Dokter Keluarga---bahan Dari Puri,,cayo Ta!!!

  • Uploaded by: pooh
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dokter Keluarga---bahan Dari Puri,,cayo Ta!!! as PDF for free.

More details

  • Words: 1,507
  • Pages: 9
Afwan ya Ita,,,Telat Ngiriminnya…. Makasie Dah Ditunggguin Hehehehehe…pooh 1. Dokter Keluarga Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982). llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983). Prinsip-prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga, 1.

Komprehensif dan holistik

2.

Kontinu

3.

Mengutamakan pencegahan

4.

Koordinatif dan kolaboratif

5.

Personal sebagai bagian integral dari keluarganya

6.

Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan

7.

Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum

8.

Sadar biaya dan sadar mutu

9.

Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan

Karakteristik Dokter Keluarga 1. Lynn P. Carmichael (1973) a. Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan b. Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat c. Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya d. Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit e. Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit.

2. Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973) a. Pelayanan responsif dan bertanggung jawab b. Pelayanan primer dan lanjut c. Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi d. Memandang pasien dan keluarga e. Melayani secara maksimal 3. IDI (1982) a. Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat b. Pelayanan menyeluruh dan maksimal c. Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan d. Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya e. Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya RUANG LINGKUP Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam : 1. Kegiatan yang dilaksanakan Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh (comprehensive medical services). Karakteristik cmc :  Jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran

yang dikenal di masyarakat.  Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-

putus melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continu).  Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.  Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja,

melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik, mental dan sosial (secara holistik).

2. Sasaran Pelayanan Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang dihadapi terhadap keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.

Tugas / kewajiban Dokter Keluarga, meliputi :  Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna

penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan,  Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat,  Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan

sakit,  Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya,

 Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi,  Menangani penyakit akut dan kronik,  Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit,  Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS,  Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan,  Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,  Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien,  Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar,  Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu

kedokteran keluarga secara khusus. Wewenang Dokter Keluarga  Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar,  Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat,  Melaksanakan tindak pencegahan penyakit,

 Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer,  Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal,  Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer,  Melakukan perawatan sementara,  Menerbitkan surat keterangan medis,  Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap,  Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Kompetensi Dokter Keluarga 1. Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga, 2. Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam pelayanan

kedokteran keluarga, 3. Menguasai ketrampilan berkomunikasi, menyelenggarakan hubungan profesional dokter- pasien untuk : 

Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga,

 Secara efektif memanfaatkan kemampuan

keluarga untuk berkerjasana

menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga, 

Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.

Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga Tujuan Umum Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga. Tujuan Khusus a. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif. b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien. Manfaat Adanya Dokter Keluarga : 1. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan. 2. Akan

dapat

diselenggarakan

pelayanan

pencegahan

penyakit

dan

dijamin

kesinambungan pelayanan kesehatan. 3. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah, terutama ditengah-tengah kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini. 4. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu sehingga penanganan suatu masalah kesehatan tidak menimbulkan pelbagai masalah lainnya. 5. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanani maka segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan ataupun keterangan keadaan sosial dapat dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi. 6. Akan dapat diperhitungkan pelbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis. 7. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tatacara yang lebih

sederhana dan tidak begitu mahal dan karena itu akan meringankan biaya kesehatan. 8. Akan dapat dicegah pemakaian pelbagai peralatan kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan.

Sistem Pelayanan Dokter Keluarga ( SPDK ) Untuk menunjang tugas dan wewenang nya diperlukan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga yang terdiri atas komponen : 1. Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan primer di klinik Dokter Keluarga (KDK), 2. Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter

Spesialis (KDSp), 3. Rumah sakit rujukan, 4. Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan, 5. Seperangkat peraturan penunjang. Kurikulum

yang

telah

disepakati

dari

hasil

rumusan

kerjasama

tripartid

pengembangan dokter keluarga (IDI / KDKI-FK-Depkes) meliputi empat paket, yaitu :  Paket A pengenalan konsep kedokteran keluarga,

1. A1: Konsep dan wawasan 2. A2: Prinsip Pelayanan DK 3. A3: Pengaruh Keluarga, komunitas, dan lingkungan 4. A4: Tugas dan fungsi DK dalam layanan primer  Paket B manajemen pelayanan kedokteran keluarga,

1. B1: Manajemen SDM 2. B2: Manajemen fasilitas 3. B3: Manajemen informasi 4. B4: Manajemen dana  Paket C ketrampilan klinik praktis,

1. C1: Keterampilan klinis non-bedah 2. C2: Keterampilan mengatasi keadaan klinis umum 3. C3: Keteramplan menangani masalah klinis khusus 4. C4: Keterampilan menggunakan sarana penunjang 5. C5: Keterampilan medis teknis bedah  Paket D pengetahuan klinik mutakhir yang disusun berdasarkan golongan usia

1. D1: Masalah kesehatan kelompok usia 2. D2: Masalah kesehatan kelompok khusus

Perbedaan Dokter Keluarga Dengan Dokter Umum Dan Dokter Klinik 24 Jam Prinsip dasar Layanan kontak pertama Layanan sinambung dan jangka panjang Layanan bersifat personal Layanan komprehensif Mengutamakan pencegahan Koordinasi Kolaborasi Berorientasi pada keluarga berorientasi pada komunitas

DK Ya Ya Ya Ya,>>prom-

DU Ya Episodic Tidak Ya,>>kuratif

Klinik 24 jam Ya, Emergency Episodic Tidak Tidak

prev Ya Ya Ya Ya Ya

Terbatas Tidak Tidak Tidak Ya

Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

2. Kebijakan Yang Mengatur Tentang Dokter Keluarga Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa kelak di masa yang akan datang masyarakat dan swasta akan menyelenggarakan sendiri Unit Kesehatan Penduduk strata pertama melalui konsep dokter keluarga tersebut. 3. PERSYARATAN PERMOHONAN SIP

4. SYARAT-SYARAT STR

Pamfelt STR 1. Dasar Hukum UU no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran 2. Jenis Pelayanan Registrasi Dokter dan Dokter Gigi

 Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi  Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia  Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi harus memenuhi persyaratan 3. Persyaratan  Mengisi dan menandatangani Form 1a dan Form 1b sesuai Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor: 27/KKI/KEP/XI/2006 2. FC Ijazah yg legalisir asli oleh Dekan FK/FKG atau Wakil Dekan I FK/FKG  FC Sertifikat kompetensi dari Kolegium terkait & dilegalisir asli oleh Kolegium terkait  Pas foto terbaru & berwarna ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar & ukuran 2x3 cm sebanyak 2 lembar  Surat keterangan sehat fisik dan mental yg dibuat oleh dokter yg memiliki Surat Izin Praktik (SIP) dengan mencantumkan nomor SIP dokter yg memeriksa sesuai Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia nomor 26/KKI/KEP/XI/2006  Surat pernyataan bahwa telah mengucapkan sumpah/janji dokter/dokter gigi atau fotokopi surat bukti/janji dokter/dokter gigi  Bukti Asli pembayaran biaya Registrasi STR ditansfer ke rek KKI nomor:93.20.5556

BNI Cab Melawai Raya Kebayoran Baru Jakarta Selatan sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) sesuai surat Keputusan KKI Nomor 2 Tahun 2005 tentang Penetapan Besaran Biaya Registrasi dokter dan dokter gigi 4. Biaya Rp. 250.000,5. Penanggung Jawab Konsil Kedokteran Indonesia

Related Documents

Ta Ta
August 2019 56
Ta
November 2019 49
Ta
June 2020 19
Ta
May 2020 34
Ta
June 2020 29

More Documents from ""