Hidrokarbon Ok.docx

  • Uploaded by: Christina dasilia
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Hidrokarbon Ok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,107
  • Pages: 8
HIDROKARBON Christina Dasilia1, Elma Suryani, Frista Fitri Indah Lestari, Putri Melati, Sihol Agustoper, Petricia Suryandari Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tannjungpura Pontianak JL. Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak [email protected] ABSTRAK Percobaan hidrokarbon telah dilakukan berdasarkan sifat kimia dan fisik hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon yang digunakan antara lain, n-hekasan, sikloheksena, toluena, benzena dn parafin. Uji sifat fisik hidrokarbon pada kelarutan dalam air, semua sampel hidrokarbon tidak larut sedangkan kelarutan dan densitas dalam etil eter hanya 4 larutan yang larut dan toluena hanya larut sebagian dengan membentuk 2 fasa. Uji sifat kimia pada pembakaran, n-heksana menghasilkan asap putih dengan api berwarna orange biu, sikloheksena api orange dengan asap hitam, toluena api orange dengan asap hitam, benzena api biru dengan asap transparan dan parafin tidak dapat dibakar. Uji Bromin, n– heksana terjadi 2 fasa dimana warna orange diatas dan kuning keemasan dibawah, sikloheksena terjadi 2 fasa dengan minyak atas, toluena terjadi 2 fasa yang terpisah jelas, benzena berwarna kuning bening, parafin seperti gel berwarna orange. Uji KMnO4 pada nheksana berwarna ungu, sikloheksena berwarna ungu dengan 2 fasa, toluena berwarna ungu dengan fasa, benzena berwarna coklat terdapat endapan, parafin berwarna ungu dengan 2 fasa. Uji H2SO4, pada n-heksana, parafin dan sikloheksena hangat larut, toluena hangat tidak larut berwarna orange keruh dan benzena keruh tidak larut. Kata kunci: n-heksana, sikloheksena, benzena, toluena, parafin. Pendahuluan Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon dapat digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan struktur moleku dan kejenuhan ikatan. Penggolongan berdasarkan struktur molekul yakni, senyawa hidrokarbon alifatik yaitu senyawa hidrokarbon dengan struktur rantai terbuka salah satunya alkana, senyawa hidrokarbon alisiklik yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki struktur rantai tertutup sebagai contoh siklopropana dan senyawa hidrokarbon aromatik memiliki rantai karbon tertutup mengandung dua atau lebih ikatan

Christina Dasilia H1031161076

rangkapnya berselang-seling sebagai contoh benzena (Marzuki dkk, 2010). Senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhannya dapat pula dikelompokkan berdasarkan kejenuhan ikatannya yakni, senyawa hidrokarbon jenuh mempunyai ciri antar atom C berikatan tunggal (C-C) sebagai contoh etana, sedangkan senyawa hidrokarbon tak jenuh yaitu mempunyai ciri-ciri atom C berikatan rangkap yaitu ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga (Marzuki dkk, 2010). Senyawa hidrokarbon dapat diaplikasikan dalam kehidupan, yakni dalam pembuatan bahan bakar hidrokarbon cair (Sundaryono dan Budiyanto, 2010), produksi gas hasil biodegradasi minyak bumi (Nugroho, 2009). Percobaan Hidrokarbon

hidrokarbon ini penting dilakukan agar kita dapat mengetahui apakah senyawa hidrokarbon yang biasa kita jumpai seperti benzena bila direaksikan dengan senyawa lain dapat bereaksi atau tidak, sehingga kita percobaan ini dapat diaplikasikan apabila senyawa tersebut saling bereaksi.

yang terjadi ketika campuran didiamkan , diamati dan dicatat pada lembar pengamatan. Tabung disimpan untuk dibandingkan dengan percobaan selanjutnya .

Metodologi

Tabung reaksi diberi label dengan nama senyawa yang akan diuji. Masingmasing tabung dimasukkan 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena, toluena, benzena dan parafin. Akuades ditambahkan 5 tetes ke dalam masing-masing tabung, di etil eter adalah pelarut non polar, dilihat apakah terjadi pemisahan. Tabung kemudian dikocok untuk mencampur isinya, diamati perubahan kenampakan campuran sebelum dan sesudah pencampuran, dibandingkan tabung-tabung pada percobaan ini dengan percobaan sebelumnya. Hasil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan.

Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada percobaan hidroarbon adalah tabung reaksi, pipet tetes, kaca arloji dan korek api. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan hidrokarbon adalah nheksana, sikloheksena, toluena, benzena, parafin, dietil eter, larutan 1% bromin dalam sikloheksana, larutan 1% KMnO4 aqueos dan H2SO4 pekat. Rangkaian Alat

Kelarutan dan Densitas dalam Dietil Eter

Pembakaran

Gambar 1. Rangkaian alat hidrokarbon

Masing-masing dimasukkan 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena, toluena, benzena dan parafin pada krus, kemudian dibakar dengan korek api. Pembentukan api dan warna asap pada masing-masing senyawa yang diuji diamati, dicatat pada lembar pengamatan.

