PENGKAJIAN KEPERAWATAN
DATA UMUM PASIEN MASUK Cara masuk pasien
: Menggunakan kursi roda dari IRJAL (Instalasi Rawat Jalan)
Pengantar pasien
: Keluarga
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. T
Umur
: 50 tahun
Tanggal lahir
: 01 Juli 1968
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Wukirsari, Imogiri, Bantul.
Status
: Kawin
Perkawinan
: Ke-1
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
Lama bekerja
: Kurang Lebih 25 tahun
Tanggal masuk RS
: 02/01/2019 /jam 14.30
Tanggal pengkajian
: 03/01/2019 /jam 10.15
Sumber informasi
: Pasien dan keluarga
Diagnose medis
: Diabetes Mellitus
Penanggung jawab Nama
: Ny.Y
Hubungan dengan pasien
: Istri Pasien
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
II.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
A.
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan pernah menderita Penyakit DM
B.
Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
C.
Riwayat Alergi Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi misalnya seperti obat, makanan, minuman, udara
D.
Riwayat Penggunaan obat-obatan
NO.
Nama Obat
Dosis
Rute
Terakhir
Keterangan
minum
Pasien mengatakan tidak tahu obat apa yang dikonsumsi, tetapi pasien mengatakan bahwa obat yang dikonsumsi untuk mengurangi kadar gula dalam darah. E.
Riwayat Merokok
Pasien mengatakan memiliki riwayat merokok, 5-6 batang/ hari F.
Riwayat Transfusi Darah
Pasien mengatakan belum pernah tranfusi darah G.
Tindakan/terapi yang diberikan Belum ada tindakan yang dilakukan
III.
RIWAYAT PENYAKIT SAAT INI
A.
Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri pada bagian kaki yang terdapat ulkus DM Keluhan Penyerta : Pasien mengatakan kaki kiri bengkak.
B.
Alasan masuk (Riwayat Penyakit Saat ini) Pasien mengatakan pada tanggal 02/01/2019 mengeluhkan kakinya nyeri dan
mengalami pembengkakan, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta di Instalasi Rawat Jalan, kemudian disarankan untuk mondok, Pasien dipasangi infus di tangan kanan, infusan RL 20 tpm. C.
Pengkajian pola gordon
1.Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan Sebelum sakit Pasien mengatakan selalu menjaga kesehatannya, ketika merasa sakit langsung berobat ke puskesmas atau beli obat warung. Saat sakit Pasien mengatakan merasa khawatir jika penyakitnya tidak sembuh.
2.Pola Nutrisi & Metabolik Sebelum sakit A: TB : 168 cm
BB : 64 kg
IMT : BB/ (TB2) : 22.6757
BBI : (
TB – 100) -10% (TB-100) :61,2 kg B: Pasien mengatakan tidak mengetahui C: Pasien mengatakan tidak tahu D: Pasien mengatakan makan sehari 3 kali dengan lauk yang seadanya dan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Saat Sakit A: TB : 168 cm
BB : 64 kg
IMT : BB/ (TB2) : 22.6757
BBI : (
TB – 100) -10% (TB-100) :61,2 kg B: Hasil pemerikaan Laboratorium : HB : L : 9.2 g/dl , HT : L : 29.7 % C: Mukosa bibir lembab D: Pasien mengatakan selama dirumah sakit hanya menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan.
3.Pola Eliminasi Sebelum sakit Pasien mengatakan selama dirumah BAB sebanyak 1 kali sehari dan BAK sekitar 4-5 kali sehari Saat sakit Pasien selama dirawat di Rumah Sakit belum melakukan BAB dan BAK hanya 2-3 kali sehari.
4.Pola Aktivitas & Latihan Sebelum sakit Pasien dapat melakukan aktivitas secara normal dan mandiri tanpa ada gangguan fisik dan psikis Saat sakit Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas karena nyeri yang dirasakan dan sedang dirawat di Rumah Sakit.
5.Pola Istirahat & Tidur Sebelum sakit Pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak setiap harinya dengan waktu 8 jam per hari dari jam 21.00 sampai jam 05.00 dan belum pernah mengalami gangguan tidur. Saat sakit Pasien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak karena merasakan nyeri dan merasa tidak nyaman, pasien tidur hanya kurang lebih 4-5 jam dari jam 23.00 sampai jam 04.00 pagi.
