IBADAH HAJI DAN KURBAN SEBAGAI SATU SARANA UJI KETAKWAAN (Khutbah Idul Adha 1430 H di Masjid Baiturrohim Wates Lampung Tengah) Oleh: Isa Ansori
بسم ال الرحمن الرحيم السلم عليكم ورحمة ال وبركاته 9× ال اكبر مخلصين له الدين ولوكره,ال اكبر كبيرا والحمد ل كثيرا وسبحان ال بكرة واصيل لاله ال ال ول نعبد إلإياه الكافرون لاله ال وحده صدق وعده ونصرعبده وأعزجنده وهزم الحزاب وحده لاله الال وال أكبرال اكبرول .الحمد الحمدل الذي ارسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره علىالدين.الحمدل الذي أّلف بين قلوبنافأصبحا بنعمته إخوانا .لنبي بعده,ن سّيدنا ونبّينا محمداعبده ورسوله ّ أشهد ان لإله إلال وحده لشريك له واشهد أ.كله ولوكره المشركون فيا عبادال ا تقوا ال حق تقاته, اما بعد.ل علي محّمدوعلى اله واصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ّ اللهمّص ولتموتن ال وانتم مسلمون قال ال تعالي في كتابه الكريم اعوذ بال من الشيطانالرجيم واذن في الناس بالحج ياتوك رجال وعلي كل ضامر ياتين من كل فج عميق صدق ال العظيم Hadirin jama’ah Idul Adha Rahimakumullah. Pada hari ini kaum Muslimin di seluruh dunia tengah mencurahkan kekhusuan khususnya dalam tiga bentuk ibadah dalam rangka mengharapkan ridha Allah ialah pertama, Ibadah haji bagi muslim yang mampu ke baitullah Makkah Mukarramah, kedua, Ibadah sunnah shalat idul Adha bagi yang tinggal di rumah dan ketiga, menyembelih binatang kurban bagi mereka yang di rumah atau sedang menunaikan ibadah haji. Ketiga bentuk ibadah ini juga ibadah-ibadah yang lain, maksud dan tujuannya tiada lain adalah semata ikhlas beribadah kepada Allah mengharapkan keridhaanNya, Dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah ini adalah tujuan utama Allah menciptakan manusia. Allah SWT berfirman:
(56 :وما خلقت الجن والنس ال ليعبدون )الذريات “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. (Adzariyat: 56).
(5 : )البينة... وما امروا ال ليعبدال مخلصين له الدين حنفاء 1
“Dan mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam menjalankan agama dengan lurus ...” (Al Bayyinah: 5). Demikian halnya dengan ibadah haji yang menjadi kewajiban bagi kita semua sebagai Muslim yang mampu, haji itu kita lakukan dalam upaya mengharap ridha Allah. Allah berfirman:
ِّ ج َواْلُعْمَرَة ل ّح َ َوَأِتّموا اْل Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah. (Al-baqarah: 196) Rasulullah sangat menekankan wajibnya menunaikan ibadah haji ini bagi yang mampu, dalam salah satu hadisnya Rasul bersabda:
ْعَلْييِه َأن َ ل َ حيجّ َف ُ لي َوَليْم َي ِّ ت ا ِ حَليًة ُتَبّلغُيُه ِإَلييى َبْيي ِ ك َزاًدا َوَرا َ ن َمَلي ْ سّلَم َم َ عَلْيِه َو َ ل ُّ صّلى ا َ ل ِّ ل ا ُ سو ُ ل َر َ َقا ًس يِبيل َ ع ِإَلْيِه َ طا َ سَت ْ نا ْ ت َم ِ ج اْلَبْي ّح ِ س ِ عَلى الّنا َ ل ِّ ل ِفي ِكَتاِبِه َو ُ ل َيُقو َّ ن ا ّ ك َأ َ صَراِنّيا َوَذِل ْ ت َيُهوِدّيا َأْو َن َ َيُمو ()رواه الترمذى Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memiliki bekal dan kendaraan yang dapat mengantarkan dia ke Baitullah, akan tetapi dia tidak pergi haji, maka matilah ia dalam keadaan Yahudi atau Nasrani, itu karena firman Allah dalam kitab-Nya: “Allah mewajibkan haji ke baitullah atas manusia yang memiliki kemampuan ke sana”. (HR. Tirmidzi) Begitupula ibadah sunnah qurban, ibadah ini kita lakukan dalam upaya mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
