FILSAFAT DAN TEORI PENDIDIKAN
TUJUAN MATA KULIAH Setelah menempuh mata kulih ini mahasiswa diharapkan memiliki dasar pemikiran filosofis dan teoritis mengenai pendidikan dalam lingkup pengajaran makro berlandaskan epistemologis dan lingkup belajar-mengajar mikro berlandaskan interaksi insani, memiliki wawasan yang luas dan dalam mengenai berbagai pandangan fislafat dan teori pendidikan. Mahasiswa mampu pula mengidentifikasi permasalahan pendidikan yang ditemuinya dalam keseharian pendidikan dan mencarikan jalan keluarnya. Diharapkan juga ia akan mampu membina dan mengembangkan program pendidikan serta memecahkan persoalan pendidikan pada umumnya, dan khususnya yang timbul dan dihadapi di Indonesia baik dalam rangka otonomi daerah maupun dekonsentrasi pendidikan guru dan pendidikan tinggi. DESKRIPSI MATA KULIAH Perkuliahan ”Filsafat dan Teori Pendidikan” membahas persoalan filsafati dan teoritis mengenai pendidikan, baik dasar pemikiran maupun penerapannya dalam praktek serta pemecahan masalah-masalah mikro dan makro pendidikan, dengan menempatkan permasalahan pendidikan tersebut pada pemikiran filsafat maupun teoritis. Maka perkuliahan ini juga menyoroti pelbagai landasan pendidikan, serta pendidikan dalam praktek dengan ilmu pengetahuan termasuk pedagogik, dengan filsafat pendidikan serta dengan berbagai disiplin keilmuan lain. Dalam studi ini digunakan pendekatan filsafat, teoritis-sistematis, historis, maupun komparatif. URAIAN POKOK BAHASAN SETIAP PERTEMUAN Pertemuan 1 Membahas : •
Introduksi dan orientasi tujuan mata kuliah (seperti tersebut diatas)
•
Orientasi ruang lingkup mata kuliah (seperti tercantum dibawah ini)
•
Kebijaksanaan pelaksanaan perkuliahan sebagai ”educational discourse”
•
Kebijaksanaan penilaianhasil belajar (berdasarkan presensi aktif, UTS, UAS, tugas kelompok kecil, dan tugas bebas individual)
•
Intodukdi tugas yang harus diselesaikan
•
Buku ajar yang digunakan dan sumber belajar lainnya (tercantum dibagian bawah)
•
Edaran daftar isian kebutuhan belajar mahasiswa (utamanya Prodi PU)
•
Hal-hal lain yang esensial dari pengalaman pelaksanaan perkuliahan
Pertemuan 2 1. Membahas terminologi: Pendidikan, mendidik, pengajaran, filsafat, filsafat sistematis dan sistem filsafat, filsafat historis, ahli pikir, permasalahan pendidikan mikro dan pendidikan nilai, pendidikan makro dan pranata sosial, filsafat pendidikan dan teori pendidikan. Berbagai sumber, utamanya UU-RI no.20/2003 dan JD Butler (1968) Four Philosophies and Their practice in Education and Religion, rev. ed. 2. Tugas : Pada pertemuan ke-2 setiap mahasiswa secara individual mengerjakan tugas (1 halaman kuarto ketikan atau 1 halaman folio tulisan arti 5 istilah filsafat menurut katagori (i) metafisika, (ii) epistemologi, (iii) logika, (iv) aksiologi, (v) filsafat agama dan (vi) satu (1) orang tokoh historis ahli filsafat dan identifikasi kebidangannya, agar dimaksukkan paling lambat pada pertemuan ke-5. 3. Bacaan lebih lanjut : Bab I dari buku sumber karangan HH Titus, Smith dan Nolan (Living Issues in Philosophy, setara terjemahan 1984, tersebut dibawah ) serta lampiran daftar Glossari. Pertemuan 3 Membahas berbagai pendekatan dalam melakukan studi pendidikan. Pendekatan filsafi (fissafati) melahirkan filsafat pendidikan, teori pendidikan tipe-A (b) pendekatan ilmiah menghasilkan ilmu pendidikan, pedagogik, teori pendidikan tipe-B, serta (c) pendekatan komparatif menghasilkan perbandingan pendidikan, pendidikan internsional dan sejarah pendidikan, dan (d) pendekatan historis menghasilkan sejarah (riwayat) pendidikan dalam berbagai prakteknya di masa lalu dan di negara/tempat lain.