6.Pola Persepsi Sensori dan Kognitif Sebelum Sakit
Penglihatan
: pasien mengatakan dapat melihat tanpa menggunakan alat
bantu
Pendengaran : pasien mengatakan dapat mendengar dengan baik tanpa menggunakan alat bantu pendengaran
Penciuman
: pasien mengatakan dapat mencium dengan baik tanpa
menggunakan alat bantu
Peraba
: pasien mengatakan fungsi indera peraba masih berfungsi
dengan baik dan masih bisa merasakan nyeri Saat Sakit
Penglihatan
: pasien mengatakan dapat melihat tanpa menggunakan alat
bantu
Pendengaran : pasien mengatakan dapat mendengar dengan baik tanpa menggunakan alat bantu pendengaran
Penciuman
: pasien mengatakan dapat mencium dengan baik tanpa
menggunakan alat bantu
Peraba
: pasien mengatakan fungsi indera peraba masih berfungsi
dengan baik dan masih bisa merasakan nyeri
7.Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri Sebelum sakit
Ideal diri
Gambaran diri : pasien mengatakan senang dengan keadaan dirinya
Identitas diri : pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki, pasien seorang
: pasien mengatakan merasa senang dengan bagian tubuhnya
petani, pasien adalah seorang suami.
Harga diri
: pasien mengatakan
merasa senang diperhatikan oleh
keluarganya
Peran
: pasien mengatakan berhubungan sangat dekat dengan
keluarga dan lingkungan sekitar. Saat Sakit
Ideal diri
Gambaran diri : pasien mengatakan tetap mensyukuri dengan keadaannya saat
: pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya
ini
Identitas diri : pasien mengatakan berjenis kelamin laki-laki, pasien seorang petani, pasien adalah seorang suami, dan sekarang seorang pasien
Harga diri
: pasien mengatakan
keluarganya, dan tim medis
merasa senang diperhatikan oleh
Peran
: pasien mengatakan berhubungan sangat dekat dengan
keluarga dan lingkungan sekitar.
8.Pola Seksualitas dan Reproduksi Sebelum Sakit pasien mengatakan sudah tidak pernah menjalani hubungan seksualitas. Saat Sakit Pasien mengatakan sudah tidak pernah menjalani hubungan seksualitas.
9.Pola Peran dan Hubungan Sebelum Sakit Pasien mengatakan perannya merupakan seorang petani dan hubungannya dengan keluarga dan lingkungan sekitar tidak ada masalah dan sering bertukar pikiran, serta dapat menjalankan perannya sebagai seorang suami Saat Sakit Pasien mengatakan perannya merupakan seorang petani dan hubungannya dengan keluarga dan lingkungan sekitar kurang karena pasien sedang dirawat di Rumah Sakit
10.Pola Manajemen dan Koping Stress Sebelum Sakit pasien mengatakan dapat mengontrol emosinya dengan baik Saat Sakit pasien mengatakan kurang bisa menahan emosinya karena nyeri yang dirasakan pasien
11.Pola Nilai dan Kepercayaan Sebelum Sakit Pasien mengatakan melakukan ibadah sholat 5 waktu setiap harinya Saat Sakit Pasien mengatakan tidak dapat melakukan ibadah sholat 5 waktu di rumah sakit tetapi tetap berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhannya
IV.PEMERIKSAAN FISIK 1.Keadaan Umum : pasien tampak sakit sedang 2.Tingkat Kesadaran : Kualitatif : Composmentis Kuantitatif : E = 4, M=6, V=5. Total =15 3.Tanda-Tanda Vital : a) Tekanan Darah
: 130 /80mmHg
b) Suhu
: 37 0C
c) RR
: 20 x/menit
d) Nadi
: 93 x/menit
e) Nyeri
: skala 4
Faktor
Kuallitas
Lokasi
Lama
Pola
Hal yang
Pencetus
nyeri
& Skala
nyeri
serangan
menyebabkan
nyeri Luka diabetes
Perih
mellitus
nyeri hilang
Kaki
Terus –
Hilang
Istirahat atau
bagian
menerus
timbul
tidur
kiri Skala :4 f) Spo2
