DIABETES MELITUS
Zulpah Ayu Pangesti 4151171459
IDENTITAS PASIEN Nama Penderita
: Ny. Rohani
No.Cat. Med
: 573564
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 54 tahun
Agama
: Islam
Jabatan/Pekerjaan
: Aktivitas di Kebun
Alamat
: Kp. Sukamaju Rt 01/02 Ciptaharja Cipatat-Bandung Barat
Ruangan
: IX
ANAMNESIS Keluhan lemah badan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan lemah badan dirasakan saat pasien sedang beristirahat dan tidak melakukan aktivitas. Keluhan disertai dengan pasien menjadi sering haus, sering lapar, dan sering BAK sejak 1 bulan yang lalu lebih dari 10 kali per hari. Keluhan mual dan muntah dirasakan oleh pasien sejak 2 hari yang lalu muntah 2 kali berisi cairan dan sisa makanan. BAB tidak ada keluhan. Sejak 3 minggu yang lalu pasien mengeluh penglihatan menjadi buram. Penglihatan menjadi berbayang. Keluhan kesemutan ataupun baal pada tangan maupun kaki disangkal oleh pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan berat badan sebanyak ± 5kg dalam 1 bulan ini walaupun pasien sering makan cemilan.
Keluhan lemah badan tidak disertai dengan jantung berdebar, berkeringat banyak, pusing dan pasien menjadi gelisah. Keluhan sesak dan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar hingga bahu dan punggung kiri disangkal. Pasien tidak mengeluh adanya sulit tidur dan pasien tidak mengeluh bengkak pada mata atau lengan dan tungkai. Pasien mengaku baru mengetahui adanya penyakit kencing manis sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengetahui memiliki penyakit kencing manis saat sedang berobat ke klinik karena keluhan lemas badan dan merasa tidak enak badan, kemudian disarankan untuk cek gula darah, dan hasilnya saat itu glukosa darah nya tinggi, menurut keluarganya mencapai 400, lalu dokter klinik memberi 3 macam obat, salah satunya obat tablet berwarna putih untuk penyakit kencing manis yang diminum 2 kali sehari.
ANAMNESIS Keluhan lain yang dirasakan pasien, pasien mengeluh batuk berdahak disertai sesak nafas, dan dahak yang sulit dikeluarkan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini juga disertai demam selama 1 hari.
Riwayat kencing manis pada keluarga ada yaitu pada ayah pasien. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi. Riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit ginjal, maupun riwayat penyakit hepar disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK a. Keluhan keadaan umum :
b. Keluhan organ kepala :
Panas badan
: Tidak ada
Penglihatan
: Ada
Tidur
: Telentang dengan 1 bantal Hidung
: Tidak ada
Edema
: Tidak ada
Lidah
: Tidak ada
Ikterus
: Tidak ada
Gangguan menelan
: Tidak ada
Haus
: Ada
Pendengaran
: Tidak ada
Nafsu makan
: Ada
Mulut
: Tidak ada
Berat badan
: Ada
Gigi
: Tidak ada
Suara
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK c. Keluhan organ di leher :
Rasa sesak di leher
: Tidak ada
Batuk
: Ada
Pembesaran kelenjar
: Tidak ada
Jantung berdebar
: Tidak ada
Kaku kuduk
: Tidak ada
e. Keluhan organ di perut : d. Keluhan organ di thorax :
Nyeri lokal
: Tidak ada
Sesak nafas
: Tidak ada
Nyeri tekan
: Tidak ada
Sakit dada
: Tidak ada
Nyeri seluruh perut
: Tidak ada
Nafas berbunyi
