Metoda Cadangan Dan Sumberdaya.docx

  • Uploaded by: rahadian
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metoda Cadangan Dan Sumberdaya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 872
  • Pages: 4
DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR PUSTAKA Metode Perhitungan Cadangan .......................................................................................... 1, Metode Penampang .......................................................................................................... 1 2. Metode Poligon ( Area Of Influences .............................................................................. 1 3. Metode USGS Circular 891 ( 1983 ) ................................................................................ 2 4. Metode Segitiga ................................................................................................................. 2 5, Sistem Blok ........................................................................................................................ 3 Metode Perhitungan Sumberdaya ...................................................................................... 1, Metode Kriging ................................................................................................................. 3 2. Metode Penampang .......................................................................................................... 3

Metode Penampang Metode penampang lebih cocok digunakan untuk tipe endapan yang mempunyai kontak tajam seperti bentuk tabular (perlapisan atau vein). Pola eksplorasi (bor) umumnya teratur yang terletak sepanjang garis penampang, namun untuk kasus endapan yang akan ditambang secara underground umumnya mempunyai pola bor yang kurang teratur (misalnya sistem pengeboran kipas). Kadar rata-rata terbobot pada penampang akan diekstensikan menjadi volume sampai setengah jarak antar penampang. Metode ini dapat diaplikasikan baik secara horisontal (isoline) untuk endapan yang penyebarannya secara vertikal seperti tubuh intrusi, batugamping terumbu, dll. Disamping itu juga bisa diaplikasikan secara vertikal (penampang) untuk endapan yang penyebarannya cenderung horisontal seperti tubuh sill, endapan berlapis, dll. Keuntungan dari metode ini adalah proses perhitungannya tidak rumit dan sekaligus dapat dipergunakan untuk menyajikan hasil interpretasi model dalam sebuah penampang atau irisan horisontal. Sedangkan kekurangan metode penampang adalah tidak bisa dipergunakan untuk tipe endapan dengan mineralisasi yang kompleks. Disamping itu hasil perhitungan secara konvensional ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih misalnya dengan sistem blok.

Metode Poligon (Area of Influence) Metoda ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai data yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu. Andaikan ketebalan bijih pada titik 1 adalah t1 dan luas daerah pengaruhnya adalah S1 maka volume (V) = S1 x t1 (volume pengaruh). Bila specific gravity dari bijih = ρ , maka tonase bijih = S1 x t1 x ρ ton. Untuk data yang sedikit metoda poligon ini mempunyai kelemahan, antara lain : 

Belum memperhitungkan tata letak (ruang) nilai data di sekitar poligon,



Tidak ada batasan yang pasti sejauh mana nilai conto mempengaruhi distribusi ruang.



Metode USGS Circular 891 (1983)

Sistem United States Geological Survey (USGS, 1983) merupakan pengembangan dari sistem blok dan perhitungan volume biasa. Sistem USGS ini dianggap sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Sumberdaya yang dihitung terdiri dari sumberdaya terukur (measured coal) dan sumberdaya terunjuk (indicated coal), yang keduanya termasuk ke dalam jenis sumberdaya demonstrated coal. Prosedur atau teknik perhitungan dalam sistem USGS adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran (setengah lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, yaitu singkapan batubara dan lokasi titik pengeboran. Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk (USGS/Wood dkk., 1983). Teknik perhitungan seperti di atas hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil atau sama dengan 300 (≤300). Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar dari 300 (>300) caranya adalah mencari harga proyeksi radius lingkaran-lingkaran tersebut ke permukaan terlebih dahulu. Selain itu aspek-aspek geologi daerah penelitian seperti perlipatan, sesar, intrusi dan singkapan batubara di permukaan, ikut mengontrol perhitungan sumberdaya batubara. Metode Segitiga Disamping digunakan untuk menaksir parameter, metode segitiga juga sekaligus digunakan untuk menghitung sumberdaya/cadangan. Rumus perhitungan hampir sama dengan metode poligon hanya saja dalam metode segitiga tiga titik data digunakan untuk mewakili parameter seluruh area segitiga, sedangan metode poligon menggunakan titik data yang berada di tengah luasan poligon. Sistem Blok Pemodelan dengan komputer untuk merepresentasikan endapan bahan galian umumnya dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan disain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang. Semua parameter seperti jenis batuan, kualitas batubara, dan topografi dapat dimodelkan dalam bentuk blok. Parameter yang mewakili setiap blok yang teratur diperoleh dengan menggunakan metode penaksiran yang umum yaitu NNP, IDW, atau kriging. Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat (rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto yang terdekat atau

dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan satu untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh memberikan nilai pembobotan nol (tidak mempunyai pengaruh).

Perhitungan Sumberdaya dengan Metode Ordinary Kriging

Perhitungan dengan metode ordinary kriging menghasilkan sebuah model, sebelum melakukan perhitungan sumberdaya model tersebut harus dikoreksi nilai topografi, setelah itu hasil koreksi topografi itu di plot kembali ke dalam software tambang untuk mendapatkan gambaran blok model dan nilai perhitungan sumberdaya (luas, volume, dan tonase batubara).

Perhitungan Sumberdaya dengan Metode Penampang Perhitungan dengan menggunakan metode penampang dengan menghitung sayatan satu dengan sayatan lain dihubungkan secara langsung, sehingga perhitungannya dibatasi oleh dua sayatan. Pada metode ini dilakukan dengan cara membuat garis sayatan yang disesuaikan dengan panjangnya garis seam. Dimana dalam tahapannya membuat garis sayatan berdasarkan arah umum (strike) dari endapan batubara dengan jarak antar sayatan aalah 50 meter[3], kemudian untuk perhitungannya dengan menghitung luas dari masing-masing sayatan yang meliputi luasan dari batubara dan overburden yang dilakukan dengan bantuan software pertambangan, setelah itu dilanjutkan menghitung volume serta menghitung tonase batubara dengan densitas batubara sebesar 1,3 ton/m³.

Related Documents


More Documents from ""