E. Tutorial Install Debian 6 Menggunakan Aplikasi Virtual Box 1.Sejarah Debian Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya [DEB]ra dan namanya sendiri [IAN] Murdoch. Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai “Slackware”). Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996. Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum. Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan “debconf”. Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Etch”. Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode “Lenny”.deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu. Seperti “Deb” istilah bagian dari Debian, itu berasal dari nama Debra, kemudian pacar dan sekarang mantan istri pendiri Debian Ian Murdock. Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lainlain. Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt / aptitude. deb paket dapat dikonversi ke paket lain dan sebaliknya menggunakan asing. Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ( “mikro deb”), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan
ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
Pengertian Debian Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia
2. Install Debian 6 dengan Virtual Box 1. Install terlebih dahulu aplikasi Virtual Boxnya
2. Buka aplikasinya, maka kita akan masuk ke menu selamat datang dari pihak aplikasi Oracle Virtual Box, disini langsung pilih next saja
3. Lalu kita akan masuk pada halaman Costum Setup, disini kita bisa memilih fitur-fitur yang akan diinstall yang telah disediakan oleh pihak Oracle Virtual Box, mulai dari dukungan terhadap USB, jaringan sampai script Phyton untuk VirtualBox API. Di bagian ini kita juga dapat menentukan lokasi folder VirtualBox akan dipasang. Biarkan seluruh pengaturan folder dan fitur aplikasi yang akan dipasang pada posisi bawaan sekarang. Klik tombol Next untuk melanjutkan
4. Di bagian ini, kita dapat menentukan apakah cara akses VirtualBox secara cepat (shortcut) akan dipasang pada bagian desktop dan Quick Launch Bar. Aktifkan Register file associations agar file dengan ekstensi terkait VirtualBox dikenal oleh sistem operasi. Klik tombol Next untuk melanjutkan
5. Selanjutnya muncul pemberitahuan, bahwa dalam proses instalasi, kartu jaringan yang ada pada komputer akan dinonaktifkan untuk sementara waktu. Klik tombol Yes untuk melanjutkan proses instalasi.
6. Maka setelah itu akan muncul tampilan bahwa Virtual box telah siap untuk dipasang, klik saja install dan tunggu sampai proses selesai.
7. halaman berikutnya yaitu tampilan yang memberitahukan bahwa Virtual box telah selesai diinstall, Klik finish, aplikasi siap dijalankan
8. Tampilan halaman kerja Virtual Box
9. Pilih New untuk membuat Virtual baru
10. Maka akan tampil lagi halaman lainnya, pada halaman ini isikan nama, tipe, dan versi dari sistem operasi yang akan dibuat menjadi Virtualnya, Halaman Create Virtual Machine, berguna untuk untuk label dan dan jenis serta versi sistem operasi guest yang akan diinstall. pada isian nama saya isikan Debian versi 6, pada bagian type piilh Linux, dan pada bagian versionnya pilih debia 32 bit.
tipe-tipe dan versi versi yang telah disediakan Virtual box antara lain: Tipe
: Microsoft Windows : Linux : Solaris : BSD
: Mac OS X : IBM/OS 2 : Other Version
: pada bagian version ini akan terisi otomatis mengikuti tipe dari sistem operasi yang kita pilih diatas, apabila sudah diisi lalu klik next
11. Pada halaman berikutnya kita akan mengatur kapasitas memori (RAM) untuk mesin virtualnya,pada saat masuk kehalaman ini biasanya pihak aplikasi sudah menyarankan kapasitas memory yang sudah cukup untuk mesin virtualnya, tapi apabila kita ingin mengubahnya maka cukup dengan menggesernya kekiri atau kekanan, apabila sudah lalu pilih next.
12. Pilih Create a virtual drive now untuk membuat Mesin virtualnya dan klik Create untuk memulai proses pembuatannya.
Dalam pengaturan harddisk virtual, tersedia 3 opsi yang dapat digunakan :
Do not add a virtual hard drive
Opsi ini digunakan untuk pengguna tingkat mahir, karena hard disk virtual akan dibuat dalam pengaturan terpisah dan setelah pembuatan mesin virtual Windows XP selesai dilakukan
Create a virtual hard drive now
opsi ini digunakan untuk membuat harddisk virtual baru bersamaan dengan pembuatan mesin virtual Windows XP
Use an existing virtual hard drive
gunakan opsi ini untuk memilih hard disk virtual yang sudah ada
13. Pilih Virtual Disk Machine, lalu klik next
3
Jenis jenis tipe virtual disk yang disediakan pihak Oracle Virtual Box
a.
