Global Maritime Distress Safety System.docx

  • Uploaded by: ega bayu
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Global Maritime Distress Safety System.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,658
  • Pages: 12
Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) (Sistem Keselamatan Maritim Global) adalah sebuah kesepakatan internasional berlandaskan beberapa prosedur keselamatan, jenis peralatan dan protokol komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan mempermudah pertolongan bagi kapal dan pesawat terbang yang mengalami bencana. GMDSS terdiri dari beberapa sistem, yang beberapa diantaranya adalah baru, tetapi telah banyak dioperasikan sejak bertahun-tahun lalu. Sistem ini diharapkan untuk dapat melakukan fungsifungsi, yakni: memberi peringatan (termasuk penentuan posisi unit yang mengalami bencana), koordinasi untuk pencarian dan pertolongan (SAR), penitiktempatan (locating) (pandu balik [homing]), siaran informasi keselamatan bahari (maritime), komunikasi secara luas dan komunikasi jembatan-ke-jembatan (bridge-to-bridge).

Kapal-kapal di bawah 300 GT tidak termasuk dalam peraturan yang mewajibkan pemakaian GMDSS. Kapal-kapal yang memiliki bobot mati antara 300-500 GT disarankan tapi tidak diwajibkan untuk menggunakan GMDSS, namun kapal-kapal di atas 500 GT sudah diharuskan menggunakan peralatan yang mendukung GMDSS.

KOMPONEN-KOMPONEN GMDSS Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB) Cospas-Sarsat adalah satelit internasional yang berfungsi sebagai basis SAR System (SARS). Satelit ini didirikan oleh Kanada, Prancis, Amerika, dan Rusia. Keempat Negara ini bergabung untuk mengembangkan EPIRB (yang berfrekuensi 406 Mhz) sebagai sebuah elemen dari GMDSS yang didesain untuk dapat beroperasi dengan menggunakan sistem Cospas-Sarsat. Peralatan EPIRB yang bekerja secara otomatis saat kapal mengalami kecelakaan ini (saat ini diharuskan oleh SOLAS untuk dipakai pada semua kapal, baik kapal-kapal komersial maupun kapal-kapal penumpang) didesain untuk mentransmisikan sinyalnya yang berisi data indentifikasi registrasi sebuah kapal yang mengalami kecelakaan dan lokasi akurat kapal tersebut ke Rescue Coordinaion Centre (RCC) terdekat. Desain terbaru EPIRB saat ini terkoordinasi pula dengan system GPS, sehingga memungkinkan bagi receiver (penerima sinyal) untuk dapat memastikan posisi kapal yang mengalami kecelakaan dengan sangat akurat.

NAVTEX Sistem Satelit yang dioperasikan oleh Inmarsat, yang berada di bawah kontrak dengan IMSO (International Mobile Satellite Organization), juga merupakan elemen penting dari system GMDSS. Empat jenis Inmarsat Ship Earth Station Terminal(Terminal Stasiun Penerima Inmarsat di Bumi ) yang kompatibel dengan GMDSS antara lain : Inmarsat versi A, B, C, dan F77 Inmarsat-A – Versi pertama yang dioperasikan oleh Inmarsat, memiki fungsi sebagai penerima sinyal mengenai informasi yang diperlukan oleh sistem GMDSS melalui transmisi oleh satelit

