GUNUNG TANGKUBAN PERAHU SEBAGAI TEMPAT YANG REKREATIF DAN EDUKATUF
Karya Tulis Ini Disusun Untuk Memenuhi Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sekolah
Disusun oleh :
NAMA
: GUSTAVIN KD
KELAS
: IX E
SMP MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2018/2019
i
PENGESAHAN
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi syarat, Serta telah disetujui oleh pembimbing karya tulis dan disahkan oleh kepala SMP pada:
Hari
:
Tanggal
:
Waktu
:
Mengetahui, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Sragen
Pembimbing
Drs. Khusni Priyono NBM. 685295
Dra. Noor Shanti. H NIP. 19670421 200701 2 013
ii
PERSEMBAHAN Karya tulis ini di persembahkan kepada: Ayah dan ibu tercinta serta kakak yang telah memberikan motivasi serta dukungannya bersifat mendidik kepada penulis. Bapak Drs. Khusni Priyono selaku kepala SMP Muhammadiyah 1 Sragen Ibu Dra. Noor Shanti. H yang telah membimbing dalam pembuatan karya tulis ini. Bapak dan ibu guru beserta staf karyawan SMP Muhammadiyah 1 Sragen Teman-teman di SMP Muhammadiyah 1 Sragen Adik-adik kelas SMP Muhammadiyah 1 Sragen
iii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT berkat rahmat dan hidayahnya, sehingga karya tulis dengan judul “GUNUNG TANGKUBAN PERAHU SEBAGAI TEMPAT YANG REKREATIF DAN EDUKATUF” Dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa salam serta sholawat tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad saw. Karya tulis ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Khusni Priyono selaku kepala SMP Muhammadiyah 1 Sragen 2. Ibu Dra. Noor Shanti. H yang telah membimbing dalam pembuatan karya tulis ini. 3. Rekan – rekan yang telah membei dorongan dan motifasi kepada saya.
Dalam penyusunan karya tulis, tak luput dari kekeliruan dan kekurangan. Maka dari itu saya mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan umumnya bagi pembaca yang budiman. Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Sragen, Maret 2019
Gustavin KD
iv
MOTTO
1. Habis Gelap terbitlah Terang
(R.A. kartini)
v
DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………………………….
i
Pengesahan …………………………………………………………………. .
ii
Persembahan ……………………………………………………………… ...
iii
Kata Pengantar ………………………………………………………………
iv
Motto ……………………………………………………………………….. .
v
Daftar Isi ……………………………………………………………………..
vi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar belakang penukisan …………………………………………… ....
1
B.
Rumusan masalah ………………………………………………….... ...
1
C.
Tujuan penulisan ……………………………………………………. ...
1
D.
Metode Penulisan dan teknik Penulisan …………………………….. ....
1
BAB II PEMBAHASAN A.
Sejarah Gunung tangkuban perahu .........................................................
2
B.
Letak Geografis .......................................................................................
3
C.
Ruang dalam tangkuban Perahu ..............................................................
4
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan .............................................................................................
5
B.
Saran .......................................................................................................
5
C.
Daftar Pustaka ........................................................................................
6
D.
Lampiran .................................................................................................
7
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN Study tour ke Bandung untuk menambah wawasan pengetahuan yang lebih banyak. Selama ini siswa hanya mendapat pengetahuan dari sekolah, dan banyak dari siswa yang tidak mengerti tentang sesuatu. Bisa kita ambil contoh,siswa yang hanya mendapatkan pelajaran sejarah tapi itu hanya dari guru namun mereka belum melihat sejarahnya langsung, dan dengan di adanya study tour ke Bandung yang khsususnya merupakan kota sejarah akan lebih menambah pengetahuan siswa.
B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana deskripsi “GUNUNG TANGKUBAN PARAHU” ? 2. Bagaimana keadaan tempat di “GUNUNG TANGKUBAN PARAHU” ?
C. TUJUAN PENULISAN Karya tulis ini bertujuan untuk : 1. Sebagai salah satu syarat guna mengikuti Ujian Seklah di SMP Muhammadiyah 1 Sragen tahun pelajaran 2018/2019 2. Sebagai tugas dari Ekstrakulikuler Bahasa Indonesia
D. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam penulisan karya tulis saya menggunakan metode dan teknik penulisan sebagai berikut : 1. Pengamatan langsung 2. Study pustaka 3. Browsing dari Internet
1
BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH GUNUNG TANGKUBAN PARAHU Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak di daerah Cikole,Lembang. Gunung ini memiliki ketinggian 2.083. Konon menurut masyarakat setempat, Gunung Tangkuban Perahu Bandung merupakan bukti nyata dari cerita rakyat “Sangkuriang”. Gunung tersebut terbentuk karena amukan Sangkuriang yang tidak jadi menikahi ibu kandungnya sendiri (Dayang Sumbi), sehingga perahu yang telah ia buat untuk syarat menikahi ibunya yang cantik tersebut di tendang sampai terlempar jatuh dan terbalik akhirnya menjadi sebuah gunung yang kita kenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu Bandung (diambil dalam bahasa sunda) yang dalam bahasa indonesia tangkub artinya terbalik. Di tempat itu juga terdapat kawah yang menimbulkan bau belerang. Kini Gunung Tangkuban Perahu Bandung merupakan suatu objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal dan asing. Udaranya sejuk, pemandangannya indah dan terdapat pula para pedagang yang menjajakan berbagai Kuliner Khas Bandung, Kerajinan Bandung, dan souvenir-souvenir lainnya. Sejarah Erupsi Gunung Tangkuban Parahu sudah beberapa kali meletus. Namun, dalam kurun waktu hampir 200 tahun ini gunung Tangkuban Parahu tidak pernah meletus hebat. Erupsi Tangkuban Parahu dewasa ini tergolong fasa C (masih dalam tahap pembentukan/pertumbuhan gunung), berupa erupsi esplosif yang kecil-kecil saja dan kadang-kadang diselingi oleh erupsi freatik. Secara nyata ikhtisar erupsinya dapat diuraikan sebagai berikut: • Tahun 1829 : Letusan berupa abu dan batu dari Kawah Ratu dan Domas. • Tahun 1846 : Terjadi peningkatan kegiatan. • Tahun 1896 : Terbentuk fumarol baru di sebelah utara Kawah Badak dari Kawah Ratu. • Tahun 1910 : Kolom asam membumbung setinggi 2 km di atas dinding kawah, letusan berasal dari Kawah Ratu. • Tahun 1926 : Letusan freatik di Kawah Ratu membentuk lubang Ecoma.
