Dinamika_berorganisasi.docx

  • Uploaded by: Syamil Fahmi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dinamika_berorganisasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 556
  • Pages: 3
Dinamika Mahasiswa di Dalam Organisasi

“Sorry gw lagi banyak kerjaan” ; “Sorry gw lagi praktikum nih. kerjain sendiri dulu ya” ; “Duuh gw ga bisa, lo aja kan jago”. Sebenarnya apa akar dari semua itu sehingga mereka berani berucap kalimat yang tak bertanggung jawab? Inti dari organisasi bagi saya adalah belajar bersatu dan bertanggung jawab. “Satu orang mungkin saja merupakan unsur kunci sebuah tim, tapi satu orang tidak mungkin membentuk tim.” (Kareem Abdul Jabbar). Yang jadi masalah bukan terletak dari pembagian jobdesk. Tetapi mereka selalu ingin dimaklumkan, beranggapan yang paling sibuk sehingga selalu menuntut untuk dimaklumkan. Menjadi mahasiswa memang harus sibuk dengan material karna kelak akan menjadi problem solving di masyarakat. Mahasiswa yang tidak sibuk mau berharap apa nanti? Apakah ada yang memberikan bimbingan, pelatihan dan otoritas yang dia butuhkan untuk mengambil keputusan? Apakah dia butuh keterampilan baru dan tumbuh dalam organisasi? Apakah saya harus memberikan tugas ini? Atau cukup serahkan saja kepada ahlinya? Ketika loyalitas sudah lenyap sehingga tidak ada rasa tanggungjawab dan motivasi untuk menyelesaikan masalah. Saya rasa pendekatan dari semua jawaban itu adalah menciptakan suasana atau iklim organisasi yang merangsang kreativitas. (Rivai & Mulyadi) mengatakan “Usaha ini harus dimulai dari sikap keterbukaan yang terlihat pada kesediaan mendengar, menanggapi, menghargai, dan mempertimbangkan setiap kreativitas dari anggota organisasinya … Merumuskan tujuan yang menyentuh kepentingan bersama, diiringi dengan usaha memasyarakatkannya di lingkungan anggota organisasi”(109). Antara patuh dan loyal pun sebenarnya beda, patuh hanya menghasilkan produk yang tidak paham filosofi dan sulit hasilkan kedewasaan, walau kadang positif yaitu organisasi berjalan dengan baik-baik saja tetapi tak pernah menjadi kritis.

Kadang kita terlalu serius dengan jobdesk sampai lupa bahwa organisasi itu dihuni manusia, makhluk hidup yang punya hati dan jiwa, ciptaan Allah SWT tempat nya kesalahan itu ada. Jika semua manusia itu sempurna, serba sama, hingga tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi untuk menciptakan visi, tidak ada kreativitas maupun evolusi lanjutan. Tidak perlulah ada kehidupan di bumi ini. Sebagaimana yang disampaikan dalam Al-Qur’an bahwa tujuan manusia diciptakan sebagai rahmatan lil alamin. Luangkan waktu untuk memberi makna kepada sesama, untuk apa ilmu hanya dipendam sendiri, kepada siapa nanti dia bisa bekerja sama? Bila kerjanya hanya menghakimi, matilah dia tak tahu kemana mesti singgah. Yunsirno mengatakan “Sekolah terbaik adalah organisasi. Jangan mudah keluar dari organisasi jika ternyata bertemu dengan masalah yang berat. Karena inilah sesungguhnya yang harus kita temui dalam organisasi: masalah dan bagaimana menyelesaikannya. Tidak perlu menghindar dari masalah atau pertemuan yang membahasnya, tapi hadapilah dan berusahalah untuk memecahkannya. Jangan lihat sempurnanya organisasi tersebut, tapi lihatlah kemampuan Anda belajar dari organisasi tersebut. Anda tidak salah jika bergabung pada yang belum stabil. Karena disitulah diuji kemampuan Anda beradaptasi pada ketidaksempurnaan. Itulah realita belajar”(71). Lalu jangan lupakan hakikat antar sesama, setiap individu punya potensinya masingmasing. Memunculkan stigma yang negatif tidak memiliki khasiat, berpikir potisiflah maka membuatmu dicintai Allah SWT sekaligus membuat dirimu sehat. Semua orang harus dikoreksi sampai presiden pun perlu. Tapi bukan berarti dikoreksi berarti tak patut menjadi panutan. Semua unsur yang ada di bumi ini sudah direncanakan oleh yang maha kuasa untuk diambil pelajarannya, bahkan untuk pohon yang bergoyang sekalipun.

Daftar Pustaka

Yunsirno. 2010. Keajaiban Belajar. Pontianak: Pustaka Jenius Publishing Sudewo, Erie. 2017. DD Way, 3x3=9 Prinsip. Jakarta: Republika Penerbit Al-Quran Tajwid Kode Transliterasi Per Kata Terjemahan Per Kata : Al-Wasim. 2013. Bekasi: Cipta Bagus Segara Rivai, Veitzhal dan Deddy Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Ksarisma Putra Utama Offset

More Documents from "Syamil Fahmi"