:
-%
4.Pengkajian Head To Toe a) Kepala Inspeksi : Rambut berwarna hitam, lurus, tidak ada ketombe ,tidak ada pedikulosis kapitis. Palpasi : Simetris, tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak kekurangan cairan
b) Wajah Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi. Palpasi : Tidak ada nodul, tidak ada nyeri tekan
c) Mata Inspeksi : Sclera tidak icterus, konjungtiva anemis, pupil isokor, tidak ada black eye, tidak starbismis Palpasi : Tidak ada edema, tidak nyeri tekan
d) Telinga Inspeksi : Simetris, ada serumen,tidak ada gangguan pendengaran Palpasi : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
e) Leher Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada bekas luka Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
f) Dada Inspeksi : Perkembangan paru simetris kanan dan kiri. Palpasi : Vocal premitus teraba sama bagian kiri dan kanan maupun depan dan belakang. Perkusi : Suara paru terdengar sonor. Auskultasi : Suara nafas Vesikuler (inspirasi lebih panjang dari ekspirasi) dan tidak ada suara tambahan
g) Jantung Inspeksi : Ictus cordis terlihat di ICS 5 mid clavikula sinistra Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 mid clavikula sinistra Perkusi : Bunyi Pekak pada linea sternalis dextra, ICS 2 linea sternalis sinistra, ICS 5 mid clavikula sinistra Auskultasi : terdengar irama Reguler
h) Abdomen Auskultasi :terdengar suara bising usus 20 x/ menit Inspeksi : Datar, terdapat luka tertutup kasa, balutan bersih Palpasi : Tidak ada benjolan,terdapat nyeri tekan di kuadran kanan bawah Perkusi : Timpani
i) Genetalia Pasien menolak untuk di kaji karena malu
j) Ekstermitas Inspeksi : warna kulit sawo matang, ada luka pada kaki kiri, Terpasang infus di tangan kanan Palpasi : ada nyeri tekan pada ekstremitas bawah bagian kiri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Pemeriksaan Laboratorium Tgl
Jenis
Hasil
Pemeriksaan
Satuan
Nilai Normal
Interpretasi
04/04/
Hemoglobin
L 9.2
g/dl
13.2 – 17.3
Hema Auto
19
hematrokrit
L 29,7
%
40.0 – 54.0
Hema Auto
b.Pemeriksaan Radiologi tidak ada pemeriksaan radiologi
c.Program Terapi Tangga
Nama obat
Golongan
l/jam 03/01/2
Dosis
Rute
Pusing,mual,munt
IV
pasien 1. cefoprazon
Anti biotic
3 x 1 gr
019
08.00
Efek samping
ah
2. Novorapid
Insulin
2 x 1 gr
Gatal, ruam
SC
merah, sesak
3. ketorolac
Anti
3 x 30 gr
Mual, sakit
inflamasi
kepala,
steroid
mengantuk 1.
IV
MALLNUTRITION SCREENING TOOLS (MST) NO. 1.
PARAMETER
SCORE
Apakah pasien mengalami penurunan berat badanyang tidak drencanjan / tidak diinginkan
1
dalm 6 bulan terakhir TIDAK
0
TIDAK YAKIN (ada tanda baju menjadi
2
longgar) YA, ada penuran berat badan sebnayak :
2.
a. 1 -5 kg
1
b. 6-10 kg
2
c. 11-15kg
3
d. < 15 kg
4
e. Tidak tahu berapa penurunannya
2
Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan asupan makan
1
YA
1
TIDAK
0
TOTAL
2
Keterangan : Jika hasil total nilai lebih dari 2, maka perlukonsultasi ahli gizi.
PENGKAJIAN RESIKO JATUH MORSE FALLS SCALE (MSF)
NO. 1.
PENGKAJIAN Riwayat jatuh : apakah pasien pernah jatuh 3
SKALA TIDAK
NILAI 0
bulan terakhir ?
2.
Diagnosa sekunder : Apakah pasien memiliki lebih dari satu penyakit?
0 YA
25
TIDAK
0
0
YA 3
15
Alat bantu jalan : bed rest / di bantu perawat
0
kruk / tongkat /walker
15
berpegagan pad benda-benda disekitar (kursi,
30
0
lemari, meja ) 4.
Terapi intravena : apakah saat ini pasien
TIDAK
0
YA
20
terpasang infus
5.
