahadap kekiblat kami, dan beribadah dengan cara ibadah kami, maka ia tidak menyembelih qurban sebelum ia shalat. Rasulullah Shalallahu ,alaihi wassallam bersabda:

15 Siapa yang menyembelih sebelum shalat, maka sesungguhnya ia menyembelih untuk dirinya. Dan siapa yang menyembelih setelah shalat dan dua khotbah, sungguh ibadahnya ia telah sempurnakan dan ia mendapat sunnah kaum muslimin. (HR. Bukhari dan Muslim ) CUKUPKAH SATU QURBAN UNTUK SATU RUMAH…? Jika orang ber-qurban dengan satu kambing domba atau kambing jawa, ini berarti sudah dianggap memadai untuknya dan untuk keluarga seisi rumahnya. Dahulu para sahabat ra., ber-qurban dengan seekor domba untuknya dan untuk keluarga seisi rumahnya. Karena ia Fardhu Kifayah Bahwa Ayyub berkata :

Pada zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam orang ber-qurban dengan seekor domba, untuknya dan untuk keluarga seisi rumahnya. Mereka memakan dan mereka berikan kepada orang lain sampai manusia merasa senang (lega), sehingga mereka menjadi seperti yang kau lihat . (HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi ) BERGABUNG DALAM BER-QURBAN Didalam berqurban dibolehkan bersama-sama dalam seekor hewan qurban (bergabung), jika binatang Qurban iu berupa Sapi atau Unta. Untuk Sapid an Unta berlaku buat 7 (tujuh) orang, jika mereka semua bermaksud berqurban dan ber-Taqarrub kepada Allah SWT.

16 Diriwayatkan oleh Jabir, ia berkata :

Kami menyembelih qurban bersama dengan Nabi Shalallahu ,alaihi wassallam di Hudaibiah, seekor unta untuk 7 (tujuh) orang, begitu juga sapi (perempuan) (HR. Muslim, Abu Daud, dan At-Tirmidzi ) PEMBAGIAN DAGING QURBAN Disunnahkan bagi orang yang ber-qurban memakan daging Qurbannya dan menghadiahkannya kepada para kerabat, dan menyedekahkannya kepada orang-orang fakir . Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

Makanlah dan berilah makan kepada tamu dan simpanlah Dalam kaitan ini para ulama mengatakan : Yang afdhol bahwa ia memakan sepertiga, bersedekah sepertiga, dan menyimpan sepertiga. DO’A MENYEMBELIH HEWAN QURBAN Orang yang ber-qurban yang pandai menyembelih DISUNNAHKAN MENYEMBELIH SENDIRI BINATANG QURBANNYA. Disunnahkan membaca :

Dengan nama Allah, dan Allah maha besar, Allahumma Ya Allah, qurban ini dariku. Dan jika peyembelihannya diwakilkan kepada orang lain, maka yang mewakili menyembelih qurban pada saat akan memotomg hewan qurban disunnahkan membaca :

17

Dengan nama Allah, dan Allah maha besar, Allahumma Ya Allah, qurban ini dari…………………………….(sebutkan namanya yang berqurban seorang atau 7 orang) Do’a tersebut diatas berdasarkan dalil, Karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam menyembelih seekor kambing qibasy dan membaca :

Dengan nama Allah, dan Allah maha besar, Allahumma Ya Allah, sesungguhnya ini dariku dan dari umatku yang belum berkqurban. (HR. Abu Daur dan At-Tirmidzi ) Dan jika peyembelihannya diwakilkan kepada orang lain, maka hendaknya yang berqurban menghadiri dan menyaksikan penyembelihannya : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

18 Hai Fatimah, bangunlah, Dan Saksikanlah qurbanmu. Karena setiap tetes darahnya akan memohon ampunan dari setiap dosa yang telah kau lakukan. Bacalah : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku – qurbanku- hidupku dan matiku untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan untuk itu aku diperintah. Dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah. “Seseorang sahabat lalu bertanya : Wahai Rasulullah, apakah ini untukmu dan khusus keluargamu atau untuk kaum muslimin secara umum ? Rasulullah menjawab : Bahkan untuk kaum muslimin seluruhnya.

Related Documents

Ibadah Qurban
June 2020 25
Ibadah Qurban
June 2020 20
Panduan Ibadah Qurban
June 2020 24
Ibadah
November 2019 63
Edaran Qurban
June 2020 26

More Documents from ""