Hymne Ibi.docx

  • Uploaded by: afif
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hymne Ibi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,612
  • Pages: 7
HYMNE IBI

Setiap waktu ku berjuang untuk kemanusiaan Itu semua tugasku an tak mengenal waktu Berat serasa ringan tugas seorang bidan Ku tak ingin tanda jasa, semua hanya ikhlas adanya Ikatan bidan Indonesia berazas pancasila Seluruh jiwa dan ragaku demi bahagia seluruh bangsaku

MARS IBI

Marilah seluruh warga bidan di kawasan nusantara Berhimpun di dalam satu wadah Ikatan Bidan Indonesia Membela dan setia mengamalkan ajaran Pancasila Bekerja dengan tulus ikhlas Mengabdi mengemban amanat bangsa Ingatlah sumpah jabatan kita kepada Tuhan Yang kita ikrarkan bersama slalu jadikan pegangan Janganlah membuat perbedaan antara miskin kaya Tugas sucimu sbagai penyelamat Seluruh wanita di mayapada

“Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak.” Mahatma Gandhi (1869-1948), Pemimpin Besar India

Catatan Seorang Bidan 3 tahun perjalanan Akan membuat kita belajar, memahami dan berfilosofi dengan sebuah profesi baru kita Bidan . . . . Perjuangan dari mengebut SKS yang terasa mustahil dilalui, perjuangan dengan mencari terget partus di tengah kegelapan, perjuangan menulis laporan diantara kesibukan pengabdian dan perjuangan untuk konsul dengan seribu penantian hingga lupa jadwal makan Tapi . . . . Itu merupakan langkah awal teman-temanku Dari apa sebenarnya makana kata “Bidan”

Jika anda bermimpi memilih profesi bidan sebagai sarana cepat untuk “BALIK MODAL” anda salah besar ada di kebidanan Seharusnya anda kuliah di PERBANKAN sehingga fasih akan urusan alur keuangan. Merinci setiap materi yang dikeluarkan saat anda di pendidikan akan terbayar ketika anda menjadi bidan Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . . . Ketika seorang ibu meratapi putrinya yang kontraksi di gubuk tuanya, sang ibu kebingungan harus dengan apa membayar biaya persalinan Sang bidan menepuk bahu sang ibu seraya berbisik “ saya akan membantu proses kelahiran putri ibu, ibu bantu dengan do’a saja “

Jika anda berpikir ada di kebidanan karena merupakan sebuah “POPULARITAS” diantara deretan pilihan fakultas lain yang ada Anda salah besar ada di kebidanan Seharusnya anda menjadi ARTIS, mengikuti berbagai casting sehingga anda akan muncul di berbagai media cetak dan elektrolit Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . .. . Ketika angka kematian bayi tinggi akibat Tetanus neonaturum, bidan berjuang menggalakkan program imunisasi dengan tantangan masyarakat awam yang menganggap pasca imunisasi membuat bayi rewel dan demam Jika anda menganggap menjadi bidan sebagai ajang menaikkan “NILAI JUAL” untuk menjadi lirikan calon mertua atau harapan bagi pemuda dokter, polisi, angkatan atau sederet profesi tinggi lainnya Anda salah besar saudaraku . . . . . Tidak ada artinya nilai jual itu ketika kita menghadapi seorang wanita yang mengalami Atonia

uteri, kita bersimbah dengan darah, meneteskan bulir-bulir keringat serasa seluruh raga ikut berdo’a hanya untuk memperjuangkan wanita itu masih memiliki nyawa Ketika sang bayi yang lahir dari wanita yang bukan apa-apa kita menatap dunia dengan wajah birunya seakan mulutnya pun enggan menyapa atau sekedar menangis layaknya bayi lainnya. Kita akan berusaha mencoba sebisa kita membantu sang bayi mendapatkan dunia barunya

Dan . . . . . Jika anda menginginkan profesi bidan agar para tetangga memanggil anda dengan sebutan “ Bu Bidan “ dengan terbungkuk-bungkuk melewati anda yang necis berpakaian putih-putih turun dari Avansa, Inova atau sederet mobil bermerk lainnya, anda salah besar saudaraku . . . . Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . . Di malam saat terlelap di peraduan setelah seharian berkutat dengan PWS, Kohort dan seribu laporan lainnya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah kita. Seorang ibu yang merintih memegangi perutnya ditemani sang suami yang setia bergumam lirih “ bu bidan tolong saya, rasa-rasanya saya ingin melahirkan” Tangannya yang mungil menunjukkan buku KIA dan sebuah kartu JAMPERSAL

