Sartika Rahma E. 165130100111021 2016B
Diagnosa Banding Penyakit Rabies pada mamalia khususnya anjing dapat dikelirukan dengan beberapa penyakit berdasarkan berbagai infeksinya a. Infeksi viral berupa distemper, Infectious Canine Hepatitis, Aujeszky’s disease, adanya infeksi Arbovirus, dan Australian bat Lyssavirus. Salah satu penjelasan yang membedakan dengan distemper yaitu distemper cenderung menyerang ke saluran pencernaan dan mengakibatkan adanya melena, selain itu penderita distemper dapat survive apabila dilakukan penanganan lebih awal, dan tidak takut terhadap air namun sedikit sensitif terhadap cahaya matahari. b. Infeksi bakterial yaitu memiliki gejala klinis hampir sama yaitu Listeriosis. c. Infeksi mikotik, adanya penyakit Cryptococcosis d. Keracunan metal dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat, misalnya keracunan Sodium Fluoro-acetat, Timbal, Clorinated Hydrocarbon, dan pestisida yang dapat menginisiasi adanya impuls dan mengakibatkan gangguan syaraf. e. Infeksi protozoa seperti Toxoplasmosis dan Babesiosis f. Masuknya benda asing ke dalam tubuh hingga menimbulkan trauma g. Pada mamalia besar, rabies memiliki gejala klinis yang sama denga Bovine Spongiform Ecephalopathy (BSE) pada ternak khususnya sapi (Pudjiatmoko, 2014). Diagnosa banding dijadikan acuan untuk mengerucutkan penyakit yang terjadi pada penderita, sehingga perlu mengetahui patognomonik dari penyakit rabies.
Referensi Pudjiatmoko, dkk. 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Jakarta: Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.