HADIS MAUDU’ a. Pengertian Hadis Maudu’ Hadis maudu’ menurut bahasa dari isim maf’ul wadha’a yadha’u wad’an artinya meletakkan. Menurut istilah hadis yang diciptakan dan dibuat oleh seseorang (pendusta) yang dinisbatkan kepada Rasulullah secara paksa dan dusta, baik sengaja maupun tidak. Dengan demikian hadis maudhu’ adalah hadis yang dibuat-buat, hadis yang bukan bersumber dari rasul. b. Latar Belakang Munculnya Hadis maudhu’ 1. Pertentangan Politik فقتلوه
اذارايتم معاوية على ممبار
2. Usaha kaum Zindiq Zindik adalah golongan yang membenci Islam, baik sebagai agama ataupun sebagai dasar pemerintahan. Hadis ini sebanyak 12000, diantaranya melihat wajah cantik itu shadaqah. ٌ النّظرالى الوجه الجميل عبادة 3. Sikap fanatik buta terhadap Bangsa, Suku, Bahasa, Negeri dan Pimpinan. Contoh hadis Golongan Syu’ubiyah yang fanatik terhadap bahasa Persi mengatakan “ Apabila Allah murka, Dia menurunkan wahyu dengan bahasa Arab dan apabila senang, Dia menurunkan dengan dalam bahasa Persi.” Sebaliknya orang Arab yang fanatik dengan terhadap bahasa mengatakan, “Apabila Allah murka, Dia menurunkan wahyu dengan bahasa Persi dan apabila senang, Dia menurunkannya dengan bahasa Arab. ّ على خير البشر من شك فيه كفر “Ali merupakan sebaik-baik manusia, barangsiapa yang meragukannya maka ia telah kafir.
4. Mempengaruhi kaum awam dengan Kisah dan Nasihat Kelompok ini bertujuan sehingga mereka kagum terlalu berlebih-lebihan. maqaman mahmuuuda, diatas Arsy-Nya.
untuk memperoleh simpati dari pendengarnya dengan melihat kemampuannya. Hadis mereka Seperti menafsirkan ayat ‘Asa anyab’asaka diartikan Nabi duduk bersanding dengan Allah
5. Perselisihan dalam fiqih dan ilmu Kalam Hal ini muncul karena fanatik dan ingin menguatkan mahzabnya. Contoh: a. Siapa yang mengangkat kedua tangannya dalam shalat maka shalatnya tidak sah b. Jibril menjadi imamku dalam shalat, jibril membacanya dengan nyaring. 6. Membangkitkan ghairah ibadah, tanpa mengerti apa yang dilakukan Contoh Ghulam al-Khalil yang membuat hadis tentang keutamaan wirid dengan maksud memperhalus qalbu manusia. 7. Menjilat penguasa c. Kaidah untuk mengetahui hadis palsu a. Atas dasar pengakuan para pembuat hadis palsu b. Maknanya rusak c. Matannya bertentangan dengan akal dan kenyataan, bertentangan dengan al-Qur’an atau Hadis atau Ijma’ d. Matannya menyebutkan janji yang sangat besar atas perbuatan yang kecil atau ancaman yang sangat besar atas perkara kecil. Seperti hadis Anak hasil perzinahan tidak akan masuk surgaa hingga tuju turunan. e. Perawinya dikenal pendusta من صام صبيحة يوم الفطر فكانّما صام الدّهركلّه
“Barang siapa berpuasa diwaktu pagi hari Idhul Fitri dia bagaikan puasa sepanjang waktu”. HR. Ibnu Al bailami, Oleh Ibnu Hibban orangnya pendusta dan ada 200 hadis yang diriwayatkannya. Tidak boleh dijadikan sebagai hujjah kecuali menunujukkan atas keheranannya.