|1 ‐ Anallisis Spasial 008/08 ANALISIS SPASIAL
PT KEANG NAM DEVELOPMENT INDONESIA KASUS S POSISI
Berlokasi di Kabupaten K M Mandailing N Natal – dulun nya Kecamatan Natal Kab bupaten Tap panuli – baik PT KEANG K NAM M DEVELOPM MENT INDO ONESIA (PT KNDI) mau upun PT INA ANTA Selatan – TIMBER TRADING (P PT ITT), kedu uanya merup pakan konseesi yang dimiliki oleh kelluarga Adelin Lis. ya, yaitu Adeenan Lis men njadi Direktu ur Utama paada PT ITT, Adelin A Lis seendiri Sementarra saudarany menjabatt sebagai Direktur Keuangan/Umum d dengan sahaam sebesar 30% pada Usaaha Pemanfaaatan
GAMBAR R 1: LOKASI P T KNDI DAN P PT ITT DI KAB BUPATEN MAN NDAILING NA TAL
working p paper of ELS SDA Institutee
|2 ‐ Anallisis Spasial 008/08 Hasil Huttan Kayu‐Hu utan Alam (U UPHHK‐HA) PT KNDI yaang memilikii luas sekitaar 44 ribu heektar. Sedangkaan PT ITT meemiliki luas 3 38 ribu hektaar1. Pada tahun 2006, 2 Kepoliisan Daerah h Sumatera Utara U (POLD DA SUMUT) mengungkaapkan han liar yangg dilakukan kedua perussahaan yang tergabung d dalam MUJUR R TIMBER GR ROUP perambah tersebut. Baik PT ITT T maupun PT P KNDI didu uga melakuk kan peneban ngan di luar wilayah Ren ncana hunan (RKT) dan memalssukan Surat K Keterangan SSahnya Hasill Hutan (SKSHH). Kerja Tah ANALIISIS SPASIAL: DEFORESTA ASI
Kabupaten Maandailing Naatal, merupak K kan kabupateen paling selaatan Provinssi Sumatera U Utara. Dengan luas 632 ribu u hektar, Kaabupaten Maandailing Natal berbatasan langsungg dengan Pro ovinsi Sumateraa Barat. Hasiil analisis menunjukkan bahwa padaa periode tahun 2002 – 2007 Kabup m paten Mandailin ng Natal telah terdeforestasi seluas 76,426 ribu hektar – atau 15 ribu hekttar per tahun n.
Defforestasi
Tutupan n Hutan
GAMBAR 2 2: DEFORESTA ASI KABUPAT TAN MANDAIL LING NATAL T TAHUN 2002 ‐ 2007
1 Luasan
d diperoleh darri hasil perhiitungan peta HPH yang dijitasi d dari Peta P Tematik Kehutanan Badan B Planologi Departemen K Kehutanan.
working p paper of ELS SDA Institutee
|3 ‐ Anallisis Spasial 008/08 Hutan Kabupaatan Mandailling Natal paada tahun 2002 diperhitu H ungkan seluaas 418 ribu h hektar atau sekittar 66 persen n dari total w wilayah kabu upaten.
Tuttupan Hutan
GAMBAR 3: TUTUPAN H HUTAN TAHU UN 2002 DI KA ABUPATEN MA ANDAILING NA ATAL
Namun, pada tahun 2007 N 7 luasan tutu upan hutan di Kabupateen Mandailin ng Natal berrubah menjadi 3 341 ribu hek ktar, atau berrkurang 12% % dari luas hu utan tahun 20 002.
Tutupan Hutan
GAMBAR 4: TUTUPAN H HUTAN TAHU UN 2007 DI KA ABUPATEN MA ANDAILING NA ATAL
working p paper of ELS SDA Institutee
|4 ‐ Anallisis Spasial 008/08 TA AHUN 20 002 20 007
LU UAS HUTAN N PROS (hektar) (%) TOT TAL WILAYA AH 100 632 2.000 418 8.013 66 341 1.587 54
TA ABEL 1: ANGK KA DEFORESTA ASI KABUPAT TEN MANDAIL ING NATAL
Seetelah diplo ot, ternyata dari keselu uruhan defo orestasi terssebut, 81 persen p dari total deforestaasi atau 69.19 97 hektar terrjadi di luar aareal konsesi.
