Dokter Muslim Dan Nusantara.docx

  • Uploaded by: opthalmology 18
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dokter Muslim Dan Nusantara.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,082
  • Pages: 4
Nama NIM Prodi Nama Patologi

: Kevin Althamena : 218011010026 : Pendidikan Dokter :

Dokter Muslim Dan Nusantara Ide dasar pengembangan konsep Islam Nusantara yang dibangun NU sejatinya merupakan hal yang bagus dan perlu didukung sebagai upaya membangun pemahaman atau mendeskripsikan pengamalan ajaran Islam di suatu wilayah (Nusantara) dalam konteks dinamika kontemporer. Hal ini akan mendukung akan memperkokoh antara dokter muslim dan nusantara. Dua hal ini sangat berkaitan dan dapat mempererat NKRI dikarenakan pada dasarnya NU mengembangkan konsep islam nusantara yang berasal dari jati luhur, budipekerti bangsa Indonesia, kemudian bagaimana keadaan dan keberadaan dokter di indonesia dan juga bagaimana jika dokter tersebut bukanlah seorang muslim haruskah beliau juga mengikuti faham dokter muslim? Marilah kita semua kupas satu persatu. Menurut sumber yang saya baca setiap negara pasti memiliki persoalan yang berbeda terkait ranah kesehatan. Misalnya saja, Timor Leste. Dengan jumlah penduduk yang hanya satu jutaan orang, Timor Leste memiliki jumlah dokter dan tenaga kesehatan yang terbilang sangat banyak. Serupa, Korea Utara memiliki tenaga kesehatan dan dokter dengan jumlah yang terbilang tinggi. Hal ini menyebabkan rasio dokter dengan fakultas kesehatan yang ada terbilang tinggi yaitu 1:500. Ada pula negara-negara seperti India, yang punya fakultas kedokteran di atas 400 tapi jadi salah satu pengekspor tenaga dokter. Sebanyak 30 persen tenaga dokter diekspor ke luar. Akibatnya, negara-negara di Asia Selatan seperti India, Bangladesh, Srilangka, kekurangan tenaga kesehatan.

Bagaimana Indonesia? Proyeksi Kementerian Kesehatan untuk periode 2005-2025, Indonesia sudah memiliki jumlah tenaga kesehatan dan dokter yang cukup. Kondisi itu terjadi karena fakultas-fakultas kedokteran dari berbagai universitas di Indonesia terbilang produktif mencetak tenaga kesehatan maupun dokter.

Nama NIM Prodi Nama Patologi

: Kevin Althamena : 218011010026 : Pendidikan Dokter :

Tetapi, lagi-lagi, persoalan klasik di Indonesia adalah distribusi baik tenaga kesehatan dan dokternya. Tak dipungkiri kebanyakan dari mereka berada, bahkan menumpuk di kota-kota besar di Pulau Jawa. Padahal, masih banyak daerah pinggiran Jawa, apalagi luar Jawa yang jumlah tenaga kesehatan maupun dokternya sangat kurang. Data dari Kemenkes menyebutkan ada sekitar 1.700 puskesmas yang tidak ada dokternya. Hal ini menjadi sangat ironis ketika satu puskesmas di kota-kota besar bisa memiliki beberapa dokter. Mengapa hal ini dapat terjadi? Mungkin dapat kita simpulkan bersama dikarenakan layanan kesehatan di wilayah terpencil menjadi perhatian utama bagi Indonesia. Papua adalah satu dari 20 provinsi dengan angka kematian ibu dan anak yang tinggi. Salah satu sebab utamanya adalah akses yang minim ke fasilitas kesehatan serta masalah suku ras dan lainya membuat dokter dokter lulusan ptn maupun pts di jawa malas dan kurang kepedulianya untuk mengabdikan dirinya jauh dari pulau jawa yang notabenenya sudah ada segalanya. Memang sulit meninggalkan zona nyaman kita disini saya sendiri pun demikian saya tidak munafik berkata bahwa jika saya menjadi dokter saya ingin membuka praktik di jawa. Akan tetapi hal itu mungkin dapat kita dapat hindari dengan menerapkan 10 karakter dokter muslim yakni ikhlas, amanah, musyarakah,tasdid, tawasuth, tawazun,tasamuh,adil, mujtahid, mujahid. Meskipun kita bukan muslim kita tetap bisa menerapkan perilaku tersebut sebagai landasan dalam melakukan tugas kemanusiaan kita dengan menerapkan salah satu yang terdapat pada karakter 10 dokter muslim yakni ikhlas, hati yang ikhlas membuat siapapun merasa tidak terbebani melakukan hal apapun namun apabila kita tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu kita akan mendapatkan hasil yang buruk serta beban pikiran tersendiri tidak ada yang bermasalah meski kita dokteryang muslim maupun non muslim karakter ini dapat diterapkan di semua agama bahkan ateis sekalipun dan saya yakin disetiap agama mengajarkan ke ikhlasan hati dalam melakukan kebaikan. Akan tetapi bukan hanya itu saja yang dapat diterapkan saya yakin semuanya dapat di terapkan di indonesia. Selain itu kesiapan mental juga hendaknya di persiapkan untuk menjadi dokter di masa yang akan datang dimanapun kita meskipun di luar jawa dengan logat bahasa

