Diskusi 4 ekonomi makro NAMA : PUTRI MELATI NIM 02093129
Permintaan Agregat adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam kegiatan perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga tertentu Angka Pengganda Anggaran merupakan sbb Angka pengganda anggaran pemerintah menyatakan bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah akan meyebabkan kenaikan titik ekuilibrium GDP. Begitu pula dengan kenaikan penerimaan pemerintah yang menyebabkan penurunan titik ekuilibrium GDP. Pengeluaran maupun penerimaan pemerintah ini mempengaruhi ekuilibrium GDP melalui mekanisme pasar dengan cara mengubah jumlah permintaan agregat. Terdapat 4 variabel dari GDP (Gross Domestic Product) yang mempengaruhi kurva permintaan agregat terhadap barang dan jasa: (1) Konsumsi, (2) Investasi, (3) Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah, dan (4) Ekspor Bersih. Dimana variabel-variabel tersebut memiliki hubungan : Y = C + I + G + NX dengan Y = Pendapatan Nasional (GDP), C = Konsumsi, I = Investasi, G = Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah, dan NX = Ekspor Bersih.
Kurva Permintaan Agregat Kurva Permintaan Agregat dapat mengalami pergeseran, dalam arti terjadi perubahan permintaan agregat. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan permintaan agregat adalah: 1. Faktor konsumsi 2. Faktor Investasi 3. Faktor Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah 4. Faktor Ekspor Bersih
Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Kenaikan pengeluaran pemerintah berupa belanja pemerintah (government spending) menjadi salah satu faktor yang dapat menggeser kurva permintaan agregat ke arah kanan karena adanya kenaikan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor pemerintah akan menambah jumlah barang dan jasa yang diminta untuk setiap tingkat harga. Sedangkan kenaikan penerimaan pemerintah berupa pajak (taxation) menjadi salah satu faktor yang dapat menggeser kurva permintaan agregat ke arah kiri karena adanya kenaikan penerimaan yang dilakukan oleh sektor pemerintah akan mengurangi jumlah barang dan jasa yang diminta untuk setiap tingkat harga. Dengan demikian, jika terdapat kenaikan belanja pemerintah (government spending) yang jumlahnya sama dengan kenaikan pajak (taxation) maka titik ekuilibrium GDP tidak berubah. Angka Pengganda Anggaran Angka pengganda anggaran pemerintah menyatakan bahwa kenaikan pengeluaran pemerintah akan meyebabkan kenaikan titik ekuilibrium GDP. Begitu pula dengan kenaikan penerimaan pemerintah yang menyebabkan penurunan titik ekuilibrium GDP. Pengeluaran maupun penerimaan pemerintah ini mempengaruhi ekuilibrium GDP melalui mekanisme pasar dengan cara mengubah jumlah permintaan agregat. Terdapat 4 variabel dari GDP (Gross Domestic Product) yang mempengaruhi kurva permintaan agregat terhadap barang dan jasa: (1) Konsumsi, (2) Investasi, (3) Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah, dan (4) Ekspor Bersih. Dimana variabel-variabel tersebut memiliki hubungan : Y = C + I + G + NX dengan Y = Pendapatan Nasional (GDP), C = Konsumsi, I = Investasi, G = Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah, dan NX = Ekspor Bersih.
Kurva Permintaan Agregat Kurva Permintaan Agregat dapat mengalami pergeseran, dalam arti terjadi perubahan permintaan agregat. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan permintaan agregat adalah: 1. Faktor konsumsi
2. Faktor Investasi 3. Faktor Pengeluaran dan Penerimaan Pemerintah 4. Faktor Ekspor Bersih
Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Kenaikan pengeluaran pemerintah berupa belanja pemerintah (government spending) menjadi salah satu faktor yang dapat menggeser kurva permintaan agregat ke arah kanan karena adanya kenaikan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor pemerintah akan menambah jumlah barang dan jasa yang diminta untuk setiap tingkat harga. Sedangkan kenaikan penerimaan pemerintah berupa pajak (taxation) menjadi salah satu faktor yang dapat menggeser kurva permintaan agregat ke arah kiri karena adanya kenaikan penerimaan yang dilakukan oleh sektor pemerintah akan mengurangi jumlah barang dan jasa yang diminta untuk setiap tingkat harga. Dengan demikian, jika terdapat kenaikan belanja pemerintah (government spending) yang jumlahnya sama dengan kenaikan pajak (taxation) maka titik ekuilibrium GDP tidak berubah.