VDI (Virtual Disk Image)
VDI adalah Virtual Format drive yang digunakan oleh Oracle VM VirtualBox, program virtualisasi desktop open-source, dapat dipasang sebagai harddisk pada Mac, Windows, dan platform Unix, memungkinkan pengguna untuk menjalankan program yang ditulis untuk sistem operasi yang berbeda dalam lingkungan virtual kecepatan tinggi .
b. VMDK (Virtual Machine Disk) VMDK adalah Virtual disk yang menyimpan isi dari mesin virtual hard disk VMware, dapat diakses sebagai harddisk fisik dengan software VMware, biasanya bernama "[vmname] vdmk;." Mungkin diatur pada ukuran yang tetap atau dikonfigurasi untuk tumbuh dari waktu ke waktu menggunakan Virtual Disk Manager VMware. c.
VHD (Virtual Hard Disk)
VHD merupakan file gambar Harddisk yang digunakan oleh Microsoft Windows Virtual PC, menyimpan data dalam file tunggal yang bertindak sebagai harddisk individu.VHD dapat digunakan untuk menginstal beberapa sistem operasi pada satu
komputer, program perangkat lunak uji coba, atau menjalankan aplikasi yang lebih tua.
d. HDD (Parallels Hard Disk) HDD adalah harddisk virtual yang dibuat oleh perangkat lunak Virtualisasi Parallels Desktop, menyimpan data untuk hard drive mesin virtual. HDD digunakan untuk memuat file VM ketika VM dimulai. File HDD disimpan dalam PVM file mesin virtual.
e.
QED (QEMU Enchanced Disk)
QED adalah format baru QEMU disk yang masih dalam developement sangat awal disebut QED yang merupakan singkatan dari QEMU format disk. RFC untuk format disk baru ini pertama kali diterbitkan September 2010 pada QEMU mailing list. Meskipun Anda bisa berpendapat bahwa ada format QEMU disk yang cukup, QED mencoba untuk menghindari beberapa perangkap desain QCOW2 dan dapat dianggap sebagai generasi berikutnya format QEMU disk.
f.
QCOW (QEMU Copy On Write)
QCOW adalah format file untuk file image disk yang digunakan oleh QEMU. QCOW adalah singkatan dari "QEMU Copy On Write" dan menggunakan strategi optimasi storage disk yang menunda alokasi penyimpanan sampai benar-benar dibutuhkan. File dalam format QCOW dapat berisi berbagai image disk yang umumnya terkait dengan sistem operasi tambahan tertentu. Dua versi dari format yang ada yaitu QCOW dan QCOW2.
14. disini saya memilih Dynamical Allocated, agar dapat mengatur kapastias memorinya secara manual.
Perbedaan dynamically allocated dan fixed size adalah kemampuan kapasitas memorinya. Jika dynamically kapasitas memorinya tidak dapat menyesuaikan dengan otomatis atau dengan kata lain user harus mengaturnya sendiri. Sedangkan untuk fixed size, kapasitas memorinya langsung diseting otomatis. Lalu klik next
15. Disini kita bisa mengubah ukuran kapasitas untuk harddisk virtualnya, atau langsung Klik create untuk melanjutkan tanpa mengubah ukuran disk untuk virtualnya (default)
16. seperti inilah tampilan halaman kerja virtual boxnya
17. lalu kita Klik Start untuk membuat sistem operasi dalam mesin virtualnya
18. Pilih sistem operasinya dan klik start untuk memasukannya kedalam virtual box yang tadi dibuat
Pengertian ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.
19. Maka seperti inilah Tampilan kerja sistem operasi Debian 6 yang sudah selesai dibuat tadi, kita lanjutkan dengan menginstall debiannya, klik install seperti yang ditunjukan panah dibawah ini.
a. Install : menu installan namun secara CLI (Comand Line Interface) atau berbasis text. Dimana pada tahap penginstallan hanya menggunakan perintah Enter, Spasi, Tab, dll. Tanpa adanya tampilan kursor dan tahap penginstallan lebih cepat. b. Graphical Install : menu instalan namun secara GUI ( Graphical User Interface) atau berbasis warna dan gambar layaknya windows. c. Advanced options : menu pengaturan sebelum penginstallan. d. Help : menu bantuan sebelum kita menginstall
20. Pilih bahasa, saya sarankan untuk menggunakan bahasa inggris saja agar lebih mudah memahami perintah-perintah yang ada dalam program ini nantinya, kemudian tekan enter
21. Pilih lokasi, karena lokasi Negara kita tidak tercantum, maka pilih saja Other, tekan enter
22. Pilih benua asia, karena kita tinggal di benua asia, tekan enter
23. Lalu pilih Negara Indonesia, tekan enter
24. Selanjutnya pada pilihan Configure Locales. Pilih United States, karena itulah yang umumnya digunakan, lalu tekan enter
25. Pada halaman keyboard layout, pilih (American English), karena Keyboard American English sesuai dengan susunan keyboard QWERTY, tekan enter
26. Tunggulah Proses Retrieving atau proses memuat komponen tambahan hingga selesai
27. Isikan nama untuk server yang akan kalian buat, fungsi name server adalah untuk mencari hostname dan jaringan
hostname yaitu nama yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem kita ke jaringan, 28. Lalu kita masuk ke tahap konfigurasi network, Isikan nama hostnamenya, disini Hostnamenya saya isikan “radar66”, klik continue
29. Isikan domain namenya, lalu klik Continue Bagian yang membentuk IP address pada Internet. Domain name terdiri dari dua bagian atau lebih yang terpisah oleh tanda titik.
30. Selanjutnya masukan root password, gunanya password root adalah jika ingin menerapkan sesuati pengaturan maka harus masuk user Root atau Super User karena User Root adalah user utama pada sistem operasi Debian, dan Administrasi Sistem. Jika selesai memasukkan Password Root maka pilih Continue lalu tekan Enter. lalu klik Continue
31. Lalu masukan lagi root passwordnya agar passwordnya dapat diterapkan, klik Continue
32. Masukan full name usernya, disini saya isikan nama lengkap saya, klik Continue
33. Masukan nama panggilan untuk user tadi, saya menggunakan nama panggilan yuda66, 2 angka diakhir tersebut adalah 2 nomor akhir di NIS saya sendiri, klik Continue
34. Masukkan password untuk user tadi, klik Continue
35. Masukan lagi password tadi untuk dapat menerapkannya, Klik Continue
36. Lalu pilih nama kota untuk mengatur zona waktunya disini saya memilih Jakarta, klik enter
37. Sekarang kita masuk ke pembagian partisi hardisk untuk Debian. Pilih Manual untuk mengatur partisinya secara manual, klik enter Partisi adalah pengaturan data pada harddisk. Atau bisa juga proses pembagian ruang-ruang kosong pada harddisk untuk memberikan File System pada ruang kosong yang terdapat pada harddisk, kemudian ruang kosong pada
harddisk yang telah diberi File System tersebut, digunakan untuk menyimpan berbagai macam data dan sistem operasi.
Ada 4 macam cara mempartisi hardisk Debian Guide – use entire disk artinya mempartisi dilakukan secara otomatis dengan menghapus semua data yang ada di hardisk dan menggunakan semua kapasitas hardisk yang ada untuk partisi linux Debian. Guide – use entire disk and set up LVM artinya mempartisi dilakukan secara otomatis dengan menghapus semua partisi hardisk dan digunakan untuk Linux Debian dan di atur LVM Guide – use entire disk and set up encrypted LVM, yaitu menghapus semua partisi di hardisk dan menggunakannnya untuk linux debian dan sudah di set atau diatur ebcrypted LVM Manual, yaitu membagi partisi secara manual 38. Lalu kita akan masuk ke halaman partisi disk, disini kita pilih SCSI 1 atau partisi kosong yang akan kita gunakan untuk membuat pembagian partisi Debiannya.
SCSI merupakan set standar untuk menghubungkan secara fisik dan mentransfer Data antara Komputer dan periferal. SCSI mendefinisikan perintah, protokol (komputer) dan antarmuka listrik dengan optika. SCSI ini paling sering digunakan untuk cakram keras, tetapi dapat menghubungkan perangkat lain, termasuk pemindai dan drive CD.
39. Pilih yes untuk membuat partisi baru, klik enter
40. Lalu pililh free space atau ruang kosongnya untuk membuat partisi lagi, tekan enter
41. Pilih create a new partition untuk membuat partisi barunya, klik enter
42. Atur kapasitas partisinya, disini saya atur 5 GB untuk Root
43. Lalu pilih tipe partisinya, pilih tipe primary, maksud primary ialah partisi utama hardisk yang memuat sejumlah file data, booting, sistem operasi, atau dengan kata lain yaitu tempat penyimpanan data sistem operasi.
