Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
I . ANALISIS SITUASI Berdasarkan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2010, prevalensi gizi kurang pada balita di Indonesia adalah sebesar 17,9 persen. Angka ini menunjukkan penurunan sejak tahun 1990 yaitu sebesar 31,0 persen. Meski demikian, di Indonesia masih akan ditemui sekitar 3,7 juta balita mengalami kekurangan gizi.1 Hasil data status gizi balita berdasarkan Riskesdas 2010 adalah:1 Status Gizi Balita menurut indikator BB/U ( Berat badan per umur): Secara nasional, prevalensi balita dengan berata badan kurang pada 2010 adalah 17,9% yang terdiri dari 4,9% gizi buruk dan 13,0% gizi kurang. Bila dibandingkan dengan target pencapaian MDG tahun 2015 tentang gizi kurang di negara berkembang yaitu 15,5% maka prevalensi balita dengan berat badan kurang secara nasional harus diturunkan minimal sebesar 2,4% dalam periode 2011 - 2015.1 Semua provinsi di Indonesia masih memiliki prevalensi berat badan kurang masih diatas batas standar menurut WHO yaitu 10,0%.1 Gambar 1.1 Grafik Prevalensi Status Gizi Kurang Menurut BB/U Indonesia Tahun 2007, 2010, dan 2013
Status Gizi Balita berdasarkan indikator BB/TB Prevalensi sangat kurus secara nasional tahun 2010 masih cukup tinggi yaitu 6,0% dan tidak banyak perbedaan dengan keadaan 2007 sebesar 6,2%. Demikian pula halnya dengan prevalensi kurus sebesar 7,3% pada tahun 2010 yang tidak berbeda banyak dengan keadaan tahun 2007 sebesar 7,4%.1
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
1
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Masalah kesehatan masyarakat sudah dianggap serius bila prevalensi balita kurus berdasarkan BB/TB antara 10,0-14% dan dianggap kritis bila di atas 15% (WHO,2010). Pada tahun 2010, secara nasional prevalensi BB/TB kurus pada balita masih 13,3%. Pada tahun 2013, secara nasional prevalensi kurus pada anak balita masih 12,1% yang artinya masalah kurus di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius.2 Gambar 1.2 Grafik Kecenderungan Prevalensi Status Gizi Kurang menurut BB/TB Indonesia tahun 2007, 2010, dan 2013
Berikut grafik perbandingan balita gizi kurang di puskesmas Kembangan Utara periode Januari hingga April 2014 (dari 20 posyandu yang terdiri atas 10 RW dan 16 RT). Di tahun 2013 terdapat 1481 balita di wilayah Kembangan Utara dengan 110 balita gizi kurang (7,4%). Oleh karena itu gizi kurang patut mendapat perhatian dari Puskesmas. Gambar 1.3 Grafik Gizi Kurang dibandingkan dengan jumlah Balita yang di timbang tahun 2014 di Puskesmas Kembangan Utara
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
2
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Pemilihan masalah didasarkan pada: -
Hasil survey basic six puskesmas : 1. Upaya Promosi Kesehatan 2. Upaya Kesehatan lingkungan 3. Upaya Kesehatan ibu dan anak serta KB 4. Upaya Perbaikan gizi masyarakat 5. Upaya Penanggulangan penyakit 6. Upaya Pengobatan
-
Masalah spesifik pada daerah Kembangan Utara yaitu jumlah balita dengan gizi kurang dari bulan Februari hingga April 2014 hanya turun sedikit padahal banyak balita yang memang sudah mendapat makanan tambahan berupa biskuit, susu, dan vitamin dari Puskesmas yang biasanya rutin diberikan setiap bulannya. Diperoleh berdasarkan wawancara dengan : 1. dr. Rosmawati selaku kepala puskesmas Kembangan Utara. 2. dr. Yuri Bella selaku dokter dan pembimbing di puskesmas Kembangan Utara. 3. Bidan Khulyatun selaku bidan, penanggungjawab posyandu dan poli KIA. 4. Kader posyandu Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara.
II. IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN PARADIGMA BLUM Skema Paradgima Blum di Halaman Berikutnya.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
3
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Genetik
Tidak dinilai
Physical o Kebersihan lingkungan kurang, peliharaan unggas yang dekat dg anak, pedagang makanan keliling yg tidak terjamin kebersihannya, Balita menderita penyakit penyerta seperti ISPA, Tb paru, dan diare Environment
Jumlah balita gizi kurang pada bulan Feb-Apr di Kelurahan Kembangan Utara hanya turun sedikit
Sociocultural
Medical care services : Perbedaan penilaian status gizi , KIE kader scr perorangan kurang
o Pendidikan ortu rendah, kurang Pengetahuan tentang gizi anak , kepercayaan untuk tidak memberikan
makanan tertentu (makanan bersantan)
Lifestyle : Pola makan anak : Frekuensi makan kurang, porsi makan tidak mencukupi kebutuhan, jenis makanan kurang bergizi Perilaku dan kebiasaan : Suka jajan sembarangan yg tidak bergizi, tidak cuci tangan, kurang menjaga kebersihan alat makan, tidak siapkan makanan anak sekolah
Pengambilan data paradigma Blum kami didasarkan hasil wawancara dengan orang tua yang datang ke posyandu di RW 07, RW 06, dan RW 02. Sebagian orang tua yang datang, kami ananmensis tentang pola makan anak, mulai dari frekuensi, porsi, dan jenis makanan serta kebiasaan dan perilaku keluarga mengenai kebersihan makan dan perilaku cuci tangan sehari-hari. Kami bertanya setidaknya 5 orang dari tiap posyandu namun memang kami hanya mencatat di catatan kecil, tidak dalam kuesioner. Dari seluruh anamnesis, kami dapatkan masalah di Paradigma Blum sebagai berikut : Status Kesehatan : Jumlah balita gizi kurang pada bulan Februari - April di Kelurahan Kembangan Utara hanya turun sedikit. 1. Genetik : tidak dinilai 2. Medical care services :
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
4
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Perbedaan penilaian status gizi di Posyandu (KMS) dengan di Puskesmas (Zscore).
KIE perorangan kurang dijalankan oleh bidan Puskesmas.
3. Lifestyle :
Pola makan anak o Frekuensi makan balita kurang dikarenakan sosial ekonomi kurang. o Porsi makan karbohidrat, protein, lemak tidak mencukupi kebutuhan karena jumlah yang dimakan sedikit (ada yg berdua dengan saudaranya dalam satu piring dengan porsi sedikit). o Jenis bahan makanan kurang bergizi karena kepercayaan orang tua tidak boleh makan makanan tertentu (makanan bersantan).
Perilaku dan kebiasaan o Anak suka jajan, seringkali tidak bergizi (contohnya es pewarna, tepung goreng, chiki). o Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan karena anak tidak diajarkan mencuci tangan dan ibu tidak cuci tangan sebelum menyiapkan makanan. o Kurang menjaga kebersihan alat makan seperti botol susu, piring, (botol susu tidak direbus, piring tidak dicuci bersih, makan dengan tangan yang tidak dicuci). o Orang tua tidak menyiapkan makanan anak sekolah karena terkait sosial ekonomi kurang, waktu memasak, dan lebih praktis membeli.
4. Environment :
Physical o Kebersihan lingkungan kurang terjaga (beberapa rumah dekat sungai, beberapa dekat pembuangan sampah). o Kebersihan peliharaan unggas (ayam) yang dekat dengan anak kurang terjaga. o Banyak pedagang makanan keliling di sekitar lingkungan rumah yang tidak terjamin kebersihannya. o Balita banyak menderita penyakit penyerta seperti ISPA, Tb paru, dan diare akibatnya kurus dan terjadi penularan sehingga jumlah balita dengan gizi kurang bertambah.
Sociocultural o Pendidikan orang tua tergolong rendah (SD dan SMP). o Pengetahuan tentang gizi anak kurang.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
5
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
o Ada kepercayaan untuk tidak memberikan makanan berlemak yang dimakan oleh orang tuanya (santan, goreng).
III. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH Prioritas masalah ditentukan dengan teknik non-scoring Delbeq dengan cara berdiskusi hasil temuan masalah dengan dokter Kepala Puskesmas, dokter Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara, bidan penanggung jawab Poli KIA dan Posyandu, kader Posyandu, beberapa orang tua peserta Posyandu serta sesama teman koass di Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara. Kami memilih teknik ini karena jika memakai scoring, kami kesulitan mendapatkan data yang dibutuhkan dari lingkup kerja di posyandu dan poli KIA. Berdasarkan hasil diskusi, ditemukan masalah paling banyak adalah dari segi lifestyle dalam Paradigma Blum seperti pola makan yang buruk mulai dari frekuensi, porsi, dan jenis makanan yang kurang bergizi serta perilaku dan kebiasaan anak dan keluarganya yang suka jajan sembarangan, tidak mencuci tangan, kurang menjaga kebersihan alat makan, dan seringkali malas menyiapkan makanan. Oleh karena itu kami akan melakukan intervensi pada aspek lifestyle. Kami mengambil intervensi dalam segi perilaku atau gaya hidup berdasarkan diskusi, masalah perilaku ini masih menjadi masalah utama dalam gizi kurang pada balita di wilayah Kembangan Utara. Kami berharap dengan memberikan intervensi di bagian ini, kesadaran, pengetahuan, dan perilaku sederhana yang terbentuk dapat menularkan ke lingkungan sekitar dari masing-masing keluarga sehingga jumlah gizi kurang dapat menurun di wilayah ini.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