Pertemuan 4 Membahas berbagai pendekatan filosofis dalam melakukan studi pendidikan (idealisme dan naturalisme) Pertemuan 5 1. Membahas berbagai pendekatan filosofis lanjutan dalam melakukan studi pragmatisme dan eksistensialisme theistik. Tagihan ke-1 yang belum masuk. 2. Tugas : Beberapa kelompok kecil mahasiswa bertugas melaporkan secara tertulis tentang: (a) pendidikan pengetahauan dan informasi dalam arti pengajaran, dan (b) pendidikan nilai etetis dan etis dalam skala mikro sebagai proses mendidik; untuk dimasukkan sebelum UTS (paling lambat pertemuan ke-8) Pertemuan 6 Membahas teori pendidikan tipe-A (ilmiah, berdasarkan ilmu-ilmu sosial) dan teori pendidikan tipe-B (ilmiah, berdasarkan ilmu-ilmu hukum dan humaniora) Pertemuan 7 Membahas tokoh pendidik/aktivis pakar pendidikan dalam dan luar negeri, bersumber Joy A. Palmer (Ed. 2001) Fifty Modern Thinkers on Education, atau setara terjemahannya. Pertemuan 8 Membahas Review Materials dan masukan satu (1) masalah pendidikan yang diajukan mehasiswa tentang pendidikan nasional. Tagiahan ke-2 yang belum masuk Pertemuan 9 Ujian Tengah Semester berupa seperangkat item pilihan berganda dan satu (1) soal uraian. Semua mengerjakan di kelas.
Pertemuan 10 1. Membahas FP praktis : perennialisme dan Esesialisme dalam permasalahan pengajaran, pendidikan dan teknologi instrksional (pendidikan). 2. Tugas : Mahasiswa mengerjakan tugas kelompok kecil yang singkat tentang masalah yang dihadapi sejak Sacrates (zaman Yunani Klaisk) sampai Kohlberg (1927-1987) : Apakah kebajikan (vittue) adalah suatu materi yang dapat diajarkan? Apakah kebajikan lahir dari praktek? Ataukah kebajikan berasal dari bakat atau naluri alami? (Setengah mahasiswa membaca Meno dari Dialog Sacrotes/Plato 40pp. Pocketbok; setengah lainnya membaca artikel BA Sichel Beyond Moral Stories (1997, 9/11pp) dan artikel respin MS Katz Moral Stories : How much we can learn fron them and is it enough? (1997,3/5p). Tugas kelompok harus dimasukkan paling lambat di Pertemuan ke-14. Pertemuan 11 (Sambungan) Membahas pendidikan nilai (dari Meno, Moral Stories, atau lain sumber oleh mahasiswa) Pertemuan 12 Membahas faktor manusia dalam pendidikan, khususnya pengajaran, mengajar dan kurikulum (makro) dan belajar, mendidik dan otonomi pendidik (mikro; governance) khususnya berdasarkan teori Ki Hajar Dewantara (dari Karya KHD, 1963). Pertemuan 13 1. Membahas ilmu pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (dari Karya KHD, 1963) 2. Tugas: Untuk bahan diskusi pertemuan ke-14 Distribusi handout artikel oleh JD Marshall Education in the Mode of Information (1997, ) dan artikel R. Brosio Pixels, Decenteredness, Totalism (1997,
) untuk bahan diskusi pertemuan ke-14.
Petemuan 14 1. Membahas pengetahuan dan informasi sebagai bahan ajar dalam pendidikan, berdasarkan materi dari artikel JD Marshall dan R. Brosio.
