F1 Prahasta Listianing Renny 102012144 Melisa 102012226 Jimmy Salomo Nugraha 102012254 Winy Regina 102013076 Anastasia Veronika Ringgi Wangge 102013114 Steffanus Milyo W. 102015067 Billy Tandra Julianto 102015074 Deddy Winata 102015112 Aenul Khopiah 102015181
Diagnosa Infertilitas pada Perempuan dan Laki-laki
Skenario 3 Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik karena ingin hamil. Pasien sudah menikah 5 tahun.
RM
Seorang perempuan 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan ingin hamil dan sudah 5 tahun menikah
Hipotesis
Wanita 30 tahun tersebut belum hamil karena mengalami infertilitas primer
Mind Map Penatalaksanaan dan pencegahan
WD dan DD
Prognosis
RM
Komplikasi
Anamnesis, Pemerikasaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Etiologi epidemologi
patofisiologi Gejala dan Tanda Klinis
Anamnesis –
Anamnesis
–
KU: Menginginkan kehamilan
–
RPD: -
–
RPK: -
–
Riwayat Hubungan Seksual: teratur, seminggu 3x.
–
Riwayat Haid: teratur, siklus 28 hari. Tidak ada nyeri haid. Menarche usia 12 tahun.
–
Riwayat Nikah: pernikahan pertama, sudah 5 tahun.
–
Riwayat KB:Tidak menggunakan KB
–
Riwayat obstetri: Belum pernah hamil
–
RPD: Suami dan istri tidak ada penyakit apapun
–
RPK: kedua keluarga Suami dan istri tidak ada penyakit apapun
Pemeriksaan fisik PF: Semua dalam batas normal Pemeriksaan ginekologi: inspeksi genitalia luar normal Inspekulo: Tidak nampak darah atau lendir di vagina. Portio licin Pemeriksaan bimanual: ukuran uterus normal, adnexa dan parametrium tidak teraba massa.
Pemeriksaan Penunjang Wanita: -serviks: Tes pasca senggama (Tes Sims-Huhner), -uterus: USG, HSG, MRI, Hiteroskopi, biopsi endometrium -tuba dan peritonium -ovarium-> ovulasi normal Laki-laki -Analisis cairan semen dan interpretasi -tes fungsi sperma -tes endokrin
WD DD
G0P0 Infertilitas Primer • Pasangan yang belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Infertilitas Sekunder • Pasangan yang telah atau pernah memiliki anak sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali perminggu tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
Etiologi Masalah Sperma: -Konsentrasi Sperma -Motilitas Sperma -Morfologi Sperma -Koagulasi dan Likuefaksi -Viskositas -Volume -pH -Uji Fruktosa -Imunologis
Epidemiologi Masalah Vagina – Sumbatan / Peradangan – Lendir Serviks Abnormal
– Malposisi Serviks Masalah Uterus & Tuba Falopii – Sinekia, mioma, polip – Infeksi – Endometriosis
Masalah Peritonium: -Perlekatan karena endometriosis -Perlekatan pasca operasi -Infeksi spesifik -Imunologi
Masalah Ovarium - Penilaian Ovulasi - Suhu basal badan
- Sitologi vagina - Spinbarkeit - Biopsi endometrium - Analisa hormonal
-Infertilitas merupakan permasalahan global di bidang reproduksi kesehatan yang sangat kompleks. Perlu penataan rasional dan terpadu. Data menunjukkan bahwa pasangan infertil di Britain setiap tahun ada 25%, Swedia 10% . Prevalensi di dunia yang mengalami masalah fertilitas setiap tahun adalah 1 dari 7 pasangan. Pasangan infertil di Indonesia tahun 2009 adalah 50 juta pasangan atau 15-20% (en.wikipedia.org, inasoengkowo, 2009).
Patofisiologi Wanita
gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus
terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium
radiasi dan toksik
Gangguan ovulasi
Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi
Infeksi
Cidera tuba dan perlekatan tuba Ovum tidak dapat lewat
Reaksi imun
Gangguan interaksi sperma
pembentukan FSH dan LH tidak adekuat
Tidak bisa bertahan
Infertilitas
Bentuk uterus
Abnormalitas ovarium
Hasil konsepsi tidak berkembang normal
Pembentukan folikel
Laki-laki Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma.
berkurangnya pancaran sperma.
Suhu disekitar areal testis juga.
Merokok dan zat adiktif
Abnormalitas sperma dan penurunan libido
Abnormalitas spermatogenesis
Infertilitas
disfungsi hipotalamus dan hipofisis
kelainan status fungsional testis
Penatalaksanaan In Vitro Fertilization ( IVF )
Pencegahan 1. Untuk Pria: -Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan Jangan terlalu sering berendam air panas atau bersauna (suhu tinggi bisa mempengaruhi produksi dan gerakan sperma, meski bersifat sementara) 2. Untuk Wanita: -Olahraga secara teratur -Jaga berat badan (kelebihan atau kekurangan berat badan bisa mempengaruhi produksi hormon reproduksi) -Hindari rokok dan alkohol -Batasi konsumsi kafein dan pemakaian obat-obatan tertentu 3. Untuk Pasangan: Berhubungan intim 2-3 kali seminggu bisa meningkatkan fertilitas.
Prognosis Biasanya progonosis untuk infertilitas ini beragam karena sangatlah tergantung pada umur suami, umur istri dan lamanya dihadapkan pada kemungkinan kehamilan.
Kesimpulan Infertilitas bukan hanya di sebabkan oleh faktor dari wanita baik secara organik maupun non organik. Laki-laki juga ikut ambil peran penting dalam terjadinya infertilitas. Terapi yang digunakan untuk menyetuskan terjadinya fertilisasi, yang biasanya melalui terjadinya ovulasi. Modalitas akhir dapat dilakukan dengan fertilisasi buatan.
Terima kasih….
– Daftar Pustaka – Setiati S, Laksmi PW. Kesehatan perempuan. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid I. Edisi ke-5. Interna Publishing. Jakarta: 2009.h.108-9.
– Manuaba IBG. Kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2004.h.29-31. – Wiknjosastro H. Infertilitas. Ilmu kandungan. Edisi ke-3. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 2011.h.424-35. – Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Infertilitas. Kapita selekta kedokteran. Edisi ke-3. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2001.h.389. – Willms JL, Schneiderman H, Algranati PS. Diagnosis fisik evaluasi diagnosis & fungsi dibangsal. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2005.h.451-72. – Benson RC, Pernoll ML. Buku saku obstetri & ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta: 2009.h.687 – Wiknjosastro H. Infertilitas. Ilmu kandungan. Edisi ke-3. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: 2011.h.424-35. – Heffner JL, Schust DJ. At a glance sistem reproduksi. Erlangga. Jakarta: 2006.h.62.
– Sasaran Pembelajaran –
Mahasiswa mampu mengerti dan memahami anamnesis dan pemeriksaan fisik pada infertil.
–
Mahasiswa mampu mengerti dan memahami pemeriksaan penunjang suami dan istri yang diperlukan pada infertile dan interpretasinya.
–
Mahasiswa mampu mengerti dan memahami perbedaan infertilitas primer dan sekunder.
– Hipotesis dan Kesimpulan –
Pada kasus di skenario 3, hipotesis kami adalah “pasangan suami istri ini didiagnosis dengan infertilitas primer”. Dengan tanda pasien tersebut belum pernah hamil dalam 1 tahun terakhir, semetara dikatan infertilitas sekunder jika pasien sudah pernah hamil sebelumnya namun sekarang tidak dapat hamil lagi. Maka hipotesis diterima.