Herpes genitalis
Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren.
Epidemiologi Wanita = pria Survei kesehatan terbaru nasional yang dilakukan
di Amerika Serikat mengungkapkan prevalensi antibodi HSV-2 dalam 45% dari ras kulit hitam, 22% dari ras Meksiko-Amerika, dan 17% dari ras kulit putih
Etiologi HSV-2 adalah virus DNA. Family Herpesviridae dan dapat menyebar melalui kontak seksual dan kulit-ke-kulit
Patogenesis
Gejala Klinis Nyeri dan disuria Uretral dan vaginal discharge Gejala sistemik (malaise, demam, mialgia, sakit
kepala) Limfadenopati yang nyeri pada daerah inguinal Nyeri pada rektum, tenesmus
Eritema
Vesikel dan pustul Erosi / ulserasi
Lesi dengan Krusta
Regenerasi
Diagnosis Diagnosis herpes genitalis dapat ditegakkan
berdasarkan criteria diagnosis secara klinis, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan mikroskopis langsung, pemeriksaan kultur jaringan, dan pemeriksaan serologi.
Pemeriksaan Penunjang Tzanck test - pewarnaan Giemsa sel datia
berinti banyak Mikroskop elektron Pemeriksaan antibodi poliklonal dengan cara
imunofluoresensi, imunoperoksidase, dan ELISA Kultur virus Tes DNA HSV (PCR)
Diagnosis Banding Ulkus durum Ulkus mole Limfogranuloma venereum
Penatalaksanaan Idoksuridin Asiklovir Famsiklovir Valasiklofir
Komplikasi Infeksi menular seksual lainnya Infeksi TORCH dan infeksi bayi baru lahir Masalah kandung kemih
Meningitis Inflsamasi rektal ( proktitis )
Prognosis Pengobatan secara dini dan tepat akan memberi
prognosis yang lebih baik, yakni masa penyakit berlangsung lebih singkat dan rekurensi lebih jarang