Hidup Devosional Bab 11

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hidup Devosional Bab 11 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,048
  • Pages: 4
XI S ELAMAT D IAKH I RAT KARENA DOA SALAM MARIA'? Setiap agama memberi perhatian terhadap beberapa sektor, beberapa bagian, seperti Liturgia atau Ibadat, Koinonia atau Persaudaraan, Kerugma atau Pewartaan, Marlyria atau Kesaksian Hidup dan Diakonia atau Pelayanan. Supaya hidup keagamaan kita genap dan proporsional, semua sektor di atas harus mendapat perhatian. Kalau kita memperhatikan ajaran Yesus sendiri tentang syarat untuk nantinya selamat di akhirat, sangat menyolok mata beda raksasa antara ajaran Yesus dan ajaran banyak pengarang buku devosional agak sentimental. Manakah beda raksasa itu? Menurut ajaran Yesus, unsur Liturgi/Ibadat (= doa-doa, devosi) SAMA SEKALI TIDAK DISEBUT untuk selamat di akhirat nanti. Menurut Yesus, siapakah yang nantinya akan selamat? Baca Mat. 25:34-36: Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleb Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. SEBAB ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Saya memiliki kesan bahwa cukup banyak orang Katolik dalam had mengganti kata Yesus itu dengan kata-kata sebagai berikut: 25:35 Mari hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. SEBAB kamu mengucapkan sekian banyak kali doa "Salam Maria" atau membuat sekian banyak kali Tanda Salib atau Komuni sekian banyak kali pada Hari Jumat Pertama, dst. Kalau kita memperhatikan kata-kata Yesus, manusia selamat justru karena unsur Koinonia/Persaudaraan dan Diakonia atau Pelayanan. Unsur Liturgia atau bermacam-macam devosi TIDAK DISEBUT. Bahkan adakalanya Yesus sendiri sinis dan mengejek orang yang menyangka bahwa mereka selamat karena doa mereka:

• Mat. 5:20: Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orangorang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. • Mat. 6:7: Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan (atau: banyaknya doa Salam Maria). • Mat. 6:8: Jadi, janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta kepada-Nya. * Mat. 6:9: Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, dsb. Belum pernah saya membaca suatu instruksi lebih pendek tentang teknik dan cara doa. Minta diperhatikan bahwa pada abad-abad pertama Gereja ada kebiasaan mendoakan 50 kali doa "Bapa kami" (Rosario ketika itu disebut "Paternosterke" seperti sampai kini di Belgia) dan bukannya "Salam Maria" yang ketika itu belum ada. Menurut Romo J. Samiran, SCJ: "... Bagian kedua (dari doa "Salam Maria), adalah bagian yang ditambahkan di kemudian hari, sesudah abad pertengahan. Bagian ini ditambahkan oleh Gereja sebagai rangkuman akan pengalaman iman mereka berkaitan dengan campur tangan Perawan Maria dan kesaksian para beriman. Isi bagian ini adalah amat manusiawi dan amat religius." Pantas diperhatikan kata-kata sinis Yesus tentang orang yang menyempitkan hidup keagamaan sehingga tersisa hanya sektor Liturgi. "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataanKu serta melakukannya -Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan-, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalamdalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumab itu tzdak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang

mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya." (Luk. 6:46-49). Maaf, saya tidak anti liturgi dan setiap hari saya merayakan Ekaristi, bermeditasi dan berdoa brevir. Tetapi pantaslah kita mendengar DARI SABDA TUHAN SENDIRI kritik dan komentar atas orang yang menyangka bahwa mereka berkenan kepada Tuhan hanya karena doa dan liturgi: II Timotius 3:5: Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! Yesaya 29:13-14: Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepadaKu hanyalah perintah manusia yang dihafalkan, maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orangorangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi. " Yesaya 1:13-17: Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuanpertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan perayaan bulan barumu dan pertemuanpertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda janda! Barangkali kutipan paling keras anti-liturgi steril, artinya tanpa amal bakti, terbaca dalam Amos 5:21-25. 'Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.

Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang. Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar. Tetapi biarlah keadilan bergulunggulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir. "`Apakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan korban sajian, selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel? .... " Tentu saja, segala kutipan ini tidak mengenai devosi kepada St. Maria, namun mengenai ibadat yang kadangkala begitu diistimewakan di Indonesia, seolah-olah bila liturgi bagus dan beres, semuanya sudah beres. Tentu saja, liturgi harus ada karena merupakan salah satu dari lima unsur esensial, hakiki dari hidup keagamaan. Namun, kritikan saya tidak dialamatkan kepada mereka yang dalam SELURUH hidupnya menghormati St. Maria dengan doa dan karya. Kritik saya tidak dialamatkan kepada mereka yang memiliki sejumlah sikap sosial, misalnya mengunjungi Elisabet, memberi perhatian kepada pasangan yang nikahnya baru diteguhkan di Kana, dan memiliki keberanian untuk berdiri di bawah salib Puteranya. Kritikan saya dialamatkan kepada mereka yang menyangka atau bahkan mengajar bahwa manusia bisa selamat hanya karena mengucapkan suatu jumlah doa tertentu seperti suatu seri mantera. Inilah suatu falsifikasi total dan fundamental dari ajaran Yesus sendiri. *

Related Documents

Hidup Devosional Bab 11
October 2019 20
Hidup Devosional Bab 8
October 2019 12
Hidup Devosional Bab 2
October 2019 13
Hidup Devosional Bab 6
October 2019 22
Hidup Devosional Bab 10
October 2019 16
Hidup Devosional Bab 4
October 2019 13