Herpes Simpleks.docx

  • Uploaded by: Fitri Hidayati
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Herpes Simpleks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 790
  • Pages: 3
Herpes Simpleks, Genital Defenisi: Suatu infeksi virus yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks (HSV); HSV-1 primer berkaitan dengan infeksi oral, sedangkan HSV-2 terutama menyebabkan infeksi genital. Namun,setiap tipe dapat menimbulkan infeksi dimana saja. DIAGNOSIA  Infeksi Primer : 

Gejala terjadi 3 samapai 7 hari setelah kontak (butiran respirasi, kontak lansung).



Gejala biasanya mencangkup demam yang tidak begitu tinggi,sakit kepala dan mialgia. Limfadenopatisetempat dan nyeri setempat.



Sakit, rasa seperti terbaka, gatal dan nyeri beberapa jam trakhir ini.



Biasanya kelompokan vesikel disekitarnya tampak merah dan umumnya ulserasi atau terbentuk krusta dalam 48 jam.



Ukuran vesikel biasanya sama9beda denagn vesikel pada herpes zoster, dimana ukurannya bervariasi).



Sewaktu erupsi akut, pasien merasa tidak nyaman; terkena bibir dan bagian dalam mulut sehingga pasien tidak enak makan;retensin urine akan mengakibatkan daerah ginetalia terkena.



Lesi umumnya berakhir 2 sampai 6 minggu dan sembuh tanpa menimbulkan jaringan parut.

 Infeksi Berulang : 

Infeksi berulang umumnya disebabkan oleh pengaruhdalam system kekebalan; lemah, stress, mensis, trauma setempt dan paparan sinar matahari merupakan factor-faktor yang ikut mempengaruhi.



Gejala prodmal (lemah, rasa seperti terbakar dan nyeri pada tempat yang terkena) berakhir dalam 12-24 jam.



Kelompok lesi pada umumnya terbentuk dalaam 24 jam dari macula sampai papula dan kemudian vesikel dikelilingi oleh warna merah; vesikel menjadi satu dan akhirnya pecah dalam 4 hari, tampak erosi tertutup oleh krusta.



Krusta umumny lepas dala 7-10 hari, permukaannya warna merah muda.



Lokasi lesi yang paling sering ada ditepi merah bibir (HSV-1), batang penis atau glans penis dan labia (HSV-2), bokong (tampak lebih sering pada wanita), ujung jari-jemari (herpetic whitlow0 dan batang badan (mungkin bisa dikaukan dengan herpes zoster).

 Tes Laboratorium 

Tes antibodi imunofluorescent langsung, member diagnosis yang cepat.



Kultur virus merupakan metode yang paling tepat untuk diagnosis; hasilnya umumnya didapat dalam 1 atau 2 hari; lesi diambil contoh selama stadium vesikelatau awal ulserasi; contoh dari serviks sebaiknya diambil dari endoserviks sengan suatu swab.



Pulasan Tzanck merupakan tes yang sudah ada; dengan cara ini tampak sel raksasa beriti banyak. Namun, tes ini tidak sensitive.



Pap smearbisa mengetahui sel-sel terinveksi HSV dalam jaringan serviks dari wanita tanpa gejala.



Tes serologi untuk HSV adalah serum antibody IgG dan IgM. Antibodi terhadap HSV terdapat 50% sampai 90% pada orang dewasa. Tes ritin tidak membedakan antara antibodi HSV-1 dan HSV-2; adanya IgM atau empat kali lipat kenaikan titer IgM menunjukkan infeksi yang baru saja terjadi (contoh konvalesen sebainya diambil 2-3 minggu setelah diambil contoh saat akut).

TERAPI  Asiklovr ointmen atau krim (zoviraks) dioleskan dengan sarung tangan karet setiap 3 sampai 6 jam (enam kali sehari) selama 7 hari mungkin berguna untuk gejala klinik pertama herpeks genitalis. Infeksi genital primer yang berat dapat diobati dengan asiklovir intravena 5 mg/ kg secara infuse dengan kecepatan tetap selama 1 jam setiap 8 jam selam 7 hari denagn pasien fungsi ginjal normal atau asiklovir secara oral 200 mg lima kali sehari selama 7 hari sampai 10 hari.  Kaplet Valasiklovir (Valtrex) juga dapat digunakan untuk serangan awal herpes genitalis ( 1 g dua kali sehari selama 10 hari).

 Valasiklovir 2 gper oral setiap 12 jam untuk satu hari dengan gejala pertama herpes labialis dapat memendakan lama sakitnya  Pensiklovir 1% krim (Denavir) dapat digunakan untuk herpes blebialis yang kambuh pada bibir dan wajah. Obat ini sebainya digunakan setiap 2 jam selama tidak tidur selama 4 hari. Pengobatan sebaiknya dimulai seawall mungkin ada tanda aatau gejala. Denagn menggunakan obat ini waktu penyembuhan herpes oralabialis berkurang sekir=tar 1 hari.  Krim 10% Dosoconal (Abreva), alcohol pekat rantai panjang, menghambat fusi antara membrane plasma dan sarung virus, memblok masuknya virus dan mencegah replikasi. Obat ini tersedia bebas dan jika digunakan pada saat tanda pertama kekambuhan herpes labialis maka daapat memendekkan lama serangan sekitar 12 jam.  Serangan berulang herpes genitalis dapat diobati denagn asiklovir. Pemberian jangka pendek (800 mg tiga kali sehaari selama 2 hari) adalah efektif. Pilihan pengobatan lainnya termaksud 500 mg per oral dua kali sehari selama 5 hari, umumnya dimulai selama gejala prodromal atau dala 2 hari timbulnya lesi. Famsiklovir (Famvir) juga digunakan untuk pengobatan herpes genitals berulang (dosis 125 mg setiap 12 jam selama 5 hari penderita dengan fungsi ginjal normal) dimulai pada saaat gejala pertama. Valasiklovir (Valtrex) (dosis 500 mg setiap 12 jam selama 5 hari pada pasien dengan fungsi ginjal normal).  Lesi mukokutaleus yang resisten terhadap asiklovir pada pasien HIV dapat diobati dengan foskarnet (400-600 mg/ kg IV setiap 8 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal); Sidofovir juga dilaporkan efektif pada infeksi HSV resisten terhadap asiklovir atau foskarnet.  Pasien dengan 6 kali kambuh herpes genitalis setiap tahun dapat diobati dengan valasiklovir 1 g setiap hari, asiklovir 400 mg dua kali sehari atau famsiklovir 250 mg dua kali sehari

Related Documents

Herpes
November 2019 36
Herpes
October 2019 33
Herpes
May 2020 21
Herpes
November 2019 34
Herpes Zoster
May 2020 28
Herpes Genital
June 2020 13

More Documents from "Rafael Farias Teixeira"

Bab Ii,.docx
November 2019 9
Herpes Simpleks.docx
November 2019 13
Bab I.docx
November 2019 11