6
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
IV. IDENTIFIKASI MASALAH PENYEBAB Fishbone Diagram :
Makanan kurang bergizi
Porsi makan sedikit Makanan sering dibagi dengan saudara Tidak nafsu makan karena sakit
Pengetahuan orang tua kurang Ekonomi kurang Kepercayaan orang tua tentang pantangan makanan
Biaya yang dibutuhkan lebih banyak
Kenyang karena sering jajan
Tidak dibawakan bekal
Beli lauk lebih praktis
Tidak cuci tangan
Anak kurang suka makanan rumah
Ekonomi kurang
Pengetahuan kurang Orang tua tidak mengajarkan
Frekuensi makan kurang
Orang tua sibuk kerja Anak suka jajan
Orang tua tidak siapkan makan
Cuci botol susu, tidak direbus
Perilaku / Lifestyle penyebab Gizi Kurang pada Balita
Jumlah botol kurang Pengetahuan kurang Kebersihan alat makan kurang
Berdasarkan hasil anamnesis, diskusi, dan pengamatan, kami menemukan masalah terutama pada gaya hidup keluarga mengenai pola makan mulai dari frekuensi, porsi, variasi, hingga kebersihan makanan dan alat makan. V. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DAN PENYUSUNAN INTERVENSI Intervensi yang akan dilakukan: Bina Keluarga Balita. Kegiatan: 1. Penapisan
peserta yaitu balita dengan status gizi kurang (KMS berada di garis
kuning selama 2x penimbangan dan di Z score BB/U termasuk gizi kurang) yang orang tuanya datang ke : a.
Poli KIA untuk berobat.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
7
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
b.
Posyandu Kelurahan Kembangan Utara karena ada kegiatan imunisasi dan penimbangan.
2. Promosi kesehatan berupa penyuluhan massal dan per keluarga tentang makanan bergizi dan bersih serta perilaku cuci tangan. a. Pembuatan poster tentang makanan bergizi dan cuci tangan yang benar untuk promosi kesehatan massal dan perorangan. 3. Pemberian tabel makanan dan tabel cuci tangan. a. Tabel makanan tersebut berisi 4 komponen utama dalam makanan bergizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin-mineral yang kami harapkan terisi lengkap selama periode intervensi. b. Tabel cuci tangan tersebut berisi frekuensi cuci tangan anak atau orang tua per hari selama satu minggu. 4. Pengumpulan dan evaluasi hasil data
Kami mengambil promosi kesehatan dan KIE per keluarga karena promosi kesehatan adalah upaya yang dilakukan kepada masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Menurut Bloom, tingkatan ranah perilaku kesehatan seseorang dapat terbentuk diawali dengan mendapat pengetahuan (knowledge), kemudian memiliki sikap merespon (attitude) lalu seseorang itu baru melakukan tindakan (practice).3 Sasaran: Sesudah diadakan penapisan di Posyandu dan poli KIA, kami memilih untuk tidak melakukan intervensi peserta di posyandu karena wilayahnya terlalu luas dan periode posyandu hanya satu bulan sekali di wilayah yang sama sehingga kami memilih untuk melakukan intervensi kepada peserta yang datang ke Poli KIA. Dari 7 orang yang datang, kami memilih 5 orang karena 2 orang yang lain ternyata termasuk gizi buruk. Waktu: Setiap hari Selasa dalam periode 5 mei 2014 – 3 Juni 2014.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
8
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Gambar 5.1 Brainstorming
Va. Tujuan
Tujuan Jangka Panjang: o
Mencegah
kekurangan
gizi
secara
berkesinambungan
sehingga
meningkatkan kecerdasan balita di Kelurahan Kembangan Utara.
Tujuan Jangka Menengah: o
Terjadi kenaikan status gizi kurang menjadi gizi baik pada balita dengan kenaikan berat badan minimal 200 gram tiap bulan di wilayah Puskesmas Kembangan Utara
Tujuan Jangka Pendek: o
Orang tua memahami pentingnya pemberian gizi yang seimbang untuk anak serta pentingnya untuk mencuci tangan.
o
Orang tua sudah bisa mengikuti dan menerapkan daftar menu makanan bergizi setiap hari sesuai yang telah diajarkan dengan penilaian tabel daftar makanan yang diisi lengkap di tiap kategori komponen yang tertulis pada tabel.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
9
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
o
Terdapat kenaikan berat badan pada balita dengan gizi kurang di Poli KIA dengan timbangan yang sama dalam seminggu evaluasi.
o
Balita dan orang tua yang mengikuti kegiatan Bina Keluarga dan Balita mengerti, memahami, dan malakukan cuci tangan dengan cara benar.
