CABANG-CABANG ILMU HADIS A. Ilmu ar-rijal al-hadis Ilmu ar-rijal-al-hadis adalah ilmu untuk mengetahui para perawi hadis dalam kapasitas mereka sebagai perawi hadis. Objek kajian ilmu ini pada sanad dan matan. B. Ilmu al-jarh wa at-ta’dil Ilmu al-jarh dari segi bahasa luka atau cacat, imu yang mempelajari kecacatan para perawi seperti pada keadilan dan kedhabitannya. Menurut istilah kecacatan para perawi hadis karena sesuatu yang dapat merusak keadilan dan kedhabitannya. Ta’dhil yang dari bahasa at-taswiyyah (menyamakan), menurut istilah lawan dari al-jarh, yaitu pembersihan atau penyucian perawi dan ketetapan bahwa ia adil atau dhabit. Ilmu al-jarh wa at-ta’dil menurut istilah ilmu yang membahas tentang para perawi hadis dari segi yang dari segi yang dapat menunjukkan keadaan mereka, baik yang dapat mencacatkan atau membersihkan mereka dengan ungkapan atau lafal tertentu.contoh (Fulan kuat hafalannya, Fulan orang yang paling dipercaya). Untuk rawi yang cacat, (fulan orang yang paling bersdusta, ia tertuduh berdusta). C. Ilmu tarikh ar-ruwah Ilmu tarikh ar-ruwah adalah ilmu untuk mengetahui para perawi hadis yang berkaiatan dengan usaha periwayatan mereka terhadap hadis. Ilmu ini mempelajari keadaan dan identitas para perawi, seperti kelahirannya, wafatnya, guru-gurunya, tempat tinggalnya, orang yang meriwayatkan hadis darinya, tempat tinggal mereka dan tempat lawatan mereka dll. D. Ilmu ‘illal al-hadis Ilmu yang membahas sebab-sebab tersembunyi yang dapat mencacatkan keshahihan hadis, misalnya mengatakan muttasil tehadap hadis yang munqati, menyebut marfu’ terhadap hadis mauquf, memasukkan kedalam hadis lain, dal hal-hal yang seperti itu. Al-hakim mengatakan penetapan illat hadis adalah hapalan yang sempurna, pemahaman yang mendalam, dan pengetahuan yang cukup. E. Ilmu nasikh wa al-mansukh
F.
G.
H.
I.
Kata an-nasakh artinya menghilangkan, seperti matahari menghilangkan bayangan. Menurut istilah ilmu nasikh dan mansukh adalah ilmu yang membahas tentang hadis-hadis yang berlawanan yang tidak dapat dipertemukan dengan ketetapan bahwa yang datang terdahulu disebut mansukh dan yang datang kemudian disebut nasikh. Ilmu asbab wurud al-hadis Ilmu yang membicarakan sebab-sebab nabi Muhammad SAW menuturkan sabdanya. Seperti air laut itu bersih dan bangkainya halal. Peristiwa ini karena ada sahabat yang ada ditengah laut sulit mendapatkan air untuk berwudhu. Atau hadis tentang niat. Ilmu Gharib al-hadis Ilmu untuk mengetahui dan menerangkan makna yang terdapat pada lafallafal hadis yang jauh dan sulit dipahami karena (lafal-lafal) tersebut jarang digunakan. Ilmu ini diutamakan karena banyaknya bangsa-bangsa bukan Arab memeluk Islam dan sulit memahami istilah-istilah tertentu. Ilmu at-tashif wat-tashif Ilmu yang berusaha menerangkan hadis-hadis yang sudah diubah titik atau syakalnya (mushahhaf) dan bentuknya (muharraf). Ilmu mukhtalifal-hadis Ilmu yang membahas tentang hadis-hadis yang menurut lahirnya saling bertentangan karena adanya kemungkinan dapat dikompromikan, baik dengan cara mentaqyid terhadap hadis yang mutlak atau mentaksis terhadap yang umum atau dengan cara membawanya pada beberapa kejadian yang sesuai dengan hadis, dll.