Halusinasi Bubun.docx

  • Uploaded by: bunga
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Halusinasi Bubun.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,291
  • Pages: 10
LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI DI RUANG YAKUT RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

OLEH :

BUNGA INDRYAN NOOR RINDU LESTARI P07120116046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN JURUSAN KEPERAWATAN 2019

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Bunga Indryan Noor Rindu Lestari NIM

: P07120116046

Judul : Laporan Pendahuluan Pada Klien Dengan Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Di Ruang Yakut RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Mengetahui,

Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUAANG YAKUT RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

1.

Masalah Utama Perubahan persepsi sensori : halusinasi

2.

Proses Terjadinya Masalah a. Definisi Halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa. Halusinasi ialah gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar, suatu penghayatan yang dialami seperti persepsi melalui panca indera tanpa stimulus eksternal : persepsi palsu. Stimulus internal dipersepsikan sebagai suatu yang nyata ada oleh klien. b. Tanda dan Gejala 1) Bicara, senyum, tertawa sendiri 2) Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghirup (mencium) dan merasa suatu yang tidak nyata. 3) Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungannya 4) Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata 5) Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi. 6) Sikap curiga dan saling bermusuhan. 7) Pembicaraan kacau kadang tidak masuk akal. 8) Menarik diri menghindar dari orang lain 9) Sulit membuat keputusan. 10) Ketakutan.

c. Rentang Respon

Respon adaptif 

P i k i r a n



Persepsia



Respon maladptif

l o g i s D i s t o r s i



Gangguan pikir/delusi

i



H a l u s i n a s i

Emosi konsisten dengan  R e a k s i e m o s i b e r l e b i h a n



Sulit berespon emosi

p e n g a l a m a n



Perilaku disorganisasi



I s o l a s i

k u r a t I

l

a t a u

p i k i r a n

u

s

k u r a n g



P e r i l a k u s e s u a i P er i l a ku an eh/ t i da k bi a s a



B e r h u b u n g a n s o s i a l M e n a r i k

s o s i a l

d i r i

d. Faktor Predisposisi 1) Faktor Perkembangan Tugas perkembangan pasien terganggu mislnya rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan pasien, tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilangnya percaya diri dan lebih rentan terhadap stress 2) Faktor sosiokultural Seseorang yang merasa tidak diterima di lingkungannya sejak bayi (unwanted child) akan merasa disingkirkan, kesepian dan tidak percaya pada lingungannya 3) Faktor psikologis Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus pada penyalagunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal. 4) Faktor genetik dan pola asuh Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini e. Faktor Presipistasi Yaitu stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman/ tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk koping. Adanya rangsangan lingkungan yang sering yaitu seperti partisipasi klien dalam kelompok, terlalu lama diajak komunikasi dan suasana sepi/isolasi sering sebagai pencetus halusinasi karena

hal tersebut dapat meningkatkan stress dan kecemasan yang merangsang tubuh mengeluarkan xat halusinogenik. Disamping itu juga karena oleh proses penghambatan dalam proses tranduksi dari suatu impuls yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam proses interpretasi dan interkoneksi.

3. Pohon Masalah

Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perubahan sensori perseptual: halusinasi pendengaran

Isolasi sosial: menarik diri

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Intoleransi aktivitas

Defisit perawatan diri

4. Data Yang Dikaji Perubahan sensori perseptual: halusinasi Data Subjektif : a. Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata b. Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata c. Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus d. Klien merasamakan sesuatu e. Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya f. Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar g. Klien ingin memukul/melempar barang-barang

Data Objektif : a. Klien berbicara dan tertawa sendiri b. Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu c. Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu d. Disorientasi

5. Diagnosis Keperawatan Perubahan persepsi sensori : Halusinasi

6. Rencana Tindakan Keperawatan Tujuan

Kriteria Evaluasi

Intervensi

Pasien mampu :

Setelah .....x pertemuan,

SP 1

a. Mengenali halusinasi

Pasien dapat menyebutkan :

a. Bantu pasien mengenal

yang dialami b. Mengontrol halusinasinya c. Mengikuti program pengobatan

a. Isi, waktu, frekuensi, situasi pencetus, perasaan b. Mampu memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi

halusinasi (isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi) b. Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Tahapan tindakan meliputi : a. Jelaskan cara menghardik halusinasi b. Peragakan cara mengahardik c. Minta pasien memperagakan ulang d. Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien e. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Setelah ....x pertemuan, Pasien

SP 2

mampu :

a. Evaluasi kegiatan yang

a. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan b. Memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang lain

lalu b. Latih berbicara bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul c. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien

Setelah ....x pertemuan, Pasien

SP 3

mampu :

a. Evaluasi kegiatan yang

a. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan

lalu (SP 1 dan SP 2) b. Latih kegiatan agar

b. Membuat jadwal kegiatan

halusinasi tidak muncul

sehari-hari dan mampu

Tahapannya :

memperagakannya

a. Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi b. Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien c. Latih pasien melakukan aktivitas d. Susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi sampai tidur malam)

Setelah ....x pertemuan, Pasien

SP 4

mampu :

a. Evaluasi kegiatan yang

a. Menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan

lalu b. Tanyakan program

b. Menyebutkan manfaat dari program pengobatan

pengobatan c. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa d. Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program e. Jelaskan akibat bila putus obat f.

Jelaskan cara mendapatkan obat

g. Jelaskan pengobatan

h. Latih pasien minum obat i.

Masukkan dalam jadwal harian pasien

Keluarga mampu merawat

Setelah .....x pertemuan

Sp 1

pasien di rumah dan menjadi

keluarga mampu menjelaskan

a. Identifikasi masalah

sistem pendukung yang efektif tentang halusinasi

keluarga dalam merawat

untuk pasien

pasien b. Jelaskan tentang halusinasi a) Pengertian halusinasi b) Jenis halusinasi yang dialami pasien c) Tanda dan gejala halusinasi d) Cara merawat pasien halusinasi (cara berkomunikasi, pemberian obat, dan pemberian aktivitas kepada pasien) e) Sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau f) Bermain peran cara merawat g) Rencana tindak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat pasien Setelah ....x pertemuan

SP 2

keluarga mampu :

a. Evaluasi kemampuan

a. Menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan b. Memperagakan cara merawat pasien

keluarga b. Latih keluarga merawat pasien c. Jadwal keluarga untuk merawat pasien

Setelah ....x petemuan

SP 3

keluarga mampu :

a. Evaluasi kemampuan

a. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan

keluarga b. Latih keluarga merawat

b. Memperagakan cara merawat pasien serta

pasien c. RTL keluarga / jadwal

mampu membuat RTL

keluarga untuk merawat pasien

Setelah ....x pertemuan

SP 4

keluarga mampu :

a. Evaluasi kemampuan

a. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan

keluarga b. Evaluasi kemampuan

b. Melaksanakan follow up rujukan

pasien c. RTL keluarga : -

Follow up

-

Rujukan

DAFTAR PUSTAKA

Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta : CV Andi Offset https://agungmajestic.files.wordpress.com/2011/10/lp-halusinasi.doc , diakses pada tanggal 2 Januari 2019 https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/03/lpsp-halusinasi.pdf , diakses pada tanggal 2 Januari 2019

Related Documents

Halusinasi Bubun.docx
April 2020 32
Lp Halusinasi
August 2019 49
Halusinasi Arini.docx
December 2019 37
Halusinasi-1.doc
December 2019 31
1. Sptk Halusinasi
October 2019 24
Lp-halusinasi (1).doc
June 2020 24

More Documents from "MATTHEW"