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK Nyeri berhubungan dengan :
Perubahan dalam haid : Tidak ada
Makanan
: Tidak ada
f. Keluhan tangan dan kaki :
BAB
: Tidak ada
Rasa kaku
: Tidak ada
Haid
: Tidak ada
Rasa lelah
: Ada
Perasaan tumor di perut
: Tidak ada
Nyeri otot/sendi
: Tidak ada
Muntah-muntah
: Tidak ada
Kesemutan/baal
: Tidak ada
Diare
: Tidak ada
Patah tulang
: Tidak ada
Obstipasi
: Tidak ada
Nyeri belakang sendi lutut
: Tidak ada
Tenesmi ad ani
: Tidak ada
Nyeri tekan
: Tidak ada
Perubahan dalam BAB
: Tidak ada
Luka/bekas luka
: Ada
Perubahan dalam BAK
: Ada
Bengkak
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK g. Keluhan-keluhan lain : Kulit
: Tidak ada
ANAMNESA TAMBAHAN
Ketiak
: Tidak ada
a. Gizi :
Keluhan kelenjar limfe
: Tidak ada
Keluhan kelenjar endokrin :
kualitas
: Lebih
kuantitas
: Lebih
1. Haid
: Tidak ada
b. Penyakit menular
: Tidak ada
2. DM
: Ada
c. Penyakit turunan
: Ada
3. Tiroid
: Tidak ada
d. Ketagihan
: Tidak ada
4. Lain-lain
: Tidak ada
e. Penyakit venerik
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK I. KESAN UMUM :
Umur yang ditaksir
a. Keadaan Umum
Kulit
: Sesuai
: Turgor kembali cepat
Kesadarannya
: Compos Mentis
Watak
: Kooperatif
Kesan sakit
: Tampak sakit sedang
Tekanan darah
Pergerakan
: Kurang aktif
kanan
Tidur
: Terlentang dengan 1 bantal
Nadi kanan: 96 x/menit, regular, equal, isi cukup
Tinggi badan
: 165 cm
Berat badan
: 70 kg
Keadaan gizi
b. Keadaan Sirkulasi : 110/70 mmHg
kiri: 110/70 mmHg
kiri : 96 x/menit,regular, equal, isi cukup Suhu
: 36.4 0C
Pucat
: Tidak ada
- Gizi kulit
: Baik
Keringat dingin
: Tidak ada
- Gizi otot
: Baik
Sianosis
: Tidak ada
Bentuk badan
: Piknikus
PEMERIKSAAN FISIK c.Keadaan Pernafasan :
- Palpasi
: Tidak ada kelainan
Tipe
: Thoraco Abdominal
2.Muka :
Frekwensi
: 26x/menit
- Inspeksi
: Simetris
Corak
: Normal
- Palpasi
: Tidak ada kelainan
Hawa/bau nafas
: Tidak ada kelainan
3.Mata :
Bunyi nafas
: Tidak ada kelainan
Letak
: Simetris
Kelopak mata II. PEMERIKSAAN KHUSUS : a.Kepala : 1.Tengkorak :
- Inspeksi
: Simetris
: Edema Palpebra -/-
Kornea : Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN FISIK Refleks kornea
: +/+
Pupil
: Bulat, isokor
Reaksi konvergensi
: +/+
Sklera
: Ikterik -/-
Konjungtiva
: Anemis +/+
Iris
: Tidak ada kelainan
Pergerakan
: Normal, ke segala arah
Reaksi cahaya : Direk +/+, Indirek +/+ Visus
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Funduskopi pemeriksaan
: Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK 4. Telinga : Inspeksi
: Simetris, Tidak ada kelainan Palpasi : Tidak ada kelainan Pendengaran : Tidak ada kelainan 5. Hidung : Inspeksi : Tidak ada kelainan Sumbatan : Tidak ada Ingus : Tidak ada 6. Bibir : Sianosis : Tidak ada Kheilitis : Tidak ada
Stomatitis angularis : Tidak ada Rhagaden : Tidak ada Perleche : Tidak ada 7. Gigi dan gusi: Tidak ada kelainan 8. Lidah : Besar : Tidak ada kelainan Bentuk : Tidak ada kelainan Pergerakan : Tidak ada kelainan Permukaan : Basah, bersih
PEMERIKSAAN FISIK 9. Rongga mulut :
- Trakea
: Tidak ada deviasi
Hiperemis : Tidak ada
- Kel.tiroid
: Tidak ada kelainan
Lichen
: Tidak ada
- Pembesaran vena : Tidak ada
Aphtea
: Tidak ada
