Diabetes Melitus: Zulpah Ayu Pangesti 4151171459

  • Uploaded by: zulpah ap
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Diabetes Melitus: Zulpah Ayu Pangesti 4151171459 as PDF for free.

More details

  • Words: 3,185
  • Pages: 51
DIABETES MELITUS

Zulpah Ayu Pangesti 4151171459

IDENTITAS PASIEN Nama Penderita

: Ny. Rohani

No.Cat. Med

: 573564

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 54 tahun

Agama

: Islam

Jabatan/Pekerjaan

: Aktivitas di Kebun

Alamat

: Kp. Sukamaju Rt 01/02 Ciptaharja Cipatat-Bandung Barat

Ruangan

: IX

ANAMNESIS Keluhan lemah badan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan lemah badan dirasakan saat pasien sedang beristirahat dan tidak melakukan aktivitas. Keluhan disertai dengan pasien menjadi sering haus, sering lapar, dan sering BAK sejak 1 bulan yang lalu lebih dari 10 kali per hari. Keluhan mual dan muntah dirasakan oleh pasien sejak 2 hari yang lalu muntah 2 kali berisi cairan dan sisa makanan. BAB tidak ada keluhan. Sejak 3 minggu yang lalu pasien mengeluh penglihatan menjadi buram. Penglihatan menjadi berbayang. Keluhan kesemutan ataupun baal pada tangan maupun kaki disangkal oleh pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan berat badan sebanyak ± 5kg dalam 1 bulan ini walaupun pasien sering makan cemilan.

Keluhan lemah badan tidak disertai dengan jantung berdebar, berkeringat banyak, pusing dan pasien menjadi gelisah. Keluhan sesak dan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar hingga bahu dan punggung kiri disangkal. Pasien tidak mengeluh adanya sulit tidur dan pasien tidak mengeluh bengkak pada mata atau lengan dan tungkai. Pasien mengaku baru mengetahui adanya penyakit kencing manis sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengetahui memiliki penyakit kencing manis saat sedang berobat ke klinik karena keluhan lemas badan dan merasa tidak enak badan, kemudian disarankan untuk cek gula darah, dan hasilnya saat itu glukosa darah nya tinggi, menurut keluarganya mencapai 400, lalu dokter klinik memberi 3 macam obat, salah satunya obat tablet berwarna putih untuk penyakit kencing manis yang diminum 2 kali sehari.

ANAMNESIS Keluhan lain yang dirasakan pasien, pasien mengeluh batuk berdahak disertai sesak nafas, dan dahak yang sulit dikeluarkan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini juga disertai demam selama 1 hari.

Riwayat kencing manis pada keluarga ada yaitu pada ayah pasien. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi. Riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit ginjal, maupun riwayat penyakit hepar disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK a. Keluhan keadaan umum :

b. Keluhan organ kepala :

Panas badan

: Tidak ada

Penglihatan

: Ada

Tidur

: Telentang dengan 1 bantal Hidung

: Tidak ada

Edema

: Tidak ada

Lidah

: Tidak ada

Ikterus

: Tidak ada

Gangguan menelan

: Tidak ada

Haus

: Ada

Pendengaran

: Tidak ada

Nafsu makan

: Ada

Mulut

: Tidak ada

Berat badan

: Ada

Gigi

: Tidak ada

Suara

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK c. Keluhan organ di leher :

Rasa sesak di leher

: Tidak ada

Batuk

: Ada

Pembesaran kelenjar

: Tidak ada

Jantung berdebar

: Tidak ada

Kaku kuduk

: Tidak ada

e. Keluhan organ di perut : d. Keluhan organ di thorax :

Nyeri lokal

: Tidak ada

Sesak nafas

: Tidak ada

Nyeri tekan

: Tidak ada

Sakit dada

: Tidak ada

Nyeri seluruh perut

: Tidak ada

Nafas berbunyi

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK Nyeri berhubungan dengan :

Perubahan dalam haid : Tidak ada

Makanan

: Tidak ada

f. Keluhan tangan dan kaki :

