Ahmad Zumaro, MSi.Med, SpB-KBD
Competence and doctor competence Competence is the condition of being capable: the capacity to perform task or role. The role of doctor encompasses: The medical expert; Professional; Communicator; Health advocate; Scholar; Collaborator; Manager.
CLINICAL COMPETENCE (NSWMB 1997) 1. 2. 3.
4. 5.
Clinical judgment Medical knowledge Clinical skill Humanistic quality Communication skill
JENJANG & EVALUASI AKADEMIK PROFESIONAL (DOKTER, DOKTER GIGI, FARMASI, NERS) PROFESIONAL (AKADEMI PERAWAT, KEBIDANAN) EVALUASI: HEAD HAND HEART
> PENGETAHUAN > KETRAMPILAN > PERILAKU
CLINICAL JUDGEMENT melalui latihan
MEDICAL PROBLEM SOLVING
Medical Problem Solving adalah langkah langkah menuju diagnosis, memilih strategi pengelolaan, memulai tindakan, memonitor efektifitas tindakan dan melakukan modifikasi intervensi bilamana diperlukan
Nyeri perut Kanan bawah
Keluhan pasien
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Laboratorium Imaging
Apendisitis akuta
Apendektomi
Proses diagnosis
Diagnosis
Manajemen
Strategi diagnosis: 1. Pengenalan pola 2. Algoritma
3. Exhausted 4. Hypothetic Deductive
Faktor-faktor yang berperan dalam menentukan pilihan managemen yang terbaik (Evidence Based)
Hypothetic deductive strategic of diagnosis 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Kel.Ut
Hist.
P.E
test
Number of diagnostic hypotheses remaining during the steps of evaluating symptom
ANALISIS SINTESIS, ANALISIS SINTESIS
Patient information Hypothetic Deductive Perception Questions
Examinations
Strategic of Diagnosis
Analysis Clinical skills
Inquiry strategy (search & scan)
Synthesis with initial concept
Multiple hypotheses
Clinical skills are investigative tools directed by the inquiry strategy
MODIFIED ESSAY QUESTION Salah satu bentuk simulasi tertulis dalam pendidikan
kesehatan, yang tujuannya adalah memecahkan masalah pasien atau dikenal dengan “Medical Problem Solving” (MPS). MPS adalah suatu proses dalam memecahkan masalah medik dimana dokter sampai pada diagnosis, memilih strategi pengelolannya, memulai tindakan, memonitor efektifitasnya dan memodifikasi intervensi kalau diperlukan. Anatomi umum dari MEQ merupakan seri informasi data pasien dan pertanyaan secara sekuensial sampai masalah pasien terpecahkan
ANATOMI MEQ SASARAN BELAJAR INFORMASI 1. Kedudukan, tempat kontak, identitas, keadaan dan keluhan utama, PERTANYAAN: - Hipotesis?, Informasi subjektif yang diperlukan?
INFORMASI 2. Data anamnesis PERTANYAAN: Kesimpulan data anamnesis? Hipotesis? Pemeriksaan fisik yang diperlukan?
INFORMASI 3. Data pemeriksaan fisik PERTANYAAN: Kesimpulan data fisik? Hipotesis? Pemeriksaan penunjang yang diusulkan?
INFORMASI 4: Data Pemeriksaan penunjang PERTANYAAN : Kesimpulan data penunjang? Daftar problem? Diagnosis? Rencana awal?
INFORMASI KASUS
Ny. W 63 tahun, 3 bulan sulit menelan, mula-mula bubur masih bisa sekarang hanya bisa minum air, tidak sakit waktu menelan badan bertambah kurus.
Berdasarkan informasi diatas dan hasil foto kontras esofagogastrik dan endoskopi esofagus jawablah rangkaian pertanyaan dibawah ini
MEQ benjolan lipat paha Seorang laki-laki tua datang ke praktek swasta anda, sebagai dokter umum, dengan jalan kaki sendiri. Setelah tersenyum dan mengucapkan selamat sore penderita mengutarakan keluhannya. Os mengeluh 3 bulan terdapat benjolan dilipat paha kanan sebesar telor burung puyuh
1. Saudara menghadapi kasus yang bagaimana (initial concept) 2. Apa hipotesis anda 3. Informasi subjektif apa yang diperlukan dalam menegakkan diagnosis dan rencana pengelolaannya.
Penderita 70 tahun, benjolan dipangkal paha, tunggal tidak hilang timbul, tidak mencapai kantung pelir, tidak berdenyut, tidak sakit, tidak panas, benjolan membesar lambat, tidak mengganggu jalan/ bekerja, merasa tidak ada kelainan dikemaluan dan ditungkai kanan, tidak ada benjolan ditempat lain. Tidak mempunyai keluhan tentang kencing, berak maupun perut kembung, tidak nyeri di tulang punggung.
4. Hipotesis/ diagnosa banding apa yang masih ada atau yang ditambahkan pada os ini? Jelaskan! 5. Informasi objektif apa yang perlu dicari dalam rangka menegakkan diagnosis dan perencanaan pengelolaan pasien.
Keadaan umum baik, T 135/90, nadi 76/mnt, turgor kulit cukup, paru-paru tidak ada ronkhi, abdomen tenang. Benjolan bulat tunggal diameter 2.5 Cm dibawah garis yang ditarik antara SIAS dan tuberculum pubicum, warna seperti kulit sekitar, kenyal agak fixed. A. femoralis teraba dilateral benjolan, Ekstremitas inferior kanan tidak ditemukan varises, tumor maupun luka/ infeksi. Perineum, skrotum dan testis normal. Collumna vertebralis tidak ada defiormitas dan tidak nyeri pada penekanan. Pemeriksaan rektal tidak ditemukan kelainan, prostat 2cm kenyal rata, sulkus medianus teraba. Laboratorium rutin tidak ditemukan kelainan 6. Susun daftar problem, diagnosa banding (kalau masih ada) dan tuliskan rencana awal saudara. 7. Pemeriksaan/ tindakan apa yang anda usulkan untuk memastikan diagnosis (kalau belum ditegakkan) anda? (pertimbangkan costbenefit). Jelaskan alasan anda 8. Os ini direferal atau dikelola sendiri? Jelaskan alasannya. Kalau direferal tulis surat referal.
Pada waktu operasi terdapat benjolan ditutupi kapsul tipis yang berisi lemak, setelah dibebaskan lebih lanjut ternyata kapsul menempel dikantong peritoneum, yang setelah dibuka berisi omentum 9. Apa diagnosis pasti os ini? 10. Apa ada hubungan kedua penyakit diatas? Jelaskan. 11. Apa tindakan pembedahan selanjutnya? Jelaskan 12. BIlamana isi kantong tersebut usus, apa gejala klinis yang bisa muncul? Jelaskan.
Pustaka 1. de Jong W, Sjamsuhidayat R. Buku Ajar Ilmu edah Indonesia 2. Riwanto. Kuliah Hernia, Ilmu Bedah Digestif 3. Swartz. Principle of Surgery
WHERE (ORGAN TERLIBAT) WHAT (PATOLOGI) HOW (DERAJAT PENYAKIT)
WHY (PENYEBAB) WHEN (AKUT/ KRONIK & SUPORT DATA YANG
LAIN)
KELUHAN ABDOMEN AKUTUM UTAMA: Nyeri perut Perut kram/ kolik PENYERTA: Kembung Mual, muntah Tidak buang air besar/ kentut Panas
SACRED SEVEN 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
LOKASI DAN PENJALARAN SAKIT KARAKTER SAKIT KWALITAS SAKIT. ONZET DAN KRONOLOGI SAKIT FAKTOR YANG MEMPERBERAT KELUHAN FAKTOR YANG MENGURANGI RASA SAKIT KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI
NYERI KWADRAN KANAN ATAS Cholecystitis Cholangitis Hepatitis Pancreatitis Subphrenic Abscess Pneumonia Pulmonary embolus Myocardial pain
NYERI KWADRAN KIRI ATAS Splenic disease
(Lymphoma, Viral Infection, Sickle cell anemia) Sub-phrenic abscess Gastric ulcer Pneumonia Pulmonary embolus Myocardial pain
NYERI REGIO UMBILIKALIS Pancreatitis Pancreatic carcinoma Intestinal obstruction
Aortic anurysm Early Appendicitis
NYERI REGIO SUPRAPUBIK DAN ILIAKA Colonic diseases Appendicitis (right side) Diverticular disease (left
side) Salphingitis Cystitis Ovarian cyst Ectopic pregnancy Mittelschmerz
KARAKTER NYERI Bright pain (bright =cemerlang/terang):
hot (panas), burning (rasa terbakar), sharp (tajam), knifelike (seperti teriris), stabbing (seperti ditusuk) inflamasi mukosa lambung & duodenum (kurang untuk organ yang lebih distal, nyata kalau rangsangan peritoneal Dull pain (dull= tumpul) dull (tumpul), squeezing (seperti
diremas-remas), cramping (kram), colickly (kolik), like something too big, like something moving around.