GA AMBAR 5: DEF FORESTASI DA AN KONSESI
working p paper of ELS SDA Institutee
|5 ‐ Analisis Spasial 08/08 LOKASI
DEFORESTASI PROS (hektar) (%) TOTAL 100 76.426 Dalam Konsesi 7.229 9 Luar Konsesi 69.197 91 TABEL 2: DEFORESTASI DI LUAR KONSESI UPHHK‐HA
Dengan demikian, apabila diasumsikan tutupan hutan pada Kabupaten Mandailing Natal, seluruhnya merupakan hutan negara, maka setidaknya kerugian negara berdasarkan tegakan hutan akibat deforestasi pada lokasi di luar konsesi tersebut adalah sebesar 5.238.212.900.000 rupiah – atau kurang lebih satu triliun per tahun2. ANALISIS SPASIAL: PENEBANGAN DI LUAR RENCANA KERJA TAHUNAN
Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengungkapkan setidaknya ada enam titik perambahan di luar kawasan RKT yang dilakukan oleh PT KNDI. Dari enam titik tersebut, POLDA SUMUT menemukan bahwa PT KNDI sekurang‐kurangnya telah menikmati hasil kayu ilegal sebanyak 176,4 ribu meter kubik. TAHUN 2000 2001 2002 2003 2004 2005
KOORDINAT/ LOKASI (derajat desimal) 000 57’ 22,4” LU dan 990 03’ 26,4” BT Jalan Danau KM 12 000 55’ 06,9” LU dan 990 07’ 09,0” BT 000 54’ 55,6” LU dan 990 06’ 55,4” BT 000 55’ 30,8” LU dan 990 04’ 25,3” BT 000 56’ 50,4” LU dan 990 05’ 21,2” BT
VOLUME TEBANGAN (meter kubik) 30.706,02 M³ 24.497,95 M³ 51,340.73 M³ 20,334.51 M³ 21,250.88 M³ 28.299,85 M³
TABEL 3 : LOKASI PENEBANGAN PT KNDI 3
Apabila potensi kayu pada lokasi tersebut adalah 60 meter kubik per hektar, maka penegak hukum hanya mengungkapkan 2.940 hektar kawasan hutan yang dirambah secara ilegal. Sementara itu, analisis deforestasi telah menunjukkan bahwa kawasan hutan yang terdeforestasi di dalam konsesi PT KNDI adalah seluas 4.743. Ini berarti kepolisian sebenarnya baru mengungkapkan sedikit dari hasil kejahatan yang berhasil dinikmati PT KNDI.
2 Perhitungan dilakukan dengan koefisien harga kayu sebesar 500 ribu rupiah per meter kubik dan potensi tegakan kayu 151,4 meter kubik per hektar (Lihat B. Simangunsong: 2003). 3 Hasil Rekonstruksi Lapangan. Dilakukan oleh Anderyan (Dishut Sumut) dan Ridwan Simatupang, Gisto Sinaga, Sugianto, Ramlan Barus (Polda Sumut) sebagai saksi. Lihat Resume Kasus hal. 143.
working paper of ELSDA Institute
|6 ‐ Anallisis Spasial 008/08
Deforestaasi
GA AMBAR 6: DEFORESTASI DI PT KNDI KETERA ANGAN
LU UAS PROS (hek ktar) (%) TOTAL LUA AS KONSESI 100 44.000 Hutan Tahu un 2007 9 Deforestasi 2002‐2007 4.743 91 M Menggunakan n analisis deforestasi ini, seharusnyaa penegak hukum dapatt mengungkaapkan bahwa haarta hasil kejahatan yangg diterima PT T KNDI dalaam konsesiny ya saja setidaaknya 359 m milyar rupiah.
working p paper of ELS SDA Institutee
|7 ‐ Anallisis Spasial 008/08
Lok kasi Rekonsstruksi
Pembalak kan Destrukttif?
