HADIST MAUDLU (HADIST PALSU) MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Hadist Dosen Pembimbing : Ali Miftahul Rosyad, M.Pd.I Oleh : Fathur Rohman Karimatun Nisa
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WIRALODRA 2018/2019 KATA PENGANTAR 1
Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Hadist Maudlu”. Dan tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam. Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia, apa bila ada kesalahan atau dari pembaca apa bila terdapat kesalahn dalam penulisan makalah ini guna perbaikan dalam pembuatan makalh kami yang selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Indramayu,
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2 DAFTAR ISI........................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..............................................................................................................4 B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4 C. Tujuan ..........................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hadist Maudlu............................................................................................5 B. Sejarah Munculnya Hadist Maudlu..............................................................................5 C. Pemberantasan Hadist Maudlu.....................................................................................7 D. Ciri-ciri Hadist Maudlu................................................................................................8 E. Contoh Hadist Maudlu.................................................................................................8 BAB III PENUTUP Kesimpulan...................................................................................................................10 Saran.............................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
3
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Disamping Al-Qur‘an sebagai salah satu kajian rujukan yang amat penting bagi umat islam, adalah Al-Sunnah sebagai sumber ke dua sebagai sumber rujukan sekaligus pedoman petunjuk umat islam namun dalam kenyataannya Al-Sunnah tidak semua dipakai karena, AlSunnah atau yang biasa disebut dengan al-hadits memiliki kriteria-kriteria khusus apabila hadits itu. sudah di pakai. Hadits Maudlu‘ adalah hadits palsu yang akan kita pelajari lebih dalam tulisan ini, adapun juga tentang sekelumit permasalahan tentang hadits Maudlu‘ dan perbedaan dengan hadits hadits lainnya. Rumusan Masalah 1. Apa itu hadist Maudlu ? 2. Bagaimana kita mengetahui itu hadist Maudlu ? Tujuan Supaya Mengetahui Apa itu hadist Maudlu dan kenapa hadist itu di buat dan juga untuk bisa memilih mana hadist palsu dan yng shohih supaya kita tidak tersesat.
4
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hadist Maudlu Haditst Maudlu‘ adalah Haditst buatan dan palsu yang dinisbatkan seakan-akan berasal dari Nabi SAW. Haditst Maudlu‘ sering dimasukkan ke dalam jenis Haditst dla‘if yang disebabkan oleh tidak terpenuhinnya syarat ke adilan periwayat, Sementara ada sebagian ulama yang tidak memasukkan Haditst Maudlu‘ kedalam jenis Haditst do‘if tetap merupakan bagian tersendiri. Pengertian Haditst Maudlu‘ adalah Haditst yang disandarkan kepada RasulullahSAW, dengan dusta dan tidak ada kaitanyang hakiki dengan Rasulullah. Bahkan, sebenarnya ia bukan Haditst,hanya saja paraulma menamainya dengan Haditst mengingat adanya anggapan rawinya bahwa hal itu adalah Haditst. Indikasi ke-Maudlu‘ an Haditst yang berkaitan dengan sanad: 1. Periwayatnya dikenal sebagai pendusta, dan tidak ada jalur lain yang periwayatnya tsiqoh meriwayatkan Haditst itu. 2. Periwayatnya mengakui sendiri membuat Haditst tersebut. 3. Ditemukan indikasi yang semakna dengan pengakuan memalsukan Haditst seperti seorang periwayat yang meriwayatkan Haditst dari orang yang dinyatakannya wafat sebelum ia sendiri lahir. B. Sejarah Kemunculan Hadist Maudlu Penyebaran Hadist maudlu pada masa pemerintahan wayyidina utsman bin affan mulai menaburkan benih-benih fitnah,tetapi pada masa ini belum begitu meluas karena masih banyak sahabat ulama yang masih hidup dan mengetahui dengan penuh akan kepalsuan suatu hadist. Para sahabat ini mengetahui bahwa bahaya dari hadist Maudlu karena ada ancaman yang keras dikeluarkan oleh Nabi Muhammad saw, terhadap orang yang memalsukan hadist adapun factor-faktor penyebab Munculnya hadist Maudlu: a. Pertentangan Politik dalam Soal Pemilihan Khalifah Pertentangan di antara umat islam timbul setelah terjadinya pembuuhan terhadap khalifah ustman bin affan oleh para pembrontak dan khalifah di gantikan oleh Ali bin Abi Thalib,Umat islam apada masa itu terpecah-belah menjadi beberapa golongan,sepeti golongan yang ingin menuntut bela terhadap kematian ustman dan golongan yang mendukung kekhalifan Ali(syiah). Setelah perang shiffin muncul pula beberapa golongan lainya,seperti khawarij dan golongan pendukung 5
