Dokument 9.1.1.docx

  • Uploaded by: Tho Suppa Celebes
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dokument 9.1.1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 29,340
  • Pages: 337
BAB.IX PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)

STANDAR 9.1

Perencanaan,monitoring, dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung jawab tenaga yang bekerja di pelayanan klinis. KRITERIA 9.1.1

Tenaga klinis berperan aktif dalam proses peningkatan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan pasien.

EP.1 EP.2 EP.3 EP.4

EP.5 EP.6 EP.7 EP.8 EP.9 EP.10

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

MENIMBANG

a.

bahwa dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien puskesmas,perlu disusun aturan Tentang kewajiban tenaga klinis Dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;

b.

bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas Maka menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

Suppa tentang Kewajiban

Tenaga Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan pasien;

MENGINGAT 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang

Praktik Kedokteran; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akriditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

MENETAPKAN

:

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DIPUSKESMAS SUPPA

KESATU

:

Setiap tenaga klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu klinis.

KEDUA

:

Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien

dalam memeberikan pelayanan kesehatan.

KETIGA

:

Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

:

Pada tanggal

:

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.SYAMSUL HANAR

EVALUASI MUTU PELAYANAN KLINIS No.Dokumen : SOP

No.Revisi

:

No.Revisi

:

Halaman

: Dr.H.Syamsul Hanar

PUSKESMAS

Nip:19811013 200801 1 013

SUPPA

1. Pengertian

Mutu pelayanan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan rasa puas di setiap pasien. Evaluasi mutu pelayanan klinis dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengevaluasi mutu pelayanan klinis di puskesmas suppa.

3. Kebijakan

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa No.

Tentang

Evaluasi Mutu Pelayanan Klinis. 4. Referensi

Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit Tahun,2011.

5. Prosedur/

1.

langkah-langkah

Tim PMKP (Peningkatan Mutu Dan Layanan Klinis)menentukan indikator mutu layanan klinis.

2.

Tim PMKP melakukan monitoring indikator mutu layanan klinis.

3.

Tim PMKP melakukan evaluasi hasil monitoring indikator mutu layanan klinis.

4.

Tim PMKP merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi indikator mutu layanan klinis.

5.

Pemberi layanan klinis yang terkait melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi indikator mutu layanan klinis.

6.

Setiap karyawan melaporkan setiap insiden KTD,KTC dan KNC yang terjadi kepada dokter pemberi layanan klinis dan Tim PMKP.

7.

Pemberi layanan klinis yang terkait melaksanakan tindak lanjut KTD,KTC dan KNC.

8.

Lakukan monitoring kepuasan pelanggan ditiap unit pelayanan.

6. Bagan Alir Tim PMKP menentukan indikator mutu

Laporkan setiap KCD,KTC dan KNC yang terjadi

Lakasnakan tindak lanjut KCD,KTC dan KNC

7. Unit Terkait

Lakukan monitoring indikator mutu layanan klinis

Evaluasi hasil monitoring indikator mutu layanan klinis

Laksanakan tindak lanjut hasil monitoring indikator mutu layanan klinis

Rencanakan tindak lanjut hasil monitoring indikator mutu layanan klinis

Lakukan monitoring kepuasan pelanggan ditiap unit pelayanan

Tim PMKP, Seluruh Unit Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

MENIMBANG

a.

bahwa untuk menjamin pemberian pelayanan yang memenuhi standar mutu maka perlu disusun indikator mutu dan kinerja Puskesmas;

b.

bahwa sehubungan maksud diatas,maka perlu ditetapkan dengan

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas Suppa; MENGINGAT

1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);

4.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 63/KEP/M/PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

5.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2012 tentang pedoman penilaian kinerja unit pelayanan publik;

7.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

8.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;

9.

Keputusan Bupati Pinrang Nomor 430/31/2011 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Bidang Kesehatan Kabupaten

Pinrang;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

:

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG

INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA.

KESATU

: Penetapan indikator mutu dan kinerja Puskesmas Suppa sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA

:

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan bila terdapat kekeliruan di dalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

: Suppa

Pada Tanggal : 11 Januari 2017

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.SYAMSUL HANAR

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA NOMOR TENTANG :INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA

INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS SUPPA

A.INDIKATOR MUTU DAN KINERJA MANAJEMEN NO.

JENIS VARIABEL

SKALA 1

SKALA 2

SKALA 3

Nilai = 4

Nilai = 7

Nilai = 10

I

MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS

1

Membuat data pencapaian/

Sebagian

Sebagian

Semuanya

cakupan kegiatan pokok tahun lalu.

<50%

<50-80%

100%

Menyusun RUK melalui analisa dan

Ya,beberapa

Ya,sebagian ada

Ya,seluruhnya

perumusan berdasarkan prioritas

analisa

analisa

ada analisa

perumusan

perumusan

perumusan

Ya,terinci

Ya,terinci

Ya,terinci

sebagian kecil

sebagian besar

semuanya

<5 kali/tahun

5-8 kali/tahun

2

3

4

Menyusun RPK terinci dan lengkap

Melaksanakan Mini lokakarya bulanan

5

Melaksanakan Mini lokakarya

9-12 kali/tahun

<2 kali/tahun

2-3 kali/tahun

4 kali/tahun

<6 kali/tahun

6-9 kali/tahun

10-12

tribulanan (Lintas sektor) 6

Membuat danmengirimkan laporan bulanan Kabupaten tepat waktu

kali/tahun

7

Membuat data 10 penyakit

<6 kali/tahun

6-8 kali/tahun

terbanyak setiap bulan II

MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

1

Membuat kartu inventaris dan

9-12 kali/tahun

<60%ruang

61-80%ruang

81-100%ruang

<3 kali/tahun

4-6 kali/tahun

Tiap bulan

Ya,beberapa

Ya,sebagian

Ya,seluruhnya

unit

besar

Membuat kartu stok untuk setiap

Ya,beberapa

Ya,sebagian

Ya,seluruh

jenis obat/bahan di gudang obat

item obat

besar item obat

item obat

Ya,beberapa

Ya,sebagian

Ya,seluruh

item obat

besar item oba

item obat

Ya,tidak tentu

Ya,setiap 3 bulan

Ya,setiap

menempatkan di masing-masing ruangan 2

Melaksanakan up dating daftar inventaris alat

3

Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat dan setiap unit pelayanan

4

secara rutin 5

Menerapkan FIFO DAN FEFO

III

MANAJEMEN KEUANGAN

1

Membuat catatan bulanan uang masuk,keluar dalam buku kas

2

Kepala puskesmas melakukan

bulan Ya,tidak tentu

Ya,setiap 3 bulan

Ya,setiap bulan

pemeriksaan keuangan secara berkala IV

MANAJEMEN KETENAGAAN

1

Membuat daftar catatan

Ada,beberapap

Ada,sebagian

Ada,semua

kepegawaian petugas 2

3

egawai

besar pegawai

pegawai

Ada,beberapa

Ada,sebagian

Ada,seluruh

tanggung jawab setiap petugas

petugas

besar petugas

petugas

Membuat rencana kerja bulanan

Ada,beberapa

Ada,sebagian

Ada,seluruh

petugas

besar petugas

petugas

Ada,beberapa

Ada,sebagian

Ada,seluruh

petugas

besar petugas

petugas

Ada,beberapa

Ada,sebagian

Ada,seluruh

petugas

besar petugas

petugas

Membuat uraian tugas dan

bagi setiap petugas sesuai dengan wewenang tanggung jawab 4

Membuat penilaian DP3 tepat waktu

5

Membuat pengusulan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala dengan tepat waktu

V

PENILAIAN MUTU PELAYANAN

1

Drop out pelayanan ANC (K1-K4)

< 10%

11-20%

>20%

2

Persalinan oleh tenaga kesehatan

>80%

70-79%

<70%

3

Penanganan kompliasi

>5%

4-4,9%

<4%

obstetri/risiko tinggi 4

Error rate pemeriksaan BTA

>5%

6-10%

>10%

5

Error rate pemeriksaan darah

>5%

6-10%

>10%

malaria

6

Kepatuhan terhadap standar ANC

81-100%

51-80%

<50%

7

Kepatuhan terhadap

81-100%

51-80%

<50%

standarpemeriksaan TB Paru

8

Tingkat kepuasan pasien terhadap

81-100%

51-80%

<50%

81-100%

51-80%

<50%

81-100%

51-80%

<50%

pelayanan puskesmas 9

Tersedianya SOP / protap pelayanan puskesmas

10

Tim mutu puskesmas

B.INDIKATOR UPAYA KESEHATAN WAJIB DAN PENGEMBANGAN

NO.

UPAYA

KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016

1

2

PROMKES

KESEHATAN LINGKUNGAN

Cakupan Desa Siaga Aktif

85%

PHBS Rumah Tangga

65%

PHBS Institusi Pendidikan

70%

ASI Eksklusif (0-6) bulan

42%

Posyandu Purnama

100%

Penyuluhan Napza

15%

Institusi yang bina dengan syarat kesling

80%

Rumah / bangunan bebas jentik nyamuk

>97%

Tempat umm yang memenuhi syarat

80%

Inspeksi Sanitasi air bersih

100%

Pembinaan kelompok masyarakat

100%

pemakai air Inspeksi/pembinaan sanitasi tempat

80%

pengelolaan makanan Inspeksi/pembinaan sanitasi tempat

100%

pengelolaan pestisida Inspeksi sanitasi sarana pembuangan

100%

sampah dan limbah

3

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Pelayanana Kesehatan Ibu dan Anak (K4)

95%

Ibu hamil dengan komplikasi yang

100%

ditangani Pelayanan persalinan oleh tenaga

95%

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan pelayanan ibu nifas (KN3)

95%

Cakupan neonatus dengan komplikasi

100%

yang ditangani Cakupan kunjungan bayi

95%

Cakupan pelayanan anak balita

89%

Cakupan penjaringan kesehatan sisiwa

100%

SD dan setingkat

4

PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Cakupan peserta KB aktif

75%

Cakupan pemberian makanan

100%

pendamping ASI usia 6-24 bulan keluarga miskin Balita gizi buruk mendapatkan

100%

perawatan Pemberian kapsul vitamin A pada balita

85%

2 kali/tahun

5

PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

6

UPAYA PENGOBATAN

Pemberian tablet Fe pada bumil

90%

Pemantauan balita naik berat badannya

80%

Pemantauan balita bawah garis merah

<15%

Cakupan balita pneumonia ditangani

100%

CDR TB TBA positif

100%

Cakupan desa/kelurahan UCI

100%

Penderita kusta selesai berobat

>90%

Penderita DBD yang ditangani

100%

Balita dengan diare yang ditangani

100%

Kasus PMS dan HIV/AIDS yang ditangani

100%

Penderita malaria yang diobati

100%

Cakupan pelayanan kesehatan dasar

100%

masyarakat miskin Kunjungan rawat jalan umum

15%

Kunjungan rawat jalan gigi

4%

Pemeriksaan HB pada bumil Pemeriksaan sputum pada TB 7

UPAYA

Cakupan rawat inap

100% 21/1000 x jl pdk 15%

PENGEMBANGAN

BOR puskesmas tempat tidur

50%

Cakupan pelayanan usila & prausila

8,5%

Penemuan kasus mata dipuskesmas

100%

Penemuan kasus buta katarak usia >45

100%

tahun Penemuan kasus dan rujukan spesialis di

100%

puskesmas melalui pemeriksan fungsi pendengaran Pelayanan gangguan jiwa di puskesmas Pemberdayaan masyarakat melalui

15% ....kader

pelatihan kader Pembinaan kelompok/klub olahraga

100%

Pemeriksaan kesegaran jasmani anak

100%

sekolah Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet

....atlet

Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu

100%

Pembinaan kesehatan gigi di TK

100%

Pembinaan dan bimbingan sikat gigi

100%

massal di SD/MI Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI

100%

UKGS tahap III Murid SD mendapat perawatan kesehatan

100%

gigi pada SD UKGS tahun III Gigi tetap yang dicabut

100%

Gigi tetap yang ditambal permanen

100%

Kegiatan asuhan keperawatan pada

100%

keluarga Kegiatan asuhan keperawatan pada

... klp masyarakat

kelompok masyarakat Pembinaan TOGA & pemanfaatannya

...rumah

pada sasaran masyarakat Pembinaan pengobatan tradisional yang

...pengobat

menggunakan tanaman obat Pembinaan pengobatan tradisional

...pengobat

dengan keterampilan Pembinaan pengobat tradisional lainnya

...pengobat

Pelayanan kesehatan kerja formal

80%

Pos UKK berfungsi dengan baik

100%

Pos UKK menuju SIMASKER

...kali

Pelayanan kesehatan oleh tenaga

100%

kesehatan pada pekerja di pos UKK

C.INDIKATOR KINERJA LAIN NO.

UPAYA / PROGRAM

1

IMUNISASI

INDIKATOR

TARGET

Imunisasi HB0

95%

Imunisasi BCG

95%

Imunisasi Polio 1

95%

2

GIZI

Imunisasi DPT - HB - Hib1

95%

Imunisasi polio 2

95%

Imunisasi DPT - HB - Hib2

95%

Imunisasi polio 3

93%

Imunisasi DPT - HB - Hib3

93%

Imunisasi campak

93%

Imunisasi polio 4

93%

K/S

100%

D/S

85%

N/S

65%

Presentase rumah tangga

80%

mengkomsumsi garam beryodium Presentase ibu hamil kurang energi

50%

protein (KEK) yang mendapatkan makanan tambahan. Presentase bayi yang baru lahir

41%

mendapat IMD 3

KIA

K1

100%

MTBS

85%

SDIDTK

Bergabung dengan

target kunjungan balita lengkap 4

SURVEILANS

Kelengkapan laporan

>90%

Ketetapan waktu laporan

>90%

Angka bebas jentik (ABJ)

95%

D.INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS NO. 1

JENIS PELAYANAN Loket Pendaftaran

INDIKATOR Ketetapan penulisan identitas pasien di

STANDAR 100%

rekam medis 2

Poli Umum

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke

85%

ruang pemeriksaan ≤ 5 menit 3

Poli Gigi

Tidak terjadi infeksi

≥90%

Kejadian tidak terjadi nyeri setelah

≥80%

pemberian anastesi 4

5

Unit Gawat Darurat

Rawat Inap

Penggunaan alat pelindung diri (APD)

100%

Ketersediaan bahan habis pakai

100%

Pengawasan kepatuhan minum obat

100%

pasien

6

Poli KIA/KB

Absensi bidan senior pelaksana

≥80%

Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan

100%

Edukasi (KIE) 7

Kamar Bersalin

Absensi bidan senior pelaksana

≥85%

Ketersediaan bahan habis pakai

100%

Sterilitas partus set

100%

8

Ruang Nifas

Tidak terjadi flebitis

≥80%

9

MTBS

Ketepatan pemeriksaan tanda vital

100%

10

Ruang TB/KUSTA

Ketepatan pengambilan dahak

100%

Pasien tidak putus minum obat

100%

Ketepatan pemberian diet kepada

100%

11

GIZI

pasien rawat inap sesuai anjuran dokter 12

13

Laboratorium

Kamar Obat

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

100%

Ketepatan pengambilan sampel

100%

Ketepatan pemberian obat

100%

KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

Dr.H.SYAMSUL HANAR

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS

DAFTAR INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS

1. Loket Pendaftaran

2. Poliklinik Umum

3. Poliklinik Gigi

4. UGD

5. Ruang Rawat Inap

6. Ruang KIA/KB

7. Kamar Bersalin

8. Ruang Nifas

9. Ruang MTBS

10. Ruang TB/KUSTA

11. Klinik GiZi

12. Laboratorium

13. Kamar Obat

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN JANUARI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN FEBRUARI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

rekam medik

dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN MARET

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL

Jumlah

1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik

2

3

4

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN APRIL

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN MEI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN

BULAN JUNI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik

2

3

4

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN JULI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam medik

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN REKAM MEDIS/LOKET PENDAFTARAN BULAN AGUSTUS

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketepatan penulisan identitas pasien di rekam

Jumlah pasien yang dilayani dengan ketetapan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

medik

penulisan identitas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Ketetapan penulisan identitas : 100 % pasien direkam medik

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN JANUARI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN FEBRUARI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN MARET

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN MEI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN JUNI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN JULI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

pemeriksaan

pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK UMUM BULAN AGUSTUS

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan Waktu tunggu pasien dari meja tensi ke ruang pemeriksaan ≤5 Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pencapaian Indikator :



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN MARET

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

2

3

4

5

6

7

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI

BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Jumlah pasien yang diberi anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:POLIKLINIK GIGI BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Kejadian tidak terjadi infeksi

Jumlah pasien yang tidak mengalami infeksi

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian tindakan

2

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi

Jumlah pasien yang tidak mengalami nyeri setelah pemberian anastesi Jumlah pasien yang diberi anastesi

Keterangan : Tidak terjadi Infeksi :



Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT

BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :

% %

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri :



Ketersediaan Bahan Habis Pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :

% %

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :

% %

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Pakai

Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :

% %

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL

Jumlah

1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :

% %

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri :



6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Ketersediaan Bahan Habis Pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN GAWAT DARURAT BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan APD Jumlah pasien

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

yang dilayani

2

Ketersediaan Bahan Habis Pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan Bahan Habis Pakai Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Penggunaan Alat Pelindung Diri : Ketersediaan Bahan Habis Pakai :

% %

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

2

3

4

5

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien



6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :



Obat pasien

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

2

3

4

5

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien



6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :



Obat pasien

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN MEI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

2

3

4

5

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien



6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :



Obat pasien

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL

Jumlah

1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

2

3

4

5

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum : Obat pasien



6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RAWAT INAP BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Pengawasan Kepatuhan Minum Obat Pasien

Jumlah pasien dengan kepatuhan minum obat yang diawasi oleh petugas Jumlah pasien yang

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

dilayani

Keterangan : 1. Pengawasan kepatuhan minum :



Obat pasien

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL

Jumlah

1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN MARET

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB

BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

4

5

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KIA/KB BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

Pelaksanaan KIE

Jumlah pasien yang diberi KIE Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Pelaksanaan KIE :





PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas partus set

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Sterilitas partus set

:



Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

partus set

dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN

BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas partus set

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

partus set

set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN

BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas partus set

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

partus set

set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN

BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

2

3

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas partus set

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Absensi bidan pelaksana senior

Jumlah pasien yang dilayani atau didampingi oleh bidan senior pelaksana Jumlah pasien yang dilayani

2

Sterilitas

Jumlah pasien yang dilayani dengan partus

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

partus set

set yang steril Jumlah pasien yang dilayani

3

Ketersediaan bahan habis pakai

Jumlah pasien yang dilayani dengan bahan habis pakai yang tersedia Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Absensi bidan pelaksana senior : Sterilitas partus set

% :



Ketersediaan bahan habis pakai :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS

BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

2

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

Jumlah pasien yang diinfus dan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