Sedangkan logical ialah partisi sampingan yang terdapat pada partisi extended, partisi logical ini mampu menampung berbagai macam file data seperti contohnya partisi D
44. Pilih beginning, maksudnya ialah penempatan partisi yang akan dibuat bertempat diawal atau diakhir
45.Lalu pilih mount point, maksud mount point adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan di-mount dapat berupa cd-rom, disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas yang akan di-mount akan diberikan sebuah mount point, atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem Anda, yang sedang diakses.
46. Pilih the root file system. Dengan kata lain partisi yang baru dibuat tadi berfungsi sebagai sistem root. Root : Struktur direktori di linux secara umum diawali dengan root file system “/” dan juga merupakan akar dari seluruh direktori global, atau dengan kata lain merupakan partisi pokok.
47. Lalu pilih Done Setting up the partition karena telah selesai membuat partisi pertama sebagai sistem root
Jenis-jenis partisi yang ada didalam linux
Partisi root Partisi root di linux digunakan untuk menginstall sistem linux, hampir sama dengan sistem windows yang biasa ditaruh di drive C
SWAP SWAP yaitu berupa tambahan memori ketika RAM tidak mencukupi pada saat sistem menjalankan suatu program.
BOOT Partisi ini digiunakan untuk menyimpan file boot loader
USR Merupakan partisi penyimpanan binary dari linux yang diinstall
HOME Semua direktori /home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang di spesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan
konfigurasi-konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling “dekat” dengan user, dimana seluruh data yang Anda miliki bisa disimpan dalam direktori ini, mulai dari mp3, filem sampai dengan dokumen. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file-file di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa
CHROOT Berfungsi untuk menyimpan komponen dari chroot , biasanya dibuat pada linux yang akan digunakan sebagai DNS server
Cache Berupa tempata penyimpanan cache dari proxy server
Var Berfungsi untuk menyimpan log file system
Tmp Partisi ini digunakan untuk menyimpan file temporary
48. Selanjutnya kita akan membuat partisi lagi dari sisa partisi yang masih kosong tadi
49. Pilih create a new partition lagi untuk membuat partisi baru, klik enter
50. Lalu atur lagi kapasitasnya menjadi 2 GB untuk SWAP
50. Lalu pilih tipenya menjadi primary, maksud primary ialah partisi utama hardisk yang memuat sejumlah file data, booting, sistem operasi, atau dengan kata lain yaitu tempat penyimpanan data sistem operasi.
51. Pilih beginning, yaitu penempatan partisi yang akan dibuat bertempat diawal atau diakhir
51. Pilih use as untuk mengatur partisi baru ini digunakan sebagai apa,seperti root, swap, dll.
52. Pilih SWAP AREA lalu enter. Beberapa tipe file sistem :
FAT 16 adalah sebuah tipe file system yang dikenalkan kepada public pada jaman MSDOS. FAT 16 menggunakan cluster address 16 bit, hal ini yang mampu memberikan kemungkinan besar dari sebuah partisi mencapai ukuran hingga 2 GigaByte. Fat 16 menggunakan metode 8.3 (8.3 maksudnya adalah 8 nama file dan tiga extention) untuk melakukan suatu penamaan dari suatu file.
FAT 32 adalah sebuah tipe file sistem pengembangan dari file sistem FAT 16, diperkenalkan ke masyarakat luas ketika era windows 98. FAT32 menggunakan cluster address 32 bit yang memungkinkan untuk membuat partisi hingga 124 GigaByte, akan tetapi bila kita melakukan format langsung dari windows, maka hanya terbatas hingga 32 GigaByte. Besar maximal file adalah 4 GigaByte (belum tentu cukup untuk kita menyimpan image dalam sebuah DVD).
NTFS adalah file system yang digunakan pada windows berbasis NT (NT, 2000, XP, 2003, Vista). Pada file system ini besar partisi max 256 Terra Byte sedangkan besar datanya 16 Terra Byte. NTFS support terhadap metadata, yaitu database yang berisi informasi suatu file.
Ext2 (2rd Extented) adalah file system yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file system yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file system, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2 mendefinisikan topologi file system dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file system terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan
dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.
Ext 3 (3rd Extended) adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan. Setelah kegagalan sumber daya (unclean shutdown) atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses. Jurnal yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem setelah terjadi (unclean shutdown) tidak tergantung dari ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
Ext 4 (4rd Extended) dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih. Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit. Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.