BAB

: Tidak ada

Rasa kaku

: Tidak ada

Haid

: Tidak ada

Rasa lelah

: Ada

Perasaan tumor di perut

: Tidak ada

Nyeri otot/sendi

: Tidak ada

Muntah-muntah

: Tidak ada

Kesemutan/baal

: Tidak ada

Diare

: Tidak ada

Patah tulang

: Tidak ada

Obstipasi

: Tidak ada

Nyeri belakang sendi lutut

: Tidak ada

Tenesmi ad ani

: Tidak ada

Nyeri tekan

: Tidak ada

Perubahan dalam BAB

: Tidak ada

Luka/bekas luka

: Ada

Perubahan dalam BAK

: Ada

Bengkak

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK g. Keluhan-keluhan lain : Kulit

: Tidak ada

ANAMNESA TAMBAHAN

Ketiak

: Tidak ada

a. Gizi :

Keluhan kelenjar limfe

: Tidak ada

Keluhan kelenjar endokrin :

kualitas

: Lebih

kuantitas

: Lebih

1. Haid

: Tidak ada

b. Penyakit menular

: Tidak ada

2. DM

: Ada

c. Penyakit turunan

: Ada

3. Tiroid

: Tidak ada

d. Ketagihan

: Tidak ada

4. Lain-lain

: Tidak ada

e. Penyakit venerik

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK I. KESAN UMUM :

Umur yang ditaksir

a. Keadaan Umum

Kulit

: Sesuai

: Turgor kembali cepat

Kesadarannya

: Compos Mentis

Watak

: Kooperatif

Kesan sakit

: Tampak sakit sedang

Tekanan darah

Pergerakan

: Kurang aktif

kanan

Tidur

: Terlentang dengan 1 bantal

Nadi kanan: 96 x/menit, regular, equal, isi cukup

Tinggi badan

: 165 cm

Berat badan

: 70 kg

Keadaan gizi

b. Keadaan Sirkulasi : 110/70 mmHg

kiri: 110/70 mmHg

kiri : 96 x/menit,regular, equal, isi cukup Suhu

: 36.4 0C

Pucat

: Tidak ada

- Gizi kulit

: Baik

Keringat dingin

: Tidak ada

- Gizi otot

: Baik

Sianosis

: Tidak ada

Bentuk badan

: Piknikus

PEMERIKSAAN FISIK c.Keadaan Pernafasan :

- Palpasi

: Tidak ada kelainan

Tipe

: Thoraco Abdominal

2.Muka :

Frekwensi

: 26x/menit

- Inspeksi

: Simetris

Corak

: Normal

- Palpasi

: Tidak ada kelainan

Hawa/bau nafas

: Tidak ada kelainan

3.Mata :

Bunyi nafas

: Tidak ada kelainan

Letak

: Simetris

Kelopak mata II. PEMERIKSAAN KHUSUS : a.Kepala : 1.Tengkorak :

- Inspeksi

: Simetris

: Edema Palpebra -/-

Kornea : Tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN FISIK Refleks kornea

: +/+

Pupil

: Bulat, isokor

Reaksi konvergensi

: +/+

Sklera

: Ikterik -/-

Konjungtiva

: Anemis +/+

Iris

: Tidak ada kelainan

Pergerakan

: Normal, ke segala arah

Reaksi cahaya : Direk +/+, Indirek +/+ Visus

: Tidak dilakukan pemeriksaan

Funduskopi pemeriksaan

: Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN FISIK 4. Telinga : Inspeksi

: Simetris, Tidak ada kelainan Palpasi : Tidak ada kelainan Pendengaran : Tidak ada kelainan 5. Hidung : Inspeksi : Tidak ada kelainan Sumbatan : Tidak ada Ingus : Tidak ada 6. Bibir : Sianosis : Tidak ada Kheilitis : Tidak ada

Stomatitis angularis : Tidak ada Rhagaden : Tidak ada Perleche : Tidak ada 7. Gigi dan gusi: Tidak ada kelainan 8. Lidah : Besar : Tidak ada kelainan Bentuk : Tidak ada kelainan Pergerakan : Tidak ada kelainan Permukaan : Basah, bersih

PEMERIKSAAN FISIK 9. Rongga mulut :