2

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN JULI

NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Tidak terjadi flebitis

2

Jumlah pasien yang diinfus dan tidak terjadi flebitis Jumlah pasien yang diinfus

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

tanda vital

dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan tanda vital

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

tanda vital

dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan tanda vital

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

tanda vital

dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan tanda vital

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

tanda vital

dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan tanda vital

2

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN MTBS BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemeriksaan

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

tanda vital

dengan pengukuran tanda vital yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Pencapaian Indikator

:



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

2

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan :

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan

Jumlah pasien yang diambil

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

pengambilan dahak

dahakna tepat

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat

Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

2

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan :

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan

Jumlah pasien yang diambil

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

pengambilan dahak

dahakna tepat

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat

Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

2

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan :

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan

Jumlah pasien yang diambil

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

pengambilan dahak

dahakna tepat

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat

Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang diambil dahakna tepat Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

2

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan :

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN TB/KUSTA BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Ketetapan

Jumlah pasien yang diambil

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

2

pengambilan dahak

dahakna tepat

Pasien putus minum obat

Jumlah pasien yang diberi obat

Jumlah pasien yang dilakukan pengambilan dahak

Jumlah pasien yang tidak putus minum obat

Keterangan : 1. Ketetapan pengambilan dahak :



2. Pasien putus minum obat



:

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:KLINIK GIZI BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian diet pada pasien rawat inap sesuai anjuran dokter

Jumlah pasien rawat inap yang dilayani dengan pemberian diet yang tepat sesuai anjuran dokter Jumlah pasien rawat inap yang dilayani

Keterangan :

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Ketetapan pemberian diet pada pasien Rawat inap sesuai dengan anjuran dokter :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat

Jumlah pasien yang dilayani dengan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

pelindung diri

menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat pelindung diri

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat

Jumlah pasien yang dilayani dengan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

pelindung diri

menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat pelindung diri

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat

Jumlah pasien yang dilayani dengan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

pelindung diri

menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat pelindung diri

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat

Jumlah pasien yang dilayani dengan

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

pelindung diri

menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN LABORATORIUM BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

Penggunaan alat pelindung diri

Jumlah pasien yang dilayani dengan menggunakan alat pelindung diri Jumlah pasien yang dilayani

2

Ketetapan pengambilan sampel

Jumlah pasien yang dilayani dengan pengambilan sampel yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Jumlah 19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

Keterangan : 1. Penggunaan alat pelindung diri :



2. Ketetapan pengambilan sampel :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JANUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

obat

dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN FEBRUARI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian obat

2

3

Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN MARET NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

obat

dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN APRIL NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian obat

2

3

Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN MEI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

obat

dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JUNI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian obat

2

3

Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JULI NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian

Jumlah pasien yang dilayani

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

obat

dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS:PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN AGUSTUS NO

INDIKATOR MUTU

TANGGAL 1

1

ketetapan pemberian obat

2

3

Jumlah pasien yang dilayani dengan pemberian obat yang tepat Jumlah pasien yang dilayani

Keterangan : Ketetapan pemberian obat :



4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Jumlah 18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

LAPORAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI

TRIWULAN PERTAMA

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN/REKAM MEDIS BULAN MARET

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

1.

Ketetapan penulisan identitas pasien di rekam medis



Februari %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Maret %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK UMUM BULAN MARET

NO

Tanggal

INDIKATOR

Standar

Hasil Pengukuran Per Bulan

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

1.

Waktu tunggu dari



Januari

Februari





Maret %

Standar indikator mutu waktu tunggu pasien

Menyampaikan kepada

Meja Tensi ke Ruang

dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

dokter pemeriksa

pemeriksaan ≤ 5

≤ %.Hal ini berarti hasil pengukuran telah

poliklinik umum agar

menit

memenuhi standar,tetapi diharapkan untuk

lebih cepat datang agar

penyusunan indikator mutu berikutnya

standar indikator mutu

standar dapat dinaikkan.

dapat dinaikkan.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK GIGI BULAN MARET

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

1.

Tidak terjadi infeksi



Februari %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Maret %

Hasil pengukuran indikator

Menyampaikan kepada petugas

telah memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

2.

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian anastesi







Hasil pengukuran indikator

Menyampaikan kepada petugas

telah memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT GAWAT DARURAT BULAN MARET NO

1.

Tanggal

INDIKATOR

Penggunaan APD (alat pelindung diri)

Standar



Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

Februari





Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Maret %

Petugas tidak menggunakan APD (alat

Menyampaikan secara lisan kepada

pelindung diri) karena lupa atau APD

petugas agar selalu menyiapkan dan

tidak tersedia.

menggunakan APD (alat pelindung diri) sebelum melayani pasien

2.

Ketersediaan bahan









habis pakai

Bahan habis pakai tidak selalu tersedia

Menyampaikan secara lisan kepada

saat menangani pasien misalnya kasa

petugas agar selalu mengampra bahan

atau spoit terutama jika pasien banyak

habis pakai untuk mengganti yang telah

dalam 1 hari karena barang yang

digunakan saat menangani pasien gawat

diampra tidak sesuai dengan kebutuhan

darurat

pasien. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT RAWAT INAP

BULAN MARET NO

Tanggal

INDIKATOR

Standar

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

1.

Pengawasan





Februari %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Maret %

Di bulan januari terdapat 1 kasus pasien

Menyampaikan kepada petugas

kepatuhan

tidak mengkomsumsi obatnya karena

rawat inap dan petugas jaga agar

minum obat

kurangnya pengawasan petugas sehingga

mengawasi kepatuhan minumobat

pasien

hasil pencapaiannya tidak memenuhi

pasien.Pasien harus menelan obat di

standar.Pasien beralasan belum makan

depan petugas.Jika pasien belum

sehingga petugas memberikan obat

selesai makan,petugas harus

kepada pasien dan menyampaikan agar

menunggu pasien selesai makan.

pasien minum obat setelah makan.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KIA/KB BULAN MARET

NO

1.

Tanggal

INDIKATOR

Absensi bidan

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

Februari





Tindak Lanjut

Maret %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas agar

memenuhi standar (≥ %).

mempertahankan hasil pencapaiannya.

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas agar

(komunikasi,

memenuhi standar ( %).KIE

selalu melaksanakan KIE kepada pasien

informasi,dan

terkadang tidak dilakukan oleh

walaupun mereka harus melayani pasien

pelaksana senior 2.

Hasil Evaluasi

Pelaksanaan KIE







edukasi)

petugas jika pasiennya

dalam jumlah yang banyak.

menumpuk.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN MARET

Dr.ABD.AZIS

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

1.

Absensi bidan



Februari %

Sterilitas partus set





Tindak Lanjut

Maret %

pelaksana senior

2.

Hasil Evaluasi



Di bulan januari standar indikator

Menyampaikan kepada koordinator

(≥ %) tidak terpenuhi.Tidak semua

ruangan agar tetap membuat jadwal

persalinan dilayani atau

jaga bidan pelaksana senior dan

didampingi oleh bidan pelaksana

menghimbau agar mereka mematuhi

senior.

jadwal yang telah disepakati

Di bulan januari dan maret hasil

Menyampaikan kepada petugas agar

pengukuran tidak memenuhi

selalu mensterilkan alat dengan

standar ( %).Masih ada pasien

sterilisator.

yang dilayani dengan alat yang digunakan tanpa melalui sterilisator,alat dbersihkan hanya dengan menggunakan larutan alkohol. 3.

Ketersediaan bahan habis pakai







Bahan habis pakai terutama kasa

Menyampaikan kepada petugas agar

tidak selalu tersedia karena

selalu menjaga kesinambungan

petugas kadang tidak mengampra

ketersedisaan bahan habis pakai di

di apotik untuk mengganti barang

ruangannya.

yang telah dipakai untuk melayani pasien.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN MARET

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

1.

Tidak terjadi flebitis



Februari %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Maret %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN MTBS BULAN MARET

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

1.

Ketetapan pemeriksaan tanda vital



Februari %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Maret %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mengantisipasi berulangnya kejadian yang sama.

Ketua Tim Pelayanan Klinis

Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MARET NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

Februari

Maret

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

1.

Ketetapan







Hasil pengukuran indikator belum memenuhi

Menyampaikan kepada petugas

pengambilan

standar (≥ %).Hal ini karena dahak yang

agar melakukan edukasi kepada

dahak

dibawa pasien tidak tepat ,sampel yang dibawa

pasien tentang sampel dahak yang

biasanya hanya berupa air ludah bukan dahak

tepat dan tips agar dahaknya bisa

yang purulen.Beberapa pasien juga mengeluh

keluar di pagi hari.

tidak bisa mengeluarkan dahaknya. 2.

Pasien tidak putus minum







Hasil pengukuran indikator telah memenuhi

Menyampaikan kepada petugas

standar.

agar mempertahankan hasil

obat

pencapaiannya. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LABORATORIUM BULAN MARET NO

1.

Tanggal

INDIKATOR

Penggunaan

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

Februari





Hasil Evaluasi

Maret %

Hasil pengukuran indikator belum memenuhi

Menyampaikan kepada petugas

APD (alat

standar (≥ %).Petugas kadang lupa menggunakan

agar selalu menyiapkan dan

pelindung

APD sebelum melayani pasien.

menggunakan APD sebelum

diri) 2.

Tindak Lanjut

Ketetapan

melayani pasien. %





Hasil pengukuran indikator belum memenuhi

Menyampaikan kepada petugas

pengambilan

standar ( %).Untuk pemeriksaan kadar

agar melakukan pengambilan

sampel

hemoglobin sering terjadi pengambilan sampel

sampel dengan tepat.

yang berulang karena pada pengambilan pertama sampel tidak tepat kuantitas atau kualitasnya. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN MARET

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Januari

Februari

Maret

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

1.

Ketetapan pemberian obat







Di bulan februari hasil pengukuran

Menyampaikan kepada petugas

tidak memenuhi standar indikator

agar lebih memperhatikan

( %) karena terdapat kesalahan

ketetapan identifikasi pasien dan

pemberian obat akibat kemiripan

ketetapan pemberian obat sesuai

nama obat dan kemiripan nama

resep serta melakukan revisi SOP

pasien.

penyerahan obat.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.ABD.AZIS

TRIWULAN KEDUA

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LOKET PENDAFTARAN/REKAM MEDIS BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

Meii

JUNI

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

1.

Ketetapan penulisan







Di bulan Mei Hasil pengukuran

Menyampaikan kepada petugas

identitas pasien di

indikator tidak memenuhi standar

agar melengkapi identitas pasien di

rekam medis.

( %).Terdapat kasus dimana

halaman berikutnya sama persis

nama pasien tidak sama persis

dengan identitas di halaman

dihalaman 2 rekam mediknya.

pertama rekam medik.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK UMUM BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Standar indikator mutu waktu tunggu pasien

Menyampaikan kepada

Meja Tensi ke Ruang

dari meja tensi ke ruang pemeriksaan

dokter pemeriksa

pemeriksaan ≤ 5

≤ %.Hal ini berarti hasil pengukuran telah

poliklinik umum agar

menit

memenuhi standar,tetapi diharapkan untuk

lebih cepat datang agar

penyusunan indikator mutu berikutnya

standar indikator mutu

standar dapat dinaikkan.

dapat dinaikkan.

April 1.

Waktu tunggu dari



Mei %

JUNI %

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN POLIKLINIK GIGI BULAN JUNI NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Tidak terjadi infeksi



Mei %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

JUNI %

Hasil pengukuran indikator

Menyampaikan kepada petugas

telah memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

2.

Kejadian tidak nyeri setelah pemberian







Hasil pengukuran indikator

Menyampaikan kepada petugas

telah memenuhi standar

agar mempertahankan hasil

anastesi

pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI

UNIT GAWAT DARURAT BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Standar

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Penggunaan APD (alat





Mei %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

JUNI %

pelindung diri)

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

2.

Ketersediaan bahan habis pakai









Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT RAWAT INAP BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Pengawasan kepatuhan minum obat pasien



Mei %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

JUNI %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KIA/KB BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Absensi bidan



Mei %

Tindak Lanjut

JUNI %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas agar

memenuhi standar (≥ %).

mempertahankan hasil pencapaiannya.

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas agar selalu

(komunikasi,

memenuhi standar ( %).KIE

melaksanakan KIE kepada pasien walaupun

informasi,dan

terkadang tidak dilakukan oleh

mereka harus melayani pasien dalam jumlah

edukasi)

petugas jika pasiennya

yang banyak.Pembagian tugas diantara

menumpuk.

petugas ruangan harus merata

pelaksana senior 2.

Hasil Evaluasi

Pelaksanaan KIE







Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR BERSALIN BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan Aprili

1.

Absensi bidan pelaksana senior



Mei %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

JUNI %

Di bulan April standar indikator

Menyampaikan kepada koordinator

(≥ %) terpenuhi.

ruangan agar tetap membuat jadwal jaga bidan pelaksana senior dan menghimbau agar mereka mematuhi jadwal yang telah disepakati

2.

Sterilitas partus set







Di bulan juni hasil pengukuran

Menyampaikan kepada petugas agar

tidak memenuhi standar

selalu mensterilkan alat dengan

( %).Masih ada pasien yang

sterilisator.Koordinator ruangan perlu

dilayani dengan alat yang

menyampaikan kepada bendahara

digunakan tanpa melalui

barang agar menyiapkan partus set

sterilisator,alat dbersihkan hanya

lebih dari 1.

dengan menggunakan larutan alkohol. 3.

Ketersediaan bahan habis pakai







Bahan habis pakai terutama kasa

Menyampaikan kepada petugas agar

tidak selalu tersedia karena

selalu menjaga kesinambungan

petugas kadang tidak mengampra

ketersedisaan bahan habis pakai di

di apotik untuk mengganti barang

ruangannya.

yang telah dipakai untuk melayani pasien.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar

Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN RUANG NIFAS BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Tidak terjadi flebitis



Mei

JUNI





Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN MTBS BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Ketetapan pemeriksaan tanda vital



Meii

JUNI





Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN TB/KUSTA BULAN MARET NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

April 1.

Ketetapan



Mei %

JUNI %

Hasil pengukuran indikator belum memenuhi

Menyampaikan kepada petugas

pengambilan

standar (≥ %).Hal ini karena dahak yang

agar melakukan edukasi kepada

dahak

dibawa pasien tidak tepat ,sampel yang dibawa

pasien tentang sampel dahak yang

biasanya hanya berupa air ludah bukan dahak

tepat dan tips agar dahaknya bisa

yang purulen.Beberapa pasien juga mengeluh

keluar di pagi hari.

tidak bisa mengeluarkan dahaknya. 2.

Pasien tidak putus minum







Hasil pengukuran indikator telah memenuhi

Menyampaikan kepada petugas

standar.

agar mempertahankan hasil

obat

pencapaiannya. Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT KLINIK GIZI BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Ketetapan pemberian diet pasien rawat



Mei %

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

JUNI %

Hasil pengukuran indikator telah

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar

agar mempertahankan hasil pencapaiannya.

inap sesuai anjuran dokter.

Ketua Tim Pelayanan Klinis

Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN LABORATORIUM BULAN JUNI N

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

O 1.

2.

April Penggunaan



Mei %

JUNI %

Hasil pengukuran indikator mengalami peningkatan

Menyampaikan kepada petugas yang

APD (alat

pencapaian tetapi belum memenuhi standar

sering lupa menggunakan APD agar

pelindung

(≥ %).Sebagian petugas masih kadang lupa

selalu menyiapkan dan menggunakan

diri)

menggunakan APD sebelum melayani pasien.

APD sebelum melayani pasien.

Hasil pengukuran indikator belum memenuhi standar

Menyampaikan kepada petugas agar

pengambilan

( %).Untuk pemeriksaan yang membutuhkan sampel

melakukan pengambilan sampel

sampel

darah vena sering terjadi pengambilan sampel yang

dengan tepat.Mengusulkan

berulang karena pada pengambilan pertama sampel

penambahan tenaga laboran dengan

tidak tepat kuantitas atau kualitasnya.

kompetensi analis.

Ketetapan







Ketua Tim Pelayanan Klinis Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN MUTU KLINIS DAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI UNIT PELAYANAN KAMAR OBAT BULAN JUNI

NO

Tanggal

INDIKATOR

Hasil Pengukuran Per Bulan April

1.

Ketetapan pemberian obat



Mei

JUNI





Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

Hasil pengukuran indikator belum

Menyampaikan kepada petugas

memenuhi standar (

agar lebih meningkatkan ketelitian

%) di bulan

juni karena terdapat 1 kasus

dan memeriksa kembali kesesuaian

kesalahan pemberian dosis obat.

jenis dan dosis obat dengan yang diresepkan dokter sebelum menyerahkan obat.

Ketua Tim Pelayanan Klinis

Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

LAPORAN KTD,KPC,KNC,KTC

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN KASUS KTD,KPC,KNC,KTC UNIT : RAWAT INAP

NO

Tanggal

Identitas korban

Insiden

Tipe Insiden

Analisa Penyebab

1.

Nama Pasien: Umur : Lama rawat inap :

Mengetahui, Kepala Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN KASUS KTD,KPC,KNC,KTC UNIT : LABORATORIUM

NO

Tanggal

1.

Identitas korban Nama Pasien: Umur :

Mengetahui, Kepala Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

Insiden

Tipe Insiden

Analisa Penyebab

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

LAPORAN KASUS KTD,KPC,KNC,KTC UNIT : KAMAR OBAT

NO

Tanggal

1.

Identitas korban Nama Pasien: Umur :

Mengetahui,

Insiden

Tipe Insiden

Analisa Penyebab

Kepala Puskesmas Suppa

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

TINDAK LANJUT KTD,KPC,KNC, UNIT : RAWAT INAP

NO

Tanggal

Insiden

Tindak Lanjut

Hasil Kegiatan

Mengetahui,

`

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

TINDAK LANJUT KTD,KPC,KNC, UNIT : LABORATORIUM

NO

Tanggal

`

Insiden

Tindak Lanjut

Pengambilan sampel

Menyampaikan secara lisan kepada petugas

dilakukan berulang dan

agar bekerja sesuai standar prosedur

pasien mengalami nyeri

operasional.

Hasil Kegiatan

Penyampaian secara lisan sudah dilakukan.

Mengetahui, KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

TINDAK LANJUT KTD,KPC,KNC, UNIT : KAMAR OBAT NO

Tanggal

Insiden

Tindak Lanjut

Hasil Kegiatan

Mengetahui,

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.Syamsul Hanar Nip:19811013 200801 1 013

LAMPIRAN DOKUMENTASI

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

MENIMBANG

a.

bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien puskesmas,harus dilakukan identifikasi,dokumentasi dan pelaporan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedara;

b.

bahwa sehubungan butir a tersebut di atas,maka perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Keharusan Melakukan Identifikasi,Dokumentasi dan Pelaporan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedara;

MENGINGAT

1.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

3.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

4.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik

Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG TENTANG KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN

PELAPORAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

Kesatu

:

Seluruh karyawan Puskesmas apabila menemukan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedera diharuskan melakukan identifikasi.

