Farter 2 Gout.docx

  • Uploaded by: Lukhi Indah Saputri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Farter 2 Gout.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,485
  • Pages: 6
FARTER 2 GOUT DAN HIPERURESEMIA

Kasus : Tn. N usia 60 tahun, BB 90 kg, TB 168 cm, datang dengan keluhan kesulitan berjalan, nyeri pada articulatio talocruralis, terlihat edema dan erythema, serta terasa hangat sejak 2 jam yang lalu. Berdasarkan hasil anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat trauma atau luka pada daerah yang sakit dan tidak beraktivitas secara eksesif dalam beberapa waktu terakhir. Di daerah daun telinga terlihat adanya tophi. Pola makan sehari-hari tidak memperhatikan keseimbangan gizi, tidak pernah diet rendah kalori, rendah lemak atau tinggi protein.

Terminologi Medis : Nama ilmiah

Artinya

Artikulatio talocruralis

sendi pergelangan kaki

Edema

adanya cairan dalam jumlah besar yang abnormal di ruang jaringan interselular tubuh

Erythema

kemerahan pada kulit akibat kongesti pembuluh kapiler

Tophi

deposit natrium urat yang berkapur yang terjadi pada penyakit pirai

Anamnesis

sejarah kasus pasien medis atau psikiatris terutama dengan mempergunakan ingatan pasien

Eksesif

kegiatan yang berlebihan melampaui kebiasaan

Trauma

cidera, kerugian psikologis atau emosional

Diet

kebiasaan yang diperbolehkan dalam hal makanan dan minuman yang dimakan oleh seseorang dari hari ke hari, terutama yang khusus di rancang untuk mencapai tujuan dan memasukan atau mengeluarkan bahan makanan tertentu asupan dan metabolisme bahan gizi (makanan dan bahan bergizi lainnya)

Gizi Kalori

energi yang terkandung dalam makanan

Lemak

komponen glikolipid lipopolisakarida yang bertanggung jawab untuk aktivitas endotoksik kelompok senyawa organik kompleks yang mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan biasanya sulfur

Protein

Rumusan Masalah 1. Apakah pasien obesitas (perhitungan BMI) ? 2. Bagaimana pengaruh pola makan pada penyakit tersebut? 3. Apakah faktor resiko penyakit ini? 4. Bagaimana tanda dan gejalanya? 5. Adakah riwayat penyakit lain? 6. Apakah aktivitas secara eksesif berpengaruh pada penyakitnya? 7. bagaimana tanda-tanda vital dan data lab dan nilai normalya? 8. Adakah riwayat sosial, penggunaan obat, alergi, keluarga ? 9. Bagaimana terbentuknya tophi ? 10. Apakah pasien sudah mendapatkan terapi sebelumnya? 11. Sudah berapa lama pasien mengalami keluhan? 12. Terapi apa yang akan diberikan pada pasien (farkol dan non) ? 13. Tujuan terapi ini? 14. Apa yang perlu di monitoring dari pasien ini ? 15. Bagimana assesmentnya? 16. Jika sebelumnya pasien pernah meminum obat lain, apakah berpengaruh pada penyakit ini ? 17. Apakah etiologi dari penyakit ini ? 18. Apakah pemijatan cocok untuk penyakit ini? 19. Apakah pasien permah meminum minuman berakohol dan merokok?

Brainstorming 1. Perhitungan BMI Rumus : BB(kg)/ TB2(m) = 90 kg/ 1,682 m = 31,88 Hasilnya pasien mengalami obesitas, karena nilai normalnya 18-24. 2. Pola makan itu berpengaruh, jadi pasien seharusnya memakan makannan rendah lemak, protein,dan kalori. Sedangkan pasien tersebut tidak memperhatikan keseimbanga gizi tersebut yang dapat menyebabkan hiperuresemia dan obesitas. 3. Jenis kelamin(karena laki-laki tidak memiliki estrogen), usia(fungsi organ sudah menurun), obesitas(karena obes menjadi resistensi insulin dan resistensi insulin itu akan mengakibatkan gangguan pada proses fosforilasi oksidatif sehingga kadar adenosin tubuh meningkat. Meningkatnya adenosin tersebut yang menyebabkan retensi asam urat), aktivitas fisik(bisa karena kurang bergerak yang dapat menyebabkan obes dan timbulnya asam urat). 4. kesulitan berjalan, nyeri pada artikulatio talocluralis, terlihan edema dan eritema, serta terasa hangat sejak 2 jam yang lalu. 5. Riwayat penyakit : diabetes 3 bulan yang lalu, peptic ulser, dan tidak ada riwayat infeksi lainnya. 6. Karena kurang bergerak dapat menyebabkan obes dan timbulnya asam urat