Ketika sales susu formula datang dengan sekeranjang produk terbarunya serta sejuta janji mobil Xenia, ibadah umroh dan tawaran manis lainnya Seorang bidan akan berkata “ maafkan saya mbak, saya tidak bisa mendustai hati seorang wanita yang secara kodratnya harus menyusui dan selalu memberikan yang terbaik terhadap bayi mereka”

Ketika seorang wanita separuh baya membawa lima orang anaknya yang kecil-kecil menangis di hadapan kita meminta kita menggugurkan kandungannya karena dirinya lupa untuk minum pil KB berapa hari lamanya Bidan akan berkata “Maafkan saya ibu, saya bukan malaikat pencabut nyawa atas janin yang telah Tuhan titipkan dalam rahim ibu yang ibu sendiri tidak tahu kebaktian dan kebahagiaan apa yang bisa diberikan oleh calon manusia ini nantinya”

Bidan itu mulia saudaraku . . . . . Biarlah mereka berpikir apa tentang profesi kita karena mereka awam untuk mengerti hakekat profesi kita Dikala kewenangan semakin dibatasi, kesalahan selalu dicari, kita seharusnya tak berkecil hati Suatu PERMATA mulia tetap terlihat cahayanya saudaraku . . . Walaupun ia terpendam jauh di kubangan lumpur Kita tidak perlu CENDERAMATA . . . . Kita tidak perlu sanjungan asa . . . . Yang kita lakukan hanya keikhlasan Di saat nafas telah diberhentikan olehNya dan suatu profesi itu pun telah tiada

Semoga Tuhan mengutus malaikatNya Menulis nama BIDAN di dalam surgaNya Yang jauh lebih sempurna dibandingkan penghargaan yang pernah ada

BANGGA MENJADI BIDAN Mungkin teman-teman sudah tau ya apa itu profesi bidan (atau malah kamu bidan?? hehe). Bahkan sebagian besar dari kamu mungkin lahir kedunia dengan sehat wal afiat berkat pertolongan seorang bidan. Dari obrolan dengan teman-teman Saya yang sekolah kebidanan, Saya jadi tahu ternyata banyak suka-dukanya sewaktu kuliah di kebidanan. Banyak juga yang jadi patah arah dan hilang semangat. Sampai-sampai muncul keinginan berhenti kuliah dan coba cari profesi lain. But wait, buat kamu-kamu yang sekarang sedang kuliah kebidanan dan merasa seperti itu, mungkin setelah membaca beberapa alasan ini kamu akan berubah pikiran. 1. Menjadi seorang bidan buat aura keibuan kamu lebih keluar Dengan profesimu ini, kamu bakal sering berinteraksi dengan para ibu, dan itu akan membuat kamu lebih peka terhadap kebutuhan seorang ibu. Berada di lingkungan seperti itu secara tidak langsung membuat naluri keibuan menjadi semakin keluar. Diam-diam, secara sadar atau tidak, kamu akan mempersiapkan dirimu sendiri untuk menghadapai kondisi semacam itu suatu hari nanti. Teori-teori yang kamu dapatkan selama kuliah kebidanan juga semakin memberimu pemahaman bagaimana menjadi seorang ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak. 2. Kamu menjadi sosok yang lebih dewasa dan bertanggung jawab Bidan mempunyai banyak tugas penting yang harus dikerjakan, seperti memberi nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan, ataupun memberikan asuhan kepada bayi yang baru lahir. Dengan tugas-tugas seperti itu, yang tentu memerlukan ketelatenan ekstra, akan membuat kamu menjadi sosok yang dewasa. Keselamatan dan kesehatan ibu maupun bayinya yang menjadi tanggung jawabmu memaksa sifat manja kamu lambat laun menghilang. Sedikit demi sedikit, kamu akan berubah dari seorang gadis kecil yang manja menjadi seorang perempuan dewasa yang bertanggung jawab. 3. Menjadi seorang bidan membuat kamu semakin menghargai pengorbanan seorang ibu Seperti kata pepatah, pengalaman adalah guru yang terbaik. Interaksi yang intensif dengan para ibu dan calon ibu membuat kamu sadar bahwa menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan pengorbanan yang sangat besar yang dilakukan seorang ibu supaya anaknya dapat lahir dan tumbuh dengan baik. Sebuah kasih sayang yang ikhlas. Naluri keibuan seperti itu akan sering kamu lihat, dan akan selalu sukses menyentuh perasaanmu. (Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia). 4. Rutinitas sebagai bidan akan membuat kamu menjadi lebih disiplin dan teratur Karena kamu bertugas layaknya seorang pengawas, kamu akan menjadi sosok yang teliti terhadap hal sekecil apapun. Mengingatkan seseorang untuk selalu menjaga pola aktivitasnya ataupun pola makanannya demi kesehatan kandungannya, juga berarti membiasakan diri kamu sendiri untuk hidup disiplin dan teratur. Keteraturan yang selalu kamu ingatkan (repetisi) kepada orang lain akan terekam di alam bawah sadarmu sendiri, sehingga kamu pun akan bertindak yang sama dengan seperti yang selal kamu sugestikan ke orang lain.