2. Tugas: Menugaskan bacaan The Search for meaning, oleh PH. Phenix (1964) The Realms of Meaning, (ch. 4) untuk bahan diskusi Pertemuan 15. tagihan yang belum masuk. Pertemuan 15 Membahas isyu ‘Pengetahuan, ilmu dan makna’ berdasarkan kebutuhan manusia akan sesuatu arti yang lebih bermakna daripada dunia materi. Timbulnya 6 wilayah makna, menurut Phenix. Mahasiswa agar melakukan refleksi banding dengan ajaran agamanya. Pertemuan 16 (alternative belajar sendiri menghadapi UAS dan / atau tugas bebas individual) Pertemuan 17 Ujian Akhir Semester (uraian, take home untuk waktu 6-7 hari, tiap soalan paling banya dijawab dalam satu halaan ketikan kuarto, atau satu halaman tulisan folio)
DAFTAR REFERENSI Bertmen, MA (1974) Research Guide in Philosophy. Morristown, NJ: General Learning Publisher. Boyles, DR (1997) Sophistry, Dialectic and Teacher Education. 8pp [Online] Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES_Yearbook/96_does/brosio. Brosiom Richard (1997) Pixels, Desenteredness, Totalism. 4p [Online] Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES_yearbook.96_does/brosio. Butler, JD (1968) Four Philosophies and Their Practice in Education and Religion (2nd.ed.) New York: Harper & Row. Delors, Jacques, et.al. (1996) Lerning: The Treasure Within, Paris: UNESCO Dawey, John (1952) Democracy and Education. New York: Macmillan ---------------- (1967) Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanusius Goleman, Daniel (1995) Emotional Intelligence. New York: Bantam Books Highet, Gilbert (1950) The Art of Thaching. New York: Random House, Inc. Karya Ki Hajar Dewantara Bagian I Pendidikan. 1962. Yogyakarta: MLP Taman Siswa Katz, MS (1997) Moral Stories. 5p [Online] Tersedia: http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/96_does/katz Marshall, JD (1997) Educational in the Mode of Information. 9p [Online] Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/96_does/marshal Morgan, Paul (1997) An Ovular Model of Resistence to Modernist Recidivism.6p [Online] Tersedia: http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/96_does/morgan Notonagoro (1983) Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: PT Bina Aksara Palmer, JA (Ed.2001; terjemah Assifa & Kusharyono, 2003) 50 Pemikir Pendidikan Yogyakarta: Penerbit Jendela Phenix, PH (1964) The Realms of Meaning.. McGraw-Hill Book Sichel,
BA
(1977)
Beyond
Moral
Stories.
11pp
[Online]
Tersedia:http://www/ed/uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/96_does/sichel Titus, HH, MS Smith & ET Nolan (1979) Living Issue in Philophy. (7th.ed.) New York: Van Nostrand. Atau terjemahannya oleh Prof. HM. Rasjidi (1984) PersoalanPersoalan Filsafat. Jakarta : Bulan Bintang.
Waini Rasyidin (2004) Filsafat & Teori Pendidikan dengan Pendekatan Humaniora (Rading ”notes and quotes” dari petikan Internet). PPS-UPI tak diterbitkan. Waini Rasyidin (2000) Filosofi dan Teori Pendidikan untuk Membangun Pendidikan Nasional. Makalah disajikan pada konaspi VI Jakarta. Dosen dapat dihubungi melalui : e-mail : waini
[email protected] Alamat : Prodi Pendidikan Umum (PU), lantai 2 PPS, Kampus UPI, Jl. Dr. setiabudi 223pav. Bandung 40154 Telepon Rumah (022) 2013686 Kantor FIP-UPI (022) 2013163 loc. 4308, 4315 HP 0812 200 1897 Bertemu muka: Di Rumah, khusus untuk bimbingan penulisan Tugas Akhir sesuai perjanjian Di Kantor, khusus Senin; dan di ruang kuliah sesudah perkuliahan (sesuai jadwal per semseter di FIP dan PPS-UPI)