- Trakea

: Tidak ada deviasi

Hiperemis : Tidak ada

- Kel.tiroid

: Tidak ada kelainan

Lichen

: Tidak ada

- Pembesaran vena : Tidak ada

Aphtea

: Tidak ada

- Pulsasi vena leher : Tidak nampak

Bercak

: Tidak ada

- Tekanan vena jugularis

: Normal, 5 + 2 cmH2O

2. Palpasi : 10. Rongga leher :

- Kel. getah bening : Tidak teraba membesar

Selaput lendir

: Tidak ada kelainan

- Kel. Tiroid

: Tidak ada kelainan

Dinding belakang pharynx

: Tidak hiperemis

- Tumor

: Tidak ada

Tonsil

: T1- T1 tenang

- Otot leher

: Tidak ada kelainan

- Kaku kuduk

: Tidak ada

b. Leher : 1. Inspeksi :

PEMERIKSAAN FISIK Ketiak :

- Diameter frontal - sagital diameter sagital

1. Inspeksi : - Rambut ketiak - Tumor

: Tidak ada kelainan : Tidak ada

2. Palpasi : - Kel. getah bening : Tidak teraba membesar - Tumor

: Tidak ada

d. Pemeriksaan Thorax : Thorax depan : 1. Inspeksi : - Bentuk umum

: Simetris, kanan = kiri

: Diameter frontal <

- Sudut epigastrium : < 90° - Sela iga

: Tampak tidak ada kelainan

- Pergerakan

: Simetris, kanan = kiri

- Kulit

: Tidak ada kelainan

- Muskulatur

: Tidak ada kelainan

- Tumor

: Tidak ada

- Ictus cordis

: Tidak terlihat

- Pulsasi lain

: Tidak ada

- Pelebaran vena

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK 2. Palpasi : - Kulit

: Tidak ada kelainan

- Muskulatur

: Tidak ada kelainan

- Mammae

: Tidak ada kelainan

- Sela iga

: Tidak melebar, tidak menyampit

Pelebaran

: Tidak ada

Thrill

: Tidak ada

3. Perkusi : Paru-paru : Suara perkusi Batas paru-hepar

- Paru-paru :

: Sonor, Paru kanan = Paru kiri : ICS V linea midclavikularis dextra

Peranjakan : Satu sela iga ( 2 cm)

- Pergerakan

: simetris, paru kanan= Paru kiri

- Vocal Fremitus

: Normal, paru kanan= Paru kiri

Batas kanan: ICS IV Linea sternalis dextra

- Ictus Cordis

:tidak terlihat, teraba

Batas kiri : ICS V 2 jari media; linea midclavicularis sinistra

Lokalisasi : tidak ada

Jantung :

Batas atas : ICS II Linea sternalis Sinistra

PEMERIKSAAN FISIK 3. Auskultasi Paru-paru : Suara pernafasan pokok : VBS, paru kanan =paru kiri Suara tambahan: Ronkhi +/+ , Wheezing -/Vokal Resonansi: Normal, Paru kanan = paru kiri Jantung : Irama : regular Bunyi jantung pokok : M1 > M2 P1 < P2 T1 > T2A2 > P2 A1< A2 Bunyi jantung tambahan : Tidak ada Bising jantung

: Tidak ada

Bising gesek jantung

: Tidak ada

Thorax belakang : 1. Inspeksi : Bentuk : simetris, Paru kanan = paru kiri Pergerakan paru kiri

: simetris, Paru kanan =

Kulit

: Tidak ada kelainan

Muskulator kelainan

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK 2. Palpasi Sela iga : Tidak melebar, tidak menyempit

4. Auskultasi

Muskulatur

: Tidak ada kelainan

Suara pernafasan: Vesikuler, paru kanan = paru kiri

Vocal Fremitus

: Normal , paru kanan = Paru kiri

Suara tambahan : Ronkhi +/+, wheezing -/-

3.Perkusi :

Batas bawah

: Vertebra Th X Vertebra Th XI

Peranjakan

: Satu sela iga

Vokal resonance : Normal, paru kanan = paru kiri

PEMERIKSAAN FISIK e. Abdomen :

Auskultasi

Inspeksi :

Bising usus

: (+) Normal

Bruit

: Tidak ada

Bentuk

: Datar

Otot dinding perut

: Tidak ada kelainan Lain-lain

Kulit

: Tidak ada kelainan Perkusi :