muawiyyah. Di antaranya golongan-golongan tersebut untuk mendukung glinganya masing masing.mereka membuat hadist palsu.yang pertama dan yang paling banyak membuat hadist maudlu adalah dari golongan syiah dan rafidhah. b. Asalnya Kesengajaan dari Pihat Lain untuk merusak Ajaran Islam. Golongan ini adalah terdiri dari golongan Zindiq, Yahudi, Majusi, dan Nasrani yang senantiasa menyimpan dendam terhadap agama islam. Mereka tidak mampu untuk melawan kekuatan islam secara terbuka maka mereka mengambil jalan yang buruk ini. Mereka menciptakan sejumlah besar Haditst Maudlu‟ dengan tujuan merusak ajaran islam. Faktor ini merupakan factor awal munculnya Haditst Maudlu‘. Hal ini berdasarkan peristiwa Abdullah bin Saba‘ yang mencoba memecah-belah umat Islam dengan mengaku kecintaannya kepada Ahli Bait. Sejarah mencatatbahwa ia adalah seorang Yahudi yang berpura-pura memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, ia berani menciptakan Haditst Maudlu‟ pada saat masih banyak sahabat ulama masih hidup. Tokoh-tokoh terkenal yang membuat hadist maudlu dari kalangan orang zindiq ini adalah: 1. Abdul Karim bin Abi Al-Auja, telah membuat sekitar 4000 Haditst Maudlu‟ tentang hukum halal-haram. Akhirnya, ia dihukum mati olen Muhammad bin Sulaiman, Walikota Bashrah. 2. Muhammd bin Said Al-Mashlub,yag akhirnya dinunuh oleh Ja’far AlMashur. 3. Bayan bin Sam’an Almahdy,yang akhirnya dihukum mati oleh kholid bin Abdillah. c. Membangkitkan Gairah Beribadah untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah Mereka membuat Haditst-Haditst palsu dengan tujuan menarik orang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, melalui amalan-amalan yang mereka ciptakan,atau dorongan-dorongan untuk meningkatkan amal, melalui Haditst tarhib wa targhib (anjuran-anjuran untukmeninggalkan yang tidak baik dan untuk mengerjakan yang dipandangnya baik) dengan caraberlebihan. d.
Menjilat Para Penguasa untuk Mencari Kedudukan atau Hadiah Ulama-ulama membuat Haditst palsu ini untuk membenarkan perbuatanperbuatan parapenguasa sehingga dari perbuatannya tersebut, mereka mendapat upah dengan diberi kedudukan atau harta.
6
Sebab-sebab Pemalsuan Haditst dan kelompok-kelompok Pemalsuannya; 1. Sebab pemalsuan Hadits yang pertama kali muncul adalah adanya prselisihan yang melanda kaum Muslimin yang bersumber pada fitnah dan kasus-kasus yang mengikutinya yakni umat Islam menjdi beberapa kelompok. 2. Permusuhan terhadap Islam dan untuk menjelek-jelekkannya. Yaitu upaya yang ditempuh oleh orang-orang zindik, lebih-lebih oleh keturunan bangsabangsa yang terkalahkan oleh umat Islam. 3. Upaya untuk memperoleh fasilitas duniawi, seperti pendekatan kepada pemerintah atau upayamengumpulkan manusia ke dalam majelis,seperti yang dilakukan oleh para juru cerita dan para peminta-minta. Dampak negatif kelompok ini sangat besar. 4. Kepalsuan yang terjadi pada Hadits seorang rawi tanpa disengaja, seperti kesalahannya menyandarkan kepada Nabi SAW. C. Pemberantasan Hadist Maudlu Para ulama mengambil langkah untuk memerangi pemalsu Hadits dan menghindarkan bahayapara pemalsu. Untuk itu, mereka menggunakan berbagai metodologi yang cukup untuk kesimpulannya sebagai berikut: 1. Meneliti karakteristik para rawi dengan mengamati tingkah laku dan riwayat mereka. 2. Memberi peringatan keras kepada para pendusta dan mengungkap-ungkap kejelekan mereka, mengumumkan kedustaan mereka kepada para pemuka masyarakat. 3. Pencarian sanad Hadits, sehingga mereka tidak menerima Hadits yang tidak bersanad, bahkan Hadits yang demikian mereka anggap sebagai Hadits yang batil. 4. Menguji kebenaran Hadits dengan membandingkannya dengan riwayat yang melalui jalur lain dan hadi-Hadits yang telah diakui keberadaannya. 5. Menetapkan pedoman-pedomanuntuk mengungkapkan Hadits Maudlu‘. 6. Menyusun kitab himpunan Hadits-HaditsMaudlu‘ untuk member penerangan dan peringatan kepada masyarakat tentang keberadaan Hadits-Hadits tersebut.
