HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI INTENSIVE CARE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI TAHUN 2016
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Mandala Waluyah Kendari
Disusun Oleh: FASNI P0201802015
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MANDALA WALUYA KENDARI 2018
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Alligood & Tomey,2006). Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari sebab-sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, serta upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut sebagai respon pasien (Nursalam,2001). Pelayanan
keperawatan
profesional
yang
berdasarkan
ilmu
pengetahuan mempunyai proses keperawatan yaitu suatu asuhan keperawatan sebagai metode ilmiah penyelesaian masalah keperawatan pasien untuk meningkatkan outcome pasien yang harus didokumentasikan (Aziz,2002). Pendokumentasian asuhan keperawatan adalah kegiatan pencatatan, pelaporan dan pemeliharaan yang berkaitan dengan pengelolaan klien guna mempertahankan sejumlah fakta dari suatu kejadian dalam suatu waktu (Nursalam,2001).
Dokumentasi adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam catatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung jawab perawat (Wahid & Suprapto,2012). Pendokumentasian asuhan keperawatan dapat digunakan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami oleh pasien atau klien baik masalah kepuasan maupun ketidak puasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan (Nursalam,2001). Pedokumentasian asuhan keperawatan yang tepat waktu, akurat dan lengkap tidak hanya penting untuk melindungi perawat tetapi penting juga untuk membantu pasien atau klien mendapat asuhan keperawatan yang lebih baik (Depkes RI,1996). Pelaksanaan dokumentasi keperawatan sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit (Fisbach,1991 dalam Setiadi,2012). Di Indonesia penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2013 menunjukan bahwa 71,60% pengisian dokumentasi asuhan keperawatan belum lengkap (Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat,2013). Di Propinsi Sumatera Selatan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota Prabumulih tahun 2012
terlihat bahwa 65,62% pendokumentasian asuhan keperawatan tidak lengkap, 34,37% pendokumentasian asuhan keperawatan terisi dengan lengkap (Susanti,2012 dalam Zakiroh,2012). Fenomena
rendahnya
pendokumentasian
asuhan
keperawatan
dipengaruhi tiga faktor individu (karakteristik perawat) yang meliputi pendidikan, umur, jenis kelamin, masa kerja dan pengetahuan, sedangkan faktor psikologis misalnya motivasi dan faktor organisasi (Gibson dan Ivancevich,2002 dalam Nursalam,2003). Dari hasil wawancara terhadap perawat yang bertugas diruangan Intensive Care didapatkan masih banyak perawat yang bertugas di tempat tersebut yang kurang melakkuan pengisian pendokumentasian asuhan keperawatan. Pendidikan
sangat
mempengaruhi
dalam
pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Perawat dengan tingkat pendidikan yang berbeda akan mempunyai kualitas dokoumentasi yang berbeda pula, karena semakin tinggi tingkat pendidikannya maka kemampuan secara kognitif dan ketrampilan akan meningkat juga (Notoatmodjo,2003). Kinerja rumah sakit dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan, pelayanan keperawatan sangat tergantung pada kinerja perawat, dimana kinerja
perawat
sangat
dipengaruhi
oleh
motivasi
perawat
dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal ini sesuai dengan ini sesuai dengan pendapat Davis (1998) dalam Abdullah (2012) yang mengatakan
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan adalah kemampuan dan motivasi. Dari penelitian yang dilakukan Pratiwi dan kawan-kawan (2013) mengenai hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di RSUD Tugumulyo Tugurejo Semarang, hasilnya menyatakan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan (p = 0,02). Dari hasil penelitian Pakudek dan kawan-kawan (2013), tentang hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di instalasi rawat inap C RSUP Prof. Dr. Kandou Manado, hasilnya menyatakan bahwa motivasi baik, melakukan pendokumentasian lengkap ada 43 orang, motivasi kurang pemdokumentasian tidak lengkap 3 orang, dengan p value 0,003 ≤ α (0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara motivasi perawat dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di peroleh data dari Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI yaitu didapatkan data jumlah perawat,perawat gigi dan bidan di seluruh rawat inap berjumlah 290 orang, untuk jumlah perawat yang bertugas di Instalasi Intensive Care ada 46 orang dengan jumlah kapsitas sebanyak 15 tempat tidur, sedangkan ketidak lengkapan pengisian status rekam medik dari seluruh status rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI pada tahun 2013
40,03%, tahun 2014 30%, dan tahun 2015 31,8% (Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI). Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Pendidikan Dan Motivsasi Perawat Dalam Pendokumnentasian Asuhan Keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2016”. B. Rumusan Masalah Sehubungan
dengan
pentingnya
pendokumentasian
asuhan
keperawatan sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat perawat, hal inilah yang kemudian menarik peneliti untuk mengetahui “Hubungan antara pendidikan
dan
motivasi
perawat
dalam
pendokumentasian
asuhan
keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2016”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya hubungan antara pendidikan dan motivisi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya
distribusi
frekuensi
pendidikan
perawat
dalam
pemdokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2016.
b. Diketahuinya
distribusi
frekuensi
motivasi
perawat
dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2016. c. Diketahuinya
hubungan
antara
pendidikan
perawat
dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Intrensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2016. d. Diketahuinya hubungan motivasi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Tahun 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi rumah sakit dalam peningkatan standar pelayanan keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar mutu di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI. 2. Bagi Peneliti Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dan faktor yang mempengaruhinya. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berada pada lingkup manajemen keperawatan khususnya pendokumentasian asuhan keperawatan di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI. Fokus penelitian ini adalah pendidikan
dan motivasi perawat sebagai variabel independen serta pendokumentasian asuhan keperawatan sebagai variabel Dependen. Responden penelitian ini adalah perawat di Instalasi Intensive Care RSUD Palembang BARI berjumlah 44 orang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 - 25 April 2016. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross seksional dengan populasi seluruh staf perawat yang bertugas di Instalasi Intensive Care Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI, menggunakan tehnik total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi.