DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2 DELVI ELSI BERLIANA INDRI CYINTIA ISTIVANY SALSABIELA NUR SYIFA PUTRI SONYA ROSCHA ULFA FRASESA SITI ANNISA SYA’BANUL KARIM
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat air atau distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.(farmakope Indonesia ed III:56)
1.
Komponen Dasar Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi. Terdiri atas: a. Fase dispers/ fase internal / fase discontinue Yaitu zat cair yang terbagi-bagi atau butiran kecil kedalam zat cair lain. b. Fase continue / fase external / fase luar Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut. c. Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi
2. Komponen Tambahan 1.Pengawet 2.Pengaroma 3.Pewarna
Berasal dari alam • Dari Tumbuhan Contoh : Gom arab, tragacanth, agar,chondrus, metil selulosa • Dari Hewan Contoh : Kuning telur, Adeps lanae • Dari Tanah Mineral Contoh : Veegum, Bentonit 1.
2. Berasal dari Buatan • Sabun • Tween 20:40:60:80 • Span 20:40:80 Emulgator dikelompokkan menjadi : 1.Anionik : Sabun alkali,natrium lauryl sulfat 2. Kationik : Ammonium kuartener 3. Nonionik : Tween dan Span 4. Amfoter : Protein dan Lesitin
1.Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air). Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air. Minyak sebagai fase internal dan air fase eksternal. 2. Emulsi tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak). Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air sebagai fase internal sedangkan fase minyak sebagai fase eksternal
1. TEORI TEGANGAN PERMUKAAN (Surface tension) 2. TEORI ORIENTASI BENTUK BAJI (Oriented wedge) 3. TEORI INTERPARSIAL FILM 4. TEORI ELECTRIC DOUBLE LAYER (Lapisan listrik rangkap)
CARA PEMBUATAN METODE BOTOL
-Gunakan untuk minyak mudah menguap dan viskositasnya rendah -Serbuk gom dimasukkan dalam botol kering -Tambahkan 2 bagian air -Tutup botol -Kocok kuat -Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit sambil dikocok
1. Dengan pengenceran fase Emulsi o/w diencerkan dengan air Emulsi w/o diencerkan dengan minyak 2. Tes Warna Zat warna larut air : metilen biru,merah Zat warna larut minyak : Sudan III 3. Tes Konduktivitas Lampu akan menyala bila elektroda dicelupkan pada emulsi o/w beda dengan w/o 4. Dengan kertas saring Emulsi O/W = Kertas saring basah Emulsi W/O = Timbul noda minyak
a. Emulsi untuk pemakaian dalam. Emulsi untuk pemakaian dalam meliputi pemakaian per oral. Emulsi untuk penggunaan oral biasanya mempunyai tipe m/a. b. Emulsi untuk pemakaian luar Emulsi untuk pemakaian luar meliputi pemakaian pada injeksi intravena yang digunakan pada kulit atau membran mukosa yaitu lotion, krim dan salep
Kelebihan Emulsi 1. Sifat teurapetik dan kemampuan menyabar konstituen lebih meningkat 2. Rada dan bau dari minyak dapat ditutupi 3. Absorpsi dan penetrasi lebih mudah dikontrol 4. Aksi dapat diperpanjang dan efek emolient lebih besar
5. Air merupakan eluen pelarut yang tidak mahal pada pengaroma emulsi
Kekurangan Emulsi 1. Sediaan kurang praktis 2. Stabilitasnya rendah 3. Takaran dosis kurang teliti
4. Tidak tahan lama
Anief. Moh. 2000. Farmasetika. Gajah Mada University Press: Yogyakarta Anief, M., (2000). Sistem Dispersi, Formulasi Suspensi Dan Emulsi. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta Ansel, H.C., (1989). Pengatar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4. UI Press: Jakarta Soetopo. Seno, dkk. 2001. Teori Ilmu Resep. Jakarta Sukardjo. (1989). Kimia Fisika. Penerbit Rineka Cipta: Yogyakarta
TERIMAKASIH