Edoc.site_pedoman-pengorganisasian-k3-dikonversi.docx

  • Uploaded by: Iyudz Prayuda
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Edoc.site_pedoman-pengorganisasian-k3-dikonversi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 8,370
  • Pages: 58
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KESEHATAN DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA BANDAR LAMPUNG

RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA Jl.GAJAH MADA NO 6 GH KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS. Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya, radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di RS, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS. Hasil laporan National Safety Council (NSC) tahun 1988 menunjukkan bahwa terjadinya kecelakaan di RS 41% lebih besar dari pekerja di industri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, dan penyakit infeksi dan lain-lain. Sejumlah kasus dilaporkan mendapatkan kompensasi pada pekerja RS, yaitu sprains, strains : 52%; contussion, crushing, bruising : 11%; cuts, laceration, punctures: 10.8%; fractures: 5.6%; multiple injuries: 2.1%; thermal burns: 2%; scratches, abrasions: 1.9%; infections: 1.3%; dermatitis: 1.2%; dan lain-lain: 12.4% (US Department of Laboratorium, Bureau of Laboratorium Statistics, 1983). Laporan lainnya yakni di Israel, angka prevalensi cedera punggung tertinggi pada perawat (16.8%) dibandingkan pekerja sektor industri lain. Di Australia, diantara 813 perawat, 87% pernah low back pain, prevalensi 42% dan di AS, insiden cedera musculoskeletal 4.62/100 perawat per tahun. Cedera punggung menghabiskan biaya kompensasi terbesar, yaitu lebih dari 1 milliar $ per tahun. Khusus di Indonesia, data penelitian sehubungan dengan bahaya-bahaya di RS belum tergambar dengan jelas, namun diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari para petugas di RS, sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada di RS. Selain itu, Gun (1983) memberikan catatan bahwa terdapat beberapa kasus penyakit kronis yang diderita petugas RS, yakni hipertensi, varises, anemia (kebanyakan (wanita), penyakit ginjal dan saluran kemih (69% wanita), dermatitis dan urtikaria (57% (wanita) serta nyeri tulang belakang dan pergeseran diskus intervertebrae. Ditambahkan juga bahwa terdapat beberapa kasus penyakit akut yang diderita petugas RS lebih besar 1.5 kali dari petugas atau

pekerja lain, yaitu penyakit infeksi dan parasit, saluran pernafasan, saluran cerna dan keluhan lain, seperti sakit telinga, sakit kepala, gangguan saluran kemih, masalah kelahiran anak, gangguan pada saat kehamilan,penyakit kulit dan sistem otot dan tulang rangka. Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu K3 RS perlu dikelola dengan baik. Agar penyelenggaraan K3 RS lebih efektif, efisien dan terpadu, diperlukan sebuah pedoman K3 di RS, baik bagi pengelola maupun karyawan RS. B. Tujuan dan Manfaat Tujuan Umum : Terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif untuk pekerja, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung, masyarakat dan lingkungan sekitar Rumah Sakit sehingga proses pelayanan Rumah Sakit berjalan baik dan lancar. Tujuan Khusus : 1. Terlaksananya program kerja K3 RS 2. Meningkatkan kesehatan lingkungan kerja RS 3. Meningkatkan kesehatan karyawan RS 4. Terselenggaranya deteksi dini dan pencegahan kebakaran dan bencana 5. Meningkatkan SDM yang mendukung keselamatan dan kesehatan kerja Manfaat : 1. Bagi Rumah Sakit : a. Meningkatkan mutu pelayanan b. Mempertahankan kelangsungan operasional RS c. Meningkatkan citra RS. 2. Bagi karyawan RS : a. Melindungi karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK) b. Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) 3. Bagi pasien dan pengunjung : a. Mutu layanan yang baik b. Kepuasan pasien dan pengunjung Sasaran : a. b. c. d.

Pengelola RS Karyawan RS Pasien dan pengunjung RS Masyarakat sekitar

C. Ruang Lingkup Pelayanan K3RS menyusun satu rencana induk atau rencana tahunan yang meliputi : a. Keselamatan dan Keamanan  Keselamatan, keadaan tertentu dimana gedung, halamanan dan peralatan RS tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, karyawan dan pengunjung.

 Keamanan, proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tak berwenang. b. Bahan berbahaya ; penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman c. Manajemen emergensi; tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif d. Pengamanan kebakaran property dan penghuninya dari kebakaran dan asap. e. Peralatan medis ; dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi resiko f. System utilitas ; listrik, air dan system pendukung lainnya dipelihara untuk menimalkan resiko kegagalan pengoperasian. D. Landasan Operasional Pengertian Kesehatan Kerja Menurut WHO / ILO (1995) Kesehatan Kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Manajemen K3 RS Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di RS . Upaya K3 di RS Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kinerja setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari tiga komponen K3 yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja. Yang dimaksud dengan : 1. Kapasitas kerja adalah kemampuan seorang pekerja untuk menyelesaikanpekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam waktu tertentu.

2. Beban Kerja adalah suatu kondisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tersebut dapat diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung secara fisik atau non fisik. 3. Lingkungan Kerja adalah kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi factor fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Bahaya Potensial di RS Bahaya Potensial di RS dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.Yaitu disebabkan oleh faktor biologi (virus, bakteri dan jamur); faktor kimia (antiseptik, gas anestasi) ; faktor ergonomi (cara kerja yang salah); faktor fisika (suhu, cahaya, bising, listrik, getaran dan radiasi); faktor psikososial (kerja bergilir, hubungan sesama karyawan/atasan). Bahaya potensial yang dimungkinkan ada di RS, diantaranya adalah mikrobiologik, fisik, kebakaran, mekanik, kimia/gas/karsinogen, radiasi dan risiko hukum/keamanan. Penyakit Akibat Kerja (PAK) di RS, umumnya berkaitan dengan faktor biologic (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien); faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestasi pada hati; faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat pasien salah); factor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi pada sistem pemroduksi darah); faktor psikologis (ketegangan di kamar bedah, penerimaan pasien, gawat darurat dan bangsal penyakit jiwa). Penilaian faktor resiko Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya resiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan resiko keselamatan dan kesehatan. Pengendalian faktor resiko Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian resiko yakni ; 1. Menghilangkan bahaya 2. Menggantikan sumber resiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat resikonya lebih rendah/tidak ada 3. Pengendalian administrasi 4. Memakai alat pelindung diri ( APD ). Respon Kegawatdaruratan di RS Kegawatdaruratan merupakan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kematian atau luka serius bagi pekerja, pengunjung ataupun masyarakat atau dapat menutup kegiatan usaha, mengganggu operasi, menyebabkan kerusakan fisik lingkungan ataupun mengancam finansial dan citra RS. RS mutlak memerlukan Sistem Tanggap Darurat sebagai bagian dari Manajemen K3 RS. E. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Wajib Laporan Penyakit Akibat Hubungan Kerja Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/ 2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1217/Menkes/SK/IX/2001 tentang Pedoman Pengamanan Dampak Radiasi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1335/Menkes/SK/X/2002 tentang Standar Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan RumahSakit Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1439/Menkes/SK/XI/2002 tentang Penggunaan Gas Medis Pada Sarana Pelayanan Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 351/Menkes/SK/III/2003 tentang Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 432/Menkes/Per/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Graha Husada 1.

