Gazan (tokoh Inspiratif).docx

  • Uploaded by: Vilza Rahadian
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gazan (tokoh Inspiratif).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,231
  • Pages: 4
Pepi Risnawati (210103140104/Penyiaran B) RANCANGAN WAWANCARA TUGAS AKHIR 1. Nama Narasumber

: Gazan Azka Ghafara

2. Biodata

: Gazan Azka Ghafara lahir di Bandung 27 Juli 1945

Perjalanan Karir,

Pengusaha muda ini bernama Gazan Azka Ghafara atau yang lebih akrab disapa Gazan, lahir di Bandung pada tanggal 27 Juli 1995 ini adalah owner dari Zanana Chips. Zanana chips adalah keripik pisang yang di kemas dengan tampilan modern dan varian yang bermacam-macam. Gazan merintis bisnis Zanana Chips dengan modal minimal. Uang Rp 1 juta merupakan modal pinjaman ditambah Rp 50 ribu dari hasil menabung. Ia lantas segera memulainya dengan membeli keripik pisang serta peralatan usaha alakadarnya. Produksi perdana, yakni mengemas 30 bungkus keripik pisang yang telah dibumbui serbuk cokelat manis. Keripik dibalut kemasan yang kekinian serba modern dengan sentuhan rancangan simple. Sementara, nama brand "Zanana" berawal dari salah seorang teman yang

menyarankan nama gabungan antara Gazan dan Banana alias Pisang menjadi Gazanana. Oleh dia, dua huruf pertama dihilangkan dan jadilah brand resmi "Zanana". Keripik pisang Zanananya diproduksi dan di promosikan dengan gaya yang ia sebut "kekinian". Selain cokelat, pilihan rasa lain yaitu susu, greentea, dan balado. Ia juga dikemas secara elegan dan dipasarkan lewat media dalam jaringan yang juga menjadi bagian dari gaya bisnis kekinian. Awalnya, ide bisnis Zanana Chips bermula dari dirinya melamun sambil berharap makan keripik pisang cokelat khas Lampung. Namun, ide Gazan buntu. Sebab, ia tak tahu cara memperolehnya sementara dia jauh dari Lampung. Dia kemudian bertanya pada saudara dan sejumlah teman, bahkan melakukan riset kecilkecilan. Hasilnya, keripik pisang Lampung ramai peminat. Namun, keterjangkauannya belum tersedia. Hanya sebatas jajanan oleh-oleh. Dari titik ini, Gazan kemudian berniat membuat keripik pisang cokelat yang bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia. Setelah mempertimbangkan sejumlah hal, dia mantap memulai bisnis Zanana Chips pada 28 November 2013. Apakah kesuksesan ini tanpa kegagalan? Gazan mengakui bisnis keripik Zanana merupakan bisnisnya yang ketiga setelah dua bisnis sebelumnya berakhir gagal. Dari 30 bungkus produksi perdana Zanana yang terjual habis, uang hasil penjualan diputar lagi untuk membeli keripik pisang dari outsourcing, membumbuinya secara mandiri, dan mengemasnya. Perputaran modal terus berkembang dari 30 bungkus, menjadi 50, 60, 100 bungkus. Per pekan ini sudah mencapai 500-600 bungkus Zanana per hari. Jika pesanan tengah ramai, produksi bahkan bisa mencapai seribu hingga dua ribu bungkus per hari. Sistem produksi dimulai dengan belanja keripik pisang mentahan yang kemudian dibumbui dan dikemas secara eksklusif. Pada enam bulan pertama, ia mengerjakan semua kegiatan bisnis secara mandiri dari mulai belanja keripik, membumbui, mengemas, melayani konsumen, promosi hingga mengantarkan Zanana ke tempat jasa layanan. Seiring pemesanan yang terus bertambah, ia pun merekrut sejumlah karyawan. Hingga kini, total tenaga kerja di Zanana adalah 14 orang termasuk dirinya. Sukses dengan omzet Rp 200 juta – Rp 400 juta per bulan, Gazan mulai mampu menyewa ruangan untuk kantor Zanana lengkap dengan alat-alat kantor, di antaranya, laptop. Ia juga bisa membeli mobil untuk menunjang bisnisnya dari hasil perputaran modal tersebut. Ramainya pemesanan Zanana Chips tak lepas dari peran promosi gencar via Instagram, lalu menyebar ke Facebook, Line, dan Twitter. Sebab, Gazan mengidentifikasi bila 80 persen konsumennya adalah perempuan berusia 17-30 tahun, suka belanja online, doyan ngemil, suka foto-foto, dan pengguna aktif Instagram. Di sanalah Zanana

menampakkan diri. Sesekali memberdayakan sejumlah tokoh idola konsumennya untuk membantu promosi. Sambutan hangat lantas ia peroleh dengan banyaknya order. Zanana diakuinya belum punya outlet resmi. Namun, ia memberdayakan banyak reseller yang sebagian memiliki outlet untuk memasarkan Zanana. Saat ini jumlah reseller terdaftar sudah mencapai 600-an orang yang tersebar di 70 kota se-Indonesia. Reseller Zanana bahkan sudah merambah Papua dan Merauke. Sementara, yang aktif sekitar 100-150-an orang di mana penghasilan mereka rata-rata mencapai Rp 2 juta-Rp 4 juta per bulan. Syarat menjadi reseller Zanana Chips ternyata sederhana. Yakni, mendaftar dengan biaya Rp 50 ribu serta membeli 50 bungkus Zanana chips. Per bungkus untuk reseller dihargai Rp 15 ribu dengan berat 200 gram. Sejumlah bonus diberikan bagi reseller berprestasi dalam penjualan. Misalnya, jika reseller berhasil menjual 250 bungkus maka bonus yang didapat Rp 250 ribu. Lebih banyak penjualan, lebih besar bonusnya. "Kalau jual 400 bungkus dapat Rp 500 ribu, kalau jual 600 bungkus dapat bonus Rp 800 ribu," katanya menguraikan.

