Dkv Dalam Periklanan -cika.docx

  • Uploaded by: Aulia Chika
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dkv Dalam Periklanan -cika.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,966
  • Pages: 8
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERIKLANAN

Aulia Cika Hindarti Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri Makassar [email protected]

PENGENALAN ARTIKEL 

Judul Artikel

: Desain Komunikasi Visual sebagai Strategi Perancangan

Promosi Kedai Kopi Espresso Bar di Surakarta    

Penulis Publikasi Penelaah Tanggal Telaah

: Paramitha Kurnia Dewi : 2011 : Aulia Cika Hindarti pada Mata Kuliah “Metodologi Desain”. : 8 Februari 2019

ABSTRAKSI Desain komunikasi visual adalah desain yang menginformasikan informasi dan pesan yang ingin ditampilkan secara visual. Desain komunikasi visual sudah menjadi bagian dari industri komunikasi, dunia periklanan. Agar bisa mempengaruhi suatu kelompok pengamat atau khalayak, desain dalam iklan harus memperhatikan tujuan periklanan yaitu harus komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh sasaran. Sehingga target group atau sasaran memberikan respon positif pada pesan visual tersebut.

PENDAHULUAN Desain merupakan sebuah kata yang tidak asing bagi masyarakat. Kata desain dipergunakan secara meluas dalam segala bidang, menggeser kata rancang/rancangan/merancang yang sebelumnya adalah arti Bahasa Indonesia dari kata Design (bahasa inggris) (Sachari & Sunarya, 2000). Sedangkan kalangan Insinyur menggunakan istilah rancang bangun. Namun dikalangan keilmuan senirupa, istilah ‘desain’ tetap dipergunakan secara konsisten dan formal, yaitu merancang, menciptakan bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai estetik

dari wujud termaksud. Istilah desain merajuk pada berbagai makna, setiap sudut pandang masyarakat memiliki pemahaman yang berbeda-beda. Pemahaman yang beragam menjadikan kata desain memiliki makna yang luas. Istilah tersebut pada kenyataannya bukan hanya sekedar rancangan/ide yang ada dalam pikiran atau angan-angan, bukan sekedar gambar atau konsep abstrak, melainkan bisa diwujudkan menjadi sebuah hasil produk yang sesungguhnya. Pada masyarakat awam memahami bahwa istilah ‘desain’ dalam konteks yang lebih sempit yaitu dalam bidang fashion atau mode pakaian. Orang barat menyetujui sebuah kalimat berbunyi “Setiap orang adalah desainer.” Contohnya ketika seseorang berpakaian sehari-hari, ia menentukan sendiri pakaian yang akan ia pakai, memilih warna dan gaya model pakaian yang cocok dipadupadankan, aktivitas tersebut juga bisa disebut dalam kategori mendesain. Tentunya dilihat dari makna desain yang memiliki arti luas, hal itu ada benarnya. Menurut Suyanto, desain komunikasi visual bisa diartikan sebagai sebuah seni serta komunikasi yang digunakan kebutuhan bisnis dan industri. Desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual (Cenadi, 1999). Keterampilan ini bisa termasuk periklanan dan penjualan produk, menciptakan citra dan identitas visual sebuah perusahaan dan produk. DKV dan pemasaran/promo iklan adalah kesatuan yang integral, yang melengkapi satu sama lain. Maka dari itu sudah seharusnya dalam mendesain kita memahami tujuan pemasaran atau periklanan agar keselarasan tersebut dapat menghasilkan suatu karya yang dapat diterima oleh khalayak dan kosumen. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan pengusaha untung mengerahkan komunikasi persuasi pada pembeli sasaran dan masyarakat (Khusnaeni, Yulianto, & Sunarti, 2017). Periklanan adalah sebuah alat yang membuka jalur komunikasi antara pengusaha dengan pembeli.