Rumah Sakit Graha Husadaberdiri pada Tahun 1989 di bawah naungan Yayasan Raden Saleh merupakan rumah sakit umum swasta yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada awalnya dengan 52 (lima puluh dua) tempat tidur yang meliputi: Kelas VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III 2. Tahun 1990 Rumah Sakit Graha Husadamendapat izin tetap dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 150/Yanmed/RSKS/XII/1990 tanggal 20 Desember 1990. 3. Tahun 1997 Rumah Sakit Bumi Waras memperoleh izin perpanjangan operasional pertama dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM.02.04.3.5.3514. 4. Tahun 2000 dilaksanakan pembangunan gedung baru RS. Graha Husada(4 lantai) sesuai dengan rencana pengembangan fisik gedung dan penambahan jumlah tempat tidur menjadi 148 tempat tidur. 5. Tahun 2002 Kepemilikan Rumah Sakit Graha Husada dialihkan dari Yayasan Raden Saleh kepada PT. Andall Waras. Kemudian Rumah Sakit Graha Husadamemperoleh izin perpanjangan operasional ke dua dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. YM.02.04.2.2.910. 6. Tahun 2008 Rumah Sakit Graha Husadamemperoleh izin perpanjangan operasional ke tiga dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 445/1700/III.03.3/V/2008 7. Tahun 2009 Rumah Sakit Graha Husadamemperoleh Penetapan Kelas Rumah Sakit umum Swasta Madya setara Rumah Sakit Kelas C. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 097 Menkes/SK/I/2009 8. Tahun 2011 Rumah Sakit Graha Husadaterakreditasi penuh 5 (lima) Pelayanan dasar dengan Surat Keputusan Menteri No. HK. 03.05/111/764/11. 9. Tahun 2012 dilaksanakan pengembangan dan renovasi gedung RS. Graha Husadadengan upaya memenuhi standar dan peningkatan point if interest Rumah Sakit Bumi Waras. 10. Tahun 2014 Rumah Sakit Graha Husadamemperoleh izin perpanjangan ke empat dengan Keputusan Walikota Bandar Lampung No. 655/IV.41/HK/2014. 11. Tahun 2015 dan sampai saat ini Rumah Sakit Graha Husadaterus mengembangkan pelayanan dan fasilitas untuk menuju Akreditasi Versi 2012 dengan paradigma mengutamakan mutu dan keselamatan Pasien.

B. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit Graha Husada Sesuai dengan type rumah sakit kelas C, Rumah Sakit Graha Husada menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna yaitu : Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat jalan (Poli Umum dan Poli Spesialis serta Sub Spesialis), pelayanan Rawat Inap dengan 152 tempat tidur, pelayanan Kamar Bedah dan Kamar bersalin. Pelayanan Kesehatan Penunjang : Pelayanan Radiologi dan CT Scan serta USG, Laboratorium, Farmasi, Gizi dan Rehabilitasi Medik. Pelayanan unggulan di Rumah Sakit Graha Husadaadalah pelayanan CT Scan dan Pelayanan Gawat Darurat lengkap laboratorium klinik dan radiologi dalam satu ruangan. Fasilitas Pelayanan di Rumah Sakit Graha Husadaadalah sebagai berikut 1. Pelayanan Rawat Jalan Poli Umum 2. Pelayanan Rawat Jalan Poli Spesialis a. Penyakit Dalam b. Kesehatan Anak c. Bedah d. Syaraf e. Kebidanan dan Kandungan f. Paru-Paru g. Gigi dan Mulut Bedah Mulut h. Kulit dan Kelamin i. Gizi j. THT k. Mata l. Jantung dan Pembuluh Darah m. ortophedy 3. Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan gawat darurat di Rumah Sakit Graha Husad adilaksanakan 24 jam. Memberikan pelayanan kegawat daruratan terpadu dalam satu Ruangan Meliputi : a. Pelayanan Emergensi 24 Jam b. Pelayanan Laboratorium 24 jam c. Pelayanan Radiologi 24 jam d. Bedah Minor e. Observasi f. Kasus Non Emergency di luiar Poliklinik 4. Pelayanan Rawat Inap Tersedia Kamar Pasien berbagai tipe dari mulai kelas 3, 2, 1, VIP C hingga VIP A Selain itu juga tersedia Ruang perawatan anak yang nyaman bagi pasien anak. 5. Pelayanan Perinatologi 6. Pelayanan Intensif

ICU : Intensif Care Unit

7. Pelayanan Kamar Bersalin 8. Pelayanan Kamar Bedah Pelayanan Bedah untuk tindakan operatif terencana maupun darurat dan diagnostik. Instalasi Bedah merupakan ruang Operasi lengkap dengan peralatan terdiri dari 3 theater, ruang persiapan dan ruang pulih sadar. 9. Pelayanan Hemodyalisa Tersedia layanan dengan 9 tempat tidur dan 8 mesin peralatan dialisa (cuci darah). Unit ini buka jam 8.00 sampai dengan jam 21, namun diluar jam tersebut dapat melayani kasus emergency 10. Pelayanan Farmasi Instalasi Farmasi memberikan pelayanan 24 jam bagi pasien, dengan depo farmasi beberapa tempat sehingga mempermudah memperoleh kebutuhan obat antara lain : a. Apotik UGD dan Rawat jalan b. Depo Rawat Inap c. Apotik Poliklinik Spesialis 11. Pelayanan Laboratorium Memberikan pelayanan pemeriksaan Patologi Klinik dan Patologi Anatomi 24 jam 12. Pelayanan Radiologi Instalasi Radiologi memberikan pelayanan 24 jam dengan fasilitas Radiologi Konvensional dan Radiologi Konvensional dengan kontras USG (Ultra Sonografi) CT Scanning (4 Slice) tanpa kontras dan CT Scanning (4 Slice) dengan kontras 13. Pelayanan Fisiotherapy Memberikan pelayanan Fisioterapy pasien rawat jalan dan rawat jalan 14. Instalasi Gizi Memberikan pelayanan asuhan gizi 15. Ambulance Rumah Sakit Graha Husa damenyediakan 2 (dua) Unit armada ambulance untuk kebutuhan pasien rujukan, evakuasi kasus gawat darurat serta menjemput atau mengantar pasien didalam atau keluar kota. 16. Pemulasaran Jenazah Pelayanan Pemulasaran jenazah 24 jam, dan pengantaran dengan ambulance baik di dalam maupun di luar kota

Pelayanan Unggulan Rumah Sakit Graha Husadaadalah : 1. Pelayanan Gawat Darurat dengan pelayanan laboratorium, pelayanan radiologi dan pelayanan bedah kecil dalam satu ruangan lokasi Instalasi gawat darurat. 2. Pelayanan Cathlab untuk Catheterisasi Jantung dan Manajemen nyeri.

BAB III

FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN, NILAI-NILAI dan MOTTO RUMAH SAKIT

A. FALSAFAH Menyelenggarakan pelayanan kesehatan prima yang berdasarkan ketuhanan yang maha esa Mengutamakan kepentingan masyarakat tanpa membedakan bangsa, suku, agama atau kepercayaan dan status.

