Lampiran 2, KEPUTUSAN KETUA BADAN STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL No. 508/BSNP/I/2007 tanggal 18 Januari 2007 tentang POS SMP/MTs I. PESERTA UJIAN A. Persyaratan Peserta Ujian 1. Setiap peserta didik yang memenuhi syarat berhak mengikuti ujian sekolah/madrasah. 2. Syarat mengikuti ujian sekolah/madrasah. a. Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara/berpenghargaan sama dengan ijazah satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah, dengan tahun penerbitan sekurang-kurangnya tiga tahun sebelum mengikuti ujian sekolah/madrasah, atau sekurang-kurangnya dua tahun bagi peserta program percepatan belajar (akselerasi). b. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar, semester I kelas I sampai dengan semester 1 kelas III untuk kurikulum 1994 atau semester I kelas VII sampai dengan semester 1 kelas IX untuk kurikulum 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). c. Memiliki nilai kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan sekurangkurangnya baik berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan. 3. Peserta didik sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin menerima siswa WNI dapat mengikuti ujian sekolah di sekolah penyelenggara terdekat dengan memenuhi syarat sebagaimana tercantum pada butir 1 dan 2. 4. Peserta didik, karena alasan tertentu (yaitu sakit, kecelakaan, dan bencana alam yang cukup serius, dan kematian keluarga yaitu ayah, ibu, kakak dan adik) dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau di tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian. 5. Peserta didik, karena alasan tertentu (yaitu sakit, kecelakaan, dan bencana alam yang cukup serius, dan kematian keluarga yaitu ayah, ibu, kakak dan adik) dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti ujian sekolah/madraah utama, dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah susulan. 6. Peserta didik yang tidak lulus ujian sekolah/madrasah pada tahun pelajaran 20052006 berhak mengikuti ujian sekolah/madrasah pada tahun pelajaran 2006/2007 dengan syarat terdaftar sebagai siswa pada tahun pelajaran 2006/2007. 7. Peserta didik yang belum lulus ujian sekolah/madrasah berhak mengikuti ujian sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran yang diujikan pada tahun berikutnya. B. Pendaftaran Peserta Ujian 1. Sekolah/madrasah mendata peserta ujian sekolah/madrasah dengan menggunakan format pendaftaran. 2. Sekolah/madrasah wajib mendaftarkan peserta ujian yang tidak bisa mengikuti ujian di sekolah/madrasah asal untuk mengikuti ujian di sekolah/madrasah atau tempat lain yang ditentukan oleh penyelenggara ujian. POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
8
3. Sekolah/madrasah Kabupaten/Kota.
mengirim
daftar
peserta
ujian
ke
Dinas
Pendidikan
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyusun dan mengirim rekapitulasi jumlah peserta ujian sekolah/madrasah ke Dinas Pendidikan Provinsi. 5. Kepala Sekolah/Madrasah penyelenggara ujian menandatangani dan membubuhkan stempel di Kartu Peserta ujian sekolah/madrasah yang telah ditempel foto peserta. II. PENYELENGGARA UJIAN A. Sekolah Penyelenggara Ujian 1. Penyelenggara ujian sekolah/madrasah adalah sekolah/madrasah negeri dan swasta yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan/Kandepag Kabupaten/Kota berdasarkan status akreditasi dan/atau kelayakan sebagai penyelenggara ujian. 2. Sekolah/madrasah yang tidak ditetapkan sebagai sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah harus bergabung pada sekolah/madrasah penyelenggara terdekat. 3. Kepala sekolah/madrasah bertanggungjawab atas penyelenggaraan ujian sekolah. B. Panitia Penyelenggara Ujian 1. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah/madrasah membentuk dan menetapkan panitia penyelenggara yang terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi sesuai kebutuhan. 2. Panitia penyelenggara ujian sekolah/madrasah bertanggung jawab atas penyelenggaraan ujian sekolah, sejak persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan. III. BAHAN UJIAN A. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan untuk setiap mata pelajaran disusun dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah/madrasah yang bersangkutan.
POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
9
B. Mata Pelajaran Ujian Mata pelajaran ujian sekolah/madrasah tahun pelajaran 2006/2007 sebagai berikut: BENTUK UJIAN PRAKTIK TERTULIS V -
No.