Nama NIM Prodi Nama Patologi

: Kevin Althamena : 218011010026 : Pendidikan Dokter :

kebudayaan dan tradisi yang berbeda,kita juga dituntut untuk cepat beradaptasi di kondisi apapun dan melayani sambil tersenyum di keadaan separah apapun oleh sebab itu akhlak dan agama sangat dibutuhkan untuk menjadi dokter di masa depan untung senantiasa membimbing hati kita agar selalu berada di jalan-Nya di berkati oleh Allah swt. Terlepas dari itu di sisi lain juga ada hambatanya tantangan memberikan pelayanan kesehatan di indonesia sangatlah berat dikarenakakan selain jumlah penduduk yang besar, dana yang terbatas, wilayah terpencil indonesia sangatlah banyak hal itulah yang menjadi garis besar hambatan distribusi dokter di indonesia. Selain itu juga ada masalah lain yakni kendala geografis membuat penyebaran dokter dan dokter spesialis menjadi lebih berat. Banyak dokter di daerah terpencil terkendala kurangnya dan minimnya alat prasarana kesehatan serta alat alat kesehatan serta faktor lain juga memberikan efek yang besar dalam sulitnya distribusi dokter di Indonesia. Selain itu juga pendapatan di daerah terpencil juga sama minimnya dengan alat alat kesehatan yang tersedia dikarenakan umr yang sangat rendah membuat dokter dengan terpaksa menurunkan harga dibandingkan di kota besar akan tetapi hal ini dapat kita atasi dengan mengingat lagi ke 10 karakteristik dokter muslim yang dapat diterapkan juga pada dokter non muslim yakni ikhlas dengan hati yang ikhlas.Kita tidak akan melihat seberapa banyak mendapat bayaran kepada pasien akan tetapi kita bisa melihat barokah yang kita dapatkan dari berapapun upah yang kita dapat nantinya dan insyaallah keluarga kita nantinya di masa yang akan datang akan memakan uang yang barokah karena sejatinya dokter adalah pengabdi atau pelayan masyarakat. Semoga kedepanya sarana kesehatan menjadi lebih merata agar seluruh rakyat indonesia merasakan sarana kesehatan yang maksimal. Ini cukup lucu karena APBN untuk kesehatan yang saya baca dari kemenkeu sangatlah tinggi yakni kurang lebih kira kira sebesar 110,0 T. Dengan arah kebijakan yakni meningkatkan dan memperbaiki distribusi fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, penguatan program promotif dan preventif yang diarahkan untuk penyakit yang tidak menular dan program ibu hamil dan menyusui, meningkatkan efektivitas

Nama NIM Prodi Nama Patologi

: Kevin Althamena : 218011010026 : Pendidikan Dokter :

dan keberlanjutan program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), meningkatkan peran pemda untuk supply side dan peningkatan mutu layanan.

Jumlah yang saya kira sangat besar untuk kesehatan dan program yang cukup jelas dari pemerintah. Semoga APBN itu tepat sasaran dan menjadikan daerah terpencil mendapatkan sarana kesehatan seperti di kota kota besar di indonesia. Jika hal tersebut sudah terpenuhi niscaya distribusi dokter di daerah terpencil juga lebih mudah karena saya yakin sebagian dari kami para calon calon dokter dimasa depan yang ingin menjadi dokter muslim juga bercita cita menjadi dokter karena panggilan hati untuk menolong orang sebanyak yang kami bisa dimanapun kamu berada karena itulah semoga dimasa yang akan datang tidak ada lagi orang yang meninggal, bayi yang meninggal, ibu hamil yang meninggal karena tidak adanya sarana kesehatan dan uang yang mencukupi untuk berobat.

Related Documents


More Documents from "Wahyudi Heru"