B. VISI Menjadi rumah sakit pusat rujukan kesehatan di Propinsi Lampung dan rumah sakit kelas B non pendidikan pada tahun 2021. C. MISI Memberikan pelayanan kesehatan terpadu yang profesional, dinamis, inovatif dan berdedikasi tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Lampung D. TUJUAN Tercapainya pelayanan kesehatan terpadu meliputi upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif).

E. NILAI-NILAI Mengutamakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal tanpa membedabedakan bangsa, suku, agama dan statusnya. F.

MOTTO 5 S (Senyum, salam, sapa, sopan, sigap)

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT DIREKTUR KOMITE K3 RS

KOMITE

KOMITE PPI

KOMITE ETIK

KOMITE FT

DIREKTUR PELAYANAN

KOMITE KEPERAWATAN

DIREKTUR UMUM & KEUANGAN KEPALA BAGIAN UMUM

KEPALA BIDANG

KEPALA BIDANG

KOMITE MEDIK

KEPALA BAGIAN

KASIE

KASIE

KASUBAG

KASUBAG

KASIE

KASIE

KASUBAG

KASUBAG

INFORMASI & INST. REHAB. MEDIK

IGD

INST. REKAM MEDIS

INST. CATH. LAB

INST. GIZI

INST. KEBIDANAN

INST. RADIOLOGI

INST. KAMAR BEDAH

INST.

ICCU/HCU

CSSD

INST. RAWAT JALAN

R.Merpati

SIM. RS

SATPAM

IPSRS

PAJAK

INSTALASI SANITASI & LAUNDRY

KASIR

AKUTANSI

MARKETING

INST. RAWAT INAP

INST. LOG. NON

R.Garuda 1

INSTALASI

INST. HEMODIALISA

INST. FARMASI

Dapur

KASUBAG

R.Garuda 2

R.Anggrek

R.Garuda 3

R.Kemuning

R.Kutilang

R.Cendana

R.Cempaka

R. Nuri

Bandar Lampung, 28 Februari 2016 Direktur PT. Andall Waras e l a t

i

dr. Sofyan Saleh, Sp.OG

BAGAN ORGANISASI KOMITE-KOMITE RS BW

BAB V STUKTUR ORGANISASI KOMITE KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE K3 RS Merupakan organisasi yang terstruktur dan bertanggung jawab kepada DirekturUtama ( berada 1 tingkat di bawah Direktur Utama RS. Graha HusadaBANDAR LAMPUNG ). Bentuk organisasi Komite K3 RS merupakan organisasi struktural yang terintegrasi ke dalam komite yang ada di RS dan disesuaikan dengankondisi/kelas masing masing RS, misalnya Komite Medis, Komite PPI, dll.  Organisasi Komite K3 RS beranggotakan unsur-unsur dari petugas dan jajaran direksi RS.  Organisasi Komite K3 RS terdiri dari sekurang-kurangnya Ketua, Sekretaris dan anggota  Organisasi Komite K3 RS dipimpin oleh ketua.  Pelaksanaan tugas ketua dibantu oleh wakil ketua dan sekretaris serta anggota.  Ketua organisasi Komite K3 RS sebaiknya adalah salah satu manajemen tertinggi di RS atau sekurang-kurangnya manajemen dibawah langsung direktur utama RS.  Sedang sekretaris organisasi Komite K3 RS adalah seorang tenaga profesional K3 RS, yaitu ahli K3 umum.

Struktur organisasi Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja, sebagai berikut ;

Direktur Utama Dr. Kuswandi, Sp. JP

Ketua Komite K3 Dr. Arief Yulizar, MARS

Sekretaris Komite K3 Agus Faisal, SST

Ketua Sub Komite K3 Yunizar, Amd. Rad

1. 2. 3. 4.

Anggota : Kartika Ningsih, Amd.Kep Ns. Cecilia, S. Kep Jauhari Sainan

Ketua Sub Komite.Kesling Agus Faisal, SST

Anggota : 1. 2. 3.

Nyiayu Farahnaz, Amd. Gizi Robi Cahyadi Eko

Ketua Sub Komite Kebakaran Tarmono

Anggota : 1. Indra Lesmana, Amd. Rad 2. Muftansyah 3. Ridwan 4. Satriana 5. Agus Setiawan,AMD 6. Euis Fitria 7. Ade Supriatna 8. Dwi Oktariadi, S. Kep

Ketua Sub Komite. Bancana Eksternal & Internal Jimil’az Sulaiman, F, SE

Anggota : 1. Enik ratminingsih, SKM 2. Pratiwi Budi S,SKM 3. Wenny Melinty, S.Kep 4. Hendri Budiyanto 5. Risawati, Amd.Keb 6. Soni Sujarwo 7. Asmawati 8. Dian Septarina, Amd. Kep

BAB VI URAIAN TUGAS URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA KOMITE K3RS No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman ½

Nama Jabatan

: Ketua Komite K3RS

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan K3RS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal S1 Kedokteran 2. Pengalaman mengelola K3 minimal tiga tahun 3. Memiliki sertifikat K3RS 4. Memiliki kualifikasi Ahli K3 Umum

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggungjawab kepada Direktur Utama RS. Graha HusadaLampung

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membuat program kerja Komite K3 RS 2. Merencanakan jumlah, jenis dan mutu tenaga yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan SDM Komite K3RS 3. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan yang akan diselenggarakan di Komite K3RS sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan rumah sakit. 4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan standar terkini. 5. Memastikan Risk assessment untuk setiap unit RS B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Mengatur dan mengkoordinasikan semua kegiatan di Komite K3RS. 2. Mengalokasikan SDM sesuai dengan posisi yang tepat 3. Menetapkan prosedur yang digunakan. 4. Mengadakan pertemuan berkala dengan Komite K3RS. 5. Menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh RS. Graha HusadaLampung, atau pertemuan eksternal RS. 6. Mendelegasikan tugas kepada Sekretaris K3RS saat tidak berada ditempat. 7. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 8. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan K3RS.

C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir kegiatan K3RS. 2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap karyawan terkait K3RS 3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada karyawan K3RS. 4. Memastikan bahwa sosialisasi / informasi hal-hal penting terkait K3RS di ketahui oleh semua karyawan : kebijakan, peraturan, ketentuan, SPO, hasil rapat, dsb.

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA KOMITE K3RS No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 2/2

Uraian Tugas

: D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan dan memonitor Sub Komite K3RS agar mentaati prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku terkait K3RS 2. Membuat analisa dan evaluasi dan penilaian pelaksanaan tugas Komite K3RS.

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran atau bekerja tidak sesuai dengan prosedur terkait K3RS; 2. Mengusulkan ke Direksi dan bagian Personalia untuk pemberian sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran baik karyawan maupun outsourcing. 3. Menyelesaikan dan mengambil keputusan terhadap masalah K3RS yang terjadi baik mengenai karyawan, pasien, keluarga maupun masyarakat. 4. Menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai K3RS

Hak

: 1. Memberi rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan K3 RS. Graha HusadaBandar Lampung 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan Tandatangan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Ketua Komite

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Ketua Komite Mutu

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

SEKRETARIS KOMITE K3RS No. Dokumen 02

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Sekretaris Komite K3RS

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk membantu Ketua Komite K3 RS. Graha HusadaBandar Lampung dalam hal mengumpulkan, mengelola dan pelaporan data semua kegiatan K3RS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal Diploma III Kesehatan 2. Pengalaman sekretaris minimal satu tahun 3. Memiliki sertifikat K3RS 4. Memiliki kualifikasi Ahli K3 Umum

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggungjawab kepada Ketua Komite K3 RS. Graha HusadaLampung

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membantu Ketua Komite K3RS membuat program kerja Komite K3RS 2. Membantu Ketua Komite K3RS dalam perencanaan jumlah, jenis dan mutu tenaga yang dibutuhkan K3RS. 3. Membantu merencanakan jenis kegiatan yang akan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan rumah sakit. 4. Membantu merencanakan jumlah dan jenis peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan standar terkini. B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Membantu Ketua Komite K3RS mengkoordinasikan semua kegiatan administrasi di Komite K3RS. 2. Membantu merumuskan dan menetapkan prosedur yang digunakan. 3. Mengatur dan mengendalikan dokumen dan logistik di Komite K3RS. 4. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis. 5. Mengatur pertemuan berkala dengan karyawan K3RS. 6. Mewakili Ketua Komite, dalam pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh RS. Graha HusadaLampung 7. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 8. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan pengawasan K3RS. 9. Menyiapkan Laporan kegiatan K3RS secara berkala. 10. Melaporkan kegiatan K3RS kepada dinas terkait (Disnaker)

secara berkala (per 3 bulan) C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir staf / karyawan dan semua kegiatan administrasi di Komite K3RS 2. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf / karyawan dibagiannya. 3. Membantu sosialisasikan / menginformasikan hal-hal penting yang perlu di ketahui karyawan : kebijakan, peraturan, ketentuan, SPO, hasil rapat, dsb.

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

SEKRETARIS KOMITE K3RS No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi

Halaman

01

2/2

Uraian Tugas

: D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan, memonitor dan mengawasi dokumen K3RS, sesuai peraturan dan tata tertib yang berlaku. 2. Memberikan masukan penilaian pelaksanaan tugas karyawan dibagiannya baik karyawan tetap, magang maupun outsourcing.

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran atau bekerja tidak sesuai dengan prosedur. 2. Mengusulkan kepada Ketua untuk pemberian sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran karyawan maupun outsourcing. 3. Membuat laporan terhadap masalah yang terjadi baik mengenai karyawan, pasien, keluarga maupun masyarakat. 4. Membantu menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai K3RS

Hak

: 1. Mengusulkan kepada Ketua untuk perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan K3 RS. Graha HusadaLampung 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan Tandatangan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Ketua Komite

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Ketua Komite Mutu

Nama Jabatan Tandatangan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Ketua Komite

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Ketua Komite Mutu

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Ketua Sub Komite K3RS

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan K3RS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal D III Kesehatan 2. Pengalaman mengelola K3RS 3. Memiliki sertifikat K3RS

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggungjawab kepada Ketua Komite K3 RS. Graha HusadaBandar Lampung

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membuat program kerja Kesehatan kerja karyawan RS 2. Mendampingi Ketua Komite K3 dalam pertemuan internal atau eksternal yang berkaitan dengan Kegiatan Kesehatan kerja karyawan. B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan Kesehatan kerja karyawan 2. Berkoordinasi dengan Bagian Pesonalia dalam pemeriksaan kesehatan awal, berkala maupun khusus. 3. Menghadiri pertemuan berkala Komite K3RS. 4. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 5. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan pengawasan Kesehatan Kerja karyawan dan kesehatan lingkungan kerja RS. 6. Membuat laporan kegiatan kesehatan kerja secara berkala. C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir seluruh karyawan dalam menjaga Kesehatan kerja karyawan dan kesehatan lingkungan kerja RS. 2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan kerja karyawan dan kesehatan lingkungan kerja RS. 3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh karyawan mengenai kesehatan kerja karyawan dan kesehatan lingkungan kerja RS.

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE K3RS No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 2/2

Uraian Tugas

: D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan, memonitor dan mengawasi kesehatan kerja karyawan dan kesehatan lingkungan kerja agar mentaati prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku. 2. Membuat analisa dan evaluasi dan penilaian kesehatan kerja karyawan dan kesehatan lingkungan kerja di unit – unit RS.

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran saat bekerja tidak sesuai dengan prosedur. 2. Mengusulkan kepada Ketua Komite K3 dan bagian Pesonalia untuk pengendalian hasil pemeriksaan kesehatan lingkungan kerja RS. 3. Menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai Kesehatan kerja karyawan RS.

Hak

: 1. Memberi rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan lingkungan kerja RS 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Ketua Komite

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Ketua Komite Mutu

Tandatangan

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE KESEHATAN LINGKUNGAN No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/3

Nama Jabatan

: Ketua Sub Komite Kesehatan Lingkungan

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan Kesehatan Lingkungan RS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

:

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 RS.

Uraian Tugas

:

A. Formal Berijazah minimal D III Kesehatan Lingkungan B. Informal Pengalaman mengelola Kesehatan Lingkungan minimal satu tahun

A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membuat program kerja Kesehatan Lingkungan RS. 2. Membuat Risk Assessment area potensial RS. 3. Merencanakan jumlah dan jenis pemeriksaan Kesehatan Lingkungan yang dibutuhkan. 4. Mengatur dan membuat jadwal pemeriksaan Kesehatan Lingkungan RS. B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan Kesehatan Lingkungan RS. 2. Mengatur dan mengendalikan dokumen Kesehatan Lingkungan RS. 3. Menghadiri pertemuan berkala Komite K3RS. 4. Mendelegasikan tugas kepada anggota Sub Komite Kesehatan Lingkungan saat tidak berada di tempat. 5. Mengadakan kerja sama yang baik dengan semua unit terkait. 7. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan pengawasan Kesehatan Lingkungan RS. 8. Membuat laporan kegiatan pengawasan secara berkala (Monitoring IPAL, LB3)

9. Melakukan pelaporan kinerja Kesehatan lingkungan ke Dinas terkait (laporan UKL-UPL, Neraca LB3, dll)

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE KESEHATAN LINGKUNGAN No. Dokumen 06

Uraian Tugas

:

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 2/3

C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir seluruh karyawan dalam menjaga Kesehatan Lingkungan RS. 2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan Kesehatan Lingkungan RS. 3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh karyawan mengenai Kesehatan Lingkungan RS. D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan, memonitor, dan mengawasi kesehatan lingkungan agar mentaati prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku. 2. Membuat analisa dan evaluasi serta penilaian kesehatan lingkungan unit – unit kerja RS.

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran saat bekerja tidak sesuai dengan prosedur. 2. Mengusulkan kepada Ketua Komite K3 untuk pengendalian hasil pemeriksaan kesehatan lingkungan RS. 3. Menyusun kebijakan, pedoman, dan SPO mengenai Kesehatan lingkungan RS.

Hak

: 1. Memberi rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan kesehatan lingkungan RS. Graha HusadaLampung 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Ketua Komite

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Ketua Komite Mutu

Tandatangan

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE KEBAKARAN No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Ketua Sub Komite Kebakaran

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan Penanggulangan Kebakaran sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal SLTA 2. Memiliki sertifikat Penanggulangan Kebakaran, Disaster plan

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggungjawab kepada Ketua Komite K3 RS. Graha HusadaLampung

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membuat program kerja Penanggulangan Kebakaran 2. Membuat Risk assessment area potensial kebakaran RS 3. Merencanakan jumlah dan jenis alat pemadam api yang dibutuhkan 4. Mengatur dan membuat jadwal pelatihan penanggulangan kebakaran bagi seluruh karyawan RS. 5. Menghadiri pertemuan internal atau eksternal yang berkaitan dengan Kegiatan penanggulangan kebakaran. B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan penanggulangan kebakaran. 2. Mengatur dan mengendalikan dokumen dan record penanggulangan kebakaran. 3. Berkoordinasi dengan Bagian Diklat dalam pelatihan penanggulangan kebakaran. 4. Menghadiri pertemuan berkala Komite K3RS. 5. Mendelegasikan tugas kepada anggota Sub Komite Kebakaran apabila tidak berada ditempat. 6. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 7. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan penanggulangan kebakaran. 8. Membuat Laporan kegiatan pengawasan terhadap sarana proteksi kebakaran secara berkala. C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir seluruh karyawan dalam penanggulangan kebakaran.

2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan penanggulangan kebakaran. 3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh karyawan mengenai penanggulangan kebakaran.

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE KEBAKARAN No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 2/2

Uraian Tugas

: D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan, memonitor dan mengawasi penanggulangan kebakaran agar mentaati prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku. 2. Membuat analisa dan evaluasi dan penilaian penanggulangan kebakaran pada unit-unit kerja.

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran penanggulangan kebakaran tidak sesuai dengan prosedur. 2. Mengusulkan kepada Ketua Komite K3 dan bagian Diklat untuk mengevaluasi hasil pelatihan penanggulangan kebakaran bagi seluruh karyawan RS. 3. Menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai penanggulangan kebakaran bagi karyawan RS.

Hak

: 1. Memberi rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu penanggulangan kebakaran bagi karyawan RS. Graha HusadaLampung 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Dr. Arief Yulizar, MARS

Dr. Ansimar

Dr. Kuswandi, Sp. JP

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Direktur Utama

Ketua Komite

Tandatangan

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE PENANGGULANGAN BENCANA No. Dokumen 08

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Ketua Sub Komite Penanggulangan bencana

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan Penanggulangan bencana sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal D III 2. Memiliki sertifikat pelatihan dasar penanggulangan Bencana

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggungjawab kepada Ketua Komite K3 RS. Graha HusadaBandar Lampung.

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membuat program kerja Penanggulangan Bencana RS. 2. Merencanakan jumlah dan jenis alat penanggulangan bencana yang dibutuhkan. 3. Mengatur dan membuat jadwal pelatihan penanggulangan bencana bagi seluruh karyawan RS. 4. Menghadiri pertemuan internal atau eksternal yang berkaitan dengan Kegiatan penanggulangan bencana. B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan penanggulangan bencana. 2. Mengatur dan mengendalikan dokumen penanggulangan bencana. 3. Berkoordinasi dengan Bagian Diklat dalam pelatihan penanggulangan bencana. 4. Menghadiri pertemuan berkala Komite K3RS. 5. Mendelegasikan tugas kepada anggota Sub Komite Penanggulangan Bencana saat tidak berada ditempat. 6. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 7. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan penanggulangan bencana. 8. Membuat Laporan kegiatan pengawasan secara berkala. C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir seluruh karyawan dalam penanggulangan bencana. 2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan penanggulangan bencana. 3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh karyawan

mengenai penanggulangan bencana. D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan, memonitor dan mengawasi penanggulangan bencana agar mentaati prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku. 2. Membuat analisa dan evaluasi dan penilaian penanggulangan bencana unit-unit kerja.

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE PENANGGULANGAN BENCANA No. Dokumen 08

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 2/2

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran terkait penanggulangan bencana tidak sesuai dengan prosedur. 2. Mengusulkan kepada Ketua Komite K3RS dan bagian Diklat untuk mengevaluasi hasil pelatihan penanggulangan bencana bagi seluruh karyawan RS. 3. Menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai penanggulangan bencana bagi karyawan RS.

Hak

: 1. Memberi rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu penanggulangan bencana bagi karyawan 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan Tandatangan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Dr.Arief Yulizar, MARS

Dr. Ansimar

Dr. Kuswandi, Sp. JP

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Direktur Utama

Ketua Komite

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE BENCANA INTERNAL DAN EKSTERNAL No. Dokumen 09

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Ketua Sub Komite Bencana Internal dan Eksternal

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha Husadauntuk memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan Bencana Internal dan Internal sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal S1 2. Memiliki sertifikat Penanggulangan Bencana

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggung jawab kepada Ketua Komite K3 RS. Graha HusadaBandar Lampung

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membuat program kerja siaga Bencana internal dan eksternal RS 2. Merencanakan jumlah dan jenis logistik siaga bencana yang dibutuhkan. 3. Menghadiri pertemuan internal atau eksternal yang berkaitan dengan Kegiatan siaga bencana internal dan eksternal B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan siaga bencana internal dan eksternal RS. 2. Mengatur dan mengendalikan dokumen siaga bencana internal dan eksternal. 3. Berkoordinasi dengan Bagian Diklat dalam pelatihan siaga bencana internal dan eksternal RS. 4. Menghadiri pertemuan berkala Komite K3RS. 5. Mendelegasikan tugas kepada anggota Sub Komite Penanggulangan Bencana Internal dan Eksternal saat tidak berada ditempat. 6. Mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 7. Menjalin dan memelihara hubungan baik dengan pihak/instansi lain di luar RS terkait dengan siaga bencana. 8. Membuat Laporan kegiatan pengawasan secara berkala. C. Melaksanakan Fungsi Pengarahan 1. Mengkoordinir seluruh karyawan dalam siaga bencana internal dan eksternal. 2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan siaga bencana

internal dan eksternal RS. 3. Memberikan bimbingan dan arahan kepada seluruh karyawan mengenai siaga bencana internal dan eksternal RS. D. Melaksanakan Fungsi Pengawasan dan Evaluasi 1. Mengendalikan, memonitor dan mengawasi siaga bencana agar mentaati prosedur, peraturan dan tata tertib yang berlaku. 2. Membuat analisa dan evaluasi dan penilaian siaga bencana unit-unit kerja.

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

KETUA SUB KOMITE BENCANA INTERNAL DAN EKSTERNAL No. Dokumen 06

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 2/2

Wewenang

: 1. Menegur karyawan yang melakukan pelanggaran saat siaga bencana tidak sesuai dengan prosedur. 2. Mengusulkan kepada Ketua Komite K3 dan bagian Diklat untuk evaluasi hasil pelatihan siaga bencana bagi seluruh karyawan RS. 3. Menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai siaga bencana bagi karyawan RS.

