BAB.IX PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)
STANDAR 9.1
Perencanaan,monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis. KRITERIA 9.1.1
Tenaga klinis berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien.
EP.1 EP.2 EP.3 EP.4
EP.5 EP.6 EP.7 EP.8 EP.9 EP.10
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
MENIMBANG
a.
bahwa dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien puskesmas,perlu disusun aturan Tentang kewajiban tenaga klinis Dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;
b.
bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas Maka menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Suppa tentang Kewajiban
Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan pasien;
MENGINGAT 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akriditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
MENETAPKAN
:
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DIPUSKESMAS SUPPA
KESATU
:
Setiap tenaga klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu klinis.
KEDUA
:
Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien
dalam memeberikan pelayanan kesehatan.
KETIGA
:
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
:
Pada tanggal
:
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.SYAMSUL HANAR
EVALUASI MUTU PELAYANAN KLINIS No.Dokumen : SOP
No.Revisi
:
No.Revisi
:
Halaman
: Dr.H.Syamsul Hanar
PUSKESMAS
Nip:19811013 200801 1 013
SUPPA
1. Pengertian
Mutu pelayanan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas di setiap pasien. Evaluasi mutu pelayanan klinis dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengevaluasi mutu pelayanan klinis di puskesmas suppa.
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa No.
Tentang
Evaluasi Mutu Pelayanan Klinis. 4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit Tahun,2011.
5. Prosedur/
1.
langkah-langkah
Tim PMKP (Peningkatan Mutu Dan Layanan Klinis)menentukan indikator mutu layanan klinis.
2.
Tim PMKP melakukan monitoring indikator mutu layanan klinis.
3.
Tim PMKP melakukan evaluasi hasil monitoring indikator mutu layanan klinis.
4.
Tim PMKP merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi indikator mutu layanan klinis.
5.
Pemberi layanan klinis yang terkait melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi indikator mutu layanan klinis.
6.
Setiap karyawan melaporkan setiap insiden KTD,KTC dan KNC yang terjadi kepada dokter pemberi layanan klinis dan Tim PMKP.
7.
Pemberi layanan klinis yang terkait melaksanakan tindak lanjut KTD,KTC dan KNC.
8.
Lakukan monitoring kepuasan pelanggan ditiap unit pelayanan.
6. Bagan Alir Tim PMKP menentukan indikator mutu
Laporkan setiap KCD,KTC dan KNC yang terjadi
Lakasnakan tindak lanjut KCD,KTC dan KNC
7. Unit Terkait
Lakukan monitoring indikator mutu layanan klinis
Evaluasi hasil monitoring indikator mutu layanan klinis
Laksanakan tindak lanjut hasil monitoring indikator mutu layanan klinis
Rencanakan tindak lanjut hasil monitoring indikator mutu layanan klinis
Lakukan monitoring kepuasan pelanggan ditiap unit pelayanan
Tim PMKP, Seluruh Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
MENIMBANG
a.
bahwa untuk menjamin pemberian pelayanan yang memenuhi standar mutu maka perlu disusun indikator mutu dan kinerja Puskesmas;
b.
bahwa sehubungan maksud diatas,maka perlu ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas Suppa; MENGINGAT
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
4.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 63/KEP/M/PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
5.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2012 tentang pedoman penilaian kinerja unit pelayanan publik;
7.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
9.
Keputusan Bupati Pinrang Nomor 430/31/2011 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Bidang Kesehatan Kabupaten
Pinrang;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
:
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA.
KESATU
: Penetapan indikator mutu dan kinerja Puskesmas Suppa sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA
:
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan bila terdapat kekeliruan di dalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Suppa
Pada Tanggal : 11 Januari 2017
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.SYAMSUL HANAR
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA NOMOR TENTANG :INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA
A.INDIKATOR MUTU DAN KINERJA MANAJEMEN NO.
JENIS VARIABEL
SKALA 1
SKALA 2
SKALA 3
Nilai = 4
Nilai = 7
Nilai = 10
I
MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS
1
Membuat data pencapaian/
Sebagian
Sebagian
Semuanya
cakupan kegiatan pokok tahun lalu.
<50%
<50-80%
100%
Menyusun RUK melalui analisa dan
Ya,beberapa
Ya,sebagian ada
Ya,seluruhnya
perumusan berdasarkan prioritas
analisa
analisa
ada analisa
perumusan
perumusan
perumusan
Ya,terinci
Ya,terinci
Ya,terinci
sebagian kecil
sebagian besar
semuanya
<5 kali/tahun
5-8 kali/tahun
2
3
4
Menyusun RPK terinci dan lengkap
Melaksanakan Mini lokakarya bulanan
5
Melaksanakan Mini lokakarya
9-12 kali/tahun
<2 kali/tahun
2-3 kali/tahun
4 kali/tahun
<6 kali/tahun
6-9 kali/tahun
10-12
tribulanan (Lintas sektor) 6
Membuat danmengirimkan laporan bulanan Kabupaten tepat waktu
kali/tahun
7
Membuat data 10 penyakit
<6 kali/tahun
6-8 kali/tahun
terbanyak setiap bulan II
MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
1
Membuat kartu inventaris dan
9-12 kali/tahun
<60%ruang
61-80%ruang
81-100%ruang
<3 kali/tahun
4-6 kali/tahun
Tiap bulan
Ya,beberapa
Ya,sebagian
Ya,seluruhnya
unit
besar
Membuat kartu stok untuk setiap
Ya,beberapa
Ya,sebagian
Ya,seluruh
jenis obat/bahan di gudang obat
item obat
besar item obat
item obat
Ya,beberapa
Ya,sebagian
Ya,seluruh
item obat
besar item oba
item obat
Ya,tidak tentu
Ya,setiap 3 bulan
Ya,setiap
menempatkan di masing-masing ruangan 2
Melaksanakan up dating daftar inventaris alat
3
Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat dan setiap unit pelayanan
4
secara rutin 5
Menerapkan FIFO DAN FEFO
III
MANAJEMEN KEUANGAN
1
Membuat catatan bulanan uang masuk,keluar dalam buku kas
2
Kepala puskesmas melakukan
bulan Ya,tidak tentu
Ya,setiap 3 bulan
Ya,setiap bulan
pemeriksaan keuangan secara berkala IV
MANAJEMEN KETENAGAAN
1
Membuat daftar catatan
Ada,beberapap
Ada,sebagian
Ada,semua
kepegawaian petugas 2
3
egawai
besar pegawai
pegawai
Ada,beberapa
Ada,sebagian
Ada,seluruh
tanggung jawab setiap petugas
petugas
besar petugas
petugas
Membuat rencana kerja bulanan
Ada,beberapa
Ada,sebagian
Ada,seluruh
petugas
besar petugas
petugas
Ada,beberapa
Ada,sebagian
Ada,seluruh
petugas
besar petugas
petugas
Ada,beberapa
Ada,sebagian
Ada,seluruh
petugas
besar petugas
petugas
Membuat uraian tugas dan
bagi setiap petugas sesuai dengan wewenang tanggung jawab 4
Membuat penilaian DP3 tepat waktu
5
Membuat pengusulan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala dengan tepat waktu
V
PENILAIAN MUTU PELAYANAN
1
Drop out pelayanan ANC (K1-K4)
< 10%
11-20%
>20%
2
Persalinan oleh tenaga kesehatan
>80%
70-79%
<70%
3
Penanganan kompliasi
>5%
4-4,9%
<4%
obstetri/risiko tinggi 4
Error rate pemeriksaan BTA
>5%
6-10%
>10%
5
Error rate pemeriksaan darah
>5%
6-10%
>10%
malaria
6
Kepatuhan terhadap standar ANC
81-100%
51-80%
<50%
7
Kepatuhan terhadap
81-100%
51-80%
<50%
standarpemeriksaan TB Paru
8
Tingkat kepuasan pasien terhadap
81-100%
51-80%
<50%
81-100%
51-80%
<50%
81-100%
51-80%
<50%
pelayanan puskesmas 9
Tersedianya SOP / protap pelayanan puskesmas
10
Tim mutu puskesmas
B.INDIKATOR UPAYA KESEHATAN WAJIB DAN PENGEMBANGAN
NO.
UPAYA
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016
1
2
PROMKES
KESEHATAN LINGKUNGAN
Cakupan Desa Siaga Aktif
85%
PHBS Rumah Tangga
65%
PHBS Institusi Pendidikan
70%
ASI Eksklusif (0-6) bulan
42%
Posyandu Purnama
100%
Penyuluhan Napza
15%
Institusi yang bina dengan syarat kesling
80%
Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk
>97%
Tempat umm yang memenuhi syarat
80%
Inspeksi Sanitasi air bersih
100%
Pembinaan kelompok masyarakat
100%
pemakai air Inspeksi/pembinaan sanitasi tempat
80%
pengelolaan makanan Inspeksi/pembinaan sanitasi tempat
100%
pengelolaan pestisida Inspeksi sanitasi sarana pembuangan
100%
sampah dan limbah
3
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Pelayanana Kesehatan Ibu dan Anak (K4)
95%
Ibu hamil dengan komplikasi yang
100%
ditangani Pelayanan persalinan oleh tenaga
95%
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan ibu nifas (KN3)
95%
Cakupan neonatus dengan komplikasi
100%
yang ditangani Cakupan kunjungan bayi
95%
Cakupan pelayanan anak balita
89%
Cakupan penjaringan kesehatan sisiwa
100%
SD dan setingkat
4
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Cakupan peserta KB aktif
75%
Cakupan pemberian makanan
100%
pendamping ASI usia 6-24 bulan keluarga miskin Balita gizi buruk mendapatkan
100%
perawatan Pemberian kapsul vitamin A pada balita
85%
2 kali/tahun
5
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
6
UPAYA PENGOBATAN
Pemberian tablet Fe pada bumil
90%
Pemantauan balita naik berat badannya
80%
Pemantauan balita bawah garis merah
<15%
Cakupan balita pneumonia ditangani
100%
CDR TB TBA positif
100%
Cakupan desa/kelurahan UCI
100%
Penderita kusta selesai berobat
>90%
Penderita DBD yang ditangani
100%
Balita dengan diare yang ditangani
100%
Kasus PMS dan HIV/AIDS yang ditangani
100%
Penderita malaria yang diobati
100%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
100%
masyarakat miskin Kunjungan rawat jalan umum
15%
Kunjungan rawat jalan gigi
4%
Pemeriksaan HB pada bumil Pemeriksaan sputum pada TB 7
UPAYA
Cakupan rawat inap
100% 21/1000 x jl pdk 15%
PENGEMBANGAN
BOR puskesmas tempat tidur
50%
Cakupan pelayanan usila & prausila
8,5%
Penemuan kasus mata dipuskesmas
100%
Penemuan kasus buta katarak usia >45
100%
tahun Penemuan kasus dan rujukan spesialis di
100%
puskesmas melalui pemeriksan fungsi pendengaran Pelayanan gangguan jiwa di puskesmas Pemberdayaan masyarakat melalui
15% ....kader
pelatihan kader Pembinaan kelompok/klub olahraga
100%
Pemeriksaan kesegaran jasmani anak
100%
sekolah Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet
....atlet
Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu
100%
Pembinaan kesehatan gigi di TK
100%
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi
100%
massal di SD/MI Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI
100%
UKGS tahap III Murid SD mendapat perawatan kesehatan
100%
gigi pada SD UKGS tahun III Gigi tetap yang dicabut
100%
Gigi tetap yang ditambal permanen
100%
Kegiatan asuhan keperawatan pada
100%
keluarga Kegiatan asuhan keperawatan pada
... klp masyarakat
kelompok masyarakat Pembinaan TOGA & pemanfaatannya
...rumah
pada sasaran masyarakat Pembinaan pengobatan tradisional yang
...pengobat
menggunakan tanaman obat Pembinaan pengobatan tradisional
...pengobat
dengan keterampilan Pembinaan pengobat tradisional lainnya
...pengobat
Pelayanan kesehatan kerja formal
80%
Pos UKK berfungsi dengan baik
100%
Pos UKK menuju SIMASKER
...kali
Pelayanan kesehatan oleh tenaga
100%
kesehatan pada pekerja di pos UKK
C.INDIKATOR KINERJA LAIN NO.
UPAYA / PROGRAM
1
IMUNISASI
INDIKATOR
TARGET
Imunisasi HB0
95%
Imunisasi BCG
95%
Imunisasi Polio 1
95%
2
GIZI
Imunisasi DPT - HB - Hib1
95%
Imunisasi polio 2
95%
Imunisasi DPT - HB - Hib2
95%
Imunisasi polio 3
93%
Imunisasi DPT - HB - Hib3
93%
Imunisasi campak
93%
Imunisasi polio 4
93%
K/S
100%
D/S
85%
N/S
65%
Presentase rumah tangga
80%
mengkomsumsi garam beryodium Presentase ibu hamil kurang energi
50%
protein (KEK) yang mendapatkan makanan tambahan. Presentase bayi yang baru lahir
41%
mendapat IMD 3
KIA
K1
100%
MTBS
85%
SDIDTK
Bergabung dengan
target kunjungan balita lengkap 4
SURVEILANS
Kelengkapan laporan
>90%
Ketetapan waktu laporan
>90%
Angka bebas jentik (ABJ)
95%
D.INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS NO. 1
JENIS PELAYANAN Loket Pendaftaran
INDIKATOR Ketetapan penulisan identitas pasien di
STANDAR 100%
rekam medis 2
Poli Umum
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke
85%
ruang pemeriksaan ≤ 5 menit 3
Poli Gigi
Tidak terjadi infeksi
≥90%
Kejadian tidak terjadi nyeri setelah
≥80%
pemberian anastesi 4
5
Unit Gawat Darurat
Rawat Inap
Penggunaan alat pelindung diri (APD)
100%
Ketersediaan bahan habis pakai
100%
Pengawasan kepatuhan minum obat
100%
pasien
6
Poli KIA/KB
Absensi bidan senior pelaksana
≥80%
Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan
100%
Edukasi (KIE) 7
Kamar Bersalin
Absensi bidan senior pelaksana
≥85%
Ketersediaan bahan habis pakai
100%
Sterilitas partus set
100%
8
Ruang Nifas
Tidak terjadi flebitis
≥80%
9
MTBS
Ketepatan pemeriksaan tanda vital
100%
10
Ruang TB/KUSTA
Ketepatan pengambilan dahak
100%
Pasien tidak putus minum obat
100%
Ketepatan pemberian diet kepada
100%
11
GIZI
pasien rawat inap sesuai anjuran dokter 12
13
Laboratorium
Kamar Obat
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
100%
Ketepatan pengambilan sampel
100%
Ketepatan pemberian obat
100%
KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
Dr.H.SYAMSUL HANAR
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS
DAFTAR INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS
1. Loket Pendaftaran
2. Poliklinik Umum
3. Poliklinik Gigi
4. UGD
5. Ruang Rawat Inap
6. Ruang KIA/KB
7. Kamar Bersalin
8. Ruang Nifas
9. Ruang MTBS
10. Ruang TB/KUSTA
11. Klinik GiZi
12. Laboratorium
13. Kamar Obat
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN JANUARI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN FEBRUARI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
rekam medik
dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN MARET
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL
Jumlah
1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik
2
3
4
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN APRIL
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN MEI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN
BULAN JUNI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik
2
3
4
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN JULI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN AGUSTUS
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam
Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
medik
penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN JANUARI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN FEBRUARI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN MARET
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN MEI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN JUNI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN JULI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
pemeriksaan
pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN AGUSTUS
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN MARET
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
2
3
4
5
6
7
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI
BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah pasien yang diberi anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Kejadian tidak terjadi infeksi
Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan
2
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi
Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :
%
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT
BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
% %
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri :
%
Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
% %
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
% %
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Pakai
Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
% %
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL
Jumlah
1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
% %
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri :
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
yang dilayani
2
Ketersediaan Bahan Habis Pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :
% %
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
2
3
4
5
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :
%
Obat pasien
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
2
3
4
5
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :
%
Obat pasien
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN MEI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
2
3
4
5
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :
%
Obat pasien
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL
Jumlah
1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
2
3
4
5
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien
Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
dilayani
Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :
%
Obat pasien
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL
Jumlah
1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN MARET
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB
BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
4
5
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
Pelaksanaan KIE
Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :
%
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas partus set
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Sterilitas partus set
:
%
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
partus set
dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN
BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas partus set
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
partus set
set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN
BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas partus set
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
partus set
set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN
BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
2
3
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas partus set
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Absensi bidan pelaksana senior
Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani
2
Sterilitas
Jumlah pasien yang dilayani dengan partus
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
partus set
set yang steril Jumlah pasien yang dilayani
3
Ketersediaan bahan habis pakai
Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set
% :
%
Ketersediaan bahan habis pakai :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS
BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
2
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
Jumlah pasien yang diinfus dan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
2
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN JULI
NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Tidak terjadi flebitis
2
Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
tanda vital
dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan tanda vital
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
tanda vital
dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan tanda vital
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
tanda vital
dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan tanda vital
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
tanda vital
dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan tanda vital
2
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemeriksaan
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
tanda vital
dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Pencapaian Indikator
:
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
2
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan :
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan
Jumlah pasien yang diambil
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
pengambilan dahak
dahakna tepat
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat
Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
2
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan :
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan
Jumlah pasien yang diambil
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
pengambilan dahak
dahakna tepat
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat
Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
2
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan :
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan
Jumlah pasien yang diambil
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
pengambilan dahak
dahakna tepat
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat
Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
2
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan :
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Ketetapan
Jumlah pasien yang diambil
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2
pengambilan dahak
dahakna tepat
Pasien putus minum obat
Jumlah pasien yang diberi obat
Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak
Jumlah pasien yang tidak putus minum obat
Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :
%
2. Pasien putus minum obat
%
:
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:KLINIK GIZI BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian diet pada pasien rawat inap sesuai anjuran dokter
Jumlah pasien rawat inap yang dilayani dengan pemberian diet yang tepat sesuai anjuran dokter Jumlah pasien rawat inap yang dilayani
Keterangan :
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ketetapan pemberian diet pada pasien Rawat inap sesuai dengan anjuran dokter :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat
Jumlah pasien yang dilayani dengan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
pelindung diri
menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat pelindung diri
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat
Jumlah pasien yang dilayani dengan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
pelindung diri
menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat pelindung diri
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat
Jumlah pasien yang dilayani dengan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
pelindung diri
menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat pelindung diri
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat
Jumlah pasien yang dilayani dengan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
pelindung diri
menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
Penggunaan alat pelindung diri
Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani
2
Ketetapan pengambilan sampel
Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Jumlah 19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :
%
2. Ketetapan pengambilan sampel :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JANUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
obat
dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN FEBRUARI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian obat
2
3
Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN MARET NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
obat
dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN APRIL NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian obat
2
3
Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN MEI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
obat
dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JUNI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian obat
2
3
Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JULI NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian
Jumlah pasien yang dilayani
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
obat
dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN AGUSTUS NO
INDIKATOR MUTU
TANGGAL 1
1
ketetapan pemberian obat
2
3
Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani
Keterangan : Ketetapan pemberian obat :
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jumlah 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
LAPORAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
TRIWULAN PERTAMA
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN/REKAM MEDIS BULAN MARET
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
1.