Cara Kerja

Uji Bromin

Kelarutan dan Densitas dalam Air

Masing-masing tabung dimasukkan 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena, toluena, benzena dan parafin. Larutan 1% bromin dalam sikloheksana ditamahkan tetes demi tetes ke dalam masing-masing senyawa hidrokarbon. Jumlah tetesan larutan 1% bromin dalam sikloheksana pada senyawa hidrokarbon hingga warnanya tetap ada dan tidak hilang dihitung, jangan menambahkan lebih dari

Tabung reaksi diberi label dengan nama senyawa yang akan diuji. Masingmasing tabung dimasukkan 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena, toluena, benzena dan parafin. Akuades ditambahkan 5 tetes ke dalam masing-masing tabung, kemudian diamati apakah terjadi pemisahan. Tabung kemudian dikocok untuk mencampur isinya, selanjutnya dilihat kembali apa Christina Dasilia H1031161076

Hidrokarbon

10 tetes, pengamatan.

dicatat

pada

lembar

Uji KMnO4 Tabung reaksi diberi label dengan nama senyawa yang akan diuji. Masingmasing tabung dimasukkan 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena, toluena, benzena dan parafin. Larutan KMNO4 aqueous ditambahkan tetes demi tetes disertai pengocokan setiap penetasan. Jumlah tetsan larutan KMNO4 aqueous hingga warnanya tetap ada dan tidak hilang dihitung, jangan menambahkan lebih dari 10 tetes, dicatat pada lembar pengamatan. Uji H2SO4 Tabung reaksi diberi label dengan nama senyawa yang akan diuji. Masingmasing tabung dimasukkan 5 tetes hidrokarbon yang sesuai: n-heksana, sikloheksena, toluena, benzena dan parafin. Percobaan dilakukan satu per satu pada setiap tabung. Tambahkan 3 tetes H2SO4 pekat pada tabung. Tabung dipegang dan dirasakan apakah terjadi perubahan suhu, diamati apakah larutan menjadi homogen dan bercampur atau terjadi perubahan warna. Catat pada lembar pengamatan.

kelarutan dan densitas dalam air. Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk mengetahui apakah senyawa hidrokarbon apabila dilarutkan dengan air masih memiliki kerapatan atau larut sempurna. Hal tersebut dapat dilihat dari sifat kepolaran senyawa tersebut. Senyawa hidrokarbon yang digunakan pada percobaan ini antara lain: n-heksana dengan titik didih 154,40F (680C), densitas 0,6548 g/ml, massa molar 86,18 g/mol dan bersifat nonpolar. Toluena memiliki massa molar 92,14 g/mol, titik leleh 178,5 K,titik didih 383,15 K, densitas 0,8669 g/ml dan bersifat nonpolar (Mulyono, 2009). Sikloheksena memiliki massa molar 80,16 g/mol dan densitas 0.669 g/ml. Benzena memiliki densitas 0,8786 g/ml, titik lebur 5,50C, titik didih 80,10C, massa molar 78,1121 g/mol dan bersifat nonpolar. Parafin memiliki titik leleh 370C, titik didih besar dari 3700C, densitas sekitar 900 kg/m3 dan bersifat nonpolar (Daintith, 1997). Table pengamatan sifat fisik hidrokarbon

Sampel hidrokar bon nheksan a

kelar utan

Siklohe ksena

Tidak larut

Tidak larut

Hasil dan Pembahasan Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen. Jumlah atom karbon dalam satu molekul hidrokarbon alami dapat mencapai puluhan, karen jumlahnya yang sangat banyaktersebut maka dilakukan penggolongan terhadap senyawa hidrokarbon (Marzuki dkk, 2010). Sifat Fisik Senyawa Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon memiliki sifat fisik dan kimia, salah satunya adalah Christina Dasilia H1031161076

Toluene Tidak larut

Air densita s

Dietil eter kelaru dens tan itas

Di atas n heksan a, dibawa h air Di atas siklohek sena, dibawa h air Di atas toluene, dibawa h air

larut

larut

Larut sebag ian , dua fasa, toluen a di atas dan air Hidrokarbon

Benzen e

Tidak larut

Parafin

Tidak larut

dibaw ah Di atas larut benzen a, dibawa h air Di atas larut parafin, dibawa h air

Percobaan ini menggunakan akuades dan dietil eter. Kegunaan akuades dan dieteli eter adalah sebagai pelarut. Berikut gambar dari percobaan yang telah dilakukan.

toluena lebih kecil daripada air. Kelarutan ini terjadi karena dietil eter bersifat nonpolar dan semua senyawa hidrokarbon bersifat nonpolar. Berdasarkan hukum like disolve like, suatu senyawa akan saling larut dan melarutkan apabila memiliki sifat keopalaran yang sama. Senyawa polar akan larut dalam senyawa polar sedangkan senyawa nonpolar akan larut dalam senyawa nonpolar (Petrucci,1987). Berikut reaksi dari densitas dan kelarutan dalam air dan dietil eter.