Hak

: 1. Memberi rekomendasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu siaga bencana bagi karyawan 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.

Nama Jabatan Tandatangan

Disiapkan oleh

Diperiksa oleh

Disetujui oleh

Dr.Arief Yulizar, MARS

Dr. Ansimar

Dr. Kuswandi, Sp. JP

Direktur Umum dan Keuangan & Umum

Direktur Utama

Ketua Komite

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

TIM KODE KEDARURATAN RUMAH SAKIT No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 0

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Tim Kode Kedaruratan Rumah Sakit

Pengertian

: Suatu Tim yang dibentuk Direksi untuk pengawasan, edukasi dan pertolongan keselamatan kepada pengunjung / keluarga pasien, masyarakat dan karyawan. Khususnya yang berada di lingkungan RS. Graha HusadaLampung

Persyaratan

: A. Formal Staf medis dan non medis yang dianggap cakap dam mampu melaksanakan tugas tersebut. B. Informal Memahami isi a. UU No. 1 Tahun 1971 Tentang Keselamatan Kerja b. UU No. 36 / 2009 Tentang Kesehatan c. UU No. 44 / 2009 Tentang Rumah Sakit

Tanggung Jawab

: Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama

Uraian Tugas

:

1. 2. 3. 4.

Hak & Wewenang

:

Menyusun Pedoman / Panduan dan SPO masing-masing kode. Melakukan sosialisasi Pedoman / Panduan / SPO kepada seluruh karyawan Rumah Sakit. Melakukan Diklat Pedoman / Panduan / SPO kepada seluruh karyawan Rumah Sakit. Melakukan evaluasi kegiatan setiap 1 tahun sekali.

1. Berhak menggunakan sarana dan prasarana Rumah Sakit untuk menunjang pelaksanaan tugasnya. 2. Memberikan usulan dan saran kepada Direksi sehubungan dengan pelaksanaan di lapangan. 3. Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan kemampuan RS. Graha HusadaLampung

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

TIM KODE KEDARURATAN MEDIS No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 0

Halaman 1/2

Nama Jabatan

: Tim Kode Kedaruratan medis Rumah Sakit

Pengertian

: Suatu Tim yang dibentuk Direksi untuk pengawasan, edukasi dan pertolongan keselamatan kepada pengunjung / keluarga pasien, masyarakat dan karyawan. Khususnya yang berada di lingkungan RS. Graha HusadaLampung

Persyaratan

:

Tanggung Jawab

: Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Medis

Uraian Tugas

: 1. Menyusun Pedoman / Panduan dan SPO masing-masing kode 2. Melakukan sosialisasi Pedoman / Panduan / SPO kepada seluruh karyawan Rumah Sakit 3. Melakukan Diklat Pedoman / Panduan / SPO kepada seluruh karyawan Rumah Sakit 4. Melakukan evaluasi kegiatan setiap 1 tahun sekali

Hak & Wewenang

:

A. Formal Staf medis dan non medis yang dianggap cakap dam mampu melaksanakan tugas tersebut B. Informal Memahami isi a. UU No. 1 Tahun 1971 Tentang Keselamatan Kerja b. UU No. 36 / 2009 Tentang Kesehatan c. UU No. 44 / 2009 Tentang Rumah Sakit

1. Berhak menggunakan sarana dan prasarana Rumah Sakit untuk menunjang pelaksanaan tugasnya 2. Memberikan usulan dan saran kepada Direksi sehubungan dengan pelaksanaan di lapangan 3. Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan kemampuan RS. Graha HusadaLampung

URAIAN TUGAS DAN WEWENANG

ANGGOTA SUB KOMITE KESEHATAN DAN KESELAMAN KERJA No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi 01

Halaman 1/1

Nama Jabatan

: Anggota Sub Komite Kesehatan dan keselamatan Kerja RS

Pengertian

: Seorang yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RS. Graha HusadaBandar Lampung untuk membantu Ketua Sub Komite K3 RS. Graha HusadaBandar Lampung dalam hal mengumpulkan, mengelola dan pelaporan data semua kegiatan K3RS sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Persyaratan

: 1. Berijazah minimal SLTA 2. Pengalaman minimal satu tahun

Tanggung Jawab

: Secara struktural bertanggungjawab kepada Ketua Sub Komite K3 RS.

Uraian Tugas

: A. Melaksanakan Fungsi Perencanaan 1. Membantu pelaksanaan program kerja Komite K3RS 2. Membantu seluruh jenis kegiatan K3RS yang akan diselenggarakan di bagiannya sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan rumah sakit. 3. Mengusulkan jumlah dan jenis peralatan K3RS yang dibutuhkan sesuai dengan standar terkini. 4. Membantu sosialisasikan / menginformasikan hal-hal penting yang perlu di ketahui karyawan : kebijakan, peraturan, ketentuan, SPO, hasil rapat, dsb.

B. Melaksanakan Fungsi Pengorganisasian 1. Membantu mengatur dan mengendalikan dokumen dan logistik K3 di unit/bagian. 2. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang harmonis. 3. Membantu mengadakan kerjasama yang baik dengan semua unit terkait. 4. Membantu menyiapkan Laporan kegiatan pengawasan K3 unit Wewenang

: 1. Mengusulkan kepada Koordinator untuk pemberian sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran baik karyawan tetap, magang maupun outsourcing. 2. Membuat laporan terhadap masalah yang terjadi baik mengenai karyawan, pasien, keluarga maupun masyarakat. 3. Membantu menyusun kebijakan, pedoman, SPO mengenai K3RS

Hak

: 1. Megusulkan kepada Koordinator untuk perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan RS. Graha HusadaLampung. 2. Mendapatkan dan menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya. 3. Mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan kemapuan RS. Graha HusadaLampung

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA Unit DIKLAT

Unit SATPAM

KOMITE K3RS

Unit PEMELIHARAAN

MCU

Hubungan kerja dengan unit lain : 1.

SATPAM  Identifikasi resiko kebakaran  Memantau peralatan penanggulangan kebakaran  Memantau alat keamanan pasien

2.

DIKLAT  Mengadakan pelatihan penanggulangan kebakaran, kecelakaan missal, dan keracunan massal  Mengadakan pelatihan penanggulangan kontaminasi B3  Mengadakan penyuluhan kesehatan kerja, kesehatan lingkungan

3.

PEMELIHARAAN  Pengelolaan penyehatan air  Pengelolaan sampah dan limbah  Pengelolaan makanan dan minuman  Pengelolaan tempat cucian  Pengelolaan serangga , tikus dan kucing  Upaya perlindungan radiasi  Identifikasi resiko kontaminasi B3 dan penanggulangan B3

4.

MCU  Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan karyawan  Pengadaan alat pelindung diri petugas

Mekanisme kerja -

Ketua Komite K3 RS memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan unit pelaksana K3 RS.

-

Sekretaris

Komite

K3

RS

memimpin

dan

mengkoordinasikan

tugas-tugas

kesekretariatan dan melaksanakan keputusan Ketua Komite K3 RS. -

Anggota Komite K3 RS mengikuti rapat Komite K3 RS dan melakukan pembahasan atas persoalan yang diajukan dalam rapat, serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Ketua Komite K3 RS.

Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Komite K3 RS mengumpulkan data dan informasi mengenai pelaksanaan K3 di RS. Sumber data antara lain dari bagian personalia meliputi angka sakit, tidak hadir tanpa keterangan, angka kecelakaan, catatan lama sakit dan perawatan RS, khususnya yang berkaitan dengan akibat kecelakaan. Dan sumber yang lain bisa dari tempat pengobatan RS sendiri antara lain jumlah kunjungan, P3K dan tindakan medik karena kecelakaan, rujukan ke RS bila perlu pengobatan lanjutan dan lama perawatan dan lama berobat. Dari bagian teknik bisa didapat data kerusakan akibat kecelakaan dan biaya perbaikan. Informasi juga dikumpulkan dari hasil monitoring tempat kerja dan lingkungan kerja RS, terutama yang berkaitan dengan sumber bahaya potensial baik yang berasal dari kondisi berbahaya maupun tindakan berbahaya serta data dari bagian K3 berupa laporan pelaksanaan K3 dan analisisnya. Data dan informasi dibahas dalam organisasi/unit pelaksana K3 RS, untuk menemukan penyebab masalah dan merumuskan tindakan korektif maupun tindakan preventif. Hasil rumusan disampaikan dalam

bentuk rekomendasi kepada direktur utama RS.

Rekomendasi berisi saran tindak lanjut dari Komite K3 RS serta alternatif-alternatif pilihan serta perkiraan hasil/konsekuensi setiap pilihan. Komite K3 RS dan unit K3 membantu melakukan upaya promosi di lingkungan RS baik pada petugas, pasien maupun pengunjung, yaitu mengenai segala upaya pencegahan KAK dan PAK di RS. Juga bisa diadakan lomba pelaksanaan K3 antar bagian atau unit kerja yang ada di lingkungan kerja RS, dan yang terbaik atau terbagus pelaksanaan dan penerapan K3 nya mendapat reward dari direktur utama RS.

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL KOMITE K3RS POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL KOMITE K3RS A. TABEL KUALIFIKASI PERSONIL KOMITE K3RS Kualifikasi No 1

2

Nama / Jabatan

Tugas Pokok

Masa Kerja

Dokter Umum / S2 Kesehatan

Pengalaman minimal 3 tahun

AK3 Umum

1

Minimal D3 / S1 kesehatan

Pengalaman minimal 1 tahun

AK3 Umum

1

Dokter Umum

Pengalaman minimal 1 tahun

K3RS / Pelatihan Hiperkkes

1

Dokter Umum

Pengalaman minimal 1 tahun

Membantu Ka. Seksie K3 dalam malaksanakan pemeriksaan Kesehatan karyawan Membantu Ketua melaksanakan kegiatan Kesehatan lingkungan RS

Dokter Umum

Pengalaman minimal 1 tahun

K3RS

Dokter Umum

Pengalaman minimal 1 tahun

Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi Penanggulangan Kebakaran Tingkat C

Dokter Umum

Pengalaman minimal 1 tahun

Membantu Ketua melaksanakan kegiatan penanggulangan Bencana Interna

Dokter Umum

Pengalaman

Membantu Ketua melaksanakan kegiatan penanggulangan Bencana

Pendidikan Formal

3

4

5

6

7

8

Jumlah Kebutuhan

Pendidikan non formal /sertifikasi

Mengawasi pelaksanaan program K3RS

Melakukan pencatatan dan pelaporan dokumen K3RS

Membantu Ketua melaksanakan kegiatan pemeriksaan Kesehatan Kerja Karyawan

1 Membantu Ketua melaksanakan kegiatan penanggulangan kebakaran 1

minimal 1 tahun 9

10

SPK

Pengalaman minimal 1 tahun

S1 Kesehatan Masyarakat

Pengalaman minimal 1 tahun

S1 Teknik Kimia

Pengalaman minimal 1 tahun

D3 Kesling

Pengalaman minimal 1 tahun

Dokter Umum

Pengalaman minimal 1 tahun

SLTA

Pengalaman minimal 1 tahun

Dokter Umum

Dokter Umum

11

12

13

14

15

16

Ekterna Membantu Kasie dalam pelaksanaan penanggulangan kebakaran 1 Membantu Kasie dalam pemeriksaan kesehatan kerja karyawan AK3 Umum

1 Membantu Kasie kesling dalam penanganan B3 1 1

Membantu Kasie dalam pelaksanaan kesehatan lingkungan Rumah Sakit

1

Membantu Kasie dalam pelaksanaan penanggulangan kebakaran

1

Membantu Kasie dalam pelaksanaan penanggulangan kebakaran

Pengalaman minimal 1 tahun

1

Membantu Kasie dalam pelaksanaan penanggulangan bencana internal

Pengalaman minimal 1 tahun

1

Membantu Kasie dalam pelaksanaan penanggulangan bencana ekternal

Pelatihan Hiperkes

Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi Penanggulangan Kebakaran Tingkat C

B. DASAR PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA Bersadarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatandan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit Kualifikasi SDM Komite K3 RS. Graha HusadaLampung( RS KELAS B ) 1. Tenaga dokter,S2 kesehatan minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan AK3 Umum yang terakreditasi mengenai K3 RS. 2. Tenaga Kesehatan Diploma III / S1 minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan AK3 Umum yang terakreditasi mengenai K3RS. 3. Tenaga dokter umum /dokter gigi minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan K3 / Hiperkes yang berakreditasi mengenai K3RS 4. Tenaga S1 Kesehatan minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan K3 Kesling yang terakreditasi mengenai K3RS 5. Tenaga Diploma III /S1 Kesehatan minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan K3 Kebakaran dasar yang terakreditasi mengenai K3RS. 6. Tenaga paramedis ( SPK / Akper ) minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan Hiperkes paramedis yang berakreditasi mengenai K3RS. 7. Tenaga Diploma III / S1 Kesling minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan K3 Kesling yang terakreditasi mengenai K3RS. 8. Tenaga Diploma III / S1 Teknik Kimia minimal 1 orang, yang mendapatkan pelatihan K3 Limbah B3 yang terakreditasi mengenai K3RS. 9. Tenaga Diploma III / S1 teknik Komputer minimal 1orang, yang mendapat pelatihan K3 yang terakreditasi mengenai K3RS. 10. Tenaga Diploma III / S1 Teknik Listrik minimal 1 orang, yang mendapat pelatihan K3 Listrik yang terakreditasi mengenai K3RS

Berdasarkan Rumus Standar Beban Kerja dan Kebutuhan SDM Perhitungan tenaga kerja berdasarkan Beban Kerja, ( Workload Indicator Staff Need ) Sumber data yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja meliputi : a. Data yang diperoleh dari langkah-langkah sebelumnya yaitu : 1. Waktu kerja yang tersedia 2. Standar beban kerja 3. Standar kelonggaran masing-masing katergori tenaga. b. Kuantitas kegiatan Pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahun Disusun berdasarkan berbagai data kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan di tiap unit kerja di rumah sakit selama kurun waktu satu tahun.