Log Frame Goals : Masukan
Kegiatan
Keluaran
Dampak Pendek
1. Man
:
koass,
Penyuluhan
tua
Orang
mengerti
ttg
tua
Panjang
Terjadi
Mencegah
memberika
kenaikan
kekurangan
keluarga
masal
peserta, pasien
puskesmas
makanan
n makanan
status gizi
gizi secara
puskesmas.
dan
bergizi
bergizi
kurang
terus menerus
perorangan di
seimbang bagi
seimbang
menjadi gizi
sehingga
poli
balita
dan
bagi balita
baik pada
meningkatkan
tentang
perilaku
cuci
balita
kecerdasan
makanan
tangan yg baik
dengan
balita di
bergizi
dan benar
kenaikan
wilayah
seimbang dan
berat badan
Puskesmas
cuci tangan.
minimal 200
Kembangan
gram tiap
Utara
2. Money : biaya sendiri 3. Method
:
penyuluhan masal
dan
perorangan 4. Material : poster gizi
di
Orang
Menengah
KIA
seimbang,
poster
cuci
bulan di
tangan, sabun,
wilayah
wastafel,
Puskesmas
air
bersih, tissue 1. Man
:
Kembangan
koass, 1. Membuatka
Orang
tua
makanan
mampu
keluarga
n
peserta.
makanan
bergizi
menerapka
bergizi
seimbang dan
n
seimbang
tabel
makanan
dan
tangan terisi
2. Money : biaya sendiri 3. Method
:
pengisian tabel setiap hari
tabel
cuci tangan 2. Menjelaska
4. Material : tabel makanan bergizi,
tabel
Tabel
cuci
menu
bergizi sehingga ada
n pengisian
kenaikan
kedua tabel
berat
tabel 3. Orang
tua
badan dan
cuci
tangan,
mengisi
menerapka
kertas,
printer,
tabel yang
n cara cuci
telah
tangan
diberikan
baik
pen, timbangan.
4. Evaluasi Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
Utara
yg dan
benar.
10
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
tabel
yg
telah diisi
Vb. Indikator untuk mengukur keberhasilan Indikator untuk mengukur keberhasilan tujuan jangka pendek: o
Tabel makanan terisi lengkap di tiap kategori komponen selama periode intervensi (minimal lengkap 3 hari dari tiap 7 hari evaluasi).
o
Orang tua paham dan dapat menjawab pertanyaan mengenai makanan bergizi untuk balita (terjawab 3 dari 5 pertanyaan) :
o
o
Apa contoh makanan sumber tenaga atau karbohidrat ?
o
Apa contoh makanan zat pembangun atau protein ?
o
Mengapa pemberian gizi seimbang penting untuk balita?
o
Apa contoh makanan yang mengandung vitamin dan mineral?
o
Apa contoh makanan yang mengandung lemak?
Terdapat kenaikan berat badan pada balita yang mengikuti kegiatan Bina Keluarga dan Balita minimal 100 gram dalam satu minggu.
o
Tabel cuci tangan terisi minimal 5x (5 momen cuci tangan) setiap hari selama 1 minggu.
Petunjuk pengisian tabel : Tabel makanan bergizi diisi dengan menu makan yang dimakan anak setiap hari. Para orang tua diajarkan untuk memberi makan balita sesuai dengan komponen makanan yang tercantum dalam tabel. Setelah itu para orang tua menuliskan berapa kali (frekuensi) makan jenis makanan tersebut dalam satu hari.
Tabel cuci tangan diisi berdasarkan jumlah orang tua atau balita mencuci tangan dengan cara yang benar (memakai sabun dan teknik yang sudah diajarkan). Kami harapkan minimal 5x dalam satu hari pada momen-momen cuci tangan yang telah diajarkan.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
11
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Gambar 5.1 Tabel Makanan bergizi
Gambar 5.2 Tabel cuci tangan
VI. PELAKSANAAN INTERVENSI Timeline, Gnantt Chart dan Flow Chart berada di halaman berikut.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
12
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Tabel 6.1 Timeline Kegiatan
Tanggal
Timeline Kegiatan 1. 2.
3.
4. 5.
6. 7.
8. 9. 10.
11.
12. 13.
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
Identifikasi masalah Puskesmas Diskusi tentang masalah puskesmas dengan Kepala Puskesmas dan staff Rapat untuk menentukan masalah yang dipilih Mengajukan kasus Rapat untuk menentukan pengambilan sample di Poli KIA Pengambilan pasien di KIA Ikut serta Posyandu untuk menjaring peserta program intervensi (RW 06, 07, 01) Persiapan rencana intervensi Membuat poster edukasi untuk orangtua peserta Pelaksanaan intervensi tiap hari Selasa Evaluasi intervensi tiap hari Selasa + Pencatatan Konsultasi dengan pembimbing Pemberian kenangkenangan kepada keluarga peserta
Tabel 6.2 Gantt Chart Kegiatan No
Kegiatan
Tujuan & Target
Sasaran Populasi
Tempat
Waktu
Pelaksa na
Rencana Penilaian
Kesulitan
1.