- Pulsasi vena leher : Tidak nampak
Bercak
: Tidak ada
- Tekanan vena jugularis
: Normal, 5 + 2 cmH2O
2. Palpasi : 10. Rongga leher :
- Kel. getah bening : Tidak teraba membesar
Selaput lendir
: Tidak ada kelainan
- Kel. Tiroid
: Tidak ada kelainan
Dinding belakang pharynx
: Tidak hiperemis
- Tumor
: Tidak ada
Tonsil
: T1- T1 tenang
- Otot leher
: Tidak ada kelainan
- Kaku kuduk
: Tidak ada
b. Leher : 1. Inspeksi :
PEMERIKSAAN FISIK Ketiak :
- Diameter frontal - sagital diameter sagital
1. Inspeksi : - Rambut ketiak - Tumor
: Tidak ada kelainan : Tidak ada
2. Palpasi : - Kel. getah bening : Tidak teraba membesar - Tumor
: Tidak ada
d. Pemeriksaan Thorax : Thorax depan : 1. Inspeksi : - Bentuk umum
: Simetris, kanan = kiri
: Diameter frontal <
- Sudut epigastrium : < 90° - Sela iga
: Tampak tidak ada kelainan
- Pergerakan
: Simetris, kanan = kiri
- Kulit
: Tidak ada kelainan
- Muskulatur
: Tidak ada kelainan
- Tumor
: Tidak ada
- Ictus cordis
: Tidak terlihat
- Pulsasi lain
: Tidak ada
- Pelebaran vena
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK 2. Palpasi : - Kulit
: Tidak ada kelainan
- Muskulatur
: Tidak ada kelainan
- Mammae
: Tidak ada kelainan
- Sela iga
: Tidak melebar, tidak menyampit
Pelebaran
: Tidak ada
Thrill
: Tidak ada
3. Perkusi : Paru-paru : Suara perkusi Batas paru-hepar
- Paru-paru :
: Sonor, Paru kanan = Paru kiri : ICS V linea midclavikularis dextra
Peranjakan : Satu sela iga ( 2 cm)
- Pergerakan
: simetris, paru kanan= Paru kiri
- Vocal Fremitus
: Normal, paru kanan= Paru kiri
Batas kanan: ICS IV Linea sternalis dextra
- Ictus Cordis
:tidak terlihat, teraba
Batas kiri : ICS V 2 jari media; linea midclavicularis sinistra
Lokalisasi : tidak ada
Jantung :
Batas atas : ICS II Linea sternalis Sinistra
PEMERIKSAAN FISIK 3. Auskultasi Paru-paru : Suara pernafasan pokok : VBS, paru kanan =paru kiri Suara tambahan: Ronkhi +/+ , Wheezing -/Vokal Resonansi: Normal, Paru kanan = paru kiri Jantung : Irama : regular Bunyi jantung pokok : M1 > M2 P1 < P2 T1 > T2A2 > P2 A1< A2 Bunyi jantung tambahan : Tidak ada Bising jantung
: Tidak ada
Bising gesek jantung
: Tidak ada
Thorax belakang : 1. Inspeksi : Bentuk : simetris, Paru kanan = paru kiri Pergerakan paru kiri
: simetris, Paru kanan =
Kulit
: Tidak ada kelainan
Muskulator kelainan
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK 2. Palpasi Sela iga : Tidak melebar, tidak menyempit
4. Auskultasi
Muskulatur
: Tidak ada kelainan
Suara pernafasan: Vesikuler, paru kanan = paru kiri
Vocal Fremitus
: Normal , paru kanan = Paru kiri
Suara tambahan : Ronkhi +/+, wheezing -/-
3.Perkusi :
Batas bawah
: Vertebra Th X Vertebra Th XI
Peranjakan
: Satu sela iga
Vokal resonance : Normal, paru kanan = paru kiri
PEMERIKSAAN FISIK e. Abdomen :
Auskultasi
Inspeksi :
Bising usus
: (+) Normal
Bruit
: Tidak ada
Bentuk
: Datar
Otot dinding perut
: Tidak ada kelainan Lain-lain
Kulit
: Tidak ada kelainan Perkusi :
: Tidak ada
Pergerakan waktu nafas : Tidak ada kelainan Suara perkusi
: Tympani
Pergerakan usus
: Tidak terlihat
Ascites
: Tidak ada
Pulsasi
: Tidak ada
Pekak samping
:-
Venektasi
: Tidak ada
Pekak pindah
:-
Fluid Wave
:-