2
• Tahun 1935 : Lapangan fumarol baru disebut Badak terbentuk, 150 m ke arah selatan baratdaya dari Kawah Ratu • Tahun 1952 : Letusan abu didahului oleh letusan hidrotermal freatik • Tahun 1957 : Letusan freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah baru • Tahun 1961 : Terjadi letusan freatik Gunung api Tangkuban Parahu • Tahun 1965 : Terjadi letusan freatik Gunung api Tangkuban Parahu • Tahun 1967 : Terjadi letusan freatik Gunung api Tangkuban Parahu • Tahun 1969 : Letusan freatik didahului letusan lemah yang menghasilkan abu • Tahun 1971 : Letusan freatik • Tahun 1983 : Awan abu membumbung setinggi 150 m di atas Kawah Ratu. • Tahun 1992 : Peningkatan kegiatan kuat dengan gempa seismik dangkal dan letusan freatik kecil • Tahun 1994 : Letusan freatik di kawah baru • Tahun 1999 : Peningkatan aktivitas • Tahun 2002 : Peningkatan aktivitas • Tahun 2005 : Peningkatan aktivitas • Tahun 2013 : Beberapa kali terjadi peningkatan aktivitas (Februari, Maret, Oktober). Sejarah baru terjadi dengan 11 kali letusan freatik dalam kurun waktu 4 hari (5-10 Oktober 2013). Karena banyaknya objek wisata yang berupa kawah, maka bau belerang pun tercium sampai ke hidung sehingga dianjurkan agar pengunjung memakai masker. Untuk harga tiket masuk Tangkuban Perahu dibagi berdasarkan kendaraan, pengunjung yang dibawa. Biaya tiket dibedakan antara turis domestik dan luar negeri. Tiket di bayar ketika masuk pintu gerbang terminal Jayagiri yang biasa di tempati bus untuk parkir. Untuk melanjutkan perjalanan sampai didepan kawah Ratu pengunjung bisa menggunakan angkutan warawiri. B. LETAK GEOGRAFIS Gunung Tangkuban Parahu merupakan sebuah api aktif yang terletak di Jawa Barat yang terkenal dengan dongeng Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu terletak antara 6°40’ dan 6°50’ Lintang Selatan serta 107°30’ dan 107°40’ Bujur Timur, dan berjarak sekitar 20 kilometer utara Bandung. Cagar alam dan
3
taman wisata alam Gunung Tangkuban Parahu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 528/Kpts./Um/9/74 tanggal 3 September 1974 dengan luas kawasan 1.660 Ha yang dibagi ke dalam dua bagian, yaitu cagar alam dengan luas 1.290 Ha serta taman wisata alam dengan luas 370 Ha. Menurut administrasi pemerintahan, Gunung Tangkuban Parahu masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sagala Herang Kabupaten Subang dan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung. C. RUANG DALAM TANGKUBAN PERAHU Untuk menjelajahi Gunung Tangkuban Perahu yang sangat luas kita bisa melalui jalan setapak, atau menyewa seekor kuda yang bisa mengantar kita mengelilingi Gunung Tangkuban Perahu Bandung untuk menikmati keindahan alam dan berfoto bersama teman-teman di sana. Objek wisata yang terdapat di Gunung Tangkuban Parahu antara lain: 1. Kawah Domas 2. Kawah Ratu 3. Air Cikahuripan 4. Kawah Upas 5. Kawah Jurig 6. Kawah Putih 7. Pemandian Air Panas Ciater
4
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa di indonesia terutama di Jawa Barat banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan lestarikan. Semua wisata di Bandung yang kami kunjungi sangat memuaskan. Disana tempatnya sangat bagus, banyak wahana-wahana yang menarik dan mengasyikan baik untuk belajar maupun rekreasi.
B.
SARAN Adapun saran-saran yang dapat saya sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Sebelum berangkat, persiapkan baik-baik apa saja yang dibutuhkan selama perjalanan. 2. Lebih diperhatikan lagi kelayakan transportasi, agar keselamatan lebih terjaga. 3. Buanglah sampah pada tempatnya
5
DAFTAR PUSTAKA
1.
http://bidaannisa.blogspot.co.id/
2.
https://id.wikipedia.org
3.
tempatwisatadibandung.info
6
LAMPIRAN
7