Kuantitas kegiatan pokok Kebutuhan Tenaga

=

+ Standar Kelonggaran Standar beban kerja

BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

KEGIATAN ORIENTASI A. KEGIATAN ORIENTASI SECARA UMUM Kegiatan orientasi adalah kegiatan orientasi bagi Calon karyawan (peserta magang), yang akan bekerja di RS. Graha HusadaLampung Kegiatan orientasi terbagi : 1. Orientasi khusus di Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD) 2. Orientasi umum yaitu bersama-sama calon karyawan (peserta magang) di bagian lain di Rumah Sakit Graha HusadaLampung Pelaksanaan orientasi adalah sebagai berikut: 1. Bahwa setelah calon karyawan lulus seleksi penerimaan karyawan, maka calon karyawan (peserta magang) pada hari pertama (H-1) diikat dalam Perjanjian Peserta Magang untuk jangka waktu selama 1(satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 6(enam) bulan dan menyelesaikan proses administrasi penerimaan calon karyawan (peserta magang) seperti : data karyawan & dokumen terkait, melakukan absensi (registrasi finger absence), pengisian form jamsostek, rekening bank. 2. Bahwa setelah masuk di Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD), maka calon karyawan (peserta magang) mendapatkan orientasi khusus di tempat kerja oleh atasannya meliputi: a. Job description (uraian tugas dan wewenang, serta tanggung jawab) b. Prosedur kerja di bagiannya dan hubungan koordinasi dengan bagian lain c. Pengenalan kebijakan kerja, peralatan kerja, sarana kerja terkait dengan pekerjaannya d. Pengenalan system informasi yang digunakan berkaitan dengan pekerjaannya

Setelah mendapatkan orientasi dan penjelasan, maka calon karuyawan (peserta magang) dapat mulai bekerja. 3. Bagian Personalia/Sumber Daya Manusia (HRD) mengatur jadwal peserta orientasi umum, dimana materi orientasi : a. Sejarah Rumah Sakit Graha HusadaLampung b. Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha HusadaLampung

c. Visi, Misi dan Falsafah d. Komunikasi e. Peraturan Kepegawaian dan Penilain Kinerja Karyawan f. Komputerisasi Rumah Sakit g. Penanggulangan Bahaya Api dan K3 h. Manaje,men Mutu Rumah Sakit i. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial j. Penanganan Lingkungan dan Limbah Rumah Sakit k. Keselamatan Pasien l. Kebersihan tangan (hand hygient) m. Dan lain-lain. 4. Lama orientasi : 2 (dua) hari 5. Sebelum orientasi dimulai dilakukan pre tes, demikian juiga setelah materi diberikan kepada calon karyawan (perserta magang) dilakukan post tes 6. Calon karyawan (peserta magang) yang lulus mengikuti orientasi diberikan sertifikat dari Rumah sakit Graha HusadaLampung. B.

KEGIATAN ORIENTASI SECARA KHUSUS Berisikan program orientasi karyawan Komite K3 RS No

Materi

1 2. 3.

Visi, misi unit kerja Struktur Organisasi unit Pengenalan lingkungan kerja & rekan kerja Pengenalan UTW, SPO dan sistem kerja unit Melatih pekerjaaan sesuai UTW dan SPO Pengenalan lingkungan kerja di unit-unit RS

4. 5. 6.

Waktu

Metoda

Hari ke -1 Hari ke -1 Hari ke -2

Ceramah Ceramah Ceramah

Hari ke -2

Ceramah

Hari ke – 3

Praktik langsung

Hari ke – 3

Praktik langsung

Penanggung Jawab Ketua Ketua Koordinator Sekretariat Koordinator Sekretariat Kepala seksie Kepala seksie

BAB X PERTEMUAN / RAPAT

PERTEMUAN ATAU RAPAT Rapat berkala terdiri dari : A. Rapat Rutin /Terjadwal Berisikan jadwal / matrik rapat rutin / terjadwal yang diadakan dalam 1 tahun dilengkapi dengan agenda rapat. BULAN Januari Februari Maret April Mei dst 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

RAPAT Rutin Dgn Unit Terkait

KETERANGAN : 1) Rapat Rutin diselenggarakan pada : Waktu

: Setiap Senin ke dua setiap bulan

Jam

: Pk. 12.00 wib – selesai

Tempat

: Ruang Rapat di Unit Kerja ( Komite K3RS )

Peserta

: Ketua, Kasie, Koordinator Sekretariat, Staf Pelaksana yang bertugas

Materi

: - Evaluasi kinerja Mutu - Masalah dan pemecahannya - Evaluasi dan rekomendasi



Setiap pertemuan terdapat daftar hadir dan dibuatkan notulensi.

2) Rapat dengan unit terkait Pertemuan terjadwal yang diperlukan untuk berkoordinasi secara rutin dengan unitunit terkait tertentu, dapat dijdwalkan secara bergiliran. Ditentukan waktu dan tempatnya. Waktu

: Setiap Sabtu, minggu ke dua setiap dua bulan sekali

Jam

: Pk. 12.00 wib – selesai

Tempat

: Ruang Rapat AULA

Peserta

: Ketua K3, Kabag / Kasie unit, Koordinator Sekretariat, Staf Pelaksana yang bertugas

Materi

: - Evaluasi kinerja Mutu

- Masalah dan pemecahannya - Evaluasi dan rekomendasi 

Setiap pertemuan terdapat daftar hadir dan dibuatkan notulensi.

B. Rapat Insidentil/Tidak Terjadwal Pertemuan Insidental adalah suatu pertemuan yang diperlukan oleh karena suatu topik yang perlu dibicarakan dan diupayakan penyelesaiannya. Pertemuan Insidental dapat melibatkan petugas dalam lingkup unit RS, kepala Bagian, Kepala Seksie dan staf petugas unit kerja terkait diluar Komite K3RS. 

Dalam setiap pertemuan dibuatkan daftar hadir dan notulensi.

BAB XI PELAPORAN

PELAPORAN Dalam melaksanakan kegiatannya, Komite K3Rs mencatat / merekam kegiatan rumah sakit dan melakukan pelaporan dalam bentuk laporan - laporan sebagai berikut : A. Pelaporan Ekternal 1.

Laporan Bulanan Komite K3 RS eksternal kepada Dinas Kesehatan, sesuai dengan formulir pelaporan yang ada pada standar K3RS menurut Menteri Kesehatan.

2.

Laporan Semester (6 bulan) Komite K3 RS eksternal kepada Dinas Kesehatan, sesuai dengan formulir pelaporan yang ada pada standar K3RS menurut Menteri Kesehatan.

B. Pelaporan Internal 1.

Laporan Triwulan Komite K3 RS Internal kepada Direktur Utama, meliputi semua program dan kegiatan yang di lakukan oleh komite K3RS pada setiap bulannya dan dilaporkan setiap tiga bulan.

2.

Laporan Tahunan Komite K3 RS Internal kepada Direktur Utama, meliputi semua program dan kegiatan yang di lakukan oleh komite K3RS pada setiap bulannya dan direkaputilasi selama satu tahun.

Direktur Utama

dr. Kuswandi, Sp. JP

More Documents from "Iyudz Prayuda"