milik inmarsat. IMSO telah mengajukan pada IMO untuk memperbarui Inmarsat-A dengan cara diganti dengan versi yang berteknologi lebih modern dan segera menghentikan penggunaanya pada tanggal 31 Desember 2007. Mulai saat itu, Inmarsat-A tidak digunakan lagi. Inmarsat- B dan F 77 – adalah versi penyempurnaan dari versi A, menyediakan jaringan telepon, telex, high speed data service (termasuk distress priority telephone dan telex service dari dan ke RCC) antara kapal ke bangunan lepas pantai, kapal ke kapal, maupun bangunan lepas pantai ke kapal. Versi F77 merupakan versi yang didesain untuk digunakan dengan Inmarsat-C karena kemampuan transmisi datanya tidak memenuhi persyaratan GMDSS. Inmarsat-C – menyediakan fasilitas penyimpanan dan pengiriman data (store-and-forward data), dan fasilitas e-mail dari kapal ke bangunan lepas pantai, bangunan lepas pantai ke kapal, maupun dari kapal ke kapal. Inmarsat-C juga memiliki kemampuan untuk mengirim distress signal (sinyal bahaya) yang terformat ke sebuah RCC dan ke Inmarsat-C SafetyNET Service. InmarsatC SafetyNET Service adalah sebuah satelit pemancar informasi keselamatan maritim dunia yang memancarkan informasi peringatan mengenai cuaca buruk (badai maupun gelombang tinggi) di laut, peringatan navigasi pada NAVAREA, peringatan radio navigasi, peringatan laporan adanya bongkahan es dan peringatan-peringatan yang dikeluarkan oleh USCG-Conducted International Ice Patrol, dan informasi-informasi sejenis yang tidak tersedia pada NAVTEX. SafetyNET cara kerjanya mirip dengan NAVTEX pada area di luar jangkauan NAVTEX. Peralatan Inmarsat-C relative lebih ringan dan lebih murah dari pada Inmarsat-A, B, atau F77. Antena Terminal Stasiun Penerima Inmarsat-C di bumi memiliki ukuran yang lebih kecil dibadingkan Inmarsat-A, B, dan F77. SOLAS saai ini menyaratkan Inmarsat-C untuk memiliki sebuah penerima sinyal navigasi satelit yang terintergrasi, koneksi tersebut akan memastikan informasi lokasi yang akurat untuk dikirim ke RCC apabila sinyal tanda bahaya (distress signal) dipancarkan oleh kapal yang mengalami kecelakaan.

Gambar Cospas-Sarsat System Overview Inmarsat juga mengoperasikan sistem EPIRB, yaitu Inmarsat-L, yang mirip dengan system yang dioperasikan oleh ME2002 (Penyedia layanan lainnya) . Badan organisasi meteorologi dunia (JCOMM) membagia dunia kedalam beberapa METAREA dimana setiap metarea ada satu atau beberapa negara yang bertanggung jawab menyiapkan berita cuaca untuk metarea tersebut. dalam METAREA ada tiga jenis berita cuaca yang setiap harinya secara rutin dibagikan seperti: 





High seas forecast, (untuk kapal kapal yang berlayar menyebrang samudera) di broadcast dua kali sehari via inmarsat safetynet atau HF/SSB. Berita ini biasanya dikhususkan untuk peringatan badai dengan scale beaufort 10 keatas Shipping forecast (untuk kapal kapal yang berlayar di pelayaran lepas pantai dan laut lepas) berita ini dikhususkan untuk peringatan badai/gale dengan scale beaufort 7 ke atas, juga informasi tentang fog/kabut. Dibagikan via VHF, MF/SSB dan NAVTEX. Inshore water forecast (untuk kapal kapal kecil yang berlayar dalam radius 10 hingga 20 nm dari pantai. Berita peringatan mulai dari force 6, di bagikan via VHF atau NAVTEX jika di inggris lewat frequency 490 KHz.

Umumnya berita berita high seas tersebut akan di broadcast setiap 12 jam sekali. di inggris dan ireland berita cuaca untuk seluruh perairan di sekitarnya di update setiap 6 jam sekali. Jenis jenis pesan dalam Navtex dibagi kedalam beberapa kategori dengan ID dalam bentuk abjad seperti:

Navigator dapat menyeleksi jenis pesan yang diinginkan untuk dapat diterima oleh receiver Navtex, kecuali A B D L khusus untuk ke-4 kategori tersebut telah terkunci sehingga akan otomatis di terima oleh receiver Navtex, ini juga untuk menghindari kesalahan navigator bisa saja ada yang agak bingus tidak memilih kategori tersebut then we missed what we reallly need. receiver Navtex:   