Pembakaran Gambar 2. Hasil percobaan sifat fisik hidrokarbon Pada percobaan kelarutan dan densitas di dalam air, semua senyawa hidrokarbon mengalami pemisahan dan tidak larut. Semua senyawa hidrokarbon berada di atas dan air berada di bawah. Hal ini terjadi karena semua senyawa hidrokarbon yang digunakan memiliki densitas lebih kecil daripada air. Semua senyawa hidrokarbon tidak larut. Hal ini terjad karena semua senyawa hidrokarbon yang digunakan bersifat nonpolar, sedangkan air bersifat polar.

Tujuan pembakaran adalah untuk melihat apakah senyawa hidrokarbon dapat mengalami raksi pembakaran dengan melibatkan O2. Reaksi pembakaran melibatkan O2 sebagai salah satu pereaksi dengan senyawa hidrokarbon sehingga menghasilkan produk berupa CO2 dan H2O dengan pelepasan panas. Terbentuk uap air diakibatkan karena reaksi ini tergolong eksoterm sehingga menghasilkan kalor atau panas (Chang, 2004). Berikut gambar dari percoaan pembakaran.

Berbeda denga pelarut dietil eter, pada kelarutan dan densitas dalam di etil eter, semua senyawa hidrogen larut dalam dietil eter kecuali toluena yang hanya larut sebagian. Toluena membentuk 2 fasa, toluena berada di atas dan dietil eter dibawah. Hal ini terjadi karena densitas Christina Dasilia H1031161076

Hidrokarbon

dibakar, paraffin tidak dapat dibakar karena masih mengandung air sehingga tidak dapat dibakar. N-heksana dan parafin merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, sikloheksena merupakan senyawa hidrokarbon alisiklik, toluena dan benzena merupakan senyawa hidrokarbon aromatik (Marzuki dkk, 2010). Uji Bromin

Gambar 3. Hasil pembakaran Berikut table pengamatan dari percobaan pembakaran Sampel hidrokarbon Pembakaran n-heksana Menghasilkan asap putih, api biru orange Sikloheksena Menghasilkan api orange biru, asap hitam Toluene menghasilkan api orange dengan asap hitam Benzene Menghasilkan api biru dengan asap transparan Paraffin Tidak dapat dibakar Pembakaran pada n-heksana menghasilkan asap putih dengan api berwarna biru orange. Sikloheksena menghasilkan api biru orange dengan asap hitam. Toluene menghasilkan api orange dengan asap hitam. Benzene menghasilkan api biru dengan asap transparan asap-asap ini terbentuk karena sifat kimianya, semakin reaktif suatu senyawa maka semakin banyak asap yang terbentuk. Parafin tidak dapat Christina Dasilia H1031161076

Percobaan uji bromin dilakukan untuk mengetahui apakah senyawa hidrokarbon dapat berekasi dengan senyawa bromin dan bertujuan untuk mebedakan fasa yang terbentuk pada larutan. Senyawa hidrokarbon yang diuji memiliki sifat kimia sebagai berikut, nheksana bersifat sangat tidak rekatif karena berikatan tunggal. Toluena dapat mengalami reaksi oksidasi, substitusi, hidrogenasi dan mudah terbakar. (Mulyono, 2009). Sikloheksena mudah terbakar dan bersifat reaktif (Daintith, 1997). Benzena mudah terbakar, mudah mengalami reaksi substitusi. Parafin bersifat tidak terlalu reaktif, bereaksi sangat lemah dengan pelarut polar (Martin, 2012). Berikut gambar dari percobaan yang telah dilakukan

Gambar 4. Hasil percobaan uji bromin Table uji bromin Sampel hidrokarbon Uji bromin n-heksana Terbentuk 2 fasa, di atas orange dan Hidrokarbon

Sikloheksena

Toluene Benzene Paraffin

dibawah kuning keemasan Terbentuk 2 fasa dengan minyak di atas Terbentuk 2 fasa yang terpisah jelas Berwarna kuning bening Berbentuk seperti gel, berwarna orange

