HIPERURISEMIA DAN GOUT 1. 2.
TERMINOLOGI MEDIS Articularis talocruralis: tulang rawan yang ada di telinga Edema: pembengkakan yang berisi cairan, sebagai salah satu tanda terjadinya inflamasi Erythema: kemerahan Tophi: penumpukan kristal asam urat di jaringan Anamnesis: hasil pemeriksaan dengan tanya jawab Eksesif: berlebihan RUMUSAN MASALAH Apa saja faktor risiko yang mempengaruhi? Apa saja gejala dan tanda yang dialami pasien? Apakah ada riwayat penyakit lain, riwayat penggunaan obat, riwayat alergi, riwayat sosial, dan riwayat keluarga? Bagaimana pola hidup pasien? 3. BRAINSTORMING Data lab dan tanda vital TD: 130/88 mmHg Nadi: 100x/menit Suhu: 37,2 derajat Celcius BUN: 9,0 mg/dL (?) Kadar asam urat: 11,6 mg/dL Serum kreatinin: 1,0 mg/dL (?) RR: 18x/menit Hb: 15,1 mg/dL GDA: 320 mg/dL Na: 138 mEq/L K: 3,9 mEq/L Cl: 101 mEq/L HDL: 45 mg/dL (?) LDL: 80 mg/dL (?) WBC: 12.800/mm kubik Eritrosit: 4.900.000/mm persegi Riwayat penyakit: Peptic ulcer 6 bulan yang lalu, DM tipe II 3 bulan yang lalu Riwayat obat: metformin 500 mg 2x1, omeprazole 20 mg 1x1 sebelum tidur Faktor risiko: usia, obesitas, pola makan, DM, minum obat jika ingat (obat DM tipe II), jenis kelamin, kurang olahraga (?) Gejala dan tanda: nyeri pada daun telinga, edema, erythema, hangat 2 jam yang lalu, tophi, kadar asam urat, WBC, dan GDA yang tinggi Pola hidup pasien: Tidak merokok, alkohol, dan bertato, jarang olahraga, minum obat kalau ingat, makan sembarangan (tidak memperhatikan gizi) 4. LEARNING OBJECTIVES Pasien menderita gout dan hiperurisemia, dengan penyakit penyerta DM tipe II.
Kolkisin lebih baik diberikan pada pasien yang onset serangannya kurang dari 36 jam, bentuk sediaan patch. Alupurinol sebagai lini pertama pengobatan gout dan hiperurisemia Terapi metformin tetap diberikan untuk pemeliharaan DM tipe II Terapi nonfarmakologi: diet rendah purin, gula, natrium, lemak; konsumsi cukup protein; olahraga ringan (jalan kaki, bersepeda, bulutangkis, tenis, yoga); hindari makanan pedas dan asam; kompres air dingin; komsumsi air putih yang cukup; memberikan edukasi dan konseling untuk meningkatkan kepatuhan minum obat PATOFISIOLOGI: Berdasarkan kasus, usia yang sudah 60 tahun fungsi tubuh sudah menurun. Jenis kelamin pria meningkatkan risiko terjadinya gout dan hiperurisemia dan gout. Pasien tidak mengindahkan gizi yang diasup sehingga mengalami obesitas dan akhirnya DM tipe II, yang mana meningkatkan resistensi insulin yang mempengaruhi meningkatnya kadar asam urat di darah. Purin ada dua, adenin dan guanin. Adenin sebelum berikatan dengan PRPP....................... Kadar asam urat yang tinggi menyebabkan hipersaturasi, sehingga banyak asam urat yang tidak larut sehingga membentuk kristal. Karena terbentuknya tophi menyebabkan terganggunya peredaran darah di telinga yang menyebabkan terjadinya inflamasi (udema, erythema, hangat, nyeri). Mekanisme nyeri: di cairan sinovial yang seharusnya tidak ada kristal malah ada kristal uratnya, Assessment: Terapi tanpa indikasi: Membutuhkan terapi tambahan: ya, untuk menurunkan kadar asam urat, untuk inflamasi Terapi tidak efektif: Dosis terlalu rendah Dosis terlalu tinggi Kepatuhan pasien: tidak terlalu patuh Tujuan terapi Tujuan terapi Strategi terapi Mengurangi tanda dan gejala Kompres air dingin Menurunkan kadar asam urat Konsumsi obat golongan xanthine oxidase inhibitor Menghilangkan inflamasi Menggunakan colchicine Menurunkan kadar gula darah Pemberian antidiabetes golongan biguanida Meningkatkan kepatuhan pasien Memberikan konseling dan edukasi kepada pasien Evaluasi dan monitoring Parameter Hasil Keberhasilan terapi Menurunnya tanda dan Hilangnya tanda dan gejala gejala Menurunnya kadar asam Kadar asam urat kurang dari urat (kurang dari 6,5-7,0 7,0 mg/dL mg/dL) Menurunnya kadar gula Kadar GDA normal kurang darah (GDA dari 200 mg/dL
Efek samping obat Interaksi obat