MATA PELAJARAN
1.
Bahasa Indonesia*)
2.
Bahasa Inggris*)
V
-
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
IPA IPS TIK/Keterampilan**) Quran Hadis Akidah Akhlak Fikih Sejarah Kebudayaan Islam Bahasa Arab
V V V V V
V V V V V V V V
KETERANGAN Mendengarkan, Berbicara, Menulis Listening, Speaking, Writing
Khusus MTs
Keterangan: *) Khusus mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, sekolah/madrasah boleh mengujikan satu, dua atau tiga aspek sesuai dengan kondisi sekolah. **) Khusus untuk sekolah/madrasah yang menggunakan kurikulum 2004 dan KTSP C. Kelompok Mata Pelajaran yang Dinilai oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan 1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia 2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Kelompok mata pelajaran Estetika 4. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan D. Mata Pelajaran Muatan Lokal dan Mata Pelajaran yang Menjadi Ciri Khas Sekolah/Madrasah Penilaian mata pelajaran muatan lokal dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas sekolah/madrasah ditentukan oleh sekolah/madrasah masing-masing. E. Penyiapan Bahan Ujian 1. Penyiapan bahan ujian sekolah/madrasah meliputi (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, perakitan), (3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan bahan ujian. 2. Perangkat naskah soal ujian sekolah/madrasah terdiri atas (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, blanko penilaian, blangko daftar hadir dan berita acara. 3. Penyiapan perangkat naskah soal dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah/madrasah penyelenggara atau kelompok sekolah/madrasah, berdasarkan kurikulum yang digunakan. POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
10
4. Tim penyusun perangkat naskah soal harus memenuhi syarat a. menguasai materi pelajaran yang akan diujikan; b. mempunyai kemampuan menyusun naskah soal, diutamakan bagi guru yang sudah dilatih dibidang penilaian pendidikan; c. memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggungjawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh kerahasiaan. 5. Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan. 6. Naskah soal diketik dengan tipe Times New Roman dengan ukuran font 12 (standar). 7. Naskah soal digandakan dengan ukuran kertas A4 dan jenis kertas HVO/HVS 70 gram atau CD 48,8. 8. Naskah soal dikemas dengan memperhatikan kelayakan kualitas kemasan. 9. Naskah soal disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaan. IV. PELAKSANAAN UJIAN A. Waktu Pelaksanaan 1. Ujian sekolah/madrasah dilaksanakan satu kali dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang ujian sekolah/madrasah. 2. Ujian sekolah/madrasah dilaksanakan setelah ujian nasional. 3. Jadwal pelaksanaan ujian untuk setiap mata pelajaran diatur oleh sekolah/madrasah penyelenggara. B. Pengaturan Ruang/Tempat Ujian Sekolah/madrasah penyelenggara ujian menetapkan ruang/tempat ujian. Syarat ruang/tempat ujian: 1. menggunakan ruang kelas yang aman dan layak untuk ujian serta jauh dari kebisingan; 2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta; 3. setiap meja diberi tanda nomor peserta ujian; 4. setiap ruang ujian disediakan denah tempat duduk peserta ujian sekolah/madrasah; 5. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian sekolah/madrasah harus dikeluarkan dari ruang ujian sekolah/madrasah; 6. pelaksanaan ujian praktik diatur oleh sekolah/madrasah penyelenggara sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kondisi sekolah/madrasah. C. Tata Tertib Peserta Ujian 1. Peserta memasuki ruangan ujian setelah bel tanda memasuki ruang ujian dibunyikan, yakni sepuluh menit sebelum ujian dimulai. POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
11
2. Peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun, kalkulator, hp, dan alat elektronik lain ke dalam ruang ujian. 3. Peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan dan tidak diperkenankan saling meminjam. 4. Peserta wajib mengisi daftar hadir. 5. Peserta mengerjakan soal sesuai dengan batas waktu yang disediakan. 6. Peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya kepada pengawas ujian. 7. Peserta yang datang terlambat hanya diperbolehkan mengikuti ujian setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah/madrasah penyelenggara dan tidak diberikan perpanjangan waktu. 8. Peserta yang akan meninggalkan ruangan selama ujian berlangsung, harus mendapatkan izin dari pengawas ujian. 