PEMERIKSAAN FISIK Palpasi : Dinding perut Nyeri tekan lokal Nyeri tekan difus Nyeri lepas Defence Musculair
: Lembut : Ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada
Hepar : Teraba/tidak teraba Besar :Konsistensi :Permukaan :Tepi :Nyeri tekan :-
: Tidak teraba
Lien : Tidak teraba, ruang TRAUBE kosong Pembesaran :Konsistensi :Permukaan :Incissura: Nyeri tekan :Tumor/massa : Tidak ada Ginjal : Tidak teraba, Ballotement ginjal -/Nyeri tekan : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK f. CVA (Costovertebra Angle) : Nyeri ketok -/- Pulsasi A. femoralis : Ada g. Lipat paha :
Auskultasi :
Inspeksi :
Tumor
A. femoralis
: Tidak ada
Kel.getah bening: Tidak terlihat membesar Hernia
: Tidak ada
Palpasi :
Tumor : Tidak ada Kel. Getah bening: Tidak teraba membesar Hernia
: Ada
: Tidak ada
h. Genitalia
: Tidak dilakukan pemeriksaan
i. Sakrum
: Tidak ada kelainan
j. Rectum & anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN FISIK k. Extremitas (anggota gerak) : Inspeksi :
Palpasi :
Bentuk
: Tidak ada kelainan
Nyeri tekan
: Tidak ada
Pergerakan
: Tidak terbatas
Tumor
: Tidak ada
Kulit
: Ada
Edema
: Tidak ada
Otot
: Tidak ada kelainan
: A. Dorsalis pedis tidak
Edema
: Tidak ada
Pulsasi arteri ada kelainan
Clubbing finger: Tidak ada Palmar eritem : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK l. Sendi-sendi : Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada kelainan Tanda radang : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada kelainan Palpasi : Nyeri tekan : Tidak ada Fluktuasi : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada kelainan m. Neurologik :
Refleks fisiologik : - KPR: +/+ - APR : +/+ Refleks patologik : -/Rangsangan meningen: Tidak ada Sensorik : tidak ada kelainan Motorik : 5 5 5 5
PEMERIKSAAN LAB Darah Rutin
Hitung jenis
Hb
: 8,7 g/dl
Basofil
: 0.3
Leukosit
: 23,7
Eosinofil
: 0,0
Eritrosit
: 3,0
Neutrofil segmen
: 94,7
Hematokrit
: 23,9
Limfosit
: 2,3
Trombosit
: 312
Monosit
: 2,7
Kimia Klinik GDS : 409 mg/dl
Nilai Absolut Eritrosit MCV =78,6 fL
Kimiawi Protein
=1+
Glukosa =1+
MCH =28,6 Pq
Bilirubin =Negatif
MCHC =36,4 g/dL
Urobilinogen
=0,2
Keton urin
=1+
Darah samar
=negative
Pemeriksaan Urinalisa
Nitrit
=negative
Tanggal 21/01/2019
Sedimen Urin Leukosit =5-8/LPB Eritrosit =1-3/LPB
Makroskopis Warna
Epitel
=2-5
:Kuning keruh
Berat jenis
:1.010
pH
:6.5
Pemeriksaan Kimia 22/01/2019 (pukul 00.02) GDS=566mg/dl (pukul 02.15) GDS=496 mg/dl (pukul 06.59) GDP(2)=225 mg/dl
RESUME Keluhan lemah badan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan lemah badan dirasakan saat pasien sedang beristirahat dan tidak melakukan aktivitas. Keluhan disertai dengan pasien menjadi sering haus, sering lapar, dan sering BAK sejak 1 bulan yang lalu lebih dari 10 kali per hari. Keluhan mual dan muntah dirasakan oleh pasien sejak 2 hari yang lalu muntah 2 kali berisi cairan dan sisa makanan. BAB tidak ada keluhan. Sejak 3 minggu yang lalu pasien mengeluh penglihatan menjadi buram. Penglihatan menjadi berbayang. Keluhan kesemutan ataupun baal pada tangan maupun kaki disangkal oleh pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan berat badan sebanyak ± 5kg dalam 1 bulan ini walaupun pasien sering makan cemilan.