 

Mencetak setiap pesan telex dengan error rate kurang dari 4% dan agar pesan tidak dobel ID sebuah pesan akan tersimpan dalam memory. Jika error rate mencapai 33% selama 5 detik pertama diterimanya maka penerimaan pesan akan dihentikan otomatis dan tidak tersimpan dalam memory. Setiap pesan yang tidak diawali dengan ZCZC B1B2B3B4 pesan akan dihentikan otomatis dan tak tersimpan, begitu pula jika tak diakhiri dengan NNNN juga tak akan tersimpan dalam memory Mampu menyimpan hingga 100 pesan, jika pesan telah lebih dari 200 maka pesan lama akan terhapus otomatis Secara otomatis ID yang telah tersimpan akan terhapus setelah 72 jam

Selain kategori pesan ada pula yang disebut stasiun Navtex. Dari stasiun stasiun inilah berita berita Navtex di transmisi. Setiap stasiun Navtex mempunyai service area semacam kapling yaitu suatu area tertentu yang menjadi tanggung jawabnya menyediakan informasi cuaca dan segala hal yang menyangkut keselamatan arus lalu lintas pelayaran di area tersebut.

High Frequency Sebuah Sistem GMDSS juga memerlukan peralatan High Frequency (HF) Radio Telepon dan Raio Telex (narrow-band direct printing), dengan panggilan yang dikirim menggunakan DSC (Digital Selective Calling). Search And Rescue Transponder (SART) Instalasi GMDSS pada kapal memiliki satu atau lebih peralatan SART yang dipakai untuk melacak lokasi dari survival craft atau kapal yang mengalami kecelakaan dengan cara memancarkan sinyal berupa rangkaian titik pada layar radar kapal-kapal SAR. Ketika terdeteksi oleh radar, SART akan memencarkan sinyal audio dan visual. Jangkauan pendeteksian alat ini tergantung dari tinggi tiang radar kapal-kapal SAR dan ketinggian SART, normalnya sekitar 15 km (8 nm). Catatan penting yang harus diketahui adalah bahwa Marine Radar tidak bisa mendeteksi SART bahkan pada jarak di atas apabila radar tersebut tidak disetting optimal untuk mendeteksi SART SART merupakan bagian dari Instalasi Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang digunakan untuk mengirimkan sinyal yang menunjukkan lokasi sebuah sekoci penyelamat atau perahu darurat menggunakan sebuah peralatan penerima berstandar AIS Class A. Posisi dan sinkronisasi waktu yang diberikan SART diperoleh dari sebuah penerima (receiver) GNSS.

SART memberikan posisi dan waktu dari sebuah GNSS receiver dan mengirimkan posisinya dengan selang setiap 1 menit. Setiap menit, posisi dikirimkan dalam sebuah laporan seri dari 8 posisi yang sama, hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan tertinggi yang sekurangkurangnya satu dari laporan posisi dikirimkan pada titik tertinggi sinyal gelombangnya. memeriksa dan cara melakukan test terhadap SART. 1. CEK TKP SART pastikan sesuai.Fire Control and Safety Plan 2. Liat tanggal expirednya 3. Baca petunjuk.penggunaan dan cara testnya. 4. Nyalakan radar 5. Test SART nya 6. Geser tombol hitam dari tengah/off hke arah kanan/test 7. Akan menyala lampu biru 8. Tahan selama 15 detik 9. Akan muncul garis putus2 pada radar