Ketetapan penulisan identitas pasien di rekam medis
%
Februari %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Maret %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK UMUM BULAN MARET
NO
Tanggal
INDIKATOR
Standar
Hasil Pengukuran Per Bulan
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
1.
Waktu tunggu dari
%
Januari
Februari
%
%
Maret %
Standar indikator mutu waktu tunggu pasien
Menyampaikan kepada
Meja Tensi ke Ruang
dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
dokter pemeriksa
pemeriksaan ≤ 5
≤ %.Hal ini berarti hasil pengukuran telah
poliklinik umum agar
menit
memenuhi standar,tetapi diharapkan untuk
lebih cepat datang agar
penyusunan indikator mutu berikutnya
standar indikator mutu
standar dapat dinaikkan.
dapat dinaikkan.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK GIGI BULAN MARET
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
1.
Tidak terjadi infeksi
%
Februari %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Maret %
Hasil pengukuran indikator
Menyampaikan kepada petugas
telah memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
2.
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi
%
%
%
Hasil pengukuran indikator
Menyampaikan kepada petugas
telah memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT GAWAT DARURAT BULAN MARET NO
1.
Tanggal
INDIKATOR
Penggunaan APD (alat pelindung diri)
Standar
%
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
Februari
%
%
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Maret %
Petugas tidak menggunakan APD (alat
Menyampaikan secara lisan kepada
pelindung diri) karena lupa atau APD
petugas agar selalu menyiapkan dan
tidak tersedia.
menggunakan APD (alat pelindung diri) sebelum melayani pasien
2.
Ketersediaan bahan
%
%
%
%
habis pakai
Bahan habis pakai tidak selalu tersedia
Menyampaikan secara lisan kepada
saat menangani pasien misalnya kasa
petugas agar selalu mengampra bahan
atau spoit terutama jika pasien banyak
habis pakai untuk mengganti yang telah
dalam 1 hari karena barang yang
digunakan saat menangani pasien gawat
diampra tidak sesuai dengan kebutuhan
darurat
pasien. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT RAWAT INAP
BULAN MARET NO
Tanggal
INDIKATOR
Standar
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
1.
Pengawasan
%
%
Februari %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Maret %
Di bulan januari terdapat 1 kasus pasien
Menyampaikan kepada petugas
kepatuhan
tidak mengkomsumsi obatnya karena
rawat inap dan petugas jaga agar
minum obat
kurangnya pengawasan petugas sehingga
mengawasi kepatuhan minumobat
pasien
hasil pencapaiannya tidak memenuhi
pasien.Pasien harus menelan obat di
standar.Pasien beralasan belum makan
depan petugas.Jika pasien belum
sehingga petugas memberikan obat
selesai makan,petugas harus
kepada pasien dan menyampaikan agar
menunggu pasien selesai makan.
pasien minum obat setelah makan.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KIA/KB BULAN MARET
NO
1.
Tanggal
INDIKATOR
Absensi bidan
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
Februari
%
%
Tindak Lanjut
Maret %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas agar
memenuhi standar (≥ %).
mempertahankan hasil pencapaiannya.
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas agar
(komunikasi,
memenuhi standar ( %).KIE
selalu melaksanakan KIE kepada pasien
informasi,dan
terkadang tidak dilakukan oleh
walaupun mereka harus melayani pasien
pelaksana senior 2.
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan KIE
%
%
%
edukasi)
petugas jika pasiennya
dalam jumlah yang banyak.
menumpuk.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN MARET
Dr.ABD.AZIS
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
1.
Absensi bidan
%
Februari %
Sterilitas partus set
%
%
Tindak Lanjut
Maret %
pelaksana senior
2.
Hasil Evaluasi
%
Di bulan januari standar indikator
Menyampaikan kepada koordinator
(≥ %) tidak terpenuhi.Tidak semua
ruangan agar tetap membuat jadwal
persalinan dilayani atau
jaga bidan pelaksana senior dan
didampingi oleh bidan pelaksana
menghimbau agar mereka mematuhi
senior.
jadwal yang telah disepakati
Di bulan januari dan maret hasil
Menyampaikan kepada petugas agar
pengukuran tidak memenuhi
selalu mensterilkan alat dengan
standar ( %).Masih ada pasien
sterilisator.
yang dilayani dengan alat yang digunakan tanpa melalui sterilisator,alat dbersihkan hanya dengan menggunakan larutan alkohol. 3.
Ketersediaan bahan habis pakai
%
%
%
Bahan habis pakai terutama kasa
Menyampaikan kepada petugas agar
tidak selalu tersedia karena
selalu menjaga kesinambungan
petugas kadang tidak mengampra
ketersedisaan bahan habis pakai di
di apotik untuk mengganti barang
ruangannya.
yang telah dipakai untuk melayani pasien.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN MARET
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
1.
Tidak terjadi flebitis
%
Februari %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Maret %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN MTBS BULAN MARET
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
1.
Ketetapan pemeriksaan tanda vital
%
Februari %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Maret %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mengantisipasi berulangnya kejadian yang sama.
Ketua Tim Pelayanan Klinis
Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MARET NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
Februari
Maret
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
1.
Ketetapan
%
%
%
Hasil pengukuran indikator belum memenuhi
Menyampaikan kepada petugas
pengambilan
standar (≥ %).Hal ini karena dahak yang
agar melakukan edukasi kepada
dahak
dibawa pasien tidak tepat ,sampel yang dibawa
pasien tentang sampel dahak yang
biasanya hanya berupa air ludah bukan dahak
tepat dan tips agar dahaknya bisa
yang purulen.Beberapa pasien juga mengeluh
keluar di pagi hari.
tidak bisa mengeluarkan dahaknya. 2.
Pasien tidak putus minum
%
%
%
Hasil pengukuran indikator telah memenuhi
Menyampaikan kepada petugas
standar.
agar mempertahankan hasil
obat
pencapaiannya. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LABORATORIUM BULAN MARET NO
1.
Tanggal
INDIKATOR
Penggunaan
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
Februari
%
%
Hasil Evaluasi
Maret %
Hasil pengukuran indikator belum memenuhi
Menyampaikan kepada petugas
APD (alat
standar (≥ %).Petugas kadang lupa menggunakan
agar selalu menyiapkan dan
pelindung
APD sebelum melayani pasien.
menggunakan APD sebelum
diri) 2.
Tindak Lanjut
Ketetapan
melayani pasien. %
%
%
Hasil pengukuran indikator belum memenuhi
Menyampaikan kepada petugas
pengambilan
standar ( %).Untuk pemeriksaan kadar
agar melakukan pengambilan
sampel
hemoglobin sering terjadi pengambilan sampel
sampel dengan tepat.
yang berulang karena pada pengambilan pertama sampel tidak tepat kuantitas atau kualitasnya. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN MARET
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Januari
Februari
Maret
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
1.
Ketetapan pemberian obat
%
%
%
Di bulan februari hasil pengukuran
Menyampaikan kepada petugas
tidak memenuhi standar indikator
agar lebih memperhatikan
( %) karena terdapat kesalahan
ketetapan identifikasi pasien dan
pemberian obat akibat kemiripan
ketetapan pemberian obat sesuai
nama obat dan kemiripan nama
resep serta melakukan revisi SOP
pasien.
penyerahan obat.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.ABD.AZIS
TRIWULAN KEDUA
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN/REKAM MEDIS BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
Meii
JUNI
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
1.
Ketetapan penulisan
%
%
%
Di bulan Mei Hasil pengukuran
Menyampaikan kepada petugas
identitas pasien di
indikator tidak memenuhi standar
agar melengkapi identitas pasien di
rekam medis.
( %).Terdapat kasus dimana
halaman berikutnya sama persis
nama pasien tidak sama persis
dengan identitas di halaman
dihalaman 2 rekam mediknya.
pertama rekam medik.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK UMUM BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Standar indikator mutu waktu tunggu pasien
Menyampaikan kepada
Meja Tensi ke Ruang
dari meja tensi ke ruang pemeriksaan
dokter pemeriksa
pemeriksaan ≤ 5
≤ %.Hal ini berarti hasil pengukuran telah
poliklinik umum agar
menit
memenuhi standar,tetapi diharapkan untuk
lebih cepat datang agar
penyusunan indikator mutu berikutnya
standar indikator mutu
standar dapat dinaikkan.
dapat dinaikkan.
April 1.
Waktu tunggu dari
%
Mei %
JUNI %
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK GIGI BULAN JUNI NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Tidak terjadi infeksi
%
Mei %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
JUNI %
Hasil pengukuran indikator
Menyampaikan kepada petugas
telah memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
2.
Kejadian tidak nyeri setelah pemberian
%
%
%
Hasil pengukuran indikator
Menyampaikan kepada petugas
telah memenuhi standar
agar mempertahankan hasil
anastesi
pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
UNIT GAWAT DARURAT BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Standar
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Penggunaan APD (alat
%
%
Mei %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
JUNI %
pelindung diri)
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
2.
Ketersediaan bahan habis pakai
%
%
%
%
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT RAWAT INAP BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Pengawasan kepatuhan minum obat pasien
%
Mei %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
JUNI %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KIA/KB BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Absensi bidan
%
Mei %
Tindak Lanjut
JUNI %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas agar
memenuhi standar (≥ %).
mempertahankan hasil pencapaiannya.
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas agar selalu
(komunikasi,
memenuhi standar ( %).KIE
melaksanakan KIE kepada pasien walaupun
informasi,dan
terkadang tidak dilakukan oleh
mereka harus melayani pasien dalam jumlah
edukasi)
petugas jika pasiennya
yang banyak.Pembagian tugas diantara
menumpuk.
petugas ruangan harus merata
pelaksana senior 2.
Hasil Evaluasi
Pelaksanaan KIE
%
%
%
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan Aprili
1.
Absensi bidan pelaksana senior
%
Mei %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
JUNI %
Di bulan April standar indikator
Menyampaikan kepada koordinator
(≥ %) terpenuhi.
ruangan agar tetap membuat jadwal jaga bidan pelaksana senior dan menghimbau agar mereka mematuhi jadwal yang telah disepakati
2.
Sterilitas partus set
%
%
%
Di bulan juni hasil pengukuran
Menyampaikan kepada petugas agar
tidak memenuhi standar
selalu mensterilkan alat dengan
( %).Masih ada pasien yang
sterilisator.Koordinator ruangan perlu
dilayani dengan alat yang
menyampaikan kepada bendahara
digunakan tanpa melalui
barang agar menyiapkan partus set
sterilisator,alat dbersihkan hanya
lebih dari 1.
dengan menggunakan larutan alkohol. 3.
Ketersediaan bahan habis pakai
%
%
%
Bahan habis pakai terutama kasa
Menyampaikan kepada petugas agar
tidak selalu tersedia karena
selalu menjaga kesinambungan
petugas kadang tidak mengampra
ketersedisaan bahan habis pakai di
di apotik untuk mengganti barang
ruangannya.
yang telah dipakai untuk melayani pasien.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar
Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Tidak terjadi flebitis
%
Mei
JUNI
%
%
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN MTBS BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Ketetapan pemeriksaan tanda vital
%
Meii
JUNI
%
%
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MARET NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
April 1.
Ketetapan
%
Mei %
JUNI %
Hasil pengukuran indikator belum memenuhi
Menyampaikan kepada petugas
pengambilan
standar (≥ %).Hal ini karena dahak yang
agar melakukan edukasi kepada
dahak
dibawa pasien tidak tepat ,sampel yang dibawa
pasien tentang sampel dahak yang
biasanya hanya berupa air ludah bukan dahak
tepat dan tips agar dahaknya bisa
yang purulen.Beberapa pasien juga mengeluh
keluar di pagi hari.
tidak bisa mengeluarkan dahaknya. 2.
Pasien tidak putus minum
%
%
%
Hasil pengukuran indikator telah memenuhi
Menyampaikan kepada petugas
standar.
agar mempertahankan hasil
obat
pencapaiannya. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT KLINIK GIZI BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Ketetapan pemberian diet pasien rawat
%
Mei %
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
JUNI %
Hasil pengukuran indikator telah
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar
agar mempertahankan hasil pencapaiannya.
inap sesuai anjuran dokter.
Ketua Tim Pelayanan Klinis
Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JUNI N
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
O 1.
2.
April Penggunaan
%
Mei %
JUNI %
Hasil pengukuran indikator mengalami peningkatan
Menyampaikan kepada petugas yang
APD (alat
pencapaian tetapi belum memenuhi standar
sering lupa menggunakan APD agar
pelindung
(≥ %).Sebagian petugas masih kadang lupa
selalu menyiapkan dan menggunakan
diri)
menggunakan APD sebelum melayani pasien.
APD sebelum melayani pasien.
Hasil pengukuran indikator belum memenuhi standar
Menyampaikan kepada petugas agar
pengambilan
( %).Untuk pemeriksaan yang membutuhkan sampel
melakukan pengambilan sampel
sampel
darah vena sering terjadi pengambilan sampel yang
dengan tepat.Mengusulkan
berulang karena pada pengambilan pertama sampel
penambahan tenaga laboran dengan
tidak tepat kuantitas atau kualitasnya.
kompetensi analis.
Ketetapan
%
%
%
Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JUNI
NO
Tanggal
INDIKATOR
Hasil Pengukuran Per Bulan April
1.
Ketetapan pemberian obat
%
Mei
JUNI
%
%
Hasil Evaluasi
Tindak Lanjut
Hasil pengukuran indikator belum
Menyampaikan kepada petugas
memenuhi standar (
agar lebih meningkatkan ketelitian
%) di bulan
juni karena terdapat 1 kasus
dan memeriksa kembali kesesuaian
kesalahan pemberian dosis obat.
jenis dan dosis obat dengan yang diresepkan dokter sebelum menyerahkan obat.
Ketua Tim Pelayanan Klinis
Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
LAPORAN KTD,KPC,KNC,KTC
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN KASUS KTD,KPC,KNC,KTC UNIT : RAWAT INAP
NO
Tanggal
Identitas korban
Insiden
Tipe Insiden
Analisa Penyebab
1.
Nama Pasien: Umur : Lama rawat inap :
Mengetahui, Kepala Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN KASUS KTD,KPC,KNC,KTC UNIT : LABORATORIUM
NO
Tanggal
1.
Identitas korban Nama Pasien: Umur :
Mengetahui, Kepala Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
Insiden
Tipe Insiden
Analisa Penyebab
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
LAPORAN KASUS KTD,KPC,KNC,KTC UNIT : KAMAR OBAT
NO
Tanggal
1.
Identitas korban Nama Pasien: Umur :
Mengetahui,
Insiden
Tipe Insiden
Analisa Penyebab
Kepala Puskesmas Suppa
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
TINDAK LANJUT KTD,KPC,KNC, UNIT : RAWAT INAP
NO
Tanggal
Insiden
Tindak Lanjut
Hasil Kegiatan
Mengetahui,
`
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
TINDAK LANJUT KTD,KPC,KNC, UNIT : LABORATORIUM
NO
Tanggal
`
Insiden
Tindak Lanjut
Pengambilan sampel
Menyampaikan secara lisan kepada petugas
dilakukan berulang dan
agar bekerja sesuai standar prosedur
pasien mengalami nyeri
operasional.
Hasil Kegiatan
Penyampaian secara lisan sudah dilakukan.
Mengetahui, KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
TINDAK LANJUT KTD,KPC,KNC, UNIT : KAMAR OBAT NO
Tanggal
Insiden
Tindak Lanjut
Hasil Kegiatan
Mengetahui,
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013
LAMPIRAN DOKUMENTASI
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
MENIMBANG
a.
bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien puskesmas,harus dilakukan identifikasi,dokumentasi dan pelaporan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedara;
b.
bahwa sehubungan butir a tersebut di atas,maka perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Keharusan Melakukan Identifikasi,Dokumentasi dan Pelaporan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedara;
MENGINGAT
1.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG TENTANG KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN
PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
Kesatu
:
Seluruh karyawan Puskesmas apabila menemukan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedera diharuskan melakukan identifikasi.
Kedua
:
Seluruh karyawan Puskesmas apabila menemukan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedera diharuskan melakukan dokumentasi dan membuat laporan.
Ketiga
:
Laporan yang dimaksud pada diktum kedua dilakukan secara lisan
kepada dokter pemberi layanan klinis pada saat kejadian dimaksudkan untuk pencegahan cedera atau pemberian pertolongan sesegera mungkin.
Keempat
:
Laporan yang dimaksud pada diktum kedua harus dibuat tertulis dengan menggunakan formulir yang telah tersedia di Sekretariat Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien paling lambat 2 x 24 jam.
Kelima
:
Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
:
Pada tanggal
:
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.SYAMSUL HANAR
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
Menimbang
: a.
bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan aktif dalam pelaksanaannya;
b.
bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut,perlu ditetapkan penanganan terhadap kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedara;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera
dan Kejadian Nyaris Cedera;
Mengingat
: 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.169/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;
5.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG TENTANG
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA
Kesatu
:
Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera sesuai dengan SOP Penanganan
Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.
Kedua
:
Kewajiban untuk melaksanakan penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera
merupakan tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien.