PEMBAHASAN Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi antara produsen dengan khalayak atau konsumen dengan memanfaatkan media massa agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh konsumen. Dalam pemasaran, sebuah iklan pada hakikatnya adalah sebuah interaksi antara produsen dengan kosumen tentang sebuah produk (Limandoko, 2000). Iklan memuat dan menyediakan informasi melalui tulisan, foto, video, gambar, suara dan lainnya yang dikemas begitu rupa agar mendapat perhatian dan respon dari konsumen. Menurut

(Kasali, 1992) iklan didefinisikan sebagai "pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat sesuatu media". Persaingan bisnis membuat banyaknya iklan muncul diberbagai media, mulai dari media cetak sampai media televisi, persaingan iklan yang ketat menuntut desainer, creator iklan, media dan pelaku usaha untuk menciptakan berbagai inovasi agar berhadapan dengan para pesaing. Peranan desainer khususnya dibidang komunikasi visual cukup penting untuk membentuk perilaku konsumtif masyarakat, karena bentuk karyanya memiliki nilai-nilai estetik yang mempengaruhi konsumen, bukan hanya melalui bahasa verbal melainkan juga bahasa visual. Itu juga yang membuat konsumen merasakan daya tarik emosional atau keinginan, daya tarik dan psikologi konsumen dalam pembelian suatu produk. Desainer komunikasi visual mengunakan kata(huruf), gambar, serta elemen-elemen grafis untuk berkomunikasi (Dewi, 2011). Melalui desainer, sebuah karya menjembatani hasil pemikiran yang diinginkan oleh klien/pengusaha dengan sebuah pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer memberikan informasi, membujuk, memberikan, menjual dalam bentuk iklan informatif, iklan persuasif, dan iklan pengingat. Fungsi desainer dalam Advertising dapat terlihat jelas. Dilihat dari maraknya iklan yang beredar, tak hanya media elektronik maupun media non elektronik kini konsumen bisa menemukan iklan dimana saja dan kapan saja. Desainer berupaya untuk menyampaikan pesan lewat karyanya berdasarkan kebutuhan kliennya. Dengan karyanya desainer grafis bekerja membuat pesan yang jelas dengan berkonsentrasi pada estetika bergantung pada kaidah estetika, sebagai berikut: a. Sederhana b. Sesuai dengan proporsi yang dibutuhkan dan digunakan c. Terencana menurut kegunaannya Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai sebuah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan (Dewi, 2011). Dalam sebuah iklan, perlu memperhatikan layout atau dalam artian bahasa yaitu tata letak. Peranan layout kaitannya sangat penting karena didalamnya terdapat struktur atau kerangka penting yang harus ada dalam iklan tersebut. Elemen yang pertama yaitu: Judul.

Judul merupakan bagian terpenting dari sebuah iklan, yang berfungsi sebagai penarik perhatian khalayak. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang. Biasanya ditulis dengan huruf yang berukuran besar, dan hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat, persuasif, artistik dan dimengerti oleh khalayak. Ilustrasi merupakan sebuah gambar yang dipergunakan sebagai pesan atau tujuan informasi yang ingin disampaikan oleh produsen kepada konsumen dengan tampilan visual. Ilustrasi juga bisa untuk menarik perhatian khalayak dengan berupa gambar produk, gambar model yang mendukung produk tersebut, atau dapat juga mengisi ruang kosong. Keterangan gambar merupakan tulisan yang biasanya ditempatkan setelah ilustrasi, ditulis dengan huruf kecil yang berfungsi untuk menjelaskan maksud dari gambar. Naskah (teks) bertujuan untuk mempersuasi khalayak dengan memberikan informasi kelebihan dan kegunaan produk secara rinci. Menuliskan kelebihan produk bertujuan agar menarik perhatian khalayak sehingga tertarik dengan produk yang diiklankan. Logo mempunyai fungsi yang cukup penting dalam iklan yaitu sebagai penanda bagi perusahaan produk tersebut. Logo sebagai simbol perusahaan, jika logo perusahaan sudah dikenal oleh masyarakat, maka lebih mudah bagi konsumen untuk membeli produk tanpa penawaran atau pemikiran yang panjang. Dalam proses desain terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik atau tidaknya sebuah hasil karya yang akan dibuat, antara lain: a. Proporsi Proporsi merupakan bagian atau ukuran yang mana mewakili dan didalamnya sudah terdapat unsur-unsur garis, bentuk, warna dan sebagainya. Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian-bagian suatu benda. Ketepatan proporsi menjadikan suatu karya akan terlihat indah. (Said, 2006) b. Keseimbangan Keseimbangan pada sebuah karya desain adalah karya yang komposisi unsurunsurnya seimbang penempatan/tata-letaknya, atau dapat dikatakan tidak berat sebelah penempatannya dalam suatu bidang (Said, 2006). Dalam iklan keseimbangan diperlukan agar iklan dapat diliat menarik oleh khalayak. c. Kontras

