Distosia New---puri---fk Unsri

  • Uploaded by: pooh
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Distosia New---puri---fk Unsri as PDF for free.

More details

  • Words: 4,308
  • Pages: 14
Dystosia By Try Merdeka ”PHOREE”_047

(karena faktor fetus dan kelainan panggul) Distosia adalah kelambatan atau kesulitan dalam persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga, kelainan letak dan bentuk janin, kelainan jalan lahir dan kelainan alat reproduksi. Pembagian Distosia Berdasarkan Penyebab Klasifikasi Distosia karena kelainan tenaga Inersia uteri Incordinate uterina action Distosia karena malposisi malpresentasi fetus

Distosia karena panggul Distosia karena reproduksi

kelainan kelainan

dan Presentasi belakang kepala oksiput posterior menetap Presentasi belakang kepala oksiput melintang Presentasi puncak kepala Presentasi dahi Presentasi muka Presentasi rankap Letak sungsang Letak lintang Presentasi ganda Kehamilan ganda macrosomia Hidrosefalus dan anensefalus Tali pusat terkemuka/prolapsus funiculi tulang Kelainan bentuk panggul Kelainan ukuran panggul alat

Dystosia karena kelainan faktor fetus 1. Posisi oksipito posterior adalah presentasi belakang kepala dengan oksiput (UUK)berada di belakang. Angka kejadian untuk kasus ini mencapai angka 8 % dari kehamilan yang ada. Etiologi Faktor ibu

janin Faktor lain

Panggul sempit, android---kesulitan memutar oksiput ke depan Multiparitas Bekas robekan no paksaan pd oksiput Inersia uteri blkng bt muter ke depan Janin kecil Kepala janin panjang Ketuban pecah dini Palsenta previa

Granded multipara

Panggul sempit Segmen depan

Ubun” sulit memutar ke depan

Otot dasar panggul lembek

Tdk ada paksaan Pada belakang kepala Untuk memutar kedepan

Posisi oksiput posterior

Trjd regangan besar pd vagina Dan perineum

Kerusakan jalan lahir Lebih besar

Vagina dan perineum usak luas

Partus lama

Ruptur perinei

Normal : oksiput akan memutar Ke depan karena musculus Levator ani dan kapasitas Ruang yng lebih Luasdi derah anterior

Diagnosis - denominator ubun-ubun kecil - periksa luar : perut agak membesar, bagian kecil teraba di depan, kepala menonjol diatas pintu atas panggul, bagian terendah abdomen datar, DJJ jelas di bagian samping - periksa dalam : teraba ubun-ubun kecil di segmen belakang (kanan belakang, kiri belakang dan belakang), oksiput ke arah sakrum, sinsiput (UUB)di anterior akan mudah diraba bila kepala defleksi Posisi oksiput posterior

tata laksana Observasi/konservasi Putar arah ke depan berhasil

Lahir pervaginam dgn UUK di depan

Tidak berhasil

Lahir UUK di posterior Episiotomi mediolateralis + anastesi block pudendal + ekstraksi forceps/vakum

2. posisi oksipito transveralis adalah presentasi belakang kepala dengan oksiput (ubun-ubun kecil) melintang Etiologi Faktor ibu Panggul sempit (picak dan corong), android Multiparitas Bekas robekan Inersia uteri janin Janin kecil/mati Kepala janin kecil dan bentuk bundar -

Diagnosis Denominator UUK Periksa dalam : sutura sagitalis melintang dengan UUK kanan dan kiri

Tatalaksana Posisi oksiput transveralis Observasi/konservasi Putar arah ke depan berhasil

Lahir pervaginam dgn UUK di depan

Tidak berhasil

Lahir UUK transveralis

Episiotomi mediolateralis + anastesi block pudendal + ekstraksi forceps/vakum

3. presentasi puncak kepala adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi minimal dengan sinsiput merupakan bagian terendah. Etiologi Faktor ibu Panggul picak Kerusakan dasar panggul Multiparitas janin Janin kecil/mati Kepala janin kecil dan bentuk bundar Diagnosis - denominator ubun-ubun besar - periksa luar, punggung fetus lebih lurus, Oksiput dan dagu sama tinggi, Bahu teraba pada linea mediana di atas simfisis pubis - periksa dalam, ubun-ubun besar terendah dan di depan, ubun-ubun kecil susah diraba. Mekanisme kelahiran - bagian terendah : puncak kapla - putaran paksi dalam UUB berputar ke simfisis - kelahiran kepala : UUB lahir, kemudian dengan glabella (batas rambut dahi) sebagai hipomochlion, kepala fleksi sehingga lahirlah oksiput melalui perineum pengelolaan (tatalaksana) - dapat ditunggu kelahiran spontan - episiotomi - bila 1 jam dipimpin mengejan tak lahir, dan kepala bayi sudah didasar panggul, maka dilakukan ekstraksi forcep Prognosis - baik, bayi bisa dilahirkan secara spontan tapi proses partus akan berlangsung lama komplikasi - ibu : robekan jalan lahir luas - janin : morbiditas meningkat karena molase berat. 4. presentasi dahi adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal sedang dahi merupakan bagian terendah. Terjadi pada 1 dari 400 kelahiran. Biasanya akan berubah menjadi presentasi muka atau belakang kepala. Etiologi - kesempitan panggul - janin besar - multiparitas dan perut gantung - placenta previa - fetal death----tonus otot hilang---defleksi - letak uterus yang miring - lilitan tali pusat - kelainan bawaan ex, tumor leher depan, spasme otot leher

diagnosis - denominator dahi - px luar : tonjolan kepala sepihak dengan punggung janin, kepala janin >> setengahnya di atas pelvis, dagu dan oksiput mudah diraba, DJJ sepihak dengan bagian kecil. - px dalam : teraba sutura frontalis dengan ujung yg satu di Uub dan yang lainnya di pinggir orbita dan pangkal hidung mekanisme persalinan - kepala melewati pintu atas panggul dengan sirkumferensia miring atau melintang - dahi mengadakan putaran paksi dalam ke depan ke simfisis, dahi tampak di vulva dengan os maksila di hipomoklion - dengan fleksi, lahir UUK dan belakang kepala melalui perineum - terjadi defleksi, mulut dan dagu lahir lewat bawah simfisis. Pengelolaan - bayi kecil maka bisa lahir spontan - jika pada kala 1 kepala belum masuk ke dalam rongga panggul, dapat diusahakan dengan melakukan perasat Thorn (10% bisa menjadi presentasi muka/ belakang kepala)---tidak berhasil---SC - jalan persalinan tak lancar/pembukaan belum lengkap/janin besar---sukar melewati PAP--terjadi molage hebat---lakukan Sectio caesaria - jika janin mati---pembukaan lengkap---kraniotomi ---pembukaan tidak lengkap---SC prognosis janin yang kecil---bisa lahir spontan, berubah jadi presentasi belakang kepala atau muka janin besar/ panggul sempit---SC---buruk karena perlu pertolongan operatif, rentan infeksi dan partus lama komplikasi - ibu : morbiditas meningkat, robekan perineum - janin : mortalitas emningkat 20 %---molase berat---kerusakan otak yang reversible 5. presentasi muka adalah presentasi kepala dengan defleksi/ekstensi maksimal sedang muka merupakan bagian terendah. Terjadi pada 1 dari 1000 kelahiran. Etiologi : sama dengan presentasi dahi Diagnosis - denominator dagu - px luar : tonjolan kepala bertentangan letaknya dengan bagian kecil (letak dada), auskultasi DJJ terdengar jelas pada bagian kecil, antara kepala dan punggung terdapat sudut runcing - px dalam : a. dalam kehamilan sulit didiagnosis b. dalam persalinan : hati-hati merusak mata, mulut dan hidung c. teraba : dagu yang runcing, mulut dengan gusi keras, puncak hidung dan pangkal hidung, cekungan orbita ragu-ragu----USG---menunjukkan kepala bayi dalam posisi hiperekstensi dan tulang-tulang muka yang berada pada atau sedikit dibawah pintu atas panggul merupakan gambaran yang cukup khas mekanisme persalinan - mula-mula terjadi defleksi ringan dan dengan turunnya kepala maka defleksi bertambah sehungga dagu menjadi bagian terendah - yg mula-mula lahir dan tampak di vulva adalah mulut, rahang bawah dan tampak daerah leher sebelah atas berada di bawah simfisis. Dengan daerah ini sebagai hipomoklion, kepala mengadakan fleksi lahir berturut-turut, hidung mata, dahi, UUB dan akhirnya belakang kepala melalui perineum pengelolaan - periksa apakah ada CPD---positif ada---SC ---negatif---kondisi baik---pervaginam - dalam kehamilan, bila terjadi posisi mentoposterior (dagu berada di belakang)---perasat Schatz - dalam persalinan

a. konservatif dan aktif : tidur miring kesebelah dagu, bila mentoanterior---lahir spontan, bila mentoposterior ubah menjadi mentoanterior dengan perasat Thorn atau forsep---tidak berhasil---SC. b. janin mati---embriotomi komplikasi - ibu : morbiditas meningkat - janin : mortalitas 2,5-5 % 6. presentasi bokong (letak sungsang) adalah keadaan janin dimana letaknya memanjang dgn bagian terbawah bokong dengan atau tanpa kaki. Angka kejadian mencapai 3 % dari kelahiran. Klasifiaksi : Ada 4 presentasi yaitu - presentasi bokong murni, kedua kaki menjungkit ke atas terletak dekat kepala - presentasi bokong kaki, kedua kaki disamping bokong dsb sempurna, bila hanya satu kaki dsb tidak sempurna - presentasi kaki, bgn terendah 2 kaki dsb presentasi kaki sempurna, bila hanya 1 dsb presentasi kaki tidak sempurna - presentasi lutut, bgn terendah 2 lutut dsb sempurna, bila hanya i dsb tidak sempurna Dari sekian banyak kasus letak sungsang yang terjadi, presentasi bokong murni merupakan kasus yang paling sering terjadi (>60%) Etiologi Faktor ibu janin

Faktor lain

Panggul sempit, antropoid Multiparitas Janin kecil Janin besar Gemelli Kepala janin panjang Plasenta previa Polihidramnion Palsenta previa Uterus bikornus

Mekanisme Granded multipara

Bila Butrisi berkurang

Nutrisi endo metrium berkurang

Plasenta mencari tempat yg lebih subur

Ruang bayi berkurang

Kehamilan < 32 minggu

Uterus kendor

Relaksasi dinding Abdomen menurun

Kelainan bentuk kepala Ex hidrosefalus

polihidramnion

Menghalangi jalan kluar rahim

Cairan amnion Lebih banyak

CPD

Perubahan presentasi dan Posisi janin

Janin bergerak bebas

Plasenta previa

gemelli

LETAK SUNGSANG

Proses lahir : kepala me;ewati Panggul dalam waktu singkat

Tali pusat antara kepala dan panggul terjepit

Tidak ada adaptasi Terhadap Bentuk dan ukuran panggul

Hipoksia janin

Kompresi dan dekompresi kepala

perdarahan

Luka pd kepala

diagnosis - denominator sakrum - px luar : - palpasi---Leopold I ditemukan kepala pada fundus uteri. Leopold II ditemukan punggung pada salah satu sisi abdomen dan bagian-bagian kecil janin pada sisi yang lain. Leopold III menunjukkan tidak terjadinya engagement - auskultasi---DJJ di atas pusat kanan dan kiri

-

-

px dalam : ditemukannya sacrum dan prosesus spinosum janin. Pada presentasi bokong kaki sempurna mungkin ditemukan kaki diantara bokong. Jika janin telah turun dan memasuki rongga pelvis kemungkinan alat kelamin janin dapat diraba, terutama kalau sudah ada pembukaan dan ketuban sudah pecah, akan teraba sakrum, kedua tuber osis kanan-kiri, anus Idealnya pemeriksaan USG diagnostik untuk memastikan letak sungsang. Disamping itu untuk pemeriksaan penunjang dapat digunakan CT-scan dan MRI

Perbedaan bagian yang teraba lutut - teraba satu tulang bundar dan dapat digerakkan patella) Kaki

-

tumit runcing kaki tegak lurus tungkai jari kaki letaknya sejajar dan jari lebih pendek dari telapak kaki

