Niat Dalam Beramal

  • Uploaded by: H. Mat Khalimi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Niat Dalam Beramal as PDF for free.

More details

  • Words: 1,196
  • Pages: 8
1 NIAT DALAM BERAMAL DALIL-DALILNYA Surat 2 Al-Baqoroh 200

200. Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu[126], atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.

[126]. Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan maka memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang Jahiliyyah wuquf di musim pasar. Sebagian dari mereka selalu membangga-banggakan nenek moyangnya yang telah membagi-bagi makanan, meringankan beban, serta membayarkan diat (denda orang lain). Dengan kata lain, di saat wuquf itu, mereka menyebut-nyebut apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyangnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 200) sampai: asyadda dzikira, sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan di saat Wuquf (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.) Menurut riwayat lain, orang-orang di masa itu apabila telah melakukan manasik, berdiri di sisi jumrah menyebut-nyebut jasa-jasa nenek moyang di zaman jahiliyyah. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 200) sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan di sisi Jumrah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.) Menurut riwayat lain, salah satu suku bangsa Arab sesampainya ke tempat wuquf berdoa: "Ya Allah, semoga Allah menjadikan tahun ini tahun yang banyak hujannya, tahun makmur yang membawa kemajuan dan kebaikan. Mereka tidak menyebut-nyebut urusan akhirat sama sekali. Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas sampai akhir ayat (S. 2: 200) sebagai petunjuk bagaimana seharusnya berdoa. Setelah itu kaum Muslimin berdoa sesuai petunjuk dalam al-Qur'an (S. 2: 201) yang kemudian ditegaskan oleh Allah SWT

2 dengan firman-Nya ayat berikutnya (S. 2: 202). (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Surat 2 ayat 201

201. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[127]. [127]. Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim. Surat 2 Al-Baqarah ayat 202

202. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. Surat 3 Ali Imron 145

145. Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Surat 11 Hud 15-16

3

15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

16. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan[714]. Surat 17 Al Isra’ 18-19

18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

19. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

4

Permintaan Dunia/akhirat saja keduanya dapat bantuan dari Allah SWT QS.17 Al Isra’ 20

20. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu[849] Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. [849]. Yang dimaksud baik golongan ini maupun golongan itu ialah mereka yang tersebut dalam ayat 18 dan 19 di atas. Surat 42 Asy-Syura 20

Allah memberikan pembalasan kepada amal seseorang menurut niatnya 20. Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.

5

ALLAH HANYA MENERIMA AMAL YANG IKHLAS TANPA RIYA’ DAN HANYA MENGHARAP KERIDHO’AN-NYA

6

Dari Abu Huraiarah Radhiallahu ‘anhu saya dengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : Orang yang paling awal dihisab dihari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid, kemudian lelaki itu didatangkan dan dinampakkan (diperlihatkan) kepadanya nikmat (pahala)nya, Setelah lelaki tersebut mengetahui pahalanya, Allah Subhanahu wata’ala bertanya : “Apakah yang telah kamu lakukan semasa hidup didunia ?”, Lelaki itu menjawab : “Aku berperang di jalanMu sampai mati syahid” Allah menyangkal : “Kamu bohong !” Akan tetapi kamu berperang supaya dikatakan sebagai seorang yang pemberani, dan hal tersebut telah dikatakanmu (telah mendapat julukan tersebut), Kemudian lelaki tersebut diperintahkan agar diseret dan dicampakkan kedalam Neraka”. Dan seorang lelaki lainnya yang belajar Ilmu kemudian ia mengajarkannya dan ia pandai membaca Al-Qur’an, kemudian lelaki itu didatangkan dan dinampakkan (diperlihatkan) kepadanya nikmat (pahala)nya, Setelah lelaki tersebut mengetahui pahalanya, Allah Subhanahu wata’ala bertanya : “Apakah yang telah kamu lakukan semasa hidup didunia ?”, Lelaki itu menjawab : “Aku belajar dan menuntut ilmu, kemudian aku mengajarkannya (kepada orang lain), dan aku gemar membaca Al-Qur’an demi untuk-Mu, Allah menyangkal : “Kamu bohong !” Akan tetapi kamu belajar ilmu supaya dikatakan sebagai orang pandai, dan engkau baca Al-Qur’an supaya engkau dijuluki sebagai qari’, Nah, sekarang engkau telah memperoleh julukan tersebut”, Kemudian lelaki tersebut diperintahkan agar diseret dan dicampakkan kedalam Neraka”. Dan seorang lelaki lainnya yang yang diberi kemudahan oleh Allah SWT serta dianugerahi-Nya segala macam harta benda, kemudian lelaki itu didatangkan dan dinampakkan (diperlihatkan) kepadanya nikmat (pahala)nya, Setelah lelaki tersebut mengetahui pahalanya, Allah Subhanahu wata’ala bertanya : “Apakah yang telah kamu lakukan semasa hidup didunia ?”, Lelaki itu menjawab : “Aku belum pernah melalaikan suatu jalanpun yang Engkau sukai agar aku berinfak didalamnya, melainkan aku selalu berinfak didalamnya demi Engkau”’ Allah menyangkal : “Kamu bohong !” Akan tetapi kamu lakukan hal tersebut supaya dikatakan sebagai seorang yang demawan, dan hal tersebut telah kamu terima (telah mendapat julukan tersebut), Kemudian lelaki tersebut diperintahkan agar diseret dan dicampakkan kedalam Neraka”. (HR. Imam Muslim ) Abu Daud dan Nasa’i meriwatkan bahwa seseorang berkata : “Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, bagaimana pendapatmu tentang orang yang berperang karena mengharap Upah dan ingin di kenang, Apa yang akan ia peroleh ? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab :

“Tidak mendapat apa-apa”, Rasulullah mengulangi kalimat ini tiga kali

7

Kemudian beliau bersabda :

Tidak mendapat apa-apa …… Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal, kecuali amal itu ikhlas dan mengharap ridha dari-Nya.

Dari Amirul Mu’min Abu Hafsh Umar bin Al-Khaihthab r.a, beliau berkata : Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasalam bersabda : “Bahwasannya segala amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan bahwasannya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang niat hijrahnya

8 menuju Allah dan Rasul-Nya, maka (nilai pahala) hijrahnya itu (nilai paha hijrah) menuju Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang niat hijrahnya karena dunia (harta dan kemegahan dunia), atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka (nilai) hijrahnya itu adalah (nilai hijrah) kea rah yang dituju” (yang diniatkan) Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits, yaitu : Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari, dan Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi, didalam dua kitab mereka yang paling sahih diantara semua kitab-kitab hadits.

Related Documents


More Documents from ""