Rapat memilih kasus di komunitas puskesmas
Tujuan : memilih kasus masalah di komunitas Puskesmas
-
Puskesm as Kembang an Utara
Senin, 5 dan 6 Mei 2014
Koass
-
-
Target : medapatkan masalah yang akan diintervensi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
13
2
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
No
Kegiatan
Tujuan&Target
Sasaran
Tempat
Waktu
Pelaksa naan
Rencana Penilaian
Kesulitan
2.
Rapat merencanak an intervensi di komunitas
Tujuan : menyusun rencana intervensi yang akan dilaksanakan
-
Puskesm as Kembang an Utara
8,9,10 Mei 2014
Koass
-
-
-
Puskesm as Kembang an Utara
10-15 Mei 2014
Koass
-
-
Orangtua balita
Poli KIA
Sabtu, 17 Mei 2014
Koas
-
-
Target : membuat rencana dlm bentuk timeline 3.
Persiapan melakukan penapisan dan intervensi
Tujuan : menyiapkan alat edukasi pada peserta dan mencatat jadwal posyandu Target menjaring komunitas melalui posyandu membuat edukasi
4.
:
dan alat
Membuat poster edukasi makanan sehat
Alat edukasi bagi orangtua
5.
Mengikuti kegiatan posyandu Rw 07
Menapis balita gizi kurang
Peserta balita posyandu dengan KMS berada di garis kuning, dan zscorenya menunjukkan gizi kurang
Posyandu Rw 07
Selasa, 13 Mei 2014
Bidan, Koass
-
-
6.
Mengikuti kegiatan posyandu Rw 06
Menapis balita gizi kurang
Peserta balita posyandu dg KMS berada di garis kuning, danz-scorenya menunjukkan gizi kurang
Posyandu Rw 06
Senin, 19 Mei 2014
Bidan, Koass
-
Terlambat datang ke Posyandu
Target : Melihat dan mengerti makanan sehat
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
14
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
No
Kegiatan
Tujuan&Target
Sasaran
Tempat
Waktu
Pelaksa na
Rencana Penilaian
Kesulitan
7.
Edukasi orangtua peserta
Memberi pengajaran kepada orangtua tentang pola makan dan jenis makanan yang baik untuk anak
2 peserta balita
Poli KIA
Selasa, 20 Mei 2014
Koas
-
Orangtua peserta tidak datang
Memberikan daftar makanan yang harus dimakan dalam 1 minggu
Melihat makan, perbaikan makanan, makan
Orangtua balita
Poli KIA
Selasa, 20 Mei 2014
Koas
-
Kurang antusias
9.
Kegiatan posyandu di RW 02
Menapis balita gizi kurang
Peserta balita posyandu dengan KMS berada di garis kuning, dan zscorenya menunjukkan gizi kurang
Posyandu Rw 02
Jumat, 23 Mei 2014
Bidan, koass
-
Sedikit balita yang sesuai kategori yang diinginkan
10.
Pelaksanaan intervensi cuci tangan
Edukasi kebersihan
Orangtua dan Balita
Poli KIA
Senin, 26 Mei 2014
Koas
-
-
Orangtua dan Balita
Poli KIA
Senin, 26 Mei 2014
Koas
Kenaikan berat badan dan pengisian tabel makanan
Ada peserta yang tidak datang
8.
2
pola jenis pola
Target : orangtua mau melaksanakan program
Target : pemahaman kebiasaan cuci tangan/hidup bersih 11.
Evaluasi program tabel makanan bergizi
Evaluasi pengisian tabel makanan dan kenaikan berat badan balita Target : adanya kenaikan berat badan balita dan tabel makanan telah terisi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
Selasa, 3 Juni 2014
15
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
No
Kegiatan
Tujuan&Target
Sasaran
Tempat
Waktu
Pelaksa naan
Rencana Penilaian
Kesulitan
12.
Evaluasi intervensi cuci tangan
Evaluasi pengisian tabel cuci tangan
Orangtua dan Balita
Poli KIA
Selasa, 3 Juni 2014
Koas
Dikatakan berhasil bila cuci tangan minimal 3x/hari
Ada peserta yang tidak datang
Orang tua dan balita
Poli KIA
Selasa, 3 Juni 2014
Koass
-
-
Target : tabel cuci tangan telah terisi 13.