Kedua

:

Seluruh karyawan Puskesmas apabila menemukan kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedera diharuskan melakukan dokumentasi dan membuat laporan.

Ketiga

:

Laporan yang dimaksud pada diktum kedua dilakukan secara lisan

kepada dokter pemberi layanan klinis pada saat kejadian dimaksudkan untuk pencegahan cedera atau pemberian pertolongan sesegera mungkin.

Keempat

:

Laporan yang dimaksud pada diktum kedua harus dibuat tertulis dengan menggunakan formulir yang telah tersedia di Sekretariat Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien paling lambat 2 x 24 jam.

Kelima

:

Surat keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

:

Pada tanggal

:

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.SYAMSUL HANAR

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

Menimbang

: a.

bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan aktif dalam pelaksanaannya;

b.

bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut,perlu ditetapkan penanganan terhadap kejadian tidak diharapkan,kejadian potensial cedera dan kejadian nyaris cedara;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera

dan Kejadian Nyaris Cedera;

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan No.169/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

3.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

4.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik

Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;

5.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG TENTANG

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN,KEJADIAN POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

Kesatu

:

Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera dan

Kejadian Nyaris Cedera sesuai dengan SOP Penanganan

Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.

Kedua

:

Kewajiban untuk melaksanakan penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera

merupakan tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien.

Ketiga

:

Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

:

Pada tanggal

:

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.SYAMSUL HANAR

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA NOMOR TENTENG :PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, POTENSIALCEDERA DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA.

PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD),KEJADIAN POTENSIAL CEDERA (KPD) dan KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)

A.PENDAHULUAN

Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,identifikasi dan pengelolahan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh keselahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),Kejadian Potensial Cedera (KPC) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC).

B.TUJUAN 1.

Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas

2.

Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat

3.

Menurunnya KTD,KPC,dan KNC di Puskesmas

4.

Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD

C.SASARAN Seluruh unit layanan klinis Puskesmas sulili.

D.BENTUK KEGIATAN Penanganan terhadap terjadinya kasus KTD,KPC,dan KNC adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi kasus

2. Pelaporan kepada Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas.

3. Analisis kasus oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas.

4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas.

5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga klinis di Puskesmas.

6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di Puskesmas.

E.PENUTUP Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penanganan KTD,KPC,dan KNC di Puskesmas Suppa.

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.SYAMSUL HANAR

Penanganan KTD,KPC,dan KNC No.Dokumen :

SOP

No.Revisi

:

No.Revisi

:

Halaman

: Dr.H.Syamsul Hanar

PUSKESMAS SUPPA

Nip:19811013 200801 1 013

1. Pengertian

1.Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,identifikasi dan pengelolahan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh keselahan akibat melaksanakan suatu 2.tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien,terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan ,Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani KTD,KPC dan KNC di puskesmas.

3. Kebijakan

Keputusan Kepala Puskesmas Suppa No.

Tentang penanganan KTD,KPC

dan KNC di puskesmas

4. Referensi

1.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Keselamatan

Pasien

Rumah Sakit Tahun,2011. 2.Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit,Depkes RI.2006.

5. Prosedur/

1. ketua Tim PMKP (Peningkatan Mutu Dan Layanan Klinis) menerimalaporan adanya

langkah-langkah

KTD,KPC atau KNC. 2.Ketua Tim PMKP melakukan identifikasi terhadap KTD,KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan. 3.Ketua Tim PMKP menganalisa penyebab dari KTD,KPC atau KNC yang terjadi 4.Ketua Tim PMKP merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi indikator mutu layanan klinis. 5.Ketua Tim PMKP mengkoordinasikan dengan Tim menejemen mutu hasil dari temuan KTD,KPC atau KNC 6.Ketua Tim PMKP melaporkan hasil temuan KTD,KTC dan KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas 7.Kepala Puskesmas menerima laporan dari Ketua Tim PMKP

8.Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab masing-masing upaya terkait dengan KTD,KPC atau KNC yang terjadi

9.Kepala Puskesmas mengundang Ketua Tim PMKP dan penanggung jawab masing-masing upaya yang terkait. 10.Kepala Puskesmas dan Ketua Tim PMKP bersama unit terkait membahas mengenai penanganan KTD,KPC atau KNC yang terjadi 11.Kepala Puskesmas dan Ketua Tim PMKP bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD,KPC atau KNC yang terjadi 12.Ketua Tim PMKP mencatat rencana penanganan KTD,KPC atau KNC yang telah disepakati dalam buku tindak lanjut KTD,KPC atau KNC 13.Ketua Tim PMKP dan penanggung jawab masing-masing upaya melaksanakan penanganan KTD,KPC atau KNC sesuai dengan rencana 14.Ketua Tim PMKP mengevaluasi penanganan terhadap KTD,KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing-masing upaya 15.Ketua Tim PMKP mencatat hasil evaluasi penanganan KTD,KPC dan KNC yang telah dilakukan 16.Ketua Tim PMKP melaporkan hasil evaluasi penanganan KTD,KPC dan KNC kepada Kepala Puskesmas.

6.Bagan Alur

Melakukan identifikasi terhadap KTD,KPC atau KNC

Ketua Tim PMKP menerima laporan adanya

Menganalisa penyebab dari KTD,KPC atau KNC

KTD,KPC atau KNC

Ketua tim PMKP mengoordinasikan dgn tim manajemen mutu hasil temuan KTD,KPC atau KNC

Melaporkan hasil temuan KTD,KPC atau KNC kepada

kepala puskesmas

Kepala puskesmas menerima laporan

Kapus merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab terkait dengan KTD,KPC atau KNC

Mencatat identifikasi dan analisa penyebab dari

KTD,KPC atau KNC

Kapus mengundang ketua tim PMKP

Kapus dan ketua tim PMKP membahas

KTD,KPC atau KNC yang terjadi

Ketua tim PMKP Melaksanakan rencana yang disepakati

Ketua tim PMKP mengevaluasi penanganan

Kapus dan ketua tim PMKP mencatat rencanan penanganan yang disepakati

Ketua tim PMKP mencatat hasil evaluasi

KTD,KPC atau KNC

7.Unit Terkait

Seluruh unit pelayanan klinis puskesmas, Tim PMKP, Tim Manajemen Mutu, Kepala Puskesmas

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Kapus dan ketua tim PMKP membuat rencana penanganan

Ketua tim PMKP melaporkan hasil evaluasi

DI PUSKESMAS SUPPA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

Menimbang

: a.

bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman;

b.

bahwa dalam rangka meminimalisasi risiko yang terjadi dalam pelayanan diperlukan penerapan manajemen risiko di Puskesmas

Suppa; c.

bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkaan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suppa tentang Penerapan Manajemen Risiko di Puskesmas Suppa ;

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;

2.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan;

3.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;

4.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.169/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

5.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

6.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik

Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA TENTANG TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS SUPPA

Kesatu

:

Dalam penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Kesehatan Masyarakat serta pelayanan di Puskesmas Suppa harus meminimalkan risiko bagi pengguna layanan/pasien dan Karyawan terutama keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko sesuai dengan

Panduan Manajemen Risiko Puskesmas Suppa sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua

:

Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di

:

Pada tanggal

:

KEPALA PUSKESMAS SUPPA

Dr.H.SYAMSUL HANAR

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA NOMOR TENTANG

: 027/PKM.SPP/SK/I/2016 : PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS SUPPA

PANDUAN MANAJEMEN RISIKO PUSKESMAS SUPPA BAB I DEFINISI A.

PENDAHULUAN Puskesmas yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban untuk mengidetifikasi dan mengendalikan risiko strategis dan operasional yang penting hal ini mencakup seluruh area baik menajerial maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat pelayanan, juga area klinis Puskesmas perlu menjamin berjalanya sistim untuk mengendalikan dan mengurangi resiko. Manajemen risiko berhubungan

area dengan pelaksanaan keselamatan paisen Puskesmas dan berdampak kepada pencapaian sasaran mutu Puskesmas. Ketiganya berkaitan erat dalam suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) Puskesmas yaitu keselamatan paisne (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas. Kelima aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk dilaksanakandi setiap Puskesmas, yang harus dikelola secara professional, komprehensif dan teritegrasi. Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan berbahaya,beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan.Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko menimbulkan insiden karena itu Puskesmas sudah perlu melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang professional, komprehensif dan terintegrasi agar insiden dapat diminimaliskan dan dicoba sedini mungkin.Mengingat keselamatan pasien sudahmenjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien puskesmas peru dilakukan karena itu diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut yang jadi kendala adalah bahwa masih kurangnya referensi tentang keselamatan pasien puskesmas sehingga penerapan manajemen resiko di puskesmas masih mengacu pada “Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety)’. Departemen Kesehatan RI tahun 2006 dan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 / MENKES / PER / VIII / 2011 tentang keselamatan pasien Rumah Sakit serta regulasi lainnya.

B. TUJUAN 1.

Memberikan panduan sistim penerapan manajemen risiko yang berlaku di Puskesmas Suppa untuk meminimalkan resiko bagi pengguna layanan pasien dan karyawan.

2.

Memastikan system manajemen risiko berjalan dengan baik agar proses identifikasi, analisa dan pengelolaan risiko ini dapat memberikan manfaat bagi keselamatan pasien dan peningkatan mutu puskesmas secara keseluruhan.

3.

Mambangun system monitoring dan komunikasi serta konsultasi yang efektif demi tercapainya tujuan di atas dan penerapan yang berkesinambungan

C. DEFINISI (BATASAN OPERASIONAL) 1.

Resiko: peluang/ probalitas timbulnya suatu insiden (menurut WHO yang akan berdampak

merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran keselamatan pasien dan

menurunkan mutu pelayanan. Adapun definisi dari manajemen. Resiko adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi utnuk meminimalkan kerugian akibat keselakaan pada manusia sasaran prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian.potensi kehilangan asset Puskesmas dan melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian transfer, mekanisme pengendalian dan pencegahan. 2.

Manajemen resikoa Puskesmas merupakan upaya mengidentifikasi dan menganalisa risiko dan mengendalikan / mengelola risiko tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberikan dampak negative seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu pelayanan Puskesmas pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi (reaktif) dan potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko

terintegrasi yang memprioritaskan keselamatan pasien, mellaui revisi pengembangan proses, fungsi dan layanan. 3.

Keselamatan adalah keadaan bebas dari bahaya atau risiko

4.

Insiden Keselamatan Pasien (IKP) setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien.IKP terditi dari kejadian tidak diharapkan (KTD).Kejadian Nyaris cedera(KNC),kejadian tidak cedera (KTC), dan kejadian Potensi cedera (KPC)

5.

Kejadian tidak diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien

6.

Kejadian Nyaris cidera adalah insiden yang berpotensi menimbulkan cidera pada tapi yang belum samapai terpapar ke pasien sehingga tidak ada cidera pada pasien.

7.

Kejadian tidak cedera (KTC) adalah insiden yang berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien dan sudah terpapar ke pasien, tetap ternyata tidak menimbulkan cidera pada pasien.

8.

Kondisi Potensi Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera tetapi belum terjadi

9.

Kejadian sentinel : adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah mengakibatkan kematian atau cedera fisik / psikologis serius, atau kecacatan pada pasien. Termasuk di dalam kejadian sentinel antara lain kematian yang tidak dapat diantisipasi dan tidak berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit pasien atau kondisi medis dasar pasien; bunuh diri, kehilangan permanen dari sebagian besar fungsi tubuh yang tidak berhubungan dengan penyakit dasar pasien; pembedahan yang salah lokasi/salah prosedur/salah pasien;penculikan bayi atau bayi yang dibawa pulang oleh orang tua yang salah.

10. Pelaporan insiden keselamatan pasien: adalah suatu sistim untuk mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, menganalisa dan mengantisipasi/mengelola/ mengendalikan insiden secara berkesinambungan

11.

Risiko Sisa: adalah sisa risiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelah upaya pengendalian/tindakan dilakukan.

12. Penilaian Risiko: adalah upaya identifikasi dari risiko yang terjadi atau berpotensi terjadi dalam pelayanan di puskesmas dengan mempertimbangkan klasifikasi dan derajat (grading) kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari terpapar risiko tersebut.Untuk grading ini masih membutuhkan pemahaman dan keahlian dalam pembuatannya. 13. Penilai Risiko: adalah anggota dari staf (manager atau yang lain) yang telah memahami tentang penerapan manajemen risiko, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan manajemen risiko.

D.SASARAN Tersedianya Panduan Manajemen Risiko di Puskesmas Suppa untuk Tim Mutu dan audit Mutu dan penanggung jawab (koordinator) unit layanan serta karyawan Puskesmas Suppa.

BAB II RUANG LINGKUP A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO Panduan ini mencakup seluruh manajemen risiko di area pelayanan Puskesmas Suppa, termasuk seluruh area pekerjaan yaitu unit pelayanan dan area klinis. Manajemen risiko merupakan tanggung jawab semua komponen di puskesmas. Tujuan manajemen risiko untuk identifikasi dan pengendalian risiko strategis dan operasional tidak akan tercapai apabila semua perangkat yang ada di puskesmas tidak bekerja sama dan berpartisipasi pada

pelaksanaannya. Manajemen risiko meliputi identifikasi, analisa, evaluasi dan pengelolaan risiko: 1. Risiko yang berpotensi terjadi (proaktif) 2. Insiden yang telah terjadi (reaktif/responsive) B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko, Puskesmas mengatur kewenangan dan tanggung jawab manajemen puskesmas: a. Level Puskesmas oleh Tim Mutu dan manajemen risiko klinis dari Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (Tim PMKP) b. Level unit pelayanan oleh penanggung jawab/koordinator atau pelaksana dari masing-masing unit pelayanan Uraian tanggung jawab manajemen risiko: 1. Tanggung Jawab Kepala Puskesmas a. Menetapkan kebijakan mengenai manajemen risiko puskesmas b. Menetapkan dan membina tim manajemen risiko puskesmas c. Mengawasi dan memastikan sistim manajemen risiko berjalan dengan baik dan berkesinambungan d. Menerima laporan dan rekomendasi pengelolaan/pengendalian risiko serta menindak lanjuti sesuai arah kebijakan puskesmas termasuk pendanaannya. e. Mengambil ahli tanggung jawab pengelolaan dan pengendalian insiden keselamatan pasien

f. Melaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan jika ada risiko yang berat dan serius yang memerlukan pengelolaan dan pengendalian risiko segera 2. Tanggung Jawab Tim Audit Internal a. Meninjau daftar risiko puskesmas dan memberi rekomendasi untuk menurunkan/meminimalkan risiko. b. Meninjau risiko-risiko ekstrim, tindakan, pengendalian, dan menyoroti area-area utama kepada masing-masing penanggung jawab unit kerja terkait. c. Melaporkan kepada Ketua Tim Manajemen Mutu hasil audit terkait penerapan manajemen risiko 3. Tanggung Jawab Tim Manajemen Mutu termasuk Tim PMKP a. Membuat dan meninjau strategi dan kebijakan manajemen risiko. b. Penyediaan pelatihan penilaian risiko. c. Memantau daftar risiko per unit kerja untuk setiap perubahan, bagian yang tidak engap, dengan perhatian pada tingakt risiko dan jadwal waktu. d. Memberi saran kepada penilai risiko, kepada unit kerja dan pihak eksekutif perihal manajemen risiko. e. Memelihara dan membina daftar penilai risiko yang aktif f. Menanggapi permintaan audit internal dan eksternal berkaitan dengan manajemen risiko. g. Menanggapi permintaan pihak eksternal untuk informasi berkaitan proses risiko h. Melaporkan kegiatan manajemen risiko dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap bulan.

4. Tanggung Jawab Penilai Risiko

Penilai risiko bertanggung jawab untuk: a.

Menghadiri pelatihan penilai risiko dan memutakhiran yang diselenggarakan oleh Tim Manajemen Risiko.

b.

Menilai risiko diarea kerja mereka menggunakan form penilaian risiko, mengidentifikasi seluruh risiko yang penting terlebih dahulu dan memastiakan bahwa penanggung jawab unit pelayanan/upaya mengambil perhatian terhadap risiko tersebut.

c.

Memastikan bahwa mereka menyimpan dokumen penilaian risiko yang asli dan memberikan satu salinan kepada penanggung jawab upaya untuk disimpan dalam arsip.

d.

Menunjukkan bukti penilaian dan rencana tindakan yang lengkap dengan jadwal waktu penyelesaian.

e.

Jika penilai risiko memandang bahwa penilaian risiko mereka tidak memperoleh perhatian yang memadai, mereka harus menghubungi Tim Mutu dan Keselamatan Pasien untuk meminta nasehat.

5.

Tanggung Jawab Penanggung Jawab Upaya/Unit Pelayanan a. Mengelola seluruh risiko di tempat kerja mereka. Penanggung jawab upaya/unit kerja boleh mendelegasikan tugas melakukan penilaian risiko untuk penilai. b. Penanggung jawab upaya/unit pelayanan bertanggung jawab untuk: 1)

Pelaksanaan strategi dan kebijakan manajemen risiko diarea tanggung jawab mereka

2) Mengelola daftar risiko unit kerja masing-masing. Hal ini termasuk mengumpulkan, meninjau, dan memutakhirkan data. 3) Menunjuk penilai risiko untuk area mereka, memastikan bahwa mereka diijinkan untuk menghadiri pelatihan penilai risiko dan sesi pemutakhiran. 4) Memastikan bahwa penilai risiko mempunyai lokasi waktu yang memadai untuk melakukan penilaian risiko.

5). Melakukan validasi seluruh penilaian risiko yang dilakukan, dan melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang terindetifikasi sampai pada tingkat terendah yang mungkin dicapai. 6). Melengkapi Form Penilaian Risiko (meninjau/menyetujui pemeringkatan matriks: menyatakan tindakan apa yang diperlukan/diambil untuk menurunkan risiko sampai pada tingakt terendah yang mungkin dicapai). 7). Jadwal waktu untuk memulai/meningkatkan langkah pengendalian.(pada tingkat berapa risiko sisa tertinggal setelah pelaksanaan tindakan/peningkatan langkah pengendalian: apakah risiko perlu dimasukkan ke dalam daftar unit pelayanan). 8). Penyediaan informasi yang sesuai dan memadai, pelatihan dan supervisi bagi staf untuk mendukung penurunan risiko.(Hal ini mencakup bahwa seluruh staf menghadiri training wajib yang terkait). 9). Memelihara catatan penilaian risiko yang dilaksanakan dan untuk mencatat perkembangan dan kinerja dibandingkan tindakan perbaikan yang direncanakan. 10).Penanggung jawab upaya/unit pelayanan harus mengingatkan tim mutu jika penilai risiko meningalkan / tidak lagi memenuhi perannya, sehingga tim manajemen Risiko mempunyai tanggung jawab untuk memutakhirkan data penilai risiko organisasi. 11). Berkoordinasi dengan unit pelayanan lain yang ada di puskesmas 12). Dalam keadaan dimana rencana untuk mengelola risiko berada di luar kewenangan

penanggung jawab upaya/unit pelayanan atau dimana ada implikasi sumber daya yang besar, risiko akan diprioritaskan oleh kepala Puskesmas. 13). Memastikan bahwa penilaian risiko divalidasi ulang pada jangka waktu yang sesuai atau mengikuti perubahan keadaan.