Undefferentiated pain: tidak bisa menyatakan karakter
sakitnya, berasal dari organ solid misalnya pankreas
KUALITAS NYERI Bervariasi dari tidak sakit sampai sakit sangat berat sehingga tidak bisa berbuat apa-apa (Visual Analog Scale 0-10) Tingkat beratnya rasa sakit tergantung pada : beratnya penyakit, sensitivitas penderita, penderita yang merasakan takut biasanya tingkat rasa
sakitnya jadi lebih tinggi.
ONSET & KRONOLOGIS ONSET Tanggal pertama kali timbul sakit. Mulainya hebat atau ringan makin memberat? Keadaan-keadaan di sekitar/mendahului waktu onzet KRONOLOGIS Sakitnya konstant? Atau hilang timbul? Periodik: daily? kaitan aktivitas harian episodik? sembuh kumat lagi Fluktuasi nyeri?
FAKTOR YANG MEMPERBERAT KELUHAN ( makan, minum) Makan dan minum memperberat sakit: gaster, usus halus, kolon, pankreas atau kendung empedu. Sakit dalam 45 menit setelah makan: gaster (rangsangan sekresi asam /makanan) Untuk duodenum, kandung empedu atau pankreas perlu waktu lebih lama karena diperlukan rangsangan untuk menghasilkan cholesistokinin, sekretin pankreozymin. Rasa sakit kolon dan usus halus yang berhubungan dengan makan adanya sumbatan. Kopi, alkohol, panas, pedas, asam juga obat-obatan seperti aspirin, anti inflamasi non steroid, eritromissin, elixir yang mengandung alkohol sakit pada inflamasi gaster dan duodenum.
FAKTOR YANG MEMPERBERAT KELUHAN ( posisi/ gerakan) Terlentang nyeri pankreatitis, Badan ekstensi nyeri intestinal obstruksi Aktifitas badan menambah rasa sakit:
pankreatitis, apendisitis dan peritonitis. Bila batuk, bersin nafas dalam memperberat sakit iritasi peritoneum dinding abdomen atau terutama diafragma. Pada peritonitis atau pasca bedah abdomen bagian atas penderita akan mengurangi/meniadakan pernafasan abdominal untuk mengurangi sakit.
FAKTOR YANG MENGURANGI RASA SAKIT Minum antasid mengurangi rasa sakit perut bagian atas, inflamasi
gaster/duodenum karena asam lambung. Defekasi mengurangi rasa sakit kolon distal. Memilih tidur agak membungkuk atau miring proses inflamasi di retroperitoneal misal pankreas. Kolik abdomen sering gelisah dengan berubah-ubah posisi untuk mencari posisi yang enak. Inflamasi peritoneal akan lebih memilih tidur diam tanpa gerakan. Gerakan badan akan menggerakkan usus yang bisa merangsang peritoneum menyebabkan sakit.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI Berat badan yang menurun Intake yang menurun:
- karena mual / muntah - bila makan sakit ( ulkus peptikum) Gangguan enzim pencernaan → diare (pankreatitis kronik, karsinoma pankreas). Peningkatan kehilangan kalori. Keganasan.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI Mual dan muntah Pusat mual / muntah bisa terangsang oleh input saraf somatik
maupun autonomik. Terjadi baik karena inflamasi maupun keganasan. Kelainan lambung dan usus halus lebih sering memberikan keluhan mual dan muntah dibanding kolon. Muntah regurgitatif karena sumbatan atau reflektoris karena inflamasi atau karena pembesaran organ solid yang relatif cepat misalnya pada hepatitis. Muntah pada: obstruksi pylorus: projektil dan warna kuning, sumbatan didistal papila vateri: muntah kehijauan sumbatan didistal ligamentum treitz akan memberikan warna dan bau fekal.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI Konstipasi Konstipasi terjadi akibat proses di usus terutama kolon
misalnya : 1. Ileus obstruktivus. 2. Peritonitis. 3. Divertikulitis. 4. Penyakit Hisrprung (Megakolon kongenitum). 5. Keganasan kolo-rektal. 6. Pengaruh obat-obatan tertentu.