Ketiga
:
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
:
Pada tanggal
:
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.SYAMSUL HANAR
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA NOMOR TENTENG :PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, POTENSIALCEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA.
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD),KEJADIAN POTENSIAL CEDERA (KPD) dan KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)
A.PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,identifikasi dan pengelolahan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh keselahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC).
B.TUJUAN 1.
Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2.
Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
3.
Menurunnya KTD,KPC,dan KNC di Puskesmas
4.
Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
C.SASARAN Seluruh unit layanan klinis Puskesmas sulili.
D.BENTUK KEGIATAN Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD,KPC,dan KNC adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas.
3. Analisis kasus oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas.
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas.
5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga klinis di Puskesmas.
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di Puskesmas.
E.PENUTUP Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan KTD,KPC,dan KNC di Puskesmas Suppa.
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.SYAMSUL HANAR
Penanganan KTD,KPC,dan KNC No.Dokumen :
SOP
No.Revisi
:
No.Revisi
:
Halaman
: Dr.H.Syamsul Hanar
PUSKESMAS SUPPA
Nip:19811013 200801 1 013
1. Pengertian
1.Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,identifikasi dan pengelolahan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh keselahan akibat melaksanakan suatu 2.tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan ,Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani KTD,KPC dan KNC di puskesmas.
3. Kebijakan
Keputusan Kepala Puskesmas Suppa No.
Tentang penanganan KTD,KPC
dan KNC di puskesmas
4. Referensi
1.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Keselamatan
Pasien
Rumah Sakit Tahun,2011. 2.Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit,Depkes RI.2006.
5. Prosedur/
1. ketua Tim PMKP (Peningkatan Mutu Dan Layanan Klinis) menerimalaporan adanya
langkah-langkah
KTD,KPC atau KNC. 2.Ketua Tim PMKP melakukan identifikasi terhadap KTD,KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan. 3.Ketua Tim PMKP menganalisa penyebab dari KTD,KPC atau KNC yang terjadi 4.Ketua Tim PMKP merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi indikator mutu layanan klinis. 5.Ketua Tim PMKP mengkoordinasikan dengan Tim menejemen mutu hasil dari temuan KTD,KPC atau KNC 6.Ketua Tim PMKP melaporkan hasil temuan KTD,KTC dan KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas 7.Kepala Puskesmas menerima laporan dari Ketua Tim PMKP
8.Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab masing-masing upaya terkait dengan KTD,KPC atau KNC yang terjadi
9.Kepala Puskesmas mengundang Ketua Tim PMKP dan penanggung jawab masing-masing upaya yang terkait. 10.Kepala Puskesmas dan Ketua Tim PMKP bersama unit terkait membahas mengenai penanganan KTD,KPC atau KNC yang terjadi 11.Kepala Puskesmas dan Ketua Tim PMKP bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD,KPC atau KNC yang terjadi 12.Ketua Tim PMKP mencatat rencana penanganan KTD,KPC atau KNC yang telah disepakati dalam buku tindak lanjut KTD,KPC atau KNC 13.Ketua Tim PMKP dan penanggung jawab masing-masing upaya melaksanakan penanganan KTD,KPC atau KNC sesuai dengan rencana 14.Ketua Tim PMKP mengevaluasi penanganan terhadap KTD,KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing-masing upaya 15.Ketua Tim PMKP mencatat hasil evaluasi penanganan KTD,KPC dan KNC yang telah dilakukan 16.Ketua Tim PMKP melaporkan hasil evaluasi penanganan KTD,KPC dan KNC kepada Kepala Puskesmas.
6.Bagan Alur
Melakukan identifikasi terhadap KTD,KPC atau KNC
Ketua Tim PMKP menerima laporan adanya
Menganalisa penyebab dari KTD,KPC atau KNC
KTD,KPC atau KNC
Ketua tim PMKP mengoordinasikan dgn tim manajemen mutu hasil temuan KTD,KPC atau KNC
Melaporkan hasil temuan KTD,KPC atau KNC kepada
kepala puskesmas
Kepala puskesmas menerima laporan
Kapus merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab terkait dengan KTD,KPC atau KNC
Mencatat identifikasi dan analisa penyebab dari
KTD,KPC atau KNC
Kapus mengundang ketua tim PMKP
Kapus dan ketua tim PMKP membahas
KTD,KPC atau KNC yang terjadi
Ketua tim PMKP Melaksanakan rencana yang disepakati
Ketua tim PMKP mengevaluasi penanganan
Kapus dan ketua tim PMKP mencatat rencanan penanganan yang disepakati
Ketua tim PMKP mencatat hasil evaluasi
KTD,KPC atau KNC
7.Unit Terkait
Seluruh unit pelayanan klinis puskesmas, Tim PMKP, Tim Manajemen Mutu, Kepala Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Kapus dan ketua tim PMKP membuat rencana penanganan
Ketua tim PMKP melaporkan hasil evaluasi
DI PUSKESMAS SUPPA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
Menimbang
: a.
bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman;
b.
bahwa dalam rangka meminimalisasi risiko yang terjadi dalam pelayanan diperlukan penerapan manajemen risiko di Puskesmas
Suppa; c.
bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkaan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Penerapan Manajemen Risiko di Puskesmas Suppa ;
Mengingat
: 1.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;
2.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;
3.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.169/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS SUPPA
Kesatu
:
Dalam penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Kesehatan Masyarakat serta pelayanan di Puskesmas Suppa harus meminimalkan risiko bagi pengguna layanan/pasien dan Karyawan terutama keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko sesuai dengan
Panduan Manajemen Risiko Puskesmas Suppa sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua
:
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
:
Pada tanggal
:
KEPALA PUSKESMAS SUPPA
Dr.H.SYAMSUL HANAR
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA NOMOR TENTANG
: 027/PKM.SPP/SK/I/2016 : PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS SUPPA
PANDUAN MANAJEMEN RISIKO PUSKESMAS SUPPA BAB I DEFINISI A.
PENDAHULUAN Puskesmas yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban untuk mengidetifikasi dan mengendalikan risiko strategis dan operasional yang penting hal ini mencakup seluruh area baik menajerial maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat pelayanan, juga area klinis Puskesmas perlu menjamin berjalanya sistim untuk mengendalikan dan mengurangi resiko. Manajemen risiko berhubungan
area dengan pelaksanaan keselamatan paisen Puskesmas dan berdampak kepada pencapaian sasaran mutu Puskesmas. Ketiganya berkaitan erat dalam suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) Puskesmas yaitu keselamatan paisne (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas. Kelima aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk dilaksanakandi setiap Puskesmas, yang harus dikelola secara professional, komprehensif dan teritegrasi. Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan berbahaya,beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan.Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko menimbulkan insiden karena itu Puskesmas sudah perlu melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang professional, komprehensif dan terintegrasi agar insiden dapat diminimaliskan dan dicoba sedini mungkin.Mengingat keselamatan pasien sudahmenjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien puskesmas peru dilakukan karena itu diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut yang jadi kendala adalah bahwa masih kurangnya referensi tentang keselamatan pasien puskesmas sehingga penerapan manajemen resiko di puskesmas masih mengacu pada “Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety)’. Departemen Kesehatan RI tahun 2006 dan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 / MENKES / PER / VIII / 2011 tentang keselamatan pasien Rumah Sakit serta regulasi lainnya.
B. TUJUAN 1.
Memberikan panduan sistim penerapan manajemen risiko yang berlaku di Puskesmas Suppa untuk meminimalkan resiko bagi pengguna layanan pasien dan karyawan.
2.
Memastikan system manajemen risiko berjalan dengan baik agar proses identifikasi, analisa dan pengelolaan risiko ini dapat memberikan manfaat bagi keselamatan pasien dan peningkatan mutu puskesmas secara keseluruhan.
3.
Mambangun system monitoring dan komunikasi serta konsultasi yang efektif demi tercapainya tujuan di atas dan penerapan yang berkesinambungan
C. DEFINISI (BATASAN OPERASIONAL) 1.
Resiko: peluang/ probalitas timbulnya suatu insiden (menurut WHO yang akan berdampak
merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran keselamatan pasien dan
menurunkan mutu pelayanan. Adapun definisi dari manajemen. Resiko adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi utnuk meminimalkan kerugian akibat keselakaan pada manusia sasaran prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian.potensi kehilangan asset Puskesmas dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian transfer, mekanisme pengendalian dan pencegahan. 2.
Manajemen resikoa Puskesmas merupakan upaya mengidentifikasi dan menganalisa risiko dan mengendalikan / mengelola risiko tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberikan dampak negative seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu pelayanan Puskesmas pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi (reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko
terintegrasi yang memprioritaskan keselamatan pasien, mellaui revisi pengembangan proses, fungsi dan layanan. 3.
Keselamatan adalah keadaan bebas dari bahaya atau risiko
4.
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien.IKP terditi dari kejadian tidak diharapkan (KTD).Kejadian Nyaris cedera(KNC),kejadian tidak cedera (KTC), dan kejadian Potensi cedera (KPC)
5.
Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien
6.
Kejadian Nyaris cidera adalah insiden yang berpotensi menimbulkan cidera pada tapi yang belum samapai terpapar ke pasien sehingga tidak ada cidera pada pasien.
7.
Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden yang berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien dan sudah terpapar ke pasien, tetap ternyata tidak menimbulkan cidera pada pasien.
8.
Kondisi Potensi Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera tetapi belum terjadi
9.
Kejadian sentinel : adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah mengakibatkan kematian atau cedera fisik / psikologis serius, atau kecacatan pada pasien. Termasuk di dalam kejadian sentinel antara lain kematian yang tidak dapat diantisipasi dan tidak berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit pasien atau kondisi medis dasar pasien; bunuh diri, kehilangan permanen dari sebagian besar fungsi tubuh yang tidak berhubungan dengan penyakit dasar pasien; pembedahan yang salah lokasi/salah prosedur/salah pasien;penculikan bayi atau bayi yang dibawa pulang oleh orang tua yang salah.
10. Pelaporan insiden keselamatan pasien: adalah suatu sistim untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, menganalisa dan mengantisipasi/mengelola/ mengendalikan insiden secara berkesinambungan
11.
Risiko Sisa: adalah sisa risiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelah upaya pengendalian/tindakan dilakukan.
12. Penilaian Risiko: adalah upaya identifikasi dari risiko yang terjadi atau berpotensi terjadi dalam pelayanan di puskesmas dengan mempertimbangkan klasifikasi dan derajat (grading) kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari terpapar risiko tersebut.Untuk grading ini masih membutuhkan pemahaman dan keahlian dalam pembuatannya. 13. Penilai Risiko: adalah anggota dari staf (manager atau yang lain) yang telah memahami tentang penerapan manajemen risiko, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan manajemen risiko.
D.SASARAN Tersedianya Panduan Manajemen Risiko di Puskesmas Suppa untuk Tim Mutu dan audit Mutu dan penanggung jawab (koordinator) unit layanan serta karyawan Puskesmas Suppa.
BAB II RUANG LINGKUP A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO Panduan ini mencakup seluruh manajemen risiko di area pelayanan Puskesmas Suppa, termasuk seluruh area pekerjaan yaitu unit pelayanan dan area klinis. Manajemen risiko merupakan tanggung jawab semua komponen di puskesmas. Tujuan manajemen risiko untuk identifikasi dan pengendalian risiko strategis dan operasional tidak akan tercapai apabila semua perangkat yang ada di puskesmas tidak bekerja sama dan berpartisipasi pada
pelaksanaannya. Manajemen risiko meliputi identifikasi, analisa, evaluasi dan pengelolaan risiko: 1. Risiko yang berpotensi terjadi (proaktif) 2. Insiden yang telah terjadi (reaktif/responsive) B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko, Puskesmas mengatur kewenangan dan tanggung jawab manajemen puskesmas: a. Level Puskesmas oleh Tim Mutu dan manajemen risiko klinis dari Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (Tim PMKP) b. Level unit pelayanan oleh penanggung jawab/koordinator atau pelaksana dari masing-masing unit pelayanan Uraian tanggung jawab manajemen risiko: 1. Tanggung Jawab Kepala Puskesmas a. Menetapkan kebijakan mengenai manajemen risiko puskesmas b. Menetapkan dan membina tim manajemen risiko puskesmas c. Mengawasi dan memastikan sistim manajemen risiko berjalan dengan baik dan berkesinambungan d. Menerima laporan dan rekomendasi pengelolaan/pengendalian risiko serta menindak lanjuti sesuai arah kebijakan puskesmas termasuk pendanaannya. e. Mengambil ahli tanggung jawab pengelolaan dan pengendalian insiden keselamatan pasien
f. Melaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan jika ada risiko yang berat dan serius yang memerlukan pengelolaan dan pengendalian risiko segera 2. Tanggung Jawab Tim Audit Internal a. Meninjau daftar risiko puskesmas dan memberi rekomendasi untuk menurunkan/meminimalkan risiko. b. Meninjau risiko-risiko ekstrim, tindakan, pengendalian, dan menyoroti area-area utama kepada masing-masing penanggung jawab unit kerja terkait. c. Melaporkan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu hasil audit terkait penerapan manajemen risiko 3. Tanggung Jawab Tim Manajemen Mutu termasuk Tim PMKP a. Membuat dan meninjau strategi dan kebijakan manajemen risiko. b. Penyediaan pelatihan penilaian risiko. c. Memantau daftar risiko per unit kerja untuk setiap perubahan, bagian yang tidak engap, dengan perhatian pada tingakt risiko dan jadwal waktu. d. Memberi saran kepada penilai risiko, kepada unit kerja dan pihak eksekutif perihal manajemen risiko. e. Memelihara dan membina daftar penilai risiko yang aktif f. Menanggapi permintaan audit internal dan eksternal berkaitan dengan manajemen risiko. g. Menanggapi permintaan pihak eksternal untuk informasi berkaitan proses risiko h. Melaporkan kegiatan manajemen risiko dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap bulan.
4. Tanggung Jawab Penilai Risiko
Penilai risiko bertanggung jawab untuk: a.
Menghadiri pelatihan penilai risiko dan memutakhiran yang diselenggarakan oleh Tim Manajemen Risiko.
b.
Menilai risiko diarea kerja mereka menggunakan form penilaian risiko, mengidentifikasi seluruh risiko yang penting terlebih dahulu dan memastiakan bahwa penanggung jawab unit pelayanan/upaya mengambil perhatian terhadap risiko tersebut.
c.
Memastikan bahwa mereka menyimpan dokumen penilaian risiko yang asli dan memberikan satu salinan kepada penanggung jawab upaya untuk disimpan dalam arsip.
d.
Menunjukkan bukti penilaian dan rencana tindakan yang lengkap dengan jadwal waktu penyelesaian.
e.
Jika penilai risiko memandang bahwa penilaian risiko mereka tidak memperoleh perhatian yang memadai, mereka harus menghubungi Tim Mutu dan Keselamatan Pasien untuk meminta nasehat.
5.
Tanggung Jawab Penanggung Jawab Upaya/Unit Pelayanan a. Mengelola seluruh risiko di tempat kerja mereka. Penanggung jawab upaya/unit kerja boleh mendelegasikan tugas melakukan penilaian risiko untuk penilai. b. Penanggung jawab upaya/unit pelayanan bertanggung jawab untuk: 1)
Pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko diarea tanggung jawab mereka
2) Mengelola daftar risiko unit kerja masing-masing. Hal ini termasuk mengumpulkan, meninjau, dan memutakhirkan data. 3) Menunjuk penilai risiko untuk area mereka, memastikan bahwa mereka diijinkan untuk menghadiri pelatihan penilai risiko dan sesi pemutakhiran. 4) Memastikan bahwa penilai risiko mempunyai lokasi waktu yang memadai untuk melakukan penilaian risiko.
5). Melakukan validasi seluruh penilaian risiko yang dilakukan, dan melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang terindetifikasi sampai pada tingkat terendah yang mungkin dicapai. 6). Melengkapi Form Penilaian Risiko (meninjau/menyetujui pemeringkatan matriks: menyatakan tindakan apa yang diperlukan/diambil untuk menurunkan risiko sampai pada tingakt terendah yang mungkin dicapai). 7). Jadwal waktu untuk memulai/meningkatkan langkah pengendalian.(pada tingkat berapa risiko sisa tertinggal setelah pelaksanaan tindakan/peningkatan langkah pengendalian: apakah risiko perlu dimasukkan ke dalam daftar unit pelayanan). 8). Penyediaan informasi yang sesuai dan memadai, pelatihan dan supervisi bagi staf untuk mendukung penurunan risiko.(Hal ini mencakup bahwa seluruh staf menghadiri training wajib yang terkait). 9). Memelihara catatan penilaian risiko yang dilaksanakan dan untuk mencatat perkembangan dan kinerja dibandingkan tindakan perbaikan yang direncanakan. 10).Penanggung jawab upaya/unit pelayanan harus mengingatkan tim mutu jika penilai risiko meningalkan / tidak lagi memenuhi perannya, sehingga tim manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab untuk memutakhirkan data penilai risiko organisasi. 11). Berkoordinasi dengan unit pelayanan lain yang ada di puskesmas 12). Dalam keadaan dimana rencana untuk mengelola risiko berada di luar kewenangan
penanggung jawab upaya/unit pelayanan atau dimana ada implikasi sumber daya yang besar, risiko akan diprioritaskan oleh kepala Puskesmas. 13). Memastikan bahwa penilaian risiko divalidasi ulang pada jangka waktu yang sesuai atau mengikuti perubahan keadaan.