6. tanggung jawab staf/karyawan a. Seluruh staf mempunyai tanggung jawab untuk memberi informasi kepada atasan mereka setiap bahaya yang bermakna di tempat kerja. Merupakan suatu hal yang mendasar bahwa jika seorang staf menganggap ada hal yang serius yang telah mereka laporkan kepada atasan langsung mereka, tetapi belum ditindak lanjuti, mereka harus melaporkan ini kepada tingkat yang lebih tinggi. b. Dalam rangka untuk memastikan kebijakan ini dilaksanakan dengan efektif, setiap karyawan harus: 1)

Menghadiri pelatihan sebagaimana ditentukan oleh atasan mereka atau oleh puskesmas (misal induksi / orientasi dan prosedur baru, pelatihan wajib: induksi, keselamatan kebakaran, memindahkan dan mengangkat, keselamatan personal dan lain-lain)

2) Dapat bekerja sama secara penuh dalam menerapkan pedoman, protokol, dan kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan, dan manajemen risiko

3) Melaporkan setiap insiden, kecacatan atau setiap perubahan yang dapat mempengaruhi kondisi kerja langsung kepada atasan/penilai risiko lokal dan melengkapi form insiden report dengan tepat 4) Mengikuti petunjuk kerja yang tertulis serta pelatihan yang disediakan 5) Berpartisipasi aktif dalam proses penilaian risiko 6) Memenuhi dan melaksanakan langkah pengendalian / tindakan setelah penilaian dilakukan Program manajemen risiko mencakup pencegahan kehilangan, kontrol dan kegiatan peningkatan mutu berkesinambungan. Upaya tim untuk melaksanakan program manajemen risiko mencakup dokter, administrator, manajemen, tim mutu dan audit untuk mengidentifikasi, meninjau, mengevaluasi dan pengendalian risiko yang mengganggu mutu pelayanan pasien, keselamatan. Layanan diberikan untuk melakukan tindakan korektif dan pencegahan tepat yang diperlukan. STANDAR DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN Ditahun 2011 Kementrian Kesehatan RI mengeluarkan Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit sebagai pedoman bagi penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Didalam Permenkes 1691 tahun 2011 dinyatakan bahwa rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit wajib melaksanakan program dengan mengacu pada kebijakan nasional, Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Bagaimana dengan sarana kesehatan lain..? Oleh karena belum adanya panduan khusus maka sarana kesehatan lain menggunakan panduan Keselamatan Pasien Rumah Sakit yang dimodifikasi sesuai keadaan. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana suatu rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari

insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Kemenkes RI, 2011) Sistem tersebut meliputi pengenalan risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko meliputi: 1)

Assesment risiko

2) Identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien 3) Pelaporan dan analisis insiden 4) Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya 5) Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko Standar Keselamatan Pasien menurut Panduan Nasional Keselamatan Pasien meliputi tujuh pernyataan standar keselamatan pasien yaitu: 1.Hak pasien 2. Medidik pasien dan keluarganya 3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan 4. Penggunaan metode-metode peningkatan kerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien. 5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien 6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien gunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien 7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien Adapun sasaran keselamatan pasien adalah: Sasaran I

: Ketepatan Identifikasi Pasien

Sasaran II

: Peningkatan Komunikasi yang Efektif

Sasaran III

: Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert)

Sasaran IV

: Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan

Sasaran V

: Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

BAB III TATA LAKSANA A.

PROSES PENERAPAN MANEJEMEN RISIKO

Program menejemen risiko menggunakan 5 tahapan proses yaitu 1.

Tetapkan kontes/lingkup menejemen

2.

Identifikasi risiko

3.

Analisis risiko

4.

Evaluasi risiko

5.

Kelola risiko

PROSES MANAJEMEN RISIKO

kajian risiko (risk assessment) Monitoring audit dan tinjauan (review) dukungan internal

Komunikasi dan konsultasi pd stakehoders

Sumber : Kuntjoro ,C Adapun proses penerapan manajemen risiko adalah 1. TAHAPAN 1: TETAPKAN KONTEKS/LINGKUP MANAJEMEN Pada tahapan ini: a. Identifikasi dan pahami kegiatan operasional di llinkungan puskesmas dan strategi program manajemen risiko layanan kesehatan yang efektif

b. Tetapkan parameter organisasi dan lingkungan dimana proses manajemen risiko harus ditempatkan, tujuan dari aktifitas risiko dan konsekuensi potensial yang dapat timbul dari pengaruh internal dan eksternal.

Tujuan, sasaran, strategi, ruang lingkup, dan parameter kegiatan atau bagian dari organisasi Puskesmas dimana proses manajemen risiko sedang diterapkan, harus ditetapkan. Proses harus dipertimbangkan dengan seksama sesuai kebutuhan untuk menyeimbangkan biaya, manfaat dan peluang. Perlu ditentukan pula kebutuhan sumber daya dan catatan yang harus didokumentasikan dan dipelihara.Ketika menentukan ruang lingkup program manajemen resiko secara mendalam, harus dipertimbangkan apakah proses manajemen resiko mencakup pelayanan yang banyak masalah, atau terbatas pada area praktik klinik spesifik, unit pelayanan, fungsi atau area proyek. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,serta

mempertimbangkan

ke kritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam penerapan manajemen risiko dan keselamatan pasien adalah: a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien b. Pelayanan rawat jalan c. Pelayanan farmasi d. Pelayanan gawat darurat e. Pelayanan rawat inap f. Pelayanan persalinan dan nifas 2. TAHAP 2: IDENTIFIKASI RISIKO Identifikasi risiko internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman sistem kesehatan, organisasi, puskesmas, unit pelayanan Puskesmas, atau pasien. Identifikasi risiko komprehensif sangat penting dan harus dikelola menggunakan proses sistematis yang

terstruktur dengan baik, karena potensi risiko yang tidak diidentifikasi pada tahap ini akan dikecualikan dari analisis dan pelayanan lebih lanjut. Semua materi risiko harus diidentifikasi, apakah mereka berada di bawah kontrol organisasi manajemen risiko. Dari waktu ke waktu, semua risiko yang signifikan di tingkat nasional (sistem kesehatan), tingkat puskesmas, unit pelayanan atau tingkat tim harus diidentifikasi, dinilai, dikelola dan dipantau. Untuk memulai proses, perlu di lakukan identifikasi dan penentuan prioritas risiko pelayanan kesehatan internal dan eksternal yang dapat menimbulkan ancaman. Identifikasi risiko memerlukan pemahaman yang mendalam dari para eksekutif layanan kesehatan terhadap komponen-komponen berikut: 1.

Sumber risiko atau bahaya yang berpotensi menimbulkan kerugian;

2.

Insiden yang terjadi dan dampaknya pada puskesmas atau stakeholder internal/eksternal;

3.

Identifikasi konsekuensi, hasil dan dampak klinis risiko atau insiden di Puskesmas atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan pelayanan puskesmas;

4.

Faktor kontributor (apa dan mengapa) terhadap terjadinya risiko klinis atau bahaya dan insiden yang terjadi;

5.

Kapan dan dimana risiko klinis atau bahaya dapat terjadi.

Identifikasi adalah elemen yang penting dalam manajemen risiko karena risiko tidak akan efektif ditangani bila tidak dilakukan identifikasi. Satuan tugas manajemen resiko dapat mengunakan berbagai informasi untuk mengidentifikasi potensi risiko. Dalam hal ini, risiko dapat dibedakan menjadi risiko potensial (dengan pendekatan pro-aktif)dan insiden yang sudah terjadi (dengan pendekatan reaktif / responsif). Contoh resiko potensial berdasarkan area pelayanan: 1. Akses pasien

a. Proses pemulangan pasien lama b. Pasien pulang paksa c. Kegagalan merujuk pasien d. Ketidak tersediaan tempat tidur e. Proses transfer pasien yang tidak baik 2. Kecelakaan a. Tersengat listrik b. Terpapar dengan bahan berbahaya c. Tertimpah benda jatuh d. Tersiram air panas e. Terpeleset 3. Asesmen dan Terapi a. Kesalahan identifikasi pasien b. Reaksi transfusi darah c. Kesalahan pelabelaan spesimen laboratorium d. Kegagalan konsultasi interdisiplin pasien 4. Masalah administrasi keuangan pasien a. Kesalahan estimasi biaya b. Pengenaan tagihan yang sama 2 kali c. Kesalahan input data tagihan d. Perbedaan tarif dan tagihan e. Transaksi tidak terinput

5. Kejadian Infeksi a. Kegagalan / kontaminasi alat medis b. Infeksi luka operasi c. Needlestick injury d. Kesalahn pembuangan limbah medis e. Infeksi nosocomial 6. Rekam medik a. Kegagalan memperoleh informed consent b. Kesalahan pelabelan rekam medik c. Kebocoran informasi rekam medik d. Ketidak lengkapan catatan dalam rekam medik e. Kehilangan / kesalahan penyimpanan rekam medik 7. Obat a. Penulisan resep yang tidak baik b. Riwayat alergi obat tidak teridentifikasi c. kesalahan dosis obat d. Obat rusak/expired e. Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat f. Kegagalan monitoring efek samping obat 8. Keamanan a. Pencurian b. Pasien hilang c. Lingkungan yang tidak aman

Risiko atau insiden yang sudah terindefikasi harus ditentukan peringkatnya (grading) dengan memperhatikan: 1. Tingkat peluang/frekwensi kejadian (likelihood) 2. Tingkat dampak yang dapat dikategorikan berdasarkan dampak sesuai dengan jenis-jenis insiden. Beberapa sumber informasi untuk identifikasi risiko yang dapat dipakai seperti:

-

Daftar keluhan pasien/hasil survei kepuasan,

-

Diskusi dengan pimpinan unit layanan serta staf dan mitra kerja

-

Laporan insiden

3. TAHAP 3 :ANALISIS RISIKO Tahap analisis dilakukan setelah tahap identifikasi. Organisasi manajemen risiko harus melakukan analisa secara sistematis terhadap sistem kesehatan, organisasi puskesmas, unit pelayanan dan semua unit layanan, untuk memahami risiko, mengidentifikasi tugas agar dapat menentukan tindakan lebih lanjut. Perlu proses sistematis untuk memahami sifat risiko dan menyimpulkan tingkat risiko, memisahkan risiko kecil yang dapat diterima serta risiko besar, serta menyediakan data untuk membantu evaluasi dan pelayanan. Pada umumnya risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian keuangan akan menjadi prioritas intervensi. Makin besar kerugian yang akan terjadi, makin segera.Tindakan harus dilakukan. Analisisi dengan melakukan risk grading/ tingkatan resiko untuk menentukan keparahan dari tiap risiko dengan cara memeriksa kecenderungan terjadinya risiko dan akibatnya bila hal ini terjadi analisis risiko harus mempertimbangkan bahwa telah ada control atas risiko saat ini, termasuk kemungkinan keparahan apabila risiko tersebut muncul menjadi sebuah insiden (risiko yang potensial menjadi insiden), dan kemungkinan terjadinya insiden.

Matris grading dipakai dalam keselamatan pasien pada saat menetapkan berat ringanya erro. A. Pengertian 1. Dampak (consequences) Adalah gambaran seberapa berat akibat dialami pasien mulai dari ada cedera sampai meninggal (table 1) TABEL 1 Dampak klinis / Consequences / Severity

Level

DESKRIPSI

CONTOH DESKRIPSI

1

Insignificant

Tidak ada cedera Cedera ringan dapat diatasi dengan pertolongan

2

Minor

Moderate

pertama. Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara reversible dan tidak

3

berhubungan dengan penyakit yang mendasarinya.

Major

-

Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

-

Cedera luas / berat

-

Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreversible,

4

tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarkanya Cathastropic 5

-

Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya

2. Brobabilitas / Frekuensi / Likehood Adalah

seberapa

seringnya

hal

tersebut

terjadi

(tabel

2).

Tabel

ini

menggambarkan tingkat kemungkinan terjadinya atau frekuensi terjadinya. Tabel 2 Probalitas / frekuensi / likelibood Level / Frekuensi

Kejadian actual

1

Sangat jarang

Dapat terjadi dalam lebih dari 5 bulan

2

Jarang

Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun

3

Mungkin

Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun

4

Sering

dapat terjadi beberapa kali dalam setahun

5

Sangat sering

Terjadi dalam minggu / bulan

tingkat resiko

3. Matrix Grading analisa Adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat resiko suatu insiden berdasarkan atas dampak dan probabilitasnya. Tujuan penilaian dengan matriks resiko adalah untuk menentukanresiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya. Skor Resiko Cara menghitung skor resiko : Untuk menentukan skor resiko digunakan matriks grading resiko (table 3) 1. Tetapkan frekiensi pada kolom kiri

2. Tetapkan dampak pada baris kearah kanan 3. Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak. Table 3 Risk grading matrix Potencial Concequences Frekeunsi / Likelihood

Insignificant

Minor

Moderate

Major

Catastrophic

2

3

4

5

Moderate

Moderate

High

Extrame

Extrame

Moderate

Moderate

High

Extrame

Extreme

Low

Moderate

High

Extrame

Extreme

Low

Low

moderate

High

Extreme

Low

Low

Moderate

High

Extreme

1 Sangat sering terjadi (tiap mgg /bln 5 Sering

terjadi

(beberapa x / thn 4 Mungkin

terjadi

(1-2 thn/x) 3 Jarang

terjadi

(2-5 thn/x) 2 Sangat jarang sekali (>5 thn/x) 1

Table 4 Analisa dampak dengan resiko terhadap insiden ` MINOR DAMPAK

1

MODERAT

MAYOR

KATASTROPIK

2

3

4

(kegagalan

(kegagalan dapat

Kehahalan

(kegagalan

yang tidak

mempengaruhi

menyebabkan

menyebabkan

disadri oleh

proses pelayanan

kerugian yang lebih

kematian atau

pasien dan

kesehatan tetapi

besar terhadap

kecacatan)

tidak

menimbulkan

pasian)

menimbulkan

kerugian minor)

dampak dalam pelayanan kesehatan) Pasien

Tidak ada

Perpanjangan hari

Kerugian terhadap

Kematian atau

cedera, atau

rawat atau

fungsi organ tubuh

kerugian permanent

tidak adanya

perpanjangan

(sensorik, motorik,

terhadap fungsi

perpanjangan

kualitas pelayanan

psycologic atau

tubuh (sensorik,

hari rawat

untuk 1 atau 2

intelektual),

motorik, physiologic

pasien

diperluykan

atau intelektual).

operasai lebih lanjut

Bunuh diri.

perpanjangan hari

Pemerkosaan, reaksi

rawat

transfuse operasi pada bagian atau pada pasien yang salah pemberian bayi

Untuk 3 tahun lebih

Pada orang tua yang

pasien, peningkatan

salah

level pelayanan untuk 3 tahun lebih pasien

Pengunjung

Dievaluasi dan tidak

Evaluasi dan

Perawat untuk 1 atau

Kematian atau

dibutuhkan penanganan

penanganan untuk 1

2 pengunjung

perawatan 3 tahun

atau 2 pengunjung

lebih

untuk 1 atau 2 pengunjung Staf :

Hanya penanganan ringan

Pengeluwaran medis

Perawatan untuk 1

Kematian atau

tanpa kerugian waktu atau

kehilangan waktu atau

atau 2 staf atau 3 atau

perawatan 3 atau

tidak menimbulkan

ada kecelakaan kerja

lebih terjadi

lebih staf

kecelakaan kerja

untuk 1 atau 2 staf

kecelakaan kerja

Fasilitas atau

Kerusakan kurang dari

Kerusakn lebih dari

Kerusakan sama

Kerusakan sama

perlengkapan

$10.000 atau tanpa

$10.000 tetapi kurang

dengan atau lebih

dengan atau lebih

kesehatan

menimbulkan dampak

dari $100.000

dari $100.000

dari $250.000

terhadap pasien

4. Bands resiko Setelah didapatkan resiko apakah minor, moderat, mayor atau katastropiuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian dalam bentuk bands resiko dengan memasukan dalam table.Table bands resiko menunjukkan karelasi antara warna bands yang menunjukkan resiko dengan jenis invetigasinya. Bends resiko adalah derajat resiko yang digambarkan dalam warna yang terdiri atas warna biru, hijau,kuning dan merah.

Table 5 Hubungan warna bands dengan investigasi

No

“ Warna Bands “

Jenis Investigasi

1

Investigasi sederhana

2

Investigasi sederhana

3

Kuning

4

Investigasi komprehensif / RCA Investigasi komprehensif/RCA

Warna bands : Hasil pertemuan nilai dampak yang diurut kebawah dan nilai probabilitas yang diurut kesamping kanan

Resiko = dampak x probabilitas

B. Langkah analisa insiden dengan matrix grading Setiap insiden yang terjadi dilakukan 1.

Lakukan penilaian resiko dandampak level resiko

2.

Lakukan analisa tingkat kemungkinannya probabilitasnya hasilnya adalah tingkat kemungkinan insiden

3.

Masukan kedua hasil diatas yaitu dampak dan tingkat kemungkinnya dalam tabel matriks grading resiko untuk menghitung skor resiko

4.

Menetapkan warna band resiko dan tindakan yang akan dilakukan

Penjelasan langkah-langkah analisa insiden dnegan matrik grading 1.

Analisa dampak terhadap insiden dengan matrik grading Dampak berikut ini identifikasi apakah insiden adalah cidera ringan dapat diatas dengan pertolongan pertama atau cedernya menyebabkan kurang dapat menggerakan tungkainya setelah jatuh. Bila cideranya yang pertama maka level 2 (minor) bila cedera seperti yang kedua maka adalah masuk level 3 atau moderat

Level

CONTOH DESKRIPSI

DESKRIPSI

1

Insignificant

Tidak ada cedera

2

Minor

Cedera ringan dapat diatasi dengan pertolongan pertama. Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara reversible dan tidak berhubungan dengan

3 Moderate

4

Major

penyakit yang mendasarinya. -

Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

-

Cedera luas / berat

-

Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual) / irreversible, tidak berhubungan dengan penyakit yang mendasarkanya

Cathastropic

-

5

Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit yang mendasarinya

2. Lakukan analisa kemungkinan dengan tabel probabilitas dibawah ini Setelah dilakukan analisa dampak terhadap insiden selanjutnya dilakukan analisa kemungkinan dengan menggunakan tabel dibawah ini. Lakukan penghitungan berapa kali kasus tersebut terjadi.? Bila terjadinya sekali dalam lebih dalam 5 tahun berarti masuk resiko level 1, tetapi bila kejadiannya tiap 1-2 tahun maka probabilitasnya masuk pada level 3, frekuensinya mungkin.