Digital Selective Calling (DSC) IMO mempekenalkan DSC dengan MF, HF, dan VHF Radio Maritim sebagai bagian dari GMDSS. DSC Diprioritaskan untuk melacak panggilan radio telepon dan MF/HF radio telex dari kapal ke kapal, kapal ke bangunan lepas pantai, dan bangunan lepas pantai ke kapal. Panggilan DSC dapat pula dibut sebagai stasiun individu, stasiun grup, atau “seluruh stasiun” dalam sekali jangkauan. Setiap kapal dan bangunan lepas pantai yang dilengkapi dengan DSC memiliki 9-digit MMSI (Mobile Maritime Service Identity) DSC distress alert yang terdiri dari pesan bahaya terformat, dipakai untuk melacak komunikasi darurat antara kapal dan RCC. Pemakainan DSC dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan pada operator radio pada anjungan kapal untuk mengirimkan sinyal bahaya secara terus-menerus. IMO mensyaratkan DSC untuk dilengkapi dengan MF/HF/ dan VHF Radio yang secara eksternal terhubung dengan satelit penerima navigasi. Koneksi tersebut akan memastikan lokasi akurat sinya bahaya terkirim ke RCC. VHF DSC juga memiliki kemampuan lain di luar persyaratan GMDSS di atas. Pengawas Pelabuhan menggunakan sisten ini untuk melacak kapal-kapal di Pince William Sound, Alaska, yakni sebuah Vessel Traffic Service. IMO dan USCG juga merencanakan untuk mengharuskan kapal-kapal untuk menyertakan sebuah Universal Shipborne Automatic Identification System, yang kompatibel dengan DSC. Peralatan-peralatan komunikasi GMDSS tidak hanya dipakai saat keadaan darurat saja. IMO mengizinkan para pelaut untuk memakai peralatan tersebut secara rutin sebagai sarana telekomunikasi yang menunjang keselamatan. GMDSS SEA AREAS

Ada dua tujuan diadakannya GMDSS Sea Areas yakni : untuk menjelaskan area di mana layanan GMDSS tersedia’ dan untuk menjelaskan peralatan GMDSS apa saja yang harus dibawa oleh kapal. Sebelum adanya GMDSS, Jumlah dan jenis peralatan radio keselamatan kapal yang harus dibawa tergantung dari bobotmati kapal tersebut. Dengan adanya GMDSS, jumlah dan jenis peralatan –peralatan tersebut diatur berdasarkan Area di mana kapal tersebut beroperasi. GMDSS Sea Areas ditetapkan oleh pemerintah yang berdaulat di wilayahnya masing-masing. Sebagai tambahan dari peralatan yang ditulis pada bagian sebelumnya, semua kapal-kapal di bawah regulasi GMDSS, harus membawa sebuah Satellite EPIRB, sebuah NAVTEX Receiver (jika kapal tesebut beroperasi di daerah yang terdapat layanan NAVTEX), sebuah Inmarsat-C SafetyNET Receiver (jika kapal tersebut tidak beroperasi pada daerah yang terdapat layanan NAVTEX), sebuah VHF DSC Radio Telephone, dua atau lebih VHF HandHelds, dan sebuah SART.

