F M3 Kb 1

Dari beberapa pendapat ahli yang ada tentang definisi belajar, saya sangat tertarik dengan teori yang dikemukakan Burrhusm Frederic Skinner(1904-1990) karena teori yang ia sampaikan sederhana dan lebih mudah saya pahami. Skinner berpijak pada konsep hubungan stimulus–respons serta mementingkan faktor-faktor penguat (reinforcement). Hal menarik lainnya dari buah pemikirannya adalah ia lebih percata pada apa yang disebut sebagai penguat negatif dibanding permberian hukuman seperti yang banyak dikemukakan oleh para pakar lainnya. Penguat negatif tidak sama dengan hukuman. Ketidaksamaannya terletak pada bila hukuman harus diberikan (sebagai stimulus) agar respon yang akan muncul berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat negatif (sebagai stimulus) harus dikurangi agar respon yang sama menjadi semakin kuat. Penerapan definisi belajar dan teori behaviorism dalam proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran bahasa inggris dapat saya gambarkan sebagai berikut: Setiap awal pembelajaran guru menyampaikan kepada siswa apa yang menjadi tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari. Sebagai contoh pada materi descriptive text, guru dapat menggunakan media gambar seseorang sebagai pembuka pelajaran. Mintalah pada siswa untuk menyebutkan ciri-ciri fisik dari gambar yang mereka lihat. Para siswa akan memberikan respon jawaban dari stimulus yang telah diberikan guru. Pada tahap ini juga, guru juga dapat meminta seorang siswa untuk mendeskripsikan tokoh-tokoh yang menjadi idola mereka. Kemudian, siswa dapat mengerjakan tugas dengan menuliskan teks deskriptif dengan tema yang ditentukan oleh guru. Guru dapat memberikan poin tambahan bagi siswa yang menyelesaikan tugas paling baik sehingga terciptalah persaingan belajar antar siswa. Sebaliknya, bagi siswa yang hasil pekerjaannya buruk dapat diberikan tugas tambahan misalnya ia harus menyelesaikan 2 buah descriptive text dalam jangka waktu 3 hari.