KELUHAN LAIN YANG MENYERTAI Kembung Bila sakit perut disertai kembung harus dicurigai
obstruksi usus (ileus obstruktif), peritonitis (ileus paralitik) atau kolik ureter.
PERSIAPAN Tidur terlentang dengan bantal, tangan disamping,
bisa diberi bantal dibawah sendi lutut akan menambah rilek perut. Sinar cukup Daerah terbuka, dekat dibawah buah dada sampai symphysis pubis, daerah inguinal harus terlihat
INSPECTION
Pain during cough/ movement masses / hernia scars, sinuses lesions signs of trauma bulging flank: best done from the foot of the bed jaundice/ scleral icterus abdominal distension bowel contour and movement caput medusae - dilated blood vessels radiating from the umbilicus (may be present in liver failure) cough impulse
AUSKULTASI Dilakukan sebelum perkusi & palpasi Hangatkan membran stetoskop Tidak pelu dilakukan pada seluruh regio/ kwadrant cukup satu
tempat karena suara usus akan dihantarkan keseluruh abdomen Diperlukan waktu sampai 2 menit untuk menyatakan bahwa peristaltik usus memang tidak ada. Lakukanlah ditempat yang tidak dikeluhkan sakit, karena dengan penekanan bisa memunculkan “defance muskuler” pada peritonitis yang berakibat penolakan pemeriksaan lanjutan. Peristaltik meningkat dengan suara metalik ileus obstruksi Peristaltik menghilang (paralitik) peritonitis
Palpasi Seluruh 9 regio, mulai dari ringan kemudian mendalam. Palpasi ringan untuk meraba benjolan Palpasi dalam untuk menilai benjolan lebih rinci, meraba hati
dan limpa Mulailah palpasi dari daerah yang tidak sakit diakhiri didaerah sakit Nilai tonus otot dengan menekan dinding perut:. - guarding (otot kontraksi sewaktu ditekan) - rigidity ( otot sudah tegang sebelum ditekan) - rebound ( nyeri tekan lepas) Raba lobang hernial apakah ada impuls sewaktu batuk.
Perkusi Dimulai dari regio/ kwadrant yang tidak
dirasa sakit Dilakukan pada seluruh 9 regio Perkusi hati: regio iliaka kanan hipokondrium kanan Perkusi lien: regioiliaka kanan hipokondrium kiri dan regio iliaka kiri hipokondrium kiri. Bila lien tidak teraba membesar dilakukan perkusi pada intercostal 8-9, linea aksilaris media, inspirasi lien turun kebawah perkusi pekak, ekspirasi lien naik keatas perkusi sonor/ timpani (Castell's sign) Pekak hepar (menghilang udara bebas oleh karena perforasi)
Rectal Touche Pemeriksaan abdomen tidak lengkap tanpa di lakukan pemeriksaan colok dubur.
- Inspeksi : benjolan, luka, kemerahan, lobang fistula - palpasi: nyeri, fluktuasi - RT: benjolan anus, spingter ani, ampula recti (mengembang ?, kolaps(?), tinja keras?), benjolan dinding rektum, nyeri (?) arah nyeri (?), organ diluar rectum (uterus, adnexa, prostat), bimanuel, batuk/ mengejan agar tumor yang letaknya tinggi bisa teraba, periksa sendi sacro- coccygeal, dll. - ST: darah? Lendir?
Vaginal touche : Pemeriksaan pelvis Pemeriksaan pelvis
(vaginal touche) hanya dilakukan berdasarkan indikasi, misalnya: - Curiga graviditas ekstra uterine - Curiga adnexitis - Curiga kista ovarii terpuntir. - Curiga infiltrasi tumor kolon ke organ genitalia
TERIMAKASIH