Tangan

-

Anus Mulut

-

Siku

-

jari tangan lebih panjang dari jari kiri bila dibandingkan dnegan telapak jari jempol tidaks ejaajr dengan jari yang lain teraba lubang kecil yang sulit dimasuki ujung jari kedalamnya lobangnya dapat dimasuki jari, kedalamnya teraba rahang atas dan bawah jari kelihatan bersih saat dikeluarkan teraba ulna runcing, tidak dapat digerakkan

Mekanisme persalinan - lahirnya bokong bokong masuk ke dalam rongga panggul dengan garis pangkal paha melintang atau miring--terjadi putaran paksi dalam---bokong depan memutar ke depan—terjadi laterofleksi--penyesuaian dengan lengkung panggul---bokong depan tampak di vulva dengan trokanter major depan sebagai hipomoklion---dengan laterofleksi lagi lahirlah bokong belakang disusul bokong depan. -

lahirnya bahu bokong lahir---terjadi paksi luar punggung sedikit ke depan agar bahu dapat masuk dengan ukuran miring-melintang di PAP. Setelah bahu turun---terjadi paksi bahu sampai ukuran biokromial dalam ukuran muka belakng di Pintu bawah panggul maka punggung akan berputar lagi kesamping maka lahirlah bahu.

-

lahirnya kepala saat bahu akan lahir kepala dalam keadaan fleksi dgn ukuran miring atau melintang PAP--kepala paksi putar---sehingga kuduk di bawah simfissi dan dagu di sebelah belakang--dengan suboksiput sebagai hipomoklion lahirlah dagu, mulut, hidung, dahi dan belakang kepala

pengelolaan Penatalaksanaan - Dalam kehamilan Bila ditemui pada primigravida hendaknya diusahakan versi luar yang dilakukan antara 34 dan 38 minggu. Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti dan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik. Perlu diingat kotraindikasi versi luar ialah panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, dan plasenta previa. - Dalam persalinan Untuk menolong persalinan letak sungsang ini diperlukan ketekunan dan kesabaran. Pertama-tama tentukan apakah ada kelainan yang mengindikasikan untuk seksio sesarea. Apabila tidak ada, dan diperkirakan dapat dilahirkan pervaginam maka hendaknya pengawasan dilakukan secara seksama. Setelah bokong lahir, jangan menarik atau mengadakan dorongan secara Kristeller karena dapat menyulitkan kelahiran lengan dan bahu. Untuk melahirkan bahu dan kepala dapat dipilih perasat Bracht. Sedangkan untuk melahirkan lengan dan bahu dapat dipakai cara klasik yaitu Mueller / Loevset. Kepala janin dapat dilahirkan secara Mauriceau

Prognosis Pada letak sungsang ini resikonya sama besarnya bagi ibu dan anaknya dibanding letak kepala. Bagaimanapun tindakan obstetric tidak mengurangi tingkat mortalitas dan morbiditas pada letak sungsang ini.lebih dari 14% terjadi kematian pada janin. komplikasi ialah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna---akibatny hipoksia / perdarahan didalam tengkorak. Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat yang menumbung yang sering dijumpai pada presentasi bokong kaki sempurna / presentasi bokong kaki tidak sempurna 8. distosia bahu Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan Etiologi - bahu lebar, panggul sempit - dada sangat lebar (anasarca) - tali pusat sangat pendek - kembar terkunci faktor resiko nya juga berhubungan dengan obesoitas ibu, pertambahan berat badan yang berlebihan, bayi berukuran besar, riwayat saudara kandung yang besar dan diabetes pada ibu Diagnosis distosia bahu : • • •

jelas tampak kepala mundur kembali ke arah perineum. Kepala janin dapat dilahirkan tetapi tetap berada dekat vulva. Dagu tertarik dan menekan perineum. Tarikan pada kepala gagal melahirkan bahu yang terperangkap di belakang simfisis pubis.