Level /

Kejadian actual

Frekuensi tingkat resiko 1

Sangat jarang

Dapat terjadi dalam lebih dari 5 bulan

2

Jarang

Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun

3

Mungkin

Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun

4

Sering

dapat terjadi beberapa kali dalam setahun

5

Sangat sering

Terjadi dalam minggu / bulan

3. Lakukan analisa resiko dengan matrix grading dengan cara berikut: 1.

Tetapkan frekiensi pada kolom kiri

2.

Tetapkan dampak pada baris kearah kanan

3. Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.

Potesial conceequences Frekuensi/likelihood

Sangat serig terjadi

Insignificant

Minor

Moderate

Major

Catastrop

1

2

3

4

5

Moderate

Moderate

High

Extreme

Extreme

Moderate

Moderate

High

Extreme

Extreme

Low

Moderate

High

Extreme

Extreme

Low

Low

Moderate

High

Extreme

Low

low

moderate

high

Extreme

(tiap mmg/bln) 5 Sering terjadi (beberapa x/thn) 4 Mungkin terjadi (1-2 thn/x) 3 Jarang terjadi (2-5 thn/x) 2 Sangat jarang sekali( 1

Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut: Grade biru

: investigasi oleh atasan langsung waktu maksimal 1 minggu

Grade hijau

: investigasi sederhana ileh atasan langsung waktu maksimal 2 minggu

Grade kuning : investigasi komprehensif analisa akar masalah RCA oleh KP waktu maksimal 45 hari Grade merah : investigasi komprehensif akar Masalah RCA waktu maksimal 45 hari

4. Tetapkan bands resiko Setelah diketahui dampak dan probalitasnya apakah perlu dilakukan investigasi

Table bands dan jenis investigasi

No

“ warna Bands”

Jenis investigasi

1

Investigasi sederhana

2

Investigasi sederhana

3

Kuning

Investigasi komprehensif /RCA

4

Investigasi komprehensif/RCA

Table tindakan sesuai tindakan dan bands resiko LEVEL/BANDS EXTREM (SANGAT TINGGI)

TINDAKAN Resiko ekstrim dilakukan RCA paling lama 45 hari Membutuhkan tindakan segera sampai ke pimpinan

HIGH/TINGGI

Resiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari kaji dengan detail dan paru tindakan segera serta membutuhkan perhatian pimpinan manajemen

MODERATE/SEDANG

Resiko sedang,dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu. Manejer sebaiknya dampak

terhadap biaya dan kelola resiko LOW / RENDAH

Resiko rendah : dilakukan investigasi sederhana paling lama 1 minggu deselesaikan dengan prosedur rutin.

4.TAHAP 4: EVALUASI DAN RANGKING RISIKO Mengevaluasi risiko dan membandingkan kreteria risiko yang diterima untuk dikembangkan daftar prioritas risiko yang akan ditindak lanjuti,melakukan evaluasi risiko dan prioritas risiko dengan cara membandingkan tingkat risiko yang ditemukan sebelumnya, dan mengembangkan daftar prioritas risiko harus dilakukan identifikasiuntuk menentukan tingkat risiko secara internal maupun eksternal yang diterima puskesmas kriteria risiko di gunakan untuk Menilai dan menentukan peringkat risiko, yang menunjukkan bahwa bila risiko diterima puskesmas, maka harus berhasil dilaksanakan. Dalam mengevaluasi kriteria risiko mungkin dipengaruhi oleh persepsi internal, eksternal dan persyaratan hukum. Penentuan kriteria sejak awal merupakan hal yang sangat penting.

5. TAHAP 5: PENGELOLAAN RISIKO Bila memungkinkan paparan risiko perlu dieliminasi. Contohnya memperbaiki alat yang rusak, memberikan pendidikan pada staf medis yang belum mendapatkan edukasi tentang prosedur pengoperasian alat. Bila risiko tidak dapat dieliminasi, maka perlu dicari teknik lain untuk menurunkan risiko kerugian. Setelah dilakukan identifikasi dan analisa risiko, maka satuan tugas manajemen resiko harus menangani dan mengendalikan risiko tersebut. Ada dua pendekatan dasar:

1. Mengendalikan risiko (risk control). Risiko sedapat mungkin dihindari karena puskesmas tidak berani mengambil risiko dengan metode berikut. 

Menghindari risiko (risk avoidance) Adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari pejanan terhadap risiko dengan cara: -

Menolak risiko atau menerima dan melaksanakan suatu kegiatan walaupun hanya untuk sementara

-

Meninjau kembali risiko yang terlanjur diterima atau segera menghentikan kegiatan itu begitu diketahui mengandung risiko

-

Mengendalikan kerugian dengan mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya insiden yang menimbulkan kerugian

2. Menanggung risiko (risk retention) Risiko diterima dan ditangani sendiri oleh puskesmas. Artinya puskesmas Mentolerir terjadinya kerugian untuk mencegah terganggunya kegiatan operasional puskesmas dengan menyediakan sejumlah dana untuk menanggulanginya.Untuk mengurangi risiko ataupun tidak terjadi penyimpangan maupun keterlambatan dalam pelaksanaan pelayanan maka perlu adanya kejelasan prosedur, kejelasan tertib administrasi dan dukungan teknologi untuk mempercepat proses pelayanan. BAB IV DOKUMENTASI A. Sistim Pelaporan Insiden

Salah satu kunci utama keberhasilan dari program keselamatan pasien adalah pencatatan pelaporan dan dokumentasinya. Namun justru pencatatan dan pelaporan ini menjadi salah satu masalah utama dalam pelaksanaan keselamatan pasien dibanyak sarana kesehatan di Indonesia. Tujuan utama dari pencatatan dan pelaporan serta dokumentasinya adalah untuk dapat menurunkan angka kejadian atau insiden dari pelayanan yang dilakukan menyangkut KTD, KNC dan kejadian sentinel serta untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Selain itu pelaporan juga berguna untuk memonitor upaya pencegahan terjadinnya kesalahan sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi lebih lanjut. Mengingat kejadian keselamatan pasien termasuk hal rahasia maka mekanisme dan alur pelaporan perlu diatur dan menggunakan form khusus yang membedakan jenis laporan internal dan eksternal. Pelaporan insiden dilakukan dengan mengikuti alur baik untuk internal sarana kesehatan maupun alur untuk laporan eksternal sarana kesehatan. Sistem pelaporan mengharuskan semua personil disarana kesehatan untuk terlibat dan peduli dengan bahaya atau potensi bahaya yang dapat terjadi terkait dengan keselamatan pasien. B.

Permasalahan dalam pencatatan dan pelaporan insiden meliputi:

1. laporan masih dianggap hanya sebagai tugas atau kewajiban perawat saja 2. sehingga yang melakuka hanya perawat atau profesi pemberi pelayanan lain. 2. laporan yang diberikan sering kali tidak dilakukan secara terperinci karena takut disalahkan oleh atasan atau pihak lain akibatnya banyak informasi penting tidak diketahui sehingga berdampak pada proses pembelajaran terhambat 3. Laporan insiden terlambat disampaikan Laporan kurang lengkap yang diakibatkan oleh kurang benarnya cara mengisi atau data yang salah.

Hambatan dalam pelaporan insiden 1. Pandangan bahwa kesalahan adalah sesuatu bentuk kegagalan dan kesalahan yang dibebankan pada satu orang saja. 2. Takut disalahkan karena dengan melaporkan KTD, KNC, dan kejadian sentinel akan membebankan keburukan dari personal atau tim yang ada dalam unit saran pelayanan kesehatan lain. 3. Laporan resiko beresiko tuntutan hukum terhadap kesalahan yang dibuat 4. Laporan disebarluaskan untuk tujuan yang dirugikan 5. Kurangnya sumber daya 6. Kurang jelas batasan apa dan kapan pelaporan harus dibuat 7. Sulitnya membuat laporan dan menghabiskan waktu Dokumentasi pelaporan insiden Mengingat pentingnya laporan yang telah dibuat maka seharusnya laporan didokumentasikan disetiap unit pelayanan sebagai bahan monitoring dan evaluasi serta sebagai dasar perbaikan selanjutnya. Oleh karena itu hal-hal yang dilakukan antara lain: 1)

Jangan melaporkan insiden lebih dari 24 jam

2) Jangan menunda laporan insiden dengan alasan belum ditindak lanjuti atau ditandangani oleh atasan 3) Jangan menambah catatan medis pasien bila telah tercatat dalam laporan insiden 4) Jangan meletakan laporan insiden sebagai bagian dari rekam medis pasien

5) Jangan membuat salinan laporan insiden untuk alasan apapun 6) Catatlah keadaan yang tidak diatisipasi

C. Empat Prinsip Penting Pelaporan Insiden: 1. Fungsi utama pelaporan insiden adalah untuk meningkatkan keselamatan pasien melalui pembelajaran dari kegagalan/kesalahan. 2. Pelaporan insiden harus aman. Staf tidak boleh dihukum karena melapor. 3. Pelaporan Insiden hanya akan bermanfaat kalau menggunakan metode konstruktif. Minimal memberi umpan balik tentang data KTD & analisisnya idealnya, juga menghasilkan rekomendasi untuk perubahan proses/SOP dan sistem. Analisis yang baik & proses pembelajaran yang berharga memerlukan keahlian/keterampilan yang memadai. Tim keselamatan pasien perlu menyebarkan informasi, rekomendasi perubahan, pengembangan solusi kepada seluruh unit agar memiliki pengetahuan dan kemampuan yang setara. D. Karakteristik laporan: Laporan insiden Keselamatan Pasien memiliki karakteristikyang berbeda dengan laporan klinis lainnya misalnya. Data yang diperlukan dalam laporan insiden keselamatan pasien terdiri atas: 1)

Data pasien meliputi: nama pasien, no. MR dan nomor ruangan (data ini diperlukan bila untuk laporan internal untuk eksternal tidak)

2) Rincian kejadian a. Tanggal dan waktu insiden b. Insiden c. Kronologi insiden d. Jenis insiden e. Orang yang pertama melaporkan insiden f. Kejadian terjadi g. Lokasi insiden menyangkut status pasien h. Tempat/lokasi i. Unit/departemen yang menjadi penyebab terjadinya insiden j. Akibat insiden: kematian, cedera ireversibel, edera reversible, edera ringan, tidak ada cidera. k. Tindakan yang dilakukan segera setelah insiden l. Pelaksana tindakan: tim atau personal m. Frekuensi kejadian: apakah insiden yang sama pernah terjadi diunit kerja lain? 3. Tipe Insiden Tipe insiden terbagi dalam beberapa kelompok besar yaitu: a. Insiden dalam kelompok administrasi klinik b. Kelompok proses atau prosedur klinis c. Kelompok dokumentasi

d. Infeksi nosokominal e. Medikasi atau cairan infus f. Tranfuse darah g. Nutrisi h. Oksigen atau gas i. Alat medis/kesehatan j. Jatuh k. Kecelakaan l. Infrastruktur/bangunan/benda lain yang akan terpasang tetap m. Resource atau manajemen organisasi n. Laboratorium atau patologi

Contoh kejadian insiden: Insiden yang terjadi adalah salah pemberian obat (misalnya seharusnya IM diberikan IV). Apa tipe insiden, subtype dan masalahnya? Dasar diatas menunjukkan bahwa tipe insidennya adalah medikasi dengan subtipenya adalah proses pemberian medikasi yang salah pada saat pemberian. Berdasarkan data

tersebut maka masalahnya adalah salah rute atau salah tempat. 4. Analisa penyebab insiden dan rekomendasi Analisa penyebab insiden Analisa penyebab dilakukan dengan investigasi baik yang sederhana yang disebut simple investigation maupun investigasi komprehensif atau yang lebih dikenal dengan RCA (root

couse analysis). Penyebab insiden dapat dibedakan atas 2 jenis berdasarkan hubungan penyebab dengan insiden yaitu:

a.

Insiden langsung atau immediate/direct couse Adalah penyebab yang secara langsung berhubungan dengan insiden atau terhadap pasien.

b. Penyebab tidak langsung atau yang melatar belakangi penyebab langsung atau

underlying atau dikenal sebagai root couse. Penyebab tidak langsung terdiri atas active failure dan latent condition. E. Sistem Pelaporan yang berhasil Sebuah System pelaporan yang baik adalah apabila system pelaporan tersebut memiliki karakteristik berikut ini : 1.

Bersifat tidak menghukum: pelapor bebas dari rasa takut dan pembalasan dendam atau hukuman sebagai akibat laporannya.

2.

Rahasia : Identitas pasien,pelapor dan institusi disembunyikan

3.

Independen : sistem pelaporan yang independen bagi pelapor dan organisasi dari hukuman.

4.

Expert analysis: laporan di evaluasi oleh ahli yang menguasai masalah klinis dan telah terlatih untuk mengenal penyebab system yang utama.

5.

Tepat waktu : Laporan dianalisa segera dan rekomendasinya didesiminasikan secepatnya,khususnya bila terjadi bahaya serius.

6.

Orientasi system : Rekomendasi lebih berfokus kepada perbaikan dalam system,proses,atau produk daripada terhadap individu.

7.

Responsif : Lembaga yang menerima laporan merupakan lembaga yang mempunyai kapasitas dan kewenangan memberikan rekomendasi.

F. Hierarki Pelaporan Keselamatan Pasien Sebagai sebuah laporan yang bersifat rahasia maka pelaporan insiden keselamatan pasien dilaksanakan dengan penuh hati-hati dan memperhatikan sisi keamanan data dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan namun ingin mengetahuinya.Oleh karena itu perlu dibedakan jenis laporan untuk internal sarana kesehatan dan keluar sarana kesehatan,contohnya sistem pelaporan keselamatan pasien yang ada di Rumah Sakit.Untuk sarana kesehatan lain belum Ada panduannya namun secara prinsip dapat melakukan hal sama dengan jalur yang ada disesuaikan dengan hirarki masing-masing sarana kesehatan. 1. Hirarki pelaporan keselamatan pasien dan petugas diinternal sarana kesehatan adalah sebagai berikut:

a.

Level Staf Tugas: 1)

Melakukan tindakan segera terhadap insiden, dan

2) Melakukan laporan insiden dengan segera keatasan langsung

Standar: 1) waktu: pelaporan dilakukan kurang dari 24 jam 2)

admnistrasi: terisi lengkap sesuai form dan pedoman

b. Level Atasan langsung Tugas: 1)

Menerima laporan dan melakukan pemeriksaan kelengkapan laporan

2) Melakukan penilaian/investigasi sederhana dengan menggunakan matrix grading untuk menetapkan level 3) Membuat laporan insiden dan laporan hasil investigasi sederhana 4) Menetapkan level warna c.

Level pimpinan unit/tim keselamatan pasien sarana kesehatan: Tugas: 1)

Memeriksa laporan insiden dari atasan langsung staf

2) Melakukan investigasi/RCA dan lainnya 3) Menetapkan status insiden 4) Membuat laporan ke internal 5) Membuat laporan ke eksternal

G. Mekanisme dan prosedur Pelaporan Insiden

1. Mekanisme Pelaporan Insiden Mekanisme sering disebut sebagai prosedur atau tata laksana pelaporan insiden keselamatan pasien. Pelaporan merupakan hal penting yang harus dilakukan secara cermat, teliti dan akurat baik secara kelengkapan maupun bari aspek administrasi dan tatapelaporan yang telah ditetapkan . Beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian dalam pelaporan antara lain:

a.

Insiden yang dilaporkan adalah kejadian, potensial terjadi ataupun yang nyaris terjadi

b. Laporan insiden dapat dibuat oleh siapa saja atau staf pelayanan klinis yang pertama kali menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian c.

Pelaporan dilakukan dengan mengisi “formulir laporan insiden” yang bersifat rahasia

2. Prosedur pelaporan insiden Prosedur pelaporan insiden atau tatalaksana pelaporan insiden dari unit terkecil ke tim Keselamatan Pasien (KP) di sarana kesehatan adalah sebagai berikut: a.

Apabila terjadi suatu insiden baik KNC/KTD kejadian sentinel, terkait dengan pelayanan, wajib segera ditindak lanjuti (baik dicegah atau ditangani) oleh staf yang langsung menghadapi insiden tersebut atau yang berwewenang diunit tersebut.

b. Tujuan dilakukan tindakan segera adalah untuk mengurangi dampak/akibat yang tidak diharapkan dari KNC/KTD tersebut. c.

Setelah ditindak lanjuti staf tersebut segera membuat laporan insidennya dengan mengisi Formulir Laporan insiden pada akhir jam kerja/sift kepada penanggung jawab

diunit atau kepada penanggung jawab pelayanan diunit masing-masing/atasan langsung dan jaringan menunda. Laporan dilakukan paling lambat 2 x 24 jam. d. Setelah segera mengisi laporan, segera menyerahkan laporan kepada atasan pelapor. e.

Laporan akan diperiksa oleh atasan langsung untuk dilakukan grading matrix resiko terhadap insiden tersebut. Grading matrix dilakukan untuk menentukan jenis analisa dan investigasi yang akan dilakukan.

f. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan dilakukan sebagai berikut: Grade Biru

: investigasi oleh atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu

Grade Hijau

: investigasi sederhan oleh atasan langsung, waktu maksimal 2 minggu

Grade Kuning : investigasi komprehensif/analisa akar masalah/RCA oleh tim KP, Waktu maksimal 45 hari Grade Merah

: investigasi komprehensif/analisa akar masalah/RCA waktu maksimal 45 hari

g. Setelah dilakukan ivetigasi sederhana Hasil investigasi dan analisa insiden dilaporkan kepada Tim KP sarahana kesehatan. h. Laporan hasil investigasi dan dan analisa insiden atasan langsung akan dianalisa Kembali oleh Tim KP untuk menetapkan perlu atau tidaknya dilakukan RCA dengan melakukan regrading. Bila hasilnya menunjukkan bands kuning atau merah, maka dilakukan RCA.

i. Setelah melakukan RCA Tim KP akan membuat laporan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa petunjuk “safety alert” untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan ke pimpinan Sarana Kesehatan k. Pimpinan dan Tim KP memberikan rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran ke unit kerja masing-masing l. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian diunit masing-masing m. Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencana kerja perbaikan

H. Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau dan menilai pelaksanan dan keberhasilan upaya keselamatan pasien monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap: 1) Sumber daya manusia 2) Pengelolaan peralatan dan obat. 3) Pelayanan medik dasar. 4) System dokumentasi dan pelaporan. Memantau dan meninjau resiko yang sedang berjalan, penting untuk memastikan bahwa rencana orgnisasi manajemen resiko puskesmas tetap relevan. Mengingat bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi perubahan “kemungkinan dan dampak resiko” setiap saat, maka manajemen resiko harus melakukan pemantauan berulang kali, serta meninjau kembali setiap langkah dalam proses manajemen risiko.