Swap adalah File System yang tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan data, tetapi sebagai virtual memory, yaitu sebagai pembantu kinerja dari si memory. Virtual memory ini juga digunakan pada windows dengan nama page file, tetapi kalau swap ditaruh pada partisi yang berbeda dengan system
dan diberi tempat tersendiri, pada page file dia berada pada partisi yang sama dengan system atau data.
XFS adalah Filesystem journal yang awalnya dikembangkan oleh Silicon Graphics untuk OS IRIX dan digunakan ke GNU / Linux. XFS menawarkan throughput yang sangat cepat pada file besar dan filesystem yang besar. Sangat cepat di format dan mounting. Umumnya pada saat dengan beberapa file kexil agak lambat, dibandingkan dengan filesystem lain. XFS adalah sangat menawarkan kemampuan defragmentasi online.
JFS adalah IBM Journal FileSystem- Merupakan filesystem pertama yang menawarkan journaling. JFS sudah bertahun-tahun digunakan dalam IBM AIX ® OS sebelum digunakan ke GNU / Linux. JFS saat ini menggunakan sumber daya CPU paling sedikit dibandingkan filesystem GNU / Linux yang lain. Sangat cepat di format, mounting dan fsck, dan memiliki kinerja sangat baik, terutama berkaitan dengan deadline I / O scheduler. (Lihat JFS.) Tidak didukung seluas ext atau ReiserFS, tapi sangat matang dan stabil.
53. Lalu pilih Done Setting up the partition, maka partisi kedua telah selasai dibuat dan berfungsi sebagai SWAP
54. Selanjutnya buat lagi satu partisi terakhir . pilih free space atau sisa dari memori yang masiih belum terpakai tadi
55. Pilih create a new partition lagi untuk membuat partisi baru
56. Atur kapasitas yang ketiga, karena ini merupakan partisi terakhir maka atur saja semuanya (sisa dari pembagian partisi sebelumnya)
57. Lalu pilih tipe partisinya menjadi primary, maksud primary ialah partisi utama hardisk yang memuat sejumlah file data, booting, sistem operasi, atau dengan kata lain yaitu tempat penyimpanan data sistem operasi.
52. Lalu pilih beginning, yaitu penempatan partisi yang akan dibuat bertempat diawal atau diakhir
58. Untuk partisi terakhir langsung saja pilih Done setting up the partition, karena otomatis langsung diatur menjadi partisi home
59. Semua hardsik sudah di partisi tekan Finish partitioning and write change to disk untuk mengakhiri pembuatan partisinya
60. Pilih yes untuk memformat dan mengisi hardisk dengan file instalasi debian
61. Setelah itu masuk proses penginstallan base sistem, disini komputer akan menginstall sistem dasar debian
62. Lalu masuk pilihan mau menscanning CD atau DVD, pilih saja No, karena penginstallan tadi tidak menggunakan kaset melainkan memakai file isonya.
63. Selanjutnya kita ditawarkan mau memakai network mirror dari debian atau tidak, kita pilih saja NO Network mirror adalah sebuah situs yang berisi paket tools debian
64. Pada menu configuring popularity contes pilih YES,pada halaman ini Menanyakan kebersediaan untuk mengirim data survey program apa saja yang kita install pada debian untuk dikirim ke bagian pengembang debian
65. Maka sekarang kita akan masuk ke menu select system, disini kita bisa memilih paket apa saja yang mau diinsttall, untuk memilihnya tekan space.
Graphical Dekstop Environment merupakan paket aplikasi yang berfungsi sebagai layanan atau aplikasi dekstop pada system debian.
Web Server Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML
Print Server Print server adalah alat yang dapat digunakan untuk mengakses printer, atau gadget lain (scanner, external hard drive, flash drive, memory card reader, USB webcam, dan USB speaker) dari komputer mana saja tanpa harus ada komputer yang bertindak sebagai server.
DNS Server
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP addressnya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
File Server Digunakan jika ingin menshare file dari debian ke windows
Mail Server aplikasi yang menerima e-mail masuk dari pengguna lokal dan untuk pengiriman e-mail keluar.
SQL Database Structure Query Language (SQL) merupakan bahasa standar yang ditetapkan oleh Americ National Standars Institute (ANSI) untuk mengakses dan memanipulasi data pada Database Relational.