Setelah diberlakukan GMDSS secara penuh, panggilan pilih digital (DSC) merupakan peralatan POKOK untuk sinyal marabahaya dan panggilan keselamatan. Selanjutnya , komunikasi marabahaya dan keselamatan yang mengikuti panggilan DSC harus dilakukan dengan menggunakan RADIO TELEPHONY atau NBDP atau kedua-duanya. SINYAL MARABAHAYA 1. Pemancaran sinyal rnarabahaya rnenunjukkan bah\va suatu kapal scdang menga/ami musibah dan memerlukan bantuan segera. Semua stasiun yang menerima sinyal marabahaya harus segera menghentikan setiap pancaran yang dapat mengganggu la/u lintas berita marabahaya dan harus melanjutkan jaga dengar terus menerus sampai panggilan marabahaya tersebut diketahui. 2. Sinyal marabahaya harus memberikan petunjuk pengenalan tentang kapal yang mengalami musibah dan secara langsung maupun tidak langsung menunjukkan posisinya. Sinyal marabahaya tersebut sedapat mungkin berisi informasi yang berhubungan dengan marabahaya yang dialaminya, jenis bantuan yang diperlukan, haluan dan kecepatan kapa! tersebut dan waktu pada saat informasi tersebut diterirna. 3. Sinyal marabahaya dari kapal ke pantai, akan memberitahu RCC/KKR melalui stasiun stasiun radio pantai atau stasiun bumi pantai bahwa suatu kapal sedang mengalami musibah; dengan menggunakan pancaran melalui satelit (SBK atau EPIRB satelit); panggilan pilihan digital (DSC) dalam band VHF, MF, dan HF dan dengan menggunakan EPIRB 4. Sinyal marabahaya dari kapal ke kapal ,akan memberitahu kapal lainnya yang berada disekitar kapal yang sedang mengalami musibah dengan menggunakan panggilan pilihan digital (DSC) pada band VHF dan HF. 5. Sinyal marabahaya dari pantai ke kapal dapat dialamatkan kepada kapal-kapal khusus yang sesuai ; kelompok kapal-kapal yang telah ditentukan ; ke kapal-kapal didaerah geographi tertentu atau kepada semua kapal-kapal.

6. Semua Stasiun radio pantai yang telah dipilih, stasiun bumi pantai INMARSAT yang tersedia serta stasiun bumi COSPAS-SARSAT, pada waktu menerima sinyal marabahaya ini yakin bahwa akan diarahkan dengan segera kepada RCC/KKR yang bersangkutan. Penerimaan sinyal marabahaya harus segera diketahui oleh Stasiun radio pantai atau KKR dan dipancarkan kembali ke semua kapal yang berada disekitar kapal yang mengalami musibah. 7. Suatu stasiun radio kapal yang sedang menerima sinyal marabahaya dari pantai ke kapal harus mengadakan komunikasi sesuai denganyang diarahkan dan mengusahakan bantuan tertentu yang diperlukan dan sesuai untuk itu. 8. Lalu lintas berita marabahaya terdiri dari semua berita yang berkaitan dengan bantuan yang diperlukan oleh kapal yang sedang mengalami musibah, termasuk komunikasi untuk pencarian dan pertolongan (SAR), serta sinyal-sinyal untuk penentuan lokasi. KKR bertanggung jawab untuk mengendalikan operasi SAR dan juga mengendalikan lalu lintas berita yang berkaitan dengan kecelakaan, dan apabila perlu memerintahkan diam kepada stasiun-stasiun radio yang mengganggu lalu lintas berita tersebut. KKR juga bertanggung jawab terhadap komunikasi untuk koordinasi SAR yang diper!ukan untuk mengadakan koordinasi serta mengendalikan unit-unit yang menyediakan bantuan. 9. Komunikasi pada lokasi musibah antara kapal yang mengalami musibah dengan kapal yang menolong dan kapal terbang ; serta antara kapal penolong dan kapal terbang dengan komando pimpinan pada lokasi tersebut harus dibawah pengendalian oleh komando pimpinan pada lokasi kejadian tersebut. 10. Sinyal-sinyal yang dimaksudkan untuk membantu menentukan posisi kapal terbang atau kendaraan yang mengalami musibah atau untuk menentukan lokasi korban, harus dipancarkan pada band frekwensi 9 GHz dengan menggunakan radar transponder untuk SAR. BERITA MARABAHAYA. 1. Stasiun-stasiun kapal yang tidak dilengkapi dengan prosedur panggilan pilih digital (DSC), utuk memudahkan, dimulainya komunikasi marabahaya dengan rnemancarkan panggilan bahaya dan berita bahaya pada frekwensi 156.8 MHz (VHF channel radio telephony 16) radio telephony. 2. Tanda bahaya radio telephony terdiri dari kata 'MAYDAY' diucapkan sebagai bahasa Perancis "m'aider" 3. Panggilan marabahaya yang dikirim pada frekwensi 156,8 MHz (VHF channel 16). harus diberikan dalam bentuk sebagai berikut : o Tanda bahaya MAYDAY, diucapkan 3x; o Kata THIS IS ; o Nama kapal dalam keadaan bahaya, diucapkan 3x; o Nama panggilan (Call Sign) atau identitas lain; o MMSI Uika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim dengan DSC). Contoh: 6. MAYDAY MAYDAY MAYDAY 7. THIS IS