6. tanggung jawab staf/karyawan a. Seluruh staf mempunyai tanggung jawab untuk memberi informasi kepada atasan mereka setiap bahaya yang bermakna di tempat kerja. Merupakan suatu hal yang mendasar bahwa jika seorang staf menganggap ada hal yang serius yang telah mereka laporkan kepada atasan langsung mereka, tetapi belum ditindak lanjuti, mereka harus melaporkan ini kepada tingkat yang lebih tinggi. b. Dalam rangka untuk memastikan kebijakan ini dilaksanakan dengan efektif, setiap karyawan harus: 1)
Menghadiri pelatihan sebagaimana ditentukan oleh atasan mereka atau oleh puskesmas (misal induksi / orientasi dan prosedur baru, pelatihan wajib: induksi, keselamatan kebakaran, memindahkan dan mengangkat, keselamatan personal dan lain-lain)
2) Dapat bekerja sama secara penuh dalam menerapkan pedoman, protokol, dan kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan, dan manajemen risiko
3) Melaporkan setiap insiden, kecacatan atau setiap perubahan yang dapat mempengaruhi kondisi kerja langsung kepada atasan/penilai risiko lokal dan melengkapi form insiden report dengan tepat 4) Mengikuti petunjuk kerja yang tertulis serta pelatihan yang disediakan 5) Berpartisipasi aktif dalam proses penilaian risiko 6) Memenuhi dan melaksanakan langkah pengendalian / tindakan setelah penilaian dilakukan Program manajemen risiko mencakup pencegahan kehilangan, kontrol dan kegiatan peningkatan mutu berkesinambungan. Upaya tim untuk melaksanakan program manajemen risiko mencakup dokter, administrator, manajemen, tim mutu dan audit untuk mengidentifikasi, meninjau, mengevaluasi dan pengendalian risiko yang mengganggu mutu pelayanan pasien, keselamatan. Layanan diberikan untuk melakukan tindakan korektif dan pencegahan tepat yang diperlukan. STANDAR DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN Ditahun 2011 Kementrian Kesehatan RI mengeluarkan Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit sebagai pedoman bagi penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Didalam Permenkes 1691 tahun 2011 dinyatakan bahwa rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib melaksanakan program dengan mengacu pada kebijakan nasional, Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Bagaimana dengan sarana kesehatan lain..? Oleh karena belum adanya panduan khusus maka sarana kesehatan lain menggunakan panduan Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang dimodifikasi sesuai keadaan. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana suatu rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kemenkes RI, 2011) Sistem tersebut meliputi pengenalan risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko meliputi: 1)
Assesment risiko
2) Identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien 3) Pelaporan dan analisis insiden 4) Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya 5) Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko Standar Keselamatan Pasien menurut Panduan Nasional Keselamatan Pasien meliputi tujuh pernyataan standar keselamatan pasien yaitu: 1.Hak pasien 2. Medidik pasien dan keluarganya 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metode-metode peningkatan kerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien. 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien gunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien Adapun sasaran keselamatan pasien adalah: Sasaran I
: Ketepatan Identifikasi Pasien
Sasaran II
: Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Sasaran III
: Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert)
Sasaran IV
: Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Sasaran V
: Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
BAB III TATA LAKSANA A.
PROSES PENERAPAN MANEJEMEN RISIKO
Program menejemen risiko menggunakan 5 tahapan proses yaitu 1.
Tetapkan kontes/lingkup menejemen
2.
Identifikasi risiko
3.
Analisis risiko
4.
Evaluasi risiko
5.
Kelola risiko
PROSES MANAJEMEN RISIKO
kajian risiko (risk assessment) Monitoring audit dan tinjauan (review) dukungan internal
Komunikasi dan konsultasi pd stakehoders
Sumber : Kuntjoro ,C Adapun proses penerapan manajemen risiko adalah 1. TAHAPAN 1: TETAPKAN KONTEKS/LINGKUP MANAJEMEN Pada tahapan ini: a. Identifikasi dan pahami kegiatan operasional di llinkungan puskesmas dan strategi program manajemen risiko layanan kesehatan yang efektif
b. Tetapkan parameter organisasi dan lingkungan dimana proses manajemen risiko harus ditempatkan, tujuan dari aktifitas risiko dan konsekuensi potensial yang dapat timbul dari pengaruh internal dan eksternal.
Tujuan, sasaran, strategi, ruang lingkup, dan parameter kegiatan atau bagian dari organisasi Puskesmas dimana proses manajemen risiko sedang diterapkan, harus ditetapkan. Proses harus dipertimbangkan dengan seksama sesuai kebutuhan untuk menyeimbangkan biaya, manfaat dan peluang. Perlu ditentukan pula kebutuhan sumber daya dan catatan yang harus didokumentasikan dan dipelihara.Ketika menentukan ruang lingkup program manajemen resiko secara mendalam, harus dipertimbangkan apakah proses manajemen resiko mencakup pelayanan yang banyak masalah, atau terbatas pada area praktik klinik spesifik, unit pelayanan, fungsi atau area proyek. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,serta
mempertimbangkan
ke kritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam penerapan manajemen risiko dan keselamatan pasien adalah: a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan farmasi d. Pelayanan gawat darurat e. Pelayanan rawat inap f. Pelayanan persalinan dan nifas 2. TAHAP 2: IDENTIFIKASI RISIKO Identifikasi risiko internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman sistem kesehatan, organisasi, puskesmas, unit pelayanan Puskesmas, atau pasien. Identifikasi risiko komprehensif sangat penting dan harus dikelola menggunakan proses sistematis yang
terstruktur dengan baik, karena potensi risiko yang tidak diidentifikasi pada tahap ini akan dikecualikan dari analisis dan pelayanan lebih lanjut. Semua materi risiko harus diidentifikasi, apakah mereka berada di bawah kontrol organisasi manajemen risiko. Dari waktu ke waktu, semua risiko yang signifikan di tingkat nasional (sistem kesehatan), tingkat puskesmas, unit pelayanan atau tingkat tim harus diidentifikasi, dinilai, dikelola dan dipantau. Untuk memulai proses, perlu di lakukan identifikasi dan penentuan prioritas risiko pelayanan kesehatan internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman. Identifikasi risiko memerlukan pemahaman yang mendalam dari para eksekutif layanan kesehatan terhadap komponen-komponen berikut: 1.
Sumber risiko atau bahaya yang berpotensi menimbulkan kerugian;
2.
Insiden yang terjadi dan dampaknya pada puskesmas atau stakeholder internal/eksternal;
3.
Identifikasi konsekuensi, hasil dan dampak klinis risiko atau insiden di Puskesmas atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan puskesmas;
4.
Faktor kontributor (apa dan mengapa) terhadap terjadinya risiko klinis atau bahaya dan insiden yang terjadi;
5.
Kapan dan dimana risiko klinis atau bahaya dapat terjadi.
Identifikasi adalah elemen yang penting dalam manajemen risiko karena risiko tidak akan efektif ditangani bila tidak dilakukan identifikasi. Satuan tugas manajemen resiko dapat mengunakan berbagai informasi untuk mengidentifikasi potensi risiko. Dalam hal ini, risiko dapat dibedakan menjadi risiko potensial (dengan pendekatan pro-aktif)dan insiden yang sudah terjadi (dengan pendekatan reaktif / responsif). Contoh resiko potensial berdasarkan area pelayanan: 1. Akses pasien
a. Proses pemulangan pasien lama b. Pasien pulang paksa c. Kegagalan merujuk pasien d. Ketidak tersediaan tempat tidur e. Proses transfer pasien yang tidak baik 2. Kecelakaan a. Tersengat listrik b. Terpapar dengan bahan berbahaya c. Tertimpah benda jatuh d. Tersiram air panas e. Terpeleset 3. Asesmen dan Terapi a. Kesalahan identifikasi pasien b. Reaksi transfusi darah c. Kesalahan pelabelaan spesimen laboratorium d. Kegagalan konsultasi interdisiplin pasien 4. Masalah administrasi keuangan pasien a. Kesalahan estimasi biaya b. Pengenaan tagihan yang sama 2 kali c. Kesalahan input data tagihan d. Perbedaan tarif dan tagihan e. Transaksi tidak terinput
5. Kejadian Infeksi a. Kegagalan / kontaminasi alat medis b. Infeksi luka operasi c. Needlestick injury d. Kesalahn pembuangan limbah medis e. Infeksi nosocomial 6. Rekam medik a. Kegagalan memperoleh informed consent b. Kesalahan pelabelan rekam medik c. Kebocoran informasi rekam medik d. Ketidak lengkapan catatan dalam rekam medik e. Kehilangan / kesalahan penyimpanan rekam medik 7. Obat a. Penulisan resep yang tidak baik b. Riwayat alergi obat tidak teridentifikasi c. kesalahan dosis obat d. Obat rusak/expired e. Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat f. Kegagalan monitoring efek samping obat 8. Keamanan a. Pencurian b. Pasien hilang c. Lingkungan yang tidak aman
Risiko atau insiden yang sudah terindefikasi harus ditentukan peringkatnya (grading) dengan memperhatikan: 1. Tingkat peluang/frekwensi kejadian (likelihood) 2. Tingkat dampak yang dapat dikategorikan berdasarkan dampak sesuai dengan jenis-jenis insiden. Beberapa sumber informasi untuk identifikasi risiko yang dapat dipakai seperti:
-
Daftar keluhan pasien/hasil survei kepuasan,
-
Diskusi dengan pimpinan unit layanan serta staf dan mitra kerja
-
Laporan insiden
3. TAHAP 3 :ANALISIS RISIKO Tahap analisis dilakukan setelah tahap identifikasi. Organisasi manajemen risiko harus melakukan analisa secara sistematis terhadap sistem kesehatan, organisasi puskesmas, unit pelayanan dan semua unit layanan, untuk memahami risiko, mengidentifikasi tugas agar dapat menentukan tindakan lebih lanjut. Perlu proses sistematis untuk memahami sifat risiko dan menyimpulkan tingkat risiko, memisahkan risiko kecil yang dapat diterima serta risiko besar, serta menyediakan data untuk membantu evaluasi dan pelayanan. Pada umumnya risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian keuangan akan menjadi prioritas intervensi. Makin besar kerugian yang akan terjadi, makin segera.Tindakan harus dilakukan. Analisisi dengan melakukan risk grading/ tingkatan resiko untuk menentukan keparahan dari tiap risiko dengan cara memeriksa kecenderungan terjadinya risiko dan akibatnya bila hal ini terjadi analisis risiko harus mempertimbangkan bahwa telah ada control atas risiko saat ini, termasuk kemungkinan keparahan apabila risiko tersebut muncul menjadi sebuah insiden (risiko yang potensial menjadi insiden), dan kemungkinan terjadinya insiden.
Matris grading dipakai dalam keselamatan pasien pada saat menetapkan berat ringanya erro. A. Pengertian 1. Dampak (consequences) Adalah gambaran seberapa berat akibat dialami pasien mulai dari ada cedera sampai meninggal (table 1) TABEL 1 Dampak klinis / Consequences / Severity
Level
DESKRIPSI
CONTOH DESKRIPSI
1
Insignificant
Tidak ada cedera Cedera ringan dapat diatasi dengan pertolongan
2
Minor
Moderate
pertama. Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara reversible dan tidak
3
berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya.
Major
-
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
-
Cedera luas / berat
-
Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreversible,
4
tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarkanya Cathastropic 5
-
Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya
2. Brobabilitas / Frekuensi / Likehood Adalah
seberapa
seringnya
hal
tersebut
terjadi
(tabel
2).
Tabel
ini
menggambarkan tingkat kemungkinan terjadinya atau frekuensi terjadinya. Tabel 2 Probalitas / frekuensi / likelibood Level / Frekuensi
Kejadian actual
1
Sangat jarang
Dapat terjadi dalam lebih dari 5 bulan
2
Jarang
Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3
Mungkin
Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4
Sering
dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5
Sangat sering
Terjadi dalam minggu / bulan
tingkat resiko
3. Matrix Grading analisa Adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat resiko suatu insiden berdasarkan atas dampak dan probabilitasnya. Tujuan penilaian dengan matriks resiko adalah untuk menentukanresiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya. Skor Resiko Cara menghitung skor resiko : Untuk menentukan skor resiko digunakan matriks grading resiko (table 3) 1. Tetapkan frekiensi pada kolom kiri
2. Tetapkan dampak pada baris kearah kanan 3. Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak. Table 3 Risk grading matrix Potencial Concequences Frekeunsi / Likelihood
Insignificant
Minor
Moderate
Major
Catastrophic
2
3
4
5
Moderate
Moderate
High
Extrame
Extrame
Moderate
Moderate
High
Extrame
Extreme
Low
Moderate
High
Extrame
Extreme
Low
Low
moderate
High
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
1 Sangat sering terjadi (tiap mgg /bln 5 Sering
terjadi
(beberapa x / thn 4 Mungkin
terjadi
(1-2 thn/x) 3 Jarang
terjadi
(2-5 thn/x) 2 Sangat jarang sekali (>5 thn/x) 1
Table 4 Analisa dampak dengan resiko terhadap insiden ` MINOR DAMPAK
1
MODERAT
MAYOR
KATASTROPIK
2
3
4
(kegagalan
(kegagalan dapat
Kehahalan
(kegagalan
yang tidak
mempengaruhi
menyebabkan
menyebabkan
disadri oleh
proses pelayanan
kerugian yang lebih
kematian atau
pasien dan
kesehatan tetapi
besar terhadap
kecacatan)
tidak
menimbulkan
pasian)
menimbulkan
kerugian minor)
dampak dalam pelayanan kesehatan) Pasien
Tidak ada
Perpanjangan hari
Kerugian terhadap
Kematian atau
cedera, atau
rawat atau
fungsi organ tubuh
kerugian permanent
tidak adanya
perpanjangan
(sensorik, motorik,
terhadap fungsi
perpanjangan
kualitas pelayanan
psycologic atau
tubuh (sensorik,
hari rawat
untuk 1 atau 2
intelektual),
motorik, physiologic
pasien
diperluykan
atau intelektual).
operasai lebih lanjut
Bunuh diri.
perpanjangan hari
Pemerkosaan, reaksi
rawat
transfuse operasi pada bagian atau pada pasien yang salah pemberian bayi
Untuk 3 tahun lebih
Pada orang tua yang
pasien, peningkatan
salah
level pelayanan untuk 3 tahun lebih pasien
Pengunjung
Dievaluasi dan tidak
Evaluasi dan
Perawat untuk 1 atau
Kematian atau
dibutuhkan penanganan
penanganan untuk 1
2 pengunjung
perawatan 3 tahun
atau 2 pengunjung
lebih
untuk 1 atau 2 pengunjung Staf :
Hanya penanganan ringan
Pengeluwaran medis
Perawatan untuk 1
Kematian atau
tanpa kerugian waktu atau
kehilangan waktu atau
atau 2 staf atau 3 atau
perawatan 3 atau
tidak menimbulkan
ada kecelakaan kerja
lebih terjadi
lebih staf
kecelakaan kerja
untuk 1 atau 2 staf
kecelakaan kerja
Fasilitas atau
Kerusakan kurang dari
Kerusakn lebih dari
Kerusakan sama
Kerusakan sama
perlengkapan
$10.000 atau tanpa
$10.000 tetapi kurang
dengan atau lebih
dengan atau lebih
kesehatan
menimbulkan dampak
dari $100.000
dari $100.000
dari $250.000
terhadap pasien
4. Bands resiko Setelah didapatkan resiko apakah minor, moderat, mayor atau katastropiuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian dalam bentuk bands resiko dengan memasukan dalam table.Table bands resiko menunjukkan karelasi antara warna bands yang menunjukkan resiko dengan jenis invetigasinya. Bends resiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam warna yang terdiri atas warna biru, hijau,kuning dan merah.
Table 5 Hubungan warna bands dengan investigasi
No
“ Warna Bands “
Jenis Investigasi
1
Investigasi sederhana
2
Investigasi sederhana
3
Kuning
4
Investigasi komprehensif / RCA Investigasi komprehensif/RCA
Warna bands : Hasil pertemuan nilai dampak yang diurut kebawah dan nilai probabilitas yang diurut kesamping kanan
Resiko = dampak x probabilitas
B. Langkah analisa insiden dengan matrix grading Setiap insiden yang terjadi dilakukan 1.
Lakukan penilaian resiko dandampak level resiko
2.
Lakukan analisa tingkat kemungkinannya probabilitasnya hasilnya adalah tingkat kemungkinan insiden
3.
Masukan kedua hasil diatas yaitu dampak dan tingkat kemungkinnya dalam tabel matriks grading resiko untuk menghitung skor resiko
4.
Menetapkan warna band resiko dan tindakan yang akan dilakukan
Penjelasan langkah-langkah analisa insiden dnegan matrik grading 1.
Analisa dampak terhadap insiden dengan matrik grading Dampak berikut ini identifikasi apakah insiden adalah cidera ringan dapat diatas dengan pertolongan pertama atau cedernya menyebabkan kurang dapat menggerakan tungkainya setelah jatuh. Bila cideranya yang pertama maka level 2 (minor) bila cedera seperti yang kedua maka adalah masuk level 3 atau moderat
Level
CONTOH DESKRIPSI
DESKRIPSI
1
Insignificant
Tidak ada cedera
2
Minor
Cedera ringan dapat diatasi dengan pertolongan pertama. Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara reversible dan tidak berhubungan dengan
3 Moderate
4
Major
penyakit yang mendasarinya. -
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
-
Cedera luas / berat
-
Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreversible, tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarkanya
Cathastropic
-
5
Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya
2. Lakukan analisa kemungkinan dengan tabel probabilitas dibawah ini Setelah dilakukan analisa dampak terhadap insiden selanjutnya dilakukan analisa kemungkinan dengan menggunakan tabel dibawah ini. Lakukan penghitungan berapa kali kasus tersebut terjadi.? Bila terjadinya sekali dalam lebih dalam 5 tahun berarti masuk resiko level 1, tetapi bila kejadiannya tiap 1-2 tahun maka probabilitasnya masuk pada level 3, frekuensinya mungkin.
Level /
Kejadian actual
Frekuensi tingkat resiko 1
Sangat jarang
Dapat terjadi dalam lebih dari 5 bulan
2
Jarang
Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3
Mungkin
Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4
Sering
dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5
Sangat sering
Terjadi dalam minggu / bulan
3. Lakukan analisa resiko dengan matrix grading dengan cara berikut: 1.
Tetapkan frekiensi pada kolom kiri
2.
Tetapkan dampak pada baris kearah kanan
3. Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.