5. Profesi ini mendidik kamu menjadi seorang orang tua yang baik bagi anaknya Bidan tidak hanya bertanggung jawab kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan dan asuhan anak. Tentu seorang bidan tidak akan kesulitan dalam mengasuh anak. Hal itu sudah menjadi “makanan” mereka sehari-hari. Lingkungan keluarga adalah lingkungan paling awal dan paling mempengaruhi perkembangan karakter seorang anak. Seorang ibu yang memiliki bekal cukup tentang pendidikan anak akan membantu perkembangan seorang anak menjadi lebih positif. Seorang ibu yang berprofesi sebagai bidan akan memiliki kepekaan yang lebih terhadap perkambangan anaknya. 6. Kamu akan terlihat sebagai sosok yang pintar Sebagai salah satu orang yang sering memberikan saran kepada orang lain, kamu akan terlihat sebagai sosok yang pintar. Kamu mungkin akan sering dimintai saran oleh temanmu yang sedang menjalani kehamilan ataupun hal-hal lain berkaitan dengan hubungan berumah tangga. Apa yang kamu pelajari saat ini (sebagai seorang bidan) sebenarnya adalah hal yang sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitarmu dan sangat berkaitan dengan keseharian mereka, terutama bagi yang telah berkeluarga. Kamu akan menjadi teman curhat yang baik bagi teman-temanmu. 7. Daan.. karena alasan-alasan itulah kamu bakal jadi sosok yang istriable di mata lelaki :) Ya, apabila kamu laki-laki yang sedang mencari pasangan hidup, dan telah membaca baik-baik enam alasan diatas, mungkin kamu akan mulai berpikir untuk mendekati seorang bidan. Hehe. Kriteria-kriteria seorang istri idaman beberapa ada di diri seorang bidan. Bagaimana, semakin bangga menjadi bidan??

Arti dan Makna Lambang IBI Hari lahir IBI : 24 juni 1951

Arti Logo IBI (Ikatan Bidan Indonesia) : 1. Bentuk Bundar, dilingkari garis merah putih, melambangkan arti persatuan abadi. 2. Buah Delima, merupakan buah yang berisi biji dan air, melambangkan kesuburan. 3. Dua Helai Daun, melambangkan kemampuan dari pasangan laki-laki dan perempuan untuk melanjutkan tumbuhnya bibit. 4. Ular dan Cawan, menunjukkan simbol Dewa Aesculapius dan Dewi Hygea, dimana pelayanan kebidanan harus memelihara dan mempertahankan biji (bibit) agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 5. Buah Delima Merekah, menggambarkan buah delima yang sudah matang, mengandung bijibiji (benih) yang telah matang (matur) dan sehat, sehingga dapat melanjutkan generasi penerus baru yang sehat dan berkualitas. Seorang bidan diharapkan bersiap diri menjadi tenaga pelayanan kesehatan yang profesional, untuk menghantarkan benih yang matur dan sehat tersebut menjadi calon generasi penerus yang mandiri serta berkualitas.

Related Documents

Hymne Ibi.docx
June 2020 14
Hymne Guru.docx
October 2019 13
Hymne A La Vie
November 2019 9
Hymne-iai-soprano1.pdf
December 2019 7

More Documents from ""