7. TTV : TD 130/88 mmhg, RR : 18x/menit, Suhu : 37,2 ºC, Nadi : 100x/menit. Data Lab : a. Asam urat : 11,6 mg/dl b. GDA : 320 mg/dl c. BUN : 9mg/dl d. K : 3,9 mEq/L e. Cl : 101 mEq/L f. Co2 : 23 mEq/L g. Scr : 1,0 mg/dl h. Hb : 15,1 g/dL i. Hct : 45 % j. Platelet : 210.000/mm3 k. Eritrosit : 4,9 x 106/mm3 l. HDL : 45 mg/dL m. LDL : 80 mg/dL n. Kolesterol Total : 180 mg/dL 8. Ada, yaitu :  Riwayat penyakit keluarga : tidak ada  Riwayat sosial : tidak merokok, tidak meminum alkohol, dan tidak tato  Riwayat pengobatan : metformin 500 mg 2 kali sehari 1 tablet (tetapi minum obat hanya ingat), omeprazol 20 mg 1 kali sehari sebelum tidur. 9. Penumpukan asam urat yang berlebihan dan terlalu banyak akan menyebabkan penimbunan kristal monohidrat monosodium di jaringan dan sendi lama kelamaan akan menumpuk dan terjadi tophi. Tophi tersebut akan menyebabkn inflamasi. 10. Belum 11. 2 jam yang lalu 12. Ff 13. Mengurangi kekambuhan, mencegah komplikasi, mencegah serangan ulang, mengurangi serangan akut. 14. Kadar asam urat, perbaikan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup dan pola makan, efek samping obat 15. Indikasi tanpa terapi dan kepatuhan pasien 16. Mugkin iya 17. Dari Dmnya mungkin. 18. Tidak karena dapat menyebabkan hancurnya kristal dan dapat memperparah penyakit tersebut. 19. Tidak Arrange Explanations Into Tentative Solutions 1. faktor resiko : Jenis kelamin(karena laki-laki tidak memiliki estrogen), usia(fungsi organ sudah menurun), obesitas(karena obes menjadi resistensi insulin dan resistensi insulin itu akan mengakibatkan gangguan pada proses fosforilasi oksidatif sehingga kadar adenosin tubuh meningkat. Meningkatnya adenosin tersebut yang menyebabkan

retensi asam urat), aktivitas fisik(bisa karena kurang bergerak yang dapat menyebabkan obes dan timbulnya asam urat). 2. Patofisiologis : produksi asam urat naik ekskresinya menurun dan menyebabkan hiperuresemia dan serangan sinovitis akut sehinga terjadi penumpukan asam urat yang berlebihan dan terlalu banyak akan menyebabkan penimbunan kristal monohidrat monosodium di jaringan dan sendi lama kelamaan akan menumpuk dan terjadi tophi. Tophi tersebut akan menyebabkn inflamasi. 3. Keluhan dan Gejala yang Dialami Pasien : kesulitan berjalan, nyeri pada artikulatio talocluralis, terlihan edema dan eritema, serta terasa hangat sejak 2 jam yang lalu. Adanya tophi. 4. Hasil pemerikasaan Tanda-tanda vital TD : 130/88 mmHg Nadi : 100 kali/menit RR : 18 kali/menit Suhu : 37,2 Cº

HASIL PEMERIKSAAN Nilai Normal

80-100 kali/menit 12-20 kali/menit 36,5-37 Cº HASIL PEMERIKSAAN Laboratorium Klinik Nilai Normal Asam urat : 11,6 mg/dl Lk : < 7 mg/dl GDA : 320 mg/dl < 140 mg/dl BUN : 9mg/dl 9-20 mEq/dL K : 3,9 mEq/L 3,6-4,8 mEq/L Cl : 101 mEq/L 97-106 mEq/L Co2 : 23 mEq/L 23-29 mEq/L Scr : 1,0 mg/dl 0,6-1,3 mg/dl Hb : 15,1 g/dL laki 13-18 g/dL Hct : 45 % 35-45 % 3 Platelet : 210.000/mm 170-380x 103/mm3 3 Leukosit : 12.800/mm 3.200-10.000/mm3 Eritrosit : 4,9 x 106/mm3 laki 4,4-5,6 x106/mm3 HDL : 45 mg/dL 30-70 mg/dl LDL : 80 mg/dL < 130 mg/dl Kolesterol Total : 180 <200 mg/dl mg/dL 5. Assesment : Indikasi tanpa terapi dan kepatuhan pasien