Penentuan proritas risiko dan perencanaan kegiatan, memperhitungkan laporan insiden internal, informasi audit, keluhan dan isu-isu perorangan, serta persyaratan dan panduan tingkat nasional. Pimpinan unit layanan secara sistematis harus menyusun prioritas risiko menurut keparahan risiko (sesuai warna/ bands risiko), dan melakukan kontrol di tingkat unit layanan. Tindak lanjut dilakukan oleh manajemen level tertentu tergantung tingkat keparahan risiko (sesuai warna/bands risiko). Tujuan utama pemantauan adalah: a.

Untuk mengembangkan sebuah daftar risiko (risk register) secara komprehensif yang diproritaskan untuk membuat rencana tindakan terhadap risiko yang signifikat dan moderat.

b. Untuk mengembangkan daftar risiko internal dan rencana kegiatan untuk semua unit layanan. c.

Untuk mengembangkan profil utama risiko signifikat yang mungkin timbul dari kegiatan puskesmas serta untuk menganalisis risiko yang berdampak terhadap keuangan, kemungkinan risiko yang mungkin muncul menjadi insiden dan kemungkinan untuk mengontrol.

BAB V PENUTUP

Sebagai sebuah sistem dimana komponennya saling terkait dan mendukung serta ketergantungan maka sistem pelaporan perlu dipahami dan perlu keterlibatan semua pihak terkait mulai dari pimpinan sampai staf pelaksana. Untuk dapat mewujudkan system pelapor yang baik, tertata dan berjalan dengan lancar maka semua pihak terkait harus menjalankan peran masing-masing dengan benar. Pimpinan perlu menetapkan kebijakan dan dukungan finansial untuk mendorong roda system pelaporan agar berjalan, demikian pula para koordinator dan staf harus menyumbangkan tenaga, pikiran maupun waktunya agar pelaporan dapat berjalan dan tertib. Para koordinator atau pimpinan diunit masing-masing perlu mendorong dan memfasilitasi proses pelaporan dan mentransfer pemahaman bagaimana cara mengisi, mengirimkan pelaporan serta bagaimana melakukan tindakan pertama. Untuk mendapatkan laporan insiden yang baik dan benar maka seluruh staf perlu diberikan kemampuan untuk mengisi form pelaporan dan cara pelaporan yang baik dan benar serta lengkap. Selain hal tersebut para staf perlu mendapat dukungan untuk secara terbuka dan berani untuk menyampaikan laporan. Keselamatan pasien merupakan isu utama saat ini yang memerlukan dukungan penuh dari para pengambilan kebijakan disemua lini baik pusat maupun daerah. Sebagai sebuah program keselamatan pasien tidak dapat berjalan sendiri karena program ini memiliki kaitan dengan makrosistem dan bagian program utama diatasnya seperti Clinicalgovernance dan menejemen resiko. Pemahaman yang komprehensif mengenai clinical governance dan manajemen resiko menjadi bekal utama dalam melaksanakan keselamatan pasien. Selain itu juga dukungan baik secara finansial maupun sumber daya manusia dan lainnya menjadi sangat penting dalam penerapannya.

KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

Dr. SYAMSUL HANAR

FORM FAILURE MODE & EFFCT ANALISIS(FMEA) UNIT KERJA: LABORATORIUM Tim FMEA: a.

Ketua tim :

b. Anggota c.

:

Petugas notulen :

d. Tanggun jawab tim : melakukan analisis, menyusun rekomendasi perbaikan dan melaksanakan perbaikan.

I. Gambaran alur proses yang akan dianalisa:

Permintaan

Pemeriksaan

Mengantar

pemeriksaan

pasien

pasien



Serah terima pasien



Identifikasi pasien



Identifikasi pemintaan Pemeriksaan



Pengambilan sampel



Pengukuran sampel



Penullisan hasil pemeriksaan

II. Identifikasi failure mode: 1.

Pasien tidak diantar oleh petugas ruangan yang meminta penilaian.

2.

Kesalahan penulisan permintaan pemeriksaan.

3.

Kesalahan identifikasi permintaan pemeriksaan.

4.

Kesalahan identifikasi pasien

5. Petugas tidak mengunakan APD (alat pelindung diri) 6. Kesalahan pegambilan sampel 7. Kesalahan proses pengukuran sampel 8. Alat kesehatan rusak 9. Kesalahan menulisan hasil pemeriksaan 10. Pasien tidak diantar kembali ke ruangan yang melakukan permintaan pemeriksaan di laboratorium. III. Tujuan melakukan analisis FMEA Untuk peminimalkan terjadinya layanan klinis di unit pelayanan laboratorium, sebagai upaya menghindari terjadinya insiden keselamatan pasien IV. Lakukan penghitungan RPN (Risk Priority Number) dengan mengunakan matriks sbb. Tahapan

Failure

proses

mode

Akibat

S

Kemungkin

(severity

an sebab

)

O

D

(occurrence

(detectabilit

)

y)

RPN

Permintaan pemeriksaa n

Pasien tidak

Pasien

3

diantar oleh

kebingunga

harus

petugas

n mencari

melayani

ruangan

ruangan

pasien

yang

laboratoriu

dalam

meminta

m.

Petugas

7

7

147

1

1

1

jumlah yang

pemeriksaa

banyak

n

sehingga

laboratoriu

tidak

m

sempat mengantar pasien atau petugas lupa mengantar

Pemeriksaa Pemeriksaa n pasien

Kesalahan

nyang

penulisan

dilakukan

permintaan

bias

pemeriksaa n oleh dokter

pasien.

Dokter kurang teliti

menunjang

dalam

pemeriksaa nlainnya menetapkan

penulisan 1

permintaan pemeriksa

diagnosa. Pemeriksaa n yang dilakukan Kesalahan

tidak sesuai

Petugas

identifikasi

permintaan

kurang teliti

permintaan

dokter

dalam

pemeriksaa

sehingga

membaca

n.

tidk bisa

permintaan

menunjang

pemeriksaa

penetapan

n.

diagnosa.

1

1

1

Pemeriksaa n yang dilakukan

1

tidak sesuai dengan Kesalahan identifikasi pasien.

Petugas

permintaan

kurang teliti

sehingga

dalam

pemeriksaa

mengidenti

n

fikasi

laboratoriu

pasien

m tidak bisa menunjang penetapan diagnosa pemeriksaa

3

1

3

n bisa dilakukan.

1 Petugas bisa tertular penyakit pasien.

Petugas

Petugas

tidak

lupa

menggunak

mengguna

an APD.

*Pasien bisa

kan APD

merasakan

(Alat

nyeri yang

Perlindung

berlebihan.

an Diri)

*Bisa

atau APD

menyebabk an cendera

3

tidak tersedia.

10

30

pada pasien misalnya Kesalahan

hematoma,

pengambila

dll.

n sampel

*Pengukura

Keahlian petugas dalam

n bisa dilakukan

pengambila

berulang.

n

*Pasien bisa

kurang atau

mengalami

petugas

trauma.

6

-pembacaa n hasil tidak tepat

Mengantar

dan

peresepan

pasien

obat

tidak

sampel

tidak memiliki kompetensi seorang analisis.

sesuai penyakit -pengukura n -kesalahn prosedur

sampel

tidak tepat

1

-keahlian petugas dalam

30

pengukuran

pengambila

sampel

n

sampel

-alat

-peresepan

kurang

kesehatan

obat

-perawatan

rusak

sesuai

alat

dengan

kesehatan

penyakit

rusak

pasien

kurang baik

tidak

-pasien bisa

-kesalahan penulisan hasil pemeriksaa n -pasien tidak diantar kembali

8

kembali

-petugas

keruangan

kurang teliti

tunggu

dalam

tanpa menyetor

5

Medic

n

keruangan yang

-petugas

meminta

lupa

pemeriksaa

mengantar

n

pasien atau 5

petugas

1

1

harus melayani

5

56

pasien dalam

meminta

laboratoriu

hasil pemeriksaa

yang

n

5

penulisan

Rekam

keruangan

pemeriksaa

40

jumlah 3

yang

1

banyak sehingga tidak

27 1

sempat mengantar pasien

7

9

1

V. Tetapkan Thershold untuk memilih failure mode yang akan diselesaikan dan tetapkan failure mode apa saja yang akan diselesaikan

RIKS PRIORITY NUMBER (RPN)

Failure Mode

RPN

Pasien tidak diantar oleh petugas ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium

147

Kesalahan pengukuran sampel

56

Kesalahan pengambilan sampel

40

Kesalahan penulisan hasil pemeriksaan

30

Petugas tidak menggunakan APD (alat pelindung diri)

30

Pasien tidak diantar kembali keruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium

27

Alat kesehatan rusak

5

Kesalahan identifikasi pasien

3

Kesalahan identifikasi permintaan pemeriksaan

1

Kesalahan penulisan permintaan pemeriksaan

1

Cut off poin perhitungan RPN (Risk Priority Namber) di tentukan diangka 30, jadi failure mode yang akan diselesaikan adalah : 1.

pasien tidak diantar oleh petugas ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium

2.

kesalahan penulisan hasil pemeriksaan

3.

kesalahan pengukuran sampel

4.

kesalahan pengambilan sampel

5.

petugas tidak menggunakan APD (alat pelindung diri)

VI. diskusikan dan rencanakan kegiatan/tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi failure mode tersebut , tetapkan penanggung jawab dan kapan dilakukan :

Failure mode

Upaya kendali yang

Kegiatan yang direkomendasikan

Penanggung jawab

sudah

dilakukan 1.pasien tidak diatur oleh ruangan

Belum ada

petugas yang

seluru

membutuhkan laboratorium

di

petugas

laboratorium 2.kesalahan

kepada

staf

puskesmas bahwa semuwa pasien yang

meminta pemeriksaan

Penyampaian

pemeriksaan harus

ruangan

diantar yang

oleh

meminta

pemeriksaan laboratorium. Belum ada

Penyampaian kepada staf laboratorium

penulisan

bahwa

hasil

laboratorium

diperlihatkan

pemeriksaan atau

Re-Check

harus oleh

petugas laboratorium yang lain. 3.kesalahan pengukuran sampel

Belum ada

Peningkatan keterampilan laporan dan pengusulan

penambahan

tenaga

Waktu

kesehatan dengan kompetensi analis. 4.kesalahan

Belum ada

Peningkatan keterampilan laporan dan

pengambilan sampel

pengusulan

penambahan

tenaga

kesehatan dengan kompetensi analis. 5.petugas

tidak

menggunakan

APD

Belum ada

Penyampaian kepada staf laboratorium agar

(alat pelindung diri)

selalu

menyediakan

dan

menggunakan APD (alat pelindung diri)

VII. pelaksanaan kegiatan dan evaluasi Laksanakan kegiatan dan lakukan evaluasi dengan menghitung ulang RPN

Failure mode

Kegiatan yang dilakukan

S

O

D

RPN

1.pasien tidak diantar

Penyampaian kepada seluru staf

3

1

1

21

oleh

petugas

puskesmas bahwa semuwa pasien

yang

yang membutuhkan pemeriksaan

5

1

1

5

8

1

5

40

6

5

1

30

3

10

1

30

ruangan meminta pemeriksaan

laboratorium harus dianatar oleh di

petugas ruangan yang meminta

laboratorium

pemeriksaan laboratorium.

2.kesalahan

Penyampaian

kepada

laboratorium

bahwa

penulisan

hasil

pemeriksaan

staf hasil

pemeriksaan harus diperlihatkan atau

Re-Ceck

oleh

petugas

laboratorium yang lain. 3.kesalahan

Pengusulan penambahan tenaga

pengukuran sampel

kesehatan

dengan

kompetensi

analis. 4.kesalahan

Pengusulan penambahan tenaga

pengambilan sampel

kesehatan

dengan

kompentisi

analis. 5.petugas

tidak

Penyampaian

kepada

menggunakan

APD

laboratorium

agar

staf selalu

(alat pelindung diri)

menyediakan dan menggunakan APD (alat pelindung diri)

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN POLIKLINIK UMUM

MASALAH MUTU/RESIKO

ANALISA RESIKO

UPAYA MENGATASI MASALAH

1.Pasien menunggu lama dan

Petugas meja tensi harus selalu

Pasien bisa menunggu lama jika

loket kemeja tensi atau pun dari

mengupayakan hadir tepat waktu

petugas

meja tensi keruang pemeriksaan.

dan tidak meninggalkan tempat

dokter terlambat datang atau

secara

tidak ada ditempat saat ada

bersamaan

di

jam

pelayanan jika memiliki tugas atau kepentingan memeriksa

lain,

dokter

harus

selalu

meja

tensi

ataupun

pasien.

mengupayakan untuk hadie tepat waktu dan tidak meninggalkan ruangan 2.Kesalahan identifikasi psien

3.Kesalahan anamnese

saat

jam

pelayanan

kecuali karena urusan penting. Bisa terjadi karena rekam medic Peyugas menyebutkan kembali

tertukar atau karena kemiripan

nama pasien sebelum melayani

nama pasien.

dan memastikan rekam medic. Bisa terjadi karena pendengaran Petugas harus bertanya kepada

pasien kurang baik atau karena

pasien

cara bertanya petugas kurang

atau

keluarga

pasien

dengan

bahasa

dipahami

yang

mudah

atau

sedikit

jelas,

kurang

dipahami

oleh

pasien atau keluarganya.

meninggikan suara saat harus melayani pasien yang mengalami penurunan pendengaran.

4.Kesalahan pemeriksaan tanda

Sebelum

melayani

Bisa terjadi karena kompetensi

vital, berat badan, tinggi badan

pasien

harus

petugas yang kurang karena alat

memastikan, memeriksa apakah

pemeriksaan rusak atau pasien

alat-alat

tidak kooperatif.

,petugas pemeriksa

vital,timbangan, tinggibadan

tanda pengukur

berfungsidengan

baik. 5. Kesalahan pemeriksaan fisik

Bila terjadi jika petugas tidak

Petugas (dokter) harus memeriksa pasien dengan baik, benar sesuai kompetensi

dan

mengupdate

selalu

ilmunya

meningkatkan

berkompeten atau pasien tidak kooperatif

atau

pencahayaan

ruangan tidak bagus.

atau

pengetahuan

kedokteranya. 6. Kesalahan diagnosis

Kesalahan diagnosis bisa dihindari

Bisa terjadi jika pengetahuan atau

dengan

kompetensi petugas kurang atau

anamnesis

dan

pemeriksaan fisik yang tepat serta

karena

memastikan

penunjang salah.

penunjang

pemeriksaan dilakukan

hasil

pemeriksaan

dengan

benar. 7. Kesalahan peresepan obat

Kesalahan peresepan obat bisa

Bisa terjadi jika pengetahuan atau

dihindari

kompetensi petugas kurang atau

dengan

penegakan

diagnose yang benar.

petugas kelelahan melayani.

8. Pelaksaan KIE yang benar

Pelaksanaan KIE harus dilakukan

saat harus

pada semuwa pasien baik itu jumlahnya sedikit maupun banyak Petugas 9.

Petugas

tidak

melakukan

desinfeksi atau cuci tangan di 5

harus

melakukan

Bisa terjadi jika pengetahuan atau kemampuan kurang

petugas atau karena

yang petugas

desinfeksi atau cuci tangan di 5

terburu-buru

harus

waktu penting.

melayani pasien dalam jumlah yang banyak.

waktu penting

Bisa terjadi jika petugas tidak mengetahui kapan mereka harus melakukan desinfeksi atau cuci tangan ataupun karena petugas lupa atau kurang memperhatikan hal tersebut.

10. Petugas tidak menggunakan

Petugas

APD

selalu menggunakan APD dan jka jika

berkomitmen

sudah

kegudang.

maka

untuk

melaporkan

Bisa terjadi jika petugas lupa atau karena persediaan APD habis.

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN UGD NO

Resiko yang mungkin

Analisa resiko

Upaya untuk meminimelkan resiko

terjadi 1

Ketetapan

identitas

paisen

Kesalahan identitas pasien bisa

Melakukan

terjadi pada pasien yang dalam

pertama untuk identifikasi pasien sebagai

keadaan tidak sadar atau pasien

individu yang akan menerima pelayanan

yang

atau

pada

saat

dilayani

bersamaan.

dua

kali

pengobatan,

pengecekan:

kedua

:untuk

kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut.

2



Peningkatan komunikasi efektif

yang



terjadi

kesalahan

pada



Alokasi waktu yang cukup pada

saat terima pasien

petugas untuk bertanya dan

kesalahan tindakan pada

memberi

bagian tubuh yang benar ,

penerimainformasi membacakan

misalnya:

ekstarsi

ulang

serumditelinga kanan tapi

untuk

yang

informasi yang telah diterima

dilakukan

adalah

ekstraksi telinga kiri.

respon

informasi

yang

memastikan

ditulis bahwa

secara benar. 

Menanyakan

kepada

pasien

tentang hasil pemeriksaan TTV sebelumnya,

jika

hasilnya

terpadu jauh dengan hasil yang didapat

pada

sekarang

pemeriksaan

maka

dilakukan

pemeriksaan ulang. 3

Penigkatan

Kesalahan pemberian obat yang

Memperbaiki

keamanan obat

mirip

megecek ulang resep obat melalui via

dan

membingunkan ,biasanya instruksi

penulisan

resep

dan

telefon atau lewat sms lebih baik.

via telepon. 4

Pengukuran

resiko



infeksi

pencegahan infeksi, tidak memakai

APD



sehingga

yang



alat-alat yang digunakan tidak

mencuci

sebelum

dan





melakukan

injeksi

kemudian 

kurang

BHP

yang

,misalnya

:kasa,

direndam

di

sterilkan

di

menekankan

kepada

petugas

pentingnya cuci tangan yang tepat dalam pencegahan dan

kali atau lebih ketersediaan

dan

autoclare

sekali pakai sebanyak 2 

dicuci

cairan clorin selama 10 menit

sesudah

alat

bisa

alat-alat yang telah digunakan harus

tangan

melakukan tindakan

saat

pentingnys pemsksisn APD

tidak di sterilkan 

setiap

mengingatkan petugas tentang

lengkap dan memenuhu syarat

memasang baliho untuk APD

pengendalian infeksi Kebersihan tangan juga dapat menurunkan insiden infeksi nasokomial, tentu

spoit,disposible

saja ini diukur tersedianya air



secara

terus

menerus

dan

tersedianya cairan cuci tangan yang mengandung alkohol pada titik-titik pelayanan pasien atau petugas. 

Persediaan BHP yang tercukupi dengan pengampraan BHP yang berkelanjutan

5.