7
D. Ciri-Ciri Hadist Maudlu 1. Ciri-ciri yang Terdapat pada Sanad a. Rawi tersebut terkenal berdusta (seorang pendusta). b. Pengakuan dari si pembuat sendiri. c. Kenyataan sejarah mereka tidak mungkin bertemu, misalnya ada pengakuan dari seorangrawi bahwa ia menerima Haditst dari seorang guru, padahal ia tidak pernah bertemudengan guru tersebut, atau lahir sesudah guru tersebut meninggal. d. Keadaan rawi dan factor-faktor yang mendorongnya membuat Haditst Maudlu. 2. Ciri-ciri yang terdapat pada Matan a. Keburukan susunan lafazhnya b. Kerusakan maknanya c. Kerancuan redaksi ataumakna Hadits. d. Setelah diadakan penelitian terhdap suatu Hadits ternyata menurut ahli Hadits tidak terdapat dalam hafalan para rawidan tidak terdapat dalam kitab-kitab Hadits, setelah penelitiandan pembukuan Hadits sempurna. e. Haditsnya menyalahi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. f. Haditsnya bertentangan dengn petunjuk Al-Qur‘an yang pasti. 3. Ciri-ciri Pada Rowihnya a.
Mengakui telah memalsukan Hadits, seprti Abu ̳Ishmah Nuh bin Abu Maryam dan
Maisarah bin ̳Abdi Rabbih. b.
Tidak sesuai dengan fakta sejarah, sperti yang terjadi pada al-Ma‘mun bin Ahmad yang menyatakan bahwa al-Hasan menerima Hadits dari Abu Hurairah sehubungan dengan adanya perbedaan pendapat dalam masalah-masalah ini.
c.
Ada gejala-gejala para rawi bahwa ia berdusta dengan Hadits yang besangkutan.
E. Contoh Hadist Maudlu 1. Artinya: “Barang siapa berpuasa di waktu pagi pada hari idul fitri dia bagaikan puasa sepanjang waktu‟ “Ini adalah hadits palsu yang di buat oleh ibnu Al-Dailami. Ibnu hibban rahimahullah berkata:‘‘dia meriwayatkan dari ayahnya sebanyak kurang lebih 200 hadits, dan kesemuanya palsu dan tidak boleh berhujah atasnya dan tidak boleh juga disebut namanya kecuali hanya untuk menjelaskan keheranan trhadapnya 2. Hadits yang disandarkan kepada rasulullah: ٙٙ Artinya: “Rajab adalah bulan allah syaban bulanku dan rhamadhan bulanku” hadits ini diriwayatkan oleh inu jahzom dia adalah seorang pemalsu hadits. 8
3. Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa pada hari asyura allah akan menulis baginya ibadah selama enampuluh tahun”. Hadits ini palsu diriwayatkan oleh hubaib bin abu hubaib,dia termasuk pemalsu hadits.
9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hadits Maudlu‘ adalah Haditst buatan dan palsu yang dinisbatkan seakan-akan berasal dari Nabi SAW. Hadist yang bercap Maudlu yang dari matan/sanad nya rusak itu hadist palsu yan bukan untuk panduan kita mencapai ridho Allah. Karena dibuatnya hadist maudlu tersebut untuk memuaskan egois seseorang. Dari Sebab-sebab Ciri-ciri nya juga sudah terlihat hadist maudlu tersebut dibuat untuk kepentingan diri sendir/Kelompok yang dilandaskan kepada Nabi Muhammad saw, supaya mendapatkan kepercayaan oranglain. B. Saran Sebagai Muslim yang taat kita harus selalu berpedoman kepada Al-qur’an dan Al-hadist, Al-quran sebagai pedoman utama dan Al-hadist memperjelas apa isi dari Al-quran atau sebagai dasar hukum ke dua setelah Alqur’an.
10
DAFTAR PUSTAKA Agus Solahudin.Ulumul Hadist.Bandung : CV.Pustaka Setia. Kasman.Hadist Dalam Pandangan Muhammadiyah.Yogyakarta:Penerbit Mitra Pusraka. 2012 Nurrudin.Ulumul Hadist.PT Remaja Rosdakarya.Bandung.Cetakan Pertama.2012 http//www.alsofwa.com/6207/188-hadist-contoh-contoh-hadist-maudlu.html
11