GA AMBAR 7: LOK KASI REKONSSTRUKSI PERA AMBAHAN LIA AR PT KNDI
Dari sudut paandang lain, fenomena gunung D g es pembalakan liar l Adelin dalam d penyid dikan POLDA SUMUT S juga dapat diind dikasikan dengan memploting koord dinat rekonsstruksi pada citra satelit. Daapat terlihatt bahwa sebeenarnya reko onstruksi yan ng dilakukan n oleh POLDA A SUMUT terrletak pada lokaasi‐lokasi – yang y kalaupu un ada – defforestasinya tidak terlalu u mencolok (Lihat tandaa titik merah paada GAMBAR R 7). Padahal, pada areal PT KNDI selu uas 44 ribu h hektar terseb but cukup baanyak lokasi‐lok kasi dimana pembukaan lahan terjadii dengan san ngat masif.
working p paper of ELS SDA Institutee
|8 ‐ Anallisis Spasial 008/08 ANALIISIS SPASIAL: PENEBANGA AN DI LUAR K KONSESI
Seelain penebangan di lu uar wilayah RKT, POLD DA SUMUT seharusnya s juga menyeelidiki kemungk kinan PT KND DI melakukan penebangaan di luar willayah konsessinya. Dari an nalisis citra d dapat terlihat pula p pola penebangan meluas m dari lu uar wilayah UPHHK PT KNDI hinggga ke luar. Hal H ini mengindiikasikan keggiatan peram mbahan liar yang y dilakuk kan oleh PT KNDI seben narnya hinggga ke luar wilay yah UPHHK‐nya.
2
2 1
1
8: PT KNDI TA AHUN 2002 GAMBAR 8
GA AMBAR 9: PT KNDI TAHUN 2007
D Dengan memb bandingkan citra tahun 2 2002 dan tah hun 2007 di lokasi sekitaar PT KNDI, d dapat diindikassikan terjadin nya pembukaaan lahan yaang cukup luas dengan pola yang sam ma pada bebeerapa lokasi. Paada LOKASI S SATU Pada G GAMBAR 8 daan 9, misalny ya, pembukaaan lahan terrjadi melintang ke selatan dengan d panjang kurang lebih 15 kiilometer. Sem mentara pad da berbagai titik atau lokasi l lainnya, terlihat t setid daknya hutaan mengalam mi penurunaan kerapatan n, dengan degradasi satturasi warna daari citra. Apaabila diperhittungkan, maka PT KNDI harus bertan nggung jawaab juga atas 4 4.469 hektar hu utan yang terrdeforestasi d di sekitar wilayahnya.
working p paper of ELS SDA Institutee
|9 ‐ Anallisis Spasial 008/08
GAMBAR R 10: DEFORESSTASI DI LUAR R UPHHK PT K KNDI
HARTA A HASIL KEJA AHATAN DAN N KERUGIAN N NEGARA
Menggikuti logika berpikir seb belumnya, maka m kerugiaan negara ak kibat kegiatan n usaha PT KNDI adalah seetidaknya 876 miliar rupiiah, dengan rrincian sebaggai berikut: 1. Penebangan d di luar UPHH HK‐HA = Luas deforestasi di luar konsesi x Potensi kayu x Harga kayu 00.000 rupiaah = 4.469 hektaar x 151,4 meeter kubik peer hektar x 50 0.000 rupiah h = 338.303.300 D angan di luarr RKT 2. Denda peneba = Luas deforestasi dalam H HPH x Potensi kayu x 15 PSDH 50.000 rupiaah = 4.743 hektaar x 151,4 meeter kubik peer hektar x 75 0.000 rupiah h = 538.567.650
working p paper of ELS SDA Institutee