Seminar Pendidikan Kel 1 Salinan.docx

  • Uploaded by: afif
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Seminar Pendidikan Kel 1 Salinan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 964
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan kebahasaan agar siswa mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum yaitu keterampilan menyimak (listening skill) keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di atas, hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah ini karena pada umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan menyimak. Menyimak menurut Tarigan, adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambanglambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Berbagai

pengalaman

dalam

melaksanakan

pembelajaran

bahasa

Indonesia

mengindikasikan bahwa kemampuan menyimak siswa sekolah dasar belum optimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian Muhaimin (2006) yang dicapai siswa

dalam proses-belajar

mengajar di mana siswa yang terlibat dalam kegiatan, yang mampu menyimak secara baik dan benar mempunyai persentase yang masih rendah. Indikasi ini menandakan masih rendahnya kemampuan menyimak siswa tersebut terlihat proses pembelajaran dan daya serap murid pada mata materi tema 8 tentang lingkungam tempat tinggalku dari seluruh siswa dalam kelas 4B masih kurangnya kemampuan menyimak. Setelah ditelusuri lebih jauh, hal tersebut ternyata disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam menyimak materi pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa tersebut tidak mampu menyimak dengan optimal dikarenakan kurangnya fokus siswa pada proses pembelajaran tersebut.

1

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran keterampilan menyimak? 2. Apa yang dimaksud dengan media visual gambar? 3. Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam materi cerita rakyat melalui media visual gambar di sekolah dasar?

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keterampilan Menyimak Tarigan (1983:19) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu yang “masuk kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya. Menyimak adalah mendengar untuk memahami apa yang dikatakan orang lain dengan proses serius yang tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan kebiasaan, refleks maupun insting. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan dengan sengaja dan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi, menangkap isi, dan merespon makna yang terkandung di dalamnya. 2.2 Media Visual Gambar Fleming dalam bukunya Arsyad mengatakan bahwa media yang sering diganti dengan mediator yaitu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Perkembangan selanjutnya Martin dan Briggs dalam Muhaimin memberikan 2

batasan mengenai media pembelajaran yaitu, “mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan siswa”. Menurut Asnawir media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audio (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Diantara banyak media pendidikan, gambar merupakan media yang sangat mudah kita temukan. Kata-kata dan gambar merupakan perpaduan yang sangat baik dalam proses pengiriman pesan, informasi atau materi pelajaran.Hasil dari belajar dengan hanya melalui kata-kata seharusnya berbeda dengan hasil belajar melalui perpaduan kata-kata dan gambar. Banyak definisi yang menjelaskan tentang media gambar, berikut beberapa pengertian media gambar menurut beberapa ahli: Menurut Sadiman, dkk. Bentuk umum dari media gambar terangkum dalam pengertian media grafis. Media grafis adalah suatu media berbasis visual yang terdiri dari simbol-simbol, gambar, titik, garis untuk menggambarkan dan merangkum suatu ide dan peristiwa. Media gambar adalah suatu perantara yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dapat dinikmati dimana-mana. 2.3 Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa dalam Materi Cerita Rakyat melalui Media Visual Gambar Dalam pembelajaran cerita rakyat guru telah menggunakan panduan yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Materi Teks Fiksi : Asal Mula Telaga Warna telah sesuai antara materi yang guru sampaikan dengan proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disampaikan guru juga telah sesuai dengan apa yang tercantum didalam RPP. Hanya saja pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa kurang fokus menyimak pada proses kegiatan pembelajaran ini dikarenakan kurangnya media yang digunakan guru pada proses pembelajaran. Dengan adanya kekurangan ini makan penulis melakukan upaya dengan cara guru melakukan proses pembelajaran menggunakan media visual bergambar. Guru menyajikan materi cerita rakyat tersebut ketika siswa berdiskusi mengenai jawaban atas tokoh-tokoh yang ada pada cerita rakyat kemudian guru menampilkan gambargambar dari berbagai macam tokoh yang ada di depan kelas. Dengan cara ini maka fokus menyimak siswa akan tertuju pada guru yang sedang menjelaskan siapa saja tokoh yang ada 3

dengan menggunakan gambar dari tokoh yang ada pada cerita rakyat sehingga kemampuan menyimak siswa menjadi optimal.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Guru dalam melaksanakan pembelajaran materi cerita rakyat kelas IV Tema 8 Sub Tema 1Lingkungan Tempat Tinggalku Materi Teks Fiksi : Asal Mula Telaga Warna telah sesuai dengan susunan dan isinya sesuai dengan panduan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) tetapi disini penulis menemukan adanya kekurangan pada saat proses pembelajaran yaitu keadaan siswa yang kurang bisa menyimak materi dengan baik dikarenakan guru tidak menggunakan media apapun pada proses pembelajaran. Sehingga penulis menyimpulkan harus adanya penggunaan media pada pembelajaran tersebut. 3.2

Saran Guru bisa menggunakan media visual gambar pada proses pembelajaran cerita rakyat yang

menampilkan gambar tokoh-tokoh yang ada pada cerita rakyat tersebut, dengan menggunakan media gambar ini maka fokus menyimak siswa akan lebih meningkat secara optimal pada proses pembelajaran.

4

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Sadiman dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers, 2011. (hlm. 28-29) Aryad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003. (hlm.3) Asnawir dan Usman, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002. (hlm.11) Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005. (hlm.91)

5

Related Documents


More Documents from ""