9. Peserta dilarang menyontek atau bekerja-sama dengan peserta lain dan siapa pun. 10. Peserta yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu yang ditentukan, diperbolehkan meninggalkan ruang ujian setelah menyerahkan naskah soal dan lembar jawaban kepada pengawas ujian. 11. Peserta harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah bel tanda selesai ujian dibunyikan, lembar jawaban dan naskah soal disatukan dan ditinggalkan di meja masing-masing, dan meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang. 12. Peserta yang melanggar tata tertib ujian harus diberikan peringatan/teguran. Apabila peserta tersebut melakukan pelanggaran berikutnya, penyelenggara dapat mengambil langkah/memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran, dan dicatat dalam berita acara. 13. Tata tertib pelaksanaan ujian praktik disesuaikan dengan jenis praktik mata pelajaran yang bersangkutan. D. Ujian Susulan Ujian susulan diselenggarakan oleh penyelenggara ujian sekolah/madrasah dengan memperhatikan hal-hal berikut ini. 1. Ujian susulan diselenggarakan untuk peserta yang tidak dapat mengikuti satu atau lebih mata ujian utama berdasarkan alasan yang sah. 2. Ujian susulan menggunakan naskah soal ujian susulan; 3. Pelaksanaan ujian susulan dilakukan paling lambat satu minggu setelah ujian utama. E. Pengumuman Kelulusan Peserta Didik Pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh masingmasing satuan pendidikan paling lambat tanggal 23 Juni 2007. F. Pengawasan Ujian 1. Pengawas ujian sekolah/madrasah terdiri atas unsur guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung-jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan. POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
12
2. Pengawasan dilakukan dengan sistem silang murni antar sekolah/madrasah penyelenggara ujian. 3. Bila pengawasan antar sekolah/madrasah penyelenggara ujian tidak dapat dilakukan, pengawasan silang dilakukan antar guru mata pelajaran dalam satu sekolah/madrasah penyelenggara ujian. 4. Setiap ruang diawasi oleh dua orang pengawas ujian dan harus hadir 20 menit di ruang ujian sebelum ujian dimulai. 5. Guru mata pelajaran tidak diperbolehkan mengawasi pelaksanaan ujian sekolah/madrasah untuk mata pelajaran yang diajarkan. 6. Tugas dan tanggung jawab pengawas ujian selama ujian berlangsung. a. Melakukan pengecekan ruangan sesuai dengan tata ruang ujian sekolah. b. Membacakan tata tertib ujian sekolah/madrasah sebelum ujian dimulai. c. Membuka dan memeriksa kelengkapan bahan ujian sekolah/madrasah. d. Mengedarkan daftar hadir untuk ditandatangani oleh peserta ujian serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda peserta sebelum ujian dimulai. e. Membagikan lembar jawaban ujian kepada peserta ujian dan membimbing pengisian identitas peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai. f. Membagikan lembar soal kepada peserta ujian sekolah/madrasah dalam keadaan terbalik, sampai tanda waktu ujian sekolah/madrasah dimulai. g. Mengawasi pelaksanaan ujian sekolah/madrasah secara sungguh-sungguh dan tidak mengganggu pelaksanaan ujian. h. Tidak diperkenankan menjelaskan materi soal kepada peserta ujian. i. Menjaga ketenangan suasana ujian yang sedang berlangsung. j. Mengumpulkan dan mengecek kelengkapan lembar jawaban ujian sekolah/madrasah dan lembar soal setelah tanda batas waktu mengerjakan soal selesai. k. Menyusun lembar jawaban ujian secara berurut dari nomor peserta terkecil yang diletakkan paling atas. l. Memasukkan seluruh berkas lembar jawaban ujian sekolah dan daftar hadir ke dalam sampul kemudian menutup, menyegel dan menandatangani di lipatan tutup sampul. m. Menyerahkan lembar jawaban ujian sekolah dan naskah soal kepada sekolah/madrasah penyelenggara disertai dengan berita acara. V. PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN HASIL UJIAN A. Pemeriksaan dan Penilaian Hasil pekerjaan peserta ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh tim guru, dengan kriteria yang sudah ditetapkan. 1. Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan di sekolah atau tempat lain yang ditentukan oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara; 2. Pelaksanaan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif; 3. Pemeriksaan/koreksi hasil pekerjaan peserta ujian tertulis dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir. Jika terjadi perbedaan nilai ≥ 2,00 (skor 0 sd 10), maka diperlukan korektor ketiga dan rata-rata dari ketiganya dijadikan nilai akhir; 4. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru yang bersangkutan.
POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
13
B. Daftar Nilai Ujian 1. Daftar nilai ujian diterbitkan oleh sekolah/madrasah ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara;
penyelenggara
dan
2. Daftar nilai ujian diisi oleh panitia berdasarkan hasil ujian setiap peserta dalam bentuk angka dan huruf antara 1 sampai dengan 10, dengan pecahan 2 (dua) angka di belakang koma. VI. PENETAPAN KELULUSAN DAN IJAZAH A. Penetapan Kelulusan 1. Peserta ujian dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria a. telah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran yang diujikan; b. memiliki nilai rata-rata minimal 6,00 dengan nilai minimal setiap mata pelajaran yang diujiankan ditetapkan oleh masing-masing sekolah; c. memperoleh nilai minimal baik sikap/perilaku/budi pekerti (akhlak mulia) siswa yang bersangkutan. 2. Satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksud pada butir 1. Penentuan batas kelulusan di atas diumumkan kepada siswa, orang tua siswa dan masyarakat luas paling lambat tiga bulan sebelum ujian sekolah/madrasah dilaksanakan. 3. Jika satuan pendidikan menetapkan batas kelulusan di atas ketentuan batas lulus ujian sebagaimana butir 1 dan 2, perlu mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah dan melaporkannya ke Dinas Pendidikan Provinsi/Kandepag Kabupaten/ Kota sesuai dengan kewenangannya. 4. Penentuan kelulusan peserta ujian sekolah dilakukan oleh sekolah/madrasah melalui rapat dewan pendidik. 5. Penentuan kelulusan peserta ujian sekolah/madrasah yang menggabung dilakukan bersama-sama dengan sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah/madrasah. 6. Peserta didik yang dinyatakan lulus ujian nasional dan ujian sekolah/madrasah berhak memperoleh ijazah. B. Penulisan dan Penerbitan Ijazah 1. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh Pemerintah. 2. Distribusi ijazah ke sekolah/madrasah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Depag, berdasarkan laporan hasil ujian sekolah/madrasah dan hasil ujian nasional. 3. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima blanko ijazah dari penyelenggara ujian tingkat provinsi dan memeriksa keabsahan dan jumlahnya dengan disertai Berita Acara Serah Terima. 4. Sekolah Indonesia di Luar Negeri menerima blanko Ijazah dari Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, memeriksa keabsahan dan jumlahnya dengan disertai Berita Acara Serah Terima. 5. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian menerima Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang
POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
14
telah diisi oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi, atau dari Pusat Penilaian Pendidikan untuk Sekolah Indonesia di luar negeri. 6. Nilai Ujian Sekolah/Madrasah dan nilai Ujian Nasional dicantumkan dalam ijazah. 7. Pengisian blanko ijazah dilakukan oleh sekolah/madrasah penyelenggara ujian berdasarkan DKHUN, nilai hasil ujian sekolah/madrasah dan pedoman yang berlaku. 8. Ijazah diterbitkan dan ditandatangani oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara ujian serta dibubuhi stempel. 9. Bagi peserta didik yang mengikuti ujian di sekolah/madrasah lain, ijazah diterbitkan oleh sekolah/madrasah penyelenggara asal. 10. Sekolah/madrasah yang tidak menyelenggarakan ujian, menyerahkan hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan kepada sekolah/madrasah penyelenggara. VII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN Biaya penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Berikut komponen biaya pada setiap tingkatan penyelenggara. A. Penyelenggara di Tingkat Provinsi 1. Penggandaan dan pendistribusian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ke kabupaten/kota. 2. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Departemen Agama dalam rangka persiapan dan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah. 3. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah. B. Penyelenggara di Tingkat Kabupaten/Kota 1. Penggandaan dan pendistribusian SKL ke sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah/madrasah. 2. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dengan sekolah/madrasah penyelenggara ujian sekolah/madrasah dalam rangka persiapan dan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah. 3. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah. C. Penyelenggara di Tingkat Sekolah/Madrasah 1. Pengisian data calon peserta ujian sekolah dan pengiriman ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kandepag kabupaten/kota. 2. Pengisian kartu peserta ujian sekolah/madrasah. 3. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah. 4. Operasional penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah teori dan praktik, mencakup penulisan dan penggandaan soal, penyiapan dan pengadaan bahan ujian praktik, pengawasan pelaksanaan ujian dan pemeriksaan hasil ujian. 5. Pengambilan, pengisian dan penerbitan Ijazah. 6. Laporan Ujian Sekolah/Madrasah dikirim kepada Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota. 7. Sekolah penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah menyusun Rencana Kebutuhan Biaya Ujian Sekolah (RKBUS) sebagaimana pada butir 1 sd 6, kemudian POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
15
mengajukan RKBUS dimaksud Kabupaten/Kota setempat.