Pemberian kenangkenangan kepada keluarga peserta
Tujuan : memberikan apresiasi atas partisipasi keluarga demi kesehatan balitanya
Gambar 6.1 Flowchart Pelaksanaan Kegiatan
Setelah menentukan masalah dan membuat rencana program Bina Keluarga Balita, kami melakukan persiapan seperti membuat poster, materi edukasi, serta tabel cuci tangan dan tabel makanan bergizi. Kemudian, kami melakukan penapisan peserta di Posyandu dan Poli KIA.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
16
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Setelah pelaksanaan penapisan peserta di Posyandu dan Poli KIA, kami melaksanakan intervensi yaitu melakukan penyuluhan kepada keluarga peserta tentang gizi seimbang bagi anak balita, fungsi makan makanan bergizi, 4 komponen penting zat gizi yang sebaiknya terpenuhi dalam makanan seperti sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral, serta penyuluhan tentang cuci tangan yang berisi cara serta waktu cuci tangan yang benar menggunakan poster sebagai alat bantu edukasi. Kami juga meminta agar keluarga peserta kembali kontrol 1 minggu kemudian untuk dievaluasi kembali melalui indikator yang telah kami tetapkan. Setelah data hasil intervensi terkumpul, kami melakukan evaluasi untuk peserta dan memberikan kenang-kenangan atas partisipasi peserta. Terakhir, kami menyerahkan laporan dan program yang kami lakukan kepada Puskesmas Kembangan Utara untuk dievaluasi lebih lanjut kelebihan dan kekurangannya sehingga pada akhirnya diharapkan program ini dapat diterapkan di Puskesmas Kembangan Utara. VII. MONITORING Cara pemantauan rutin setiap Selasa kontrol di Poli KIA untuk mengumpulkan data tabel makanan bergizi dan tabel cuci tangan lalu dilakukan pengukuran BB-TB balita dan pencatatan. No
Plan
1
Promosi kesehatan Membuat ttg bergizi
Do
Check
Actuating
poster Penyuluhan masal Melakukan
makanan makanan bergizi sulit dan
dipahami penyuluhan
cara dan poster cuci pasien poli karena perorangan
cuci tangan yang tangan.
situasi
baik dan benar.
sehingga
Penyuluhan masal perorangan puskesmas
yg
kepada
ramai peserta yang telah di peserta tapis di poli KIA
dan penyuluhan kurang di fokus. dan
poli KIA. 2
Intervensi program Membuat tabel
tabel Tabel belum terisi Melakukan
makanan kemudian
bergizi dan tabel diberikan cuci tangan
lengkap
sesuai penyuluhan
dan yang diharapkan
dijelaskan kepada
KIE
kembali ttg pentingnya makanan bergizi.
orang tua peserta agar diisi dengan benar. Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
17
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Berikut ini adalah tabel yang kami gunakan untuk monitoring intervensi kami kepada tiap keluarga. Dalam tabel ini kami evaluasi apakah pengisian tabel makanan dan cuci tangan dapat berjalan, juga pengetahuan orang tua tentang apa yang sudah kami edukasikan, serta berisikan kesulitan atau perbaikan yang perlu kami berikan kepada orang tua peserta. Gambar 7.1 Tabel Monitoring Intervensi
Tabel 7.1 Evaluasi Kenaikan Berat Badan
Peserta R
L/P L
BB(kg) 7,8
M
Usia 17 bulan 4 tahun
L
12,6
FA
2 tahun
L
9,0
FI
1 tahun 5 bulan 1 tahun 2 bulan
L
7,8
L
7,5
K
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
TB(cm) BB/TB 76 Kurus (<-2 SD s/d >-3 SD) 98,5 Kurus (<-2 SD s/d >-3 SD) 79,5 Kurus (<-2 SD s/d >-3 SD) 74 Kurus (<-2 SD s/d >-3 SD) 69 Normal (-2 SD s/d 2 SD)
BB/U Gizi kurang Gizi kurang Gizi kurang Gizi kurang Gizi kurang
18
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Hasil intervensi :
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
19
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Grafik Berat Badan Peserta Intervensi
Berat Badan (Kg)
14 12 10 8 6 4 2 0 BB Awal (Kg) BB Setelah Minggu 1 (Kg) BB Setelah Minggu 2 (Kg)
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
R
M
FA
FI
K
7.8 7.5 7.8
12.6 13 12.9
9 9.2 9.4
7.8 8.2 0
7.5 7.6 0
20
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Tabel 7.2 Tabel Evaluasi Pemahaman Orang Tua tentang Makanan Bergizi Seimbang
FA FI R K M
1 X
2 X
3 X X X
4
5
Total jawaban benar 4 4 3 5 4
Keterangan Pertanyaan: 1. Apa contoh makanan sumber tenaga atau karbohidrat ? 2. Apa contoh makanan zat pembangun atau protein ? 3. Mengapa pemberian gizi seimbang penting untuk balita? 4. Apa contoh makanan yang mengandung vitamin dan mineral? 5. Apa contoh makanan yang mengandung lemak?
