Portofolio Orkitis.docx

  • Uploaded by: Maria Marcella
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Portofolio Orkitis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,478
  • Pages: 6
Borang Portofolio Kasus Orkitis Nama Peserta : Maria Marcella Nama Wahana : RS Pertamina Balikpapan Topik : Orkitis Tanggal (Kasus) : 14 Januari 2016 Nama Pasien Sdr. AM Nomor RM: R12066696 Tanggal Persentasi : 15 Mei 2016 Nama Pendamping : dr M.N. Khaeruddin,Sp.B Tempat Persentasi : RS Pertamina Balikpapan Obyektif Persentasi: 1. Bidang: Keilmuan, Tinjauan Pustaka, Diagnostik, Manajemen 2. Siklus hidup pasien: Dewasa 3. Deskripsi: seorang pria datang berobat ke IGD RS Pertamina dengan keluhan nyeri pada bagian skrotum-testis 4. Tujuan: Mendiagnosis orkitis serta managemennya pada dewasa □ Keilmuan □ Ketrampilan □ Penyegaran □ Tinjauan Pustaka □ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa □ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil Bahan Tambahan □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit Cara Membahas □ Diskusi □ Persentasi dan Diskusi □ Email □ Pos Nama Klinik : IGD RS Pertamina Telp : 0542-422500 Terdaftar Sejak Balikpapan Data Utama Untuk Bahan Diskusi 1. Diagnosis/ Gambaran Klinis : Diagnosis : Orkitis Sinistra Keluhan : nyeri perut kiri, tembus hingga belakang dan paha kiri sejak kemarin, skrotum bengkak. RPD : pernah masuk RS dengan keluhan serupa di skrotum sekitar 6 bulan yll Pemeriksaan Fisik   KU: tampak sakit sedang, Kes : compos mentis  VS: TD: 120/80 S/N: 37,90C / 88 x/m  Head Ear Nose Throat: konjungtiva anemis -/- ikterik -/ Regio Thoraks:  Inspeksi: simetris  Papasi : hemitorak kiri dan kanan simetris  Perkusi: sonor di seluruh lapang paru  Auscultasi : Rh: -/- Wh -/ Regio Abdomen:  Inspeksi: dbn  Papasi & Perkusi: supel, timpani, nyeri tekan (-)  Auscultasi : BU + normal  Regio Ekstremitas  dalam batas normal  Regio Genitalia :  Testis : Skrotum edema +/+, hiperemis +/-, hangat +/-, nyeri tekan +/ Penis : dalam batas normal

2. 3. 4. 5. 6. 7.

 KGB inguinal tak teraba Riwayat Pengobatan: Riwayat Kesehatan/ Penyakit: Pasien pernah MRS dengan keluhan dan keadaan serupa sekitar 6 bulan yang lalu. Riwayat Keluarga: tidak diketahui Riwayat Pekerjaan: pasien tidak bekerja Riwayat Imunisasi: imunisasi lengkap Lain-lain : Pemeriksaan Penunjang di RSPB

Darah Lengkap 14 Jan 2016 Hb : 14.8 g/dl Hct: 43.4 % RBC : 4.82 x 106 WBC : 19970/uL PLT : 412000 Diff Count : B/E/N/L/M : 0/1/81/13/5 %

Darah Lengkap 18 Jan 2016 Hb : 14.9 g/dl Hct: 43.9 % RBC : 4.83 x 106 WBC : 8150/uL PLT : 423000 Diff Count : B/E/N/L/M : 1/6/59/25/9 %

Urine test 15 Jan 2016 : Urine test 15 Jan 2016 : Epitel 13.8 Epitel 0.0 Leukosit urin 100 Leukosit urin negatif Albumin urin 25 Albumin urin negatif Lekosit sedimen 31.2 Lekosit sedimen 2.0 Eritrosit sedimen 4.9 Eritrosit sedimen 0.0 USG Scrotum 15 Jan 2016 : Kesan : Orkitis testis kiri Tinjauan Pustaka 1. R. Sjamsuhidajat. Jong, W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC. 2. Mark, B. 2010. Orchitis- Department of Emergency Medicine. http://emedicine.medscape.com/article/777456. Diakses tanggal 2 December 2015 Hasil Pembelajaran 1. Diagnosis Orkitis dan Diferantial Diagnosisnya. 2. Pemeriksaan Fisik dan penunjang Orkitis 3. Mempelajari Komplikasi orkitis dan pencegahannya. 4. Management dari orkitis

1. Subjektif Pasien datang ke IGD RSPB dengan keluhan skrotum membengkak sejak kemarin. Nyeri di skrotum saat ditekan. Nyeri perut kiri bawah hingga ke paha, tembus ke belakang sejak kemarin. RPD : pernah masuk RS dengan keluhan serupa sekitar 6 bulan lallu. 2. Objektif Identitas: • Nama : Sdr. AM • Jenis Kelamin : Laki-Laki • Tanggal lahir : 21 Agustus 1988 ( 34 tahun ) • Hari masuk RS : 14 Januari 2016 ( IGD )    



 

KU: tampak sakit sedang, Kes : compos mentis VS: TD: 120/80 mmHg S/N: 37,90C / 88 x/m Head Ear Nose Throat: konjungtiva anemis -/- ikterik -/Regio Thoraks:  Inspeksi: simetris  Papasi : hemitorak kiri dan kanan simetris  Perkusi: sonor di seluruh lapang paru  Auscultasi : Rh: -/- Wh -/Regio Abdomen:  Inspeksi: dbn  Papasi & Perkusi: teraba spleen Schuffner II  Auscultasi : BU + normal Regio Ekstremitas  dalam batas normal Regio Genitalia :  Testis : Skrotum edema +/+, hiperemis +/-, hangat +/-, nyeri tekan +/ Penis : dalam batas normal  KGB inguinal tak teraba