سيِلُموا ْ حيٌد َفَليُه َأ ِ لْنَعيياِم َفيِإَلُهُكْم ِإَليٌه َوا َْ ن َبِهيمَِة ا ْ عَلى َما َرَزَقُهْم ِم َ ل ِّ سَم ا ْ سًكا ِلَيْذُكُروا ا َ جَعْلَنا َمْن َ ل ُأّمٍة ّ َوِلُك (34)ن َ خِبِتي ْ شِر اْلُم ّ َوَب Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari'atkan penyembelihan (korban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). ( Al-Hajj: 34) Dari ketiga bentuk ibadah itu - shalat idul adha, haji dan qurban - dua ibadah yang terahir ialah haji dan qurban diperuntukkan bagi kaum Muslimin yang memiliki kemampuan untuk melakukan itu. Rahasia apa yang terdapat dalam dua ibadah ini, sehingga dikhususkan bagi mereka yang mampu?: Allahu Akbar 3x walillahilhamd. Hadirin jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah. Berikut adalah sebagian hikmah yang terkandung dibalik disyariatkannya ibadah haji dan kurban bagi mereka yang mampu: 1. Menjadi Muslim Yang Kuat Allah menghendaki agar setiap orang Muslim itu menjadi orang yang terbaik dalam semua hal yang positif, termasuk dalam bidang ekonomi dengan menjadi orang kuat dan suka bekerja keras sehingga menjadi orang kaya lalu menggunakan harta kekayaannya itu untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah berfirman: 2
ل َتْبيِغ َ ك َو َ لي ِإَلْيي ُّ ن ا َ سي َح ْ ن َكَمييا َأ ْس ِح ْ ن الّدْنَيا َوَأ َ ك ِم َ صيَب ِ س َن َ ل َتْن َ خَرَة َو ِل ْ ل الّداَر ا ُّ ك ا َ َواْبَتِغ ِفيَما َءاَتا (77)ن َ سِدي ِ ب اْلُمْف ّ ح ِ ل ُي َ ل َّ ن ا ّ ض ِإ ِ لْر َْ ساَد ِفي ا َ اْلَف Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (al-Qashash: 77) Nabi bersabda:
ُ سو َ ل َقا َ ن أ َِبي هَُري َْرة َ َقا ي َ ْ ن ال ِ ْ مؤ َ َه ع َل َي ْهِ و ُ ل َر ُ ْ م ال َ ّ سل ُ ّ صّلى الل َ ِل الل ّه ّ ِ قو ُ م ْ َع َ ّ ُ ف وَِفي ك ما م َ ل َ ِ ْ مؤ ِ ِب إ َِلى الل ّه ْ خي ٌْر ا ِ ضِعي ّ ن ال ّ ح َ خي ٌْر وَأ َ ص ع ََلى ُ ْ ن ال ْ ِحر ْ م ِ َ َ َ ت َ َ صاب َ ُفع ْ ق َ ك ن ُ َ يٌء فََل ت َ ْ ي َن َ كا ْ ِ جْز وَإ َ ْن ِبالل ّهِ وََل ت َع ْ ك َوا ُ ْ ل ل َوْ أّني فَعَل َ نأ ْ ش ْ ِست َع َ َ ّ َ َ م َ َشاَء فَع ْ ُن ق ّ ل ال َ ما َ َ ذا وَك َ َك .ن ْ َ ن لو ْ ت ُ َ فت ّ ِ ل فَإ َ َح ع َ َل قَد َُر اللهِ و ِ شي ْطا ْ ِ ذا وَلك ()رواه مسلم وابن ماجه Dari Abi Hurairah ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw.: “Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Dalam setiap kebaikan senangilah atas setiap yang memberi manfaat kepadamu dan memintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah. Jika musibah menimpamu maka janganlah kamu berkata: “Andaikan aku melakukan begini, pasti akan begini, akan tetapi ucapkanlah semua atas qodar Allah, dan apapun yang Allah kehendaki maka akan Allah wujudkan” ketahuilah sesungguhnya kata “seandainya” itu membuka amalan syaitan. (HR. Muslim dan Ibnu Majah) 2. Satu bentuk ujian terhadap keikhlasan kita dalam beribadah kepada Allah. Sudahkah haji yang kita lakukan, atau binatang yang kita korbankan, kita lakukan keduanya itu murni ikhlas untuk mengharap ridha Allah. Ataukah masih terdapat maksud-maksud lain, seperti perasaan senang jika kita disebut orang kaya, perasaan senang jika kita disebut orang dermawan, sehingga kita akan marah jika kita dipanggil dengan tanpa gelar haji di depan nama kita, karena telah banyak harta kita keluarkan untuk mendapatkannya? Jika perasaan ini semua ada pada kita, baik ketika kita akan pergi berhaji atau berkurban ataukah setelah kita pulang haji dan melaksanakan kurban, segeralah kita bertobat, karena haji dan kurban kita itu sama sekali tidak ada nilainya dihadapan Allah swt. Na’udzubillah min dzalik. Hendaklah selalu kita ingat bahwa semua nilai ibadah kita itu tergantung dari niat kita. Karenanya berniatlah dalam setiap hal ikhlas beribadah mengaharap ridha Allah swt. Nabi bersabda:
وعن أمير المؤمنين أبي حفص عمربن الخطاب رضي ال عنلله قللال سللمعت رسللول الل ص م فمن كانت هجرته الي ال ورسللوله فهجرتلله, إنما العمال بالنيات وانما لكل امرئ ما نوي:يقول متفق. ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها اوامرأة ينكحها فهجرته الي ما هاجر اليه,الي ال ورسوله عليه Dari amirul mukminin Abi Hafs Umar bin Khatab ra berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang itu tergantung pada apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa berhijrah karena Allah dan 3
RasulNya maka pahala hijrahnya adalah Allah dan RasulNya, barangsiapa yang hijrahnya karena ingin mendapatkan dunia ia akan mendapatkannya atau hijrahnya karena perempuan yang ingin ia peristri maka hijrahnya sesuai apa yang ia tuju. (HR Bukhari Muslim) Dalam kisah kurban Qabil dan Habil putra Adam, diceritakan bahwa Allah hanya menerima kurban Habil karena ia niatkan qurbannya itu karena Allah, dan Allah menolak kurban dari Qabil karena ia berniat bukan karena Allah. Allah berfirman:
َ لْقُتَلّني ك َ ل َ خيِر َقيا َل ْ نا َ ل ِمي ْ حِدِهَما َوَليْم ُيَتَقّبي َ ن َأ ْ ل ِم َ ق ِإْذ َقّرَبا ُقْرَباًنا َفُتُقّب ّح َ ي َءاَدَم ِباْل ْ عَلْيِهْم َنَبَأ اْبَن َ ل ُ َواْت (27)ن َ ن اْلُمّتِقي َ ل ِم ُّ ل ا ُ ل ِإّنَما َيَتَقّب َ َقا Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!" Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Al-Maidah: 27) Dalam firmanNya yang lain, Allah menyebutkan bahwa:
شيِر ّ عَلييى َمييا َهيَداُكْم َوَب َ لي َّ خَرَها َلُكيْم ِلُتَكّبيُروا ا ّ سي َ ك َ ن َيَناُلُه الّتْقيَوى ِمْنُكيْم َكيَذِل ْ ل ِدَماُؤَها َوَلِك َ حوُمَها َو ُ لَ ُل ّ لا َ ن َيَنا ْ َل )37)ن َ سِني ِح ْ اْلُم Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Hajj: 37) 3. Ujian ketaatan dan kesabaran dalam melaksanakan perintah Allah. Hadirin jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah. Ingatlah, bahwa Allah swt, akan selalu menguji hamba-hambaNya untuk mengetahui mana diantara mereka yang terus taat kepada-Nya dalam setiap keadaan, baik di waktu senang maupun susah, baik di waktu lapang maupun sempit, baik di waktu kaya maupun miskin. Senang-susah, lapang-sempit, kaya-miskin dan seturusnya, semuanya itu adalah bentuk-bentuk ujian dari Allah swt. Rasulullah bersabda: Dalam keadaan kaya, janganlah lupa untuk mengeluarkan zakat dari harta yang kita miliki, yang merupakan hak dari saudara-saudara kita yang miskin, jangan lupa pula mensedakahkan harta itu dijalan Allah, seperti menyantuni fakir miskin, yatim piatu, membangun masjid dsb., termasuk di dalamnya berkurban. Dalam keadaan sempit, susah dan miskin, janganlah kita berputus asa dari rahmat Allah, tetapi tetaplah bersabar dan ikhlas mengabdi kepadaNya, dan yakinlah bahwa rahmat Allah di akhirat sangat luas disediakan bagi hamba-hambanya yang lulus dalam ujian dunia. Sedangkan sabar dalam melaksanakan perintah Allah, maksudnya ialah dalam setiap kondisi tetaplah tekun berharap ridha Allah, dengan tetap ikhlas melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Jangan pernah melupakan Allah dengan melalaikan segala perintah-Nya, dan justru senang melaksanakan larangan-Nya.