Potesial conceequences Frekuensi/likelihood
Sangat serig terjadi
Insignificant
Minor
Moderate
Major
Catastrop
1
2
3
4
5
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
Low
low
moderate
high
Extreme
(tiap mmg/bln) 5 Sering terjadi (beberapa x/thn) 4 Mungkin terjadi (1-2 thn/x) 3 Jarang terjadi (2-5 thn/x) 2 Sangat jarang sekali( 1
Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut: Grade biru
: investigasi oleh atasan langsung waktu maksimal 1 minggu
Grade hijau
: investigasi sederhana ileh atasan langsung waktu maksimal 2 minggu
Grade kuning : investigasi komprehensif analisa akar masalah RCA oleh KP waktu maksimal 45 hari Grade merah : investigasi komprehensif akar Masalah RCA waktu maksimal 45 hari
4. Tetapkan bands resiko Setelah diketahui dampak dan probalitasnya apakah perlu dilakukan investigasi
Table bands dan jenis investigasi
No
“ warna Bands”
Jenis investigasi
1
Investigasi sederhana
2
Investigasi sederhana
3
Kuning
Investigasi komprehensif /RCA
4
Investigasi komprehensif/RCA
Table tindakan sesuai tindakan dan bands resiko LEVEL/BANDS EXTREM (SANGAT TINGGI)
TINDAKAN Resiko ekstrim dilakukan RCA paling lama 45 hari Membutuhkan tindakan segera sampai ke pimpinan
HIGH/TINGGI
Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari kaji dengan detail dan paru tindakan segera serta membutuhkan perhatian pimpinan manajemen
MODERATE/SEDANG
Resiko sedang,dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manejer sebaiknya dampak
terhadap biaya dan kelola resiko LOW / RENDAH
Resiko rendah : dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu deselesaikan dengan prosedur rutin.
4.TAHAP 4: EVALUASI DAN RANGKING RISIKO Mengevaluasi risiko dan membandingkan kreteria risiko yang diterima untuk dikembangkan daftar prioritas risiko yang akan ditindak lanjuti,melakukan evaluasi risiko dan prioritas risiko dengan cara membandingkan tingkat risiko yang ditemukan sebelumnya, dan mengembangkan daftar prioritas risiko harus dilakukan identifikasiuntuk menentukan tingkat risiko secara internal maupun eksternal yang diterima puskesmas kriteria risiko di gunakan untuk Menilai dan menentukan peringkat risiko, yang menunjukkan bahwa bila risiko diterima puskesmas, maka harus berhasil dilaksanakan. Dalam mengevaluasi kriteria risiko mungkin dipengaruhi oleh persepsi internal, eksternal dan persyaratan hukum. Penentuan kriteria sejak awal merupakan hal yang sangat penting.
5. TAHAP 5: PENGELOLAAN RISIKO Bila memungkinkan paparan risiko perlu dieliminasi. Contohnya memperbaiki alat yang rusak, memberikan pendidikan pada staf medis yang belum mendapatkan edukasi tentang prosedur pengoperasian alat. Bila risiko tidak dapat dieliminasi, maka perlu dicari teknik lain untuk menurunkan risiko kerugian. Setelah dilakukan identifikasi dan analisa risiko, maka satuan tugas manajemen resiko harus menangani dan mengendalikan risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar:
1. Mengendalikan risiko (risk control). Risiko sedapat mungkin dihindari karena puskesmas tidak berani mengambil risiko dengan metode berikut.
Menghindari risiko (risk avoidance) Adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari pejanan terhadap risiko dengan cara: -
Menolak risiko atau menerima dan melaksanakan suatu kegiatan walaupun hanya untuk sementara
-
Meninjau kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan kegiatan itu begitu diketahui mengandung risiko
-
Mengendalikan kerugian dengan mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya insiden yang menimbulkan kerugian
2. Menanggung risiko (risk retention) Risiko diterima dan ditangani sendiri oleh puskesmas. Artinya puskesmas Mentolerir terjadinya kerugian untuk mencegah terganggunya kegiatan operasional puskesmas dengan menyediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya.Untuk mengurangi risiko ataupun tidak terjadi penyimpangan maupun keterlambatan dalam pelaksanaan pelayanan maka perlu adanya kejelasan prosedur, kejelasan tertib administrasi dan dukungan teknologi untuk mempercepat proses pelayanan. BAB IV DOKUMENTASI A. Sistim Pelaporan Insiden
Salah satu kunci utama keberhasilan dari program keselamatan pasien adalah pencatatan pelaporan dan dokumentasinya. Namun justru pencatatan dan pelaporan ini menjadi salah satu masalah utama dalam pelaksanaan keselamatan pasien dibanyak sarana kesehatan di Indonesia. Tujuan utama dari pencatatan dan pelaporan serta dokumentasinya adalah untuk dapat menurunkan angka kejadian atau insiden dari pelayanan yang dilakukan menyangkut KTD, KNC dan kejadian sentinel serta untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Selain itu pelaporan juga berguna untuk memonitor upaya pencegahan terjadinnya kesalahan sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi lebih lanjut. Mengingat kejadian keselamatan pasien termasuk hal rahasia maka mekanisme dan alur pelaporan perlu diatur dan menggunakan form khusus yang membedakan jenis laporan internal dan eksternal. Pelaporan insiden dilakukan dengan mengikuti alur baik untuk internal sarana kesehatan maupun alur untuk laporan eksternal sarana kesehatan. Sistem pelaporan mengharuskan semua personil disarana kesehatan untuk terlibat dan peduli dengan bahaya atau potensi bahaya yang dapat terjadi terkait dengan keselamatan pasien. B.
Permasalahan dalam pencatatan dan pelaporan insiden meliputi:
1. laporan masih dianggap hanya sebagai tugas atau kewajiban perawat saja 2. sehingga yang melakuka hanya perawat atau profesi pemberi pelayanan lain. 2. laporan yang diberikan sering kali tidak dilakukan secara terperinci karena takut disalahkan oleh atasan atau pihak lain akibatnya banyak informasi penting tidak diketahui sehingga berdampak pada proses pembelajaran terhambat 3. Laporan insiden terlambat disampaikan Laporan kurang lengkap yang diakibatkan oleh kurang benarnya cara mengisi atau data yang salah.
Hambatan dalam pelaporan insiden 1. Pandangan bahwa kesalahan adalah sesuatu bentuk kegagalan dan kesalahan yang dibebankan pada satu orang saja. 2. Takut disalahkan karena dengan melaporkan KTD, KNC, dan kejadian sentinel akan membebankan keburukan dari personal atau tim yang ada dalam unit saran pelayanan kesehatan lain. 3. Laporan resiko beresiko tuntutan hukum terhadap kesalahan yang dibuat 4. Laporan disebarluaskan untuk tujuan yang dirugikan 5. Kurangnya sumber daya 6. Kurang jelas batasan apa dan kapan pelaporan harus dibuat 7. Sulitnya membuat laporan dan menghabiskan waktu Dokumentasi pelaporan insiden Mengingat pentingnya laporan yang telah dibuat maka seharusnya laporan didokumentasikan disetiap unit pelayanan sebagai bahan monitoring dan evaluasi serta sebagai dasar perbaikan selanjutnya. Oleh karena itu hal-hal yang dilakukan antara lain: 1)
Jangan melaporkan insiden lebih dari 24 jam
2) Jangan menunda laporan insiden dengan alasan belum ditindak lanjuti atau ditandangani oleh atasan 3) Jangan menambah catatan medis pasien bila telah tercatat dalam laporan insiden 4) Jangan meletakan laporan insiden sebagai bagian dari rekam medis pasien
5) Jangan membuat salinan laporan insiden untuk alasan apapun 6) Catatlah keadaan yang tidak diatisipasi
C. Empat Prinsip Penting Pelaporan Insiden: 1. Fungsi utama pelaporan insiden adalah untuk meningkatkan keselamatan pasien melalui pembelajaran dari kegagalan/kesalahan. 2. Pelaporan insiden harus aman. Staf tidak boleh dihukum karena melapor. 3. Pelaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menggunakan metode konstruktif. Minimal memberi umpan balik tentang data KTD & analisisnya idealnya, juga menghasilkan rekomendasi untuk perubahan proses/SOP dan sistem. Analisis yang baik & proses pembelajaran yang berharga memerlukan keahlian/keterampilan yang memadai. Tim keselamatan pasien perlu menyebarkan informasi, rekomendasi perubahan, pengembangan solusi kepada seluruh unit agar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang setara. D. Karakteristik laporan: Laporan insiden Keselamatan Pasien memiliki karakteristikyang berbeda dengan laporan klinis lainnya misalnya. Data yang diperlukan dalam laporan insiden keselamatan pasien terdiri atas: 1)
Data pasien meliputi: nama pasien, no. MR dan nomor ruangan (data ini diperlukan bila untuk laporan internal untuk eksternal tidak)
2) Rincian kejadian a. Tanggal dan waktu insiden b. Insiden c. Kronologi insiden d. Jenis insiden e. Orang yang pertama melaporkan insiden f. Kejadian terjadi g. Lokasi insiden menyangkut status pasien h. Tempat/lokasi i. Unit/departemen yang menjadi penyebab terjadinya insiden j. Akibat insiden: kematian, cedera ireversibel, edera reversible, edera ringan, tidak ada cidera. k. Tindakan yang dilakukan segera setelah insiden l. Pelaksana tindakan: tim atau personal m. Frekuensi kejadian: apakah insiden yang sama pernah terjadi diunit kerja lain? 3. Tipe Insiden Tipe insiden terbagi dalam beberapa kelompok besar yaitu: a. Insiden dalam kelompok administrasi klinik b. Kelompok proses atau prosedur klinis c. Kelompok dokumentasi
d. Infeksi nosokominal e. Medikasi atau cairan infus f. Tranfuse darah g. Nutrisi h. Oksigen atau gas i. Alat medis/kesehatan j. Jatuh k. Kecelakaan l. Infrastruktur/bangunan/benda lain yang akan terpasang tetap m. Resource atau manajemen organisasi n. Laboratorium atau patologi
Contoh kejadian insiden: Insiden yang terjadi adalah salah pemberian obat (misalnya seharusnya IM diberikan IV). Apa tipe insiden, subtype dan masalahnya? Dasar diatas menunjukkan bahwa tipe insidennya adalah medikasi dengan subtipenya adalah proses pemberian medikasi yang salah pada saat pemberian. Berdasarkan data
tersebut maka masalahnya adalah salah rute atau salah tempat. 4. Analisa penyebab insiden dan rekomendasi Analisa penyebab insiden Analisa penyebab dilakukan dengan investigasi baik yang sederhana yang disebut simple investigation maupun investigasi komprehensif atau yang lebih dikenal dengan RCA (root
couse analysis). Penyebab insiden dapat dibedakan atas 2 jenis berdasarkan hubungan penyebab dengan insiden yaitu:
a.
Insiden langsung atau immediate/direct couse Adalah penyebab yang secara langsung berhubungan dengan insiden atau terhadap pasien.
b. Penyebab tidak langsung atau yang melatar belakangi penyebab langsung atau
underlying atau dikenal sebagai root couse. Penyebab tidak langsung terdiri atas active failure dan latent condition. E. Sistem Pelaporan yang berhasil Sebuah System pelaporan yang baik adalah apabila system pelaporan tersebut memiliki karakteristik berikut ini : 1.
Bersifat tidak menghukum: pelapor bebas dari rasa takut dan pembalasan dendam atau hukuman sebagai akibat laporannya.
2.
Rahasia : Identitas pasien,pelapor dan institusi disembunyikan
3.
Independen : sistem pelaporan yang independen bagi pelapor dan organisasi dari hukuman.
4.
Expert analysis: laporan di evaluasi oleh ahli yang menguasai masalah klinis dan telah terlatih untuk mengenal penyebab system yang utama.
5.
Tepat waktu : Laporan dianalisa segera dan rekomendasinya didesiminasikan secepatnya,khususnya bila terjadi bahaya serius.
6.
Orientasi system : Rekomendasi lebih berfokus kepada perbaikan dalam system,proses,atau produk daripada terhadap individu.
7.
Responsif : Lembaga yang menerima laporan merupakan lembaga yang mempunyai kapasitas dan kewenangan memberikan rekomendasi.
F. Hierarki Pelaporan Keselamatan Pasien Sebagai sebuah laporan yang bersifat rahasia maka pelaporan insiden keselamatan pasien dilaksanakan dengan penuh hati-hati dan memperhatikan sisi keamanan data dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan namun ingin mengetahuinya.Oleh karena itu perlu dibedakan jenis laporan untuk internal sarana kesehatan dan keluar sarana kesehatan,contohnya sistem pelaporan keselamatan pasien yang ada di Rumah Sakit.Untuk sarana kesehatan lain belum Ada panduannya namun secara prinsip dapat melakukan hal sama dengan jalur yang ada disesuaikan dengan hirarki masing-masing sarana kesehatan. 1. Hirarki pelaporan keselamatan pasien dan petugas diinternal sarana kesehatan adalah sebagai berikut:
a.
Level Staf Tugas: 1)
Melakukan tindakan segera terhadap insiden, dan
2) Melakukan laporan insiden dengan segera keatasan langsung
Standar: 1) waktu: pelaporan dilakukan kurang dari 24 jam 2)
admnistrasi: terisi lengkap sesuai form dan pedoman
b. Level Atasan langsung Tugas: 1)
Menerima laporan dan melakukan pemeriksaan kelengkapan laporan
2) Melakukan penilaian/investigasi sederhana dengan menggunakan matrix grading untuk menetapkan level 3) Membuat laporan insiden dan laporan hasil investigasi sederhana 4) Menetapkan level warna c.
Level pimpinan unit/tim keselamatan pasien sarana kesehatan: Tugas: 1)
Memeriksa laporan insiden dari atasan langsung staf
2) Melakukan investigasi/RCA dan lainnya 3) Menetapkan status insiden 4) Membuat laporan ke internal 5) Membuat laporan ke eksternal
G. Mekanisme dan prosedur Pelaporan Insiden
1. Mekanisme Pelaporan Insiden Mekanisme sering disebut sebagai prosedur atau tata laksana pelaporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan merupakan hal penting yang harus dilakukan secara cermat, teliti dan akurat baik secara kelengkapan maupun bari aspek administrasi dan tatapelaporan yang telah ditetapkan . Beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian dalam pelaporan antara lain:
a.
Insiden yang dilaporkan adalah kejadian, potensial terjadi ataupun yang nyaris terjadi
b. Laporan insiden dapat dibuat oleh siapa saja atau staf pelayanan klinis yang pertama kali menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian c.
Pelaporan dilakukan dengan mengisi “formulir laporan insiden” yang bersifat rahasia
2. Prosedur pelaporan insiden Prosedur pelaporan insiden atau tatalaksana pelaporan insiden dari unit terkecil ke tim Keselamatan Pasien (KP) di sarana kesehatan adalah sebagai berikut: a.
Apabila terjadi suatu insiden baik KNC/KTD kejadian sentinel, terkait dengan pelayanan, wajib segera ditindak lanjuti (baik dicegah atau ditangani) oleh staf yang langsung menghadapi insiden tersebut atau yang berwewenang diunit tersebut.
b. Tujuan dilakukan tindakan segera adalah untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan dari KNC/KTD tersebut. c.
Setelah ditindak lanjuti staf tersebut segera membuat laporan insidennya dengan mengisi Formulir Laporan insiden pada akhir jam kerja/sift kepada penanggung jawab
diunit atau kepada penanggung jawab pelayanan diunit masing-masing/atasan langsung dan jaringan menunda. Laporan dilakukan paling lambat 2 x 24 jam. d. Setelah segera mengisi laporan, segera menyerahkan laporan kepada atasan pelapor. e.
Laporan akan diperiksa oleh atasan langsung untuk dilakukan grading matrix resiko terhadap insiden tersebut. Grading matrix dilakukan untuk menentukan jenis analisa dan investigasi yang akan dilakukan.
f. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan dilakukan sebagai berikut: Grade Biru
: investigasi oleh atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu
Grade Hijau
: investigasi sederhan oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu
Grade Kuning : investigasi komprehensif/analisa akar masalah/RCA oleh tim KP, Waktu maksimal 45 hari Grade Merah
: investigasi komprehensif/analisa akar masalah/RCA waktu maksimal 45 hari
g. Setelah dilakukan ivetigasi sederhana Hasil investigasi dan analisa insiden dilaporkan kepada Tim KP sarahana kesehatan. h. Laporan hasil investigasi dan dan analisa insiden atasan langsung akan dianalisa Kembali oleh Tim KP untuk menetapkan perlu atau tidaknya dilakukan RCA dengan melakukan regrading. Bila hasilnya menunjukkan bands kuning atau merah, maka dilakukan RCA.
i. Setelah melakukan RCA Tim KP akan membuat laporan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk “safety alert” untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan ke pimpinan Sarana Kesehatan k. Pimpinan dan Tim KP memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran ke unit kerja masing-masing l. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian diunit masing-masing m. Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kerja perbaikan
H. Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau dan menilai pelaksanan dan keberhasilan upaya keselamatan pasien monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap: 1) Sumber daya manusia 2) Pengelolaan peralatan dan obat. 3) Pelayanan medik dasar. 4) System dokumentasi dan pelaporan. Memantau dan meninjau resiko yang sedang berjalan, penting untuk memastikan bahwa rencana orgnisasi manajemen resiko puskesmas tetap relevan. Mengingat bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan “kemungkinan dan dampak resiko” setiap saat, maka manajemen resiko harus melakukan pemantauan berulang kali, serta meninjau kembali setiap langkah dalam proses manajemen risiko.
Penentuan proritas risiko dan perencanaan kegiatan, memperhitungkan laporan insiden internal, informasi audit, keluhan dan isu-isu perorangan, serta persyaratan dan panduan tingkat nasional. Pimpinan unit layanan secara sistematis harus menyusun prioritas risiko menurut keparahan risiko (sesuai warna/ bands risiko), dan melakukan kontrol di tingkat unit layanan. Tindak lanjut dilakukan oleh manajemen level tertentu tergantung tingkat keparahan risiko (sesuai warna/bands risiko). Tujuan utama pemantauan adalah: a.