Pasien mengaku baru mengetahui adanya penyakit kencing manis sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengetahui memiliki penyakit kencing manis saat sedang berobat ke klinik karena keluhan lemas badan dan merasa tidak enak badan, kemudian disarankan untuk cek gula darah, dan hasilnya saat itu glukosa darah nya tinggi, menurut keluarganya mencapai 400, lalu dokter klinik memberi 3 macam obat, salah satunya obat tablet berwarna putih untuk penyakit kencing manis yang diminum 2 kali sehari. Keluhan lain yang dirasakan pasien, pasien mengeluh batuk berdahak disertai sesak nafas, dan dahak yang sulit dikeluarkan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini juga disertai demam selama 1 hari. Riwayat kencing manis pada keluarga ada yaitu pada ayah pasien. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi. Riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit ginjal, maupun riwayat penyakit hepar disangkal.
RESUME Pada pemeriksaan fisik didapatkan: Keadaan Umum
Kesadaran
: compos mentis
Kesan sakit
: tampak sakit sedang
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi
: 96x/menit
Pernafasan
: 26x/menit
Suhu
: 36,4
RESUME Kepala
Muka : Simetris, PCH (-) Mata : Konjungtiva anemis +/+ Thoraks : Bentuk dan gerak simetris Pulmo : VBS kanan = kiri, ronkhi +/+, wheezing -/Pemeriksaan Lab
1. Darah
:
Kimia darah: hiperglikemi
2. Urinalisa Glukosa Keton Urin
=1+ =1+
DIAGNOSIS Diagnosis Diferensial DM Tipe 2 dengan komplikasi ketoasidosis diabetik + suspek retinopati diabetik dan Suspek bronkopneumonia
Diagnosis Kerja DM Tipe 2 dengan komplikasi ketoasidosis diabetik + suspek retinopati diabetik dan Suspek bronkopneumonia
USUL PEMERIKSAAN Gula darah puasa & 2 jam PP HbA1c Kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida Ureum kreatinin Albumin urin Fe, TiBC Thorax foto
PENGOBATAN Non farmakologi : Edukasi DM
Latihan Jasmani : olahraga aerobik 34x/minggu, 30 menit/x.
Diet DM Perempuan: 25 kalori/kgBB ideal BBI: 90% x (160-100) x 1 kg = 54 kg Kebutuhan kalori: 25x54 = 1.350 kal KH
: 45-65%
Lemak
: 20-25%
Protein
: 10-20%
Serat : 25 g/hari (kacang kacangan, buah, sayuran, KH tinggi serat)
Farmakologi : IVFD RL 2270 cc/24 jam (34 tpm) Insulin (short acting) 10 unit Omeprazole 2x1 injeksi
Cefotaxime injeksi 2x1 gram Vectrin 3xII cth
PROGNOSIS Q.A.V
: dubia ad bonam
Q.A.F
: dubia ad bonam
DEFINISI Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolic yang ditandai dengan hiperglikemia, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang berkaitan dengan berkurangnya Insulin baik secara absolute maupun relative Absolute : Terjadi apabila sel beta pancreas tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan sehingga penderita membutuhkan suntikan insulin.
Relatif : Sel beta pancreas masih mampu memproduksi insulin yang dibutuhkan tetapi hormon yang dihasilkan tersebut dapat bekerja secara optimal.
Keluhan khas diabetes mellitus : Poliuria. Polidipsia. Polifagia. Berat badan menurun cepat.
Keluhan tidak khas diabetes mellitus : Kesemutan.
