Gorontalo.docx

  • Uploaded by: makmur alkaffi
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gorontalo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,096
  • Pages: 6
A. GAMBARAN UMUM PROVINSI GORONTALO Provinsi Gorontalo merupakan Provinsi ke 32 di Indonesia pada tanggal 16 Pebruari 2001 yang disahkan melalui Undang – Undang Nomor 38 tahun 2000, terbentuknya Provinsi Gorontalo seiring dengan desentralisasi dan otonomi

daerah

yang

dilaksanakan

oleh

pemerintah

pusat

dengan

memberlakukan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dasar tersebut adalah arah untuk melakukan pemekaran wilayah dengan dipicu oleh kesenjangan dan ketidaksetaraan dengan daerah induk yaitu Provinsi Sulawesi Utara.

B. KEADAAN GEOGRAFIS

Gambar 1. Peta Provinsi Gorontalo Secara Geografis Provinsi Gorontalo terletak di antara 0,19' – 1,15’ Lintang Utara (LU) dan 121,23’ – 123,43’ Bujur Timur (BT). Batas Provinsi Gorontalo adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol Toli-Toli (Sulawesi Tengah) dan Laut Sulawesi. 2. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala (Sulawesi Tengah).

3. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara). 4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini (Gorontalo). Provinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo Utara. Luas wilayah Provinsi Gorontalo adalah 12.435,00 km2. Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahankelurahan. Kota Gorontalo berdasarkan data Statistik terdiri dari Sembilan kecamatan yang terdiri dari: 1. Kecamatan Kota Timur 2. Kecamatan Kota Selatan 3. Kecamatan Kota Utara 4. Kecamatan Kota Tengah 5. Kecamatan Kota Barat 6. Kecamatan Dungingi 7. Kecamatan Dumbo Raya 8. Kecamatan Hulonthalangi 9. Kecamatan Sipatana

Kota Gorontalo memiliki 50 kelurahan hasil perpecahan dari Sembilan kecamatan yakni : 1. Kecamatan Kota timur terdiri dari 5 kelurahan. 2. Kecamatan Kota Selatan terdiri dari 6 kelurahan. 3. Kecamatan Kota Utara terdiri dari 6 kelurahan. 4. Kecamatan Kota Tengah terdiri dari 6 Kelurahan. 5. Kecamatan Kota Barat terdiri dari 7 kelurahan. 6. Kecamatan Dungingi terdiri dari 4 Kelurahan. 7. Kecamatan Dumbo Raya terdiri dari 5 kelurahan. 8. Kecamatan Hulonthalangi terdiri dari 5 kelurahan.

9. Kecamatan Sipatana terdiri dari 5 Kelurahan.

C. JUMLAH PENDUDUK Jumlah Penduduk Kota Gorontalo menurut hasil sensus penduduk oleh BPS sampai dengan akhir Desember 2010 sebesar 185.378 jiwa. Terdiri dari 90.763 jiwa penduduk laki-laki dan 94.615 jiwa penduduk perempuan, dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,93 % . Dengan melihat data jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin, maka penduduk dapat diklasifikasikan. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin itu pada setiap negara tidak selalu sama.

D. GAMBARAN EKONOMI Pertumbuhan

ekonomi

merupakan

gambaran

keadaan

suatu

perekonomian dari suatu daerah. Gambaran ekonomi yang digambarkan dalam profil kesehatan tahun 2012 ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan aktivitas ekonomi masyarakat Gorontalo yang merupakan indikator penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan daerah. Hasil pertumbuhan ekonomi secara langsung dapat dinikmati oleh masyarakat baik proses yang berasal dari masyarakat sendiri maupun yang melalui campur tangan pemerintah. Mata pencaharian utama masyarakat Gorontalo masih dominan dari sector pertanian. Sektor ini meliputi 1). Tanaman bahan makanan yang terdiri dari padi dan palawija 2). Hortikultura meliputi komoditas sayur – sayuran 3). Perkebunan, di Provinsi Gorontalo hasil perkebunan yang paling dominan adalah kelapa dengan produksi sebesar 59.746 ton tahun 2012. 4). Kehutanan 5). Peternakan dan 6). Perikanan. Gorontalo yang berusia lima tahun pada 17 Februari 2006 lalu, mencatat pembangunan pesat di bidang ekonomi berbasis agropolitan hanya dalam hitungan seumur jagung. Secara kebetulan, pesatnya agropolitan Gorontalo itu juga berkat pengembangan tanaman jagung. Secara geografis, provinsi muda itu diapit oleh Laut Sulawesi di sebelah utara, Provinsi Sulut di sebelah timur,

Teluk Tomini di sebelah selatan, dan Provinsi Sulteng di sebelah barat. Provinsi

Gorontalo

memiliki

luas

wilayah

sebesar

12.215,45km2.