4
Sudah merupakan tabiat dari manusia, ia merasa senang ketika diuji dengan kenikmatan, dan bersedih hingga berputus asa ketika diuji dengan kesusahan. Allah berfirman:
عَلْييِه َ لُه فَقَيَدَر َ (َوَأّمييا ِإَذا َمييا اْبَت15)ن ِ ل َرّبي َأْكَرَم ي ُ لُه َرّبُه َفَأْكَرَمُه َوَنّعَمُه َفَيُقو َ ن ِإَذا َما اْبَت ُ سا َ لْن ِْ َفَأّما ا (16)ن ِ ل َرّبي َأَهاَن ُ ِرْزَقُه َفَيُقو Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (al-Fajr: 15-16) Mari kita rubah tabiat kita itu, dengan tetap selau bersyukur dan ikhlas beribadah kepada Allah dalam segala keadaan, karena kita yakin akan sabda Rasul:
لُهيْم َ ب َقْوًمييا اْبَت ّ حي َ ل ِإَذا َأ َّ ن ا ّ لِء َوِإ َ ظِم اْلَب َع ِ جَزاِء َمَع َ ظَم اْل َع ِ ن ّ ل ِإ َ سّلَم َقا َ عَلْيِه َو َ ل ُّ صّلى ا َ ي ّ ن الّنِب ْع َ (ط )رواه الترمذى ُخ َس ّ ط َفَلُه ال َخ ِس َ ن ْ ضا َوَم َ ي َفَلُه الّر َ ِن َرض ْ َفَم Dari Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya ujian, sesungguhnya Allah jika menyukai suatu kaum maka Allah akan menguji mereka. Maka barangsiapa ridha dengan ujian itu, maka ia mendapatkan ridha Allah. Dan barangsiapa yang murka dengan ujian itu, maka ia mendapatkan murka Allah. (HR. Tirmidzi) 4. Memperkokoh tali persaudaraan Muslim. Ibadah qurban mengajarkan bagaimana setiap Muslim hendaklah saling kasih-mengasihi dan tolong menolong sesama manusia. Si kaya menolong si lemah, dengan memberi makan daging bagi mereka yang memang jarang menikmatinya. Kebiasan ini, semestinya terus berlangsung kapanpun juga tidak hanya terbatas di saat hari raya. Dan wujud bantuanpun disesuaikan dengan kebutuhan mereka, dapat berupa makanan, pakain, biaya hidup dan pendidikan dsb. Rasulullah saw bersabda:
ل يؤمن أحدكم حتى يحب لخيه ما:عن أنس رضى ال عنه عن النبي صلى ال عليه وسلم قال ( )رواه البخاري ومسلم و أحمد و النسائى.يحب لنفسه Dari Anas ra. Dari Nabi saw beliau bersabda: “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga dia menyayangi saudara muslim lainnya seperti halnya dia menyayangi dirinya sendiri. (HR. Bukhari, Muslim, Ahad dan Nasai) Allahhu Akbar 3x walillahil hamd. Hadirin jamaah shalat Idul Adha Rahimakumullah. Hakikat keikhlasan dalam beribadah kurban yang kita lakukan itu, juga mengikuti suritauladan ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail putra kesayangannya, yang lama sekali ia berpisah dengannya. Sebagaimana diceritakan Allah dalam firman-Nya:
ل َما ُتْؤَمُر ْ ل َياَأَبتِ اْفَع َ ظْر َماَذا َتَرى َقا ُ ك َفاْن َح ُ ي ِإّني َأَرى ِفي اْلَمَناِم َأّني َأْذَب ّ ل َياُبَن َ ي َقا َ سْع ّ َفَلّما َبَلَغ َمَعُه ال (102)ن َ صاِبِري ّ ن ال َ ل ِم ُّ شاَء ا َ ن ْ جُدِني ِإ ِ سَت َ 5
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (ash Shaafaat: 102) Dalam dialog antara seorang ayah dan anak pada ayat ini, disamping suritauladan akan nilai dalam ibadah haji dan kurban seperti telah kami uraikan di atas, dapat pula kita ambil pelajaran bahwa: 1. Sebagai orang tua atau pimpinan tidak bertindak otoriter atau sewenang-wenang. Orang tua yang baik adalah orang tua yang mendidik anaknya dengan contoh dan ketauladanan. Seorang pemimpin yang baik akan ditiru oleh rakyatnya jika ia memberikan contoh perilaku yang baik. Seorang pemimpin tidak diikuti ucapannya, tetapi perilaku atau tindak tanduknya. Seorang pemimpin juga harus menjunjung nilai-nilai demokratis, tidak selalu memberikan perintah-perintah, tetapi juga harus mendengarkan aspirasi rakyatnya. 