Selama periode intervensi, kami melakukan intervensi untuk memperbaiki pola makan para peserta. Sebelum intervensi, kami telah melaksanakan KIE tentang makanan bergizi dan cara serta kapan perlu cuci tangan yang benar. KIE makanan bergizi kami berisi tentang apa saja makanan yang diperlukan dan fungsi dari komponen bahan makanan tersebut bagi balita. KIE cuci tangan berisi cara singkat mencuci tangan sesuai standar yang benar serta dipraktikkan langsung di depan keluarga peserta. Pasien juga kami beritahu untuk kontrol kembali setiap minggu selama periode intervensi. Grafik evaluasi tabel makanan bergizi menjelaskan berapa kali dalam sehari dari keseluruhan komponen makanan bergizi yang balita makan. Komponen gizi yang kami buat terdiri dari 4 komponen yakni makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak serta Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
21
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
vitamin dan mineral. Pada indikator, kami menetapkan bahwa intervensi berhasil apabila dalam makanan balita terpenuhi 4 komponen gizi sebanyak minimal 3 hari tiap 7 hari selama 14 hari periode intervensi. Didapatkan ada 3 balita yang dikatakan berhasil, namun ada 1 balita yang belum berhasil dikarenakan kesulitan ibu memberi makan balita tersebut. Kenaikan berat badan minimal 100 gram setiap minggu merupakan salah satu indikator keberhasilan intervensi makanan bergizi. Grafik berat badan peserta intervensi menunjukkan terjadi kenaikan berat badan pada 3 balita dan dinyatakan berhasil. Namun ada 2 balita yang sempat mengalami penurunan berat badan yang kemungkinan dikarenakan sakit ISPA yang dideritanya selama masa intervensi. Tabel evaluasi pemahaman orang tua tentang makanan bergizi bagi balita menjelaskan berapa pertanyaan yang mampu dijawab benar oleh orang tua setelah mendapatkan penyuluhan tentang makanan bergizi. Indikator keberhasilan pemahaman orang tua ialah dapat menjawab 3 dari 5 pertanyaan yang diberikan. Tabel menunjukkan orang tua peserta sudah memahami tentang pentingnya makanan bergizi seimbang bagi balita, contoh makanannya dan fungsi dari makanan tersebut. Didapatkan semua peserta dinyatakan berhasil sesuai indikator yang telah ditetapkan. Hasil intervensi cuci tangan digambarkan melalui grafik frekuensi cuci tangan. Grafik menunjukkan frekuensi cuci tangan keluarga peserta per hari selama 1 minggu periode intervensi. Indikator yang ditetapkan adalah dikatakan berhasil apabila minimal cuci tangan dengan cara yang benar 5 kali dg minimal 5 moment cuci tangan yang benar setiap harinya. Dari hasil intervensi, didapatkan bahwa semua peserta belum berhasil memenuhi indikator yang telah ditetapkan. VIII EVALUASI PADA AKHIR KEGIATAN
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
22
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
No
Variabel
Tolok Ukur
Kesenja
Data Kenyataan
-ngan
1
Masukan :
1.Melibatkan
1. Tenaga
Puskesmas,
2. Dana 3. Sarana 4. Metode
kader
Kepala 1. Program Bina Keluarga 1. Ada Bidan,
posyandu
seluruh Balita
belum
melibatkan
Kembangan seluruh kader posyandu dan
Utara, seluruh orang tua dan seluruh orang tua dan balita balita dengan gizi kurang di dengan Kelurahan Kembangan utara 2.Tersedia
dana
puskesmas program
untuk
Bina
gizi
kurang
Kelurahan
di
Kembangan 2. Ada
dari Utara.
menunjang 2.
Keluarga
Dana
dan berasal
Balita
yang
digunakan
dari dana pribadi
koass
Puskesmas
3. Tersedia sarana alat edukasi Kembangan Utara dan Orang berupa poster, timbangan berat tua peserta program Bina badan
dan
pengukur
Alat
Tabel Makanan bergizi dan Cuci poster, untuk
Promosi
intervensi tentang
kesehatan pengisian
makanan
edukasi
berupa
timbangan
berat
menunjang badan dan pengukur tinggi
program Bina Keluarga Balita. 4.
ada
tinggi Keluarga dan Balita
badan, KMS, Tabel Z Score, 3.
tangan
3. Tidak
badan, KMS, Tabel Z Score,
dan Tabel makanan bergizi dan 4. Ada tabel Cuci
tangan
tersedia
bergizi Puskesmas
di
Kembangan
seimbang dan cuci tangan di Utara. seluruh posyandu puskesmas 4. Promosi kesehatan dan Kembangan Utara
intervensi tentang makanan bergizi dan cuci tangan di poli KIA puskesmas Kembangan Utara
2
Proses
1. Perencanaan program yang 1.
1. Planning
melibatkan seluruh posyandu, puskesmas, bidan, kader ttg ada
2. Organizing
Rapat
3.Actuating
kader, dan anggota puskesmas masalah
4. Controlling
Kembangan Utara
dengan
gizi
Ka 1. Tidak
kurang,
mempersiapkan alat edukasi,
2. Membentuk tim penyuluh, tim menyusun jadwal intervensi. persiapan sarana promkes, tim 2.
Tidak
membentuk
tim 2. Ada
pengawas dan tim pelaksana tersebut, hanya membentuk untuk tiap kegiatan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
tim pelaksana tiap kegiatan.
