SKRINING / SELEKSI DAN PENANGANAN NYERI PADA PASIEN OLEH UNIT PENANGANAN NYERI ANESTESI
RUMAH SAKIT TANDUN
No. Dokumen 020/SPO/RANAP/RSTAN/IV/2018
No. Revisi 0
Halaman 1/ 2
PT. NUSA LIMA MEDIKA
SPO (Standar Prosedur Operasional)
Tanggal Terbit 04 April 2018
Ditetapkan : Kepala Rumah Sakit
dr. Tommy Kirana PENGERTIAN
Skrining / seleksi adalah penentuan pasien mana saja yang akan diberikan layanan penanganan nyeri oleh unit penanganan nyeri Unit penanganan nyeri adalah unit yang terdiri dari dokter Spesialis Anestesiologi, dokter Spesialis Saraf dan perawat khusus penanganan nyeri dimana unit tersebut memiliki tim yang akan melakukan terapi penanganan nyeri
TUJUAN
1. Melakukan terapi pengananan nyeri oleh unit penanganan nyeri pada pasien rawat jalan 2. Mengatasi nyeri yang dialami pasien secara cepat, tepat dan tanggap. 3. Meningkatkan kepuasan pasien
KEBIJAKAN 1. SK Menkes RI No 519/Menkes/PER/111/2011 tentang pedoman dan penyelenggaraan pelayanan anestesiologi dan terapi Intensif di Rumah Sakit
PEMBERIAN INHALASI ( NEBULIZER )
RUMAH SAKIT TANDUN
No. Dokumen 020/SPO/RANAP/RSTAN/IV/2018
No. Revisi 0
Halaman 2/ 2
PT. NUSA LIMA MEDIKA
PROSEDUR 1. Nilai derajat nyeri pasien rawat jalan di poliklinik, IRD dan instalasi lainnya 2. Penilaian derajat nyeri dilakukan oleh perawat, dan atau DPJP 3. Bila skor nyeri < 7 ( nyeri ringan - sedang ),DPJP akan langsung melakukan penanganan nyeri 4. Bila skor nyeri > 7 ( nyeri berat ), DPJP langsung melakukan
konsultasi penanganan nyeri kepada
unit
penanganan nyeri 5. Evaluasi tatalaksana nyeri dan derajat nyeri dilakukan dalam 24 jam setelah terapi dimulai 6. Bila nyeri belum tertangani dengan terapi yang telah diberikan, dapat diberikan adjuvant analgesia lainnya.
UNIT TERKAIT
1. Semua SMF dilingkungan Rumah Sakit Tandun 2. Intalasi Rawat Inap 3. Instalasi Rawat Jalan 4. Instalasi Bedah Sentral 5. Instalasi Gawat Darurat -