2. Peran sang Ibu dalam mendidik sehingga melahirkan anak yang sholeh. Peran Ibu sbg madrasah/sekolah utama dan pertama bagi anak sangat penting. Pendidikan anak sholeh dimulai dari saat pertemuan benih dan sel telur, diawali do'a mohon perlindungan dari syetan. Mulai dari kandungan banyak dibacakan ayat2 Qur'an. Dari peran Ibulah, karakter anak sholeh dapat terbentuk. Intensitas pertemuan yang cukup, memungkinkan penanaman dan sosialisasi nilai-nilai normatif, akhlak, dan perilaku terpuji lainnya dapat terinternalisasi pada diri anak. 3. Pembentukkan anak sholeh tergantung dari orang tua Banyak orang tua yang beranggapan bahwa pendidikan itu akan terbentuk hanya di sekolahsekolah, jadi tidaklah perlu orang tua mengarahkan anak-anaknya di rumah. Bahkan ada sebagian orang tua yang tidak tahu tujuan dalam mendidik anak. Perlu kita pahami, bahwasannya pendidikan di rumah yang meskipun sering disebut sebagai pendidikan informal, bukan berarti bisa diabaikan begitu saja. Orang tua harus memahami bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang tidak kalah pentingnya dibandingkan institusi pendidikan formal. Ini bisa dimengerti karena keluarga merupakan sekolah paling awal bagi anak. Di keluargalah seorang anak pertama kali mendapatkan pengetahuan, pengajaran dan pendidikan. Demikianlah khutbah idul Adha tahun ini, mudah-mudahan Allah menjadikan kita hambahambaNya yang selalu ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, semata mengharapkan ridha-Nya, bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan serta menghadapi segala ujian-ujian-Nya, Allah menganugerahi kita semua anak keturuanan yang sholeh-sholehah taat kepada Allah, Rasulullah dan kedua orang tuanya, serta bermanfaat untuk agama, nusa dan bangsanya, amin.
بارك ال لي و لكم في القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من اليات و ذكر الحكيييم اقييول قييولي هييذا و اسييتغفر الي العظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات فاستغفروه إّنه هوالغفورالرحيم
6
يييييي ييييييي يييي يييييي ال اكبر×7 ال اكبر كبيرا وا لحمد ل كثيرا وسبحان ال بكرة واصيل .الحمد لي الييذى اعيياد العييياد وكيّرر .احمييده سييبحانه ان خلق وصّور .وأشهدا ن لإله إلال وحده ل شريك له,شهادة يثقل بهاالميزان في المحشر,واشهد ان محمدارسول اليي ل وسييّلم علييى س يّيدنا محّمييد وعلييى الييه واصييحابه الفييائزين بالشييرف المبعييوث الييى السييودوالحمر .اللهييّم فصيي ّ الفخر)امابعد( ن ال تعالى صّلى على نبّيه قديما. فياعبادال اتقواال فيما امر.وانتهواعّمانهىال عنه وحّذ ر .واعلموا أ ّ ل وسيّلم علييى ي يا أّيها الذين امنوا صّلوا عليه وسّلموا تسليما .اللهيّم صي ّ ن ال وملئكته يصّلون على النب ّ فقال تعالى:إ ّ سّيدنامحّمد خير الخلق صاحب الوجه النوار .وارض اّللهّم عن كيلّالصيحابة أجمعيين .وعين الّتيابعين ومين تبعهيم بإحسان إلى يوم اّلدين. اّللهّم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الحياء منهم و ال موات انيك قرييب مجيييب اليدعوات .اللهيم استر عيوبنا واكفنا ما اهمنا وقنا شر ما نتخوف ووفقنا ما نوينا من حوائج الييدنيا والخييرة .رّبنييا هييب لنييا ن ازواجييا وذّرّياتنا قّرة اعين واجعلنا للمتقين إماما .ربنا ا تنا فىالد نياحسنة وفىالخرة حسنة وقنا عذاب الّنار والحمد ل ي ر ّ ب العالمين والسل م عليكم ورحمة ال وبركاته
7