Penanganan distosia bahu : 1. posisi litotomi—lakukan periksaan dalam untuk mengethaui penyebabnya 2. Membuat episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak dan memberi ruangan yang cukup untuk tindakan. 3. Meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya dalam posisi ibu berbaring terlentang. Meminta bantuan 2 asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada. 4. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi : •



Melakukan tarikan yang kuat dan terus-menerus ke arah bawah pada kepala janin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis. Catatan : hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang dapat mengakibatkan trauma pada fleksus brakhialis. Meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arah bawah pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu. Catatan : jangan menekan fundus karena dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut dan dapat mengakibatkan ruptur uteri.

4. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan : • • • •

Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina. Lakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah sternum bayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu. Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arah sternum.

5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan : • •

Masukkan tangan ke dalam vagina. Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap fleksi pada siku, gerakkan lengan ke arah dada. Ini akan memberikan ruangan untuk bahu depan agar dapat bergerak dibawah simfisis pubis.

6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain : • • •

Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu depan. Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan belakang. Atau bisa dipilih SC

Komplikasi - ibu : robekan perineum yang luas - janin : trauma tulang leher, trauma ekstremitas superior, trauma syaraf, meninggal, fraktur clavicula 9. Letak lintang Definisi Keadaan di mana sumbu panjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu panjang tubuh ibu. Etiologi • • • • •

Relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas yang tinggi Riwayat kehamilan (prematur, gemeli, hidramnion) Panggul sempit Adanya tumor di daerah panggul yang menutupi jalan lahir Plasenta previa serta kelainan uterus (arkuatus dan subseptus)

Epidemiologi • Letak lintang tejadi pada 1 dari 322 kelahiran tunggal (0,3%) • Wanita dengan paritas 4 atau lebih memiliki insiden letak lintang 10 kali lipat dibanding wanita nulipara. Tanda dan gejala • Dapat dilihat dan diraba perut terasa membesar ke samping • Pergerakan janin pada bagian kiri dan kanan abdomen ibu • Bunyi denyut jantung di sekitar pusat • Tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan kehamilan • Pemeriksaan Dalam (VT) teraba lengan, bahu janin. Diagnosis • Inspeksi: perut membuncit ke samping • Palpasi o Leopold I :  Fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan  Fundus uteri kosong dan bagian bawah kosong, kecuali kalau bahu sudah masuk ke dalam pintu atas panggul o Leopold II : Kepala (ballotement) teraba di kanan atau di kiri. o Leopold III dan IV: denyut jantung fetus terdengar jelas lewat auskultasi di daerah sekitar umbilicus • Auskultasi: denyut jantung janin setinggi pusat kanan atau kiri. • Pemeriksaan dalam (vaginal toucher) o Teraba tulang iga, skapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan. Untuk menentukan tangan kanan atau kiri lakukan dengan cara bersalaman. o Teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri. Bila kepala terletak di kiri, ketiak menutup ke kiri. o Letak punggung ditentukan dengan adanya skapula, letak dada dengan klavikula. o Pemeriksaan dalam agak sukar dilakukan bila pembukaan kecil dan ketuban intak, namun pada letak lintang biasanya ketuban cepat pecah. • Ultrasonography dan radiologi: hanya dipakai jika internal examination-nya tidak jelas.

Patofisiologi

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang Tata laksana

Knee Chest position

-

Penatalaksanaan letak lintang Knee-chest position Pada primigravida umur kehamilan kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada, jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada sampai persalinan.

Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi lutut dada, jika lebih dari 32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi lutut dada sampai persalinan. Versi luar Pengertian Versi luar merupakan tindakan untuk mengubah letak fetus di dalam rahim yang dikerjakan dari luar dan dipergunakan untuk mengubah letak lintang menjadi letak memanjang dan mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala. Indikasi o Letak lintang pada kehamilan 34 minggu atau lebih o Presentasi bokong pada kehamilan 36 minggu atau lebih Kontra indikasi o Perdaraan antepartum o Hipertensi o Cacat rahim o Kehamilan ganda o Primigravida tua o Insufisiensi plasenta o Extended legs (relatif) Hati-hati jika dilakukan pada o Adanya jaringan parut pada rahim (bekas seksio, enukleasi myoma uteri) o Hipertensi, preeklampsia, eklampsia o Perdarahan antepartum o Kehamilan ganda o Dugaan DKP o Hidrosefalus o Hidramnion o Oligohidramnion Syarat o Bagian terendah janin masih dapat didorong ke atas keluar pintu atas panggul o Dinding perut ibu harus cukup tipis (ibu tidak gemuk) dan rileks, agar penolong dapat memegang bagian-bagian janin o Jani harus dapat lahir pervaginam o Selaput ketuban harus masih utuh o Pada ibu yang inpartu pembukaan serviks kurang dari 4 cm o Saat mengerjakan versi luar kehamilan (sebelum inpartu): * Pada primigravida umur kehamilan 34-36 minggu * Multigravida dapat pada umur kehamilan lebih dari 38 minggu Prosedur o Tahap rotasi  Pada waktu hendak melakukan rotasi, penolong mengubah posisi berdirinya, yaitu menghadap ke muka ibu. Satu tangan penolong memegang bagian terendah, satu tangan memegang bagian atas dan dengan gerakan bersamaan dilakukan pemutaran, sehingga janin berada dalam presentasi yang dikehendaki.  Pemutaran dilakukan ke arah: a. Yang paling rendah tahanannya (ke arah perut) atau b. Presentasi yang paling dekat  Setelah tahap rotasi selesai, penolong mendengarkan detak jantung janin, dan diobservasi selama 5-10 menit.  Bila dalam observasi tersebut terjadi gawat janin, maka janin harus segera diputar kembali ke presentasi semula. Bila pada pemutaran dijumpai tahanan, perlu dikontrol detak jantung janin. Bila terdapat tanda-tanda detak jantung tidak teratur dan meningkat janganlah pemutaran dilangsungkan. o Tahap fiksasi Bila rotasi sudah dikerjakan, dan penilaian detak jantung janin baik maka dapat dilanjutkan dengan fiksasi janin. Fiksasi dapat dikerjakan dengan memakai gurita. Ibu diminta tetap memakai gurita, setiap hari sampai saat pemeriksaan 1 minggu kemudian. Kegagalan o Ibu mengeluh nyeri

o o o

Timbul gawat janin Bagian janin tidak dapat dipegang dengan baik Ketika dilakukan rotasi terasa adanya hambatan yang berat

Komplikasi o o o o

Solusio plasenta Lilitan tali pusat Ketuban pecah Ruptura uteri

Prognosis : Persalinan letak lintang prognosisnya jelek ( baik bagi ibu maupun bayi ). Namun dengan meningkatnya frekuensi seksio sesarea pada letak lintang maka angka kematian janin menurun. Komplikasi : • Ruptura uteri • Tali pusat menumbung • Trauma akibat versi ekstraksi 10. hidrosefalus adalah pengumpulan cairan cerebrospinai di dalam ventrikel otak. Jumlah cairan berkisar 500-1500 ml. Hidrosefalus sering ditemui dalam keadaan letak sungsang. Bagaimnapun letaknya hidrosefalus menyebabkan CPD. Etiologi : belum diketahui dengan pasti, tapi besar diduga karena toxoplasmosis Diagnosis - memikirkan kemungkinan adanya hidrosefalus a. kepala masih tinggi walaupun panggul baik dan his baik b. pada perabaan, kepala tetap dapat digoyang dan sangat besar c. pada presentasi bokong, badan yang sudah lahir terdapat spina bifida atau anomali lainnya - pada presentasi kepala a. px luar : simfisis teraba massa keras dan besar, tengkorak tipis dan elastik, segmen bawah rahim teregang, DJJ sering terdengar di atas pusat b. px dalam : kepala masih tinggi, ubun-ubun dan sutura melebar, tengkorak tipis dan mudah ditekan ke dalam seperti kantong berisi air, kadang-kadang menyerupai ketuban c. rontgenologis : kepala besar dan bulat, dinding tengkorak sangat tipis dan kadang-kadang tidak tampak, atau hanya memberikan bayangan, massa sangat kecil dibandingkan dengan besarnya kepala d. USG : ukuran kepala sangat besar - pada presentasi bokong, baru bisa dilakukan setelah bayi lahir pengelolaan - awasi secara seksama---risiko ruptur uteri---terutama saat pembukaan belum legkap - presentasi kepala pengecilan kepala : dilakukan pada pembukaan 3 cm ke atas, dengan jarum punksi besar dan panjang dilakukan pada kepala janin---cairan keluar---kepala mengecil---bahaya regangan segmen bawah rahim berkurang---kepala masuk ke panggul---persalinan spontan - presentasi bokong pengecilan kepala : dilakukan setelah badan janin lahir---buat sayatan pada kulit, otot, ligamentum pada batas antara kepala dan tulang leher dengan perforatorium---kepala ditembus melalui foramen magnum---cairan keluar---kepala mengecil - setelah janin lahir lakukan eksplorasi kavum uteri - bisa dilakukan dengan seksio sesar, atas indikasi : indikasi maternal, bayi dalam keadaan letak lintang yang tidak mudah diputar, ketidakberhasilan dekompresasi/penurunan kepala, keraguan diagnosis sementara bayinya masih hidup. prognosis kematian fetal sangat tinggi (70%), jika anak dapat lahir hidup biasanya dalam beberapa tahun akan meninggal

