RABIES (1) Penyelidikan Epidemiologi Penyelidikan Epidemiologi dilakukan terhadap setiap laporan adanya peningkatan kasus gigitan hewan tersangka Rabies. Penyelidikan diarahkan pada penemuan kasus tambahan gigitan hewan tersangka rabies lainnya. Tersangka rabies adalah penderita gigitan hewan tersanka rabies dengan gejala klinis. Penegakan diagnosa bisa dilakukan dengan dengan caa memotong hewan yang menggigit dan mengirimkan kepalanya ke Balivet Bogor untuk diperiksa otaknya. Otak diperiksa, apakah di otak ditemukan Negri Bodies. Bila ditemukan, kasus tersebut adalah kasus konfirm diagnose Rabies. Diagnosa KLB Rabies ditegakkan berdasarkan salah satu keadaan : - Terjadinya kasus Rabies pada manusia. - Terdapatnya cluster kasus gigitan hewan tersangka rabies. Penetapan KLB Telah terjadi KLB jika memenuhi salah satu kriteria : Peningkatan jumlah kasus gigitan hewan tersangka rabies menurut periode waktu (mingguan/harian) di suatu kecamatan, desa/kelurahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Terdapat satu kasus klinis Rabies pada manusia. (2) Penanggulangan Penanggulangan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah dan membatasi penularan penyakit Rabies. 1. Pencucian luka gigitan hewan penular Rabies dengan sabun atau deterjen dengan air mengalir selama 10 – 15 ment. 2. Penyuntikan dengan Vaksin Anti Rabies, diberikan pada hari ke- 0 sebanyak 2 dosis secara intramuskuler (i.m) di lengan kiri dan kanan. Suntikan kedua dilanjutkan pada hari ke-7 sebanyak 1 dosis dan hari ke 21 sebanyak 1 dosis. 3. Membentuk dan mengaktifkan Rabies Center. 4. Melaksanakan vaksinasi pada anjing-anjing berpemilik dan eliminasi terhadap anjing yang tidak berpemilik. 5. Penyuluhan tentang bahaya rabies serta pencegahannya kepada masyarakat. 6. Pembatasan lalu lintas hewan penular Rabies. (3) Surveilans Ketat pada KLB Perkembangan jumlah kasus gigitan dan kasus Rabies. Perkembangan populasi hewan tersangka Rabies.
Lampiran 1 Form Penyelidikan KLB RABIES FORM PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA RABIES Provinsi Kecamatan Desa I.
II.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
: : :
Kab./Kota Pukesmas Dusun/Rt
IDENTITAS Nama : Alamat :
Umur Pekerjaan
: : : : :
Sex
:
IDENTITAS PENYAKIT Gejala yang timbul a. Berkeringat banyak b. Sulit Menelan c. Peka pada sinar d. Peka pada suara e. Air liur berlebihan f. Takut pada air g. Air mata berlebihan h. Kejang-kejang i. Nyeri tekan sekitar luka Apakah pernah digigit hewan/anjing : Ya/Tidak, Kapan : ………………… Hewan apa yang menggigit : Anjing/Kucing/Kera/ ……………… Lokasi gigitan di : Muka/Teling/Leher/Tangan-Kaki/Perut/Pantat Bagaimana tipe luka gigitan : Sayatan/cakar/parut/tembus Riwayat gigitan : Tiba-tiba/memegang/mengganggu/galak Setelah menggigit apakah hewan tersebut dibunuh : Ya/Tidak. Kalau tidak, diapakan?
III. RIWAYAT PENGOBATAN 1. Bagaimana merawat luka : dicuci dengan air/air & sabun/yodium tintur/antiseptik lain 2. Dimana mendapatkan pengobatan pertama kali : …………………………… 3. Obat yang sudah diberikan : …………………………………… 4. Apakah penderita diberikan VAR? Ya / Tidak, berapa kali diberikan suntikan VAR : … 5. Bagaimana kondisi pasien setelah mendapatkan suntikan VAR? : sembuh/mati/tidak tahu IV. 1.
RIWAYAT KONTAK Apakah di rumah/sekitar banyak orang yang digigit oleh hewan yang sama? Ya / Tidak Kapan …………………………… 2. Apakah hanya ada 1 hewan yang menggigit orang dilokasi kejadian? Ya/Tidak, kalau lebih berapa ………………………… V. PEMERIKSAAN SPESIMEN 1. Sediaan yang diambil : Otak hewan tersangka, Hasil Lab : + / Tanggal Penyelidikan
:
2
Lampiran II Surveilans Ketat pada KLB RABIES Laporan Surveilans Ketat Gigitan Anjing/Hewan lain pada KLB RABIES Puskesmas/RS Puskesmas Kabupaten/Kota Tanggal Laporan KLB/Mg Tempat Lokasi tinggal Pekerjaan Desa A Desa B Desa C Desa D Desa E Total
: : : :
14 P M 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0
……………………………………… ……………………………………… ……………………………………… ……………………… / minggu 18 Minggu Kejadian 15 16 17 P M P M P M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 20 0 8 0 15 0 40 0 0 0 0 0 0 0 8 0 20 0 32 0
Total
18 P 2 0 30 12 0 25
M 0 0 0 0 0 0
P 2 0 55 77 0 97
M 0 0 0 0 0 0
AR CFR 0,1 0 5,5 5,1 0 1,8
0 0 0 0 0 0
3