Pemeriksaan Penunjang : Darah Lengkap 14 Jan 2016 Hb : 14.8 g/dl Hct: 43.4 % RBC : 4.82 x 106 WBC : 19970/uL PLT : 412000 Diff Count : B/E/N/L/M : 0/1/81/13/5 %

Darah Lengkap 18 Jan 2016 Hb : 14.9 g/dl Hct: 43.9 % RBC : 4.83 x 106 WBC : 8150/uL PLT : 423000 Diff Count : B/E/N/L/M : 1/6/59/25/9 %

Urine test 15 Jan 2016 : Epitel 13.8 Leukosit urin 100 Albumin urin 25 Lekosit sedimen 31.2 Eritrosit sedimen 4.9 USG Scrotum 15 Jan 2016 : Kesan : Orkitis testis kiri

Urine test 15 Jan 2016 : Epitel 0.0 Leukosit urin negatif Albumin urin negatif Lekosit sedimen 2.0 Eritrosit sedimen 0.0

3. Assesment Pengertian dan Epidemiologi Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi. Sebagian besar kasus berhubungan dengan infeksi virus gondong , namun, virus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis. Kejadian diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki. Dalam orchitis akibat gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10 tahun). Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis (epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15 tahun atau pada pria lebih tua dari 50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak (BPH). Etiologi     



Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum. Infeksi Coxsackievirus tipe A, varicella, dan echoviral jarang terjadi. Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, Actinomycetes Trauma sekitar testis Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcus, Streptococcus Idiopatik Diagnosis Anamnesis 

Orchitis ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan.

 Nyeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri yang hebat.  Kelelahan / mialgia  Kadang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan  Demam dan menggigil  Mual  Sakit kepala Pemeriksaan Fisik o o o o

Pembesaran testis dan skrotum Erythematous kulit skrotum dan lebih hangat. Pembengkakan KGB inguinal Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis

Pemeriksaan Penunjang  Diagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.  Pemeriksaan darah tidak dapat membantu menegakkan diagnosis orchitis.  USG dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis. Diferensial Diagnosis   

Epididimitis Hernia scrotalis Torsio testis: kemungkinan besar jika nyeri memiliki onset tiba-tiba dan parah. Lebih umum pada pria di bawah 20 tahun (tetapi bisa terjadi pada usia berapapun). Membedakan torsi testikular ini dalam diagnosis sangat penting dari segi bedah.  Tumor testis  Hydrocele Penatalaksanaan Pengobatan suportif: Bed rest, analgetik, elevasi skrotum. Yang paling penting adalah membedakan orchitis dengan torsio testis karena gejala klinisnya hampir mirip. Tidak ada obat yang diindikasikan untuk pengobatan orchitis karena virus. Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana penderita aktif secara seksual, dapat diberikan antibiotik untuk menular seksual (terutama gonore dan klamidia) dengan ceftriaxone, doksisiklin, atau azitromisin. Antibiotik golongan Fluoroquinolon tidak lagi direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk pengobatan gonorrhea karena sudah resisten. Contoh antibiotik: 1.Ceftriaxone Sefalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, aktivitas gram-negatif; efikasi lebih rendah terhadap organisme gram-positif. Menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat

satu atau lebih penicillin-binding proteins. IM 125-250 mg sekali, anak : 25-50 mg / kg / hari IV; tidak melebihi 125 mg / d

Dewasa

2. Doxycycline Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat 30S dan kemungkinan 50S subunit ribosom bakteri. Digunakan dalam kombinasi dengan ceftriaxone untuk pengobatan gonore. Dewasa cap 100 mg selama 7 hari, Anak: 2-5 mg / kg / hari PO dalam 1-2 dosis terbagi, tidak melebihi 200 mg / hari 3.Azitromisin Mengobati infeksi ringan sampai sedang yang disebabkan oleh strain rentan mikroorganisme. Diindikasikan untuk klamidia dan infeksi gonorrheal pada saluran kelamin. Dewasa 1 g sekali untuk infeksi klamidia, 2 g sekali untuk infeksi klamidia dan gonokokus. Anak: 10 mg / kg PO sekali, tidak melebihi 250 mg / hari 4.Trimetoprim-sulfametoksazol Menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dihydrofolic. Umumnya digunakan pada pasien > 35 tahun dengan orchitis. Dewasa 960 mg q12h untuk 14 hari. Anak 15-20 mg / kg / hari, berdasarkan TMP, PO tid / qid selama 14 hari Komplikasi    

Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat atrofi testis. Gangguan kesuburan dilaporkan 7-13%. Kemandulan jarang dalam kasus-kasus orchitis unilateral. Hidrokel communican atau pyocele mungkin memerlukan drainase bedah untuk mengurangi tekanan dari tunika.  Abscess scrotalis  Infark testis  Rekurensi  Epididymitis kronis 4. Planning Tatalaksana untuk pasien ini :     

IVFD RL 16 tpm Toramin (Ketorolac) IV 3x30mg Volequin (Levofloxacin) IV drip 1x500mg Nonflamin 3x1 Mefinal (asam mefenamat ) p.o 3x500mg

Related Documents

Portofolio
May 2020 23
Portofolio Kds.docx
April 2020 20
Portofolio Bp.docx
June 2020 11
Portofolio Hemoroid.docx
December 2019 27

More Documents from "Maria Marcella"