8. KAMBUNA KAMBUNA KAMBUNA 9. Call Sign YDJI 10. MMSI: ....................................... 4. PANCARAN ULANG MARABAHAYA (RELAY) oleh Stasiun yang tidak dalam bahaya sebagai berikut : o Tanda bahaya MAYDAY; o Nama kapal dalam keadaan bahaya ; o Nama panggilan (Call Sign) atau identitas lain; o MMSI Uika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim dengan DSC); o Posisi kapal dalam bahaya diberikan dalam latitude dan longitude, atau apabila latitude dan longitude tidak diketahui atau apabi/a waktu tidak memungkinkan, dapat diberikan lokasi geographi yang diketahui ; o Jenis bahaya ; o Bentuk pertolongan yang dibutuhkan ; o Informasi lainnya yang dapat membantu pertolongan. Contoh: MAYDAY Kambuna YDIY (MSSI) 03,18 South 112.08 East on Fire and drifting require immediate assistane Wind Northwesterly Force Six Over PANCARAN ULANG MARABAHAYA (RELAY) oleh Stasiun yang tidak dalam bahaya 1. Sebuah stasiun bergerak yang mendengar adanya sebuah panggilan bahaya dari stasiun bergerak dalam bahaya dapat mulai memancarkan panggilan bahaya ulang (relay) dan berita bahaya dari stasiun dalam bahaya dengan syarat sebagai berikut : o Belum adanya tanda penerimaan atas panggilan dan berita bahaya oleh Stasiun radio pantai atau oleh Stasiun kapallain dalam waktu 5 menit. o Stasiun yang telah mendengar adanya panggilan dan berita bahaya, dalam posisi tidak dapat memberi pertolongan atau tidak mempunyai kemampuan untuk memberi pertolongan, apabila nakhoda atau orang yang bertanggung jawab atas Stasiun bergerak yang tidak dalam bahaya menganggap/mempertimbangkan bahwa pertolongan selanjutnya masih diperlukan 2. Panggilan bahaya ulang (relay) yang dikirim dengan Telephony radio harus dipancarkan dalam bentuk sebagai berikut : o o o o

Tanda bahaya "MAYDAY RELAY" , diucapkan 3x ; ALL STATION ,atau nama stasiun radio panta; yang sesuai diucapkan 3x ; Kata THIS IS ; Nama Stasiun yang memancarkan ulang (relay), diucapkan 3x ;

o o

Nama panggilan (Call sign) atau identitas lain stasiun yang merelay ; MMSI (jika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim dengan DSC) ;

3. Panggilan bahaya ulang (relay) ini harus diikuti dengan berita bahaya, apabila mungkin, mengulang berita bahaya sama dengan yang telah diterima.

TANDA TERIMA ATAS PANCARAN BERITA BAHAYA 1. Pernyataan dengan Telephony radio atas diterimanya sebuah panggilan dan berita bahaya dari sebuah stasiun kapal atau sebuah stasiun bumi kapal, harus dinyatakan sebagai berikut : o Tanda bahaya MAYDAY; o Nama stasiun diikuti dengan nama panggilan (call sign), atau MMSI atau identitas lain dari stasiun yang mengirimkan berita bahaya ; o Kata THIS IS ; o Nama stasiun dan nama panggilan (calt sign) atau identitas lain dari stasiun yang memberikan pernyataan penerimaan o Kata RECEIVED ; o Tanda bahaya MAYDAY. Contoh : MAYDAY Kambuna/YDIY This is KotaMulia/9VXK RECEIVED MAYDAY