SSh Server SSH merupakan singkatan dari Secure Shell yang merupakan suatu aplikasi pengganti remote login
Laptop merupakan aplikasi untuk beberapa aplikasi pendukung laptop seperti fungsi tombol, fn, touch pad dan semua aplikasi yang digunakan dalam laptop.
Standart System Utilities merupakan paket aplikasi untuk sistem dasar dan interface dasar linux. ssu ini adalah sebuah paket aplikasi yang out putnya adalah system berbasis teks.
66. Pada tahap penginsttallan paket, biasanya memakan waktu cukup lama
Untuk selanjutnya masuk ke proses penamaan Workroup/domain name. Workgroup merupakan jaringan antar komputer (peer to peer) biasanya workgroup ini digunakan untuk jaringan kecil (LAN). Jaringan memungkinkan setiap user komputer untuk saling mengakses file, printer, atau koneksi internet. User bebas mendaftar pada workgroup ini asalkan mereka masih dalam satu jaringan IP. Sistem admin atau konfigurasi dipegang oleh masing – masing user. Jadi, user tidak bebas untuk saling mengakses komputer masing – masing. Karakteristik dan akses workgroup: -Tidak ada sistem admin. Tidak ada saling kontrol PC, semua pengaturan dipegang oleh masing – masing user. -Cara gabung workgroup hanya tergantung IP address workgroup tersebut. Jika, jumlah IPnya mencukupi, Anda bisa bergabung langsung, dengan menggunakan IP address dengan kelas dan subenet mask yang sama. -Hanya digunakan untuk jaringan kecil (LAN) -Tidak ada password dalam workgroup lalu klik Continue
67. Setelah penamaan tadi maka kita akan dialihkan kembali ke proses penginstallan
68. Selanjutnya akan masuk ketahap grup boot loader. Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader
digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi. Pilih YES
69. Proses tahap pengintallan grup boot loader
70. Setelah installasi selesai maka virtual box otomatis akan memproses sistem operasinya. Setelah terbuka masukan password
71. Dan inilah tampilan halaman kerja Debiannya
B. Instalasi dan Konfigurasi DHCP 1. Pengertian DHCP DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut. Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
2. Konfigurasi DHCP 1. Buka virtualnya, sebelum menjalankan Os Debiannya, pertama kita atur terlebih dahulu settingan di virtual boxnya. Klik file > preference
2. Klik network
3. Klik host only, dan klik double pada Virtual Box Host Only Ethernet Network
4. Atur ip addres dan subnetnya
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
NETMASK Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0. Pada dunia jaringan, subnetmask tersebut dikelompokkan yang disebut class dikenal tiga classyaitu: a. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0 b. Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0 c. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0.
Ubah menjadi seperti dibawah ini
5. Lalu klik pada bagian dhcp server untuk mengedit dhcpnya
Lalu ubah menjadi
Server address = alamat suatu sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu untuk client dalam suatu jaringan komputer.
Server mask = alamat server
Ukuran batas atas = yaitu batasan tertinggi jarak jangkauan suatu jaringan komputer
Ukuran batas bawah = yaitu batasan terendah jarak jangkauan suatu jaringan komputer.
6. Sekarang kita atur lagi pengaturan koneksinya dengan mengklik Machine > setting
7. Pilih Network untuk mengatur pengaturan jaringannya
8. Ubah jaringannya dengan mengklik attched to. Ubah dari NAT menjadi Host Only Network
NAT = Network Address Translation (NAT) menterjemahkan sejumlah IP address tidak terdaftar menjadi sejumlah IP address yang terdaftar sehingga setiap client dipetakkan kepada IP address terdaftar yang dengan jumlah yang sama.
9. Lalu kita buka debiannya
10. kita atur ipnya, klik application > system tools > network
11. Klik ubah loopback menjadi eth0
12. Klik configure untuk mengatur jaringannya
13. Klik add untuk membuat jaringan barunya
14. lalu klik pada halaman ipv4
15. ubah methodnya menjadi manual
16. lalu klik add
Address = IP Debian Server
Netmask = pengelompokan pengalamatan
Gateway = Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda.