Pengurangan resiko pasien jatuh



Pasin jatuh pada saat naik ditempat tidur



Petugas harus mengatur atau menata ruangan sebaik mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang



Pasien jatuh pada saat masuk di UGD



tidak diinginkan 

Pasien jatuh karena lanatai licin

Mendampingi

pasien

naik

ruangan

harus

ditempat tidur 

Pencahayaan baik



Lantai harus selalu bersih dan kering

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN GIGI

MASALAH MUTU/RESIKO

ANALISA RESIKO

UPAYA MENGATASI MASALAH

1.pasien mengalami dry socket

1.peralatan kurang steril, pasien

1.Meningkatkan

setelah pencacatan

tidak menjaga oral hyjine

alat, DHE pasien

selama

2.Gigi masih infeksi, pengobatan

2.anamnese lebih terarah,

pencabutan dan batal pencabutan

belum tuntas, pasien berbohong

pemeriksaan

jika giginya tidak sakit

premed

2.pasien

merasa

nyeri

3.pendarahan post pencabutan 4.syncope 5.asisten tidak ada di tempat 6.alat tidak lengkap 7.bur macet

3.Hipertensi,

diabetes

mellitus,

gangguan pendarahan 4.pasien

takut/cemas,

makan, kurang tidur 5.Petugas ditempat lain

3.konsul/rujuk

sterilitas

objektif,

ke

poli

umum/interna belum

4.pasien

harus

sudah

makan,

tidur

cukup,

minimalisir stres. 5.Reminder : tugas pokok

8.listrik padam

6.pemenuhan

kebutuhan

berdasarkan priorti

dan fungsi 6.usul

pada

bendahara

barang

7.Perlu perawatan peralatan

7.usul perbaikan/pergantian

8.Daya listrik kurang

alat. 8. Usul menaikkan daya

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKOUNIT PELAYAN RRI

Resiko yang mungkin terjadi

Analisa resiko

Upaya untuk meminimalkan resiko

Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas Kesalahan identifikasi pasien

melayani pasien terlalu banyak

Kesalahan

-kesalahan

atau

lebel

penulisan bed

identitas

dan

gelang

ini

bisa

terjadi

Upaya untuk meminamalkan resiko jika

ada

kesamaan nama pasien

Petugas

berkomitmen

untuk

mengidentifikasi pasien lebih baik

pasien -prtugas terlalu banyak melayani pasien sehingga

petugas

tidak

dapat

membedakan pasien yang satu dengan yang lainnya Kesalahan

pemberian

obat-obatan maupun injeksi

-kesalahan ini dapat terjadi jika petugas tidak dapat membedakan obat karena karena adanya kesamaan kemasan bentuk dan warna -petugas

tidak

menanyakan

identitas

pasien -petugas tidak mengecek ulang obat yang diberikan

Petugas

herus

lebih

teliti

dalam

mengidentifikasi pasien yang satu dengan yang laeinnya

Kesalahan pemberian diet

Kesalahan

anamnese

pasienada

keluhan

Kesalahan ini bisa terjadi jika kurangnya

Petugas harus tahu lebih jelas semuwa

komunikasi antara antara petugas RRI dan

jenis obat dan harus lebih teliti dalam

petugas GIZI

pemberian obat-pbatan

saat

Kesalahan ini dapat terjadi jika kurang

Petugas RRI harus lebih meningkatkan

dalam

komunikasi antara petugas dengan pasien

komunikasi antara petugas GIZI sehingga

menjalanirawat inap

tercipta komunikasi yang baik

Kesalahan pemberian jenis terapi

Kesalahan ini bisa terjadi jika jika petugas

Petugas

cairan

kurang

berkomunikasi

kemasan

teliti

dalam

,warna

membedakan kemasan

dan

bentuk/cairan

harus

meningkatkan dengan

pasien

cara saat

melakukan anamnese untuk m,endapat hasil kajian pada keluhan pasien secara maksimal

Kesalahan

perhitungan

tetesa

cairan infus

Kesalahan ini bisa terjadi jika posisi

Petugas

harus

lebih

teliti

dalam

berbaring pasien mengarah pada daerah

membedakan warna kemasan dan bentuk

yang terpasang infus sehingga daerah

cairan

tetesan infus tidak tertekan Pengawasan kepatuhan minum

Kesalahan ini bisa terjadi jika obat yang

Petugas harus memberikan informsasi

obat pasien

diberikan tidak langsung pada pasien

kepada pasien untuk tidak berbaring

karena pasien sedang tidur atau pasien

keposisi yang terpasang infus sehingga

belum makann sehingga petugas tidak

tetesan infus dapat menetes lancar

menggu sampai obat ditelan oleh pasien Bed pasien tidak dibersihkan setelah pasien pulang

Kesalahan bisa terjadi jika petugas lupa

petugas harus segera membersihkan bed

membersihkannya

pasien pada saat pasien pulang sehingga pasien tidak lupa

Pasien tidak disiapkan belum

Kesalahan bisa terjadi kurangnya informasi

Petugas UGD harus mengkonfirmasi pada

transper pasien dari UGD

dari UGD sehingga petugas RRI tidak

petugas RRIjika ada pasien baru

menyiapkan tempat tidur Ruang rawat inap tidak bersih

Kesalahan inibisa terjadi jika keluarga

Petugas kebersihan harus membersihkan

pasien tidak merapikan barang atau tidak

ruang rawat inap baikada pasien maupun

menggulung tikarnya sehingga petugas

tidak ada

kebersihan tidak membersihkannya Saat pemeriksaan pasien tirai tidak ditutup Kesalahan pemeriksaan tanda vital

Kesalahan ini bisa terjadi jika pasien tidak

Petugas harus memberitahu pasien untuk

mau memakai itrai karena kepanasan

menutup tirai pada saat waktu visite

Kesalahan ini bisa terjadi jika pasien terlalu

Petugas harus memberitahu pasien untuk

banyak

tidak

bergerak

tanda-tanda vital

pada

pengukuran

banyak

bergerak

pengukuran tanda-tanda vital

pada

saat

Pasien tidak terjatuh dari tempat tidur

Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas tidak

Petugas

memasang pengaman tempat tidur

tempat tidur dan memberitahu keluarga pasien

harus cara

memasang memasang

pengaman pengaman

tersebut Waktu tunggu hasil pemeriksan

Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas lab.

Petugas RRI harus mengkonfirmasi ulanhg

laboratorium yang lama

Tidak ada di tempat dan petugas lab.

kepada petugas leb

Memeriksa pasien lain Petugas tidak melaksanakan KIE

Kesalahan inibisa terjadi jika pasien tidak

Petugas

koferatif sehingga pasien tidak bisa diajak

kepada pasien dengan baik sehingga

kerja sama

pasien bisa diajak kerja sama

Petugas tidak operan saat

Kesalahn ini bisa terjadi jika petugas

Petugas yang piket seharusnya datang dan

pergantian jaga

pengganti datang terlambat dan petugas

pulang tepat waktu, agar operan dapat

jaga pulang cepat

dilakukan

Kesalahan ini bisa terjadi jika air kurang

Petugas harus lebih menjaga kebersihan

lancar sehingga petugas tidak cuci tangan

dengan

dan petugas hanya memakai antiseptik

pakai sabun)

Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas lupa

Petugas

harus

memakai APD dan APDnya habis

memakai

APD

Petugas tidak melakukan CTPS

Petugas tidak mengunakan APD

harus

menjelaskan

melakukan

CTPS(cuci

lebih sebelum

kepada

tangan

membiasakan melakukan

tindakan dan harus memperhatikan APD sebelum habis Kesalahan pemberian therapy oksigen

Kesalahan ini bisa terjadi jika petugas

Petugas harus lebih memperhatikan pada

kurang teliti pada saat melihat instruksi

saat melihat therapy yang diberikan pada

dokter

dokter

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN KIA

MASALAH MUTU 1.kesalahan identitas pasien

UPAYA MENGATASI MASALAH 1.

2.kesalahan anamnesis a. kesalahan penentuan HPHT

2.

1.Kesalahan

identitas pasien dan

terjadi

mengulang sebanyak

berkinjung terlalu banyak pada

2x

waktu yang bersamaan

Menanyakan cepat

HPHT dan

detail

kehamilan 3. 3.kesalahan pemeriksaan a.kesalahan

Mencocokkan

secara

b. kesalahan penentuan umur

pemeriksaan

ANALISA RESIKO

a.melakukan tanda-tanda secara tepat b.melakukan

vital

identitas

apabila

pasien

pasien yang

2.a. kesalahan penentuaan HPHT terjadi apabila pasien lupa HPHT b.kesalahan penentuaan umur kahamilan terjadi apabila pasien lupa HPHT

tanda-tanda vital

pengukuran BB,TD.LILA secara tepat

1.tekanan darah

pemeriksaan

luar

abdomen:

a. tekanan darah; mengukur tekanan darah pasien pada saat

1.ketepatan penentuan TFU

air raksa belum turun

2.ketepatan penentuan

pemeriksaan

tanda-tanda vital terjadi apabila

c.ketapatan

2.nadi

3.Kesalahan

b.

punggung

nadi;

menghitung

nadi

pasien yang belum tiba

janin 3.pernapasan

3.

4.suhu b.kesalahan pemeriksaan

ketepatan

penentuaan

bagian terendah janin

tidak diturunkan

4.ketepatan

d.

penentuaan

turunnya bagian terendah janin

1.berat badan

e.melakukan

pemeriksaan

genetalia dengan pendekatan

2.tinggi badan

kekeluargaan

dan

menjaga

privasi pasien

3.lila c.kesalahan

pemeriksaan

2.

Leopold

e. Lila ;tidak menggulung baju pasienpada saat mengukur lila f. TB; mengukur tinggi badan tidak

pas

menyentuh

II

tidak pada nol

kesalahan

Leopol II; kesalahan dalam

menentukan punggu janin III

menentukan antara kepala dan

kesalahan

bokong

menentukan bagian tanda janin Leopold

pernapasan pasien yang baru tiba

g. Leopold I; angka sentimeter

leopold I menentukan TFU

4.

,menghitung

kepala pasien

luar

1.

Leopold

Pernapasan

pasien

abdomen

3.

c.Suhu air raksa thermometer

IV

menentukan

Leopold II; Kesalahan terjadi

kesalahan

apabila

turunnya

menentukan

punggu janin

bagian terendah janin

Leopold IV; kesalahan terjadi

d.Kesulitan pemeriksaan genetalia

apabila pasien panggul sempit

4. Kesalahan penentuan diagnose

h.kesulitan pemeriksaan genetalia

kebidanan 5. kesalahan penanganan

salah

terjadi 4.melakukan

penentuaan

ruangan

apabila tertutup

tidak

adanya

yang dapat

a. kesalahan pemberian TT

diegnose

kebidanan

secara

tepat 5.

menjaga privasi pasien 4. Kesalahan penentuandiagnose

a.menanyakan

status

kebidanan terjadi apabila adanya

pemberian imunasi TT kepada

pelepasan darah (abortus, KET,

pasien sebelum memberikan

plasenta previa)

imunisasi TT

5. kesalahan pemberian TT terjadi apabila salah dosis dan salah cara penyumtikan.

b.kesalahan penulisan resep 6.pelaksanaan KIE yang kurang.

b.menuliskan resep secara

Kesalahan penulisan resep terjadi

benar dengan melihat keluhan

apabila penulisan nama obat

pasien.

digabung,contoh (Bc/c)

6.memberikan konselin kepada

6.pelaksanaan KIE yang kurang

pasien pada saat berkunjung

terjadi apabila pasien yang

untuk diperiksa.

berkunjung terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN KAMAR BERSALIN MASALAH MUTU/RESIKO 1.pasien menunggu lama 2.Kesalahan

1.

anamnese

misalnya

HPHT 3.

UPAYA MENGATASI MASALAH Petugas harus stanbay di tempat 2.

Petugas kembali

Kesalahan

menanyakan kapan

terakhir

pemeriksaan

dan

mencocokkannya

tanda-tanda vital

haid di

buku KIAnya

4. Kesalahan pemeriksaan fisika.

3.

a.Pemeriksaan luar b.Pemeriksaan dalam

persalinan

tidak

efektif 3.

Ketidak

standar

patuhan

terhadap

operasional

prosedur

pemeriksaan tanda-tanda vital 4. a. ketidak patuhan terhadap

pemeriksaananya

agar

SOP pemeriksaan antenatal

mendapat

yang

hasil

b. Ketidakpatuhan terhadap

a. Petugas mengulangi

SOP pemeriksaan dalam terhadap

kembali pemeriksaanya

persalinan

kembali pemeriksaannya

Kesalahan

petugas

hasil

APD

8.

Peningkatan

kembali

b.Petugas

persalinan

2.

mengulangi

6. Petugas tidak menggunakan

7. Ketidaktepatan waktu memimpin

1. Petugas tidak disiplin

Petugas

lebih baik 4.

5. Alat partus tidak steril

ANALISA RESIKO

mengulang

5. terjadi infeksi terhadap pasien

kemudian

6. Terjadi penularan penyakit dari

memberitahukan kepada

pasien kepetugas atau sebaliknya

bidan senior dalam

menolong

5.

Petugas

harus

selalu

mengecek alat-alat apa

7. Kesalahan mengedan pada saat persalinan

sudah

9. Terjadi robekan perenium 10.

Terjadi

kesalahan

sterilsebelum

digunakan 6.

dalam

menjahit robekan perenium

Petugas

sebelum

melakukan

tindakan

8.dapat terjadi kesalahan dalam menolong pesalin

harus menggunakan alat pelindung diri

11. Pendarahan 12.Kala III memanjang

13. kesalahan pemasangan infus 14. Ketindak kesediaan bahan habis

7. Petugas memperhatikan tanda

pakai

dan gejala pada persalinan tidak

15. Bayi a. Keterlambatan resusitasi b. Kesalahan resusitasi

lama.

sesuai standar asuhan persalinan normal

cara menolong yang baik agar tidak

terjadirobekan

pada

perenium. Petugas

lampu

harus

sorot

penjahitan

agar

memakai

dalam tidak

proses terjadi

keslahan lagi.

terjadi

infeksi

dan

10.

dapat

karena

terjadi salah

pendarahan melakukan

Uterus baik. Kepatuhan

dapat terjadi anemia berat, terjadi kematian pada ibu 12. dapat terjadi anemia berat dan kematian jika terlambat dalam penanganan.

14. Dapat menghabat pelayanan kesehatan

dalam

SOP

Manajemen aktif kala III

penah yang akan ditusuk dengan benar. harus

15. a.dapata terjadi kematian pada bayi

13. petugas menentukan titik

Petugas

11. dapat membuat ibu syok,

13. Terjadi plebitis

11. Petugas memastikan Kontraksi

14.

dapat

penjahitan

9. Petugas harus memperhatikan

12.

9.

pendarahan

8. Petugas menolong persalian

10.

Membahayakan ibu dan bayi

selalu

b.

Dapat

kematian pada bayi.

menyebabkan

memperhatikan dan mengecek alat-alat sebelum digunakan. 15. a. segera melakukan resusitasi setelah

terlihat

tanda-tanda

asfiksia pada bayi b.Sering melakukan

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN NIFAS Resiko yang mungkin terjadi

Analisa resiko

Upaya untuk meminimalkan resiko

1.

Kemungkinan

terjadi

1.

Kontraksi uterus kurang baik

1.

pendarahan masa nifas. 2.

Dapat terjadi infeksi pada

untuk menyusui ibunya. 2.

jahitan perenium.

Ibu kurang memperhatikan kebersihan

diri

2.

khususnya

Dapat terjadi infeksi tali

3.

pusat.

Menganjurkan

kepada

ibu

untuk menjaga kebersihan

pada bagian luka perenium 3.

Menginstruksikan kepada ibu

perenium.

Ibu tidak menjaga kebersihan

3.

Menganjurkan

kepada

ibu

tali pusat dengan baik atau

untuk menjaga kebersihan

membutuhkan sesuatu pada

tali pusat bayi.

tali pusat.

4.

Kemungkinan

terjadi

4.

pendarahan tali pusat

4.

Karena ikan tali pusat kurang baik

atau

kurang

kuat.timulasi/pelatihan penanganan

asfiksia

pada

Mengecek kembali ikatan tali pusat

atau

ikatan

tali

memastikan pusat

dalam

keadaan kuat atau baik.

bayi

5. 5.

Kemungkinan

terjadi

5.

plebitis pada ibu

.karena

ibu

kurang

.memberitahukan kepada ibu

memperhatikan infusnya

agar

tidak

sering

mengangkat

atau

menggoyangkan tanganya yang terpasang infus 6.

Kemungkinan

dapat

terjadi demam

pada

6.

Karena adanya infeksi tali

6.

pusat

a. menjaga kebersihan tali pusat

bayi

b.menganjurkan

pada

ibu

untuk sering menyusui bayinya 7. 7.

.Dapat terjadi baby blus pada ibu

7.

menginstruksikan

Tingkat sters pada ibu

keluarga

terlalu tinggi

memantau

kepada

pasien ibu

untuk merawat

bayinya 8. a.- menganjurkan kepada ibu 8. Dapat terjadi syok pada ibu

8. a.karena HB ibu rendah b.karena TD ibu terlalu tinggi

untuk mengkomsumsi makanan zat besi -

menganjurkan

ibu

melakukan transluse darah

untuk

b. menganjurkan kepada ibu untuk mengkomsumsi makanan rendah garam 9. menganjurkan kepada ibu cara 9. Kemungkinan dapat terjadi

9.Karena kurang memperhatikan

hipotermi pada bayi

bayinya seperti cara membedong yang salah dan menempatkan bayi di tempat yang suhunya lebih rendah

10. Ibu tidak dapat BAK (buang air kecil)

yang hangat 10.

mengecek

kembali

jahitan

penjahitan

perenium

atau benar maka lanjutkan dengan keteterisasi

sehingga uretra juga ikut terjahit 11.Karena

11.

dan menempatkan bayi di tempat

perenium jika ditemukan jahitan

10.Kemungkinan terjadi kesalahan pada

membendong bayi yang benar

Kemungkin

bendungan ASI

terjadi

ibu

tidak

menyusui

bayinya secara adekuat atau sering mungkin

11. a. menganjurkan kepada ibu menyusui

bayinya

sesering

mungkin b. melakukan perawatan payu dara

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN MTBS

NO.

RESIKO YANG MUNGKIN

ANALISA RESIKO

UPAYA MENGACILKAN

TERJADI 1.

Pasien bisa jatuh

RESIKO Anak banyak goyang dan rewel

Arahkan perhatian anak dan berikan mainan

2.

Kesalahan pengukuran BB/TB

Anak rewel , banyak goyang, dan takut pada petugas

Anjurkan ibu untuk menenangkan anaknya dan memegang erat agar tidak jatuh

Kesalahan pengukuran tanda 3.