Kontras berarti perbedaan, perlawanan, atau pertentangan. Kekontrasan dibutuhkan agar membedakan sesuatu atau pesan yang ingin disampaikan dengan unsur atau obyek yang lebih menonjol dari yang lainnya. Kekontrasan diperlukan ketika khalayak atau konsumen melihat akan langsung tertuju dengan ubyek penting yang ingin disampaikan. d. Kesatuan Prinsip terpenting dalam membuat sebuah karya seni atau desain adalah kesatuan. Penyusunan unsur-unsur menjadi kesatuan yang utuh agar memenuhi prinsip keselarasan dan keseimbangan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kesan tersebut diperoleh dengan pengelompokkan unsur-unsur yang memiliki hubungan. (Dewi, 2011) e. Keselarasan Keselarasan atau harmonis dibentuk dengan adanya layout yang memiliki unsur-unsur atau obyek yang menjadi satu kesatuan komposisi, wujud dan keadaan yang serasi. Desain dapat dilakukan secara efektif dengan merumuskan permasalahan yang dimiliki produsen. Masalah tersebut dapat kita temui dari analisis pasar, diskusi pelanggan, analisis data penjualan, danlainlain. Berdasarkan buku pedoman pendidikan senirupa dan desain Institut Teknologi Bandung, bahwa “desain adalah pemecahan masalah dalam konteks teknologi dan estetik.” Farbey (How to Produce Successful Advertising, 1994) mengklarifikasikannya sebagai berikut: 

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keberadaan produk



Pemahaman masyarakat mengenai produk sangat minim



Terdapat kerancuan produk antar pesaing



Adanya kelemahan pada sektor pasar tertentu, seperti wilayah yang kurang potensial atau golongan konsumen yang lemah



Kesadaran terhadap produk tinggi, namun produk itu kurang digunakan

Desain sebagai media dalam menyampaikan pesan pada khalayak dengan tepat, konsisten, dan efektif tentunya harus memperhatikan faktor-faktor penentu yang mendasari karya tersebut akan dibuat. Faktor-faktor tersebut meliputi: a. Misi (mission), apa tujuan periklanan? b. Pesan (massage), pesan apa yang ingin disampaikan?

c. Media (media), media apa yang paling efektif dan efisien untuk mengiklankan produk? d. Uang (money), berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk iklan? Sebelum membuat sebuah karya desain iklan, terlebih dahulu harus mengetahui tujuan periklanan. Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya yaitu: a. Memberikan informasi pada konsumen mengenai kelebihan dan atribut suatu merek produk b. Menciptakan kesadaran sebuah merek kepada konsumen c. Mengembangkan atau mengubah citra personalitas suatu merek d. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan dan emosi kepada konsumen e. Mengajak