17. atur address dan netmasknya, dan klik apply untuk menyimpannya
18. maka koneksi jaringan yang baru kita buat tadi akan muncul
19. lalu kita konek kejaringan yang baru kita buat tadi
20. Selanjutnya klik application > accessories > root terminal
21. Kita cek ip kita apakah sudah terpasang, dengan memasukan perintah ifconfig
Ip kita telah disetting
22. lalu kita mulai mengginstall dhcpnya, dengan memasukan perintah apt-get install dhcp3-server klik enter
perintah apt-get install fungsinya untuk menginstall paket aplikasi 23. Lalu kita edit dhcpnya dengan mengetikkan nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
24. Cari pada halaman # a slightly, dan hapus tanda pagarnya
25. Dan ubah menjadi seperti ini, dan jangan lupa untuk menghapus tanda pagarnya
26. Selanjutnya kita simpan pengaturan dhcp yang telah kita edit dengan mengklik (CTRL + X > Y > ENTER )
Subnet = Broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah data itu sampai atau tidak. Salah satunnya, contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana statsiun siaran melakuakan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupu radio yang memonitoring siaran tersebut.
Range = Range Network secara bahasa artinya adalah Jarak Jangkauan Jaringan. Jadi maksudnya range network adalah jarak jangkauan suatu jaringan komputer, Adapun pengertian lain yaitu Range Network adalah ruang lingkup dari sebuah network yang terdiri atas tiga komponen, yaitu Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address. Network Address dan Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.
DNS = Domain Name System (DNS) adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di rangkaian yang menggunakan TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP address.
Domain Name = Domain name adalah, Bagian yang membentuk IP address pada Internet. Domain name terdiri dari dua bagian atau lebih yang terpisah oleh tanda titik.
27. Lalu atur Dhcp default dengan mengklik nano /etc/default/isc-dhcp-server
28. Tambahkan (eth0) pada interfaces
Tambahkan menjadi seperti ini
29. Lalu simpan (CTRL + X > Y >ENTER)
30. Setelah itu kita restart dhcpnya dengan memasukan perintah /etc/init.d/isc-dhcpserver restart
31. Tunggu hingga proses selesai
32. Lalu minimize halaman virtual boxnya, kemudian buka Open Network And Sharing Center
33. Klik pada virtual box host-only
34. Klik properties
35. Klik tcp/ipv4, klik properties
Perbedaan IPv4 dengan IPv6:
Kelas Pengalamatan
Di dalam IPv4 dikenal dengan kelas pengalamatan, yang terdiri dari 5 kelas yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan kelas E. Biasanya yang dipakai oleh umum ada di kelas A, B, dan C, sedangkan Kelas D untuk multicast dan Kelas E untuk penelitian. Namun kadang ada yang menyebut Kelas D dan E itu di satukan.
Sedang di dalam IPv6, tidak dikenal penamaan kelas-kelas tersebut. Tetapi di dalam IPv6 dikenal jenis pengalamatan, yaitu Pengalamatan Unicast, Pengalamatan Multicast, dan pengalamatan Anycast. Alamat Unicast dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu Alamat Link Local, Alamat Site Local, dan Alamat Global.
Routing
Di IPv4, memiliki jalur yang lebih lambat dalam melakukan routing, hal ini dikarenakan adanya pemeriksaan header MTU di setiap routing dan switching. Sedangkan di IPv6, proses routing menjadi lebih sederhana. Dengan begini proses routing di IPv6 menjadi lebih sederhana dan cepat.
Mobile IP
Dukungan IPv4 terhadap mobile, sangat kurang. Karena IPv4 tidak diperuntukkan untuk sebuah mobile. Karena itu sering terjadi roaming. Sedangkan pada IPv6 mendukung sistem mobile di dalam desain IP. Jadi tidak salah IPv6 disebut juga sebagai Mobile IP.
Keamanan
Untuk menjaga keamanan IPv4 mengggunakan IPsec, sebagai fitur keamanannya. Tetapi sayangnya fitur ini hanya sebagai fitur tambahan. Sedangkan di IPv6, IPsec secara default telah digunakan. Jadi setiap proses akan melewati IPsec terlebih dahulu.