LALU LINTAS BERITA BAHAYA 1. Lalu lintas berita bahaya berisi semua berita yang berhubungan dengan pertolongan segera yang diperlukan oleh kapal dalam bahaya, termasuk komunikasi percarian dan pertolongan (SAR) dan komunikasi di lokasi musibah. 2. Lalu lintas berita bahaya dengan radio telephony, apabila hubungan/ komunikasi telah terjamin, panggilan harus didahului dengan tanda bahaya MAYDAY. 3. RCC yang mengkoordinir lalu lintas bahaya, unit yang mengkoordinir operasi SAR (OSC atau CSS), atau stasiun radio pantai ; boleh menyuruh/memerintahkan diam kepada stasiun yang mengganggu lalu lintas berita bahaya. Perintah ini harus ditujukan kepada semua stasiun (All Station) atau sesuai dengan keadaan ha nya ditujukan kepada satu Stasiun yang diketahui identitasnya. 4. Dalam hal tersebut diatas, dipakai "s LONCE MAYDAY", diucapkan sebagai bahasa Perancis " silence) m'aider". 5. Sampai dengan mereka' menerima berita yang menandakan bahwa marabahaya telah selesa; ; semua Stasiun yang memberikan perhatian kepada lalu lintas berita bahaya dan tidak terlibat daJam lalu lintas berita bahaya, dan bukan yang sedang dalam bahaya ;

dilarang memancar pada frekwensi yang sedang dipergunakan untuk lalu lintas berita bahaya. CONTOH : - MAYDAY - All statiun atau satu stasiun yang diketahui identitasnya 3x - SEELONCE MAYDAY - This is - Nama Stasiun yang mengirim berita 3x 6. Apabila penggunaan frekwensi frekwensi untuk lalu lintas berita bahaya telah berakhir, stasiun pengontrol operasi SAR dapat memancarkan pada frekwensi frekwensi tersebut, sebuah berita yang menandakan bahwa lalu lintas berita bahaya telah selesai.

7. Berita yang dipancarkan dengan radio telephony terdiri dari : - Tanda bahaya MAYDAY; - ALL STATION, diucapkan 3x; - THIS IS - Nama Stasiun yang mengirim berita, diucapkan 3x - Nama panggilan (call sign) atau identitas lain dari stasiun yang mengirim berita. - Jam (waktu) pengiriman berita - MMSI (jika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim menggunakan DSC), Nama dan Call Sign Stasiun bergerak dalam bahaya. - SEELONCE FEENEE diucapkan sebagai bahasa Perancis "silence fini" PEMBATALAN PANGGILAN BAHAYA PALSU 1. Sebuah Stasiun yang secara tidak sengaja memancarkan panggilan bahaya dapat membatalkan pemancaran tersebut. 2. Sebuah panggilan bahaya yang dipancarkan secara tidak sengaja dapat dibatalkan dengan radio telephony pada frekwensi bahaya dan keselamatan, pada band yang sama ketika panggilan bahaya tersebut dipancarkan sesuai prosedur berikut:     

panggilan "ALL STATION" , diucapkan 3x ; kata THIS IS : Nama kapal, diucapkan 3x ; Nama panggilan (call sign) atau identitas lain ; MMSI (jika pancaran awal peringatan (alert) tandah bahaya dikirim dengan DSC)

BERITA SEGERA (URGENCY)

1. Didalam dinas bergerak peJayaran, berita segera harus dipa[lcarkan pada frekwensi kerja dalam hal: a) beritanya panjang atau panggilan medis. b) dalam area/wilayah yang yang sibuk untuk pertukaran berita. 2. Tanda segera terdiri dari ke/ompok kata PAN PAt dalam Radio Telephony tiap kata dari keJompok tersebut harus diucapka:i sebagai bahasa Perancis "PANNE" 3. Sentuk tanda segera dan panggilan segera menunjukkan bahwa stasiun yang memanggil mernpunyai sebuah berita yang sangat penting untuk dipancarkan berhubungan dengan keselamatan unit kendaraan atau orang. 4. Komunikasi segera untuk mendukung operasi SAR tidak perlu didahului dengan tanda segera. 5. Dengan Radio Telephony, pada frekwensi kerja yang telah dipilih, panggilan segera dan berita terdiri dari:       