Interpretasi Normal Normal Normal Interrpretasi Tidak Normal Tidak Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal Tidak Normal Normal Normal Normal Normal

6. Plant PLAN (REKOMENDASI) Tujuan Terapi Strategi Terapi Untuk mengurangi nyeri Menggunakan obat Kortikosteroid yaitu obatnya...... Untuk mengurangi kekambuhan atau Menggunakan obat golongan xanthine serangan berulang yaitu penggunaan obat Allupurinol Menurunkan berat badan Mengatur pola makan Menstabilkan GDA pasien Dengan penggunaan obat golongan sulfonil urea yaitu obat Metformin Menurunkan produksi asam lambung Dengan penggunaan obat golongan PPI yang berlebihan yaitu obat Omeprazol Menstabilkan kadar asam urat Menggunakan obat golongan xanthine yaitu penggunaan obat Allupurinol 7. Terapi non farmakologi : Olahraga(jalan santai), menjaga pola makan, banyak minum air putih, 8. Terapi farmakologi : Golongan Obat xanthine kortikosteroid Sukfonil urea PPI

Penerapan Terapi Farmakologi Dosis & Aturan Nama Obat Bentuk sediaan Pakai Allupurinol tablet ..../1-2 x sehari

Durasi Terapi



Golongan xanthine : Allupurinol dan bentuk sediaannya tablet. Dosis dan aturan pakai :..../1-2 kali sehari, dan Durasi Terapi : untuk 10 hari?  Golongan kortikosteroid : obat prednisolon dan bentuk sediaan tablet. Dosis dan aturan pakai :..../3 kali sehari setelah makan. Dan Durasi terapi:......  Golongan Sulfonilurea : Metformin Hcl dan bentuknya tablet. Dosis dan aturan pakai : 500mg/ 2 kali sehari 1 tablet. Durasi Terapi : seumur hidup.  Golongan PPI : omeprazol dan bentuk sediaanya tablet. Dosis dan aturan pakai : 20 mg/ 1kali sehari. Durasi terapi : sampai asam lambungnya kembali normal. 9. Pertimbangan klinis pemberian terapi : untuk lini pertama pakai allupurinol jangka panjang dan untuk mengurangi nyeri menggunaan kortikosteroid 10. Evalusi dan Monitoring

Keberhasilan Terapi

EVALUASI DAN MONITORING Parameter Hasil 1. Menstabilkan kadar asam 1. Kadar asam uratnya stabil uratnya 2. Mengurangi rasa nyeri 2. Pasien tidak mengalami

3. Menurunkan berat badan 4. Menstabilakan kadar GDA 5. Munurunkan produksi asam lambung

nyeri 3. Berat badan pasien stabil 4. Kadar GDA pasien normal yaitu <140 mg/dl 5. Penurunan produksi asam lambung turun

Efek Samping Obat Interaksi Obat 11. Pelayanan Informasi Obat Allupurinol :.... /1-2 kali sehari, sediaanya obatnya tablet Prednisolon :... /3xsehari setelah makan, sediaan tablet Metformin Hcl : 500mg/ 2 kali sehari 1 tablet Omepraazol : 20 mg/ 1kali sehari Learning Objective Tujuan Pembelajaran a. b. c. d. e. f. g.

Mahasiswa telah mengetahui patofosiologi pada pembentukan tophi dan asam urat Mahasiswa telah mengetahui etiologi dari penyakit tersebut Mahasiswa telah mengetahui faktor resiko terjadiny penyakit tersebut Mahasiswa telah mengetahui keluhan dan gejala Mahasiswa telah mengetahui TTV dan data labnya beserta kadar normalnya Mahasiswa telah mengetahui assesment Mahasiswa telah mengetahui terapi yang akan digunakan dari terapi farmakologi dan non farmakologi h. Mahasiswa telah mengetahui tujuan terapi dan strategi terapi yang digunakan i. Menambah pengetahuan untuk praktikan itu sendiri j. Mahasiswa telah mengetahui terminologi medis

Related Documents


More Documents from "Alfin Giovani"