3. Ada
23
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
3. Melibatkan semua peserta 3. Mendapatkan 5 peserta posyandu
Kelurahan program bina keluarga balita,
Kembangan
Utara
sebagai kegiatan dilakukan di Poli KIA
peserta program Bina Keluarga puskesmas Balita 4.
Kembangan
Utara
Evaluasi
program
4. Ada
bina 4. Program berjalan sesuai
keluarga balita, evaluasi data jadwal, data yang diperlukan hasil
intervensi.
pengawas
untuk
Adanya
tim terkumpul,
alat
yang
melakukan disiapkan terpakai. Tidak ada
kontrol terhadap program yang tim dilakukan.
pengawas
yang
melakukan kontrol terhadap program yang dilakukan.
3
Output
1. Orang tua memahami dan 1. Orang tua memahami dan 1. Tidak menerapkan
ttg
bergizi dan cara
makanan menerapkan makanan bergizi waktu cuci dan
tangan yang benar
cuci
Tabel
tabel cuci tangan terisi sesuai lengkap indikator keberhasilan program Terdapat
kenaikan
dengan
benar
2. Tabel makanan bergizi dan 2.
3.
tangan
Ada
makanan dan
tangan belum
terisi 2. Ada
tabel
cuci
terisi sesuai
berat indikator
badan pada balita minimal 100 3. semua peserta mengalami 3. Tidak gram selama periode intervens
kenaikan
berat
badan,
namun ada 2 peserta yang sempat turun di evaluasi
IX KESIMPULAN Dari hasil kegiatan, intervensi dan evaluasinya dapat disimpulkan bahwa : 1. Orang tua peserta memahami pentingnya pemberian makanan bergizi untuk balita 2. Belum semua orang tua peserta mampu menyediakan makanan bagi balita sesuai dengan 4 komponen gizi penting. 3. Belum semua keluarga peserta mengerti dan melaksanakan cuci tangan dengan cara yang benar. 4. Terdapat kenaikan berat badan pada balita peserta setelah periode intervensi tabel makanan bergizi.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
24
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
X SARAN DAN TINDAK LANJUT 1. Bagi sasaran / tempat dilakukannya intervensi a. Tetap melanjutkan program yang sudah dijalankan yaitu pemberian makanan dengan 4 komponen gizi pada balita dan meningkatkan perilaku cuci tangan dengan cara dan waktu yang benar. b. Segera membawa balita berobat apabila sakit karena mempengaruhi asupan makanan balita. 2. Bagi puskesmas a. Memperbanyak penyuluhan tentang pentingnya makan makanan bergizi kepada orang tua balita di Posyandu dan Puskesmas Kembangan Utara b. Memperbanyak penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat, termasuk cuci tangan dengan cara yang benar. c. Menilai dan mengevaluasi program yang telah dijalankan sehingga apabila hasilnya baik, program ini dapat dipertimbangkan untuk dilanjutkan dalam komunitas yang lebih besar. 3. Bagi pemerintah a. Lebih memperhatikan permasalahan gizi kurang pada balita sehingga jumlah balita dengan gizi kurang semakin berkurang. 4. Bagi tim selanjutnya a. Mengevaluasi program yang telah dijalankan. b. Berpartisipasi mengembangkan solusi lain dalam menanggulangi masalah. gizi kurang pada balita, khususnya di Puskesmas Kembangan Utara. TIM 1. Lupita Wijaya (406127050) 2. Maria Marcella (406127053) 3. Bill Kartolo (406127058) Jakarta, 12 Juni 2014 Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kembangan Utara (dr.Rosmawati Wijaya)
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
25
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Riskesdas 2010.Jakarta:Badan Departemen Kesehatan RI;2010.Available from : http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2010/Hasil%20Riskesdas%202010.pdf 2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Riskesdas 2013.Jakarta:Badan Departemen Kesehatan RI;2013.Available from : http://depkes.go.id/downloads/riskesdas2010/Hasil%20Riskesdas%202010.pdf 3. Notoatmodjo,Prof.Dr.S. Promosi Kesehatan, edisi 1. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005: 4364.
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
26
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
LAMPIRAN Penapisan di Posyandu
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
27
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Penyuluhan masal di Puskesmas ttg Makanan Bergizi dan Cuci Tangan yang benar
Poli KIA sbg sarana penyuluhan perorangan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
28
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Intervensi KIE Makanan Bergizi dan Program Tabel Makanan Bergizi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
29
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Intervensi KIE Program Tabel Cuci Tangan
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
30
Laporan Diagnosa Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Jumlah Balita Gizi Kurang di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta, Periode 5 Mei 2014 sampai 3 Juni 2014
Pemberian Kenang-kenangan/Evaluasi Akhir
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 28 April 2014 sampai 21 Juni 2014
31