komplikasi - ibu : rupur uteri - janin : kematian bayi

11. prolapsus funiculi adalah suatu keadaan dimana bagian kecil janin berada di samping/di bawah besar janin dan bersama-sama memasuki jalan lahir. Definisi : - ekstremitas terbuka, keadaan dimana ekstremitas terletak paling rendah dan selaput ketuban masih utuh - ekstremitas menumbung, keadaan dimana ekstremitas terletak paling rendah dan selaput ketuban sudah pecah - presentasi rangkap/majemuk, keadaan dimana satu atau lebih ekstremitas terletak di samping bagin paling rendah dan keduanya masuk panggul secara simultan kombinasi - kepala + tangan/lengan - kepala + kaki - kepala + ekstremitas superior + kaki - bokong + tangan/lengan etiologi PAP tidak tertutup dengan baik oleh bagian depan janin, karena - multiparitas - CPD - Janin kecil/mati - Hidramnion - Gemelli Pengelolaan - ketuban utuh, berbaring dengan posisi trendelenburg, dengkul-dada, dengkul-siku - ketuban sudah pecah, a. pada kepala tangan, persalinan spontan bisa terjadi, jika terjadi gangguan putaran pda paksi dalam maka bisa dilakukan ekstraksi forsep b. pada kepala lengan, dilakukan reposisi, kalau kepala sudah masuk jauh panggul reposisi tidak bisa dilakukan dan diganti dengan ekstraksi forsep, kalau gagal lakukan SC c. kepala kaki, reposisi---SC teknik reposisi - berbaring dengan posisi trendelenburg - tangan luar menahan fundus uteri - tangan dalam mendorong tangan janin ke kavum uteri sampai setinggi leher janin, tunggu hingga ada his, his ada tangan ditarik keluar, sementara itu tangan luar mendorong kepala masuk PAP

Distosia karena kelainan panggul a. kesempitan pintu atas panggul dianggap sempit bila konjugata vera kurang dari 10 cm atau diameter transversa kurang dari 12 cm. Faktor resiko : - primigravida ---kepala belum turun pada usia lebih dari 36 minggu kehamilan dan terdapat perut gantung - multipara yang mengalami kesulitan pada persalinan sebelumnya - kelainan letak pada hamil tua - kelainan bentuk badan ex cebol, skoliosis, pincang pengaruh pada kehamilan : - dapat menimbulkan kelainan presentasi - kepala tidak turun ke panggul pada bulan terakhir---tinggi fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan---bisa membuat ibu sesak nafas dan gangguan pada peredaran darah - terkadang perut menggantung ke depan

-

kemungkinan untuk terajdi retrofleksi uteri gravida inkarserata

mekanisme sexalian komplikasi Molase berat Robekan tentorium serebelli Perdarahan intrakranial