: Tidak ada

Pergerakan waktu nafas : Tidak ada kelainan Suara perkusi

: Tympani

Pergerakan usus

: Tidak terlihat

Ascites

: Tidak ada

Pulsasi

: Tidak ada

Pekak samping

:-

Venektasi

: Tidak ada

Pekak pindah

:-

Fluid Wave

:-

PEMERIKSAAN FISIK Palpasi : Dinding perut Nyeri tekan lokal Nyeri tekan difus Nyeri lepas Defence Musculair

: Lembut : Ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada

Hepar : Teraba/tidak teraba Besar :Konsistensi :Permukaan :Tepi :Nyeri tekan :-

: Tidak teraba

Lien : Tidak teraba, ruang TRAUBE kosong Pembesaran :Konsistensi :Permukaan :Incissura: Nyeri tekan :Tumor/massa : Tidak ada Ginjal : Tidak teraba, Ballotement ginjal -/Nyeri tekan : Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK f. CVA (Costovertebra Angle) : Nyeri ketok -/- Pulsasi A. femoralis : Ada g. Lipat paha :

Auskultasi :

Inspeksi :

Tumor

A. femoralis

: Tidak ada

Kel.getah bening: Tidak terlihat membesar Hernia

: Tidak ada

Palpasi :

Tumor : Tidak ada Kel. Getah bening: Tidak teraba membesar Hernia

: Ada

: Tidak ada

h. Genitalia

: Tidak dilakukan pemeriksaan

i. Sakrum

: Tidak ada kelainan

j. Rectum & anus : Tidak dilakukan pemeriksaan

PEMERIKSAAN FISIK k. Extremitas (anggota gerak) : Inspeksi :

Palpasi :

Bentuk

: Tidak ada kelainan

Nyeri tekan

: Tidak ada

Pergerakan

: Tidak terbatas

Tumor

: Tidak ada

Kulit

: Ada

Edema

: Tidak ada

Otot

: Tidak ada kelainan

: A. Dorsalis pedis tidak

Edema

: Tidak ada

Pulsasi arteri ada kelainan

Clubbing finger: Tidak ada Palmar eritem : Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK l. Sendi-sendi : Inspeksi : Kelainan bentuk : Tidak ada kelainan Tanda radang : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada kelainan Palpasi : Nyeri tekan : Tidak ada Fluktuasi : Tidak ada Lain-lain : Tidak ada kelainan m. Neurologik :

Refleks fisiologik : - KPR: +/+ - APR : +/+ Refleks patologik : -/Rangsangan meningen: Tidak ada Sensorik : tidak ada kelainan Motorik : 5 5 5 5

PEMERIKSAAN LAB Darah Rutin

Hitung jenis

Hb

: 8,7 g/dl

Basofil

: 0.3

Leukosit

: 23,7

Eosinofil

: 0,0

Eritrosit

: 3,0

Neutrofil segmen

: 94,7

Hematokrit

: 23,9

Limfosit

: 2,3

Trombosit

: 312

Monosit

: 2,7

Kimia Klinik GDS : 409 mg/dl

Nilai Absolut Eritrosit MCV =78,6 fL

Kimiawi Protein

=1+

Glukosa =1+

MCH =28,6 Pq

Bilirubin =Negatif

MCHC =36,4 g/dL

Urobilinogen

=0,2

Keton urin

=1+

Darah samar

=negative

Pemeriksaan Urinalisa

Nitrit

=negative

Tanggal 21/01/2019

Sedimen Urin Leukosit =5-8/LPB Eritrosit =1-3/LPB

Makroskopis Warna

Epitel

=2-5

:Kuning keruh

Berat jenis

:1.010

pH

:6.5

Pemeriksaan Kimia 22/01/2019 (pukul 00.02) GDS=566mg/dl (pukul 02.15) GDS=496 mg/dl (pukul 06.59) GDP(2)=225 mg/dl

RESUME Keluhan lemah badan dirasakan sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan lemah badan dirasakan saat pasien sedang beristirahat dan tidak melakukan aktivitas. Keluhan disertai dengan pasien menjadi sering haus, sering lapar, dan sering BAK sejak 1 bulan yang lalu lebih dari 10 kali per hari. Keluhan mual dan muntah dirasakan oleh pasien sejak 2 hari yang lalu muntah 2 kali berisi cairan dan sisa makanan. BAB tidak ada keluhan. Sejak 3 minggu yang lalu pasien mengeluh penglihatan menjadi buram. Penglihatan menjadi berbayang. Keluhan kesemutan ataupun baal pada tangan maupun kaki disangkal oleh pasien. Pasien juga mengeluhkan adanya penurunan berat badan sebanyak ± 5kg dalam 1 bulan ini walaupun pasien sering makan cemilan.