atau

mempersuasi

konsumen

untuk

membeli

produknya

dan

mempertahankan sebuah pasar perusahaan. Isi pesan dari iklan membawa perusahaan untuk melakukan pendekatan kepada sasaran konsumen yang akan dituju dengan mempertimbangkan beberapa dasar pendekatan, yaitu: a. Informasional Pesan-pesan iklan harus bersifat fakta dan masuk akal. b. Emosional Pendekatan secara emosional dibutuhkan untuk membangkitkan emosi dan merangsang perasaan sehingga produk iklan cenderung tidak mudah dilupakan. c. Image Image dibangun atas gaya kehidupan dan niai-nilai yang diinginkan. Media dalam periklanan merupakan saluran penyampaian pesan kepada sasaran atau target yang dituju. Untuk hasil promosi yang efisian dan berpengaruh positif bagi konsumen dibutuhkan media yang yang tepat dan efektif. Media periklanan menurut (Dewi, 2011) meliputi: a. Media lini atas Adalah media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi iklan kepada biro-biro iklan. 1) Media cetak: iklan koran, majalah, tabloid 2) Media elektronik: televisi, internet, dan radio 3) Media luar ruangan: baliho, billboard, spanduk

4) Media dinamis: branding mobile, balon udara 5) Media umum: pos polisi, tempat sampah, taman, jembatan penyebrangan. b. Media lini bawah Adalah media yang tidak memberi komisi dan pembayaran sepenuhnya berdasarkan biaya-biaya operasi plus sekian persen keuntungan. 1) Media percetakan: brosur, katalog, poster 2) Media hadiah: payung, topi, jas hujan, kaos, cangkir, pulpen, notes, kalender 3) Media lain: pameran, dll. Penelitian (Wibowo, 2012) menyatakan bahwa iklan televisi berpengaruh secara positif dan konsisten terhadap keputusan pembelian konsumen. Semakin menarik iklan televisi maka dapat menumbuhkan sikap positif terhadap produk yang diiklankan. Hampir setiap rumah saat ini memiliki televisi didalamnya, televisi yang dulunya termasuk dalam kategori barang mewah dinilai efektif dalam iklan karena setiap masyarakat dapat menjangkaunya. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian (Arifin, 2007) yang berjudul Pengaruh Penanyangan Iklan Televisi terhadap Sikap Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan Pembelian Sabun Pembersih Muka Biore (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel iklan televisi dinilai efektif untuk iklan serta memberikan pengaruh signifikan dan positif terhadap sikap konsumen. Hal tersebut terjadi karena melalui televisi, khalayak atau konsumen bisa mendapatkan pesan lewat iklan, televisi menghadirkan iklan dengan gambar dan suara, sedangkan media cetak hanya menampilkan iklan melalui tulisan dan gambar, sementara media radio hanya melalui suara sehingga konsumen hanya mendengar tidak bisa melihat gambaran produk.

DAFTAR PUSTAKA Arifin, S. (2007). Pengaruh Penayangan Iklan di Televisi Terhadap Sikap Mahasiswa dalam Mengambil Keputusan Pembelian SabunPembersih Muka Biore (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang). Malang Universitas Brawijaya. Cenadi, C. S. (1999). Elemen - Elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, Vol. 1, No. 1, 1-11. Dewi, P. K. (2011). Desain Komunikasi Visual sebagai Strategi Perancangan Promosi Kedai Kopi Espresso Bar di Surakarta. 1-106. Kasali, R. (1992). Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia . Jakarta: Grafiti. Khusnaeni, N. L., Yulianto, E., & Sunarti. (2017). Pengaruh Iklan Terhadap Sikap Konsumen serta Dampaknya dalam Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa S1 Universitas Brawijaya Malang Pengguna Kartu SelulerTelkomsel 4G LTE yang Pernah Melihat Iklan Telkomsel 4G LTE Versi "Nixia Gamer". Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 47, No. 2, 49-56. Limandoko, B. (2000). Desain Komunikasi Visual dan Perilaku Konsumen. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, Vol. 2, No. 2, 84-91. Sachari, A., & Sunarya, Y. Y. (2000). Tinjauan Desain. Institut Teknologi Bandung. Said, A. A. (2006). Dasar Desain Dwimatra. Makassar: Universitas Negeri Makassar. Wibowo, S. (2012). Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 1-15.

Related Documents


More Documents from ""