Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Anatomi gempa bumi Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut. Intensitas Intensitas adalah besaran yang dipakai untuk mengukur suatu gempa selain dengan magnitude. Intensitas dapat didefenisikan sebagai suatu besarnya kerusakan disuatu tempat akibat gempa bumi yang diukur berdasarkan kerusakan yang terjadi. Harga intensitas merupakan fungsi dari magnitude, jarak ke episenter, lama getaran, kedalaman gempa, kondisi tanah dan keadaan bangunan. Skala Intensitas Modifikasi Mercalli (MMI) merupakan skala intensitas yang lebih umum dipakai Tipe gempa bumi Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.[2] Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB Gempa bumi gunung berapi Gempa bumi gunung berapi terjadi berdekatan dengan gunung berapi dan mempunyai bentuk keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi. Ketika magma bergerak ke permukaan gunung berapi, ia bergerak dan memecahkan batu-batuan serta mengakibatkan getaran berkepanjangan yang dapat bertahan dari beberapa jam hingga beberapa hari.
Gempa bumi gunung berapi terjadi di kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi, seperti Pergunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang, Dataran Tinggi Islandia, and titik merah gunung berapi seperti Hawaii. Penyebab terjadinya gempa bumi Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi. sumber : wikipedia.org Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai petir), curahan lebat, misalnya es (badai es), atau angin yang membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll). Pembentukan Badai terjadi sewaktu suatu pusat tekanan rendah terbentuk dengan dikelilingi oleh suatu sistem bertekanan tinggi. Kombinasi gaya yang berlawanan ini dapat menciptakan angin dan menimbulkan pembentukan awan badai, seperti kumulonimbus. Wilayah kecil dan terlokalisasi yang bertekanan rendah dapat terbentuk dari udara panas yang naik dari permukaan yang panas, yang akan menimbulkan gangguan yang lebih kecil seperti angin puyuh atau puting beliung. sumber : wikipedia.org Petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang beberapa saat
kemudian disusul dengan suara menggelegar. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Petir adalah gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, di mana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. Perlindungan terhadap Sambaran Petir Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi diri danlingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi sangat efektif adalah metode Sangkar Faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian. sumber :wikipedia.org http://macsman.wordpress.com/tag/gejala-alam/
Gejala Alam kebumian Pembahasan Gejala Alam Kebumian disusun kedalam 4 bagian pembahasan utama, yaitu: 1. Bumi sebagai Planet Secara fisik, Bumi dibagi menjadi lapisan Litosfer dan lapisan Astenosfer. Lapisan Litosfer merupakan lapisan teratas yang meliputi kerak bumi dan bagian atas dari mantel bumi. Litosfer merupakan bagian yang padat, solid tetapi mudah patah. Litosfer bergerak terapung di atas astenosfer.
Astenosfer merupakan lapisan cair yang meliputi mantel bawah dan inti luar bumi. Lapisan ini “lemah” dengan temperatur yang sangat tinggi. Di lapisan ini terjadi arus konveksi yang menggerakkan lempeng-lempeng permukaan bumi. 2. Lithosfer Tenaga tektonik menghasilkan bentukan patahan dan lipatan. Patahan adalah perubahan posisi batuan akibat bekerjanya gaya endogen pada batas lempeng. Patahan dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu: • •
Graben (slenk) adalah bentuk patahan yang mengalami pemerosotan ke bawah di antara dua bagian yang tinggi. Horst adalah bentuk patahan yang mengalami pengangkatan ke atas diantara dua bagian yang rendah.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat adanya pergeseran lapisan batuan di dalam bumi. Pusat gempa yang terletak di bawah kerak bumi disebut hiposentrum. Pusat gempa pada titik di permukaan bumi yang terletak tegaklurus di atas hiposentrum disebut episentrum. Terjadinya gempa bumi memiliki kaitan dengan proses pergeseran lempeng bumi. Lempeng pembentuk lapisan kulit bumi bergerak perlahan sekitar 10-19 cm per tahun. Gerakan lempeng ini ada yang saling menjauh, bergesekan, dan saling bertumbukan, yang kemudian mengakibatkan gempa. Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang dibawa oleh air, angin atau gletser. Semua material hasil pelapukan yang tererosi akan mengendap di satu tempat sebagai sedimen. Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, proses sedimentasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : • • •
Sedimentasi fluvial Sedimentasi aeris Sedimentasi pantai
Sedimentasi fluvial adalah proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sungai dan diendapkan di sepanjang sungai atau muara sungai. Bentang alam hasil sedimentasi fluvial antara lain pulau sungai dan delta.
Pulau sungai merupakan dataran yang terdapat ditengah-tengah badan sungai. Sedangkan delta adalah bentukan hasil endapan lumpur, tanah, pasir dan batuan yang terdapat di muara sungai.
3. Atmosfer Pemanasan oleh matahari terjadi dengan dua cara, yaitu: • •
Pemanasan langsung, terjadi karena adanya penyerapan sebagian sinar matahari oleh uap air,debu dan zat- zat lain yang ada di udara. Pemanasan tidak langsung, terjadi karena sebagian sinar matahari selain diserap juga dipantulkan ke atmosfer. Sinar matahari yang dipantulkan ini turut memanaskan udara, terutama pada lapisan atmosfer paling bawah.
Angin Fohn (angin jatuh panas) mempunyai ciri angin jatuh yang panas dan kering. Maksud angin jatuh adalah angin yang menuruni lereng gunung setelah sebelumnya bergerak naik ke puncak gunung. Pada saat angin tersebut naik ke puncak gunung, angin tersebut mengalami penurunan suhu dan terjadi pengembunan. Pada saat melewati puncak gunung, angin tersebut telah kering dan turun melewati puncak. Namun, suhu angin tersebut naik ketika bergerak turun menuju lembah. Bahkan, ketika sampai lembah, angin tersebut suhunya lebih tinggi dari suhu udara di lembah tersebut, sehingga orang yang tinggal di lembah akan merasakan adanya aliran angin yang panas dan kering. Contoh angin Fohn adalah angin Gending di daerah Probolinggo, Jawa Timur. Angin ini berhembus di dataran Probolinggo dari arah tenggara setelah melewati pegunungan Iyang-Argopuro pada waktu musim kemarau. (Movie di atas dikonvert dari animasi flash) 4. Hidrosfer Hidrosfer adalah semua air yang berada di bumi, baik dalam bentuk cair (air), padat (es dan salju), maupun dalam bentuk gas (uap air). Jumlah air yang berada di bumi tidak berubah, karena air secara terus-menerus mengalami sirkulasi. Sirkulasi air meliputi proses penguapan (evaporasi), hujan (presipitasi) dan pengaliran (flow). Sirkulasi air ini disebut siklus hidrologi. Secara umum sebaran air di permukaan bumi dibedakan menjadi air permukaan dan air tanah. Air permukaan adalah segala bentuk perairan yang berada di permukaan bumi. Berdasarkan letaknya dibedakan sebaran air permukaan menjadi dua bagian, yaitu perairan darat dan perairan laut. Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang berada di darat, misalnya sungai, danau dan rawa.
Sungai merupakan alur panjang di daratan yang berfungsi menampung dan mengalirkan air dari mata air atau air hujan menuju ke laut. Profil memanjang sebuah sungai dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir.
http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/gejala-alam-kebumian/