Pasien mengaku baru mengetahui adanya penyakit kencing manis sejak 2 minggu yang lalu. Pasien mengetahui memiliki penyakit kencing manis saat sedang berobat ke klinik karena keluhan lemas badan dan merasa tidak enak badan, kemudian disarankan untuk cek gula darah, dan hasilnya saat itu glukosa darah nya tinggi, menurut keluarganya mencapai 400, lalu dokter klinik memberi 3 macam obat, salah satunya obat tablet berwarna putih untuk penyakit kencing manis yang diminum 2 kali sehari. Keluhan lain yang dirasakan pasien, pasien mengeluh batuk berdahak disertai sesak nafas, dan dahak yang sulit dikeluarkan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan ini juga disertai demam selama 1 hari. Riwayat kencing manis pada keluarga ada yaitu pada ayah pasien. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi. Riwayat penyakit jantung, riwayat penyakit ginjal, maupun riwayat penyakit hepar disangkal.

RESUME Pada pemeriksaan fisik didapatkan: Keadaan Umum

Kesadaran

: compos mentis

Kesan sakit

: tampak sakit sedang

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Nadi

: 96x/menit

Pernafasan

: 26x/menit

Suhu

: 36,4

RESUME Kepala

Muka : Simetris, PCH (-) Mata : Konjungtiva anemis +/+ Thoraks : Bentuk dan gerak simetris Pulmo : VBS kanan = kiri, ronkhi +/+, wheezing -/Pemeriksaan Lab

1. Darah

:

Kimia darah: hiperglikemi

2. Urinalisa Glukosa Keton Urin

=1+ =1+

DIAGNOSIS Diagnosis Diferensial DM Tipe 2 dengan komplikasi ketoasidosis diabetik + suspek retinopati diabetik dan Suspek bronkopneumonia

Diagnosis Kerja DM Tipe 2 dengan komplikasi ketoasidosis diabetik + suspek retinopati diabetik dan Suspek bronkopneumonia

USUL PEMERIKSAAN Gula darah puasa & 2 jam PP HbA1c Kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida Ureum kreatinin Albumin urin Fe, TiBC Thorax foto

PENGOBATAN Non farmakologi : Edukasi DM

Latihan Jasmani : olahraga aerobik 34x/minggu, 30 menit/x.

Diet DM Perempuan: 25 kalori/kgBB ideal BBI: 90% x (160-100) x 1 kg = 54 kg Kebutuhan kalori: 25x54 = 1.350 kal KH

: 45-65%

Lemak

: 20-25%

Protein

: 10-20%

Serat : 25 g/hari (kacang kacangan, buah, sayuran, KH tinggi serat)

Farmakologi : IVFD RL 2270 cc/24 jam (34 tpm) Insulin (short acting) 10 unit Omeprazole 2x1 injeksi

Cefotaxime injeksi 2x1 gram Vectrin 3xII cth

PROGNOSIS Q.A.V

: dubia ad bonam

Q.A.F

: dubia ad bonam

DEFINISI Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolic yang ditandai dengan hiperglikemia, gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang berkaitan dengan berkurangnya Insulin baik secara absolute maupun relative Absolute : Terjadi apabila sel beta pancreas tidak dapat menghasilkan insulin dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan sehingga penderita membutuhkan suntikan insulin.

Relatif : Sel beta pancreas masih mampu memproduksi insulin yang dibutuhkan tetapi hormon yang dihasilkan tersebut dapat bekerja secara optimal.

Keluhan khas diabetes mellitus : Poliuria. Polidipsia. Polifagia. Berat badan menurun cepat.

Keluhan tidak khas diabetes mellitus : Kesemutan.

Gatal di daerah genital. Keputihan. Infeksi sulit sembuh. Bisul yang hilang sembuh.