4.

vital

Anak menagis saat pemeriksaan suhu dan pernafasan

Anjurkan ibu untuk menyusui anaknya atau mengalihkan perhatian Petugas harus lebih fokus

Kesalahan anamnesi Petugas tidak fokus pada saat

melakukan anamnese dan

melakukan pengisiann formulir

memeriksa kembali lembar formulir pemeriksaan

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

MANAJEMEN UNIT PELAYANA RUANG TB/KUSTA MASALAH MUTU/RESIKO 9.Pasien

mengalami

efek

ANALISA MASALAH

UPAYA MENGATASI MASALAH

9. Resiko terjadi infeksi

9.Pasien dianjurkan memakai masker setiap

samping obat

10.Pasien

mengalami

datang ke Puskesmas

resiko

infeksi.

11. Petugas yang tidak biasa di tempat/keluar lapangan.

12.Pasien merasa berat untuk minum

obat jangka waktu

10.

Resiko

terjadi

penularan

penyakit di karnakan pasien putus

untuk

minum obat.

minum obat.

11.

Kecemasan/takut

yang kurang (sering lupa)

memantau

kepatuhan

yang

11. Perlu adanya konseling sebelum

membuat pasien putus minum

pasien minum obat dalam waktu

obat.

jangka lama.

12. Terjadi rangkapan tugas atau

12. Perlu adanya tambahan tenaga

pengelolah program.

pendampingdi setiap program.

lama. 13. Kepatuhan minum obat

10. Perlu adanya kunjungan rumah

13. Usul pengadaan lemari tempat 13. Lemari obat yang belum ada.

obat biar obatnya aman.

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN KLINIK GIZI NO.

MASALAH MUTU RESIKO

ANALISA MASALAH

UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN RESIKO

1.

Kemungkinan anak jatuh dari

Anak rewel

Menjaga

timbangan pad saat ditimbang

anak

pada

saat

ditimbang

berat badannya 2.

Ketepatan pembarian diet pada

Petugas tidak teliti membaca

Memperhatikan dengan baik

pasien rawat inap sesuai aturan

anjuran dokter

instruktur dokter.

Petugas tidak teliti membaca

Memperhatikan etiket pasien

tertukar dengan pasien lain.

anjuran dokter

dengan baik

Kesalahan

Petugas tidak teliti membaca

Memperhatikan bahan makan

anjuran Dokter

yang akan dibeli

Petugas tidak teliti membaca

Memperhatikan

anjuran dokter

makanan yang akan diolah

dokter, 3. 4. 5. 6.

Pemberian

makanan

pasien

pemberian

bahan

makanan Kesalahan

pengolahan

bahan

makanan Pengolahan

bahan

makanan

tidak hygenis

Petugas

kurang

memperhatikan hygine bahan

Mencuci

bahan

bahan makanan

sebelum diolah

makanan 7.

Peralatan alat masak tidak bersih

Bahan

untuk

masak habis

mencuci

alat

Memperhatikan kebersihan alat masak

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN LABORATORIUM No.

MASALAH MUTU/

ANALISA MASALAH

UPAYA MENGATASI MASALAH

Pasien tidak diantar oleh

1.Petugas tiap hari melayani pasien

1.Menyampaikan kepada seluru staf

petugas

dalam jumlah yang banyak sehingga

puskesmas bahwa semuwa pasien

tidak sempat mengantar pasien atau

yang membutuhkan pemeriksaan

petugas lupa mengantar pasien.

laboratorium harus diantar oleh

RESIKO 1.

ruangan

yang

meminta penilaian.

petugas

ruangan ruangan

yang

meminta pemeriksaan laboratorium 2.Menyampaikan Kesalahan 2.

penulisan

permintaan pemeriksaan

2.Dokter kurang teliti

dalam

penulisan permintaan pemeriksaan.

Laboratorium

bahwa

pemeriksaan atau

kepada staf

harus

re-cek

hasil

diperhatikan

oleh

petugas

Laboratorium yang lain. 3.Penyampaian 3.

kepada

staf

Kesalahan identitas

3.Petugas kurang teliti dalam membaca

laboratorium agar selalu bekerja

permintaan pemeriksaan

permintaan pemeriksaan.

sesuai

SOP

dan

laporan

perlu

meningkatkan keterampilan. 4.Penyampaian Kesalahan 4.

identifikasi

pasien

4.Petugas

kurang

teliti

dalam

mengidentifikasi pasien

kepada

laboratoriumagar lebih teliti lagi dalam mengidentifikasi pasien.

5.Menyampaikan Petugas 5.

menggunakan Pelindung Diri)

tidak APD(Alat

staf

kepada agar

staf

5.Petugas lupa menggunakan APD(Alat

laboratorium

Pelindung Diri) stsu APD tidak tersedia

meyediakan dan menggunakan APD (Alat Pelindung diri)

selalu

6. Kesalahan pengambilan sampel

6.Keahlian

petugas

pengambilan

sampel

kurang

dalam atau

petugas tidak memiliki kompetensi

6.Menyampaikan kepala

kepada

puskesmas

agar

penambahan tenaga analis.

seorang analis.

7.Keslahan prosedur pengukuran sampel.

7.Petugas masih kurang teliti dalam

7.Penyampaian

kepada

staf

pengukuran sampel.

Laboratorium agar lebih teliti dalam melakukan pengukuran sampel.

8.Alat kesehatan rusak.

8.Perawatan

alat

kesehatan

rusak

kurang baik.

8.Menyampaikan

kepada

bendahara barang agar kiranya alat yang rusak dapat diperbaiki atau di ganti.

9.Kesalahan

hasil

penulisan

pemeriksaan.

9.Petugas

kurang

teliti

dalam

penulisan hasil pemeriksaan.

9.Menyampaikan kepada staf Laboratorium agar kiranya lebih teliti dalam penulisan hasil.

10.Pasien tidak diantar kembali keruangan permintaan Laboratorium.

yang

melakukan pemeriksaan

10.Menyampaikan kepada staf 10.Petugas lupa mengantar pasien

Laboratorium agar ada salah

atau petugas harus melayani pasien

satu petugas yang mengantar

dalam jumlah yang banyak sehingga

pasien.

tidak sempat mengantar pasien.

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704

MANAJEMEN RESIKO UNIT PELAYANAN : KAMAR OBAT

No.

MASALAH MUTU/RESIKO

ANALISA MASALAH

UPAYA UNTUK

YANGMUNGKIN TERJADI 1.

MEMINIMALKAN RESIKO

Keslahan penbacaan resep

Petugas

kurang

teliti

obat oleh petugas baik jenis

membaca resep dokter

dalam

berkomitmen

untuk

selalu teliti dalam membaca

maupun dosis obat. 2.

Petugas

resep dokter

Kesalahan pemberian obat

Petugas

kurang

teliti

dalam

Petugas memberi tanda “Hing

mengambil obat dan karena nama

Alert ”

pada

obat mirip

mempunyai

obat

yang

kemiripan

nama

agar lebih hati-hati pada saat melayani obat tersebut 3.

Kesalahan

penulisan



dosis/aturan pakai 

4.

Dosis

yang

tersedia

Petugas

berkomitmen

biasanya berbeda dengan

memperhatikan

dosis yang tertulis di resep

aturan pakai pada resep dan

Adanya obat yang sama

menempelkan “ Hing Alert ”

tapi kekuatan dosis yang

pada obat yang sama tapi

berbeda

kekuatan dosis yang berbeda

Kesalahan pengucapan nama

Penulisan nama pasien pada resep

Petugas

pasien

yang kurang jelas

loket

lebih

untuk

menanyakan apabila

jelas

pada

menemukan

penulisan identitas pada resep yang kurang jelas 5.

Obat tertukar

 

Karena

kemiripan

nama

Petugas

selalu

teliti

saat

pasien

penyerahan obat mengulang

Petugas tidak memperjelas

kembali

/mengulang

sebelum menyerahkan obat

kembali

identitas pasien pada saat penyerahan obat

identitas

pasien

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 Kerangka Acara PERENCANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DANKESELAMATAN PASIEN I.

Pendahuluan Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakan, seluru unit pelayanan yang ada dan seluru karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat dan karyawan yang bekerja di puskesmas. Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, evaluasi dan ditindak lanjuti di selurur jajaran yang ada di Puskesmas Suppa, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis dan seluru karyawan. Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang menjadi acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja untuk di laksanakan pada tahun 1016.

II. a.

Latar belakang Sejak tahun 2013, puskesmas Suppa berubah status dari puskesmas yang hanya melayani rawat jalan menjadi puskesmas rawat inap. Semakin lama jumlah pasien yang dilayani di ruang rawat inap semakin bertambah. Jika pasien lebih dari 2 orang, petugas laboratorium seringkali merasa kesulitan dalam mengidentifikasi pasien yang akan dilakukan pemeriksaan laboratorium. Selain itu, petugas Jaga Siang atau malam terkadang kesulitan mengidentifikasi pasien saat hendak memberikan obat-obatan baik itu oral maupun injeksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya dalam meningkatkan identifikasi pasien.

b.

Ditahun 2015 terjadi kesalahan pemberian sediaan obat simvastatin, petugas tidak memperhatikan perbedaan sedian obat simvastatin 10 dan simvastatin 20. Diperlukan tanda/label khusus untuk mengidentifikasi obat-obatan dengan kemiripan rupa dan nama.

a.

Terdapan kejadian flebitis dan dry socket di tahun 2015. Selain itu, jumlah pengunjung penderita ISPA tiap tahunnya selalu masuk di kategori 10 penyakit terbesar. Oleh karena itu, perlu ada sosialisasi pencegahan infeksi atau penyebaran kuman di Puskesmas Suppa.

b. Proritas perbaikan pelayanan klinis adalah penggunaan APD ( Alat pelindung Diri ) di UGD dan Ruang Laboratorium. Oleh karena itu perlu dipasang poster peringatan penggunaan APD di ruang tersebut. c.

Belum ada jalur evakuasi yang terpasang di Puskesmas Suppa. Jalur ini perlu dipasang untuk memudahkan pasien, keluarga pasien, pengunjung atau pun petugasPuskesmas mencari jalur keluar dari gedung Puskesmas jika sewaktu waktu terdapat bahaya yang mengancam di dalam gedung Puskesmas.

d. Salah satu lokasi dimana pasien bisa jatuh adalah di unit pelayanan rawat inap. Peringatan untuk selalu menaikkan rel samping tempat tidur pasien merupakan salah satu upaya pencegahan, III. TUJUAN a.

Tujuan umum Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Suppa

b. Tujuan khusus 1.

Terjadianya Mutu Pelayanan melalui indikator mutu Puskesmas yang telah di tetapakn.

2. Terapnya budaya melayani yang berorientasi pada pasien di puskesmas. 3. Menurunya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Puskesmas 4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penggulangan kejadian tidak diharapkan.

5. Terlaksananya kegiatan peninggkatan mutu yang beriorentasi pada keselamatan pasien.

IV. KEGIATAN POKOK & RINCIAN KEGIATAN No. 1.

Kegiatan Pokok Penilaian kinerja pelayanan

Rincian Kegiatan a.

klinis

Memilih

dan

menetapkan

penilaian

kinerja

pelayanan klinis berupa indikator mutu layanan klinis dan indikator perilaku pemberi layanan klinis. b. Mencatat data melalui sensus harian. c.

Melaksanakan penilaian kinerja pelayanan klinis.

d. Melakukan analisis kinerja pelayanan klinis. e.

Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja pelayanan klinis.

2.

Sasaran Keselamatan Pasien

a.

Menetapkan sasaran keselamatan pasien.

b. Memonitor capaian sasaran keselamatan pasien. c.

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasien.

e.

Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC

f.

Melakukan tindak lanjut hasil analisis kejadian KTD dan KNC

3.

Implementasi

kegiatan

a.

Pemasangan gelang dan label bed pasien.

peningkatan

mutu

b. Pemasangan label hing-alert pada obat-obatan

berorientasi

keselamatan

yang memiliki kemiripan nama atau kemiripan

pasien.

rupa. c.

Pemasangan poster 5 waktu penting cuci tangan untuk petugas, 5 waktu penting cuci tangan bagi masyarakat dan poster etika batuk.

d. Pemasangan poster peringatan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) di UGD dan Ruang Laboratorium, e.

Pemasangan jalur evakuasi

f.

Penempelan peringatan untuk selalu menaikkan rel samping tempat tidur pasien rawat inap.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN A. Cara melaksanakan kegiatan : Secara umum dalam melaksanakan program mutu dan keselamatan pasien adalah mengikuti siklus Plan Do Check Action. B.

Sasaran : 1.

Kinerja pelayanan klinis diukur pada semuwa unit pelayanan.

2.

Tercapainya sasaran keselamatan pasien.

3.

Semuwa insidenkeselamatan pasien dilaporkan.

4.

Pemasangan gelang dan label bed pasien terlaksana.

5.

Label high-alert terpasang pada obat obatan dengan kemiripan nama atau kemiripan rupa,

6. Semuwa poster cuci tangan dan etika batuk terpasang pada tempat yang mudah terlihat baik oleh petugas maupun pasien atau pengunjung lainnya. 7. Poster peringatan penggunaan APD di

UGD dan Ruang

Laboratorium. 8. Jalur evakuasi terpasang di 5 titik jalur keluar Puskesmas yakni di pintu utama, pintu samping, pintu UGD, pintu Ruang Rawat Inap dan pintu Kamar Bersalin. 9. peringatan untuk selalu menaikkan rel samping tempat tidur pasien tertempel di samping tiap bed/tempat tidur pasien.

VI.JADWAL KEGIATAN NO

KEGIATAN

2015 Nov

Memilih dan menetapkan indikator kinerja 1.

pelayanan klinis Mencatat data indiator melalui sensus harian

2. Mengumpulkan 3.

data

indikator

kinerja

pelayanan klinis Melakukan analisis dan pelaporan kinerja

4.

pelayanan klinis Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja

5.

pelayanan klinis Menetapkan sasaran keselamatan pasien

6. Memonitor 7.

capaian

Melaksanakan 8.

sasaran

keselamatan

sasaran pencatatan

dan

pelaporan

insiden keselamatan pasien Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC

9. Melaksanakan 10.

tindak

lanjut

hasil

analisis

kejadian KTD dan KNC Pemasangan gelang dan label bed pasien

11.

diruang rawat inap Pemasangan

12.

label

high-alert

pada

obat-obatan yang memiliki kemiripan nama

Des

2016 Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

atau kemiripan rupa. Pemasangan poster 5 waktu penting cuci 13.

tangan bagi petugas, 5 waktu enting cuci tangan bagi masyarakat dan poster etika batuk Pemasangan peringatan penggunaan APD di

14.

UGD dan ruang Laboratorium Pemasangan jalur evakuasi

15. Penempelan 16.

peringatan

untuk

menaikkan rel samping tempat tidur

selalu

VII. EVALUASIPELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai jadwal kegiatan dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut. VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN a. Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan. b. Dilakukan pencatatan dan pelaporan indikator mutu pelayanan klinis dan tiap unit kerja. c.

Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian mutu pelayanan klinis tiap tiga bulan oleh ketua Tim PMKP Kepada Kepala Puskesmas dan dikordinasikan dengan Tim Manajemen Mutu Puskesmas serta didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk ditindaklanjuti. Pelaporan penelitian perilaku petugas layanan klinis per enam bulan oleh ketua Tim PMKP Kepada Kepala Puskesmas.

d. Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh Ketua PMKP kepada Kepala Puskesmas.

Mengetahui, Kepala Puskesmas Suppa

Dr.H.SYAMSUL HANAR

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PUSKESMAS SUPPA Alamat : Jln. A Monjong-Suppa Telp (0421) 3313704 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUPPA Nomor : TENTANG PEMASANGAN GELANG PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS SUPPA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan Mutu Klinis dan keselamatan pasien puskesmas, harus dilakukan upaya ketetapan identitas pasien dan salah satunya adalah gelang pasien; b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, keputusan kepala puskesmas perlu menetapkan tentang pemasangan gelang pasien rawat inap puskesmas suppa; Mengingat : 1. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 169/Menkes/Per/VII/2011 tentang Kesehatan Pasien Rumah Sakit; 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi puskesmas,Klinik Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN Menetapkan

: KEPUTUSAN PEMASANGAN

KEPALA

PUSKESMAS

GELANG PASIEN.

SUPPA TENTANG

Kesatuan

Kedua

: Seluru pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Suppa harus di pasangi gelang pasien sebagai salah satu identitas pasien.

: Gelang pasien berisi data pasien berupa nama, umur dan nomor rekam medik.Penentuan warna gelang berdasarkan jenis kelamin pasien, warna biru untuk pasien laki-laki dan warna merah muda untuk pasien perempuan.

Ketiga

: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruhan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkandi : Suppa Pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS SUPPA,

Dr.H.SYAMSUL HANAR

EVALUASI KEGIATAN TIM PMKP

KEGIATAN

2015

2016

NO Nov Memilih dan menetapkan indikator kinerja 1.

pelayanan klinis Mencatat data indiator melalui sensus harian

2. Mengumpulkan 3.

data

indikator

kinerja

pelayanan klinis Melakukan analisis dan pelaporan kinerja

4.

pelayanan klinis Melaksanakan tindak lanjut hasil analisis kinerja

5.

pelayanan klinis Menetapkan sasaran keselamatan pasien

6. Memonitor 7.

capaian

Melaksanakan 8.

sasaran

keselamatan

sasaran pencatatan

dan

pelaporan

insiden keselamatan pasien Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC

9. Melaksanakan 10.

tindak

lanjut

hasil

analisis

kejadian KTD dan KNC Pemasangan gelang dan label bed pasien

11.

diruang rawat inap

Des

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Pemasangan 12.

label

high-alert

pada

obat-obatan yang memiliki kemiripan nama atau kemiripan rupa. Pemasangan poster 5 waktu penting cuci

13.

tangan bagi petugas, 5 waktu enting cuci tangan bagi masyarakat dan poster etika batuk Pemasangan peringatan penggunaan APD di

14.

UGD dan ruang Laboratorium Pemasangan jalur evakuasi

15. Penempelan 16.

peringatan

untuk

menaikkan rel samping tempat tidur

selalu

TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI KEGIATAN PMKP

Dari hasil evaluasi kegiatan PMKP didapatkan bahwa semuwa kegiatan terlaksana sesuai jadwal, sehingga tidak ada tindak lanjut khusus untuk kegiatan PMKP . Tindak lanjut yang dilaksanakan adalah tindak lanjut dari evaluasi hasil pengukuran indikator mutu klinis .

Related Documents

Dokument
October 2019 18
Dokument
August 2019 15
Dokument
August 2019 8
Dokument
August 2019 12
Dokument
November 2019 13
Dokument
April 2020 4

More Documents from ""

Document 9.4.4.docx
August 2019 24
Inpassing-jft
August 2019 38
Anatomi Soal Ukni
August 2019 57
Akreditasi 9.3.3.docx
August 2019 45
Document9.2.2.docx
August 2019 30
Dokument 9.1.1.docx
October 2019 24