melalui
Dinas
Pendidikan/Kandepag
8. Sekolah/madrasah yang bergabung dengan sekolah/madrasah lain dalam menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah, menyusun Rencana Kebutuhan Biaya Ujian Sekolah (RKBUS) bersama dengan sekolah/madrasah penyelenggara, kemudian mengajukan RKBUS dimaksud melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kandepag Kabupaten/Kota setempat. VIII. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, membentuk dan menetapkan Tim Pemantau dan Evaluasi ujian sekolah/madrasah Tingkat Pusat. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota membentuk dan menetapkan Tim Pemantau dan Evaluasi ujian sekolah/madrasah sesuai dengan kewenangan masing-masing. Tim Pemantauan dan Evaluasi melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap penyelenggaraan ujian, meliputi persiapan, pelaksanaan sampai dengan pengumuman hasil ujian. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dapat melibatkan Dewan Pendidikan, Komite Sekolah dan asosiasi profesi pendidikan setempat. A. Pemantauan 1. Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota melakukan pemantauan penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah. 2. Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota melakukan pemantauan pelaksanaan ujian dengan langkah-langkah berikut: a. membentuk tim pemantau; b. menyusun instrumen pemantauan; c. melaksanakan pemantauan pada lokasi yang ditentukan; d. menyusun laporan hasil pemantauan. 3. Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota menindaklanjuti hasil pemantauan sesuai dengan kewenangannya. 4. Ruang lingkup dan jadwal pelaksanaan pemantauan disesuaikan dengan tahapan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah. B. Evaluasi 1. Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota melakukan evaluasi pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah. 2. Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota melakukan evaluasi pelaksanaan ujian dengan langkah-langkah berikut: a. menentukan tim evaluasi; b. menyusun instrumen evaluasi; c. melaksanakan evaluasi pelaksanaan ujian; d. mengolah hasil evaluasi; e. menyusun laporan hasil evaluasi. 3. Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota menindaklanjuti hasil evaluasi untuk pengembangan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah.
POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
16
C. Pelaporan 1. Sekolah/madrasah penyelenggara menyusun laporan yang terdiri atas laporan penyelenggaraan ujian dan laporan hasil ujian. Laporan pelaksanaan ujian sekolah memuat informasi antara lain tentang penyiapan bahan, pelaksanaan ujian sekolah/madrasah, pengawasan, penetapan batas nilai lulus ujian sekolah/madrasah, pemeriksaan hasil ujian sekolah/madrasah, permasalahan dan upaya pemecahannya, serta laporan hasil ujian sekolah/madrasah (mencakup: nilai ujian sekolah/madrasah setiap siswa dan nilai rata-rata tiap mata pelajaran). 2. Sekolah/madrasah penyelenggara ujian menyampaikan laporan ke tingkat kabupaten/kota. 3. Kabupaten/Kota menyusun laporan berdasarkan masukan dari sekolah/madrasah penyelenggara dan hasil pemantauan dan rekapitulasi laporan pelaksanaan ujian sekolah/madrasah dan hasil ujian sekolah/madrasah, kemudian menyampaikan laporan ke tingkat provinsi. 4. Provinsi menyusun laporan hasil pemantauan berdasarkan masukan dari kabupaten/kota, kemudian menyampaikan laporan ke tingkat pusat. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 18 Januari 2007 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KETUA,
PROF. DR. M. YUNAN YUSUF
POS US 2006-2007 SMP/MTs_18_Januari_2007
17