Penglihatan terganggu. Cepat lelah. Mudah mengantuk, dll.

KRITERIA DIAGNOSIS DM

KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PUASA SEBAGAI PATOKAN PENYARING DAN DIAGNOSIS DM (MG/DL). Kadar Glukosa darah sewaktu (mg/dl)

Plasma

Bukan DM

Belum pasti DM

DM

< 110

110 – 199

> 200

< 90

90 – 199

> 200

< 110

110 – 125

> 125

< 90

90 – 109

> 110

Vena

Darah Kapiler

Kadar Glukosa darah puasa (mg/dl)

Plasma Vena

Darah Kapiler

KLASIFIKASI Klasifikasi Etiologis Diabetes Melitus :

Tipe lain beta.

: Defek genetic fungsi sel

Tipe 1 : Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke definisi insulin absolute.

Defek genetic kerja insulin.

Autoimun.

Endokrinopati.

Idiopatik. Tipe 2 : Bervariasi mulai yang terutama dominan resistensi insulin disertai definisi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin.

Penyakit eksokrin pancreas. Karena obat atau zat kimia. Infeksi. Sebab imunologi yang jarang.

Sindrom genetic lain yang berkaitan dengan DM. Diabetes mellitus gestational.

FAKTOR RISIKO Faktor resiko diabetes mellitus : Usia > 45 tahun. Kegemukan (BBR>110% BB idaman atau IMT > 23 kg/m2). Hipertensi (TD > 140/90 mmHg). Riwayat DM dalam garis keturunan. Riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4000 gram, melahirkan bayi cacat atau abortus berulang. Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan atau trigliserida > 250 mg/dl

PATOFISIOLOGI

KOMPLIKASI  Komplikasi akut : Ketoadosis Diabetik

Hiperosmolar Non ketotik. Hipoglikemia.

 Komplikasi Kronis Mikroangiopathy Retinopati diabaetikum Nephrophaty diabetikum Neuropathy diabetikum

Makroangiopathy Peripheral vascular disease Coronaru heart disease Cerebrovaskular disease

PENATALAKSANAAN EMPAT PILAR PENGELOLAAN DIABETES MELITUS - Edukasi. - Perencanaan. - Latihan Jasmani. - Intervensi Farmakologis.

EDUKASI Edukasi tersebut meliputi pemahaman tentang : - Penyakit DM. - Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM. - Komplikasi DM. - Intervensi farmokologi dan non-farmakologis. - Hipoglikemia.

- Masalah khusus yang dihadapi. - Cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan. - Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.

PERENCANAAN MAKAN Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi : - Karbohidrat

45 – 65 %

- Protein

10 – 20 %

- Lemak

20 – 25 %

Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, ada tidaknya stress akut, dan kegiatan jasmani.

LATIHAN JASMANI Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), Latihan jasmani dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitifitas terhadap insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dimaksud adalah jalan, bersepeda santai, jogging, berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.

INTEVENSI FARMAKOLOGIS Penggolongan obat hipoglikemik oral Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat-obat hipoglikemik oral dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin, meliputi obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan turunan fenilalanin). b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin), meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan tiazolidindion, yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin secara lebih efektif.

c) Inhibitor katabolisme karbohidrat, antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia). Disebut juga “starchblocker”.

INSULIN Insulin diperlukan pada keadaan : -

Penurunan berat badan yang cepat.

-

Hiperglikemia berat yang disertai ketosis.

-

Ketoasidosis metabolic.

-

Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik.

-

Hiperglikemia dengan asidosis laktat.

-

Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal.

-

Stres berat (infeksi sistematik, operasi besar, IMA, stroke).

Kehamilan dengan DM/diabetes mellitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makanan.

-

Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.

-

Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Insulin

Mulai Bekerja

Kerja Maksimum

Lamanya Bekerja

(jam)

(jam)

(jam)

Regular

0,25 – 1

2–6

4 – 12

Semilente

0,5 – 1

3–6

8 – 16

NPH

1,5 – 4

6 – 16

12 – 24

Lente

1–4

6 – 16

12 – 28

PZI

3–8

14 – 24

24 – 48

Ultralente

3–8

14 – 24

24 – 48

Short acting

Intermediate acting

Long acting

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Abdulla AlAwadhi"