Untuk mengembangkan sebuah daftar risiko (risk register) secara komprehensif yang diproritaskan untuk membuat rencana tindakan terhadap risiko yang signifikat dan moderat.
b. Untuk mengembangkan daftar risiko internal dan rencana kegiatan untuk semua unit layanan. c.
Untuk mengembangkan profil utama risiko signifikat yang mungkin timbul dari kegiatan puskesmas serta untuk menganalisis risiko yang berdampak terhadap keuangan, kemungkinan risiko yang mungkin muncul menjadi insiden dan kemungkinan untuk mengontrol.
BAB V PENUTUP
Sebagai sebuah sistem dimana komponennya saling terkait dan mendukung serta ketergantungan maka sistem pelaporan perlu dipahami dan perlu keterlibatan semua pihak terkait mulai dari pimpinan sampai staf pelaksana. Untuk dapat mewujudkan system pelapor yang baik, tertata dan berjalan dengan lancar maka semua pihak terkait harus menjalankan peran masing-masing dengan benar. Pimpinan perlu menetapkan kebijakan dan dukungan finansial untuk mendorong roda system pelaporan agar berjalan, demikian pula para koordinator dan staf harus menyumbangkan tenaga, pikiran maupun waktunya agar pelaporan dapat berjalan dan tertib. Para koordinator atau pimpinan diunit masing-masing perlu mendorong dan memfasilitasi proses pelaporan dan mentransfer pemahaman bagaimana cara mengisi, mengirimkan pelaporan serta bagaimana melakukan tindakan pertama. Untuk mendapatkan laporan insiden yang baik dan benar maka seluruh staf perlu diberikan kemampuan untuk mengisi form pelaporan dan cara pelaporan yang baik dan benar serta lengkap. Selain hal tersebut para staf perlu mendapat dukungan untuk secara terbuka dan berani untuk menyampaikan laporan. Keselamatan pasien merupakan isu utama saat ini yang memerlukan dukungan penuh dari para pengambilan kebijakan disemua lini baik pusat maupun daerah. Sebagai sebuah program keselamatan pasien tidak dapat berjalan sendiri karena program ini memiliki kaitan dengan makrosistem dan bagian program utama diatasnya seperti Clinicalgovernance dan menejemen resiko. Pemahaman yang komprehensif mengenai clinical governance dan manajemen resiko menjadi bekal utama dalam melaksanakan keselamatan pasien. Selain itu juga dukungan baik secara finansial maupun sumber daya manusia dan lainnya menjadi sangat penting dalam penerapannya.
KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
Dr. SYAMSUL HANAR
FORM FAILURE MODE & EFFCT ANALISIS(FMEA) UNIT KERJA: LABORATORIUM Tim FMEA: a.
Ketua tim :
b. Anggota c.
:
Petugas notulen :
d. Tanggun jawab tim : melakukan analisis, menyusun rekomendasi perbaikan dan melaksanakan perbaikan.
I. Gambaran alur proses yang akan dianalisa:
Permintaan
Pemeriksaan
Mengantar
pemeriksaan
pasien
pasien
Serah terima pasien
Identifikasi pasien
Identifikasi pemintaan Pemeriksaan
Pengambilan sampel
Pengukuran sampel
Penullisan hasil pemeriksaan
II. Identifikasi failure mode: 1.
Pasien tidak diantar oleh petugas ruangan yang meminta penilaian.
2.
Kesalahan penulisan permintaan pemeriksaan.
3.
Kesalahan identifikasi permintaan pemeriksaan.
4.
Kesalahan identifikasi pasien
5. Petugas tidak mengunakan APD (alat pelindung diri) 6. Kesalahan pegambilan sampel 7. Kesalahan proses pengukuran sampel 8. Alat kesehatan rusak 9. Kesalahan menulisan hasil pemeriksaan 10. Pasien tidak diantar kembali ke ruangan yang melakukan permintaan pemeriksaan di laboratorium. III. Tujuan melakukan analisis FMEA Untuk peminimalkan terjadinya layanan klinis di unit pelayanan laboratorium, sebagai upaya menghindari terjadinya insiden keselamatan pasien IV. Lakukan penghitungan RPN (Risk Priority Number) dengan mengunakan matriks sbb. Tahapan
Failure
proses
mode
Akibat
S
Kemungkin
(severity
an sebab
)
O
D
(occurrence
(detectabilit
)
y)
RPN
Permintaan pemeriksaa n
Pasien tidak
Pasien
3
diantar oleh
kebingunga
harus
petugas
n mencari
melayani
ruangan
ruangan
pasien
yang
laboratoriu
dalam
meminta
m.
Petugas
7
7
147
1
1
1
jumlah yang
pemeriksaa
banyak
n
sehingga
laboratoriu
tidak
m
sempat mengantar pasien atau petugas lupa mengantar
Pemeriksaa Pemeriksaa n pasien
Kesalahan
nyang
penulisan
dilakukan
permintaan
bias
pemeriksaa n oleh dokter
pasien.
Dokter kurang teliti
menunjang
dalam
pemeriksaa nlainnya menetapkan
penulisan 1
permintaan pemeriksa
diagnosa. Pemeriksaa n yang dilakukan Kesalahan
tidak sesuai
Petugas
identifikasi
permintaan
kurang teliti
permintaan
dokter
dalam
pemeriksaa
sehingga
membaca
n.
tidk bisa
permintaan
menunjang
pemeriksaa
penetapan
n.
diagnosa.
1
1
1
Pemeriksaa n yang dilakukan
1
tidak sesuai dengan Kesalahan identifikasi pasien.
Petugas
permintaan
kurang teliti
sehingga
dalam
pemeriksaa
mengidenti
n
fikasi
laboratoriu
pasien
m tidak bisa menunjang penetapan diagnosa pemeriksaa
3
1
3
n bisa dilakukan.
1 Petugas bisa tertular penyakit pasien.
Petugas
Petugas
tidak
lupa
menggunak
mengguna
an APD.
*Pasien bisa
kan APD
merasakan
(Alat
nyeri yang
Perlindung
berlebihan.
an Diri)
*Bisa
atau APD
menyebabk an cendera
3
tidak tersedia.
10
30
pada pasien misalnya Kesalahan
hematoma,
pengambila
dll.
n sampel
*Pengukura
Keahlian petugas dalam
n bisa dilakukan
pengambila
berulang.
n
*Pasien bisa
kurang atau
mengalami
petugas
trauma.
6
-pembacaa n hasil tidak tepat
Mengantar
dan
peresepan
pasien
obat
tidak
sampel
tidak memiliki kompetensi seorang analisis.
sesuai penyakit -pengukura n -kesalahn prosedur
sampel
tidak tepat
1
-keahlian petugas dalam
30
pengukuran
pengambila
sampel
n
sampel
-alat
-peresepan
kurang
kesehatan
obat
-perawatan
rusak
sesuai
alat
dengan
kesehatan
penyakit
rusak
pasien
kurang baik
tidak
-pasien bisa
-kesalahan penulisan hasil pemeriksaa n -pasien tidak diantar kembali
8
kembali
-petugas
keruangan
kurang teliti
tunggu
dalam
tanpa menyetor
5
Medic
n
keruangan yang
-petugas
meminta
lupa
pemeriksaa
mengantar
n
pasien atau 5
petugas
1
1
harus melayani
5
56
pasien dalam
meminta
laboratoriu
hasil pemeriksaa
yang
n
5
penulisan
Rekam
keruangan
pemeriksaa
40
jumlah 3
yang
1
banyak sehingga tidak
27 1
sempat mengantar pasien
7
9
1
V. Tetapkan Thershold untuk memilih failure mode yang akan diselesaikan dan tetapkan failure mode apa saja yang akan diselesaikan
RIKS PRIORITY NUMBER (RPN)
Failure Mode
RPN
Pasien tidak diantar oleh petugas ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium
147
Kesalahan pengukuran sampel
56
Kesalahan pengambilan sampel
40
Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan
30
Petugas tidak menggunakan APD (alat pelindung diri)
30
Pasien tidak diantar kembali keruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium
27
Alat kesehatan rusak
5
Kesalahan identifikasi pasien
3
Kesalahan identifikasi permintaan pemeriksaan
1
Kesalahan penulisan permintaan pemeriksaan
1
Cut off poin perhitungan RPN (Risk Priority Namber) di tentukan diangka 30, jadi failure mode yang akan diselesaikan adalah : 1.
pasien tidak diantar oleh petugas ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium
2.
kesalahan penulisan hasil pemeriksaan
3.
kesalahan pengukuran sampel
4.
kesalahan pengambilan sampel
5.
petugas tidak menggunakan APD (alat pelindung diri)
VI. diskusikan dan rencanakan kegiatan/tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi failure mode tersebut , tetapkan penanggung jawab dan kapan dilakukan :
Failure mode
Upaya kendali yang
Kegiatan yang direkomendasikan
Penanggung jawab
sudah
dilakukan 1.pasien tidak diatur oleh ruangan
Belum ada
petugas yang
seluru
membutuhkan laboratorium
di
petugas
laboratorium 2.kesalahan
kepada
staf
puskesmas bahwa semuwa pasien yang
meminta pemeriksaan
Penyampaian
pemeriksaan harus
ruangan
diantar yang
oleh
meminta
pemeriksaan laboratorium. Belum ada
Penyampaian kepada staf laboratorium
penulisan
bahwa
hasil
laboratorium
diperlihatkan
pemeriksaan atau
Re-Check
harus oleh
petugas laboratorium yang lain. 3.kesalahan pengukuran sampel
Belum ada
Peningkatan keterampilan laporan dan pengusulan
penambahan
tenaga
Waktu
kesehatan dengan kompetensi analis. 4.kesalahan
Belum ada
Peningkatan keterampilan laporan dan
pengambilan sampel
pengusulan
penambahan
tenaga
kesehatan dengan kompetensi analis. 5.petugas
tidak
menggunakan
APD
Belum ada
Penyampaian kepada staf laboratorium agar
(alat pelindung diri)
selalu
menyediakan
dan
menggunakan APD (alat pelindung diri)
VII. pelaksanaan kegiatan dan evaluasi Laksanakan kegiatan dan lakukan evaluasi dengan menghitung ulang RPN
Failure mode
Kegiatan yang dilakukan
S
O
D
RPN
1.pasien tidak diantar
Penyampaian kepada seluru staf
3
1
1
21
oleh
petugas
puskesmas bahwa semuwa pasien
yang
yang membutuhkan pemeriksaan
5
1
1
5
8
1
5
40
6
5
1
30
3
10
1
30
ruangan meminta pemeriksaan
laboratorium harus dianatar oleh di
petugas ruangan yang meminta
laboratorium
pemeriksaan laboratorium.
2.kesalahan
Penyampaian
kepada
laboratorium
bahwa
penulisan
hasil
pemeriksaan
staf hasil
pemeriksaan harus diperlihatkan atau
Re-Ceck
oleh
petugas
laboratorium yang lain. 3.kesalahan
Pengusulan penambahan tenaga
pengukuran sampel
kesehatan
dengan
kompetensi
analis. 4.kesalahan
Pengusulan penambahan tenaga
pengambilan sampel
kesehatan
dengan
kompentisi
analis. 5.petugas
tidak
Penyampaian
kepada
menggunakan
APD
laboratorium
agar
staf selalu
(alat pelindung diri)
menyediakan dan menggunakan APD (alat pelindung diri)
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN POLIKLINIK UMUM
MASALAH MUTU/RESIKO
ANALISA RESIKO
UPAYA MENGATASI MASALAH
1.Pasien menunggu lama dan
Petugas meja tensi harus selalu
Pasien bisa menunggu lama jika
loket kemeja tensi atau pun dari
mengupayakan hadir tepat waktu
petugas
meja tensi keruang pemeriksaan.
dan tidak meninggalkan tempat
dokter terlambat datang atau
secara
tidak ada ditempat saat ada
bersamaan
di
jam
pelayanan jika memiliki tugas atau kepentingan memeriksa
lain,
dokter
harus
selalu
meja
tensi
ataupun
pasien.
mengupayakan untuk hadie tepat waktu dan tidak meninggalkan ruangan 2.Kesalahan identifikasi psien
3.Kesalahan anamnese
saat
jam
pelayanan
kecuali karena urusan penting. Bisa terjadi karena rekam medic Peyugas menyebutkan kembali
tertukar atau karena kemiripan
nama pasien sebelum melayani
nama pasien.
dan memastikan rekam medic. Bisa terjadi karena pendengaran Petugas harus bertanya kepada
pasien kurang baik atau karena
pasien
cara bertanya petugas kurang
atau
keluarga
pasien
dengan
bahasa
dipahami
yang
mudah
atau
sedikit
jelas,
kurang
dipahami
oleh
pasien atau keluarganya.
meninggikan suara saat harus melayani pasien yang mengalami penurunan pendengaran.
4.Kesalahan pemeriksaan tanda
Sebelum
melayani
Bisa terjadi karena kompetensi
vital, berat badan, tinggi badan
pasien
harus
petugas yang kurang karena alat
memastikan, memeriksa apakah
pemeriksaan rusak atau pasien
alat-alat
tidak kooperatif.
,petugas pemeriksa
vital,timbangan, tinggibadan
tanda pengukur
berfungsidengan
baik. 5. Kesalahan pemeriksaan fisik
Bila terjadi jika petugas tidak
Petugas (dokter) harus memeriksa pasien dengan baik, benar sesuai kompetensi
dan
mengupdate
selalu
ilmunya
meningkatkan
berkompeten atau pasien tidak kooperatif
atau
pencahayaan
ruangan tidak bagus.
atau
pengetahuan
kedokteranya. 6. Kesalahan diagnosis
Kesalahan diagnosis bisa dihindari
Bisa terjadi jika pengetahuan atau
dengan
kompetensi petugas kurang atau
anamnesis
dan
pemeriksaan fisik yang tepat serta
karena
memastikan
penunjang salah.
penunjang
pemeriksaan dilakukan
hasil
pemeriksaan
dengan
benar. 7. Kesalahan peresepan obat
Kesalahan peresepan obat bisa
Bisa terjadi jika pengetahuan atau
dihindari
kompetensi petugas kurang atau
dengan
penegakan
diagnose yang benar.
petugas kelelahan melayani.
8. Pelaksaan KIE yang benar
Pelaksanaan KIE harus dilakukan
saat harus
pada semuwa pasien baik itu jumlahnya sedikit maupun banyak Petugas 9.
Petugas
tidak
melakukan
desinfeksi atau cuci tangan di 5
harus
melakukan
Bisa terjadi jika pengetahuan atau kemampuan kurang
petugas atau karena
yang petugas
desinfeksi atau cuci tangan di 5
terburu-buru
harus
waktu penting.
melayani pasien dalam jumlah yang banyak.
waktu penting
Bisa terjadi jika petugas tidak mengetahui kapan mereka harus melakukan desinfeksi atau cuci tangan ataupun karena petugas lupa atau kurang memperhatikan hal tersebut.
10. Petugas tidak menggunakan
Petugas
APD
selalu menggunakan APD dan jka jika
berkomitmen
sudah
kegudang.
maka
untuk
melaporkan
Bisa terjadi jika petugas lupa atau karena persediaan APD habis.
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN UGD NO
Resiko yang mungkin
Analisa resiko
Upaya untuk meminimelkan resiko
terjadi 1
Ketetapan
identitas
paisen
Kesalahan identitas pasien bisa
Melakukan
terjadi pada pasien yang dalam
pertama untuk identifikasi pasien sebagai
keadaan tidak sadar atau pasien
individu yang akan menerima pelayanan
yang
atau
pada
saat
dilayani
bersamaan.
dua
kali
pengobatan,
pengecekan:
kedua
:untuk
kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.
2
Peningkatan komunikasi efektif
yang
terjadi
kesalahan
pada
Alokasi waktu yang cukup pada
saat terima pasien
petugas untuk bertanya dan
kesalahan tindakan pada
memberi
bagian tubuh yang benar ,
penerimainformasi membacakan
misalnya:
ekstarsi
ulang
serumditelinga kanan tapi
untuk
yang
informasi yang telah diterima
dilakukan
adalah
ekstraksi telinga kiri.
respon
informasi
yang
memastikan
ditulis bahwa
secara benar.
Menanyakan
kepada
pasien
tentang hasil pemeriksaan TTV sebelumnya,
jika
hasilnya
terpadu jauh dengan hasil yang didapat
pada
sekarang
pemeriksaan
maka
dilakukan
pemeriksaan ulang. 3
Penigkatan
Kesalahan pemberian obat yang
Memperbaiki
keamanan obat
mirip
megecek ulang resep obat melalui via
dan
membingunkan ,biasanya instruksi
penulisan
resep
dan
telefon atau lewat sms lebih baik.
via telepon. 4
Pengukuran
resiko
infeksi
pencegahan infeksi, tidak memakai
APD
sehingga
yang
alat-alat yang digunakan tidak
mencuci
sebelum
dan
melakukan
injeksi
kemudian
kurang
BHP
yang
,misalnya
:kasa,
direndam
di
sterilkan
di
menekankan
kepada
petugas
pentingnya cuci tangan yang tepat dalam pencegahan dan
kali atau lebih ketersediaan
dan
autoclare
sekali pakai sebanyak 2
dicuci
cairan clorin selama 10 menit
sesudah
alat
bisa
alat-alat yang telah digunakan harus
tangan
melakukan tindakan
saat
pentingnys pemsksisn APD
tidak di sterilkan
setiap
mengingatkan petugas tentang
lengkap dan memenuhu syarat
memasang baliho untuk APD
pengendalian infeksi Kebersihan tangan juga dapat menurunkan insiden infeksi nasokomial, tentu
spoit,disposible
saja ini diukur tersedianya air
secara
terus
menerus
dan
tersedianya cairan cuci tangan yang mengandung alkohol pada titik-titik pelayanan pasien atau petugas.
Persediaan BHP yang tercukupi dengan pengampraan BHP yang berkelanjutan
5.
