Faktor Hazards Di Tempat Kerja.docx

  • Uploaded by: Hayat Supiono
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Faktor Hazards Di Tempat Kerja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 924
  • Pages: 6
FAKTOR HAZARDS DI TEMPAT KERJA 1. FAKTOR FISIK Kebisingan Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki, seperti mesin dan peralatan kerja menimbulkan suara (noise) di tempat kerja. Efek noise : 

Mengganggu komunikasi



Mengganggu konsentrasi



Tidak nyaman dalam bekerja

Jenis Kebisingan di Tempat Kerja 1.Kebisingan kontinyu dengan frekuensi luas Mis : mesin, kipas angin, dll. 2. Kebisingan kontinyu dengan frekuensi sempit Mis : gergaji sirkuler, katup gas. 3. Kebisingan terputus-putus (intermitten) Mis : lalu lintas, suara pesawat terbang di bandara 4. Kebisingan impulsif Mis : pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam GANGGUAN EXTRA AUDITORY 

GANGGUAN KOMUNIKASI Berbicara harus teriak, suara orang sulit dimengerti.



GANGGUAN TIDUR Presentase seseorang akan bangun tidur pada tingkat kebisingan tertentu



GANGGUAN PSIKOLOGIS Mudah marah, mengganggu kenyamanan

Pengendalian Kebisingan 1.Pengendalian secara teknik Pada sumbernya, contoh: 

Pemeliharaan (pelumasan, perbaikan mesin).



Penggantian mesin (press mekanik diganti dgn press hidrolik).



perubahan metode dan proses kerja

Pada daerah sebaran, contoh : 

Mengurangi kecepatan / gerak mesin



Menggunakan peredam suara



Mengisolasi sumber kebisingan



Memperjauh jarak sumber kebisingan dengan pekerja.

Pada penerima, contoh : 

Menggunakan alat pelindung telinga (ear plug,ear muff)



Perubahan waktu kerja



Mengisolasi pekerja dari sumber bising

2. GETARAN Adalah suatu faktor fisik yang bekerja pada manusia dengan penjalaran (transmission) dari pada tenaga mekanik dari sumber goyangan (osilator). Getaran kerja dihasilkan oleh : mesin, kendaraan, traktor, truk, bus, tank, alat kerja tangan, pengebor, dll JENIS GETARAN 1.Getaran Umum / Whole Body Vibration Getaran berpengaruh pada tubuh. Misalnya: traktor, kendaraan. 2.Getaran setempat/ Hand Arm Vibration Getaran yang merambat melalui tangan atau lengan. Misalnya:Bor tangan, Chain Saw, bor pneumatic.

2. FAKTOR BIOLOGI SUMBER : 

Pekerjaan Pertanian



Pekerjaan yang berhubungan dengan penanganan hewan dan produknya (mis. Klinik dokter hewan, rumah potong hewan, pasar daging dan ikan)



Pekerjaan lapangan dimana ada kemungkinan berkontak dengan tinja hewan



laboratorium.

BAKTERI 

Organisme bersel tunggal berdiameter 1-2 mikron



Beberapa bakteri menyebabkan penyakit, seperti tetanus. Yang lain berguna, sebagai sumber antibiotika



Contoh: Antraks pada tenaga kerja berhubungan dengan wol, tetanus pada tenaga kerja pertanian

VIRUS 

Merupakan partikel hidup yang paling kecil yang berdiameter antara 0,025 s/d 0,25 mikron



Merupakan parasit yang menginfeksi manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri. Contoh : Hepatitis pada petugas laboratorium

JAMUR 

Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni



Contoh: Infeksi jamur kulit pada pekerja sektor peternakan

PARASIT 

Beberapa macam parasit (mis: protozoa dan cacing) banyak ditemukan di tempat kerja



Contoh: malaria pada tenaga kerja kehutanan

Pengendalian Faktor Biologi TENAGA KERJA : 

Imunisasi



Sanitasi dan Hygiene Perorangan



Alat Pelindung diri

TEMPAT KERJA 

Desinfeksi



Perbaikan sistem ventilasi

3. FAKTOR ERGONOMI DEFINISI Ilmu yang dalam penerapannya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan

lingkungan kerja terhadap tenaga kerja atau sebaliknya dengan tujuan

efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimaloptimalnya SIKAP TUBUH DALAM BEKERJA 

Pekerjaan dilakukan dalam sikap duduk atau duduk-berdiri bergantian



Sikap yang tidak alami dihindari, atau beban statik diperkecil



Tempat duduk dapat memberikan relaksasi pada otot yang tidak dipakai



Posisi dan sikap tubuh harus diusahakan untuk menghindari upaya yang tidak perlu

JAM KERJA DAN JAM LEMBUR Jam kerja sebaiknya 8 jam sehari bila lebih perlu shift baru Kerja lembur sebaiknya ditiadakan, bila lebih 2 jam tidak akan melindungi tenaga kerja 4. FAKTOR PSIKOLOGI MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA 

Termotivasi: Bekerja untuk memenuhi kebutuhannya



Motivasi Tinggi: Bekerja untuk mendapat kesenangan dan kepuasan.



Setelah bekerja orang melakukan penilaian.



Bila

hasil

pekerjaan

telah

sesuai

dengan

harapan

dan

tujuan

yakni KepuasanKerja 

Bila belum timbul dorongan untuk mencapainya.

SELEKSI DAN PENEMPATAN PEGAWAI 

Seleksi: Proses dalam penerimaan pegawai dengan tujuan mengetahui sejauh mana calon tenaga kerja memiliki ciri kepribadian yang disyaratkan oleh perusahaan à ditaksir sejauh mana keberhasilan dalam bekerja



Penempatan: Mencocokan kualifikasi calon dengan persyaratan yang telah ditetapkan dari setiap jenis pekerjaan yang tersedia

PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) 



Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan PAK : –

U.U. No.1 tahun 1970



Permenakertrans No.Per.01/Men/1981



Keppres No.22 tahun 1993

Alasan-alasan tidak dilaporkannya PAK ini karena : -

Ketidak tahuan dalam menegakkan diagnosanya



perusahaan khawatir terhadap ganti rugi yang harus dibayar



adanya hambatan teknis dan administratif dalam penyelenggaraan program kesehatan kerja di perusahaan

Penyakit Akibat Kerja ( Occupational Diseases) 

Penyakit / kelainan yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan



Penyakit Akibat hubungan kerja (Work Related Diseases ) yaitu penyakit yang dicetuskan , dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan. Penyakit ini disebabkan secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya penyebabnya adalah berbagai jenis atau multi faktor.

LIMA SYARAT TERKENA PAK 

Penyakit disebabkan oleh pekerjaan



Timbul selama kerja



Biasanya masyarakat tidak terkena



Bukan penyakit keturunan , tidak menurun, kronis



Terkait dengan pekerjaan

5. FAKTOR KIMIA DEFINISI Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan. KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA : 

bahan beracun



bahan sangat beracun



cairan mudah terbakar



cairan sangat mudah terbakar



gas mudah terbakar



bahan mudah meledak



bahan reaktif



bahan oksidator

NILAI AMBANG BATAS (NAB) Standard faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. WUJUD BAHAN KIMIA : 

Gas



Uap



Debu



Kabut



Awan



Asap

PENGENDALI : 

Eliminasi yaitu menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya.



Substitusi yaitu mengganti dari yang berbahaya dengan yang tidak berbahaya.

Related Documents


More Documents from "Chithi Wisti Angle Felicita"