Skoliosispenyakit kaki Faktor gizi, lingkungan, Postur pendek dll

CPD

Panggul sempit

nekrosis

Kepala tertahan Pada PAP

Iskemi lokal Sirkulasi darah terganggu Pd jalan lahir

Beban ditumpuh oleh kaki yg sehat

Sakrum ditekan Ke belakang

Panggul miring

Sakrum bgn bawah mutar ke depan Panggul corong

Adaptasi kala II

Kukuatan His diteruskan langsung pada ketuban Ketuban Pecah dini Inersia uteri

Segmen bwh rahim teregang dan menipis

Lewat amnion Nyerang P. darah chorion Bakteri dalam Air ketuban

kifosis

Ruptur uteri imminens Ancaman robekan rahim

bakteriemia

Aspirasi Air ketuban

pneumonia

Servik dan segmen Bawah tidak Mendpt tekanan kepala Pembukaan lambat/tidak ada

Partus lama

Dehidrasi

diagnosis - pelvimetri - periksa keadaan dengan a. cara Muller tangan kiri memegang kepala janin---lakukan penekanan pada PAP tangan kanan dgn 2 jari melakukan Px dalam untuk nentuin berapa jauh kepala dapat amsuk, sedngkan ibu jari memeriksa dari luar hubungan antara kepala dan simfisis. Jika kepala dan pelvic seimbang artinya kepala mudah masuk ke dalam panggul---bisa lahir spontan Jika kepala tidak seimbang dengan pelvik, artinya kepala tidak dapat ditekan masuk ke dalam panggul---tidak bisa spontan b. cara Osborn empat jari tangan kiri diletakkan di atas kepala janin sambil mendorong kepala ke PAP sedangkan 4 jari tangan kanan diletakkan di atas simfisis hasil osborn + = CPD, jari tangan kiri di atas jari tangan kanan hasil Osborn - = tidak ada CPD, jari tangan kiri 1 cm di bawah jari tangan kanan hasil Osborn ± = CPD ringan, jari tangan kiri sejajar jari tangan kanan pengelolaan : - panggul sempit ringan : konjugata vera kurang 10 cm---partus percobaan - panggul sempit sedang : konjugata vera kurang dari 9 cm---SC - panggul sempit berat : konjugata vera kurang dari 8 cm---SC - panggul sempit absolut : konjugata vera kurang dari 6 cm---SC, janin mati pun lakukan SC. Lakukan pengawasan dengan seksama---partus lama---risiko dehidrasi, asidosis---atasi dengan pemberian infus IV Prognosis Janin aterm tidak dapat lahir pervaginam bila konjugata vera kurang dari 9 cm b. kesempitan pintu bawah panggul

pintu bawah panggul dianggap sempit jika jarak antar tuberiskii 8 cm atau kurang. Kalau jarak ini berkurang maka arcus pubis akan meruncing. Pada kondisi ini juga ditemukan diameter transversa + daimeter sagitalis posterior kurang dari 15 cm(normal ny 11 cm + 7,5 cm =18,5 cm). Terapi SC sangat jarang dilakukan. Persalinan dilakukan secara pervaginam yang dipermudah dengan ekstraksi forcep dengan sebelumnya dilakukan episiotomi secara luas untuk mencegah terjadinya ruptur perinei c. Kesempitan pintu tengah panggul dikatakan sempit jika jumlah diameter transversa dan sagitalis 13,5 cm atau kurang, dan diameter antar spina kurang dari 9 cm. Ukuran yang penting yang ada di panggul tengah adalah : - diameter transversa : 10. 5 cm - diameter anterioposterior : 11,5 cm - diameter sagitalis posterior : 5 cm diagnosis: diduga kesempitan : - spina iskiadika sangat menonjol - dinding samping konvergen - diameter antar iskiadika kurang dari 8,5 cm - pelvimetri menunjukkan diameter transversa sagitalis 13,5 cm atau kurang terapi lahir pervaginam---lakukan dengan cara ekstraksi vakum---jika dgn forsep maka akan memeperkecil ruang jalan lahir kalau diameter antarspina kurang dari 9 cm---SC

afwan yo men jao dari sempurna,,,asli mumet nian,,,banyak nah bahasannya...tar men ada tambahan patofis dsb langsung dikabarin ...dengan seneng hati nrima komenan or saran or men ad yang mw benerin,,,alhamdulillah nian,,,ditunggu yo...:)

Related Documents


More Documents from "Anonymous nErkwtXnuS"