Pengurangan resiko pasien jatuh
Pasin jatuh pada saat naik ditempat tidur
Petugas harus mengatur atau menata ruangan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang
Pasien jatuh pada saat masuk di UGD
tidak diinginkan
Pasien jatuh karena lanatai licin
Mendampingi
pasien
naik
ruangan
harus
ditempat tidur
Pencahayaan baik
Lantai harus selalu bersih dan kering
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN GIGI
MASALAH MUTU/RESIKO
ANALISA RESIKO
UPAYA MENGATASI MASALAH
1.pasien mengalami dry socket
1.peralatan kurang steril, pasien
1.Meningkatkan
setelah pencacatan
tidak menjaga oral hyjine
alat, DHE pasien
selama
2.Gigi masih infeksi, pengobatan
2.anamnese lebih terarah,
pencabutan dan batal pencabutan
belum tuntas, pasien berbohong
pemeriksaan
jika giginya tidak sakit
premed
2.pasien
merasa
nyeri
3.pendarahan post pencabutan 4.syncope 5.asisten tidak ada di tempat 6.alat tidak lengkap 7.bur macet
3.Hipertensi,
diabetes
mellitus,
gangguan pendarahan 4.pasien
takut/cemas,
makan, kurang tidur 5.Petugas ditempat lain
3.konsul/rujuk
sterilitas
objektif,
ke
poli
umum/interna belum
4.pasien
harus
sudah
makan,
tidur
cukup,
minimalisir stres. 5.Reminder : tugas pokok
8.listrik padam
6.pemenuhan
kebutuhan
berdasarkan priorti
dan fungsi 6.usul
pada
bendahara
barang
7.Perlu perawatan peralatan
7.usul perbaikan/pergantian
8.Daya listrik kurang
alat. 8. Usul menaikkan daya
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKOUNIT PELAYAN RRI
Resiko yang mungkin terjadi
Analisa resiko
Upaya untuk meminimalkan resiko
Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas Kesalahan identifikasi pasien
melayani pasien terlalu banyak
Kesalahan
-kesalahan
atau
lebel
penulisan bed
identitas
dan
gelang
ini
bisa
terjadi
Upaya untuk meminamalkan resiko jika
ada
kesamaan nama pasien
Petugas
berkomitmen
untuk
mengidentifikasi pasien lebih baik
pasien -prtugas terlalu banyak melayani pasien sehingga
petugas
tidak
dapat
membedakan pasien yang satu dengan yang lainnya Kesalahan
pemberian
obat-obatan maupun injeksi
-kesalahan ini dapat terjadi jika petugas tidak dapat membedakan obat karena karena adanya kesamaan kemasan bentuk dan warna -petugas
tidak
menanyakan
identitas
pasien -petugas tidak mengecek ulang obat yang diberikan
Petugas
herus
lebih
teliti
dalam
mengidentifikasi pasien yang satu dengan yang laeinnya
Kesalahan pemberian diet
Kesalahan
anamnese
pasienada
keluhan
Kesalahan ini bisa terjadi jika kurangnya
Petugas harus tahu lebih jelas semuwa
komunikasi antara antara petugas RRI dan
jenis obat dan harus lebih teliti dalam
petugas GIZI
pemberian obat-pbatan
saat
Kesalahan ini dapat terjadi jika kurang
Petugas RRI harus lebih meningkatkan
dalam
komunikasi antara petugas dengan pasien
komunikasi antara petugas GIZI sehingga
menjalanirawat inap
tercipta komunikasi yang baik
Kesalahan pemberian jenis terapi
Kesalahan ini bisa terjadi jika jika petugas
Petugas
cairan
kurang
berkomunikasi
kemasan
teliti
dalam
,warna
membedakan kemasan
dan
bentuk/cairan
harus
meningkatkan dengan
pasien
cara saat
melakukan anamnese untuk m,endapat hasil kajian pada keluhan pasien secara maksimal
Kesalahan
perhitungan
tetesa
cairan infus
Kesalahan ini bisa terjadi jika posisi
Petugas
harus
lebih
teliti
dalam
berbaring pasien mengarah pada daerah
membedakan warna kemasan dan bentuk
yang terpasang infus sehingga daerah
cairan
tetesan infus tidak tertekan Pengawasan kepatuhan minum
Kesalahan ini bisa terjadi jika obat yang
Petugas harus memberikan informsasi
obat pasien
diberikan tidak langsung pada pasien
kepada pasien untuk tidak berbaring
karena pasien sedang tidur atau pasien
keposisi yang terpasang infus sehingga
belum makann sehingga petugas tidak
tetesan infus dapat menetes lancar
menggu sampai obat ditelan oleh pasien Bed pasien tidak dibersihkan setelah pasien pulang
Kesalahan bisa terjadi jika petugas lupa
petugas harus segera membersihkan bed
membersihkannya
pasien pada saat pasien pulang sehingga pasien tidak lupa
Pasien tidak disiapkan belum
Kesalahan bisa terjadi kurangnya informasi
Petugas UGD harus mengkonfirmasi pada
transper pasien dari UGD
dari UGD sehingga petugas RRI tidak
petugas RRIjika ada pasien baru
menyiapkan tempat tidur Ruang rawat inap tidak bersih
Kesalahan inibisa terjadi jika keluarga
Petugas kebersihan harus membersihkan
pasien tidak merapikan barang atau tidak
ruang rawat inap baikada pasien maupun
menggulung tikarnya sehingga petugas
tidak ada
kebersihan tidak membersihkannya Saat pemeriksaan pasien tirai tidak ditutup Kesalahan pemeriksaan tanda vital
Kesalahan ini bisa terjadi jika pasien tidak
Petugas harus memberitahu pasien untuk
mau memakai itrai karena kepanasan
menutup tirai pada saat waktu visite
Kesalahan ini bisa terjadi jika pasien terlalu
Petugas harus memberitahu pasien untuk
banyak
tidak
bergerak
tanda-tanda vital
pada
pengukuran
banyak
bergerak
pengukuran tanda-tanda vital
pada
saat
Pasien tidak terjatuh dari tempat tidur
Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas tidak
Petugas
memasang pengaman tempat tidur
tempat tidur dan memberitahu keluarga pasien
harus cara
memasang memasang
pengaman pengaman
tersebut Waktu tunggu hasil pemeriksan
Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas lab.
Petugas RRI harus mengkonfirmasi ulanhg
laboratorium yang lama
Tidak ada di tempat dan petugas lab.
kepada petugas leb
Memeriksa pasien lain Petugas tidak melaksanakan KIE
Kesalahan inibisa terjadi jika pasien tidak
Petugas
koferatif sehingga pasien tidak bisa diajak
kepada pasien dengan baik sehingga
kerja sama
pasien bisa diajak kerja sama
Petugas tidak operan saat
Kesalahn ini bisa terjadi jika petugas
Petugas yang piket seharusnya datang dan
pergantian jaga
pengganti datang terlambat dan petugas
pulang tepat waktu, agar operan dapat
jaga pulang cepat
dilakukan
Kesalahan ini bisa terjadi jika air kurang
Petugas harus lebih menjaga kebersihan
lancar sehingga petugas tidak cuci tangan
dengan
dan petugas hanya memakai antiseptik
pakai sabun)
Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas lupa
Petugas
harus
memakai APD dan APDnya habis
memakai
APD
Petugas tidak melakukan CTPS
Petugas tidak mengunakan APD
harus
menjelaskan
melakukan
CTPS(cuci
lebih sebelum
kepada
tangan
membiasakan melakukan
tindakan dan harus memperhatikan APD sebelum habis Kesalahan pemberian therapy oksigen
Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas
Petugas harus lebih memperhatikan pada
kurang teliti pada saat melihat instruksi
saat melihat therapy yang diberikan pada
dokter
dokter
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN KIA
MASALAH MUTU 1.kesalahan identitas pasien
UPAYA MENGATASI MASALAH 1.
2.kesalahan anamnesis a. kesalahan penentuan HPHT
2.
1.Kesalahan
identitas pasien dan
terjadi
mengulang sebanyak
berkinjung terlalu banyak pada
2x
waktu yang bersamaan
Menanyakan cepat
HPHT dan
detail
kehamilan 3. 3.kesalahan pemeriksaan a.kesalahan
Mencocokkan
secara
b. kesalahan penentuan umur
pemeriksaan
ANALISA RESIKO
a.melakukan tanda-tanda secara tepat b.melakukan
vital
identitas
apabila
pasien
pasien yang
2.a. kesalahan penentuaan HPHT terjadi apabila pasien lupa HPHT b.kesalahan penentuaan umur kahamilan terjadi apabila pasien lupa HPHT
tanda-tanda vital
pengukuran BB,TD.LILA secara tepat
1.tekanan darah
pemeriksaan
luar
abdomen:
a. tekanan darah; mengukur tekanan darah pasien pada saat
1.ketepatan penentuan TFU
air raksa belum turun
2.ketepatan penentuan
pemeriksaan
tanda-tanda vital terjadi apabila
c.ketapatan
2.nadi
3.Kesalahan
b.
punggung
nadi;
menghitung
nadi
pasien yang belum tiba
janin 3.pernapasan
3.
4.suhu b.kesalahan pemeriksaan
ketepatan
penentuaan
bagian terendah janin
tidak diturunkan
4.ketepatan
d.
penentuaan
turunnya bagian terendah janin
1.berat badan
e.melakukan
pemeriksaan
genetalia dengan pendekatan
2.tinggi badan
kekeluargaan
dan
menjaga
privasi pasien
3.lila c.kesalahan
pemeriksaan
2.
Leopold
e. Lila ;tidak menggulung baju pasienpada saat mengukur lila f. TB; mengukur tinggi badan tidak
pas
menyentuh
II
tidak pada nol
kesalahan
Leopol II; kesalahan dalam
menentukan punggu janin III
menentukan antara kepala dan
kesalahan
bokong
menentukan bagian tanda janin Leopold
pernapasan pasien yang baru tiba
g. Leopold I; angka sentimeter
leopold I menentukan TFU
4.
,menghitung
kepala pasien
luar
1.
Leopold
Pernapasan
pasien
abdomen
3.
c.Suhu air raksa thermometer
IV
menentukan
Leopold II; Kesalahan terjadi
kesalahan
apabila
turunnya
menentukan
punggu janin
bagian terendah janin
Leopold IV; kesalahan terjadi
d.Kesulitan pemeriksaan genetalia
apabila pasien panggul sempit
4. Kesalahan penentuan diagnose
h.kesulitan pemeriksaan genetalia
kebidanan 5. kesalahan penanganan
salah
terjadi 4.melakukan
penentuaan
ruangan
apabila tertutup
tidak
adanya
yang dapat
a. kesalahan pemberian TT
diegnose
kebidanan
secara
tepat 5.
menjaga privasi pasien 4. Kesalahan penentuandiagnose
a.menanyakan
status
kebidanan terjadi apabila adanya
pemberian imunasi TT kepada
pelepasan darah (abortus, KET,
pasien sebelum memberikan
plasenta previa)
imunisasi TT
5. kesalahan pemberian TT terjadi apabila salah dosis dan salah cara penyumtikan.
b.kesalahan penulisan resep 6.pelaksanaan KIE yang kurang.
b.menuliskan resep secara
Kesalahan penulisan resep terjadi
benar dengan melihat keluhan
apabila penulisan nama obat
pasien.
digabung,contoh (Bc/c)
6.memberikan konselin kepada
6.pelaksanaan KIE yang kurang
pasien pada saat berkunjung
terjadi apabila pasien yang
untuk diperiksa.
berkunjung terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN KAMAR BERSALIN MASALAH MUTU/RESIKO 1.pasien menunggu lama 2.Kesalahan
1.
anamnese
misalnya
HPHT 3.
UPAYA MENGATASI MASALAH Petugas harus stanbay di tempat 2.
Petugas kembali
Kesalahan
menanyakan kapan
terakhir
pemeriksaan
dan
mencocokkannya
tanda-tanda vital
haid di
buku KIAnya
4. Kesalahan pemeriksaan fisika.
3.
a.Pemeriksaan luar b.Pemeriksaan dalam
persalinan
tidak
efektif 3.
Ketidak
standar
patuhan
terhadap
operasional
prosedur
pemeriksaan tanda-tanda vital 4. a. ketidak patuhan terhadap
pemeriksaananya
agar
SOP pemeriksaan antenatal
mendapat
yang
hasil
b. Ketidakpatuhan terhadap
a. Petugas mengulangi
SOP pemeriksaan dalam terhadap
kembali pemeriksaanya
persalinan
kembali pemeriksaannya
Kesalahan
petugas
hasil
APD
8.
Peningkatan
kembali
b.Petugas
persalinan
2.
mengulangi
6. Petugas tidak menggunakan
7. Ketidaktepatan waktu memimpin
1. Petugas tidak disiplin
Petugas
lebih baik 4.
5. Alat partus tidak steril
ANALISA RESIKO
mengulang
5. terjadi infeksi terhadap pasien
kemudian
6. Terjadi penularan penyakit dari
memberitahukan kepada
pasien kepetugas atau sebaliknya
bidan senior dalam
menolong
5.
Petugas
harus
selalu
mengecek alat-alat apa
7. Kesalahan mengedan pada saat persalinan
sudah
9. Terjadi robekan perenium 10.
Terjadi
kesalahan
sterilsebelum
digunakan 6.
dalam
menjahit robekan perenium
Petugas
sebelum
melakukan
tindakan
8.dapat terjadi kesalahan dalam menolong pesalin
harus menggunakan alat pelindung diri
11. Pendarahan 12.Kala III memanjang
13. kesalahan pemasangan infus 14. Ketindak kesediaan bahan habis
7. Petugas memperhatikan tanda
pakai
dan gejala pada persalinan tidak
15. Bayi a. Keterlambatan resusitasi b. Kesalahan resusitasi
lama.
sesuai standar asuhan persalinan normal
cara menolong yang baik agar tidak
terjadirobekan
pada
perenium. Petugas
lampu
harus
sorot
penjahitan
agar
memakai
dalam tidak
proses terjadi
keslahan lagi.
terjadi
infeksi
dan
10.
dapat
karena
terjadi salah
pendarahan melakukan
Uterus baik. Kepatuhan
dapat terjadi anemia berat, terjadi kematian pada ibu 12. dapat terjadi anemia berat dan kematian jika terlambat dalam penanganan.
14. Dapat menghabat pelayanan kesehatan
dalam
SOP
Manajemen aktif kala III
penah yang akan ditusuk dengan benar. harus
15. a.dapata terjadi kematian pada bayi
13. petugas menentukan titik
Petugas
11. dapat membuat ibu syok,
13. Terjadi plebitis
11. Petugas memastikan Kontraksi
14.
dapat
penjahitan
9. Petugas harus memperhatikan
12.
9.
pendarahan
8. Petugas menolong persalian
10.
Membahayakan ibu dan bayi
selalu
b.
Dapat
kematian pada bayi.
menyebabkan
memperhatikan dan mengecek alat-alat sebelum digunakan. 15. a. segera melakukan resusitasi setelah
terlihat
tanda-tanda
asfiksia pada bayi b.Sering melakukan
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN NIFAS Resiko yang mungkin terjadi
Analisa resiko
Upaya untuk meminimalkan resiko
1.
Kemungkinan
terjadi
1.
Kontraksi uterus kurang baik
1.
pendarahan masa nifas. 2.
Dapat terjadi infeksi pada
untuk menyusui ibunya. 2.
jahitan perenium.
Ibu kurang memperhatikan kebersihan
diri
2.
khususnya
Dapat terjadi infeksi tali
3.
pusat.
Menganjurkan
kepada
ibu
untuk menjaga kebersihan
pada bagian luka perenium 3.
Menginstruksikan kepada ibu
perenium.
Ibu tidak menjaga kebersihan
3.
Menganjurkan
kepada
ibu
tali pusat dengan baik atau
untuk menjaga kebersihan
membutuhkan sesuatu pada
tali pusat bayi.
tali pusat.
4.
Kemungkinan
terjadi
4.
pendarahan tali pusat
4.
Karena ikan tali pusat kurang baik
atau
kurang
kuat.timulasi/pelatihan penanganan
asfiksia
pada
Mengecek kembali ikatan tali pusat
atau
ikatan
tali
memastikan pusat
dalam
keadaan kuat atau baik.
bayi
5. 5.
Kemungkinan
terjadi
5.
plebitis pada ibu
.karena
ibu
kurang
.memberitahukan kepada ibu
memperhatikan infusnya
agar
tidak
sering
mengangkat
atau
menggoyangkan tanganya yang terpasang infus 6.
Kemungkinan
dapat
terjadi demam
pada
6.
Karena adanya infeksi tali
6.
pusat
a. menjaga kebersihan tali pusat
bayi
b.menganjurkan
pada
ibu
untuk sering menyusui bayinya 7. 7.
.Dapat terjadi baby blus pada ibu
7.
menginstruksikan
Tingkat sters pada ibu
keluarga
terlalu tinggi
memantau
kepada
pasien ibu
untuk merawat
bayinya 8. a.- menganjurkan kepada ibu 8. Dapat terjadi syok pada ibu
8. a.karena HB ibu rendah b.karena TD ibu terlalu tinggi
untuk mengkomsumsi makanan zat besi -
menganjurkan
ibu
melakukan transluse darah
untuk
b. menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi makanan rendah garam 9. menganjurkan kepada ibu cara 9. Kemungkinan dapat terjadi
9.Karena kurang memperhatikan
hipotermi pada bayi
bayinya seperti cara membedong yang salah dan menempatkan bayi di tempat yang suhunya lebih rendah
10. Ibu tidak dapat BAK (buang air kecil)
yang hangat 10.
mengecek
kembali
jahitan
penjahitan
perenium
atau benar maka lanjutkan dengan keteterisasi
sehingga uretra juga ikut terjahit 11.Karena
11.
dan menempatkan bayi di tempat
perenium jika ditemukan jahitan
10.Kemungkinan terjadi kesalahan pada
membendong bayi yang benar
Kemungkin
bendungan ASI
terjadi
ibu
tidak
menyusui
bayinya secara adekuat atau sering mungkin
11. a. menganjurkan kepada ibu menyusui
bayinya
sesering
mungkin b. melakukan perawatan payu dara
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN MTBS
NO.
RESIKO YANG MUNGKIN
ANALISA RESIKO
UPAYA MENGACILKAN
TERJADI 1.