Reaksi uji bromin:

berwarna ungu, tidak bereaksi. Toluena membentuk berwarna ungu dengan 2 fasa, tidak bereaksi. Benzena menghasilkan warna coklat dan terdapat endapan, bereaksi. Parafin berwarna ungu dengan2 fasa, tidak bereaksi. Senyawa yang tidak bereaksi adalah senyawa yang tidak membentuk endapan, sedangkan senyawa yang bereaksi adalah senyawa yang membentuk endapan. N-heksana dan parafin merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, sikloheksena merupakan senyawa hidrokarbon alisiklik, toluena dan benzena merupakan senyawa hidrokarbon aromatik (Marzuki dkk, 2010). Tael pengamatan uji KMnO4

Uji KMnO4 Uji kalium permanganat dilakukan untuk mengetahui reaksi yang terbentuk. Fungsi penambahan KMnO4 adalah sebagai pelarut sekaligus oksidator untuk senyawa hidrokarbon (Mulyono, 2009). Berikut gambar dari percobaan yang telah dilakukan.

Sampel hidrokarbon Uji KMnO4 n-heksana Berwarna ungu tidak bereaksi Sikloheksena Berwarna ungu terdapat 2 fasa, tidak bereaksi Toluene Berwarna ungu terbentuk 2 fasa , tidak bereaksi Benzene Berwarna cokelat dengan endapan, bereaksi Paraffin Berwarna ungu dengan 2 fasa tidak bereaksi Reaksi uji KMnO4

Gambar 4. Hasil percobaan uji KMnO4 Uji pada n-heksana menghasilkan larutan berwarna ungu, tidak bereaksi. Sikloheksena membentuk 2 fasa dan Christina Dasilia H1031161076

KMnO4 yang merupakan oksidator kuat dengan potensial reduksi E0red=1,679. KMnO4 ada-lah oksidator penting yang banyak diguna-kan dalam berbagai reaksi organik dan anorganik karena permanganat mampu mengoksidasi

Hidrokarbon

berbagai macam gugus fungsi (Rosalina dkk, 2015). Uji H2SO4 Tujuan uji H2SO4 pada senyawa hidrokarbon adalah untuk mengetahui apakah senyawa hidrokarbon dapat mengalami reaksi sulfonasi atau tidak. Fungsi H2SO4 ditambahkan adalah sebagai pelarut sekaligus pereaksi. H2SO4 dalam keadaan pekat bersifat sebagai oksidator (Mulyono, 2009). Berikut gambar dari hasil percobaan.

perubahan suhu. Toluena hangat, berubah warna dari bening menjadi orange putih keruh dan tidak larut, senyawa ini bereaksi karena perubahan warna. Benzena menjadi keruh dan tidak larut, senyawa ini bereaksi karena perubahan warnanya. Parafin hangat dan larut, senyawa ini bereaksi karen perubahan suhunya. Berikut reaksi dari percobaan yang telah dilakukan. Reaksi H2SO4

H2SO4 memiliki afinitas electron sangat besar sehingga cenderung bersifat sebagai oksidator yang baik. Asam sulfat menjadi oksidator kuat karena unsurunsurnya menjadi lebih elektronegatif yang dapat mengoksidasiatom lainnya yang dapat menyebabkan kenaikan biloks. Kesimpulan

Gambar 5. Hasil percobaan uji H2SO4 Table uji H2SO4 Sampel hidrokarbon Uji H2SO4 n-heksana Hangat larut, bereaksi Sikloheksena Hangat larut, bereaksi Toluene Hangat, berwarna orange putih keruh, tidak larut, bereaksi Benzene Keruh, tidak larut, bereaksi Paraffin Hangat, bereaksi Uji H2SO4 pada n-heksana larut dan hangat, senyawa ini bereaksi karena perubahan suhu. Sikloheksena larut dan hangat, senyawa ini bereaksi karena Christina Dasilia H1031161076

Daftar Pustaka Dadari W.D dan Novita D, 2002, Analisis Tes Hasil Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran Blog pada Materi Akana, Alkena dan Alkuna, Unesa Journal of Chemical Education, Vol. 1, No.1 Marzuki I, Amirullah dan Fitriana, 2010, Kimia Dasar Keperawatan, Pustaka As Salam, Makassar Daintith, 1997, Kamus Lengkap Kimia, Erlangga, Jakarta Hidrokarbon

Mulyono, 2009, Kamus Aksara, Bandung

Kimia,

Christina Dasilia H1031161076

Bumi

Hidrokarbon

Related Documents


More Documents from "lian"

Aldehid Dan Keton.docx
April 2020 14
Hidrokarbon Ok.docx
April 2020 3
Bg Kaaf.docx
April 2020 7
India Vs. China
May 2020 7
Tugas Pajak Spt Pph 21.docx
November 2019 28
G L O S A R
May 2020 8