Ia mengaku, tak ada rahasia sukses muluk-muluk dalam menjalankan bisnis Zanana. Sebab, semua orang pun sudah tahu, kesuksesan diraih dengan tidak berhenti berdoa, belajar, dan berusaha. "Dari dulu, selama berbisnis saya tetep baca buku bisnis, motivasi, ikut seminar, workshop, training. Itu harus jadi kebiasaan," katanya. Gazan lantas mencontohkan pengusaha wartel yang sangat sukses di masanya. Namun, redup mendadak tergantikan layanan telepon genggam yang murah meriah serta praktis. Pengusaha, lanjut dia, harus mengikuti segala perkembangan dunia yang serbapesat. Jika tidak, ia akan ketinggalan dan bisnisnya mati. Keberjalanan bisnis yang ia rintis bukannya tanpa kendala. Bisnis baginya 100 persen bermasalah. Di dua bisnis yang sempat dirintis sebelumnya, Gazan malah rugi hingga Rp 10 juta. Tapi, ia terus bangkit memperbaiki diri hingga kelahiran Zanana. Ia yakin ada solusi dan memang benar-benar ada. Makanya, urusan kendala ia tak terlalu ingat apa saja yang sudah dialami. Tapi, yang sempat membuat sedih ialah ketika mendapatkan sejumlah respon negatif dari orang-orang di awal bisnis. Ungkapan meremehkan dan dipandang sebelah mata sudah kenyang ia rasakan. Tapi, hal itu jugalah yang menambah semangatnya untuk membuktikan bisnisnya bisa sukses. Namun, ia memiliki kisah unik yang terkenang hingga kini. Itu terjadi pada enam bulan pertama merintis Zanana karena segalanya ia urus sendiri. "Kadang kalau ada saudara atau temen dekat mau beli Zanana, lalu minta diskon harga, Gazan suruh mereka menghubungi admin langsung," ujarnya.

Padahal, yang menjadi admin adalah dirinya sendiri. Admin lantas menolak memberi diskon. Alasannya

takut dimarahi bos kalau beri diskon sembarangan. Padahal, bosnya ya Gazan sendiri. "Kalau kita langsung

menolak

atas

nama

pribadi

kan

tidak

enak

juga,"

katanya

sambil

tertawa.

Ia memulai bisnis sejak usia 16 tahun. Diawali dorongan kepepet untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik. Masa kecil Gazan yang tidak mengenakkan turut menyulut semangatnya berwirausaha. Pada usia lima tahun, orang tuanya bercerai sehingga ia harus menjalani masa sulit bersama ibu dan seorang kakak perempuan. "Saking sulitnya, hingga untuk membeli telur untuk makan pun susah," katanya. Niatnya untuk menuju kehidupan yang lebih baik pun disambut Tuhan dengan menghubungkannya dengan pebisnis sukses yang dijadikan sebagai guru atau mentor. Gazan juga membaca buku-buku bisnis dan motivasi sehingga menuntunnya berwirausaha cerdas hingga kini. Sumber: http://www.republika.co.id/berita/koran/kreatipreneur/15/11/27/nygx4h8-gazan-azka-ghafarapemilik-usaha-zanana-chips-sulap-modal-rp-1-juta-jadi-omzet-ratusan-juta

3. Alasan Pemilihan Topik Saya memilih topik mengenai pengusaha muda agar dapat menginspirasi banyak anak muda jaman sekarang yang masih ragu akan kemampuan nya di dunia bisnis, kegagalan bukanlah akhir namun kegagalan adalah awal, dari topik yang saya akan bahas ini berharap dapat memberikan motivasi terhadap calon pebinis muda yang masih ragu akan keberhasilannya.

4. Alasan Pemilihan Narasumber Saya memilih Gazan karena dia berhasil menciptakan bisnis yang awal mulanya hanya dengan modal 50 ribu rupiah dari hasil tabungan nya dan 1 juta rupiah hasil pinjaman. Ini membuktikan bahwa dia adalah sosok yang bertekad tinggi, berani beresiko, dan pekerja keras karena usaha nya sebelum ini selalu gagal tapi dia tetap berani mencoba dan percaya diri sampai akhirnya berkat doa dan usaha yang tak pernah henti dia berhasil menjadi enterpreuneur muda yang penghasilan perbulan nya dapat mencapai 400 juta rupiah perbulan. Kisahnya ini sangat memberikan banyak pelajaran yang dapat dibagikan untuk para kalangan anak muda jaman sekarang yang kadang motivasi dalam hidupnya sangat kurang. Sosok gazan sangat inspiratif menurut saya, dia tidak melanjutkan kuliah setelah lulus dari SMA namun keberhasilan nya sudah dapat diakui.

5. Rencana Pelaksanaan Wawancara Minggu, 30 Mei 2016 di My Lock Café, Jalan Braga.

Related Documents

Tokoh-tokoh Dalam Gem
November 2019 64
Tokoh
May 2020 40
Tokoh
October 2019 51
Kenali Tokoh-tokoh Hadith
November 2019 49

More Documents from "wk"