Perekonomian masyarakat Gorontalo sebelum tahun 2001 boleh dibilang tertinggal dibandingkan dengan provinsi lain di sekitarnya, bahkan di antara provinsi lain di kawasan Indonesia Timur.

E. SITUASI KESEHATAN PROVINSI GORONTALO Undang – Undang dasar 1945 mengamanatkan bahwa kesehatan adalah merupakan hak asasi manusia. Pada pasal 28 H dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Dari

pernyataan

diatas

menunjukkan

bahwa

pemerintah

berkewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan yang sehat agar tetap sehat. Pemerintah pusat telah mengupayakan berbagai terobosan guna meningkatkan pembangunan kesehatan di Indonesia yang diteruskan oleh

pemerintah

daerah

sebagai

perpanjangan

tangan,

antara

lain

ditetapkannya Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan 2011 – 2025, Rencana Strategi Kementerian Kesehatan (RENSTRA) maupun kerjasama dengan dunia internasional seperti World Health Organization (WHO), China ASEAN Free Trade Agreement (CAFTA), ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS). Seiring dengan kebijakan pemerintah pusat begitu pula dengan pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dibidang kesehatan guna menekan tingginya angka Mortalitas (Kematian), Morbiditas (Kesakitan) maupun meningkatkan status Gizi masyarakat. Kebijakan dimaksud antara lain lahir melalui Visi Misi Kepala Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten / Kota yang menghimpun pembangunan kesehatan melalui program jaminan kesehatan menyeluruh bagi masyarakat, Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten / Kota yang menghimpun program – program / kegiatan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Situasi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Gorontalo tahun 2012 masih belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) serta status gizi masyarakat. Penyebab dari indikator – indikator utama bidang kesehatan tersebut sangat beragam, seperti faktor dari individu, lingkungan masyarakat, ekonomi, sosial budaya maupun program – program pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat. Salah satu factor penting yang merupakan permasalahan dalam pencapaian sasaran program kesehatan yaitu kebijakan kesehatan yang masih dalam level kuratif (pengobatan). Kondisi ini sangat bertentangan dengan paradigma sehat yang lebih mengutamakan terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, sehingga upaya peningkatan status kesehatan lebih ditujukan untuk peningkatan promotif dan preventif. Upaya ini perlu dikedepankan melihat masih banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan yang komprehensif mengenai pola hidup yang sehat, pencegahan penyakit maupun menghindari resiko kematian yang disebabkan oleh kesehatan.

F. SITUASI UPAYA KESEHATAN Situasi upaya kesehatan mengarah pada upaya pencapaian target Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals (MDG’s) bidang kesehatan yaitu komitmen nasional dan global dalam upaya menyejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan kelestarian lingkungan. Upaya pencapaian SPM dan MDG’s menjadi prioritas pembangunan kesehatan, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan ditingkat nasional, provinsi maupun kabupaten / kota. Sebagian besar upaya kesehatan yang mengarah pada pencapaian SPM sudah sesuai dengan rencana target yang ditetapkan, bahkan beberapa indikator pelayanan minimal maupun target MDGs telah terpenuhi seperti pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4, pelayanan ibu bersalin yang

ditolong oleh tenaga kesehatan serta penurunan angka prevalensi kurang gizi pada anak balita. Namun demikian masih ada beberapa target SPM maupun MDGs yang masih memerlukan upaya keras untuk mencapainya.

G. DAFTAR PUSTAKA __________, 2012, Profil Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

More Documents from "makmur alkaffi"

Gorontalo.docx
June 2020 21
Dokumen (1).docx
December 2019 27
Perjanjian Sewa.docx
October 2019 32