Gatal di daerah genital. Keputihan. Infeksi sulit sembuh. Bisul yang hilang sembuh.
Penglihatan terganggu. Cepat lelah. Mudah mengantuk, dll.
KRITERIA DIAGNOSIS DM
KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PUASA SEBAGAI PATOKAN PENYARING DAN DIAGNOSIS DM (MG/DL). Kadar Glukosa darah sewaktu (mg/dl)
Plasma
Bukan DM
Belum pasti DM
DM
< 110
110 – 199
> 200
< 90
90 – 199
> 200
< 110
110 – 125
> 125
< 90
90 – 109
> 110
Vena
Darah Kapiler
Kadar Glukosa darah puasa (mg/dl)
Plasma Vena
Darah Kapiler
KLASIFIKASI Klasifikasi Etiologis Diabetes Melitus :
Tipe lain beta.
: Defek genetic fungsi sel
Tipe 1 : Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke definisi insulin absolute.
Defek genetic kerja insulin.
Autoimun.
Endokrinopati.
Idiopatik. Tipe 2 : Bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai definisi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
Penyakit eksokrin pancreas. Karena obat atau zat kimia. Infeksi. Sebab imunologi yang jarang.
Sindrom genetic lain yang berkaitan dengan DM. Diabetes mellitus gestational.
FAKTOR RISIKO Faktor resiko diabetes mellitus : Usia > 45 tahun. Kegemukan (BBR>110% BB idaman atau IMT > 23 kg/m2). Hipertensi (TD > 140/90 mmHg). Riwayat DM dalam garis keturunan. Riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4000 gram, melahirkan bayi cacat atau abortus berulang. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan atau trigliserida > 250 mg/dl
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI Komplikasi akut : Ketoadosis Diabetik
Hiperosmolar Non ketotik. Hipoglikemia.
Komplikasi Kronis Mikroangiopathy Retinopati diabaetikum Nephrophaty diabetikum Neuropathy diabetikum
Makroangiopathy Peripheral vascular disease Coronaru heart disease Cerebrovaskular disease
PENATALAKSANAAN EMPAT PILAR PENGELOLAAN DIABETES MELITUS - Edukasi. - Perencanaan. - Latihan Jasmani. - Intervensi Farmakologis.
EDUKASI Edukasi tersebut meliputi pemahaman tentang : - Penyakit DM. - Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM. - Komplikasi DM. - Intervensi farmokologi dan non-farmakologis. - Hipoglikemia.
- Masalah khusus yang dihadapi. - Cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan. - Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.
PERENCANAAN MAKAN Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi : - Karbohidrat
45 – 65 %
- Protein
10 – 20 %
- Lemak
20 – 25 %
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani.
LATIHAN JASMANI Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), Latihan jasmani dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dimaksud adalah jalan, bersepeda santai, jogging, berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.
INTEVENSI FARMAKOLOGIS Penggolongan obat hipoglikemik oral Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat hipoglikemik oral dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin, meliputi obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan turunan fenilalanin). b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin), meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan tiazolidindion, yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara lebih efektif.
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia). Disebut juga “starchblocker”.
INSULIN Insulin diperlukan pada keadaan : -
Penurunan berat badan yang cepat.
-
Hiperglikemia berat yang disertai ketosis.
-
Ketoasidosis metabolic.
-
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik.
-
Hiperglikemia dengan asidosis laktat.
-
Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal.
-
Stres berat (infeksi sistematik, operasi besar, IMA, stroke).
Kehamilan dengan DM/diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makanan.
-
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
-
Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
Insulin
Mulai Bekerja
Kerja Maksimum
Lamanya Bekerja
(jam)
(jam)
(jam)
Regular
0,25 – 1
2–6
4 – 12
Semilente
0,5 – 1
3–6
8 – 16
NPH
1,5 – 4
6 – 16
12 – 24
Lente
1–4
6 – 16
12 – 28
PZI
3–8
14 – 24
24 – 48
Ultralente
3–8
14 – 24
24 – 48
Short acting
Intermediate acting
Long acting
TERIMA KASIH