FLUOR ALBUS (LEUCORRHOE) Fluor Albus bukanlah suatu penyakit melainkan gejala dan merupakan gejala yang paling sering kita jumpai dalam ginekologi. Yang dinamakan fluor albus adalah cairan yang keluar dari vagina yang bersifat berlebihan dan bukan merupakan darah. Secara normal selalu seorang wanita mengeluarkan cairan dari alat kemaluannya yang bersal dari : •
Transudat dinding vagiana
•
Lendir cervix
•
Lendir kelenjar – kelenjar Bartholini dan Skene.
Fluor albus dapat disebabkan karena : •
Infeksi yang biasanya menimbulkan fluor yang berwarna kuning atau hijau.
•
Bertambahnya sekret yang normal, sifat jernih.
Cairan tersebut diatas disebut luar biasa kalau: •
Menimbulkan bercak – bercak pada celana (berwarna kuning atau hijau)
•
Berbau
•
Menyebabkan keluhan – keluhan seperti perasaan gatal dan panas pada vulva.
Asal Fluor:
•
Vulva: sekret dalam ulva dihasilkan oleh kelenjar – kelenjar Bartholini dan skene. Sekret ini bertambah pada perangsangan, misalnya sewaktu coitus. Kelenjar – kelenjar tersebut di atas meradang misalnya karenainfeksi dengan gonococcus, maka sekret berubah menjadi fluor.
•
Vagina: vagina tidak mempunyai kelenjar dan dibasahi oleh cairan transudat dan oleh lendir dari cervix. PH dalam vagina ± 5 (lima) disebabkan kegiatan basil Dőderlein yang mengubah glycogen yang terdapat dalam epitel vagina menjadi acidum lacticum. Dalam kehamilan cairan vagina bertambah secara fisiologis.
•
Cervix: sekret cervix yang normal bersifat jernih, liat dan alkalis. Sekret ini dipengaruhi hormon – hormon ovarium baik kwantitas maupun kwalitasnya.
Sekret bertambah juga pada infeksi (cervicitis) yang dipermudah kejadiannya oleh robekan cervix dan tumor cervix.
•
Corpus uteri: hanya menghasilkan sekret pada fase post ovulatoar. Sekret bertambah pada endemotritis akut, kalau ada sisa placenta, polyp, myoma, submucosa dan carcinoma.
•
Tuba: walaupun jarang mengeluarkan flour albus, kadang – kadang terjadi pada hydrosalpinx profluens.
Sebab – sebab flour albus:
•
Konstitusionil: pada keadaan astheni, anaemia, nephritis kronis dan pada bendungan umum. (decompensatio cordis, cirrhosis hepatis)
•
Kelainan endokrin seperti pada fuctional bleending (kadar oestrogen tinggi), pada kehamilan (kerena hydraemia dan pengaruh endoktrin)
•
Infeksi: a) Vulvis – vulvovaginitis. b) Vaginitis (Klopitis) c) Cervicitis d) Endometritis e) Salpingitis. Vulvitis: Disebabkan oleh: Kuman – kuman: streptococcus, staphylococcus, haemophilus vaginalis, bacil tbc, bacil coli. Protozo: trichomonas vaginalis Fungus: monilia Cacing: oxyuris (pada anak) Vaginitis: vagina pada wanita dewasa agak resistent terhadap infeksi yang ditimbulkan oleh :
Bacil Dőderlein
Micrococcus catarrhalis Bacil coli. Kemungkinan infeksi lebih besar pada anak dan wanita dalam monopouse (vaginitis senilis).
Cervicitis: oleh gonococcus, staphylococ da streptococ. Endometritis: terutama terjadi kalau ada sisa placenta atau neoplasma. Salpingitis: gonococ, streptococ, staphylococ, bac tbc. Sebab – sebab lain seperti: Corpus allienum: Pessarium Rambut kemaluan Rambut wol Kain atau kapas Alat – alat atau obat – obat kontrasepsi. Fistula (fistula vasicovasginalis, fistula rectovaginalis) Diagnosis Diagnosis sebab fluor albus dapat dicari dengan memperoleh Anamnesa: apakah ada faktor gonorrhoe. Keadaan umum Pemerikasaan dalam Pemerikasaan mikrobiologis dan bakteriologis. Cairan yang seperti susu biasanya berasal dari vagina Cairan yang liat mucopurulent berasal dari cervix. Cairan yang purulent biasanya biasanya disebabkan gonococcus. Zat seperti keju oleh monilia, biasanya disertai gatal yang sangat. Cairan yang jernih terdapat pada astheni. Fluor bercampur darah terdapat pada malignitas, endometritis senilis.
Fluor albus pada anak biasanya disebabkan oleh: a) Gonococcus b) Corpus allienum c) Oxyuris Fluor albus pada pubertas dapat disebabkan : a) Astheni
b)Rangsang seksuil (onani) Fluor pada orang tua : pada kolpitis dan endometritis senilis, carcinoma. Komplikasi Komplikasi fluor albus ialah pruritus, eczema dan condylomata acuminata sekitar vulva. Terapi Tergantung dari etiologi.