PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI 1
DEFINISI
Tekanan darah persisten di mana tekanan sistolnya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Brunner & Suddarth. 2002).
2
ASESMEN
1. Nyeri kepala (pusing), Rasa berat di tengkuk, riwayat stress yang tinggi, emosi labil 2. Kelemahan,dan letih 3. Kenaikan TD >140/90 mmHg, Perubahan warna kulit (pucat), Suhu tubuh dingin, mempunyai riwayat merokok, riwayat keluarga dengan penyakit hipertensi dan jantung 4. Riwayat dengan pola makan yang tidak sehat (makanan berlemak dan kolesterol tinggi),kegemukan atau obesitas dan riwayat gaya hidup kurang beraktivitas
DIAGNOSA 3
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) b/d Peningkatan tekanan vaskular selebral
KEPERAWATAN
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum 3. Resti terhadap penurunan curah jantung b/d vasokonstriksi 4. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebih dengan kebutuhan metabolik. 5. Kurangnya
pengetahuan
b/d
kurangnya
informasi tentang penyakit 6. Resti Injuri atau cidera b/d penglihatan ganda 4
KRITERIA EVALUASI
1.
Diagnosa 1
Nyeri terkontrol
Nyeri berkurang
skala nyeri 0-1
Wajah tampak tenang
Ketidaknyamanan hilang
2. Diagnosa 2 Aktivitas pasien terpenuhi Mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari 3. Diagnosa 3 Tanda-tanda vital dalam batas normal 4. Diagnosa 4
Perubahan pola makan (misal : pilihan makanan sehat,kuantitas dan sebagainya)
Berat badan yang diinginkan terpenuhi dengan pemeliharaan kesehatan optimal
5.
Diagnosa 5
Pasien
mengetahui
tentang
penyakit
hipertensi
Pasien mampu menyebutkan batas TD normal
6.
Diagnosa 6
5
INTERVENSI KEPERAWATAN
Pasien tidak mengalami cidera
Diagnosa 1
Ukur tanda tanda vital
Lakukan pengkajian nyeri yang meliputi skala nyeri, lokasi dan faktor pencetusnya.
Hilangkan
atau
minimalkan
aktivitas
vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala, misalnya: mengejan saat BAB, batuk panjang dan membungkuk.
Berikan tindakan nonfarmokologi untuk menghilangkan
nyeri,
misal
:
pijat
punggung dan leher, tehnik relaksasi dan ciptakan suasana nyaman
Kolaborasi
dalam
pemberian
analgetik
sesuai indikasi
Diagnosa 2
Ukur TTV
Kaji respon pasien terhadap aktivitas
Intruksikan
pasien
tentang
tehnik
penghematan energi misal: menggunakan kursi saat mandi, duduk saat menyikat gigi dan melakukan aktivitas berlahan
Bantu pasien saat melakukan aktivitas jika tidak mampu
Anjurkan
keluarga
untuk
membantu
aktivitas pasien
Diagnosa 3
Pantau TD
Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
Catat adanya edema
Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang misal : kurangi keributan lingkungan dan batasi jumlah pengunjung
Pertahankan pembatasan aktivitas
Diagnosa 4
Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi dan kegemukan
Bicarakan
pentingnya
menurunkan
masukan kalori batasi masukan lemak, garam dan gula sesuai indikasi
Motivasikan keinginan pasien menurunkan berat badan
Intrusikan dan bantu memilih makanan yang
tepat,
hindari
makanan
dengan
kejenuhan lemak tinggi dan kolesterol
Kolaborasi, rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi
Diagnosa 5
Kaji tentang pengetahuan pasien tentang hipertensi
6
INFORMASI DAN EDUKASI
Tetapkan dan nyatakan batas Td normal
Jelaskan tentang hipertensi
Bahas pentingnya menghentikan merokok
Diagnosa 6
Bantu kebutuhan ADL pasien
Jauhkan dari benda- benda tajam
Roda tempat tidur pasien pastikan terkunci
Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
Pagar tempat tidur di naikkan
Berikan penerangan yang cukup terang
Anjurkan keluarga selalu menemani pasien
1.
Manajemen nyeri
2.
Mobilisasi fisik
3. Batasi aktivitas 4. Kebutuhan Nutrisi 5. Pengetahuan tentang hipertensi 6. Resiko cidera
7
EVALUASI
1. a. Data Subjektif Pasien mengatakan nyeri berkurang dan merasa nyaman b. Data Objektif
TTV Normal
Nyeri terkontrol
Skala nyeri 0-1
Os tampak nyaman
2. a. Data Subyektif Pasien mengatakan mampu melaksanakan aktivitas secara mandiri b. Data objektif
kebutuhan aktivitas pasien terpenuhi
tidak ada kelelahan
mampu melaksanakan aktivitas sehari hari secara mandiri
3. a. Data Subyektif Pasien mengatakan merasa nyaman dan tidak lemas b. Data objektif
Warna kulit normal (tidak pucat)
TTV dalam batas normal
Pasien tampak nyaman dan rileks
4. a. Data subjektif Pasien mengatakan telah menghindari makanan berlemak,kolesterol tinggi, dan mengurangi asupan garam b. Data objektif
Perubahan pola makan menjadi pola makan sehat (makanan yang sehat) di tandai dengan penurunan berat badan yang realistik
TTV dalam batas normal
5. a. Data Subjektif Pasien mengatakan memahami tentang penyakit hipertensi b. Data objekif Pasien dapat menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensi dan TD normal
6. a. Data Subjektif
Pasien mengatakan tidak mengalami cidera
b. Data Objektf
Pasien ditempatkan pada posisi yang aman
8
PENELAAH KRITIS
9
KEPUSTAKAAN
pasien tidak mengalami cidera
KA.RUANGAN 1. Brunner
&
Suddarth.
2002.
Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 vol 2. Jakarta : EGC 2. Marylin E, Dongoes. 1999.Rencana Askep Edisi 3. Jakarta “ EGC 3. Nur
Khasanah.
Penyakit
2012.waspadai
Degeneratif
Laksana DISUSUN OLEH ; 1. SYARRAH TERESIA AMD KEP 2 .KRISTINA DORA AMD.KEP
akibat
pola
Beragam makan.