36. Lalu ubah menjadi obtain auto pada ip dan dns
37. Setelah diatur lalu kita klik close
38. Klik detail
39. Lalu seperti ini lah tampilannya
C. INSTALL DAN KONFIGURASI DNS SERVER
1. Pengertian DNS DNS (Domain Name System) Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
2. Konfigurasi DNS 1. Install paket bind9 dengan memasukan perintah apt-get install bind9
2. Lalu masuk ke direktori bind dengan mengetikkan perintah “ cd /etc/bind ”
3. Ketikkan “ ls “ untuk memeriksa isi direktorinya
4. Lalu kita copy db. local ke db.yuda dengan perintah cp db.local db.yuda
5. Copy juga db.255 ke db.192
6. Kita cek direktorinya dengan perintah “ ls “
7. Sekarang kita edit file named.conf.local dengan memasukan perintah nano named.conf.local
8. Tampilan default
9. Kemudian tambahkan script seperti berikut, dan simpan file yang baru di edit
10. Sekarang kita edit file db.yuda dengan perintah nano db.yuda
11. Tampilan default
12. Lalu tambahkan script seperti berikut, dan simpan pengaturan yang baru kita buat
13. Kita edit juga file db.192 , dengan memasukan perintah nano db.192
14. Tampilan default
15. Tambahkan juga script berikut kemudian simpan
16. Lalu masukan perintah nano /etc/resolv.conf
17. Tampilan default
18. Hapus scriptnya lalu tambahkan script “ nameserver 192.168.0.66 “ , ip yg dimasukan tersebut adalah ip debiannya, lalu simpan konfigurasinya
19. Sekarang restart DNSny dengan memasukan perintah “ /etc/init.d/bind9 restart “
20. Setelah itu kita cek apakah konfigurasi DNS sudah berhasil, dengan memasukan perintah “ dig yuda.net ” , apabila tulisannya NOERROR dan pada bagian SERVER bertuliskan IP debian kita berarti konfigurasi berhasil
21. Sekarang kita tes apakah DNS kita berjalan dengan memasukan perintah “ nslookup yuda.net “ apabila servernya sudah berisi ip debian kita berarti DNS sukses di konfigurasi
D. INSTALL DAN KONFIGURASI FTP SERVER
1. Pengertian FTP Server FTP (File Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP. Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
2. Konfigurasi FTP Server
1. Kita install dulu paket FTP SERVERNYA dengan memasukan perintah apt-get install proftpd
2. Lalu kita pilih STANDALONE kemudian klik enter
3. Kita tunggu prosesnya sampai selesai
4. Selanjutnya kta edit isi file paket proftpdnya dengan memasukan perintah nano /etc/proftpd/proftpd.conf
5. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini , ubah yang didalam tanda kolom tersebut dengan nama web server kita
Setelah diganti
6. Simpan pengaturan kita tadi dengan mengklik CTRL + X > Y > ENTER
7. Kemudian kita restart konfigurasi fle proftpdnya dengan mengetikkan /etc/init.d.proftpd restart
8. Kita tunggu prosesnya hingga selesai
9. Lalu kita cek apakah ftp server kita sudah berjalan, dengan mengetikkan perintah links ftp.yuda.net
10. Maka hasilnya akan seperti dibawah ini
11. Lalu kita uji pada web browser dengan memasukan alamat ftp.radarbanjarmasin – yuda.co.id
12. Maka akan tampil halamannya, pada halaman ini kita akan dimintai user dan pass. Kita masukan user dan pass kemudian log in
13. Maka akan muncul tampilan halaman file/folder yang akan diakses pada FTP server
E. INSTALL DAN KONFIGURASI WEB SERVER
1. Pengertian Web Server Server atau Web server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal dan biasanya kita kenal dengan nama web browser (Mozilla Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.
2. Konfigurasi Web Server
1. Terlebih dahulu kita install apache (sebagai web server) dan links (sebagai web browser)Dengan mengetikkan Apt-get install apache2 links
2. Jika ada pertanyaan Do you want to continue [Y/n], tekan tombol y dan klik enter
3. Tunggu prosesnya sampai selesai
4. Setelah proses installasi selesai maka web server kita sudah berjalan. Hanya saj tampilannya masih standar, untuk membuka browsernya ketikkan links yuda.net
5. Pada tampilan welcome pilih Ok atau langsung klik enter
6. Jika tampilan seperti gambar dibawah ini berarti web server kita sudah berfungsi dengan baik, untuk keluar tekan q lalu pilih yes
7. Jika kita ingin mengubah default webpage utama server kita, masukan perintah nano var/www/index.html
8. Lalu ubah scriptnya sesuai keinganan kita
Disini saya ubah menjadi seperti gambar dibawah.
9. apabila sudah di edit bisa kita save dengan mengklik CTRL + X > Y > ENTER
10. Selanjutnya kita restart konfigurasi web server tadi dengan memasukan perintah /etc/init.d/apache2 restart
11. Kemudian kita akses web servernya pada root terminal dengan memasukan perintah links yuda.net
Seperti inilah tampilannya
12. Lalu kita lihat web server kita dengan membuka aplikasi web browser apa saja lalu mengetikkan perintah yuda.net
13. Konfigurasi kita telah selesai dan berfungsi