Pasien bisa jatuh
RESIKO Anak banyak goyang dan rewel
Arahkan perhatian anak dan berikan mainan
2.
Kesalahan pengukuran BB/TB
Anak rewel , banyak goyang, dan takut pada petugas
Anjurkan ibu untuk menenangkan anaknya dan memegang erat agar tidak jatuh
Kesalahan pengukuran tanda 3.
4.
vital
Anak menagis saat pemeriksaan suhu dan pernafasan
Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya atau mengalihkan perhatian Petugas harus lebih fokus
Kesalahan anamnesi Petugas tidak fokus pada saat
melakukan anamnese dan
melakukan pengisiann formulir
memeriksa kembali lembar formulir pemeriksaan
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
MANAJEMEN UNIT PELAYANA RUANG TB/KUSTA MASALAH MUTU/RESIKO 9.Pasien
mengalami
efek
ANALISA MASALAH
UPAYA MENGATASI MASALAH
9. Resiko terjadi infeksi
9.Pasien dianjurkan memakai masker setiap
samping obat
10.Pasien
mengalami
datang ke Puskesmas
resiko
infeksi.
11. Petugas yang tidak biasa di tempat/keluar lapangan.
12.Pasien merasa berat untuk minum
obat jangka waktu
10.
Resiko
terjadi
penularan
penyakit di karnakan pasien putus
untuk
minum obat.
minum obat.
11.
Kecemasan/takut
yang kurang (sering lupa)
memantau
kepatuhan
yang
11. Perlu adanya konseling sebelum
membuat pasien putus minum
pasien minum obat dalam waktu
obat.
jangka lama.
12. Terjadi rangkapan tugas atau
12. Perlu adanya tambahan tenaga
pengelolah program.
pendampingdi setiap program.
lama. 13. Kepatuhan minum obat
10. Perlu adanya kunjungan rumah
13. Usul pengadaan lemari tempat 13. Lemari obat yang belum ada.
obat biar obatnya aman.
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN KLINIK GIZI NO.
MASALAH MUTU RESIKO
ANALISA MASALAH
UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN RESIKO
1.
Kemungkinan anak jatuh dari
Anak rewel
Menjaga
timbangan pad saat ditimbang
anak
pada
saat
ditimbang
berat badannya 2.
Ketepatan pembarian diet pada
Petugas tidak teliti membaca
Memperhatikan dengan baik
pasien rawat inap sesuai aturan
anjuran dokter
instruktur dokter.
Petugas tidak teliti membaca
Memperhatikan etiket pasien
tertukar dengan pasien lain.
anjuran dokter
dengan baik
Kesalahan
Petugas tidak teliti membaca
Memperhatikan bahan makan
anjuran Dokter
yang akan dibeli
Petugas tidak teliti membaca
Memperhatikan
anjuran dokter
makanan yang akan diolah
dokter, 3. 4. 5. 6.
Pemberian
makanan
pasien
pemberian
bahan
makanan Kesalahan
pengolahan
bahan
makanan Pengolahan
bahan
makanan
tidak hygenis
Petugas
kurang
memperhatikan hygine bahan
Mencuci
bahan
bahan makanan
sebelum diolah
makanan 7.
Peralatan alat masak tidak bersih
Bahan
untuk
masak habis
mencuci
alat
Memperhatikan kebersihan alat masak
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN LABORATORIUM No.
MASALAH MUTU/
ANALISA MASALAH
UPAYA MENGATASI MASALAH
Pasien tidak diantar oleh
1.Petugas tiap hari melayani pasien
1.Menyampaikan kepada seluru staf
petugas
dalam jumlah yang banyak sehingga
puskesmas bahwa semuwa pasien
tidak sempat mengantar pasien atau
yang membutuhkan pemeriksaan
petugas lupa mengantar pasien.
laboratorium harus diantar oleh
RESIKO 1.
ruangan
yang
meminta penilaian.
petugas
ruangan ruangan
yang
meminta pemeriksaan laboratorium 2.Menyampaikan Kesalahan 2.
penulisan
permintaan pemeriksaan
2.Dokter kurang teliti
dalam
penulisan permintaan pemeriksaan.
Laboratorium
bahwa
pemeriksaan atau
kepada staf
harus
re-cek
hasil
diperhatikan
oleh
petugas
Laboratorium yang lain. 3.Penyampaian 3.
kepada
staf
Kesalahan identitas
3.Petugas kurang teliti dalam membaca
laboratorium agar selalu bekerja
permintaan pemeriksaan
permintaan pemeriksaan.
sesuai
SOP
dan
laporan
perlu
meningkatkan keterampilan. 4.Penyampaian Kesalahan 4.
identifikasi
pasien
4.Petugas
kurang
teliti
dalam
mengidentifikasi pasien
kepada
laboratoriumagar lebih teliti lagi dalam mengidentifikasi pasien.
5.Menyampaikan Petugas 5.
menggunakan Pelindung Diri)
tidak APD(Alat
staf
kepada agar
staf
5.Petugas lupa menggunakan APD(Alat
laboratorium
Pelindung Diri) stsu APD tidak tersedia
meyediakan dan menggunakan APD (Alat Pelindung diri)
selalu
6. Kesalahan pengambilan sampel
6.Keahlian
petugas
pengambilan
sampel
kurang
dalam atau
petugas tidak memiliki kompetensi
6.Menyampaikan kepala
kepada
puskesmas
agar
penambahan tenaga analis.
seorang analis.
7.Keslahan prosedur pengukuran sampel.
7.Petugas masih kurang teliti dalam
7.Penyampaian
kepada
staf
pengukuran sampel.
Laboratorium agar lebih teliti dalam melakukan pengukuran sampel.
8.Alat kesehatan rusak.
8.Perawatan
alat
kesehatan
rusak
kurang baik.
8.Menyampaikan
kepada
bendahara barang agar kiranya alat yang rusak dapat diperbaiki atau di ganti.
9.Kesalahan
hasil
penulisan
pemeriksaan.
9.Petugas
kurang
teliti
dalam
penulisan hasil pemeriksaan.
9.Menyampaikan kepada staf Laboratorium agar kiranya lebih teliti dalam penulisan hasil.
10.Pasien tidak diantar kembali keruangan permintaan Laboratorium.
yang
melakukan pemeriksaan
10.Menyampaikan kepada staf 10.Petugas lupa mengantar pasien
Laboratorium agar ada salah
atau petugas harus melayani pasien
satu petugas yang mengantar
dalam jumlah yang banyak sehingga
pasien.
tidak sempat mengantar pasien.
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704
MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN : KAMAR OBAT
No.
MASALAH MUTU/RESIKO
ANALISA MASALAH
UPAYA UNTUK
YANGMUNGKIN TERJADI 1.
MEMINIMALKAN RESIKO
Keslahan penbacaan resep
Petugas
kurang
teliti
obat oleh petugas baik jenis
membaca resep dokter
dalam
berkomitmen
untuk
selalu teliti dalam membaca
maupun dosis obat. 2.
Petugas
resep dokter
Kesalahan pemberian obat
Petugas
kurang
teliti
dalam
Petugas memberi tanda “Hing
mengambil obat dan karena nama
Alert ”
pada
obat mirip
mempunyai
obat
yang
kemiripan
nama
agar lebih hati-hati pada saat melayani obat tersebut 3.
Kesalahan
penulisan
dosis/aturan pakai
4.
Dosis
yang
tersedia
Petugas
berkomitmen
biasanya berbeda dengan
memperhatikan
dosis yang tertulis di resep
aturan pakai pada resep dan
Adanya obat yang sama
menempelkan “ Hing Alert ”
tapi kekuatan dosis yang
pada obat yang sama tapi
berbeda
kekuatan dosis yang berbeda
Kesalahan pengucapan nama
Penulisan nama pasien pada resep
Petugas
pasien
yang kurang jelas
loket
lebih
untuk
menanyakan apabila
jelas
pada
menemukan
penulisan identitas pada resep yang kurang jelas 5.
Obat tertukar
Karena
kemiripan
nama
Petugas
selalu
teliti
saat
pasien
penyerahan obat mengulang
Petugas tidak memperjelas
kembali
/mengulang
sebelum menyerahkan obat
kembali
identitas pasien pada saat penyerahan obat
identitas
pasien
PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 Kerangka Acara PERENCANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DANKESELAMATAN PASIEN I.
Pendahuluan Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakan, seluru unit pelayanan yang ada dan seluru karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat dan karyawan yang bekerja di puskesmas. Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, evaluasi dan ditindak lanjuti di selurur jajaran yang ada di Puskesmas Suppa, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis dan seluru karyawan. Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang menjadi acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk di laksanakan pada tahun 1016.
II. a.
Latar belakang Sejak tahun 2013, puskesmas Suppa berubah status dari puskesmas yang hanya melayani rawat jalan menjadi puskesmas rawat inap. Semakin lama jumlah pasien yang dilayani di ruang rawat inap semakin bertambah. Jika pasien lebih dari 2 orang, petugas laboratorium seringkali merasa kesulitan dalam mengidentifikasi pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selain itu, petugas Jaga Siang atau malam terkadang kesulitan mengidentifikasi pasien saat hendak memberikan obat-obatan baik itu oral maupun injeksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan identifikasi pasien.
b.
Ditahun 2015 terjadi kesalahan pemberian sediaan obat simvastatin, petugas tidak memperhatikan perbedaan sedian obat simvastatin 10 dan simvastatin 20. Diperlukan tanda/label khusus untuk mengidentifikasi obat-obatan dengan kemiripan rupa dan nama.
a.
Terdapan kejadian flebitis dan dry socket di tahun 2015. Selain itu, jumlah pengunjung penderita ISPA tiap tahunnya selalu masuk di kategori 10 penyakit terbesar. Oleh karena itu, perlu ada sosialisasi pencegahan infeksi atau penyebaran kuman di Puskesmas Suppa.
b. Proritas perbaikan pelayanan klinis adalah penggunaan APD ( Alat pelindung Diri ) di UGD dan Ruang Laboratorium. Oleh karena itu perlu dipasang poster peringatan penggunaan APD di ruang tersebut. c.
Belum ada jalur evakuasi yang terpasang di Puskesmas Suppa. Jalur ini perlu dipasang untuk memudahkan pasien, keluarga pasien, pengunjung atau pun petugasPuskesmas mencari jalur keluar dari gedung Puskesmas jika sewaktu waktu terdapat bahaya yang mengancam di dalam gedung Puskesmas.
d. Salah satu lokasi dimana pasien bisa jatuh adalah di unit pelayanan rawat inap. Peringatan untuk selalu menaikkan rel samping tempat tidur pasien merupakan salah satu upaya pencegahan, III. TUJUAN a.
Tujuan umum Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Suppa
b. Tujuan khusus 1.
Terjadianya Mutu Pelayanan melalui indikator mutu Puskesmas yang telah di tetapakn.
2. Terapnya budaya melayani yang berorientasi pada pasien di puskesmas. 3. Menurunya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Puskesmas 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penggulangan kejadian tidak diharapkan.
5. Terlaksananya kegiatan peninggkatan mutu yang beriorentasi pada keselamatan pasien.
IV. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN No. 1.
Kegiatan Pokok Penilaian kinerja pelayanan
Rincian Kegiatan a.
klinis
Memilih
dan
menetapkan
penilaian
kinerja
pelayanan klinis berupa indikator mutu layanan klinis dan indikator perilaku pemberi layanan klinis. b. Mencatat data melalui sensus harian. c.
Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan klinis.
d. Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis. e.
Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja pelayanan klinis.
2.
Sasaran Keselamatan Pasien
a.
Menetapkan sasaran keselamatan pasien.
b. Memonitor capaian sasaran keselamatan pasien. c.
Melaksanakan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien.
e.
Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
f.
Melakukan tindak lanjut hasil analisis kejadian KTD dan KNC
3.
Implementasi
kegiatan
a.
Pemasangan gelang dan label bed pasien.
peningkatan
mutu
b. Pemasangan label hing-alert pada obat-obatan
berorientasi
keselamatan
yang memiliki kemiripan nama atau kemiripan
pasien.
rupa. c.
Pemasangan poster 5 waktu penting cuci tangan untuk petugas, 5 waktu penting cuci tangan bagi masyarakat dan poster etika batuk.
d. Pemasangan poster peringatan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di UGD dan Ruang Laboratorium, e.
Pemasangan jalur evakuasi
f.
Penempelan peringatan untuk selalu menaikkan rel samping tempat tidur pasien rawat inap.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN A. Cara melaksanakan kegiatan : Secara umum dalam melaksanakan program mutu dan keselamatan pasien adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action. B.
Sasaran : 1.
Kinerja pelayanan klinis diukur pada semuwa unit pelayanan.
2.
Tercapainya sasaran keselamatan pasien.
3.
Semuwa insidenkeselamatan pasien dilaporkan.
4.
Pemasangan gelang dan label bed pasien terlaksana.
5.
Label high-alert terpasang pada obat obatan dengan kemiripan nama atau kemiripan rupa,
6. Semuwa poster cuci tangan dan etika batuk terpasang pada tempat yang mudah terlihat baik oleh petugas maupun pasien atau pengunjung lainnya. 7. Poster peringatan penggunaan APD di
UGD dan Ruang
Laboratorium. 8. Jalur evakuasi terpasang di 5 titik jalur keluar Puskesmas yakni di pintu utama, pintu samping, pintu UGD, pintu Ruang Rawat Inap dan pintu Kamar Bersalin. 9. peringatan untuk selalu menaikkan rel samping tempat tidur pasien tertempel di samping tiap bed/tempat tidur pasien.
VI.JADWAL KEGIATAN NO
KEGIATAN
2015 Nov
Memilih dan menetapkan indikator kinerja 1.
pelayanan klinis Mencatat data indiator melalui sensus harian
2. Mengumpulkan 3.
data
indikator
kinerja
pelayanan klinis Melakukan analisis dan pelaporan kinerja
4.
pelayanan klinis Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja
5.
pelayanan klinis Menetapkan sasaran keselamatan pasien
6. Memonitor 7.
capaian
Melaksanakan 8.
sasaran
keselamatan
sasaran pencatatan
dan
pelaporan
insiden keselamatan pasien Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
9. Melaksanakan 10.
tindak
lanjut
hasil
analisis
kejadian KTD dan KNC Pemasangan gelang dan label bed pasien
11.
diruang rawat inap Pemasangan
12.
label
high-alert
pada
obat-obatan yang memiliki kemiripan nama
Des
2016 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
atau kemiripan rupa. Pemasangan poster 5 waktu penting cuci 13.
tangan bagi petugas, 5 waktu enting cuci tangan bagi masyarakat dan poster etika batuk Pemasangan peringatan penggunaan APD di
14.
UGD dan ruang Laboratorium Pemasangan jalur evakuasi
15. Penempelan 16.
peringatan
untuk
menaikkan rel samping tempat tidur
selalu
VII. EVALUASIPELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut. VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN a. Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan. b. Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan klinis dan tiap unit kerja. c.
Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian mutu pelayanan klinis tiap tiga bulan oleh ketua Tim PMKP Kepada Kepala Puskesmas dan dikordinasikan dengan Tim Manajemen Mutu Puskesmas serta didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk ditindaklanjuti. Pelaporan penelitian perilaku petugas layanan klinis per enam bulan oleh ketua Tim PMKP Kepada Kepala Puskesmas.
d. Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh Ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas.
Mengetahui, Kepala Puskesmas Suppa
Dr.H.SYAMSUL HANAR
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG PEMASANGAN GELANG PASIEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan Mutu Klinis dan keselamatan pasien puskesmas, harus dilakukan upaya ketetapan identitas pasien dan salah satunya adalah gelang pasien; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, keputusan kepala puskesmas perlu menetapkan tentang pemasangan gelang pasien rawat inap puskesmas suppa; Mengingat : 1. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 169/Menkes/Per/VII/2011 tentang Kesehatan Pasien Rumah Sakit; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN PEMASANGAN
KEPALA
PUSKESMAS
GELANG PASIEN.
SUPPA TENTANG
Kesatuan
Kedua
: Seluru pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Suppa harus di pasangi gelang pasien sebagai salah satu identitas pasien.
: Gelang pasien berisi data pasien berupa nama, umur dan nomor rekam medik.Penentuan warna gelang berdasarkan jenis kelamin pasien, warna biru untuk pasien laki-laki dan warna merah muda untuk pasien perempuan.
Ketiga
: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruhan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkandi : Suppa Pada tanggal :
KEPALA PUSKESMAS SUPPA,
Dr.H.SYAMSUL HANAR
EVALUASI KEGIATAN TIM PMKP
KEGIATAN
2015
2016
NO Nov Memilih dan menetapkan indikator kinerja 1.
pelayanan klinis Mencatat data indiator melalui sensus harian
2. Mengumpulkan 3.
data
indikator
kinerja
pelayanan klinis Melakukan analisis dan pelaporan kinerja
4.
pelayanan klinis Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja
5.
pelayanan klinis Menetapkan sasaran keselamatan pasien
6. Memonitor 7.
capaian
Melaksanakan 8.
sasaran
keselamatan
sasaran pencatatan
dan
pelaporan
insiden keselamatan pasien Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
9. Melaksanakan 10.
tindak
lanjut
hasil
analisis
kejadian KTD dan KNC Pemasangan gelang dan label bed pasien
11.
diruang rawat inap
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Pemasangan 12.
label
high-alert
pada
obat-obatan yang memiliki kemiripan nama atau kemiripan rupa. Pemasangan poster 5 waktu penting cuci
13.
tangan bagi petugas, 5 waktu enting cuci tangan bagi masyarakat dan poster etika batuk Pemasangan peringatan penggunaan APD di
14.
UGD dan ruang Laboratorium Pemasangan jalur evakuasi
15. Penempelan 16.
peringatan
untuk
menaikkan rel samping tempat tidur
selalu
TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI KEGIATAN PMKP
Dari hasil evaluasi kegiatan PMKP didapatkan bahwa semuwa kegiatan terlaksana sesuai jadwal, sehingga tidak ada tindak lanjut khusus untuk kegiatan PMKP . Tindak lanjut yang dilaksanakan adalah tindak lanjut dari evaluasi hasil pengukuran indikator mutu klinis .