Tanda segera PAN PAN, diucapkan 3x; "ALL STATION" atau Nama stasiun yang dipanggil, diucapkan 3x; Kata THIS IS ; Nama stasiun yang memancarkan berita segero, diucapkan 3x ; Nama panggilan (call sign) atau identitas lainnya. ; MMSI (jika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim dengan (DSC) Teks berita segera.

6. Bentuk panggiriman segera dan tanda segera hanya dapat dikirmkan atas sepengetahuan / ijin orang yeng bertanggung jawab diatas kapal, pesawat udara, atau kendaraan lain yang membawa stasiun bergerak atau stasiun bumi bergerak. 7. Apabila pemberitahuan panggilan segera dan berita segera telah dipancarkan oleh lehih dari satu stasiun dan tindak lanjutnya tidak diperlukan, sebuah pembatalan segera harus dikirim oleh stasiun yang bertanggung jawab atas pemancaran berita segera tersebut. 8. Pembatalan segera harus terdiri dari : o o o o o o

Tanda segera PAN PAN, diucapkan 3x; "ALL STATION" diucapkan 3x ; Kata THIS IS ; Nama stasiun yang memancarkan berita segera, diucapkan 3x ; MMSI (jika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim dengan DSC) ; PLEASE CANCEL URGENCY MESSAGE OF ........(jam)........ UTC.

BERITA KESELAMATAN (SAFETY)

1. Berita keselamatan yang hanya mengenai kapal-kapal yang berlayar disekitarnya harus diberitahukan dengan menggunakan radio telephony. 2. Dalam dinas bergerak pelayaran, berita keselamatan umumnya ditujukanl dialamatkan kepada semua stasiun ; dapat diiakukan, dipancarkan pada frekwensi kerja pada band band yang sama yang dipakai untuk pemberitahuan keselamatan atau panggilan keselamatan. Dalam hal tidak ada jalan lain, boleh dikirim dengan radio telephony pad a frekwensi 156.8 MHz ( VHF channel 16 ) 3. Tanda keselamatan terdiri dari kata SECURITE, dalam radio telephony, harus diucapkan sebagai bahasa Perancis. 4. Sentuk panggllan keselamatan atau tanda keselamatan menunjukkan bahwa stasiun yang memanggil mempunyai sebuah berita peringatan meteorologi atau navigasi yang penting untuk dipancarkan. 5. Dengan Radio Telephony, pada frekwensl kerja yang telah dipilih, panggilan keselamatan dan berita keselamatan harus terdiri dari : o Tanda segera SECURITE, diucapkan 3x ; o "ALL STATION" atau nama stasiun yang dipanggil, diucapkan 3x ; o Kata THIS IS ; o Nama stasiun yang memancarkan berita keselamatan, diucapkcm 3x o MMSI (jika pancaran awal peringatan (alert) tanda bahaya dikirim dengan DSC) o Teks berita keselamatan. CONTOH Panggilan dan berita keselamatan : SECURITE SECURITE SECURITE ALL STATION ALL STATION ALL STATION THIS IS KOTA SILAT KOTA SILAT KOTA SILAT 9VXK (MMSI) A FISHING BOAT WITHOUT CREW HAD BEEN FOUND DRIFTING TO SOUTH AT AUGUST 10, 0700UTC ON POSITION 04.02.40 NORTH 99.20.15 EAST STRONG WIND SOUTH EASTERLY AND BAD WEATHER ALL VESSELS IN VICINITY PLEASE KEEP SHARP LOOK OUT DANGER

Related Documents


More Documents from "Delvina Rahmadani"