Gaya berjlan /cara berpindah
20
0
Normal /bedrest immobile (tidak dapat
0
bergerak sendiri)
0
Lemah (tidak bertenaga )
10
gangguan / tidak normal (pincang / diseret) 6.
Status mental pasien menyadari kondisi dirinya
0
pasien mengalami keterbatasan daya ingat
15 JUMLAH
130
0
20
V.
ANALISA DATA
Data Fokus DS : Pasien mengatakan tidak bisa mandi sendiri dan dalam berpakaian masih dibantu keluarga Pasien mengatakan dalam beraktivitas terganggu karena ada luka kaki di sebelah kiri
DO : Tangan kiri terpasang infus Rl Indeks katz pasien pada skore D yaitu kemampuan dalam semua hal kecuali mandi dan berpakaian dan kekamar kecil dan satu fungsi tambahan. RR : 20 ×/ menit
DS : Pasien mengatakan nyeri di bagian ektermitas bawah kaki sebelah kiri
DO : RR : 20 x/menit Pasien nampak kesakitan
Problem
Etiologi
dan pasien tidak nyaman
DS :
Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena terdapat nyeri di bagian kaki sebelah kiri.
DO :
Terdapat luka yang berwarna merah
DS : Muka terlihat pucat Pasien hanya tidur 5 jam
DIAGNOSA KEPERAWATAN Tanggal /
No.
Jam
DP
03-01-2019
1
Diagnosis Keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sensasi
3
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
TTD
INTERVENSI KEPERAWATAN Tanggal / Jam 03-01-
No .
Tujuan dan KH
Intervensi
Rasional
1. Observasi atau
1. Mengetah
DP 2
2019
Setelah dilakukan asuhan
monitor
ui
keperawatan
karakteristik luka
perkemba
selama 2x24 jam masalah Kriteria hasil : 1. Kulit yang mengalami luka terlihat bersih Intervensi
2. Berikan perawatan
ngan
ulkus pada kulit
tanda
3. Ajarkan keluarga prosedur perawatan luka 4. Kolaborasikan
vital 2. Membersi hkan luka 3. Agar saat
dengan timmedis
pulang
lainnya untuk
keluarga
mendapatkan
bisa
perawatan yang
mandiri
intensif
saat perawatan luka 4. Agar luka cepat sembuh dengan perawatan intensif
3
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
1. Kaji kemampuan dalam mobilisasi 2. Ajarkan pasien
1. Agar mengetah ui tingkat
selama 2x24 jam
untuk mengerakkan
keadaan
masalah penurunan
kakinya secara
pasien
TT D
kekuatan otot Kriteria hasil : 1. Pasien dapat
perlahan 3. Edukasi keluarga
2. Agar kaki pasien
pasien untuk
tidakkaku
meningkatkan
membantu pasien
pada luka
aktifitasnya
bergerak / mobilisasi 3. Agar
Pasien dapat
4. Kolaborasi kepada
pasien
bermobilisasi
keluarga pasien
bisa
untuk memantau
bergerak
kemampuan gerak
dan tidak
pasien.
kaku 4. Agar keluarga pasien bisa membant u pasien dalam gerak
Tanggal/ Jam 03-01-
No.DP 2
2019
Implementasi 1. Memonitor tanda-tanda vital DS : pasien mengatakan bersedia di cek tanda-tanda vital DO : a) Tekanan Darah
: 130 /80mmHg
b) Suhu
: 37 0C
c) RR
: 20 x/menit
d) Nadi
: 93 x/menit
e) Nyeri
: skala 4
2. Berikan perawatan ulkus pada kulit DS : pasien mengatakan bersedia dibersihkan lukanya DO : luka tampak lebih bersih, terpasang balutan
3. Ajarkan keluarga perawatan luka DS : keluarga pasien mengatakan bersedia diajari DO : keluarga pasien tampak melihat proses pembersihan luka
3
1. Ajarkan pasien mobilisasi kiki DS : pasien mengatakan bersedia diajari DO : pasien mengerakan kakinya secara perlahan
2. Ajarkan keluarga untuk mobilisasi pada pasien DS : keluarga pasien bersedia diajari DO : keluarga pasien mengajari pasien secara perlahan
TTD